Teori Leininger
Teori Leininger
Scribd Logo
Cari
Cari
Cari
Unduh
0 penilaian
946 tayangan
15 halaman
Informasi Dokumen
Hak Cipta
Format Tersedia
Opsi Berbagi
Copy Text
Salin Tautan
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat
Unduh
Mata kuliah : Konsep dan Teori KeperawatanDosen : Dr. Elly L Sjattar, S.Kp.M.Kes
a.
HARNIATI b.
FANNY DEWI SARTIKAc.
MUHRAWI YUNDINGe.
SYAIFUL.
Scribd
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!
KATA PENGANTAR
Syukur yang tak terhingga atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepadakita oleh sang pemilik
segalanya Tuhan Yang Maha Kuasa, baik nikmat kesehatanmaupun nikmat kesemapatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.Penyusunan makalah ini merupakan hasil kerja sama kelompok
dalammengumpulkan beberapa literature. Penulis mampu menyelesaikan makalah inikarena bantuan
baik support maupun doa dari berbagai pihak olehnya itu penulismengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.Makalah ini dibuat dengan segala keterbatasan utamanya dari segipengetahuan dan
pengalaman dalam menyusun beberapa literature mejadi sebuahmakalah sehingga literature ini
belumlah sempurna, oleh karena itu kami sangatmengharapkan saran
–
saran yang sifatnya membangun dalam menyempurnakanmakalah ini dan juga sebagai tambahan ilmu
untuk penyusunan makalah berikutnya. Akhirnya team penyusun berharap makalah ini bisa menjadi
sumberreferensi bagi insan akademik dan memberikan manfaat yang banyak bagi parapembaca. Amin.
Penulis
BAB IPENDAHULUANA.
Latar belakang.Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21,termasuk
tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin besar.Dengan adanya globalisasi,
dimana perpindahan penduduk antar Negara (imigrasi)dimungkinkan, menyebabkan adaya pergeseran
terhadap tuntutan asuhankeperawatan..Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan
body of knowledge
adalah
. Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dandikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini
menjabarkan konsepkeperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-
nilaikultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting
memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapanasuhan keperawatan kepada
klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akanmengakibatkan terjadinya
akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawattidak mampu beradaptasi dengan perbedaan
nilai budaya dan kepercayaan. Hal inidapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan,
ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi. Salah satu contoh yang sering ditemukan
adalahketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau Negaradiperbolehkan
seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak ataumenangis. Tetapi karena perawat
memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya denganmeringis pelan, bila berteriak atau menangis akan
dianggap tidak sopan, maka ketikaia mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat
akan memintanyauntuk bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi
pasienkarena dianggap telah mengganggu pasien lainnya. Kebutaan budaya yang dialamioleh perawat
ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yangdiberikan.
B.
Tujuan Penulisan1.
Transcultural Nursing
.2.
Tujuan Khususa.
Transcultural Nursing
b.
Transcultural Nursing
c.
Transcultural Nursing
d.
Transcultural Nursing
e.
Transcultural Nursing
MADELENE LEIGNINGER.1.
Sejarah Madelene Leininger.Leininger lahir di Sutton Nebraska pada 13 juli 1925, pada tahun 1948
diamengambil program diploma di St. Anthony School og Nursing Denver Colorado,setelah itu dia
melanjutkan pendidikan di St. Scholartica Kansas dengan mendapatkangelar BS pada tahun 1950,
selanjutnya gelar MS di raih pada tahun 1954 diPsychiatric and Mental Nursing di Universitas katolik
Washinton DC amerika Serikat.Pada tahun 1965 Leininger meraih gelar Ph.D pada bidang antropologi
budaya dansocial di Universitas Washinton, Seatle Amerika serikat (Alligood, 2013).Selain melanjutkan
pendidikan leininger juga berperan sebagai seorang
perawat, di awal kariernya dia mengakui bahwa konsep “caring” dalam dunia
keperawatan sangat penting, karena rasa peduli terhadap sesama yang akanmenjadikan seorang
perawat mampu memberikan layanan keperawatan yang
sempurna kepada pasien, karena konsep “caring” ini pulalah sehingga banyak pasien
ah ide cemerlang yang biasa di sebut sebagai “kejutan budaya” dimana leininger menemukan pola
-pola perilaku pada anak-anak tampakmemiliki dasar budaya, leininger menyimpulkan bahwa kurangnya
pengetahuantentang budaya dan kurangnya rasa peduli merupakan penyebab kurangnya pemahaman
dalam layanan keperawatan, dimana hal tersebut sangat dibutuhkan untukmendukung kepatuhan
pasien,penyembuhan dan pemulihan kesehatan.(BusherBetancourt, 2015)Teori yang dikembangkan
oleh leininger dapat membantu dalammendefenisikan harapan hubungan antara pasien dengan
perawat karena dalamlayanan keperawatan, perawat merupakan pemberi layanan dan pasien adalah
penerima layanan. Teori leininger ini beramaksud agar perawat memasukkan unsur budaya dalam
berinteraksi dengan pasien sehingga penerapan layanan keperawatantidak bertentangan dengan
budaya yang dianut oleh pasien.(Busher Betancourt, 2015)
Leininger merupakan salah seorang ahli teori keperawatan yang revolusioner,intelektual, juga menjadi
seorang peneliti, pendidik dan pemimpin dalam memahamikonsep budaya kemudian menggabungkan
konsep tersebut dengan layanankesehatan.(Sagar, 2011)2.
