Anda di halaman 1dari 23

Buka menu navigasi

Scribd Logo

Cari

Cari

Cari

Unduh

SimpanSimpan APLIKASI KASUS Leininger Untuk Nanti

APLIKASI KASUS Leininger

Diunggah olehMuhrawi Yunding

0 penilaian

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)

946 tayangan

15 halaman

Informasi Dokumen

klik untuk memperluas informasi dokumen

Deskripsi:aplikasi teori leininger pada kasus

Hak Cipta

© © All Rights Reserved

Format Tersedia

DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

Bagikan dokumen Ini


Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru

Facebook

Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru

Twitter

Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru

LinkedIn

Bagikan dengan Email, membuka klien email

Email

Copy Text

Salin Tautan

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini

Unduh

SimpanSimpan APLIKASI KASUS Leininger Untuk Nanti

Mata kuliah : Konsep dan Teori KeperawatanDosen : Dr. Elly L Sjattar, S.Kp.M.Kes

APLIKASI TEORI TRANSCULTURAL NURSINGMADELENE LEININGER

a.

HARNIATI b.
FANNY DEWI SARTIKAc.

FERA YOSEFINE PATIKAWAd.

MUHRAWI YUNDINGe.

SYAIFUL.

PRODI MAGISTER ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2017

Scribd

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

KATA PENGANTAR

Syukur yang tak terhingga atas segala nikmat yang telah dilimpahkan kepadakita oleh sang pemilik
segalanya Tuhan Yang Maha Kuasa, baik nikmat kesehatanmaupun nikmat kesemapatan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.Penyusunan makalah ini merupakan hasil kerja sama kelompok
dalammengumpulkan beberapa literature. Penulis mampu menyelesaikan makalah inikarena bantuan
baik support maupun doa dari berbagai pihak olehnya itu penulismengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.Makalah ini dibuat dengan segala keterbatasan utamanya dari segipengetahuan dan
pengalaman dalam menyusun beberapa literature mejadi sebuahmakalah sehingga literature ini
belumlah sempurna, oleh karena itu kami sangatmengharapkan saran

saran yang sifatnya membangun dalam menyempurnakanmakalah ini dan juga sebagai tambahan ilmu
untuk penyusunan makalah berikutnya. Akhirnya team penyusun berharap makalah ini bisa menjadi
sumberreferensi bagi insan akademik dan memberikan manfaat yang banyak bagi parapembaca. Amin.

Penulis

BAB IPENDAHULUANA.

Latar belakang.Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21,termasuk
tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin besar.Dengan adanya globalisasi,
dimana perpindahan penduduk antar Negara (imigrasi)dimungkinkan, menyebabkan adaya pergeseran
terhadap tuntutan asuhankeperawatan..Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan

body of knowledge

yangkuat, yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek


keperawatan.Perkembangan teori keperawatan terbagi menjadi 4 level perkembangan yaitu

methatheory, grand theory, midle range theory dan practice theory

.Salah satu teori yang diungkapkan pada

midle range theory

adalah

Transcultural Nursing Theory

. Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dandikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini
menjabarkan konsepkeperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-
nilaikultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting
memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapanasuhan keperawatan kepada
klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akanmengakibatkan terjadinya

cultural shock.Cultural shock

akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawattidak mampu beradaptasi dengan perbedaan
nilai budaya dan kepercayaan. Hal inidapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan,
ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi. Salah satu contoh yang sering ditemukan
adalahketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau Negaradiperbolehkan
seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak ataumenangis. Tetapi karena perawat
memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya denganmeringis pelan, bila berteriak atau menangis akan
dianggap tidak sopan, maka ketikaia mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat
akan memintanyauntuk bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi
pasienkarena dianggap telah mengganggu pasien lainnya. Kebutaan budaya yang dialamioleh perawat
ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yangdiberikan.

B.

Tujuan Penulisan1.

Tujuan UmumMengaplikasikan proses asuhan keperawatan menggunakan teori

Transcultural Nursing

.2.

Tujuan Khususa.

Mengaplikasikan pengkajian asuhan keperawatan menggunakan teori

Transcultural Nursing

b.

Mengaplikasikan penegakan diagnosa keperawatan menggunakan teori

Transcultural Nursing

c.

Mengaplikasikan perencanaan asuhan keperawatan menggunakan teori

Transcultural Nursing
d.

Mengaplikasikan pelaksanaan asuhan keperawatan menggunakan teori

Transcultural Nursing

e.

Mengaplikasikan evaluasi asuhan keperawatan menggunakan teori

Transcultural Nursing

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.

MADELENE LEIGNINGER.1.

Sejarah Madelene Leininger.Leininger lahir di Sutton Nebraska pada 13 juli 1925, pada tahun 1948
diamengambil program diploma di St. Anthony School og Nursing Denver Colorado,setelah itu dia
melanjutkan pendidikan di St. Scholartica Kansas dengan mendapatkangelar BS pada tahun 1950,
selanjutnya gelar MS di raih pada tahun 1954 diPsychiatric and Mental Nursing di Universitas katolik
Washinton DC amerika Serikat.Pada tahun 1965 Leininger meraih gelar Ph.D pada bidang antropologi
budaya dansocial di Universitas Washinton, Seatle Amerika serikat (Alligood, 2013).Selain melanjutkan
pendidikan leininger juga berperan sebagai seorang

perawat, di awal kariernya dia mengakui bahwa konsep “caring” dalam dunia

keperawatan sangat penting, karena rasa peduli terhadap sesama yang akanmenjadikan seorang
perawat mampu memberikan layanan keperawatan yang

sempurna kepada pasien, karena konsep “caring” ini pulalah sehingga banyak pasien

memberika ungkapan penghargaan setinggi-tingginya kepada leininger, berdasarkan penghargaan


pasien ini sehingga leininger diminta untuk focus kepada perawatan

yang berdasarkan “caring” yang menjadi titik central dari keperawatan.


Pada tahun 1950, leininger bekerja pada sebuah bimbingan anak, pada masainilah dia mendapatkan
sebu

ah ide cemerlang yang biasa di sebut sebagai “kejutan budaya” dimana leininger menemukan pola

-pola perilaku pada anak-anak tampakmemiliki dasar budaya, leininger menyimpulkan bahwa kurangnya
pengetahuantentang budaya dan kurangnya rasa peduli merupakan penyebab kurangnya pemahaman
dalam layanan keperawatan, dimana hal tersebut sangat dibutuhkan untukmendukung kepatuhan
pasien,penyembuhan dan pemulihan kesehatan.(BusherBetancourt, 2015)Teori yang dikembangkan
oleh leininger dapat membantu dalammendefenisikan harapan hubungan antara pasien dengan
perawat karena dalamlayanan keperawatan, perawat merupakan pemberi layanan dan pasien adalah
penerima layanan. Teori leininger ini beramaksud agar perawat memasukkan unsur budaya dalam
berinteraksi dengan pasien sehingga penerapan layanan keperawatantidak bertentangan dengan
budaya yang dianut oleh pasien.(Busher Betancourt, 2015)

Leininger merupakan salah seorang ahli teori keperawatan yang revolusioner,intelektual, juga menjadi
seorang peneliti, pendidik dan pemimpin dalam memahamikonsep budaya kemudian menggabungkan
konsep tersebut dengan layanankesehatan.(Sagar, 2011)2.

Pengertian Transkulutural Nursing.Transcultural nursing adalah suatu keilmuan yang


menggambarkankeperawatan yang berdasarkan competensi budaya untuk memberikan
layanankeperawatan yang berkualitas berfocus memandang perbedaan dan kesamaan antar budaya
yang dimiliki oleh setiap invidu (leininger, 2002) dalam. (Maier-Lorentz,2008).3.

TujuanTujuan teori budaya ini adalah untuk mengidentifikasi, menguji, mengertidan menggunakan
konsep transcultural nursing dalam pelayanan keperawatan.4.

Konsep keperawatan dalam transcultural nursing.a.

ManusiaManusia adalah suatu individu,keluarga kelompok yang memiliki kepercayaanatau norma-


norma yang di pegang dan di jadikan suatu dasar untuknenentukan pilihan dan melakukan suatu pilihan.
leininger (1991) mengatakanmanusia dapat mempertahankan budayanay di manapun di berada.
Manusia di pandang dari segi kultur dari segi gendernya,jeniskelamin,ras,golongan,kondisi
biomedis,akulturasi budaya.manusia dari kulturyang berbeda dapat di lakukan perawatan yang berbeda
kaena menjagakekhawatiran perbedaan presepsi yang berbeda dari perawat sehingga akan
berpengaruh terhadap pelayanan keperawatan yang akan di berikan (Kasron,Sahran, & Ohorella,
Usman, 2016). b.

LingkunganMenurut Leininger (1991) lingkungan adalah keadaan menyeluruh


meliputisituasi,pengalaman memberikan arti ekpresi individu,interprestasi dan socialinteraksi yaitu
fisik,ekologi,social politik dan setting kultur. Lingkungan alamyang di ciptaka manusia di katakan
lingkunagan fisik misalnya daerahkatulistiwa,pegunungan,pemukiman padat penduduk dan suasana
alam seperti pembangunan rumah didaerah Eskimo yang rumahnya hampir tertutup rapat dikarenakan
hampit tidak ada matahari sepanjang tahunnya.lingkungan socialmerupakan lingkungan secara
keseluruhan struktur sosialnya berhubungan

dengan social individu,keluarga atau kelompok kedalam masyarakat yanglebih luas.aturan yang di anut
dalam lingkungan social adalah semua bentukaturan yang berlaku di lingkunaga tersesbut. Andrew dan
Boyle,1995mengatakan Individu atau kelompok biasa seperti musik,seni,riwayathidup,bahasa dan
atribut yang di gunakan biasa bersatu di katakanalingkunaga simbolik.c.

KesehatanMenurut leninger (1995) sehat sebagai suatu keadaan sejahtera yang di artikandalam
kultur,nilai,praktik dalam bentuk tanggung jawab individu dankelompok ataupun masyarakat yang
terlihat dalam bentuk ekspresi aturan ditempatnya. Klien memilih serta aktif dalam budaya yang sesuai
dengankeadaannya itu merupakan tujuan dari Asuhan Keperawatan. Status kesehatandan budaya di
tentukan oleh individu masing masing melalui proses belajardari lingkunagannya. Proses menuju sehat
ini melibatkan peran serta klienyang lebih dominan sehingga sehat yang di dapatkan adalah sehat
secaraholistic dan humanistik.d.

Keperawatan1)

Care adalah esensi keperawatan dan sesuatu yang berbeda,dominan,sentral dan focus pemersatu.2)

Untuk kesejahteraan,kesehatan,pertumbuhan dan pertahanan dalammenghadapi tantangan atau


kematian keperawatan bebasis culturalesensial.3)
keperawatan berbasis cultural yang paling komprehensif dan holisticuntuk
mengetahiu,menjelaskan,menginterprestasikan dan meprediksifenomenaproses keperawatan dan
memberi asuhan Dalam pengambilan keputusan tindakan keperawatan.4)

Transcultural nursing adalah ilmu humanistic dan scientific care,merupakan profesi dengan manfaat
utama melayani individu,kelompok,komunitas social dan organisasi.5)

Untuk pengobatan dan penyembuhan keperawatan yang berbasiscultural.penyembuhan tidak akan


terjadi jika tidak ada perawatan,namun tanpa curing cering dapat eksis.

6)

Konsep cultural care,makna/arti, ekspresi, pola proses dan bentukstruktursl dan perawatan transkultural
dengan diversitas (perbedaan)dan universalitas (persamaan).Keperawatan adalah aktifitas yang
diarahkan untuk mendukung,membantu pemenuhan kebutuhan yang kongkruen dengan nilai
budaya,kepercayaan, cara hidup dari penerima perawatan.keperawatan adalahsebagai ilmu
pengetahuan dan seni humanistic yang berokus pada perilaku perawatan personal,fungsi dan proses
yang di arahkan untuk promosi danmempertahankan perilaku sehat atau proses penyembuhandari
penyakit(leininger). Keperawatan merupakan profesi perawatan transkultural yangunik karena aktifitas
perawatan pasien di tujukan untuk memberikandukungan dan mempersiapkan pasien untuk memenuhi
kebutuhan sesuaidengan nilai budaya,kepercayaan dan gaya hidup mereka (Kasron et
al.,2016).Perlindunagan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/menegosiasi budaya dan
rekonstruksi budaya adalah strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan, hal itu adalah sebagai
berikut :1)

Mempertahankan budaya : dapat di lakukan jika budaya pasientidak bertentangan dengan kesehatan
misalnya budaya berolahragasetiap pagi.2)

Negosiasi budaya,dilakukan untuk membantu pasien beradaptasiterhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan.Misalnya : ibu hamil yang pantang makan makanan yang berbauamis, makan
ikan bias dig anti dengan makanan yang mengandung protein lain.3)
Restrukturisasi budaya,di lakukan bila budaya yang di milikimerugikan status kesehatan.misalnya
perawat berupayamerestrukturisasi gaya hidup pasiennya yang berkebiasaanmerokok aktif menjadi
mengurangi kebiasaan merokok.

