Anda di halaman 1dari 26

TeoriKeperawatanMadeleineLeininger

NAMAKELOMPOK:
1. Achmad Rizah Rohyandi (130012089)
2. Febrianti Mas Ula

(130012099)

3. Shelly Safitri Yasin

( 130012012)

SekolahTinggiIlmuKesehatan
YayasanRumahSakitIslam
Surabaya

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena


atas rahmat dankarunia-Nya.penulis dapat menyelesaikan tugas ini.Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baik
dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Tidak lupa
penulis ucapkan terima kasihkepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan tugas ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada :
1.

Ibu Hj. Yanis Kartini,S.KM.,M.Kep selaku dosen pebimbing di Stikes Yarsis


yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan,
pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini

2.

Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta


yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada
penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.

Surabaya,23 September 2012


Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI..ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah 1


1.3 Tujuan 1
2.1 Biografi Teori Culture Care2
2.2 Konsep Utama dan definisi teori Leininger 6
2.3 Gambar Bagan konsep teori7
2.4 Aplikasi dalam keperawatan
1. Praktik10
2. Pendidikan..10
3. Penelitian11
4. Pengembangan di masa yang akan datang..12
2.5 Dalil Asuhan Keperawatan...12

BAB III: Kesimpulan dan Saran


3.1 Kesimpulan.. .15
3.2 Saran .19
DAFTAR PUSTAKA .20

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Teori yang telah dikembangkan para ahli keperawatan,Teori-teori

keperawatan juga digunakan dalam praktik, penelitian dan proses belajarmengajar dalam bidang keperawatan sehingga perlu diperkenalkan, dikaji dan
dikembangkan untuk memperkuat profesi keperawatan.Perawat perlu memiliki
latar belakang pengetahuan baik secara teoritis maupun empiris terhadap teoriteori

keperawatan

yang

ada

sehingga

perawat

dapat

memahami

dan

mengaplikasikan teori-teori tersebut dalam memberikan pelayanan keperawatan


kepada klien sesuai keadaannya.Salah satu teori keperawatan yang ada adalah
teori keperawatan yang dikembangkan oleh Madeleine Leininger yang lebih
dikenal dengan teori Trans Cultural.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi Madeleine Leininenger ?
2. Bagaimana Konsep utama dan definisi teori Leininger ?
3. Komponen apa saja yang mempengaruhi teori model sunrise ?
1.3 Tujuan
1. Dapat membandingkan dari kedua budaya yang spesifik.
2. Dapat mengetahui cara pemberian asuhan keperawatan yang baik.
3. Dapat menemukan fenomena sebagian besar yang tidak diketahui perawat dan

kesehatan dalam budaya yang beragam.

BAB II
TEORI KEPERAWATAN MADELEINE LEININGER

2.1 Biografi Teori Culture Care


Madeline Leininger adalah Madeleine lahir pada 29 November 1918, dan
menghabiskan tahun-tahun formatif nya di New York City. Alih-alih pekerjaan
sekolahnya, ia menemukan bahwa ia lebih suka akan menulis cerita, puisi dan
jurnal untuk dirinya sendiri, yang tercermin dalam nilai-nilainya (bukan yang
terbaik). Namun, dia tidak berkecil hati. Pada usia 12, ia pindah ke pegunungan
Alpen Perancis dengan orang tuanya dan pergi ke asrama sekolah bahasa
Inggris.Hasrat untuk menulis terus tumbuh. Dia berkembang selama tahun SMAnya kembali di Amerika Serikat pada Ashley Hall di Charleston, South Carolina,
berlibur bersama ibunya di sebuah pondok pantai bertele-tele tua di bentangan
indah pantai Florida.
Dia pergi ke Smith College dan belajar bahasa Inggris dengan beberapa
guru yang indah saat ia membaca klasik dan terus menulis sendiri kreatifnya. Dia
lulus dengan pujian dan pindah ke sebuah apartemen di Greenwich Village New
York. Dia dipublikasikan pertama dua novel selama Rain tahun-A Kecil dan Ilsasebelum bertemu Hugh Franklin, calon suaminya, ketika ia adalah pengganti di
Anton Chekov, The Cherry Orchard.Mereka menikah selama Musim Joyous.Dia
memiliki seorang bayi perempuan, dan terus menulis, akhirnya pindah ke
Connecticut untuk meningkatkan keluarga jauh dari kota di sebuah desa kecil
peternakan sapi perah dengan sapi lebih dari orang. Mereka membeli sebuah toko
umum mati, dan membawanya ke kehidupan selama 9 tahun. Mereka pindah
kembali ke kota dengan tiga anak, dan Hugh direvitalisasi karir profesional
aktingnya.