TujuanTujuan teori budaya ini adalah untuk mengidentifikasi, menguji, mengertidan menggunakan
konsep transcultural nursing dalam pelayanan keperawatan.4.
dengan social individu,keluarga atau kelompok kedalam masyarakat yanglebih luas.aturan yang di anut
dalam lingkungan social adalah semua bentukaturan yang berlaku di lingkunaga tersesbut. Andrew dan
Boyle,1995mengatakan Individu atau kelompok biasa seperti musik,seni,riwayathidup,bahasa dan
atribut yang di gunakan biasa bersatu di katakanalingkunaga simbolik.c.
KesehatanMenurut leninger (1995) sehat sebagai suatu keadaan sejahtera yang di artikandalam
kultur,nilai,praktik dalam bentuk tanggung jawab individu dankelompok ataupun masyarakat yang
terlihat dalam bentuk ekspresi aturan ditempatnya. Klien memilih serta aktif dalam budaya yang sesuai
dengankeadaannya itu merupakan tujuan dari Asuhan Keperawatan. Status kesehatandan budaya di
tentukan oleh individu masing masing melalui proses belajardari lingkunagannya. Proses menuju sehat
ini melibatkan peran serta klienyang lebih dominan sehingga sehat yang di dapatkan adalah sehat
secaraholistic dan humanistik.d.
Keperawatan1)
Care adalah esensi keperawatan dan sesuatu yang berbeda,dominan,sentral dan focus pemersatu.2)
Transcultural nursing adalah ilmu humanistic dan scientific care,merupakan profesi dengan manfaat
utama melayani individu,kelompok,komunitas social dan organisasi.5)
6)
Konsep cultural care,makna/arti, ekspresi, pola proses dan bentukstruktursl dan perawatan transkultural
dengan diversitas (perbedaan)dan universalitas (persamaan).Keperawatan adalah aktifitas yang
diarahkan untuk mendukung,membantu pemenuhan kebutuhan yang kongkruen dengan nilai
budaya,kepercayaan, cara hidup dari penerima perawatan.keperawatan adalahsebagai ilmu
pengetahuan dan seni humanistic yang berokus pada perilaku perawatan personal,fungsi dan proses
yang di arahkan untuk promosi danmempertahankan perilaku sehat atau proses penyembuhandari
penyakit(leininger). Keperawatan merupakan profesi perawatan transkultural yangunik karena aktifitas
perawatan pasien di tujukan untuk memberikandukungan dan mempersiapkan pasien untuk memenuhi
kebutuhan sesuaidengan nilai budaya,kepercayaan dan gaya hidup mereka (Kasron et
al.,2016).Perlindunagan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/menegosiasi budaya dan
rekonstruksi budaya adalah strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan, hal itu adalah sebagai
berikut :1)
Mempertahankan budaya : dapat di lakukan jika budaya pasientidak bertentangan dengan kesehatan
misalnya budaya berolahragasetiap pagi.2)
Negosiasi budaya,dilakukan untuk membantu pasien beradaptasiterhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan.Misalnya : ibu hamil yang pantang makan makanan yang berbauamis, makan
ikan bias dig anti dengan makanan yang mengandung protein lain.3)
Restrukturisasi budaya,di lakukan bila budaya yang di milikimerugikan status kesehatan.misalnya
perawat berupayamerestrukturisasi gaya hidup pasiennya yang berkebiasaanmerokok aktif menjadi
mengurangi kebiasaan merokok.
5.