5.

Analisis teori leiningera.

Clarity (kejelasan)Leininger melalui teori culture care menggambarkan konsep dan teorinyadengan jelas.
untuk memperjelas proposisi konsep tersebut teori ini dilengkapi dengan diagram yang di sebut dengan
Sunrise Enabler. perawatdalam melakukan asuhan keperawatan tentunya terlebih dahulu memahami
budaya yang di miliki suatu masyarakat. b.

Simplicity (kesederhanaan)Teori culture care diambil dari disiplin ilmu antropologi dan
ilmukeperawatan. Teori ini mendefenisikan keperawatan transkultural sebagai bagian utama dari
keperawatan, yang berfokus pada studi perbandingandan analisa perbedaan budaya serta bagian
budaya yang ada di duniadengan tetap menghargai nilai-nilai asuhan, pengalaman sehat sakit dan juga
kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat.c.

Generality (generalisasi/keumuman)Teory culture care memiliki cakupan teori yang luas melalui
pendekatan presfektif multicultural, dapat di aplikasikan pada individu dan masyarakatdengan berbagai
latar belakang budaya yang berbeda. Teori inimempunyai kelemahan dalam pemberian asuhan
keperawatan apabila ditemukan konflik budaya antara pasien dan perawat.d.

Empirical Precision (presisi Empiris)Penelitian kuwalitatif dapat di lakukan pada teori culture care
dalammengungkap fenomena keperawatan dan kesehatan yang belum di ketahuidari berbagai
budaya.e.

Derivable Consequence (kosekuensi yang di dapat)Dalam pencapaian tujuan keperawatan teori culture
care Diversity andUniversality sangat berperan penting.teori ini sangat bermanfaat karena
biasdiaplikasikan dan esensial dalam pendidikan,pelayanan,penelitian keperawatan sertadapat
membawa perubahan dalam perkembangan dunia keperwatan.praktek professional dalam
keperawatan, penelitian keperawatan, pengembangan ide-ide barudalam dunia keperawatan
merupakan hal yang bersumber dari teori culture careDiversity and Universality

BAB IIIPEMBAHASANA.

APLIKASI KASUS1.

Gambaran kasus Ny. D, berusia 29 tahun agama islam, pendidikan SD, masuk ke unit
keperawatanonkologi dengan keluhan nyeri pelvic dan pengeluaran cairan pervagina. Hasil pemeriksaan
PAP Smear didapatkan menderita Ca Cerviks stadium II dan telahmengalami Histerektomy.Riwayat
kesehatan masa lalu: jarang mendatangi fasilitas kesehatan yang ada, karenakalau sakit, biasanya hanya
membeli obat di warung untuk penyembuhannya. Ny Dmengatakan bahwa tidak pernah melakukan
pemeriksaan payudara sendiri. Tinggi, diaseorang perokok dan menghabiskan kurang lebih 2 pak sehari
dan berlangsung selama 16tahun. Dia sudah memiliki dua orang anak. Kehamilan pertama ketika dia
berusia 16tahun dan kehamilan yang kedua saat berusia 18 tahun. Sejak saat itu dia
menggunakankontrasepsi oral secara teratur. Dia menikah dan tinggal dengan suaminya bersama
duaorang anaknya di rumah ibunya, dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Suaminyaseorang
penggangguran (tidak mempunyai pekerjaan yang tetap) dia menggambarkansuaminya seorang yang
emosional dan kasar. Ny D telah melakukan pembedahan dengan baik kecuali satu hal, saat ini dia
belummampu mengosongkan kandung kemihnya. Dia masih merasakan nyeri dan mual postoprasi. Hal
itu mengharuskan dia untuk menggunakan kateter intermitten di rumah. Obatyang digunakan adalah
antibiotic, analgetik untuk nyeri dan antiemetic untuk mualnya.Sebagai tambahan, dia akan
mendapatkan terapi radiasi sebagai rawat jalan. Ny D sangat sedih. Dia menunjukkan perhatian yang
sangat besar terhadap masadepannya dan kedua anaknya. Dia percaya bahwa penyakit ini adalah
datangnya karenaguna-guna orang jahat padanya serta sebuah hukuman akibat masa lalunya.Penerapan
asuhan keperawatan teori leinenger1.

Pengkajiana)

Faktor teknologi (technological factors)Pasien selama ini jarang mendatangi fasilitas kesehatan, jika sakit
hanya membeliobat di warung saja. Alasan dia datang ke pelayannna kesehatan saat ini karena penyakit
yang dideritanya tidak sembuh dengan obat warung. b)

Faktor agama dan falsafah hidup


Scribd

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau
gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

Pasien beragama islam,saat ini berstatus menikah dengan dua orang anak, pasien percaya bahwa
penyakitnya datang dari guna-guna orang yang tidak senangkepadanya. Pasien juga percaya bahwa
penyakitnya ini karena hukuman atas masalalunya.c)

Faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan ( Kinship & Social Factors)Pasien berumur 29 tahun, ia
sekeluarga masih tinggal di rumah orangtuanya.Suaminyaseorang penggangguran dan sangat emosional
serta kasar.d)

Faktor nilai-niali budaya dan gaya hidup ( cultural values & lifeways)Sanitasi lingkunga rumah pasien
kurang baik, jarang melakukan pemeriksaankesehatan secara rutin, pasien seorang perokok yang dapat
menghabiskan rokok 2 pak perhari selama 16 tahun. Pasien menikah diusia muda dan hamil pertama
padausia 16 tahun dan hamil kedua umur 18 tahun, serta dia menggunakan alatkontrasepsi hormonal
berupa pil.e)

Faktor kebijakan dan peraturan rumah sakit( political and legal factors)Saat ini pasien sudah menjalani
operasi dan sudah dianjurkan pulang kembali kerumahnya, tetapi efek dari pemebedahan itu pasien
saat ini masih belum bisamelakukan BAK secara normal karena adanya nyeri. Pasien juga sering
mengeluhmual.f)

Faktor ekonomi ( economical factors )Pasien seorang buruh tani, tidak memiliki tabungan khusus untuk
kebiutuhan yangmendadak, karena penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhanmakan
sehari-hari.pasien memiliki kartu jaminan kesehatan, sehingga dia tidakterlalu memikirkan biaya selama
dia dirawat di rumah sakit.g)

Faktor pendidikan ( educational factors )Pasien hanya tamatan sekolah dasar, abggota keluarga yang lain
juga hanyatamatan SD.2.

Diagnose keperawatanPerawat merumuskan masalah yang dihadapi pasien dan keluarganya adalah:a)

Rasa nyeri dan mual pasien setelah operasi b)

Persepsi klien yang salah tentang penyakitnya yang disebabkan oleh guna-gunadan akibat dosa masa
lalunyac)

Hal ini yang ditemukan adalah suatu pola yang dapat membangun kehiduoansosial dan aspek penting
lainnya yaitu masalahan kerohanian, kekeluargaan danekonomi yang sangat besar mempengaruhi
kesehataan dan kesejahteraan.

3.

Adapun inetrvensi dan implementasia)

The gold of culture care presevartion or maintenance :

Agama dapat digunakan sebagai mekanisme yang memperkuat dalam merawat pasien. Dipandang
penting untuk konsultasi dengan toko agama seperti ustaddi mesjid


Membantu pasien untuk menghilangkan persepsi negative yang mengatakan bahwa dosa di masa lalu
mempengaruhi keadaan sakitnya dan mendapatkan

pertolongan dari hasil berkonsultasi kepada “dukun” yang memindahkan

beberapa kutukan kepadanya.

Pengobatan yang baik adalah adanya kepedulian dari keluarga pasien danteman-temannya yang juga
berperan untuk kesembuhan pasien. b)

Culture care accommodation or negotiation :

Perawat merencanakan kordinasi dengan RT setempat untuk memperbaikilingkungan yang tidak sehat.

Perawat lain (yang merawat) pasien akan mengidentifikasi dan menetapkanobat-obatan untuk
menentukan apakah sesuai dengan metode yang digunakan pada pasien.c)

Culture care repatterning or restructuring :

Kepedulian keluarga perlu untuk dipertimbankan, memberikan penyuluhan pada keluarga tentang
betapa pentingnya dorongan atau motifasi keluargadalam proses penyembuhan pasien

Perawat juga akan membantu pasien dalam menghentikan dalam kebiasaanmerokok, penyuluhan
tentang pengaruh rokok terhadap, dan anjurkan para perokok untuk merokok diluar ruangan.4.
EvaluasiEvaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap :a)

Keberhasilan pasien mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan b)

Negosiasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatannyaB.

