NAMAKELOMPOK:
1. Achmad Rizah Rohyandi (130012089)
2. Febrianti Mas Ula
(130012099)
( 130012012)
SekolahTinggiIlmuKesehatan
YayasanRumahSakitIslam
Surabaya
KATAPENGANTAR
2.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,Teori-teori
keperawatan juga digunakan dalam praktik, penelitian dan proses belajarmengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu diperkenalkan, dikaji dan
dikembangkan untuk memperkuat profesi keperawatan.Perawat perlu memiliki
latar belakang pengetahuan baik secara teoritis maupun empiris terhadap teoriteori
keperawatan
yang
ada
sehingga
perawat
dapat
memahami
dan
BAB II
TEORI KEPERAWATAN MADELEINE LEININGER
Tahun 1950 ia meraih gelar sarjana dalam ilmu biologi dari Benedictine
College, Atchison Kansas dengan peminatan pada studi filosofi dan humanistik.
Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut ia bekerja sebagai instruktur, staf
perawatan dan kepela perawatan pada unit medikal bedah sererta membuka
sebuah unit perawatan psikiatri yang baru dimana ia menjadi seorang direktur
pelayanan keperawatan pada St. Josephs Hospital di Omaha. Selama waktu ini ia
melanjutkan pendidikan keperawatannya di Creigthton University di Omaha.
Tahun 1953, Menerima gelar master dalam ilmu keperawatan dari
University chatolik of America, di Washington DC, pindah ke Cincinnati dan
memulai program pendidikan jiwa pertama di Amerika.
Tahun 1954 Leininger meraih gelar M.S.N. dalam keperawatan psikiatrik
dari Chatolic University of America diWashington, D. C. Ia kemudian bekerja
pada College of Health di Univercity of Cincinnati, dimana ia menjadi lulusan
pertama (M. S. N ) pada program spesialis keperawatan psikiatrik anak . Ia juga
memimpin suatu program pendidikan keperawatan psikiatri di universitas tersebut
dan juga sebagai pimpinan dalam pusat terapi perawatan psikiatri di rumah sakit
milik universitas tersebut.
Pada tahun 1960, Leininger bersama C. Hofling menulis sebuah buku yang
diberi judul Basic Psiciatric Nursing Consept yang dipublikasikan ke dalam
sebelas bahasa dan digunakan secara luas di seluruh dunia.
Tahun 1965, Madeleine menjadi perawat pertama mendapat gelar Ph.D
dalam antropologi, di Washington University. sebagai bagian dari proses beliau
mencari penyelesaian masalah tidak cukup adekuat intervensi kejiwaan tradisional
menjawab kebutuhan anak-anak dengan latar belakang budaya yang berbedabeda.
Tahun 1966, di tunjuk sebagai professor keperawatan dan antropologi di
University of Colorado, di mana untuk pertama kalinya perawatan transkultural.
4
istilah
culturally
congruent
care
sebagai
tujuan
dari
Sunrise Model dari teori Leininger dapat dilihat pada gambar di atas ini.
Matahari terbit sebagai lambang/ symbol perawatan.Suatu kekuatan untuk
memulai pada puncak dari model ini dengan pandangan dunia dan keistimewaan
struktur social untuk mempertimbangkan arah yang membuka pikiran yang mana
ini dapat mempengaruhi kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk
menyelidiki berfokus pada keperawatan profesional dan sistem perawatan
kesehatan secara umum.
Anak panah berarti mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau
garis hubungan.Garis putus-putus pada model ini mengindikasikan sistem
terbuka.Model ini menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan/tidak
dapat dipisahkan dari budaya mereka.
Suatu hal yang perlu diketahui bahwa masalah dan intervensi keperawatan
tidak tampak pada teori dan model ini. Tujuan yang hendak dikemukakan oleh
Leininger adalah agar seluruh terminologi tersebut dapat diasosiasikan oleh
perawatan profesional lainya. Intervensi keperawatan ini dipilih tanpa menilai
cara hidup klien atau nilai-nilai yang akan dipersepsikan sebagai suatu gangguan,
demikian juga masalah keperawatan tidak selalu sesuai dengan apa yang menjadi
pandangan klien. Model ini merupakan suatu alat yang produktif untuk
memberikan panduan dalam pengkajian dan perawatan yang sejalan dengan
kebudayansertapenelitianilmiah.
Leininger Sunrise Model merupakan pengembangan dari konseptual model
asuhan keperawatan transkultural. Terdapat 7 (tujuh) komponen dalam sunrise
model tersebut,yaitu:
1. Faktor Teknologi ( Technological Factors )
Teknologi kesehatan adalah sarana yang memungkinkan individu untuk memilih
atau mendapat penawaran untuk menyelesaikan masalah dalam pelayanan
kesehatan. Berkaitan dengan pemanfatan teknologi kesehatan, maka perawat perlu
mengkaji berupa persepsi individu tentang penggunaan dan pemanfaatan
teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini, alasan mencari
kesehatan, persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah
kesehatan.
2. Faktor keagamaan dan falsafah hidup ( Religous and Philosofical Factors)
Agama adalah suatu sistem simbol yang mengakibatkan pandangan dan motivasi
yang realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi kuat sekali
untuk menempatkan kebenarannya di atas segalanya bahkan di atas kehidupannya
sendiri. Faktor agama yang perlu dikaji perawat seperti : agama yang dianut,
kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan, berikhtiar untuk
sembuh tanpa mengenal putus asa, mempunyai konsep diri yang utuh.
8
pendidikan
individu adalah
menmpuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan
individu, maka keyakinannya harus di dukung oleh bukti-bukti
ilmiah yang
rasional dan dapat beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya.Perawat perlu mengkaji latar belakang
tingkat
pendidikan meliputi
keperawatan
transkultural
membahas
dinamika
budaya
10
Colorado,
di mana
kecuali
mereka
yang
memiliki,kuantitatif
obyektif
(pengukuran)fokus.
Transcultural dan minat perawat dalam penelitian
keperawatan
Keperawatan
Islami yang
dikembangkan
oleh
Kelompok
kerja
Keperawatan Islam adalah pada tataran nilai-nilai yang Insyaa Allah akan dapat
menjadi acuan pelaksanaan/Implementasi asuhan keperawatan pada tatanan
pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan Islami dapat dilihat sebagai suatu
sistem yang terdiri dari masukan, proses dan keluaran yang seluruhnya dapat
digali dari nilai-nilai Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadist.
12
Allahberfirman:
Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertawalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah maha berat siksa-Nya.(Q.S. Al-Maa-idah: 2)
13
( Q.S. Al-Israa:7)
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain)
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasa( Q.S. Al-Israa:7)
Al-Qashash:77
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. AlQashash: 77)
Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu (Q.S.
Ali Imran:159)
14
Bagi perawat muslim pemahaman dan pengamala terhadap rukun iman dan Islam
belumlah cukup dikatagorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan
agamanya, jika belum menerapkan rukun iman dan islam tersebut didasari oleh
perbuatan yang ikhsanTuntunan ikhsan dalam Al-Quran sebagai berikut :
Tidak ada balasan bagi ihsan kecuali ihsan juga. [QS Ar Rohman : 60]
b. Perlakuan/perilaku dalam asuhan
Implementasi asuhan keperawatan selanjutnya adalah bagaimana penjabaran
konsep Caring yang mendasari keperawatan Islam Mummarid yang telah
diberikan contoh oleh Rasul dan sahabatnya adalah hubungan antar manusia nersklien yang didasari keimanan dan ihsan, seorang perawat muslim dalam
memberikan
asuhan
keperawatan
Islami
tentu
harus
berlandaskan
[QS Ash-Shaff:3]
Amat besar kebencian disisi Allah-kamu, memperkatakan sesuatu yang kamu
tidak melakukannya.[QS Ash-Shaff:3]
15
.[QS An-Nahl:43]
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu tidak mengetahui
tentangnya. Sesungguhnya : pendengaran, penglihatan, akal budi semuanya itu
akan diminta pertanggung jawabannya. [QS Al Israa : 36]