Madeleine terus menulis dan Hugh untuk bertindak, dan mereka


menikmati satu sama lain dan kehidupan. Madeleine memulai hubungan nya
dengan Gereja Katedral St John the Divine, di mana dia adalah pustakawan dan
dipelihara kantor selama lebih dari tiga puluh tahun. Setelah kematian Hugh pada
tahun 1986, itu tulisannya dan mengajar yang membuat dia pergi.Dia hidup
melalui abad ke-20 dan ke-21 dan menulis lebih dari 60 buku.Dia senang bersama
teman-temannya, anak-anaknya, cucunya, dan cucu nya besar. pelopor
keperawatan transkultural dan seorang pemimpin dalam keperawatan transkultural
serta teori asuhan keperawatan yang berfokus pada manusia. Ia adalah perawat
professional pertama yang meraih pendidikan doctor dalam ilmu antropologi
social dan budaya. Dia lahir di Sutton, Nebraska, dan memulai karir
keperawatannya setelah tamat dari program diploma di St. Anthonys School of
Nursing di Denver.Tahun 1945, leininger memperoleh gelar master `s di
kejiwaan nursingform katolik universitas amerika di washington, dia kemudian di
pekerjakan kolase atthe kesehatan di Cincinati universitas, ohio, di mana ia mulai
program master spesialis tingkat klinis pada anak keperawatan jiwa di dunia. Dia
juga dimulai dan diarahkan perawatan

program pascasarjana pertama di

keperawatan pshychiatric di universitas cicinnati dan pusat keperawatan terapi


kejiwaan pada rumah sakitSebagai perawat profesional pertama yang melanjutkan
pendidikan ke jenjang doktor dalam bidang antropologi dan untuk memprakarsai
beberapa program pendidikan magister dan doktor,Leininger memiliki banyak
bidang keahlian dan perhatian.Ia telah memepelajari 14 kebudayaan mayor secara
lebih mendalam dan telah memiliki pengalaman dengan berbagai kebudayaan.
Disamping perawatan transkultural dengan asuhan keperawatan sebagai fokus
utama , bidang lain yang menjadi perhatiannya adalah administrasi dan
pendidikan komparatif, teori-teori keperawatan, politik, dilema etik keperawatan
dan perawatan kesehatan, metoda riset kualitatif, masa depan keperawatan dan
keperawatan kesehatan, serta kepemimpinan keperawatan.
Tahun 1948, menyelesaikan diploma keperawatan.
3

Tahun 1950 ia meraih gelar sarjana dalam ilmu biologi dari Benedictine
College, Atchison Kansas dengan peminatan pada studi filosofi dan humanistik.
Setelah menyelesaikan pendidikan tersebut ia bekerja sebagai instruktur, staf
perawatan dan kepela perawatan pada unit medikal bedah sererta membuka
sebuah unit perawatan psikiatri yang baru dimana ia menjadi seorang direktur
pelayanan keperawatan pada St. Josephs Hospital di Omaha. Selama waktu ini ia
melanjutkan pendidikan keperawatannya di Creigthton University di Omaha.
Tahun 1953, Menerima gelar master dalam ilmu keperawatan dari
University chatolik of America, di Washington DC, pindah ke Cincinnati dan
memulai program pendidikan jiwa pertama di Amerika.
Tahun 1954 Leininger meraih gelar M.S.N. dalam keperawatan psikiatrik
dari Chatolic University of America diWashington, D. C. Ia kemudian bekerja
pada College of Health di Univercity of Cincinnati, dimana ia menjadi lulusan
pertama (M. S. N ) pada program spesialis keperawatan psikiatrik anak . Ia juga
memimpin suatu program pendidikan keperawatan psikiatri di universitas tersebut
dan juga sebagai pimpinan dalam pusat terapi perawatan psikiatri di rumah sakit
milik universitas tersebut.
Pada tahun 1960, Leininger bersama C. Hofling menulis sebuah buku yang
diberi judul Basic Psiciatric Nursing Consept yang dipublikasikan ke dalam
sebelas bahasa dan digunakan secara luas di seluruh dunia.
Tahun 1965, Madeleine menjadi perawat pertama mendapat gelar Ph.D
dalam antropologi, di Washington University. sebagai bagian dari proses beliau
mencari penyelesaian masalah tidak cukup adekuat intervensi kejiwaan tradisional
menjawab kebutuhan anak-anak dengan latar belakang budaya yang berbedabeda.
Tahun 1966, di tunjuk sebagai professor keperawatan dan antropologi di
University of Colorado, di mana untuk pertama kalinya perawatan transkultural.
4

