Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan
Kebidanan pada Prodi D-IV Kebidanan Poltekes Kemenkes Aceh
RAFDA
NIM :P0712442066
Penelitian ini adalah hasil karya penulis sendiri dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah penulis nyatakan dengan benar.
Nama : Rafda
Nim : P0712442066
Yang menyatakan,
Rafda
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I
Pembimbing II
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Disusun oleh :
Rafda
P0712442066
Mengetahui,
Prodi D-IV Kebidanan
Ketua,
iv
Adri Idiana.S.SiT.MPH
NIP.197010211994032002
LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN
KEJADIAN MASTITIS PADA IBU POSTPARTUM
Rafda1, Putri2, Yushida2
ABSTRAK
Pendahuluan: Teknik menyusui dan cara menyusui yang kurang baik dapat
menimbulkan berbagai macam masalah baik pada ibu maupun pada bayinya
misalnya puting susu lecet dan nyeri, radang payudara (mastitis), pembengkakan
payudara yang menyebabkan motivasi untuk memberikan ASI berkurang
sehingga bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup dan akhirnya mengakibatkan
bayi kurang gizi. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
teknik menyusui dengan kejadian mastitis pada ibu postpartum.
Metode: Sumber dalam literature review ini diperoleh dari database yang terdiri
dari EBSCO, PubMed, ProQuest dan Google Schoolar dengan menggunakan kata
kunci yang relevan berdasarkan topik dan judul penelitian dengan menggunakan
kata kunci dwibahasa: "Teknik menyusui dan mastitis". Ada 1702 artikel yang
ditemukan dan hanya 8 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan dimasukkan
dalam analisis.
Hasil: Hasil literature review menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan
teknik menyusui dengan kejadian mastitis pada ibu postpartum. teknik menyusui
yang buruk akan mengakibatkan hisapan yang kurang optimal oleh bayi yang
menyebabkan pengeluaran ASI juga tidak optimal.
Kesimpulan: Temuan dari lieterture review ini menunjukkan bahwa ada
hubungan teknik menyusui dengan kejadian mastitis pada ibu postpartum.
Saran: Hasil temuan ini di harapkan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dapat
dijadikan sebagai salah satu intervensi mandiri dalam memberikan pendidikan
kesehatan pada ibu postpartum untuk mencegah terjadinya mastitis.
v
LITERATURE REVIEW : RELATIONSHIP OF BREASTFEEDING
TECHNIQUE WITH THE EVENT OF MASTITIS IN
POSTPARTUM MOTHERS
Rafda1, Putri2, Yushida2
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat- Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Literature
Review: Hubungan Teknik Menyusui dengan Kejadian Mastitis pada Ibu
Postpartum”
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Kebidanan pada Program Studi Diploma
IV Kebidanan pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Aceh.
Rasa terimakasih saya ucapkan kepada Ibu Putri Santy,S.SiT,MPH selaku
pembimbing utama dan Ibu Yushida, S.Kep., M.Kes Selaku pembimbing
pendamping atas jerih payah dalam membimbing skripsi ini hingga selesai. Pada
kesempatan ini saya juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Iskandar Faisal, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Aceh.
2. Ibu Fithriany, S.SiT., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan.
3. Ibu Adri Idiana, S.SiT., MPH selaku Ketua Prodi D-IV Kebidanan.
4. Ibu Iin Fitraniar, SST., selaku Koordinator Skripsi Prodi DIV
Kebidanan
5. Ibu Juliastuti, S.SIT., M.Kes dan Ibu Gustiana, S.SIT., M.Kes selaku
dewan penguji yang telah meluangkan waktu memberikan arahan
dan bimbingan dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral; dan
vii
Aceh, 16 Juli 2021
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL............................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... iv
ABSTRAK.......................................................................................... v
ABSTRACT........................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ...................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ............................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................. 5
E. Keaslian Penelitian .............................................................. 6
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 38
viii
B. Saran ................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ............................................................... 6
Tabel 3.1 Review Artikel Penelitian ................................................... 22
Tabel 4.1 Hasil Penelitian .................................................................. 28
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian............................................... 17
Gambar 2.3 Diagram Alur Review Jurnal........................................... 22
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada masa nifas. Mastitis biasanya terjadi pada salah satu payudara dan dapat
terjadi pada minggu pertama sampai ketiga atau keempat setelah melahirkan.
