Kelompok 3
Anggota Kelompok :
Puji syukur ke hadirat Allah SWT., karena berkat limpahan rahmat serta
hidayahNya, kami diberikan kekuatan untuk dapat menyusun makalah ini
dengan judul teori culture care leininger hingga selesai. Makalah yg kami buat
ini dapat menjadi salah satu referensi untuk para pembaca, dan menambahkan
wawasan tentang sejarah teori-teori yang ada dalam keperawatan melalui
makalah yang kami buat, yang tentunya bisa membantu para pembaca untuk
tahu lebih lanjut mengenai teori culture care Leininger.
Meskipun telah berusaha untuk menghindarkan kesalahan, kami
menyadari juga bahwa makalah ini masih mempunyai kelemahan sebagai
kekurangannya. Karena itu, kami berharap agar pembaca berkenan
menyampaikan kritikan. Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, kami
menyampaikan rasa terima kasih dengan setulus-tulusnya. Akhir kata, kami
berharap agar makalah ini dapat membawa manfaat kepada pembaca.
Kelompok 3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ilmu keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan
professional yang merupakan suatu bentuk layanan kesehatan yang berdasarkan
pada ilmu dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian integral dari
pelayanan kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan.
Banyak model konseptual dan teori yang telah dikembangkan para ahli
keperawatan, dimana teori dan model konseptual merupakan suatu cara untuk
memandang, menilai situasi kerja yang menjadi petunjuk bagi perawat dalam
mendapatkan informasi untuk menjadikan perawat peka terhadap apa yang
terjadi dan apa yamg harus dilakukan.
Teori-teori keperawatan juga digunakan dalam prakti,penelitian dan
proses belajar-mengajardalam bidang keperawatan sehingga perlu
deperkenalkan,disaji dan dikembangkan untuk memperkuat profesi keperawatan.
Perawat perlu memiliki latar belakang pengetahuan baik secara teoritis maupun
empiris terhadap teori-teori keperawatan yang ada, sehingga perawat dapat
memahami dan mengaplikasikan teori-teori tersebut.
Dalam memberikan pelayanan keperawatan yang ada adalah teori
keperawatan yang dikembangkan oleh Madeleine Leininger yang lebih di kenal
dengan teori “trans Cultural”.
1.4. Manfaat
1. Dapat mengetahui definisi teori culture care.
2. Dapat mengetahui asumsi dasar terori culture care.
3. Dapat mengetahui konsep teori culture care
4. Dapat mengetahui paradigma teori culture care.
BAB 2
PEMBAHASAN
Oleh karena itu, perawat harus mampu membuat keputusan dan rencana
tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada masyarakat. Jika disesuaikan
dengan proses keperawatan, hal tersebut merupakan tahap perencanaan tindakan
keperawatan.
1. Culture care preservation/maintenance, yaitu merupakan prinsip
membantu, memfasilitasi atau memperhatikan fenomena budaya guna
membantu individu menentukan tingkat kesehatan dan gaya hidup yang
diinginkan.
2. Culture care accomodation, yaitu prinsip membantu, memfasilitasi atau
memperhatikan budaya fenomena ada, yang merefleksikan cara-cara untuk
beradaptasi, bernegosiasi atau mempertimbangkan kondisi kesehatan atau
mempertimbangkan kondisi kesehatan dan gaya hidup individu atau klien.
3. Culture care repatterning/restructuring, yaitu prinsip merekonstruksikan
atau mengubah desain untuk membantu memperbaiki kondisi kesehatan
dan pola hidup klien ke arah yang lebih baik.
2.6. Paradigma Keperawatan
Paradigma Transcultural Nursing Leininger (1985) mengartikan
paradigma keperawatan transcultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-
nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai
dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral keperawatan yaitu :
manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan (Andrew and Boyle, 1995).
1. Manusia
4. Keperawatan
2.8. Kekurangan
1. Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sangat luas
sehingga tidak bisa berdiri sendiri dan hanya digunakan sebagai pendamping
dari berbagai macam konseptual model lainnya.
2. Teori transcultural ini tidak mempunyai intervensi spesifik dalam mengatasi
masalah keperawatan sehingga perlu dipadukan dengan model teori lainnya.
3.1. Kesimpulan
Teori Madeleine Leininger menyatakan bahwa kesehatan dan asuhan
dipengaruhi oleh elemen-elemen antara lain : struktur sosial seeperti tehnologi,
kepercayaan dan faktor filosofi, sistem sosial, nilai-nilai kultural, politik dan
fakto-faktor legal, faktor-faktor ekonomi dan faktor-faktor pendidikan.
Faktor sosial ini berhubungan dengan konteks lingkungan, bahasa dan
sejarah etnis, masing-masing sistem ini nerupakan bagian struktur sosial. Pada
setiap kelompok masyarakat : pelayanan kesehatan, pola-pola yang ada dalam
masyarakat dan praktek-praktek yang merupakan baggian integral dari aspek-
aspek struktur sosial.
Dalam model sunrisenya Leineinger menampilkan visualisasi hubungan
antara berbagai konsep yang signifikan. Ide pelayanan dan perawatan (yang
dilihat Leineinger sebagai bentuk tindakan dari asuhan) merupakan inti dari
idenya tentang keperawatan. Memberikan asuhan merupakan jantung dari
keperawatan.
3.2. Saran
Kami menyadari bahwa kekurangan dalam makalah yang kami buat di
atas merupakan kelemahan dari pada kami, karena terbatasnya kemampuan kami
untuk memperoleh data dan informasi karena terbatasnya pengetahuan kami.
Jadi yang kamiharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi.
Dengan segala pengharapan dan keterbukaan, kami menyampaikan rasa
terima kasih dengan setulus-tulusnya. Akhir kata, kami berharap agar makalah
ini dapat membawa manfaat kepada pembaca.
DAFTAR PUSTAKA