Anda di halaman 1dari 32

KARYA TULIS ILMIAH

PENGETAHUAN IBU NIFAS HARI 1-3 TENTANG PEMBERIAN ASI


KOLOSTRUM

LITERATURE REVIEW

Oleh :

YUSLITA
711440115058

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah Oleh : Yuslita

Nim : 711440115058

Judul : LITERATUR TENTANG


PENGETAHUAN IBU NIFAS 1-3 HARI
TENTANG PEMBERIAN ASI
KOLOSTRUM

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Monica Tandiayuk, S.Kep, Ns, M.Kes Tanggal..............................2020


NIP. 19570521 198203 2 001

Pembimbing II

Ns. Moudy Lombogia, S.Kep, Ns, M.Kep Tanggal..............................2020


NIP. 19551027 198202 2 001
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Ujian Akhir Program Politeknik
Kesehatan Kemenkes Manado Jurusan Keperawatan sebagai salah satu persyaratan
menyelesaikan pendidikan Diploma III pada tanggal ………………………2020.

Ketua penguji

Yourisna Pasambo, S.Kep, Ns, M.Kes


NIP. 19841006 201801 2 001

Anggota Penguji

Esther N. Tamunu, S.Kep, Ns, M.Kep


NIP. 19711103 199503 2 001

Monica S. Tandiayuk, S.Kep, Ns, M.Kes


NIP. 19570521 198203 2 001

Manado, 2020
Ketua Jurusan

Jon W. Tangka, M.Kep, Ns, Sp.KMB


NIP. 19640312 198803 1 002

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih
karunia serta bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
dengan judul : “Pengetahuan Ibu Nifas Hari 1-3 Tentang Pemberian Asi Kolostrum”
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
pendidikan progran Diploma III kesehatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
Jurusan Keperawatan. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis banyak memperoleh
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada :
1. Dra. Elisabeth N. Barung, M.Kes, Apt, sebagai Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Manado, yang memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan program studi D III Keperawatan Manado.
2. John W. Tangka, M.Kep.Ns, Sp.KMB, selaku ketua Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Manado.
3. Maria Terok, S.Pd, S.SiT, M.Kes, selaku ketua Program Studi D III Keperawatan
Politeknik Kesehatan Manado..
4. Monica S, Tandiayuk, S.Kep, Ns, M.Kes selaku pembimbing I Sekaligus penguji III
yang penuh perhatian telah membimbing yang sudah meluangkan waktu dan pikiran
untuk memberikan mengarahkan penulis selama menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
5. Moudy Lombogia, S.Kep, Ns, M.Kep selaku pembimbing II yang telah banyak
memberi petunjuk, bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
6. Yourisna Pasambo, S.Kep, Ns, M.Kes sebagai dosen penguji I yang bersedia menguji
dan memberikan arahan serta menerima karya tulis ini.
7. Esther Novilian Tamunu, S.Kep. Ns, M.Kep sebagai dosen penguji II yang bersedia
menguji dan memberikan arahan serta menerima karya tulis ini.
8. Seluruh dosen dan staf tata usaha Program Studi D III Keperawatan yang telah
memberi bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan selama penulis mengikuti
pendidikan.

ii
9. Papa, Mama, Kakak, Adik, dan keluarga besar yang senantiasa selalu memberikan
dorongan moral,kasih sayang, doa, dana serta pengorbanan yang tulus sehingga
penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk
itu penulis sangat mengharapkan adanya masukan baik berupa kritikan ataupun saran untuk
memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Tuhan memberkati kita semua.

Manado, September 2020


Penulis

YUSLITA

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN..............................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………..…………..……….ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………..………iii

DAFTAR ISI .................................................................................................vi

DAFTAR TABEL………….............................................................................vii

ABSTRAK…..................................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................4
1.4 ManfaatPenelitian..............................................................................4

BAB II METODE PENELITIAN........................................................................6

2.1 Strategi Pencarian Literature..............................................................6

2.1.1 Database Pencarian…................................................................6

2.1.2 Kata Kunci…………….............................................................6


2.1.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi......................................................7
2.1.4 Seleksi Studi dan Penelitian Kualitas...........................................8
2.1.5 Penilaian Kualitas......................................................................8
2.1.6 Masa Nifas…............................................................................9
2.1.7 ASI Pertama (Kolostrum)…......................................................10

BAB III HASIL DAN ANALISIS......................................................................13

BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................15

BAB V PENUTUP............................................................................................19

iv
5.1 Kesimpulan....................................................................................19

5.2 Conflic Of Interest...........................................................................19

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kata Kunci Literature Review