Kejadian mastitis berkisar antara 2-33% pada ibu menyusui. Pada mastitis
lebih kurang 10% kasusnya dapat berkembang menjadi abses dengan gejala
infeksi pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus
mastitis mencapai 10% pada ibu post partum dengan jumlah 876.665 wanita
1
kemungkinan disebabkan karena teknik menyusui dan perawatan payudara
dapat terjadi pada 6-8 minggu pertama masa menyusui. Kondisi yang lebih
parah dari mastitis ini dapat terjadi adanya kasus abses payudara. Pada masa
sempurna, karena teknik menyusui yang tidak benar, pemakaian bra yang
terlalu ketat, dan pengisapan bayi yang kurang kuat. Mastitis dapat terjadi
Staphylococcus aureus.3
jarang, produksi ASI yang terlalu banyak, frenulum pendek, malnutrisi pada
bayi dan penggunaan krim pada puting. Terjadinya mastitis diawali dengan
peningkatan tekanan didalam duktus (saluran ASI) akibat statis ASI. Bila ASI
tidak segera dikeluarkan maka terjadi tegangan alveoli yang berlebihan dan
2
sabun, mencegah bendungan ASI dengan menyusui sejak awal dan sering,
teknik menyusui yang benar, dan menghindari kontak dekat dengan orang
yang dapat dilakukan yaitu dengan membersihkan puting susu sebelum dan
menimbulkan berbagai macam masalah baik pada ibu maupun pada bayinya
berkurang sehingga bayi tidak mendapatkan ASI yang cukup dan akhirnya
perawatan payudara terutama puting susu. Bila ada retak atau luka pada
puting sebaiknya bayi jangan menyusu pada satu payudara yang bersangkutan
sampai luka itu sembuh. Air susu ibu dikeluarkan dengan pijatan dan
dengan tekhnik menyusui kurang baik dan terdapat 6 reponden (30%) ibu
3
yang menderita mastitis dari 20 responden tekhnik menyusui yang baik. Dari
hasil uji statistik didapatkan p-value: 0,033. Dengan kata lain ada hubungan
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Dewi, dkk (2017) juga menyatakan bahwa ada pengaruh teknik menyusui dan
praktek breast care dengan kejadian bendungan ASI dengan nilai p-value
(0,05)7. Berdasarkan kajian riset dari beberapa literature review yang telah
B. Perumusan Masalah
penelitian ini yaitu “Apakah ada hubungan teknik menyusui dengan kejadian
C. Tujuan Penelitian
terkait dengan hubungan teknik menyusui dengan kejadian mastitis pada ibu
postpartum.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
postpartum.
postpartum.
5
E. Keaslian Penelitian
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Payudara/Laktasi
a. Pengertian
dari korpus (badan), areola dan papilla atau puting. Fungsi dari
payudara adalah memproduksi susu (air susu ibu) sebagai nutrisi bagi
trimester ketiga.