Tahun 1969-1974, sebagai dekan,professor keperawatan dan dosen


antropologi di University Of Washington school of Nursing.
Tahun 1974-1980, menjabat sebagai dekan dan professor Utah University
dan membuka program pertama untuk master dan doktoral transkultural
keperawatan.
Tahun 1981, professor dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne
State University. Saat berkarya di sini Madeleine mendapat beberapa
penghargaan, antara lain :-. Penghargaan bergengsi dari Presiden dalam
keunggulan dalam mengajar.
-. The Board of Governors Distinguished Faculty Award.
-. Gershensons Research Fellowship Award.
Tahun 1990, di angkat sebagai
the Women in Science Award oleh California State University
Tahun 1991, sebagai seoarang ahli teori keperawatan beliau menerbitkan
teorinya tentang perawatan keanekaragaman budaya dan universal dan
menciptakan

istilah

culturally

congruent

care

sebagai

tujuan

dari

teorinya.Mengembangkan metode Ethnonursing dan melakukan penelitian di


lapangan dengan membaur hidup bersama suku Gadsup di dataran tinggi Timur di
New Guinea tentang perawatan transkultural.Sepanjang karirnya sebagai perawat
terlebih ahli dalam teori keperawatan mulai mengadakan sertifikasi gelar
perawatan transkultural dan telah mendirikan organisasi organisasi professional
termasuk perawatan transkultural
Masyarakat pada tahun 1974, asosiasi perawatan manusia internasional
pada tahun1978 dan menjabat sebagai presiden secara penuh pertama dari
American Association of Colleges of Nursing.Mendirikan dan menjabat editor
pertama dari Journal of Transkultural Nursing pada tahun 1989-1995.
5

Penghargaan terakhir yang di terima adalah anugerah Lifetime


Achievement Award untuk kualitatif metodologi.Leininger melihat bahwa para
perawat lain juga tidak menampilkan suatu asuhan yang benar-benar adequat
dalam menolong anak tersebut, dan ia dihadapkan pada berbagai pertanyaan
mengenai perbedaan budaya diantara anak-anak tersebut dan hasil.Leininger
mempelajari berbagai macam kebudayaan dan menemukan bahwa pelajaran
antroplogi itu sangat menarik dan merupakan area yang perlu diminati oleh
seluruh perawat. Kemudia ia menfokuskan diri pada masyarakat Gadsup di
Eastern Highland of New Guinea, dimana ia tinggal bersama masyarakat tersebut
selama hampir dua tahun.
Dia dapat mengobservasi bukan hanya gambaran unik dari kebudayaan
melainkan perbedaan antara kebudayaan masyarakat barat dan non barat terkait
dengan praktek dan asuhan keperawatan untuk mempertahankan kesehatan.
Dari studinya yang dalam dan pengalaman pertama dengan masyarakat Gadsup, ia
terus mengembangkan teori perawatan kulturalnya dan metode ethno nursing.
Teori dan penelitiannya telah membantu mahasiswa keperawatan untuk
memahami perbedaan budaya dalam perawatan manusia, kesehatan dan penyakit.,
Leininger mempelajari berbagai macam kebudayaan dan menemukan bahwa
pelajaran antroplogi itu sangat menarik dan merupakan area yang perlu diminati
oleh seluruh perawat. Kemudia ia menfokuskan diri pada masyarakat Gadsup di
Eastern Highland of New Guinea, dimana ia tinggal bersama masyarakat tersebut
selama hampir dua tahun.
Dia dapat mengobservasi bukan hanya gambaran unik dari kebudayaan
melainkan perbedaan antara kebudayaan masyarakat barat dan non barat terkait
dengan praktek dan asuhan keperawatan untuk mempertahankan kesehatan.