PEMBAHASAN KASUS

Kasus diatas juga telah memberikan gambaran pada perawat bahwa dalam teorileiningger, manusia
(dalam hal ini klien) besifat sistem terbuka yang berarti bahwa klien itutidakakan terlepas atau tidakbisa
dipisahkan dari budaya mereka masing-masing.Teori leiningger pada intinya menitik beratkan pada
kebudayaan seseorang, pentingsekali bagi perawat untuk mengenal budaya pasien dan pengaruhnya
terhadap perawatan pasien. Teori ini sangat diperlukan dan membantu dalam praktek keperawatan,
sertamendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.Focus dari pandangannya dengan melihat
bahwa budaya pasien (individu, keluarga,kelompok, masyarakat) yang berbeda sebagai bagian penting
dalam rangka pemberianasuhan keperawatan. Asuhan keperawatan pada teori ini mempunyai empat
tingkatan,dimana pada level satu sampai level tiga itu dimulai dari pengkajian, dimana pengkajian
inimeliputi semua aspek yang dimulai dari pengkajian faktor pendidikan klien sampai denganfaktor
teknologi. Diagnosa keperawatan akan ditemukan setelah semua pengkajian tersebutdiselesaikan. Level
empat itu akan dilakukan intervensi serta implementasi keperawatan.Pada kasus diatas telah dilakukan
intervensi dan implementasi sebagai berikut :1.

The goal of culture care preservation of maintenance :

Agama dapat difunakan sebagai mekanisme yang memperkuat dalam merawat pasien. Dipandang
penting untuk konsultasi denga tokoh agama seperti ustad dimasjid.


Membantu pasien untuk menghilangkan persepsi negatif yang mengatakan bahwadosa dimasa lalu
mempengaruhu keadaan sakitnya dan mendapatkan pertolongan

dari hasil berkonsultasi pada “dukun” yang memindahkan beberapa kutukan.

Pengobatan yang baik adalah adanya kepedulian dari keluarga pasien dan teman-temannya yang juga
berperan untuk kesembuhan pasien.2.

Culture care Accommondation or Negotiation :

Perawat merencanakan kordinasi dengan RT setempat untuk memperbaikilingkungan yang tidak sehat.

Perawat lain (yang merawat pasien) akan mengidentifikasin dan menetapkanobat-obatan untuk
menentukan apakah sesuai dengan metode yang digunakan pada pasien.3.

Culture care Repatterning or Restructuring :

Kepedulian keluarga perlu untuk dipertimbangkan, memberikan penyuluhan padakeluarga tentang


betapa pentingnya dorongan atau motivasi keluarga dalam proses penyembuhan pasien


Perawat juga akan membantu pasien dalam menghentikan kebiasaan merokok, penyuluhan tentang
pengaruh rokok terhadap, dan anjurkan para perokok untukmerokok diluar ruangan.Asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai kasus diatas telahmempertimbangkan norma-norma
dan cara hidup klien sehingga dapatmempertahankan kesejahterannya, memperbaiki cara hidupnya
ataukondisinya. Pemberian informasi mengenai penyakit dan prosedur pengobatankepada klien
/keluarga klien akan membantu kelancaran pengobatan. Hal ini berarti bahwa dengan mengetahui dan
memahami faktor budaya. Norma-norma dan cara hidup dari klien sangat menentukan keberhasilan
asuhankeperawatan yang diberikan.C.

ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI1.

Kekuatan teoria.

Teori ini besifat komprehensif dan holistik yang dapat memberikan pengetahuankepada perawat dalam
pemberian asuhan dengan latar belakang budaya yang berbeda. b.

Teori ini sangat berguna pada setiap kondisi perawatan untuk memaksimalkan pelaksanaan model-
model teori lainnya (teori orem, king, roy, dll).c.

Penggunaan teori ini dapat mengatasi hambatan faktor budaya yang akan berdampak terhadap pasien,
staf keperawatan dan terhadp rumah sakitd.

Penggunaan teori trankultural dapat membantu perawat untuk membuatkeputusan yang kompeten
dalam membarikan asuhan keperawatan.e.

Teori ini banyak digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan praktek keperawatan2.

Kelemahan teoria.
Teori transcultural bersifat sangat luas sehingga tidak bisa berdiri sendiri danhanya digunakan sebagai
pendamping dari berbagai macam konseptual modellainnya. b.

Teori transcultural ini tidak memmpunyai intervensi spesifik dalam mengatasimasalah keperawatan
sehingga perlu dipadukan dalam teori lainnya.

DAFTAR PUSTAKAAlligood, M. R. (2013).

Nursing Theory Utilization and Application

Journal of Chemical Information and Modeling

(Vol. 53). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004Busher Betancourt, D. A. (2015). Madeleine


Leininger and the Transcultural Theory of Nursing.

The Downtown Review. Iss

(1), 1

8. Retrieved
fromhttp://engagedscholarship.csuohio.edu/tdr%5Cnhttp://engagedscholarship.csuohio.edu/tdrKasron,
Sahran, & Ohorella, Usman, B. (2016).

Teori Keperawatan dan Tokohnya

. Jakarta:CV. Trans Info Media.Maier-Lorentz, M. M. (2008). Transcultural nursing: its importance in


nursing practice.

Journal of Cultural Diversity

15

, 37


43.https://doi.org/http://search.proquest.com/docview/219364449?pq-origsite=gscholarSagar, P.
(2011).

Transcultural Nursing Theory and Models: Application in Nursing Education, Practice, and Administration

. Retrieved fromhttp://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=sc2-
iyGnTaYC&oi=fnd&pg=PR1&dq=Transcultural+Nursing+Theory+and+Models:
+Application+in+Nursing+Education,+Practice+and+Administration.&ots=6Nn55VkBiT&sig=oED1jw-
GxTMYCr7Rcm4-qlm1n_o

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baruBagikan di Twitter, terbuka di jendela baruBagikan di


LinkedIn, terbuka di jendela baruBagikan dengan Email, membuka klien emailCopy Text

Anda mungkin juga menyukai

Klasifikasi filsafat

Klasifikasi filsafat

ipul_koha

Ventilasi Mekanik Carolus

Ventilasi Mekanik Carolus

Kura-Kura

Pamela G. Reed (Self Transcendence Th.)1

Pamela G. Reed (Self Transcendence Th.)1

Ani Auli Ilmi

Majalah

Podcast

Lembar Musik

Teori Madeline Leininger

Teori Madeline Leininger


Eric Juan Maldini

FILSAFAT DAN CABANG-CABANGNYA

FILSAFAT DAN CABANG-CABANGNYA

Erik Pujianto

APLIKASI TEORI MADELEINE LEININGER.docx

APLIKASI TEORI MADELEINE LEININGER.docx

utiiizz

Bunyi jantung

Bunyi jantung

M Nazif Mauludi

Penggolongan Filsafat Kelompok 6 Fix 1

Penggolongan Filsafat Kelompok 6 Fix 1

Widya Puspitasari

Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

Makalah Filsafat Aliran-Aliran Filsafat

Aaron Sawyer

Makalah Pandangan Islam Terhadap Perkembangan teknologi

Makalah Pandangan Islam Terhadap Perkembangan teknologi

Jafar Sidiq

TAMBAHAN Filsafat Sebagai Seni Untuk Bertanya

TAMBAHAN Filsafat Sebagai Seni Untuk Bertanya

rony

Virginia,Kasus Tn.h

Virginia,Kasus Tn.h

Dwi
Tampilkan lebih banyak

Menu Footer

Kembali ke atas

Tentang

Tentang Scribd

Media

Blog kami

Bergabunglah dengan tim kami!

Hubungi Kami

Undang teman

Hadiah

Scribd untuk perusahaan

Hukum

Syarat

Privasi

Hak Cipta

Preferensi Cookie

Dukungan

Bantuan / Pertanyaan Umum

Aksesibilitas

Bantuan pembelian

AdChoices

Penerbit

Sosial
Instagram

Instagram

Twitter

Twitter

Facebook

Facebook

Pinterest

Pinterest

Dapatkan aplikasi gratis kami

Buku

Buku audio

Majalah

Podcast

Lembar Musik

Dokumen

Snapshots

Direktori

Bahasa:

Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2021 Scribd Inc.

Apa itu Scribd?Perluas bagian Apa itu Scribd?

Jutaan judul di ujung jari Anda

Hanya Rp70,000/bulan. Batalkan kapan saja.

Baca gratis selama 30 hari

Pelajari selengkapnya
Navigasi cepat

Beranda

Buku

Buku audio

Dokumen

, aktif

Anda mungkin juga menyukai