7
Setelah persalinan, estrogen dan progesteron menurun drastis
tetapi ASI belum keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih
tinggi. Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari
kedua atau ketiga pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada
agak berwarna kuning dan sedikit lebih kental dari ASI yang disekresi
tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh
secara alami.11
8
Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu
masih dihambat oleh kadar estrogen yang tinggi. Pada hari kedua
sekresi ASI semakin lancar. Terdapat dua refleks pada ibu yang
hisapan bayi.12
9
setelah menyusui dan menghasilkan susu untuk proses menyusui
akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan
3) Pengeluaran ASI
10
kemungkinan terjadi bendungan susu sehingga proses menyusui
ke bentuk semula.13
2. Teknik Menyusui
a. Pengertian
bayi pada payudara yang tepat, sehingga bayi dapat dengan mudah
mengisap puting susu ibu, dan cara ibu memegang bayi saat
menyusui.14
11
b. Cara Menyusui yang Benar
sehingga ibu jadi segan menyusui, produksi ASI berkurang dan bayi
berikut:
puting susu.
lurus.
12
5) Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka
memerah ASI).
bunti menelan.
3. Mastitis
a. Pengertian
merah, bengkak, kadangkala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh
meningkat. Di dalam terasa ada masa padat (lump), dan di luarnya kulit
menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah
13
persalinan diakibatkan oleh sumbatan saluran susu yang berlanjut.
yang kurang baik pada payudara yang besar, terutama pada bagian
proses menyusui yang efektif meliputi posisi ibu dan bayi yang benar
bayi pada payudara (effective sucking). Maka dari itu selalu pastikan
Mastitis; yaitu yang hanya karena milk stasis adalah Non Infective
Mastitis dan yang telah terinfeksi bakteri: Infective Mastitis dan lecet17.
14
b. Penyebab Mastitis
terjadi mastitis.
4) Ibu yang diet jelek, kurang istirahat, anemia akan mudah terkena
infeksi.16
mastitis.
c. Gejala Mastitis
15
Payudara menjadi merah, bengkak, kadangkala diikuti rasa nyeri
dan panas, suhu tubuh meningkat. Di dalam terasa ada masa padat
(lump), dan di luarnya kulit menjadi merah. Kejadian ini terjadi pada
saluran susu yang berlanjut.17 Gejala lainya antara lain payudara terasa
d. Penatalaksanaan Mastitis
paling penting adalah pembuangan ASI yang sering dan efektif. Ibu
harus didorong untuk menyusui lebih sering, mulai dari payudara yang
16
setelah menyusui atau sesudahnya dilakukan kompres dingin untuk
17
B. Kerangka Teori
STASIS ASI
Peningkatan
Tekanan di Ductus
(saluran ASI)
Tegangan
Alveoli
- Payudara Merah
- Nyeri Proses
- Bengkak menyusui
MASTITIS
- Suhu Tubuh terganggu
Meningkat
- Kulit Merah
18
C. Kerangka Konsep Penelitian
Kejadian Mastitis
19
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi dalam sebuah
penelitian. Konsep dan teori yang dikaji dalam penelitian ini yaitu hubungan
B. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan data yang
terdahulu. Sumber data sekunder yang dimaksud berupa buku dan laporan
ilmiah primer atau asli yang terdapat di dalam artikel atau jurnal (tercetak
20
pengumpulan data dengan cara mencari atau menggali dari literatur terkait
dengan apa yang dimaksud pada rumusan masalah. Strategi pencarian yang
kunci dalam pencarian di database yang sesuai topik dan judul penelitian
yaitu tentang Hubungan Teknik Menyusui dengan Kejadian Mastitis pada Ibu
Postpartum.
dari EBSCO, PubMed, ProQuest dan Google Schoolar sebagai sumber artikel
dalam literature review ini dengan rentang waktu terbitan artikel penelitian
mulai dari tahun 2016 – 2021 (5 tahun terakhir), artikel dengan desaian
penelitian korelasi, artikel penelitian full text dan artikel penelitian dari jurnal
sebanyak 2576. Dari artikel penelitian tersebut yang sesuai dengan kata kunci
berdasarkan judul dan abstrak. Dari hasil seleksi diperoleh sebanyak 987
jurnal yang harus di eksklusi karena tidak sesuai dengan kriteria inklusi. Dari
hasil penilaian, sebanyak 632 artikel penelitian di eksklusi karena tidak sesuai
dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil seleksi dan
sesuai dengan kriteria inklusi diperoleh 8 jurnal full text yang akan di review.