2.2 Konsep Utama dan definisi teori Leininger


Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan olehDr.M.eininger
dikembangkan dalam konteks keperawatan.Teori ini menjabarkan konsep
keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilainilai kultural yang melekat dalam masyarakat.Leininger beranggapan bahwa
sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam
penerapanasuhan keperawatan kepada klien.Bila hal tersebut diabaikan oleh
perawat, akanmengakibatkan terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat
tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini
dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan
beberapa mengalami disorientasi. Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini
akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.

2.3 Gambar Bagan konsep Madeleine Leininger


The Sunrise Model (Model matahari terbit)

Sunrise Model dari teori Leininger dapat dilihat pada gambar di atas ini.
Matahari terbit sebagai lambang/ symbol perawatan.Suatu kekuatan untuk
memulai pada puncak dari model ini dengan pandangan dunia dan keistimewaan
struktur social untuk mempertimbangkan arah yang membuka pikiran yang mana
ini dapat mempengaruhi kesehatan dan perawatan atau menjadi dasar untuk
menyelidiki berfokus pada keperawatan profesional dan sistem perawatan
kesehatan secara umum.
Anak panah berarti mempengaruhi tetapi tidak menjadi penyebab atau
garis hubungan.Garis putus-putus pada model ini mengindikasikan sistem
terbuka.Model ini menggambarkan bahwa tubuh manusia tidak terpisahkan/tidak
dapat dipisahkan dari budaya mereka.

Suatu hal yang perlu diketahui bahwa masalah dan intervensi keperawatan
tidak tampak pada teori dan model ini. Tujuan yang hendak dikemukakan oleh
Leininger adalah agar seluruh terminologi tersebut dapat diasosiasikan oleh
perawatan profesional lainya. Intervensi keperawatan ini dipilih tanpa menilai
cara hidup klien atau nilai-nilai yang akan dipersepsikan sebagai suatu gangguan,
demikian juga masalah keperawatan tidak selalu sesuai dengan apa yang menjadi
pandangan klien. Model ini merupakan suatu alat yang produktif untuk
memberikan panduan dalam pengkajian dan perawatan yang sejalan dengan
kebudayansertapenelitianilmiah.
Leininger Sunrise Model merupakan pengembangan dari konseptual model
asuhan keperawatan transkultural. Terdapat 7 (tujuh) komponen dalam sunrise
model tersebut,yaitu:
1. Faktor Teknologi ( Technological Factors )
Teknologi kesehatan adalah sarana yang memungkinkan individu untuk memilih
atau mendapat penawaran untuk menyelesaikan masalah dalam pelayanan
kesehatan. Berkaitan dengan pemanfatan teknologi kesehatan, maka perawat perlu
mengkaji berupa persepsi individu tentang penggunaan dan pemanfaatan
teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat ini, alasan mencari
kesehatan, persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah
kesehatan.
2. Faktor keagamaan dan falsafah hidup ( Religous and Philosofical Factors)
Agama adalah suatu sistem simbol yang mengakibatkan pandangan dan motivasi
yang realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi kuat sekali
untuk menempatkan kebenarannya di atas segalanya bahkan di atas kehidupannya
sendiri. Faktor agama yang perlu dikaji perawat seperti : agama yang dianut,
kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan, berikhtiar untuk
sembuh tanpa mengenal putus asa, mempunyai konsep diri yang utuh.
8

