Kelompok 5:
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas kasih dan
karunia-Nya, kami kelompok 5 dapat dapat enyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep
dan Aplikasi Keperawatan Transtruktural dalam Berbagai Masalah Kesehatan padaPenyakit
Kronik” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Psikososial dan Budaya
Dalam Keperawatan. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang konsep dan
aplikasi keperawatan transtruktural apa saja yang termasuk dalam berbagai masalah penyakit
kesehatan khusunya pada penyakit kronik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Feby Manuhuttu selaku dosen pengajar yang
memberikan tugas ini kepada kami. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dan membimbing kami dalam pembuatan makalah ini,
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini,
Kelompok 5
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
BAB II : PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam menjalankan tugas sebagai perawat, banyak perubahan-perubahan yang
ada baik di lingkungan maupun klien. Perawat harus menghadapi berbagai perubahan di
era globalisasi ini termasuk segi pelayanan kesehatannya. Perpindahan penduduk
menuntut perawat agar dapat menyesuaikan diri dengan budayanya dan sesuai dengan
teori-teori yang dipelajari.
Setiap manusia memiliki kebudayaannya masing-masing yang saling berbeda.
Kebudayaan ini sangat berpengaruh dalam tindakan keperawatan yang dibahas dalam
transkultural keperwatan. Keperawatan transcultural didefinisikan oleh Leininger (2002)
sebagai penelitian perbandingan budaya untuk memahami persamaan (budaya universal)
dan perbedaan (budaya tertentu) di antara kelompok manusia.
Perawat dalam memberikan tindakan keperawatan diharapkan menggunakan
transkultural keperawatan untuk mengatasi perbedaan budaya antara klien maupun
menyesuaikan pola aktivitas sehari-hari klien yang dipengaruhi budayanya dengan
tindakan keperawatan.
Dalam teori ini transcultural nursing didefinisikan sebagai area yang luas dalam
keperawatan yang fokusnya dalam komparatif studi dan analisis perbedaan kultur dan
subkultur dengan menghargai perilaku caring, nursing care, dan nilai sehat sakit,
kepercayaan dan pola tingkah laku dengan tujuan perkembangan ilmu dan humanistik
body of knowledge untuk kultur yang universal dalam keperawatan. Dalam hal ini
diharapkan adanya kesadaran terhadap perbedaan kultur berarti perawat yang profesional
memiliki pengetahuan dan praktik berdasarkan kultur secara konsep perencanaan dalam
praktik keperawatan.
Leininger mengembangkan teorinya dari perbedaan kultur dan universal
berdasarkan kepercayaan bahwa masyarakat dengan perbedaan kultur dapat menjadi
sumber informasi dan menentukan jenis perawatan yang diinginkan, karena kultur adalah
pola kehidupan masyarakat yang berpengaruh terhadap keputusan dan tindakan. Cultur
care adalah teori yang holistik karena meletakan di dalamnya ukuran dari totalitas
kehidupan manusia dan berada selamanya, termasuk sosial struktur, pandangan dunia,
nilai kultural, ekspresi bahasa, dan etnik serta sistem profesional.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui perspektif Transkultural dalam Keperawatan. Antara lain:
1) Keperawatan Transkultural dan globalisasi dalam pelayanan kesehatan
2) Konsep dan Prinsip dalam Asuhan Keperawatan Transkultural
3) Pengkajian dan Instrumennya dalam Asuhan keperawatan Budaya
2. Untuk mengetahui konsep dan aplikasi transkultural pada masalah penyakit kronik
BAB II
PEMBAHASAN
Praktik Tradisional
Pengobatan rakyat terus ada, sejalan dengan tekanan yang harus meningkat dari
pengobatan modern yang telah diturunkan dari sekolah kedokteran dan generasi
sebelumnya. Praktik rakyat dahulu hanya memiliki bagian yang telah diabaikan oleh
sistem keyakinan perawatan kesehatan modern.
Berikut ini adalah keragaman dari pengobatan rakyat tradisional (Yoder, 1972).
1. Pengobatan Rakyat Alamiah
Pengobatan rakyat alamiah adalah salah satu penggunaan lingkungan alamiah dan
menggunakan herbal, tumbuhan, mineral dan substansi hewan untuk mencegah dan
mengatasi penyakit. Umumnya pengobatan ini ditemukan pada ramuan tradisional
tradisional dan obat-obatan rumah tangga. Aspek umum dari penggunaan herbal
adalah pengetahan bahwa segala yang terdapat di alam merupakan sumber terapi.
Secara umum, tradisi pengobatan rakyat yang menggambarkan tahun dimana herbal
itu dipetik; cara herbal itu dikeringkan; dan metode; jumlah; dan frekuensi
penggunaan,
2. Pengobatan Rakyat Magisoreligius
Salah satu contoh dari pengobatan ini adalah bentuk penyembuhan keagamaan
tidak resmi. Dalam praktik ini lues, jimat, air suci, dukun dan manipulasi fisik
digunakan dalam upaya penyembuhan penyakit.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan transkultural didefinisikan oleh Leininger (2002) sebagai penelitian
perbandingan budaya untuk memahami persamaan (budaya universal) dan perbedaan
(budaya tertentu) di antara kelompok manusia. Tujuan keperawatan transkultural adalah
bentuk pelayanan yang sama secara budaya atau pelayanan yang sesuai pada nilai
kehidupan individu dan arti yang sebenarnya. Penyakit kronik adalah penyakit yang
timbul bukan secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari sesuatu penyakit hingga
akhirnya menyebabkan penyakit itu sendiri. (Kalbe medical portal) Penyakit kronik
ditandai banyak penyebab. Contoh penyakit kronis adalah diabetes, penyakit jantung,
asma, hipertensi dan masih banyak lainnya.
Aplikasi dari transkultural dalam mengobati suatu penyakit kronik. Pengobatan
tradisional ini dilakukan berdasarkan budaya yang telah diwariskan turun-temurun.
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat negeri Pangean lebih memilih menggunakan ramuan dukun untuk
menyembuhkan penyakit TBC, yaitu daun waru yang diremas dan airnya dimasak
sebanyak setengah gelas.
2. Masyarakat di Papua percaya bahwa penyakit malaria dapat disembuhkan dengan
cara minta ampun kepada penguasa hutan lalu memetik daun untuk dibuat ramuan
untuk diminum dan dioleskan ke seluruh tubuh.
3. Masyarakat Jawa memakan pisang emas bersamaan dengan kutu kepala (Jawa: tuma)
tiga kali sehari untuk pengobatan penyakit kuning.
B. Saran
Bagi para perawat diharapkan agar lebih memahami budaya-budaya yang dimiliki
oleh para pasien agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi atau melakukan
tindakan pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Efy. Ringkasan Materi : Unit 2 Keragaman budaya dan perspektif transkultural
dalam keperawatan. Diambil dari http://repository...
Forero,Andres Otero. (2008). Pendekatan Transcultural Menghormati Pikiran & Tubuh.
http://www...
Foster, G.M. & Anderson, B.G (2006). Antropologi Kesehatan. Terjemahan Priyanti PS
& Meutia F.H.S.Jakarta:UI Press.
Giger, J. N. & Davidhizar. (1995). Transcultural Nursing: Assessment and Intervention.
St. Louis: Mosby.
Informasi Diabetes. Diambil dari http://www...
Kozier, B., Erb, G., Berman, A. J., & Snyder. (2004). Fundamentals of Nursing:
Concepts, Process, and Practice. 7th Ed. New Jersey: Pearson Education,Inc.
Novieastari, Enie. Culture and Health Problems. Diambil dari http://www...
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2009). Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Buku I hal.175-
199. Terjemahan Penerbit Salemba Medika.