21
Ebsco Proquest Pubmed Google Schoolar
N: 7 N: 350 N: 985 N: 360
Seleksi artikel
berdasarkan judul
dan abstrak
N: 715
Kriteria Inklusi:
1. Desain penelitian cross-sectional dan
Artikel yang sesuai
case control
Kriteria inklusi
2. Artikel penelitian full text
N: 83
3. Artikel penelitian publish pada tahun
2016-2021
4. Responden ibu postpartum
22
D. Artikel Yang Akan Direview
Artikel penelitian yang akan direview berjumlah 8 artikel yang terdiri dari 7
jurnal nasional dan 1 jurnal internasional, lebih jelas akan dipaparkan kedalam tabel
berikut ini :
6 Egbe, et al (2016)25 Prevalence and Risk Factors Mengetahui prevalensi dan faktor Cross
of Lactation Mastitis in Three risiko mastitis laktasi pada ibu Sectional
British Journal of Hospitals in Cameroon: A menyusui di tiga rumah sakit di
Medicine and Medical Cross-Sectional Study Kamerun
Research
Cameroon
23
Penulis, Tahun,
No. Judul Artikel Tujuan Penelitian Desain
Negara
7 Aminah, dkk (2018)4 Hubungan Antara Teknik Mengetahui hubungan teknik Cross
Menyusui Dengan Kejadian menyusui dengan kejadian Sectional
Fakultas Ilmu Mastitis Pada Ibu Menyusui mastitis pada ibu menyusui
Kesehatan Universitas Di Wilayah Kerja Pustu Pojok
Kadiri Kota Kediri Tahun 2018
Indonesia
8 Anggara, dkk (2020)26 Hubungan Teknik Menyusui Menganalisis hubungan teknik Cross
Dengan Risiko Terjadinya menyusui dengan risiko Sectional
STIKes Bina Sehat Mastitis Pada Ibu Menyusui terjadinya mastitis pada ibu
PPNI Mojokerto menyusui.
Indonesia
E. Analisa Data
tentang kasus yang diteliti dan mengkajinya sebagai temuan bagi orang lain.
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis anotasi
24
(contrast), memberikan pandangan (critize), membandingkan (synthesize) dan
25
BAB 4
A. Hasil
26
Penulis, Populasi, Sampel
N
Tahun, Judul Artikel Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Design dan Teknik Variabel Hasil Kesimpulan
o.
Negara Sampling
2 Dutta, et al The prevalence Mengetahui Apakah faktor Cross Populasi : ibu nifas Faktor Teknik Prevalensi mastitis nifas Faktor teknik
(2018)23 and predisposing prevalensi, predisposisi dan Sectional menyusui secara keseluruhan pada ibu menyusui
factors of mastitis mengevaluasi faktor faktor penyebab yang Study Sampel : 50 dengan menyusui adalah 5,1%, tinggi berhubungan dengan
The New in lactating predisposisi dan berhubungan dengan kejadian pada pasien seksio sesarea kejadian mastitis
Indian mothers in mengetahui faktor kejadian mastitis Teknik sampling : mastitis (5,8%) dibandingkan dengan pada ibu nifas yang
Journal of puerperium etiologi yang pada ibu menyusui total sampling pasien yang melahirkan menyusui.
OBGYN berhubungan dengan pada masa nifas? pervaginam (4,8%). Faktor
mastitis pada ibu predisposisi meliputi
India menyusui pada masa primipara (57%), kasus tidak
nifas tercatat (57%), status sosial
ekonomi rendah (49%), pasien
anemia (45%), pembengkakan
payudara (75%), puting pecah-
pecah (44%), retraksi/flat/
puting terbalik (13%),
perlekatan bayi yang buruk ke
payudara (32%), pengeluaran
ASI yang jarang (7%),
kelebihan pasokan ASI
(37,5%) dan suplai ASI yang
lebih rendah (12,5%). Laporan
kultur ASI menghasilkan
pertumbuhan Staphylococcus
aureus (75%) dan MRSA
(25%). Tujuh pasien
mengalami abses payudara
(4,4%).
