Topik : Hipertensi
Sub Topik : Hipertensi pada Lansia
Sasaran : Tn.BO dan anggota keluarga
Penyuluh : Sofia Ratu Randu
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 Nopember 2022
Waktu : 45 menit
Tempat : Rumah Bapak BO
I. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan keluarga akan mengetahui
tentang Hipertensi
Hipertensi
II. Materi
Terlampir
III. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstransi
IV. Media penyuluhan :
Leaflet
V. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Kegiatan Waktu
Penyuluhan Sasaran
1 Pembu a. Memberi salam Menjawab 10
kaan b. Memperkenalakan diri salam menit
c.Menjelaskan tujuan Mendengarkan,
penyuluhan dan media yang Membagi
digunakan pengetahuan
d. Kontrak waktu
e. Menggali pengetahuan
2 Isi Menjelaskan materi tentang : Mendengarkan 20
a. Pengertian Hipertensi dan menit
b. Penyebab Hipertensi memperhatikan materi
c. Tanda dan Hipertensi
d. Komplikasi Hipertensi
e. Penatalaksanaan Hipertensi
ditentukan
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
1. Definisi
Hipertensi adalah keadaan seseorang yang mengalami peningkatan
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya
beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain
seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan
Tekanan darah tinggi atau yang juga dikenal dengan sebutan hipertensi
ini merupakan suatu meningkatnya tekanan darah di dalam arteri atau tekanan
systole > 140 mmhg dan tekanan diastole sedikitnya 90 mmHg. Secara umum,
2. Etiologi
Menurut Smeltzer dan Bare (2000) penyebab hipertensi dibagi menjadi 2, yaitu
gagal ginjal, dan penyakit lainnya. Genetik dan ras merupakan bagian
b. Hipertensi Sekunder
perubahan-perubahan pada :
Kerja keras penuh tekanan yang mendominasi gaya hidup masa kini
penyakit seperti sakit kepala, sulit tidur, gastritis, jantung dan hipertensi.
dalam tubuh.
3) Obesitas
melalui air seni. Tetapi proses ini bisa terhambat, karena kurang minum air
putih, berat badan berlebihan, kurang gerak atau ada keturunan hipertensi
tubuh (IMT). IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status
dewasa berumur diatas 18 tahun. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi,
(Supariasa, 2012).
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epitaksis
8) Kesadaran menurun
6. Komplikasi
a. Stroke
Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan darah tinggi di otak, atau
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak otak yang terpajan
tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-
terkena stroke adalah sakit kepala secara tiba-tiba, seperti orang bingung,
limbung atau bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh
terasa lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan
terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan diri
secara mendadak.
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
dengan rentang 18,5 – 24,9 kg/m2. BMI dapat diketahui dengan rumus
garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira-kira 6 gr NaCl atau 2,4
2008).
Mengonsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau lebih
dari 1 gelas per hari pada wanita dapat meningkatkan tekanan darah,
potasium (>90 mmol setara 3500 mg/hari) adalah dengan konsumsi diet
6) Penurunan stress
2) Penghambat Adrenergik
melebarkan arteri.
inhibitor.
nitroglycerin, labetalol.