Disusun Oleh :
Ritna Dice Apulu
Sastia Saromeng
Sintia Tahir
Siti Hardiyanti Kiyai Mardjo
Siti Rachmatia Potale
Sun Gita Tulung
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalankan tugas sebagai perawat, banyak perubahan-perubahan di era
globalisasi ini baik di lingkungan, klien, termasuk dari segi pelayanan kesehatannya.
Dalam ilmu keperawatan banyak sekali yang mendasari ilmu tersebut. Slah satu teori
yang di aplikasikan dalam asuhan keperawatan adalah teori Leininger tentang “ Trancultural
Nursing”. Dalam teori ini Transcultural Nusing diartikan sebagai area yang luas dalam
keperawatan yang fokusnya dalam komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan subkultur
dengan menghargai perilaku caring, nursing care, dan nilai sehat-sakit, kepercayaan dan ola
tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistic body of knowledge untuk kultur
yang universal dalam keperawatan. Dalam hal ini diharapkan adanya kesadaran terhadap
perbedaan kultur berarti perawat yang profesional memiliki pengetahuan dan praktik berdasarkan
kultur secara konsep perencanaan dalam praktik keperawatan.
B. Rumusan Masalah
a. Menjelaskan Definisi Transcultural Nursing
b. Menjelaskan Tujuan penggunaan Keperawatan Transkultural
c. Menjelaskan aplikasi konsep dan prinsip traskultural nursing sepanjang daur kehidupan
manusia
C. Manfaat
Memberikan wawasan tentang apa yang dimaksud transcultural nursing melalu difinisi
yang dijabarkan, konsep-konsep yang ada serta hal yang terjadi yang berhubungan
dengan transcultural nursing
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengertian Transkultural bila ditinjau dari makna kata , transkultural berasal dari kata trans dan
culture, trans berarti alur perpindahan, jalan lintas atau penghubung. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia; trans berarti melintang, melintas, menembus , melalui. Culture berarti budaya . Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia kultur berarti; -kebudayaan cara pemeliharaann pembudidayaan. -
Kepercayaan , nilai nilai dan pola perilaku yang umum
berlaku bagi suatu kelompok dan diteruskan pada generasi berikutnya sedangkan cultural berarti;
sesuatu yang berkaitan dengan kebudayaan. Budaya sendiri berarti: akal budi , hasil dan adat
istiadat. Dan kebudayaan berarti hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal budi ) manusia seperti
kepercayaan , kesenian dan adat istiadat atau keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk
sosial yang digunakan untuk menjadi pedoman tingkah lakunya. Jadi , transkultural dapat diartikan
sebagai lintas budaya yang mempunyai efek bahwa budaya yang satu mempengaruhi budaya yang
lain atau juga pertemuan kedua nilai nilai budaya yang berbeda melalui proses interaksi sosial.
Transkultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar dan
praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan
tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatankhususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).
C. Aplikasi Konsep dan Prinsip transcultural nursing di Sepanjang Daur Kehidupan Manusia
Perawatan Kehamilan dan Kelahiran bayi pun dipengaruhi oleh aspek social dan budaya dalam
suatu masyarakat. Dalam ukuran tertentu ,fisiologi kelahiran secara universal sama.Namun proses
kelahiran sering ditanggapi dengan cara-cara yang berbeda oleh aneka kelompok masya-
rakat(Jordan,1993).Berbagai kelompok yang memiliki penilain terhadap aspek kultural tentang
kehamilan dan kelahiran menganggap peristiwa itu merupakan tahapan yang harus dijalani dunia.
Pebedaan yang mencolok antara penanganan kehamilan dan kelahiran oleh dunia medis dengan
dengan adat adalah orang yang menanganinya,kesehatan modern penangan dokter dibantu oleh
perawat,bidan,dan lain sebagainya tapi penanganan dengan adat dibantu oleh dukun bayi. menurut
pendekatan biososiokultural dalam kajian antropologi, kehamilan dan kelahiran dilihat bukan hanya
aspek biologis dan fisiologis saja, melainkan sebagai proses yang mencakup pemahaman dan
pengaturan hal-hal seperti; pandangan budaya mengenai kehamilan dan kelahiran, persiapan
kelahiran, para pelaku dalam pertolongan persalinan, wilayah tempat kelahiran berlangsung,
cara pencegahan bahaya, penggunaan ramuan atau obat-obatan tradisional, cara menolong
kelahiran, pusat kekuatan dalam pengambilan keputusan mengenai pertolongan serta perawatan bayi
dan ibunya.
Berdasarkan uraian di atas perawat harus mampu memahami kondisi kliennya yang memiliki
budaya berbeda.Perawat juga dituntut untuk memiliki keterampilan dalam pengkajian buday yang
akurat dan komprehensif sepanjang waktu berdasarkan warisan etnik dan riwayat etnik,riwayat
biokultural,organisasi social,agama,dan kepercayaan serta pola komunikasi.Semua budaya
mempunyai dimensi lampau,sekarang dan mendatang untuk itu penting bagi perawat memahami
orientasi waktu wanita yang mengalami transisi kehidupan dan sensitive terhadap warisan budaya
keluarganya
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses keperawatan transcultural merupakan salah satu dasar teori untuk memenuhi
asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya pasien. Proses keperawatan
transcultural diaplikasikan untuk mengurangi konflik perbedaan budaya atau lintas budaya antar
perawat sebagai professional dan pasien.Perilaku budaya terkait sehat sakit masyarakat secara
umum masih banyak dilakukan pada keluarga secara turun menurun.
Sehat dan sakit atau kesehatan dalam perspektif transcultural nursing diartikan pandangan
masyarakat tentang kesehatan spesifik bergantung pada kelompok kebudayaanya teknologi
dan non-teknologi pelayanan kesehatan yang diterima bergantung pada budaya nilai dan
kepercayaan yang dianut.
B. Saran
https://pdfcookie.com/documents/transkultural-nursing-sepanjang-daur-kehidupan-manusia-
5lqe3wdon9l7 Di akses tgl 25 juli 2021
https://www.academia.edu/6525238/Makalah_transcultural_nursing Di akses tgl 25 juli 2021
https://pdfcoffee.com/aplikasi-transkultural-nursing-sepanjang-daur-kehidupan-manusia-4-pdf-
free.html Di akses tgl 26 juli 2021
Analisa Jurnal Menggunakan PICOT
Intervention :
- Penelitian deskriptif cross-sectional
dengan metode campuran
sekuensialeksploratori digunakan
dalam penelitianini.
- Rancangan kualitatif menggunakan
wawancara diskusi kelompok
terfokus (focus group discussion/
FGD)
- Rancangan kuantitatif menggunakan
survey kuisioner.
- Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini terdiriatas data
demografi, pertanyaan semi- struktur,
dan kuisioner.
- Adapun cakupan pertanyaan terdiri
dari: pengetahuan tentang
keperawatan transkultural,
pengalaman dalam penerapan
Judul Artikel, Penulis, Publikasi Jurnal Analisis PICOT
Outcome :
Fenomena transkultural di kamar bedah
menjadi hal sensitive karena berkaitan
dengan agama, adat, tradisi, budaya yang
masih dipegang teguh oleh pasien termasuk
ketika menjalani proses pembedahan, salah
satunya membawa pulang organ tubuh yang
telah dibedah untuk dilakukan upacara adat,
dikubur, atau dibuang kelaut. Oleh karena
itu, kompetensi perawat kamar bedah dalam
penerapan keperawatan transkultural menjadi
sangat penting untuk mencegah dan
meminimalisi rkonflik.
Time :
Penelitian ini dilakukan pada bulan
september - desember 2020