27
Penulis, Populasi, Sampel
N
Tahun, Judul Artikel Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Design dan Teknik Variabel Hasil Kesimpulan
o.
Negara Sampling
3 Erliningsih, Hubungan Antara Mengetahui Apakah ada Cross Populasi : ibu nifas Teknik Hasil analisa hubungan antara Hasil analisa
dkk (2018)5 Tekhnik dan hubungan antara hubungan antara Sectional menyusui tekhnik menyusui dengan penelitian
Interval Menyusui teknik dan interval teknik dan interval Study Sampel : 37 dengan kejadian mastitis diperoleh menunjukan bahwa
Afiyah Dengan Kejadian menyusui dengan menyusui dengan kejadian bahwa ada sebanyak 12 ada hubungan antara
Mastitis di kejadian mastitis kejadian mastitis? Teknik sampling : mastitis (70,6%) ibu menderita mastitis tekhnik menyusui
Indonesia Poliklinik total sampling dari 17 responden tekhnik dengan kejadian
Kebidanan dan menyusui kurang baik dan mastitis dan ada
Kandungan terdapat 6 (30 %) ibu yang hubungan antara
Rumah Sakit Ibnu menderita mastitis dari 20 interval menyusui
Sina Bukittinggi responden tekhnik menyusui dengan kejadian
Tahun 2017 yang baik. Dari hasil uji mastitis
statistik didapatkan p -value =
0,033. Hal ini menunjukan
bahwa ada hubungan antara
tekhnik menyusui dengan
kejadian mastitis dan ada
hubungan antara interval
menyusui dengan kejadian
mastitis.
4 Arista Hubungan Mengetahui Apakah ada Cross Populasi : ibu nifas Personal Hasil analisis hubungan antara Kesimpulan dari hasil
(2017)24 Personal Hygiene, hubungan personal hubungan personal Sectional hygiene, dan teknik menyusui dengan penelitian bahwa ada
Teknik Menyusui hygiene, teknik hygiene, teknik Study Sampel : 34 teknik pencegahan mastitis diperoleh hubungan teknik
Scientia dan Peran menyusui dan peran menyusui dan peran menyusui bahwa dari 19 responden menyusui dengan
Journal Keluarga dengan keluarga dengan keluarga dengan Teknik sampling : dengan didapatkan teknik menyusui pencegahan kejadian
Pencegahan pencegahan mastitis. pencegahan mastitis? total sampling kejadian tidak baik sebanyak 15 mastitis pada ibu
Indonesia Mastitis di mastitis (78,9%) responden diantara menyusui.
Wilayah Kerja nya pencegahan mastitis tidak
Puskesmas Putri baik, sedangkan dari 15
Ayu Kota Jambi responden didapatkan teknik
Tahun 2016 menyusui baik sebanyak 5
28
Penulis, Populasi, Sampel
N
Tahun, Judul Artikel Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Design dan Teknik Variabel Hasil Kesimpulan
o.
Negara Sampling
(33,3%) pencegahan mastitis
baik. Berdasarkan hasil uji
chi-square didapatkan nilai p-
value: 0,020 (p-value <0,05).
Maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan teknik
menyusui dengan pencegahan
kejadian mastitis pada ibu
menyusui.
Dari hasil analisis diperoleh
OR=7,500 yang artinya
responden dengan teknik
menyusui tidak baik
mempunyai peluang
pencegahan mastitis tidak baik
7,500 kali dibandingkan
banyaknya responden yang
teknik menyusui baik.