Tabel 2.2 Format Picos dalam Literature Review

Tabel 2.3 Hasil Pencaria Literature

vi
Yuslita (2020), PENGETAHUAN IBU NIFAS HARI 1-3 TENTANG
PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM (Dibimbing oleh Monica S. Tandiayuk sebagai
pembimbing 1 dan Moudy Lombogia sebagai pembimbing II)

ABSTRAK

Latar Belakang: Pemberian ASI kolostrum di Indonesia masih sangat rendah. Aspek
pengetahuan dan sikap sebagai dominan perilaku ibu terhadap pemberian ASI
kolostrum pada bayi memiliki peranan yang penting. Metode Penelitian: literature
review rangkuman menyeluruh beberapa studi penelitian yang ditentuan berdasarkan
tema. Pencarian literature menggunakan database Google Scholar. Hasil Penelitian:
Hasil penelitian Desti Astuti dkk yaitu Ada hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum di
Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul tahun 2015 uji korelasi Kendal Tau
diperoleh p-value sebesar 0,000<α (0,05) Nilai koefisien korelasi sebesar 0,632 yang
menunjukkan tingkat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu nifas tentang
kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum adalah kuat. Hasil penelitian dari
Yovan dkk hasil uji chi square yang telah dilakukan diperoleh hasil x2 hitung 6,220 >
x2 tabel 3,841 dan nilai P value 0,013 < 0,05 yang dimana artinya ada hubungan
antara pengetahuan ibu nifas dengan kesedian pemberian kolostrum di Puskesmas
Siantan Hilir. Sedangkan hasil penelitian Amik Khosidah bahwa ada pengaruh
pengetahuan ibu tentang kolostrum terhadap pemberian kolostrum pada bayi baru
lahir. Kesimpulan: dari hasil penelitian dari para peneliti dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan tentang pemberian asi kolostrum bagi ibu nifas sangat penting sehingga
ibu nifas tahu dan mau memberikan asi kolostrum bagi bayi. Dan disarankan bagi
tenaga Kesehatan Khususnya bagian KIA supaya lebih meningkatkan promosi
kesehatan mengenai ASI Kolostrum dengan berbagai metode baik itu ceramah,
seminar, dan sebagainya guna meningkatkan pemahaman para ibu mengenai ASI
kolostrum.

kata kunci : Pengetahuan, Asi Kolostrum

vii
.
.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air susu ibu (ASI) merupakan makanan bayi yang paling penting

terutama pada hari pertama kehidupan. Air susu ibu (ASI) merupakan

sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai

dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Komposisi ASI itu sendiri tidak

sama dari waktu kewaktu komposisi tersebut terbagi atas 2 macam yaitu

kolostrum, ASI masa transisi dan ASI matur (Khairuniyah, 2011).

Kolostrum merupakan ASI yang dihasilkan pada hari petama

sampai hari ketiga setelah bayi lahir. Kolostrum adalah susu pertama yang

dihasilkan oleh payudara ibu berbentuk cairan berwarna kekuningan atau

sirup bening yang mengandung protein lebih tinggi dan sedikit lemak

daripada susu yang matang. kolostrum merupakan cairan agak kental

kekuning-kuningan, lebih kuning dibandingkan ASI matur, bentuknya

agak kasar kasrena mengandung sel-sel epitel (Wiji, 2013).

Semakin tinggi pekerjaan seseorang akan memberikan kesempatan

luas bagi responden untuk menerima informasi kesehatan dan lingkungan

bekerja maupun fasilitas atau media informasi yang lebih maju, misalnya

dengan mengikuti seminar tentang kesehatan dan hal ini dapat mendukung

pengetahuan responden tentang kolostrum, karena semakin tinggi

pekerjaan seseorang semakin banyak informasi yang diperoleh dan sangat

tinggi pula pengetahuannya (Wawan dan Dewi, 2010).

1
Kendala pemberian kolostrum adalah kekurangtahuan atau karena

kepercayaan yang salah, banyak ibu yang baru melahirkan tidak

memberikan kolostrum kepada bayinya. Di berbagai daerah, air susu

pertama (kolostrum) sengaja diperah dengan tangan dan dibuang.

Kandungan kolostrum inilah yang tidak diketahui ibu sehingga banyak ibu

dimasa setelah persalinan tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru

lahir karena pengetahuan tentang kandungan kolostrum itu tidak ada

(Purwanti, 2011).