Clarity (kejelasan)Leininger melalui teori culture care menggambarkan konsep dan teorinyadengan jelas.
untuk memperjelas proposisi konsep tersebut teori ini dilengkapi dengan diagram yang di sebut dengan
Sunrise Enabler. perawatdalam melakukan asuhan keperawatan tentunya terlebih dahulu memahami
budaya yang di miliki suatu masyarakat. b.
Simplicity (kesederhanaan)Teori culture care diambil dari disiplin ilmu antropologi dan
ilmukeperawatan. Teori ini mendefenisikan keperawatan transkultural sebagai bagian utama dari
keperawatan, yang berfokus pada studi perbandingandan analisa perbedaan budaya serta bagian
budaya yang ada di duniadengan tetap menghargai nilai-nilai asuhan, pengalaman sehat sakit dan juga
kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat.c.
Generality (generalisasi/keumuman)Teory culture care memiliki cakupan teori yang luas melalui
pendekatan presfektif multicultural, dapat di aplikasikan pada individu dan masyarakatdengan berbagai
latar belakang budaya yang berbeda. Teori inimempunyai kelemahan dalam pemberian asuhan
keperawatan apabila ditemukan konflik budaya antara pasien dan perawat.d.
Empirical Precision (presisi Empiris)Penelitian kuwalitatif dapat di lakukan pada teori culture care
dalammengungkap fenomena keperawatan dan kesehatan yang belum di ketahuidari berbagai
budaya.e.
Derivable Consequence (kosekuensi yang di dapat)Dalam pencapaian tujuan keperawatan teori culture
care Diversity andUniversality sangat berperan penting.teori ini sangat bermanfaat karena
biasdiaplikasikan dan esensial dalam pendidikan,pelayanan,penelitian keperawatan sertadapat
membawa perubahan dalam perkembangan dunia keperwatan.praktek professional dalam
keperawatan, penelitian keperawatan, pengembangan ide-ide barudalam dunia keperawatan
merupakan hal yang bersumber dari teori culture careDiversity and Universality
BAB IIIPEMBAHASANA.
APLIKASI KASUS1.
Gambaran kasus Ny. D, berusia 29 tahun agama islam, pendidikan SD, masuk ke unit
keperawatanonkologi dengan keluhan nyeri pelvic dan pengeluaran cairan pervagina. Hasil pemeriksaan
PAP Smear didapatkan menderita Ca Cerviks stadium II dan telahmengalami Histerektomy.Riwayat
kesehatan masa lalu: jarang mendatangi fasilitas kesehatan yang ada, karenakalau sakit, biasanya hanya
membeli obat di warung untuk penyembuhannya. Ny Dmengatakan bahwa tidak pernah melakukan
pemeriksaan payudara sendiri. Tinggi, diaseorang perokok dan menghabiskan kurang lebih 2 pak sehari
dan berlangsung selama 16tahun. Dia sudah memiliki dua orang anak. Kehamilan pertama ketika dia
berusia 16tahun dan kehamilan yang kedua saat berusia 18 tahun. Sejak saat itu dia
menggunakankontrasepsi oral secara teratur. Dia menikah dan tinggal dengan suaminya bersama
duaorang anaknya di rumah ibunya, dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Suaminyaseorang
penggangguran (tidak mempunyai pekerjaan yang tetap) dia menggambarkansuaminya seorang yang
emosional dan kasar. Ny D telah melakukan pembedahan dengan baik kecuali satu hal, saat ini dia
belummampu mengosongkan kandung kemihnya. Dia masih merasakan nyeri dan mual postoprasi. Hal
itu mengharuskan dia untuk menggunakan kateter intermitten di rumah. Obatyang digunakan adalah
antibiotic, analgetik untuk nyeri dan antiemetic untuk mualnya.Sebagai tambahan, dia akan
mendapatkan terapi radiasi sebagai rawat jalan. Ny D sangat sedih. Dia menunjukkan perhatian yang
sangat besar terhadap masadepannya dan kedua anaknya. Dia percaya bahwa penyakit ini adalah
datangnya karenaguna-guna orang jahat padanya serta sebuah hukuman akibat masa lalunya.Penerapan
asuhan keperawatan teori leinenger1.
Pengkajiana)
Faktor teknologi (technological factors)Pasien selama ini jarang mendatangi fasilitas kesehatan, jika sakit
hanya membeliobat di warung saja. Alasan dia datang ke pelayannna kesehatan saat ini karena penyakit
yang dideritanya tidak sembuh dengan obat warung. b)
Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!
Pasien beragama islam,saat ini berstatus menikah dengan dua orang anak, pasien percaya bahwa
penyakitnya datang dari guna-guna orang yang tidak senangkepadanya. Pasien juga percaya bahwa
penyakitnya ini karena hukuman atas masalalunya.c)
Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan ( Kinship & Social Factors)Pasien berumur 29 tahun, ia
sekeluarga masih tinggal di rumah orangtuanya.Suaminyaseorang penggangguran dan sangat emosional
serta kasar.d)
Faktor nilai-niali budaya dan gaya hidup ( cultural values & lifeways)Sanitasi lingkunga rumah pasien
kurang baik, jarang melakukan pemeriksaankesehatan secara rutin, pasien seorang perokok yang dapat
menghabiskan rokok 2 pak perhari selama 16 tahun. Pasien menikah diusia muda dan hamil pertama
padausia 16 tahun dan hamil kedua umur 18 tahun, serta dia menggunakan alatkontrasepsi hormonal
berupa pil.e)
Faktor kebijakan dan peraturan rumah sakit( political and legal factors)Saat ini pasien sudah menjalani
operasi dan sudah dianjurkan pulang kembali kerumahnya, tetapi efek dari pemebedahan itu pasien
saat ini masih belum bisamelakukan BAK secara normal karena adanya nyeri. Pasien juga sering
mengeluhmual.f)
Faktor ekonomi ( economical factors )Pasien seorang buruh tani, tidak memiliki tabungan khusus untuk
kebiutuhan yangmendadak, karena penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhanmakan
sehari-hari.pasien memiliki kartu jaminan kesehatan, sehingga dia tidakterlalu memikirkan biaya selama
dia dirawat di rumah sakit.g)
Faktor pendidikan ( educational factors )Pasien hanya tamatan sekolah dasar, abggota keluarga yang lain
juga hanyatamatan SD.2.
Diagnose keperawatanPerawat merumuskan masalah yang dihadapi pasien dan keluarganya adalah:a)
Persepsi klien yang salah tentang penyakitnya yang disebabkan oleh guna-gunadan akibat dosa masa
lalunyac)
Hal ini yang ditemukan adalah suatu pola yang dapat membangun kehiduoansosial dan aspek penting
lainnya yaitu masalahan kerohanian, kekeluargaan danekonomi yang sangat besar mempengaruhi
kesehataan dan kesejahteraan.
3.
Agama dapat digunakan sebagai mekanisme yang memperkuat dalam merawat pasien. Dipandang
penting untuk konsultasi dengan toko agama seperti ustaddi mesjid
Membantu pasien untuk menghilangkan persepsi negative yang mengatakan bahwa dosa di masa lalu
mempengaruhi keadaan sakitnya dan mendapatkan
Pengobatan yang baik adalah adanya kepedulian dari keluarga pasien danteman-temannya yang juga
berperan untuk kesembuhan pasien. b)
Perawat merencanakan kordinasi dengan RT setempat untuk memperbaikilingkungan yang tidak sehat.
Perawat lain (yang merawat) pasien akan mengidentifikasi dan menetapkanobat-obatan untuk
menentukan apakah sesuai dengan metode yang digunakan pada pasien.c)
Kepedulian keluarga perlu untuk dipertimbankan, memberikan penyuluhan pada keluarga tentang
betapa pentingnya dorongan atau motifasi keluargadalam proses penyembuhan pasien
Perawat juga akan membantu pasien dalam menghentikan dalam kebiasaanmerokok, penyuluhan
tentang pengaruh rokok terhadap, dan anjurkan para perokok untuk merokok diluar ruangan.4.
EvaluasiEvaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap :a)
PEMBAHASAN KASUS
Kasus diatas juga telah memberikan gambaran pada perawat bahwa dalam teorileiningger, manusia
(dalam hal ini klien) besifat sistem terbuka yang berarti bahwa klien itutidakakan terlepas atau tidakbisa
dipisahkan dari budaya mereka masing-masing.Teori leiningger pada intinya menitik beratkan pada
kebudayaan seseorang, pentingsekali bagi perawat untuk mengenal budaya pasien dan pengaruhnya
terhadap perawatan pasien. Teori ini sangat diperlukan dan membantu dalam praktek keperawatan,
sertamendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.Focus dari pandangannya dengan melihat
bahwa budaya pasien (individu, keluarga,kelompok, masyarakat) yang berbeda sebagai bagian penting
dalam rangka pemberianasuhan keperawatan. Asuhan keperawatan pada teori ini mempunyai empat
tingkatan,dimana pada level satu sampai level tiga itu dimulai dari pengkajian, dimana pengkajian
inimeliputi semua aspek yang dimulai dari pengkajian faktor pendidikan klien sampai denganfaktor
teknologi. Diagnosa keperawatan akan ditemukan setelah semua pengkajian tersebutdiselesaikan. Level
empat itu akan dilakukan intervensi serta implementasi keperawatan.Pada kasus diatas telah dilakukan
intervensi dan implementasi sebagai berikut :1.