5 Hasanah, HubunganTeknik Menganalisis Apakah ada Cross Populasi : ibu nifas Teknik Hasil penelitian menunjukkan Terdapat hubungan
dkk (2017)6 Menyusui dengan hubungan antara hubungan antara Sectional menyusui 36 responden (63,2%) antara teknik
Risiko Terjadinya teknik menyusui dan teknik menyusui dan Study Sampel : 57 dengan memiliki teknik menyusui menyusui dengan
e-Jurnal Mastitis pada Ibu risiko terjadinya risiko terjadinya kejadian dalam kategori cukup dan 26 risiko terjadinya
Pustaka Menyusui di Desa mastitis di Desa mastitis? Teknik sampling : mastitis responden (45,6%) mengalami mastitis. Teknik
Kesehatan Kemuning Kemuning total sampling risiko sedang terjadinya menyusui yang
Kecamatan Arjasa Kecamatan Arjasa mastitis.Hasil uji chi square semakin baik akan
Indonesia Kabupaten Jember Jember menggunakan CI=95% mengurangi risiko
menunjukkan p value=0,005 terjadinya mastitis.
(p value<α=0,05). Hal ini
berarti terdapat hubungan
antara teknik menyusui
29
Penulis, Populasi, Sampel
N
Tahun, Judul Artikel Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Design dan Teknik Variabel Hasil Kesimpulan
o.
Negara Sampling
dengan risiko terjadinya
mastitis. Teknik menyusui
yang semakin baik akan
mengurangi risiko terjadinya
mastitis.
6 Egbe, et al Prevalence and Mengetahui Apakah ada pengaruh Cross Populasi : ibu nifas Faktor teknik Sebanyak 37 (15%) wanita Ada hubungan teknik
(2016)25 Risk Factors of prevalensi dan faktor faktor prevalensi dan Sectional menyusui didiagnosis mastitis. Tujuh menyusui dengan
Lactation Mastitis risiko mastitis laktasi faktor risiko mastitis Study Sampel : 245 dengan puluh satu persen (174/245) di kejadian mastitis
British in Three Hospitals pada ibu menyusui di laktasi pada ibu kejadian antaranya tidak mengetahui pada ibu menyusui.
Journal of in Cameroon: A tiga rumah sakit di menyusui? Teknik sampling : mastitis teknik menyusui dan tidak
Medicine Cross-Sectional Kamerun total sampling mempraktikkan kebiasaan
and Medical Study menyusui yang standar. 42%
Research mempraktikkan kebersihan
menyusui yang buruk
Cameroon
7 Aminah, dkk Hubungan Antara Mengetahui Apakah ada Cross Populasi : ibu nifas Teknik Didapatkan sebagian besar Kesimpulan hasil
(2018)4 Teknik Menyusui hubungan teknik hubungan teknik Sectional menyusui responden yang memiliki penelitian bahwa ada
Dengan Kejadian menyusui dengan menyusui dengan Study Sampel : 37 dengan tehnik menyusui yang kurang hubungan antara
Fakultas Mastitis Pada Ibu kejadian mastitis kejadian mastitis kejadian sebanyak 17 responden (46%) tehnik menyusui
Ilmu Menyusui Di pada ibu menyusui pada ibu menyusui? Teknik sampling : mastitis dan yang pernah mengalami dengan kejadian
Kesehatan Wilayah Kerja total sampling kejadian mastitis sebanyak 23 mastitis pada ibu
Universitas Pustu Pojok Kota responden (62,2%). Dengan P menyusui.
Kadiri Kediri Tahun value 0,043 < 0,05 maka Ho
2018 ditolak berarti ada hubungan
Indonesia antara tehnik menyusui
dengan kejadian mastitis pada
ibu menyusui .
30
Penulis, Populasi, Sampel
N
Tahun, Judul Artikel Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Design dan Teknik Variabel Hasil Kesimpulan
o.