Terdapat beberapa pengertian dan persepsi yang salah mengenai

kolostrum, yang diperkirakan ASI yang kotor, sehingga tidak patut

diberikan pada bayi. Ternyata kolostrum sebagai pembuka jalan agar bayi

dapat menerima ASI penuh. Kolostrum banyak mengandung antibodi dan

anti-infeksi serta dapat menumbuh kembangkan flora dalam usus bayi,

untuk siap menerima ASI (Manuaba, 2010)

AKB (Angka Kematian Bayi) di Indonesia menurut Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) mencapai 32 per 1.000

kelahiran hidup di tahun 2012, dibandingkan target Rencana Strategis

Kementrian Kesehatan (Renstra Kemenkes) yang dicapai yaitu 24 per

1.000 kelahiran hidup. Menurut profil propinsi Sulawesi Utara

menunjukan bahwa angka kematian bayi pada tahun 2011 terdapat 333

kematian bayi dimana kabupaten minahasa adalah kabupaten yang

berkontribusi besar terhadap tingginya kasus kematian bayi yaitu 58 kasus

diikuti oleh kota manado dan kabupaten minahasa selatan masing-masing

43 dan 38. kabupaten kepulauan sitaro, kabupaten bolaang mongondow

2
utara dan kabupaten kepulauan talaud mempunyai sedikit kasus kematian

bayi yaitu masing-masing 2,4 dan 7 kasus. peyebab kematian bayi

terbanyak adalah BBLR, asfiksia, pneumonia (Dinkes Propinsi Sulut,

2011).

Pada tahun 2010 Word Healt Organization (WHO) merevisi

rekomendasi global mengenai pemberian ASI yang harus di lakukan

sesegera mungkin yaitu dalam waktu satu jam setelah bayi lahir dan

dianjurkan memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan. pemberian

kolostrum dapat dimulai sejak 1 jam pertama bayi dilahirkan dengan

melakukan praktis inisiasi menyusui dini (IMD). pendekatan IMD yang

sekarang dianjurkan adalah dengan metode breast crawl (merangkak

mancari payudara) diaman setelah bayi lahir segera diletakan perut ibu

dengan dibiarkan merangkak untuk mencari sendiri putting ibunya dan

akhirnya menghisapnya tanpa bantuan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merumuskan masalah

bagaimana Pengetahuan Ibu Nifas 1-3 Hari Tentang Pemberian Asi

Kolostrum?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Membahas bagaimana pengetahuan Ibu nifas 1-3 Hari Tentang

Pemberian ASI Kolostrum.

3
b. Tujuan Khusus

a) Mengetahui pengetahuan Ibu Nifas 1-3 Hari Tentang Pemberian

ASI Kolostrum.

b) Melakukan literature review pengetahuan Ibu Nifas 1-3 Hari

Tentang Pemberian ASI Kolostrum.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

yang cukup signifikan sebagai masukan pengetahuan atau literatur

ilmiah yang dapat dijadikan salah satu pedoman bagi para insan

akademik yang masih mempelajari Keperawatan Maternitas khususnya

mengenai Pengetahuan Ibu Nifas 1-3 Hari Tentang Pemberian Asi

Kolostrum.

b. Manfaat Praktis

a) Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan

informasi dan bahan bacaan bagi seluruh Mahasiswa Poltekkes

Kemenkes Manado terlebih bagi Mahasiswa yang menempuh

pendidikan Diploma III Keperawatan.

b) Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan bagi penulis tentang Pemberian

ASI Kolostrum pada Ibu Nifas 1-3 Hari.

4
5
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Strategi Pencarian Literature


2.1.1 Database Pencarian
Literature review yang merupakan rangkuman menyeluruh
beberapa studi penelitian yang ditentukan berdasarkan tema tertentu.
Pencarian literatur dilakukan pada bulan April – Mei 2020. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh
dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti
terdahulu.
Sumber data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal
bereputasi baik nasional maupun internasional dengan tema yang
sudah ditentukan. Pencarian literatur dalam literature review ini
menggunakan dua database dengan kriteria kualitas tinggi dan
rendah, yaitu Scholer.

2.1.2 Kata kunci


Pencarian artikel atau jurnal menggunakan ”Pengetahuan ibu
nifas tentang pemberian ASI kolostrum” Pencarian artikel atau
jurnal ini menggunakan Keyword dan boolean operator (AND, OR,
NOT or AND NOT) yang digunakan untuk memperluas atau
menspesifikkan pencarian, sehingga dapat memunculkan lebih
banyak hasil yang relevan dalam penentuan artikel atau jurnal yang
digunakan. Kata kunci dalam Literature Review ini disesuaikan
dengan Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai
berikut:
Kata kunci dalam literature review ini disesuaikan dengan
Medical Subject Heading (MeSH) dan terdiri dari sebagai berikut:

6
Tabel 1 Kata Kunci Literature Review
Pengetahuan Ibu Nifas Kolostrum
OR OR OR
Knowledge Puerperium Colostrum

2.1.3 Kriteria Inklusi dan Ekslusi


Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS
framework, yang terdiri dari :
1. Population/problem yaitu populasi atau masalah yang akan di
analisis sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam literature
review;
2. Intervention yaitu suatu tindakan penatalaksanan terhadap kasus
perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang
penatalaksanaan studi sesuai dengan tema yang sudah ditentukan
dalam literature review;
3. Comparation yaitu intervensi atau penatalaksanaan lain yang
digunakan sebagai pembanding, jika tidak ada bisa menggunakan
kelompok kontrol dalam studi yang terpilih;
4. Outcome yaitu hasil atau luaran yang diperolah pada studi
terdahulu yang sesuai dengan tema yang sudah ditentukan dalam
literature review;
5. Study design yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel
yang akan di review;
6. Publication years yaitu dari 5 tahun terakhir (nasional dan
internasional);
7. Leaguage atau bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.

Tabel 2.2 Format PICOS dalam Literature Review


Kriteria inklusi dan eksklusi
Kriteria (PICOS) Inclussion Exclusion
Populasi Ibu Nifas Ibu bukan Nifas
Bukan Pengetahuan
Pengetahuan Pengetahuan ASI Kolostrum
ASI Kolostrum
Pembanding Tidak ada pembanding
Hasil Untuk memberikan Bukan memberikan

7
pengetahuan pada ibu
pengetahuan pada ibu Nifas
Nifas tentang
tentang pemberian ASI
pemberian ASI
Kolostrum
Kolostrum
Desain studi Desktiptif, accidental Tidak ada
dan jenis publikasi sampling, review literature. pengecualian
Sebelum 5 tahun
Tahun studi 5 tahun terakhir
terakhir
Bahasa selain Inggris
Bahasa Inggris, indonesia
dan Indonesia

2.1.4 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas


Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui publikasi di satu
database dan menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan dengan
MeSH, peneliti mendapatkan 10 artikel yang sesuai dengan kata kunci
tersebut. Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa
duplikasi, ditemukan terdapat 7 artikel yang sama sehingga
dikeluarkan dan tersisa 3 artikel. Peneliti kemudian melakukan
skrining berdasarkan judul (n=3), abstrak (n=3) dan full text (n=3)
yang disesuaikan dengan tema literature review. Assessment yang
dilakukan berdasarkan kelayakkan terhadap kriteria inklusi dan ekslusi
didapatkan sebanyak 3 artikel yang bisa dipergunakan dalam
literature review.

2.1.5 Penilaian Kualitas


Risiko bias dalam literature review ini menggunakan asesmen pada
metode penelitian masing-masing studi, yang terdiri dari:
1. Teori: Teori yang tidak sesuai, sudah kadaluwarsa, dan kredibilitas
yang kurang;
2. Desain: Desain kurang sesuai dengan tujuan penelitian;
3. Sample: Ada 4 hal yang harus diperhatikan yaitu Populasi, sampel,
sampling, dan besar sampel yang tidak sesuai dengan kaidah
pengambilan sampel;
4. Variabel: Variabel yang ditetapkan kurang sesuai dari segi jumlah,
pengontrolan variabel perancu, dan variabel lainya;

8
5. Insturmen: Instrumen yang digunakan tidak memiliki sesitivitas,
spesivikasi dan dan validatas-reliablitas;
6. Analisis Data: Analisis data tidak sesuai dengan kaidah analisis
yang sesuai dengan satandar.

2.1.6 Masa Nifas


a. Masa Nifas (puerperium)
Masa setelah keluarnya plasenta sampai alat-alat reproduksi
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa
nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari ( Wulandari dan
Handayani, 2011).

b. Tujuan Masa Nifas


Menurut Ambarwati (2009), tujuan asuhan masa nifas dibagi
dua yaitu:
1) Tujuan Umum
membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal
mengasuh anak.
2) Tujuan Khusus
a) menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik psikologi.
b) melaksanakan skrining yang komperhensif, mendeteksi
masalah, mengobati/merujuk bila terjadi komplikasi pada
ibu dan bayi.
c) memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, pemberian
imunisasi dan perawatan bayi sehat.
d) memberikan pelayanan keluarga berencana

c. Periode Masa Nifas


periode nifas menurut Bobak (2008), meliputi :
1.) Immediate Puerperium

9
segera setelah persalinan sampai 24 jam setelah persalinan.
2.) Early Puerperium
1 hari samapi 7 hari setelah melahirkan
3.) Late Puerperium
1 minggu sampai 6 minggu melahirkan

d. Tahapan Masa Nifas


Menurut Wulandari dan Handayani (2011), nifas dibagi dalam 3
periode:
1.) Puerperium dini adalah masa kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan
2.) puerperium Intermedial adalah masa kepulihan menyeluruh
alat-alat genital yang lamanya 6-8 minggu.
3.) Remote Puerperium adalah waktu yang di perlukan untuk pulih
dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu
persalinan mempunyai komplikasi. waktu untuk sehat sempurna
bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau tahunan.