3. Faktor sosial dan keterikatan keluarga(Kinship and Social Factors)


Faktor sosial dan kekeluargaan yang perlu dikaji oleh perawat : nama lengkap dan
nama panggilan dalam keluarga, umur atau tempat dan tanggal lahir, jenis
kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam anggota keluarga,
hubungan klien dengan kepala keluarga, kebiasaan yang dilakukan rutin oleh
keluarga.
4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup (Cultural Values and Lifeways)
Nilai adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia mengenai apa yang
dianggap baik dan buruk. Hal-hal yang perlu dikaji berhubungan dengan nilainilai budaya dan gaya hidup adalah posisi dan jabatan, bahasa yang digunakan,
kebiasaan membersihkan diri, kebiasaan makan, makan pantang berkaitan dengan
kondisi sakit, sarana hiburan yang dimanfaatkan dan persepsi sakit berkaitan
dengan aktivitas sehari-hari.
5. Faktor peraturan dan kebijakan(Polithical and Legal Factor)
Peraturan dan kebijakan yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi
kegiatan individu dalam asuhan keperawatan transkultural. Misalnya peraturan
dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga
yang menunggu.
6. Faktor ekonomi ( Economical Faktor )
Klien yang dirawat dapat memanfaatkan sumber-sumber material yang dimiliki
untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh. Sumber ekonomi yang ada pada
umumnya dimanfaatkan klien antara lain asurannsi, biaya kantor , tabungan.
Faktor ekonomi yang harus di kaji oleh perawat antara lain seperti pekerjaan
klien, sumber biaya pengobatan.
9

7. Faktor pendidikan (Educational Factor)


Latar belakang

pendidikan

individu adalah

pengalaman individu dalam

menmpuh jalur pendidikan formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan
individu, maka keyakinannya harus di dukung oleh bukti-bukti

ilmiah yang

rasional dan dapat beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi
kesehatannya.Perawat perlu mengkaji latar belakang
tingkat

pendidikan meliputi

pendidikan, jenis pendidikan, serta kemampuan belajar secara aktif

mandiri tentang pengalaman sakitnya sehingga tidak terulang kembali.

2.4 Aplikasi dalam keperawatan


1.Praktik
Praktek

keperawatan

transkultural

membahas

dinamika

budaya

yangmempengaruhi hubungan perawat-klien.Leininger kreatif mengembangkan


Teori Perawatan Culture:Keanekaragaman dan Universalitas dengan tujuan untuk
memberikan budaya kongruenholistik perawatan.Beberapa sarjana mungkin
menempatkan teori ini dalam klasifikasi kisaran menengah.Leininger menyatakan
bahwa itu bukanlah sebuah teori besar karena memiliki dimensi tertentuuntuk
menilai gambaran total. Ini adalah holistik dan komprehensifPendekatan, yang
telah menyebabkan aplikasi keperawatan yang lebih luas daripada praktek
secara tradisional
2.Pendidikan
Masuknya budaya dan perawatan komparatif dalam keperawatan
kurikulum di mulai pada tahun 1966 di University of
Leininger adalah professor keperawatan dan antropologi.

10

Colorado,

di mana

Kesadaran akan pentingnya perawatan budaya keperawatan secara


bertahap mulai muncul akhir 1960-an, tetapi pendidik sangat sedikit di siapkan
untuk mengajar kursu tentang keperawatan transkultural.Sejak pertama master
dunia dan program doktor keperawatan transkultural telah di setujui dan di
laksanakan

pada tahun 1977di Univercity of

Untah,perawat telah lebih di

persiapkan secara khusus dalam keperawatan transkultural.Dengan meningkatkan


kesadaran masyarkat tentang biaya perawatan kesehatan,budaya yang berbeda,
hak asasi manusia ,dan transkultural orang yang peduli untuk melindungi dan
memberikan kualitas perawatan berbasis.Permintaan Leininger untuk perawatan
budaya tertentu berdasarkan wawasan teoritis telah kritis penemuan aspek
beragam dan universal perawatan.
3.Penelitian
Banyak perawat saat ini menggunakan Leiningers budaya teori perawatan
seluruh dunia . Teorinya adalah satu-satunya di keperawatan di fokuskan secara
khusus pada perawatan budaya dan dengan metode penelitian (ethnoursing)untuk
memeriksa teori. Dana untuk mendukung keperawatan transkultural hanya sedikit
dan terbatas disebagianmasyarakat,karena penelitian biomedis kepala dana dan
teknis dalam daftar prioritas.Di Amerika sangat sedikit sekolah keperawatan yang
menerima dukungan federal untuk menyusui atau penelitian keperawatan
transkultural

