Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di Tingkat Regional
Tahun 2020"
MISI
Puji dan rasa syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah Psikososial Dan Budaya Dalam Keperawatan yang berjudul
“Transkultural Dalam Keperawatan”. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan modul ini, maka penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
Penulis
Kelompok 7
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Medeleine Leininger (lahir pada tanggal 13 Juli 1925 di Sutton,
Nebraska,Amerika Serikat dan meninggal di Omaha, Nebraska 10 Agustus
2012). Leininger adalah perintis teori keperawatan, pertama kali
diterbitkan pada tahun 1961. Kontribusinyauntuk teori keperawatan
melibatkan diskusi tentang apa itu peduli. Terutama dalam
mengembangkan konsep keperawatan transkultural, membawa peran
faktor budaya dalam praktek keperawatan ke dalam diskusi tentang
bagaimana terbaik hadir untuk mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan. Dr. Medeleine Leininger menempuh pendidikan dan gelar
akademis berikut dengan judul Tahun 1945 mengambil program diploma
di sekolah perawat St. Anthony, Denver CO dan menyelesaikan pada
tahun 1948, Tahun 1950 menyelesaikan pendidikan di St. Scholastica
College dan mendapat gelar sarjana dalam ilmu biologi, ilmu filsafat dan
humaniora dan BSN dari Benedictine,College, Atchison, KS.M., Tahun
1953memperoleh MSc Keperawatan dari CatholicUniversity America,
Washington DC., tahun 1954-1960, menjadi professor keperawatan dan
direktur program pasca sarjana di Universitas Cincinnati, Tahun 1965,
menjadiperawat pertama mendapat gelar Ph.D Doctor of Phylosophy
(Antropologi budaya dansosial), Tahun 1966, di tunjuk sebagai profesor
keperawatan dan antro pologi diUniversity of Colorado, di mana untuk
pertama kalinya perawatan transkultural diperkenalkan di dunia
keperawatan. Tahun 1969-1974, sebagai dekan dan profesor
UtahUniversity dan membuka program pertama untuk master dan dektoral
transkulturalkeperawatan. Tahun 1981, professor dan direktur pusat
penelitian kesehatan di Wayne StateUniversity. Saat bekerja di sini
Medeleine Leininger mendapat beberapa penghargaan,antara lain:
penghargaan bergengsi dari presiden dalam keunggulan dalam mengajar, -
The Board of Governor’s Distinguidhed Faculty Award, Gersheon’s
Research FellowshipAward. – Certified Transcultural Nurse CTN, -
Perawat Transkultural Bersetifikat. –FRCNA – Fellow of the Royal
Collage of Nursing in Australia FRCNA.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan maka pokok
permasalahan dari makalah ini adalah ingin mengetahui apa itu teori
Cultural Care Model dari Leininger.
C. Tujuan Masalah
Makalah ini dibuat dengan tujuan memahami teori Cultural Care Sunrise
Model dari Leininger.
BAB II
TINJAUAN TEORI
4. Keperawatan
Adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yangdiberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya.
Strategi yangdigunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan
atau mempertahankanbudaya, mengakomodasi budaya dan mengubah
budaya klien.
C. Sunrise Model
Model konseptual yang dikembangkan oleh Leininger dalam
menjelaskan asuhankeperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam
bentuk matahari terbit (sunrise model). Geisser menyatakan bahwa proses
keperawatan ini digunakan olehperawat sebagai landasan berfikir dan
memberikan solusi terhadap masalah klien.Pengelolaan dalam keperawatan
dilaksanakan dari mulai tahap tahap pengkajian,diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Matahari terbit sebagai lambang atau si mbol perawatan. Suatu
kekuatan untuk memulai pada puncak dari model ini dengan pandangan dunia
dan keistimewaan struktur sosial untuk mempertimbangan arah yang
membuka pikiran yang mana inidapat mempengaruhi kesehatan dan
perawatan atau menjadi dasar untuk menyelidiki berfokus pada keperawatan
profesional dan sistem perawatan kesehatan secara umum. Anak panah berarti
mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau garishubungan. Garis
putus-putus pada model ini mengindisikan sistem terbuka. Model ini
menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan dari budaya mereka
Suatu hal yang perlu diketahui bahwa masalah dan intervensi keperawatan
tidak tampak pada teori dan model ini. Tujuan yang hendak dikemukakan
oleh Leininger adalah agar seluruh terminologi tersebut dapat diasosiasikan
oleh perawatan lainnya. Intervensi keperawatan ini dipilih tanpa menilai cara
hidup klien atau nilai-nilai yangakan dipersepsikan sebagai suatu gangguan,
demikian juga masalah keperawatan tidak selalu sesuai dengan apa yang
menjadi pandangan klien. Model ini merupakan suatu alat yang produktif
untuk memberikan panduan dalam pengkajian dan perawatan yang sejalan
dengan kebudayaan serta penelitian ilmiah.
Penerapan teori Leininger (Sunrise Model) pada proses keperawatan
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pengkajian dan Diagnosis
Pengkajian diantara level satu, dua, tiga antara lain:
a. level satu: wordl view dan sosial system level
b. level dua: individual, families, group communities and institution in
diservehelath systemc. level tiga : folk system, professional system and
nursing.
2. Perencanaan dan implementasi
Level empat : nursing care decition and action Culture care
presenvation/maintananceCulture care Accomodation/negotiationsCulture
Care Reppaterning/restructing.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teori ini dapat digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan
denganmempertimbangkan aspek budaya, nilai-nilai, norma dan agama.
2. Teori ini dapat digunakan untuk melengkapi teori konseptual yang lain
dalampraktik asuhan keperawatan.
3. Penerapan teori Leinienger diperlukan pengetahuan dan pemahaman tentang
ilmuantropologi agar dapat memberikan ashan keperawatan yang baik.
4. Pelaksanaan teori Leininger memerlukan penggabungan dari teori
keperawatanyang lain yang terkait, seperti teori adaptasi, self care dan lain-
lain.
B. Saran
Makalah yang kami buat belum sempurna, jadi apabila terdapat kesalahan yang
kamibuat karena itu kami meminta pada pembaca agar menggali lebih banyak
referensimengenai culture care sunrise model dari Leininger ini, karena bagi
perawat sangatlah diperlukan wawasan mengenai kultur sebelum memberikan
asuhan kepada klien. Sekiandari kami, sekali lagi semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Barbacsy, I. (2011). Physical activity and postpartum functional status in
primiparous women,Queens University kingston, Ontario, Canada (September,
2011)
Bani, S, (2011). The effect of continous and interrupted episiotomy repair on pain
severity andrate of perincal Canavan (2012).
Third and four degree perincal lacerations. Hand Book of Perincal Lacerations