Negara Sampling
8 Anggara, Hubungan Teknik Mengetahui Apakah ada Case Populasi : ibu nifas Teknik Ada hubungan antara teknik Hasil penelitian dapat
dkk (2020)26 Menyusui Dengan hubungan teknik hubungan teknik Control menyusui menyusui dengan risiko disimpulkan bahwa
Risiko Terjadinya menyusui dengan menyusui dengan Sampel : 45 dengan resiko terjadinya mastitis pada ibu ada hubungan teknik
STIKes Bina Mastitis Pada Ibu risiko terjadinya risiko terjadinya kejadian menyusui. Ibu menyusui yang menyusui dengan
Sehat PPNI Menyusui mastitis pada ibu mastitis pada ibu Teknik sampling : mastitis memiliki teknik menyusui resiko kejadian
Mojokerto menyusui menyusui total sampling cukup akan berisiko terjadi mastitis pada ibu
mastitis dengan OR sebesar menyusui.
Indonesia 6,679 kali lipat dibandingkan
ibu menyusui yang memiliki
teknik menyusui baik.
31
A. Pembahasan
1. Persamaan (Compare)
postpartum.
2. Perbedaan (Contrast)
jumlah sampel, tempat penelitian dan adanya variabel lain yang diukur
32
yaitu tingkat pengetahuan terkait teknik menyusui yang benar dan
3. Perbandingan (Synthesize)
yang dimiliki oleh ibu pada saat memberikan ASI kepada bayi. Kejadian
sakit pada payudara karena adanya peradangan yang bisa disertai infeksi
maupun non infeksi. Mastitis paling sering terjadi pada minggu kedua
produksi ASI. Sewaktu bayi menyusu, ujung saraf peraba yang terdapat
33
Jumlah prolaktin yang disekresi dan jumlah susu yang diproduksi
duktus (saluran ASI) akibat stasis ASI. Bila ASI tidak segera dikeluarkan
protein kekebalan tubuh dan natrium) dari plasma masuk ke dalam ASI
memperoleh hasil uji chi square dengan p-value sebesar 0,005 kurang
0,005). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=6,679, artinya ibu
Hal ini juga sejalan dengan hasil studi Erliningsih, dkk (2018)
34
menyusui yang baik sebanyak 20 orang dan menyusui dengan interval
Hasil studi Arista, dkk (2017) mengatakan bahwa ada hubungan teknik
sangat penting di dalam proses menyusui.29 hal ini sejalan dengan hasil
perawatan payudara terutama puting susu. Bila ada retak atau luka pada
bersangkutan sampai luka itu sembuh. Air susu ibu dikeluarkan dengan
35
pijatan dan diberikan antibiotika. Dengan tindakan-tindakan ini
dengan presentasi kasus mastitis mencapai 10% pada ibu post partum
4. Pandangan (Critize)
telah dilakukan oleh peneliti diperoleh bahwa mayoritas hasil studi dalam
36
memicu peningkatan tekanan di dalam duktus (saluran ASI) sehingga
payudara ibu juga dapat menjadikan lecet pada puting ibu sehingga ibu
tidak dapat berjalan efektif, perlukaan pada puting susu akibat perlekatan
yang buruk oleh bayi juga akan menjadi memudahkan bakteri terutama
Maka dari itu menurut peneliti, khusus bagi tenaga kesehatan seperti
menyusui tidak hanya diberikan pada saat ibu telah melahirkan saja
namun juga dapat dimulai sejak masa kehamilan ketika ASI sudah
37
BAB 5
A. Kesimpulan
bahwa terdapat hubungan teknik menyusui dengan kejadian mastitis pada ibu
postpartum. Maka bagi tenaga kesehatan seperti bidan maupun perawat yang
edukasi tentang cara menyusui yang benar dan cara manajemen laktasi sangat
B. Saran
peserta didik tentang tehnik menyusui dengan kejadian mastitis pada ibu
38
DAFTAR PUSTAKA