kecuali

mereka

yang

memiliki,kuantitatif

obyektif

(pengukuran)fokus.
Transcultural dan minat perawat dalam penelitian

keperawatan

transkultural yang mrelanjutkan penelitian mereka mesipun dana tersebut tidak


ada. Ini Nurses adalah peneliti dalam berbagai penelitian mereka di konferensi
dan program instuksional yang berkaitan dengan keperawatan transkultural.
Mereka telah berperan dalam membuka pintu keperawatan transkultural di banyak
organisasi .
11

Perawat transkulturakl telah mendorong perawat lain untuk mengejar


penelitian dan menemukan beberapa pengetahuan yang baru dalam pengetahuan
nursing.Ini sangat membentuk kembali dan mengubah keperawatan dimasa depan.
4.Pengembangan di masa yang akan dating
Dikembangkan Terutama sekali untuk menemukan jalan dan maksud
dalam memberi kepedulian terhadap masyarakat yang mempunyai nilai-nilai
berbeda dan jalan hidup masing-masing. Di desain untuk memandu perawat dalam
menyediakan pelayanan keperawatan Teori ini tidak hanya berpusat pada interaksi
perawat-klien tetapi berfokus juga meliputi kepedulian keluarga, kelompok,
masyarakat, kultur dan institusi.
Permintaan untuk keperawatan transkultural, dan akademis sangat
dibutuhkan untuk terus mengembangkan tubuh pengetahuan baru transkultural
dan mengubah keperawatan pendidikan keperawatan dan praktek. Pada tahun
2010, semua perawat harus memilki pengetahuan dasar tentang beragam budaya
di dunia dan pengetahuan mendalam dari setidaknya dua atau tiga budaya.teori
perawatan kebudayaan akan tumbuh di seluruh dunia.
2.5 ASUHAN KEPERAWATAN ISLAMI
Asuhan

Keperawatan

Islami yang

dikembangkan

oleh

Kelompok

kerja

Keperawatan Islam adalah pada tataran nilai-nilai yang Insyaa Allah akan dapat
menjadi acuan pelaksanaan/Implementasi asuhan keperawatan pada tatanan
pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan Islami dapat dilihat sebagai suatu
sistem yang terdiri dari masukan, proses dan keluaran yang seluruhnya dapat
digali dari nilai-nilai Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadist.

12

Allahberfirman:

(Q.S. At-Taubah :71)

Dan orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka


(adalah) menjadi penolong bagi sebgaian yang lain. Mereka
menyeruruh (mengerjakan) yang maruf, mencegah yang munkar,
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan mereka taat kepada
Allah dan RasulNya. (Q.S. At-Taubah :71)
(Q.S. Al-Maa-idah: 2)






Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertawalah kamu kepada Allah,
sesungguhnya Allah maha berat siksa-Nya.(Q.S. Al-Maa-idah: 2)

13

( Q.S. Al-Israa:7)

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain)
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid,
sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk
membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasa( Q.S. Al-Israa:7)
Al-Qashash:77

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. AlQashash: 77)

Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya
kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu (Q.S.
Ali Imran:159)

14

Proses pelaksanaan Asuhan Keperawatan Islami


a. Ihsan dalam beribadah

Bagi perawat muslim pemahaman dan pengamala terhadap rukun iman dan Islam
belumlah cukup dikatagorikan dalam insan yang sempurna dalam pengamalan
agamanya, jika belum menerapkan rukun iman dan islam tersebut didasari oleh
perbuatan yang ikhsanTuntunan ikhsan dalam Al-Quran sebagai berikut :