Agama dapat difunakan sebagai mekanisme yang memperkuat dalam merawat pasien. Dipandang
penting untuk konsultasi denga tokoh agama seperti ustad dimasjid.
Membantu pasien untuk menghilangkan persepsi negatif yang mengatakan bahwadosa dimasa lalu
mempengaruhu keadaan sakitnya dan mendapatkan pertolongan
Pengobatan yang baik adalah adanya kepedulian dari keluarga pasien dan teman-temannya yang juga
berperan untuk kesembuhan pasien.2.
Perawat merencanakan kordinasi dengan RT setempat untuk memperbaikilingkungan yang tidak sehat.
Perawat lain (yang merawat pasien) akan mengidentifikasin dan menetapkanobat-obatan untuk
menentukan apakah sesuai dengan metode yang digunakan pada pasien.3.
Perawat juga akan membantu pasien dalam menghentikan kebiasaan merokok, penyuluhan tentang
pengaruh rokok terhadap, dan anjurkan para perokok untukmerokok diluar ruangan.Asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai kasus diatas telahmempertimbangkan norma-norma
dan cara hidup klien sehingga dapatmempertahankan kesejahterannya, memperbaiki cara hidupnya
ataukondisinya. Pemberian informasi mengenai penyakit dan prosedur pengobatankepada klien
/keluarga klien akan membantu kelancaran pengobatan. Hal ini berarti bahwa dengan mengetahui dan
memahami faktor budaya. Norma-norma dan cara hidup dari klien sangat menentukan keberhasilan
asuhankeperawatan yang diberikan.C.
Kekuatan teoria.
Teori ini besifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuankepada perawat dalam
pemberian asuhan dengan latar belakang budaya yang berbeda. b.
Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan pelaksanaan model-
model teori lainnya (teori orem, king, roy, dll).c.
Penggunaan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak terhadap pasien,
staf keperawatan dan terhadp rumah sakitd.
Penggunaan teori trankultural dapat membantu perawat untuk membuatkeputusan yang kompeten
dalam membarikan asuhan keperawatan.e.
Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek keperawatan2.
Kelemahan teoria.
Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sendiri danhanya digunakan sebagai
pendamping dari berbagai macam konseptual modellainnya. b.
Teori transcultural ini tidak memmpunyai intervensi spesifik dalam mengatasimasalah keperawatan
sehingga perlu dipadukan dalam teori lainnya.
(1), 1
8. Retrieved
fromhttp://engagedscholarship.csuohio.edu/tdr%5Cnhttp://engagedscholarship.csuohio.edu/tdrKasron,
Sahran, & Ohorella, Usman, B. (2016).
15
, 37
–
43.https://doi.org/http://search.proquest.com/docview/219364449?pq-origsite=gscholarSagar, P.
(2011).
Transcultural Nursing Theory and Models: Application in Nursing Education, Practice, and Administration
. Retrieved fromhttp://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=sc2-
iyGnTaYC&oi=fnd&pg=PR1&dq=Transcultural+Nursing+Theory+and+Models:
+Application+in+Nursing+Education,+Practice+and+Administration.&ots=6Nn55VkBiT&sig=oED1jw-
GxTMYCr7Rcm4-qlm1n_o
Opsi Berbagi
Klasifikasi filsafat
Klasifikasi filsafat
ipul_koha
Kura-Kura
Majalah
Podcast
Lembar Musik
Erik Pujianto
utiiizz
Bunyi jantung
Bunyi jantung
M Nazif Mauludi
Widya Puspitasari
Aaron Sawyer
Jafar Sidiq
rony
Virginia,Kasus Tn.h
Virginia,Kasus Tn.h
Dwi
Tampilkan lebih banyak
Menu Footer
Kembali ke atas
Tentang
Tentang Scribd
Media
Blog kami
Hubungi Kami
Undang teman
Hadiah
Hukum
Syarat
Privasi
Hak Cipta
Preferensi Cookie
Dukungan
Aksesibilitas
Bantuan pembelian
AdChoices
Penerbit
Sosial
Instagram
Buku
Buku audio
Majalah
Podcast
Lembar Musik
Dokumen
Snapshots
Direktori
Bahasa:
Bahasa Indonesia
Pelajari selengkapnya
Navigasi cepat
Beranda
Buku
Buku audio
Dokumen
, aktif