2.1.7 ASI Pertama (Kolostrum)


a. pengertian Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan kental kekuning-kuningan
keluar pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi baru
lahir, jumlah kolostrum akan bertambah dan mencapai
komposisi ASI biasa/matur sekitar 3-14 hari (Kristiyansari,
2009).
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali di sekresi
oleh kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai ke 3, mengandung
tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli
dan duktrus dari kelenjar payudara sebelum dan setelah masa
puerperium. komposisi dari kolostrum ini dari hari ke hari selalu
berubah (Wulandari dan Handayani, 2011).
b. Komposisi Kolostrum

10
Menurut Wulandari dan Handayani (2011), komposisi
kolostrum meliputi:
1) Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibandingkan
dengan ASI matur.
2) lebih banyak mengandung proiten dibandingkan dengan ASI
matur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur, pada
kolostrum protein yang utama, pada kolostrum protein yang
utama adalah globulin (gamma globulin).
3) lebih banyak mengandung antibody dibandingkan dengan
ASI matur, dan dapat memberikan perlindungan bagi bayi
sampai umur 6 bulan.
4) Mineral, terutama natrium kalium dan klorida lebih tinggi
jika dibandingkan dengan ASI matur.
5) Volume yang larut dalam lemak (vitamin A ,D ,E ,K) lebih
tinggi jika dibandingkan dengan ASI matur, sedangkan
vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dapat lebih
tinggi atau lebih rendah.
6) Zat kekebalan tubuh Immunoglobulin Ig A, Ig G dan Ig M
lebih tinggi jika dibandingkan dengan ASI matur.
7) Total energy rendah jika dengan susu matur hanya 58 kal/100
ml kolostrum.
8) Volume berkisar 150-300 ml/24 jam

c. Manfaat kolostrum
Menurut Arif (2009), manfaat kolsotrum antara lain :
1) Kolostrum mengandung zat kekebalan tubuh terutama IgA
(Immunoglobulin A) untuk meelindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi terumata diare.
2) jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari
isapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. walaupun sedikit,
namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, oleh
karena itu kolostru, harus di berikan pada bayi.

11
3) kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan
mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai
dengan kebutuhan gizi bayi sehari-hari pertama kelahiran.
4) membantu mengeluarkan meconium yaitu kotoran bayi yang
pertama berwarna hitam kehijauan.

12
BAB III
HASIL DAN ANALISIS

Penyajian hasil literatur dalam penulisan KTI (Karya Tulis Ilmiah)


memuat hasil dari masing artikel yang terpilih dalam bentuk tabel. Tabel hasil
pecarian, tabel yang sesuai dengan tema, Penjelasan tabel, rangkuman temuan

Table 3.1 tabel hasil pencarian literature Review


Tabel Hasil Pencarian Literatur Review
Artikel No 1
Author Desti Astuti, Anafrin Yugistyowati , Oktaviana Maharani
Tahun 2015
Volume Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia
Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kolostrum dengan
Judul Motivasi Pemberian Kolostrum di Rumah Sakit Panembahan
Senopati Bantul, Yogyakarta
Metode (Desain, Desain penelitian: Desain yang digunakan dalam penelitian ini
sampel, Variabel, berupa rancangan cross sectional dengan jenis penelitian analitik
Instrument, Analisis) atau induktif observasional.
Variabel penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum. Sedangakan variabel
terikat yaitu motivasi pemberian kolostrum.
Populasi penelitian : populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu nifas di ruang alamanda III rumah sakit panembahan senopati
bantul yogyakarta tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini akan
diambil sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
antara lain yaitu :
Kriteria inklusi antara lain yaitu :
- ibu nifas di rumah sakit panembahan senopati bantul
Yogyakarta pada hari pertama sampai hari ke empat.
- ibu nifas yang mampu komunikasi lancar dengan bahasa
indonesia atau bahasa jawa.
- Ibu nifas yang bisa menulis dengan benar
- Ibu nifas yang bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi antara yaitu :
- Ibu nifas dari bayi yang lahir dengan kelainan kongenital
yang tidak memungkinkan bayi untuk disusui seperti
labiopalatoskisis dan atresia esophagus.
- Ibu nifas dengan penyakit infeksi dan komplikasi
persalinan misalnya AIDS, hepatitis dan perdarahan.
- Ibu nifas dari bayi yang mengalami afiksia, sianosis atau
gejala sesak nafas.
Sampel : sampel yang didapatkan 54 resoponden sampel diambil
dengan menggunakan rumus slovin. Teknik pengambilan sampel
menggunakan accidental sampling.
Instrumen penelitian : berupa kuesioner yang telah diuji validitas
dan reliabilitas di RSUD Majenang terhadap 20 butir pertanyaan.
kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup.
Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan

13
uji kendall tau. Hasil penelitian stastik menggunakan uji korelasi
kendal tau diperoleh p-value sebesar 0,000<α (0,05). Nilai
koefisien korelasi sebesar 0,632 yang menunjukkan tingkat
hubungan antara tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum
dengan motivasi pemberian kolostrum adalah kuat.
Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang
kolostrum dalam kategori baik yaitu sebanyak 44 orang (81,5%)
dan memiliki motivasi pemberian kolostrum dalam kategori tinggi
sebanyak 45 orang (83,3%). Ada hubungan yang signifikan antara
tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum dengan motivasi
Hasil Penelitian pemberian kolostrum di Rumah Sakit Panembahan Senopati
Bantul tahun 2015 dengan menggunakan uji korelasi Kendal Tau
diperoleh p-value sebesar 0,000<α (0,05) Nilai koefisien korelasi
sebesar 0,632 yang menunjukkan tingkat hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum dengan motivasi
pemberian kolostrum adalah kuat.
Data base Google Scolar
Artikel No 2
Author Yovan Hendrik, Yuliana
Tahun 2016
Volume Jurnal Kebidanan-ISSN 2252-8121
Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Dengan
Judul
Kejadian Pemberian Kolostrum
Desain Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif
korelasional dengan pendekatan cros sectioonal.
Variabel penelitian adalah variabel independen (bebas)
pengetahuan dan sikap ibu nifas.variabel dependen (terikat) dalam
penelitian ini yaitu kejadian pemberian kolostrum.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu nifas sebanyak 72
orang. Peneliti menggunakan teknik total sampling
Sampel yang digunakan sebanyak 72 orang.
Metode (Desain,
Instrumen penelitian: Pengumpulan data menggunakan kuesioner
sampel, Variabel,
kemudian diolah.
Instrument, Analisis)
Analisis data menggunakan analisis univariat serta analisis
bivariat menggunakan uji chi square. Dari hasil uji chi square
yang telah dilakukan diperoleh hasil x2 hitung 6,220 > x2 tabel
3,841 dan nilai P value 0,013 < 0,05 yang dimana artinya ada
hubungan antara pengetahuan ibu nifas dengan kesedian
pemberian kolostrum di Puskesmas Siantan Hilir Tahun 2016.

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sebagian kecil dari
responden dengan jumlah sampel 72 responden dengan jumlah 17
responden (53,1%) berpengetahuan cukup, dan sebagian kecil dari
responden dengan jumlah 18 responden (54,1%) berpengetauan
kurang dan terdapat sebagian besar dari responden dengan jumlah
20 responden (62,5%) bersikap mendukung dan terdapat sebagian
dari responden dengan jumlah 17 responden (53,1%) bersedia
memberikan kolostrum. Dari hasil uji chi square yang telah
dilakukan diperoleh hasil x2 hitung 6,220 > x2 tabel 3,841 dan
nilai P value 0,013 < 0,05 yang dimana artinya ada hubungan
antara pengetahuan ibu nifas dengan kesedian pemberian

14
kolostrum di Puskesmas Siantan Hilir Tahun 2016.
Data base Google Scolar
Artikel No 3
Author Amik Khosidah
Tahun 2016
Volume Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.1 (2018) 75-81
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pemberian Kolostrum Pada
Judul Bayi Baru Lahir Di Puskesmas Banturaden Kabupaten Banyumas
Tahun 2016
Desain penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan
cross-sectional.
Variabel : Kolostrum, Bayi Baru Lahir, Pengetahuan, Paritas,
Peran Petugas Kesehatan.
Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas yang bersalin
dipuskesmas baturaden bulan maret 2016 sebanyak 30 orang.
Metode (Desain,
Sampel : sampel pada penelitian berjumlah 30 orang. Dengan
sampel, Variabel,
teknik pengambilan sampel total sampling.
Instrument, Analisis)
Variabel : Kolostrum, Bayi Baru Lahir, Pengetahuan, Paritas,
Peran Petugas Kesehatan.
Instrument : instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner
Analisis : Analisis data menggunakan analisis univariat dan
bivariat dengan analisis chi-square.dengan menggunakan skala
ordinal dan nominal.

Berdasarkan hasil univariat terhadap pengetahuan ibu tentang


kolostrum sebagian besar pada kategori cukup dengan jumlah 13
orang (43,3%) dan terendah adalah pada kategori baik sebanyak 8
orang (26,7%). Hasil penelitian yang didapatkan bahwa
pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum ada pada kategori cukup.
Berdasarkan analisis yang dilakukan didapatkan ada pengaruh
pengetahuan ibu tentang kolostrum pada bayi baru lahir di
Hasil Penelitian puskesmas Baturaden Kabupaten Banyumas tahun 2016 dengan
uji chi square (p= 0,007). ada pengaruh peran tenaga kesehatan
dalam pemberian kolostrum pada bayi baru lahir terhadap
pemberian kolostrum pada bayi baru lahir di Puskesmas Baturaden
Kabupaten Banyumas tahun 2016 dengan uji chi square (p
=0,013). ibu bagi hendaknya berusaha untuk mendapatkan
informasi tentang kolostrum sehingga akan memberikan kolostrum
pada bayi baru lahir untuk kehamilan berikutnya.

15
BAB IV
PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Desti A, Anafrin Y, Oktaviana M

(2015) menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang memiliki pengetahuan

tentang kolostrum adalah berkategori baik. ibu yang mempunyai motivasi dalam

pemberian kolostrum yaitu sebanyak 41 orang (75,9%), dan ibu dengan tingkat

motivasi pemberian kolostrum yang sedang yaitu sebanyak 6 orang (11,1%). Hasil

analisis statistik uji kendall tau diperoleh nilai keofisien korelasi (r) sebesar 0,632

dan p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α (0,05). Hasil penelitian ini dapat

diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang kolostrum dengan motivasi pemberian kolostrum dengan tingkat

koefisien korelasi yang kuat. Hasil penelitian ini tentang Hubungan tingkat

pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI pertama (kolostrum) di Rumah

Bersalin An-Nissa Surakarta, menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian ASI pertama atau

kolostrum. peneliti berpendapat bahwa tingkat pendidikan seorang ibu

berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki ibu. menurut Notoatmojo (2003)

pendidikan merupakan segala upaya yang dirancangkan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu,kelompok atau masyarakat,sehingga mereka melakukan

apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Pengaruh pendidikan kesehatan

terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku ibu nifas dalam memberikan Asi

kolostrum. Opini penulis bahwa pendidikan serta pengalaman dari ibu sangat

berpengaruh terhadap pemberian Asi kolostrum.

16
Yovan Hendrik, Yuliana 2016 menyimpulkan bahwa ada hubungan antara

pengetahuan dan sikap ibu nifas dengan kesediaan pemberian kolostrum. Hal

tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan ibu yang mendapatkan informasi yang

baik maka akan berpengetahuan baik serta memiliki sikap yang benar dalam

memberikan asi kolostrum selesai ibu melahirkan. peneliti pun berpendapat

bahwa banyak ibu yang menerima Informasi tentang kolostrum di lingkungannya

masih memegang pengertian bahwa kolostrum merupakan cairan susu basi karena

warna yang dimiliki kolostrum berbeda dengan warna pada susu normalnya

sehingga ada beberapa ibu yang memang mengetahui tentang asi kolostrum tapi

tidak mau memberikan asi kolostrum kepada bayi mereka. menurut Notoadmojo

2010, Dalam menentukan sikap yang utuh, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan

emosi memegang peran penting. Sehingga sikap dapat dipengaruhi oleh

kepercayaan atau keyakinan, pendapat atau pemikiran seseorang terhadap suatu

objek yaitu sikap ibu terhadap kadar gizi yang ada didalam kolostrum. Newcomb,

salah seorang ahli psikologi social menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan

atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksaan motif tertentu

dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau

aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan) atau reaksi

tertutup. Novita dewi iswandari, 2015 juga berpendapat bahwa faktor tenaga

kesehatan juga sangat berpengaruh tentang pemberian kolostrum hal ini berkaitan

dengan informasi, nasehat dan motivasi yang tinggi dari tenaga kesehatan untuk

memberikan kolostrum bagi bayi. Peneliti juga mengungkapkan bahwa hasil

kebanyakan ibu nifas yang berpengetahuan baik dan cukup menyatakan bahwa

informasi tentang pemberian kolostrum di dapatkan dari tenaga kesehatan, orang

17
tua serta pengalaman dari ibu sendiri. Menurut Notoatmodjo, 2010 bahwa

pengetahuan dapat diperoleh dari informasi yang didapatkan di sekolah, lembaga

organisasi, media cetak, televisi dan tempat pelayanan kesehatan. Setelah

dikaitkan dapat dilihat bahwa pengetahuan ibu nifas 1-3 hari tentang pemberian

Asi kolostrum dapat memiliki hasil yang baik jika tenaga kesehatan baik perawat

maupun tenaga kesehatan lainnya dapat memberikan informasi yang benar tentang

manfaat dari Asi Kolostrum. Opini penulis bahwa dibutuhkan peran tenaga

kesehatan dalam memberikan informasi tentang manfaat dari Asi kolostrum

kepada ibu nifas sehingga ibu nifas bukan hanya mengetahui tentang apa itu asi

kolostrum tapi juga mengetahui manfaat dari asi kolostrum itu sendiri.

Amik Khosidah, 2016. Menyimpulkan bahwa tentang pemberian kolostrum

sebagian besar pada kategori cukup dengan jumlah 13 orang (43,3%) dan terendah

adalah pada kategori baik sebanyak 8 orang (26,7%). Paritas ibu bayi baru lahir

sebagian besar multipara dengan jumlah 18 orang (60,0%) dan lainnya primipara

yaitu 12 orang (40,0%). Peran tenaga kesehatan dalam pemberian kolostrum pada

bayi baru lahir sebagian besar pada kategori cukup dengan jumlah 22 orang

(73,3%) dan terendah pada kategori kurang yaitu 3 orang (10,0%). Ibu bayi baru

lahir sebagian besar tidak memberikan kolostrum dengan jumlah 16 orang

(53,3%) dan yang memberikan kolostrum yaitu 14 orang (46,7%). Tenaga

kesehatan memiliki peran penting dalam keberhasilan pemberian kolostrum pada

bayi baru lahir. Tenaga kesehatan kurang mendorong ibu bersalin untuk

melakukan IMD dalam membantu persalinan. Beberapa tenaga kesehatan ikut

terlibat dalam promosi susu formula (Purwati, 2011). Setelah dikaitkan ada

pengaruh pengetahuan ibu nifas 1-3 hari tentang pemberian asi kolostrum. Ibu

18
bayi hendaknya berusaha mendapatkan informasi tentang kolostrum sehingga

akan memberikan kolostrum pada bayi baru lahir untuk kehamilan berikutnya.

Opini penulis bahwa pentingnya peran tenaga kesehatan sebagai upaya dalam

menambah pengetahuan bagi ibu nifas dalam pemberian asi kolostrum pada bayi

baru lahir.

19
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran 3 literature review maka peneliti
mengambil kesimpulan bahwa pengetahuan ibu nifas tentang pemberian
asi kolostrum sangat berperan penting untuk bayi baru lahir. Peran
Tenaga kesehatan sangat diharapkan untuk memberikan edukasi kepada
ibu nifas tentang manfaat pemberian asi kolostrum.

5.2 Conflic Of Interest


Selama proses review jurnal tidak ditemukan benturan kepetingan

20
DAFTAR PUSTAKA

Arif N, 2009. Panduan Ibu Cerdas ASI dan Tumbuh Kembang Bayi,
Yogyakarta.

Ambarwati, 2010. Asuhan Kebidanan NIfas. Yogyakarta : Nuha


Medika

Bobak. 2008. Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Maternity


Nursing). Edisi 4. Jakarta: EGC.

DepKes RI. 2008. Modul Kegiatan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)


dan ASI Eksklusif 6 bulan. Jakarta

Dinkes Propinsi Sulut, (2011). www.depkes.go.id>25_sulut_pdf

Khairuniyah. (2011). Pemberian ASI Eksklusif. Jakarta : Rineka


Cipta
Kristiyanasari, 2009. ASI menyusui dan sadari. Yogyakarta: Nuha
Medika.

E Fadila, F Alfiani - Jurnal Ilmu Kesehatan,2016-e-journal.umc.ac.id

Manuaba, Ida Bagus Gde. (2010). Penuntun Kepaniteraan Klinik


Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : EGC

Purwanti, Sri H. (2011). Konsep Penerapan ASI Eksklusif: Buku


saku untuk bidan, Jakarta: EGC

21
Roesli, U. 2000. Mengenai ASI Eksklusif. Jakarta : Trubus
Agriwidya.

Wiji, Rizki Natia. 2013. “ASI dan Panduan Ibu Menyusui”.


Yogyakarta: Nuha Medika.

Wawan,A dan Dewi, (2010). Teori dan pengukuran Pengetahuai dan,


Sikap, dan perilaku manusia. Yogyakarta. Nuha Medika

Wulandari dan Handayani, 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa

Nifas. Yogjakarta : Gosyen Publishing.

22

Anda mungkin juga menyukai