Tidak ada balasan bagi ihsan kecuali ihsan juga. [QS Ar Rohman : 60]
b. Perlakuan/perilaku dalam asuhan
Implementasi asuhan keperawatan selanjutnya adalah bagaimana penjabaran
konsep Caring yang mendasari keperawatan Islam Mummarid yang telah
diberikan contoh oleh Rasul dan sahabatnya adalah hubungan antar manusia nersklien yang didasari keimanan dan ihsan, seorang perawat muslim dalam
memberikan

asuhan

keperawatan

Islami

tentu

harus

berlandaskan

pada keilmuannya, islam mementingkan professionalismeberpengetahuan dan


keterampilan seperti Allah jelaskan pada :

[QS Ash-Shaff:3]





Amat besar kebencian disisi Allah-kamu, memperkatakan sesuatu yang kamu
tidak melakukannya.[QS Ash-Shaff:3]

15
.[QS An-Nahl:43]

Maka bertanyalah kepada ahlinya bila kalian tidak mengetahuinya.[QS AnNahl:43]


[QS Al Israa : 36]

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu tidak mengetahui
tentangnya. Sesungguhnya : pendengaran, penglihatan, akal budi semuanya itu
akan diminta pertanggung jawabannya. [QS Al Israa : 36]

























Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kalian dan
orang-orang berilmu beberapa derajad.[QS Al-Mujadillah ; 11]
Pelaksanaan asuhan keperawatan islam perawat harus bersikap Professional,
dalam Islam adalah berahlaqul qarimah, sesuai tuntunan RasulBebarapa contoh
ahlak yang harus dimiliki seorang perawat muslim : Tulus Ikhlas, Ramah dan
bermuka manis, Penyantun, Tenang, hati-hati dan tidak tergopoh-gopoh, sabar
dan tidak lekas marah, bersih lahir batin, cermat dan teliti, memegang teguh
rahasia, memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi.

Dengan modal hal diatas seorang perawat dapat mencapai tujuan dari asuhan
keperawatan yang diberikannya.
Perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan tidak bisa bekerja sendiri tetapi
memerlukan orang lain, apakah itu satu tim ataupun tim lain hal ini didasarkan
pada konsep manusia dalam paradigma keperawatan islam ia adalah sebagai AnNas (mahluk

sosial)

dan

juga kerjasama dan kemitraan adalah

perintah

Allah (Q.S. Al-Maa-idah: 2)


(Q.S. Al-Maa-idah: 2),

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar


syi'ar-syi'ar Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan
haram[390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya [391], dan
binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orangorang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan
keredhaan dari Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah

haji,

maka

bolehlah

berburu.

Dan

janganlah

sekali-kali

kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalanghalangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya
(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya
Allah amat berat siksa-Nya.

17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Madeleine adalah pendiri keperawatan transkultural dan pemimpin dalam
transkultur keperawatan dan teori. Dia perawatan manusia adalah pertama perawat
dengan persiapan profesional dalam keperawatan untuk mengadakan Ph.D.dalam
antropologi dan sosial budaya. Madeleine juga orang pertama yang memperoleh
gelar doktor. sebagai mahasiswa doktor, Leininger mempelajari banyak budaya.
Dia menemukan antropologi menarik dan percaya itu adalah daerah yang harus
menarik bagi perawat alami.Dari penelitian secara mendalam dan pengalaman
pertama-tangan dengan gadsup, ia terus mengembangkan teorinya perawatan
budaya dan metode etnonursing (Leininger, 1978, 1981, 1991b, 1995c).kursus
pertama yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural pada tahun 1996 di
Universitas Colorado, di mana Leininger adalah seorang profesor keperawatan
dengan disiplin lain. Leininger juga memprakarsai dan menjabat sebagai direktur
janji bersama pertama di amerika serikat dari seorang profesor keperawatan
dengan disiplin lain.
Leininger juga memprakarsai dan menjabat sebagai direktur program
ilmuwan perawat pertama (Ph.D.) di stetes Serikat.pada tahun 1969 ia diangkat
Dekan dan Profesor Keperawatan dan Dosen Antropologi di University of
Washington, Seatle. Departemen keperawatan akademis pertama pada sistem
perawatan komparatif untuk mendukung master dan program doktor di bidang
keperawatan transkultural. Di bawah kepemimpinannya, Kantor Fasilitasi
Penelitian estabilished pada tahun 1968 dan 1969. Dia memulai beberapa kursus
keperawatan transkultural dan membimbing para perawat pertama dalam Ph.d.
khusus program keperawatan transkultural.

18
3.2 Saran
1. Perlunya penerapan budaya pada teori Madeleine agar tidak mengalami
tekanan terhadap budaya tersebut.
2. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam mengenai pemberian
asuhan keperawatan yang baik.
3. Dalam

penerapan

teori

Madeleine

seharusnyadibutuhkan

persiapan

keperawatan transkultural agar tidak terjadi konflik, dan bentrokan ketika


mereka bergerak dari satu daerah kedaerah lain.

19

DAFTAR PUSTAKA

Folley,

Regina

&

Wurmser,

Theresa

(2004).

Culture

Diversity/A

MobileWorksforce Command Creative Leadership, New Patterships, and


Inovative
Approaces to Integration. Diambil pada 9 Oktober 2006 dari Kozier, Barbara et
al. (2000). Fundamental of Nursing : The nature of nursing practice in Canada. 1st
Canadian Ed. Prentice Hall Health, Toronto. Robinson & Kish.(2001). Edvance
Practice Nursing. St. Louis : Mosby Inc.
Leninger, M. diambil pada 10 Oktober 2006
http://en.wikipedia.org/wiki/Madeleine Leininger.

20

DAFTAR PERTANYAAN
Nama

: maful latifah

Nim

:130012109

Pertanyaan

: Maksud dari keperawatan budaya ?

Jawaban

: keperawatan yang mengacu pada pola , nilai , gaya , pola hidup ,

ataupunsimbol perawatan didalam maupun diantara suatu perkumpulan yang


dihubungkan terhadap pemberian bantuan , dukungan atau memampukan manusia
dalam melakukan satu perawatan.

Nama

: Ega lina pribadi

Nim

: 130012096

Pertanyaan

: Konsep dari teori Madeleine Leininger ?

Jawaban

: maksud dari teori Madeleine disini berfokus pada perawatan

budaya ( Culture Care ). Misal : budaya orang madura mereka kalau menjenguk
orang sakit pastinya orangnya banyak . disitu peran perawat adalah mengatur tata
cara menjengukpasien dan masuk kedalam ruangan pasti tidak semua orang bisa
masuk karena ada aturan tertentu.

Nama

: Evi Ermawati

Nim

: 130012097

Pertanyaan

: tolong dijelaskan bagan dari teori tersebut ?

Jawaban

:Matahariterbitsebagailambang/ symbol perawatan.

Suatukekuatanuntukmemulaipadapuncakdari model
inidenganpandanganduniadankeistimewaanstruktursosialuntukmempertimbangka
narahyangmembukapikiranyangmanainidapatmempengaruhikesehatandanperawat
anataumenjadidasaruntukmenyelidikiberfokuspadakeperawatanprofesionaldansist
emperawatankesehatansecaraumum.Anakpanahberartimempengaruhitetapitidakm
enjadipenyebabataugarishubungan.Garisputus-putuspada model
inimengindikasikansistemterbuka.Modeinimenggambarkanbahwatubuhmanusiatid
akterpisahkan/tidakdapatdipisahkandaribudayamereka.

Nama

: Sulton

Nim

:130012124

Pertanyaan

: tolong dijelaskan maksud dari praktik pengembangan dimasa

yang akan datang ?


Jawaban

:Pengembangan di masa yang akandatang

Dimasa mendatang , model keperawatan harus secara jelas membedakan


aktivitas

yang

dengankesehatan

unik
yang

bagi
lain.

keperawatan
Keperawatan

dan

berbeda

harus

dengan

mambedakan

disiplin
landasan

pengetahuan terpisah atau cara yang berbeda dari penerapan pengetahuan yang
sama. Teori keperawatan dimasa mendatang akan berkembang untuk menguraikan
, menjelaskan, memperkirakan,dan mengendalikan hasil klien. Teori yang
memfasitasi pencegahan penyakit , dan pemeliharaan , promosi, dan pemulihan
dari potensi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai