PENDAHULUAN
harinya. Stres dapat dikaitkan dengan suatu kejadian yang positif, namun
kerap kali dikaitkan dengan suatu kejadian yang negatif. Sehingga tidak
Stres dapat muncul dalam situasi yang berbeda-beda, stres juga dapat
lingkup sosial. Terjadinya stres berawal dari suatu beban yang tidak dapat
diatasi oleh individu tersebut. Stres dapat dialami oleh individu tanpa
memandang usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga lanjut usia, begitu pun
juga Santri dengan kegiatan 24 jam di yayasan pondok pesantren. Stres yang
1
2
Desa Lirboyo Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Provinsi Jawa Timur. Dalam
penelitian ini peneliti akan meneliti santri yang mondok di pesantren salaf-
dan tuntutan sosial. Selain santri dituntut untuk menguasai materi yang
pondok pesantren.
jadwal yang sangat padat. Santri mulai dari pagi hari hingga malam hari
pandai memanfaatkan waktu dengan maksimal agar bisa mencapai target dan
santri dan menimbulkan stres bagi santri jika tidak ada kontrol yang baik
dalam dirinya. Mereka berasal dari berbagai kota bahkan berbagai luar
menjadi santri. Seorang santri juga harus menyesuaikan diri dengan karakter
1
Observasi, 01 Februari 2021, Ponpes Putri Almahrusiyah 1
3
teman satu pondok pesantren, dengan tata tertip pondok pesantren yang ketat,
mereka.
dijalani santri dan ada santri yang tidak mampu untuk menjalaninya. Santri
tingkat stres. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada
mereka yang padat dan juga tuntutan yang banyak, sehingga mereka
sering sakit kepala, pola makan mereka tidak teratur, dan terkadang
berbagai macam dampak negatif. Pada santri dampak negatif secara kognitif
secara emosional antara lain sulit memotivasi diri, muncul perasaan cemas,
2
Riska, wawancara, Lorong Alfatah, 26 juli 2021.
4
berupa gangguan kesehatan, daya tahan tubuh menurun, badan terasa lesu,
yang negatif antara lain malas, bolos kegiatan pondok pesantren, menunda-
mental orang tersebut. Jenis tantangan atau stimulus yang menginduksi stres
juga dikatakan sebagai stressor (faktor stres). Stres bisa dikatakan positif
Stres pada santri bisa disebabkan karena adanya stressor yang berasal
dari faktor internal dan eksternal. Stressor adalah stimulus baik internal atau
merupakan suatu penyebab stres yang berasal dari luar diri seseorang seperti
3
Sugiarti A. Musabiq, “Gambaran Stres Dan Dampaknya Pada Mahasiswa Description Of
Stres And Its Impact On Students”, Jurnal Psikologi, Vol. 20 No. 2 (Agustus, 2018), H.
76.
4
Sugiarti A. Musabiq, “Gambaran Stres Dan Dampaknya Pada Mahasiswa Description Of
Stres And Its Impact On Students”, Jurnal Psikologi, Vol. 20 No. 2 (Agustus, 2018), h.
80.
5
stressor internal adalah suatu penyebab stres yang berasal dari dalam diri
Banyak beragam budaya yang ada di dunia ini, sehingga membuat sebuah
yang dinamik dari dalam diri individu yang merupakan sebuah sistem
psikofisik dan hal tersebut dapat menentukan penyesuaian diri individu secara
fokus dalam membahas atau membicarakan trait adalah five faktor theory of
Big five personality dicetuskan pertama kali oleh Goldberg pada tahun
6
Winda astute, “pengaruh politik organisasi, stresor kerja, the big five personality, dan
faktor demografi terhadap job dedication”, (skripsi, program psikologi universitas negeri
syarif hidayatullah Jakarta, Jakarta 2015), h. 29.
6
pesantren salaf-modern saat ini serta dari hasil penjelasan latar belakang
tersebut faktor yang yang dapat mempengaruhi tingkat stres pada santri.
Salah satunya yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri seseorang
five personality maka dari itu peneliti bermaksud untuk melakukan sebuah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
7
Asina Christina Rosito, “Eksplorasi Tipe Kepribadian Big Five Personality Traits Dan
Pengaruhnya Terhadap Prestasi Akademik”, Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling,
Volume. 4, Nomor 2 (Juni, 2018). h. 6-13.
7
D. Kegunaan Penelitian
sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
asraman al-Utsmaniyah.
dalam diri individu dan tingkat stres pada santri di asrama al-
Utsmaniyah.
E. Hipotesis Penelitian
pernyataan.8
1. Hipotesis alternatif (Ha) : ada pengaruh yang signifikan antara Big Five
2. Hipotesis nol (Ho) : tidak ada pengaruh yang signifikan antara Big Five
F. Definisi Operasional
8
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D, 23 ed. (Bandung, CV.
2016).
9
beda. Big Five Personality merupakan kepribadian yang terdiri dari lima
2. Tingkat Stres
G. Penelitian Terdahulu
10
ada pengaruh positif yang signifikan big five personality dan adversity
adalah sebesar 0,193 atau 19,3%, sedangkan 80,7% sisanya dipengaruhi oleh
variabel lain diluar penelitian ini. Hasil uji hipotesis minor menunjukkan
Inventori Big Five”. Dari 44 aitem BFI versi bahasa Inggris, diperoleh 28
(63,6%) aitem yang sudah diterjemahkan sesuai dengan konstruk Big Five.
yang sama dengan aitem-aitem favorable dari dimensi yang sama. Untuk
konstruk maka proses penerjemahan alat ukur psikologi yang disusun dan
9
Merlyna Revelia, “Pengaruh Big Five Personality Dan Adversity Quotient Terhadap
Psychological Weel-Being Sasntri Pondok Pesantren Darul Mustaqien”, Journal Of
Psychology,Vol. 4 No. 2 (Oktober, 2016), h. 4-16.
11
bangsa dimana bahasa itu digunakan. Pertanyaan yang disusun dalam bahasa
Inggris untuk mengungkap persepsi, sikap, rasa, atau perilaku orang yang
berbahasa ibu bahasa Inggris dapat dimaknai berbeda pada saat bahasa itu
Jurnal penelitian oleh Dinamika Sari Dewi, “Pengaruh The Big Five
pada Karma Jimbaran Villa, 2) The big five personality berpengaruh positif
kinerja karyawan Karma Jimbaran Villa, 4) The Big Five Personality dan
10
Neila Ramdhani. “Adaptasi Bahasa dan Budaya Inventori Big Five”, Jurnal Psikologi,
Vol. 39, NO. 2, (Desember, 2012), h. 189–207.
12
menimbulkan rasa segan dan mudah bekerja sama sebagai team, 3) Pemimpin
ketepatan waktu penyelesaian tugas, dapat berupa teguran atau sanksi tegas,
karyawan yang disokong serta diperkuat dengan teori dan kabar terbaru.
untuk para peneliti dimasa depan, sehingga nantinya output atau hasil
H. Sistematika Penulisan
11
Dinamika Sari Dewi, “Pengaruh The Big Five Personality Dan Kepemimpinan
Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Di Karma Jimbaran Villa”, E-Jurnal
Manajemen Unud, Vol. 4, No. 4, (2015), h. 930-942.
13
saran.BAB II
KAJIAN TEORI
hal, namun tetap memiliki sebuah kepribadian yang berbeda dan unik,
13
Roby Dan Iring, “PengaruhKepribadianTerhadap Organizational Citizenshi”, h. 4.
14
Hendri, “PengaruhKepribadian Dan KomitmenOrganisasiTerhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) Pada FakultasKeguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
14
15
pertama kali diperkenalkan oleh Goldberg pada tahun 1981, dimensi ini
orang lain.
hidup sehari-hari.
Mulawarmat”, Ejournal Administrative Reform, Vol. 41, No. 1 (Juni, 2014), h. 73.
15
Rothman Dan Coetzer, “The Big Five Personality DinamensionsAnd Job Performance”,
Sa Journal Of Industrial Psychology, Vol. 29, No.1 (2015), h. 68.
16
bahwa Big Five Personality tediri dari lima tipe. Terdapat istilah untuk
melakukan penyesuaian diri pada hal yang baru dan tidak biasa.
resiko. Tipe ini memiliki ciri-ciri mudah toleransi, rasa ingin tahu,
16
Lila Meutia Iskandar, “PenyesalanPascaPembelianDitinjau Dari Big Five Personality”,
JurnalPsikologi, Vol. 40, No. 1 (2013), h. 84.
17
dengan temannya.
mereka juga memiliki self esteem yang rendah. Individu dengan tipe
17
GaridAnggraeni, “Pengaruh Big Five Personality Terhadap Burnout Pada
PerawatRumahSakit Islam Jemursari Surabaya”, (Skripsi, fakultasekonomi universitas
airlangga Surabaya, Surabaya, 2009), h. 26.
19
baru.
b. Conscientiousness (C)
social.
mencapai prestasi.
sendiri.
bertindak.
c. Extraversion (E)
emosi-emosi positif.
d. Agreeableness (A)
lain.
e. Neouroticism (N)
negatif.
B. Stres
1. Pengertian Stres
Manusia tidak pernah lepas dari stres, setiap orang pasti pernah
mengalami stres baik stres dalam bentuk ringan, sedang, maupun berat.
Stres merupakan salah satu bentuk ganguan psikologi yang kerap dialami
sebagai respon yang merupakan kondisi atau keadaan sebagai akibat dari
bisa menghadapinya, atau stres dapat muncul akibat kejadian besar dalam
2. Faktor Stres
tidak baik (sikap orang tua), misalnya hubungan kedua orang tua yang
berlebihan, kemauan yang keras, tidak sabar, mudah marah dan sifat
bermusuhan.
3. Gejala-Gejala Stres
18
Astriana Erlinda, “Hubungan Kesesakan Dengan Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah
Susun Peduken Semarang”, (Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang, 2016), h. 23.
23
bangun terlalu awal, diare, gatal-gatal pada kulit, tekanan darah tinggi
kesalahan.
19
Astriana Erlinda, “Hubungan Kesesakan Dengan Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah
Susun Peduken Semarang”, (Skripsi, FakultasIlmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang, 2016), h. 22.
24
menurun.
tubuh panas dingin dan denyut jantung yang tidak teratur. Aspek
teratur, imsonia.
5. Tingkatan Stres
Tingkat stres barasal dari dua kata yaitu tingkat dan stres, dalam
a. Tahapan stres I
20
RafySapuri, “Psikologi Islam Tuntutan Jiwa Manusia Modern”: Rajawali Pers (Jakarta:
Rajawali Pers, 2009), h. 421-425.
25
b. Tahapan stres II
yang kedua yaitu, merasa letih sewaktu bangun tidur pagi, merasa
lelah disiang hari dan disore harinya, perut tidak nyaman, detak
nyata semisal keluhan maag atau susah buang air besar, insomnia,
d. Tahapan stres IV
e. Tahapan stres V
akan pada tahapan kelima yang ditandai dengan, kelelahan mental dan
sehari-hari yang ringan dan sederhana, dan timbul perasaan takut dan
f. Tahapan stres VI
takut mati. Gambaran individu yang mengalami stres pada tahapan ini
(collapse).
berlebihan.
c. Too much stres, dalam kondisi ini individu merasa lelah melakukan
aktifitas yang terlalu banyak setiap hari. Dan individu ini mengalami
waktu untuk istirahat atau bermain, dan kondisi ini dialami secara
mengacu pada ciri fisik dari pada psikis. Sedangakan pendapat Pattel
lebih fokus pada pembagian tingkat stres bahkan Pattel juga menjelaskan
pendapat pattel, akan tetapi tidak menyertakan satu tingakat stres yaitu
optium stres karena tingkat stres ini adalah keadaan normal individu.
berantakan dan menjadi jauh lebih buruk dari sebelumnya. Stres ini dipicu
oleh tuntutan yang muncul dari orang lain maupun dari dirinya sendiri yang
seperti dari orang tua maupun teman. Individu yang merespon stressor ini
Stres tidak hanya sebagai proses dari stimulus yang diterima terhadap
tuntutan saja , namun karena ada aspek perilaku, kognitif dan emosional yang
dengan individu lain dalam menerima stressor ini. Santri yang stres akan
22
Angraini Garid Vina, “Pengaruh Big Five Personality terhadap Brount pada Perawat
Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
29
hidup.23
cemas serta mudah panik maka individu tersebut akan sulit untuk
menyelesaikan masalahnya.
23
Simanis, “21 Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli Terlengkap”
,Http://Www.Pelajaran.Co.Id/21-Pengertian-Kepribadian-Menurut-Para-Ahli-
Terlengkap/, Diakses Tanggal 25 Mei 2017.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
dari pengumpulan data, analisis data tersebut, serta penampilan dari hasil
24
Sandu Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media Publishing,
2015), h. 17.
25
Eva Latipah, Metode Penelitian Psikologi (Yogyakarta : Deepulish, 2014), h. 21.
26
Eva Latipah, h.23.
1
2
(terikat). Adapun variabel bebas dari penelitian ini adalah big five
personality.
3
dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas. Adapun
1. Populasi
objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di
2. Sampel
oleh populasi tersebut, ataupun sebagian kecil dari anggota populasi yang
27
Siyoto, Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta : Literasi Media Publishing, Juni 2015),
h. 63-64.
4
kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semuanya, namun jika
yang ada dalam anggota populasi.30 Subyek dalam penelitian ini berjumlah
230 orang, karena total populasi lebih dari 100 orang, maka peneliti dapat
mengambil 10%, 15%, 25% atau lebih. Peneliti mengambil 50% dari
populasi sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 230 × 50% = 115
santri.
28
Siyoto, h. 64.
29
Arikunto, “prosedur penelitian suatu pendekatan praktik”, (Jakarta : rineka, 2011).
30
Nuryadi dkk.,Buku Ajar Dasar-Dasar Statistik Penelitia (Yogyakarta : Sibuku Media,
2017), h. 9.
5
C. Instrumen Penelitian
alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun
menghasilkan data yang akurat yaitu dengan menggunakan skala likert. Sugiono
seseorang atau kelompok orang tentang suatu fenomena.32 Dalam penelitian ini,
peneliti mengunakan jenis instrumen skala dengan pemberian nilai atau skor
sebagai berikut :
Jawaban SS S ST STS
Favorabel 4 3 2 1
Unfavorabe
1 2 3 4
l
Pertanyaan yang bersifat favorabel mendapat skor 4 untuk jawaban sangat
setuju (SS), 3 untuk tidak setuju (S), 2 untuk jawabn tidak setuju (TS), dan 1
31
Sugiono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D,Bandung: Alfabeta.2015. h.
55.
32
Sugiono, h. 60
6
untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Pertanyaan yang bersifat unfavorabel
akan diberi nilai 1 unuk jawaban sangat setuju (SS), 2 untuk jawaban setuju (S),
3 untuk jawaban tidak setuju (TS), dan 4 untuk jawaban sangat tidak setuju
(STS).
adalah BFI (big five inventory) yang dikembangkan oleh Oliver P. John.
Skala BFI ini terdiri dari 44 item yang mengukur dimensi openness to new
dikatakan valid jika nilai pearson correlation >0,338 dengan jumlah sampel
115 orang. Skala yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
yang disusun oleh Gusminto Adi Prayitno. Nilai koefisien pada trait openness
Berdasarkan hasil uji daya beda 24 item dari skala BFI, terdapar 3
item yang gugur sedangkan total item yang sah sebanyak 21 item, nilai
33
Asina Christina Rosito, "Eksplorasi Tipe Kepribadian Big Five Personality dan
Pengaruhnya Terhadap Pestasi Akademik", Jurnal Psikologi & Konseling, Vol. IV, 2 (Juni,
2018), h. 9.
7
0,403. Item dinyatakan valid apabila nilai pearson correlation diatas 0,1832.
4 jawaban yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat
terlebih dahulu peneliti menyusun blue print. Blue print merupakan tabel
yang digunakan sebagai acuan dan arahan agar pada saat penulisan item, item
tetap terarah pada tujuan pengukuran skala dan tidak keluar dari batasan isi.
Blue print berisi aspek–aspek yang akan diukur dan menjadi dasar
Item Jml
Aspek Indikator
F UF
Fantasy 4. Saya kreatif. 7. Saya sangat
5. Saya memiliki tidak kreatif.
imajinasi yang
Openess tinggi. 9
Aesthetics 24. Saya suka dengan 3. Saya tidak
hal-hal yang tertarik pada
berhubungan seni
8
dengan seni.*
Actions 23. Saya memiliki
rasa ingin tahu
yang besar -
terhadap
sesuatu.*
Ideas 2. dipondok saya
sering
-
mendapatkan
pengetahuan baru.*
Values 1. Saya suka 18. Saya tidak bisa
bekerjasama bekerja sama.
dengan orang lain.
6. Saya membuat
rencana dan
Dutifulness melaksanakanny. -
10. Saya memiliki
prinsip hidup.
8. Saya mengerjakan
Achievement
tugas dengan -
cermat.
Conscientiou
9. Saya sangat 7
sness
lalai.
11.Saya sangat
Self-discipline
- pemalas
12.Saya sering
mengabaikan
tugas.
21. Saya sedikit
Deliberation -
ceroboh.
9
13.Saya memiliki
kencenderungan
Gregariusness -
untuk bayak
berteman.
Extraversion 16. Ramah tamah 15. Saya sangat 4
Warmth
pemalu
17. Banyak impian -
Activity yang ingin saya
capai.
14.Saya peduli dengan
Altruism -
orang lain.
Agreeablenes
19. Saya suka hal 2
s
Modesty - yang
berlebihan.
22. Saya tidak
Angry hostility -
mudah marah
Neouroticism Vulnerrability 20. Saya mampu 2
menghadapi -
kesulitan.
Total
15 9 24
2. Tingkat Stres
pada tiga aspek gejala stres, yaitu emosional, kognitif, dan fisiologis. Skala
Indonesia yang disusun oleh Astriana Erlinda. Hasil reliabilitas data alpa
sampai dengan 0, 597.34 Berdasarkan hasil uji daya beda 14 item dari skala
tingkat stres, terdapar 3 item yang gugur sedangkan total item yang sah
Item
Aspek Indikator Jml
F UF
Suasana hati 1. Suasana hati saya
mudah berubah- sering berubah- -
ubah ubah.
3.Saya mudah
Emosional 2
tersinggung jika
Mudah
ada teman yang -
tersinggung
berbisik-bisik
didepan saya.
Kognitif Kemampuan 2.Semua masalah 3
melakukan dapat saya atasi
pekerjaan yang sediri dengan
-
kompleks sangat baik, tanpa
cenderung bantuan orang
menurun. lain.
Suka melamun 4.Saya suka
-
berlebihan berimajinasi
Pikiran hanya - 5.Saya hanya dapat
dipenuhi satu fokus dalam satu
34
Erlinda, “Hubungan Kesesakan Dengan Tingkat Stres Pada Penghuni Rumah Susun
Pekunden Semarang, (Skripsi, Universitas Negeri Semarang, 2016), h. 54-59.
11
Total 9 5 14
tahapan yaitu uji validitas, uji reabilitas, normalitas. Setelah tahap uji
a. Uji Validitas
Validitas memiliki arti sejauh mana akurasi suatu tes atau skala
dikatakan valid jika cocok dengan kontruksi teoritis yang menjadi dasar
r =n ∑ −¿ ¿ ¿
Keterangan:
35
Sandu Siyoto, "Dasar Metodologi Penelitian", (Yogyakarta : Literasi Media Pulishing,
2015), h. 83.
13
b. Reabilitas
mempunyai asal kata rely yang artinya percaya dan reabel yang artinya
yang berbeda, dengan tempat yang sama pada waktu yang berlainan. Untuk
Cronbach.
{ }
2
k ∑ si
ri= (k −1) 1− 2
st
Keterangan:
2
st : varian total.
36
Eva Latipah, "Metode Penelitian Psikologi", (Yogyakarta: Deepublish, September 2014), h.
80.
14
1. Metode skala
untuk menjawab pertanyaan yang tersedia.37 Dimana dari setiap jawaban akan
Jawaban SS S TS STS
Favorabel 4 3 2 1
Unfavorabel 1 2 3 4
sangat setuju (SS), 3 untuk tidak setuju (S), 2 untuk jawabn tidak setuju
(TS), dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS). Pertanyaan yang
bersifat unfavorabel akan diberi nilai 1 unuk jawaban sangat setuju (SS), 2
untuk jawaban setuju (S), 3 untuk jawaban tidak setuju (TS), dan 4 untuk
2. Observasi
3. Wawancara
regresi sederhana, yang mana penelitian ini adalah penelitian yang dapat
persamaan antara variabel terikat tunggal dengan variabel bebas tunggal. Regresi
linier sederhana hanya memiliki satu variabel yang dihubungkan dengan satu
variabel tidak bebas. Bentuk umum dari persamaan Regresi Linier untuk populasi
adalah :
Y=a+bx
Di mana:
Y = Variabel terikat
x = Variabel bebas
a = Parameter Intercep
metode kuadrat terkecil, yaitu cara yang dipakai untuk menentukan koefisien
persamaan dan dari jumlah pangkat dua (kuadrat) antara titik-titik dengan
BAB IV
Kota Kediri
oleh siswi aliyah dan mahasiswi yang pada akhir tahun 2015. Lokasi
II yang ditempati oleh siswi Tsanawiyah formal dan siswi sekolah dasar.
19
Putri Unit ndalem barat yang dibangun pada pertengahan tahun 2012.
mahasiswi. Dan untuk lokasi yang terakhir yakni berada di Desa Ngampel
III. Untuk santri yang berada disini hanya di peruntukkan untuk siswi
KH.Imam Yahya Mahrus, yakni KH.Reza Ahmad Zahid dan satu lagi
informasi yang ada sesuai dengan arahan yang telah diberikan oleh salah
38
Profil Pondok Pesantren Putri al-Mahrusiyah
20
yang juga merupakan putra tertua pendiri Pondok Pesantren Lirboyo al-
tinggal untuk para mahasiswi tersebut. Selain itu juga, pada saat itu
pendidikan formal dan non formal. Artinya, santri tidak hanya sekedar
dapat mempelajari ilmu umum semata (formal). Akan tetapi, juga dapat
mempelajari ilmu-ilmu non formal seperti ilmu taukhid, ilmu fiqih, ilmu
akhlaq, ilmu nahwu dan lain-lain. Atas dasar itulah, akhirnya beliau
membangun Pondok Putri. Namun karena masih terbilang baru, saat itu
para santri lebih mashur dengan sebutan asrama putri yang letaknya
sebagian santri di tempatkan di JL. KH. Wahid Hasyim No.62 Kota Kediri,
dan sebagian lainnya terdapat dirumah ibu Matal disebelah utara Masjid
1987. Dari pembangunan ini sendiri, terdiri dari lima kamar yang
ditempati pengurus maupun santri. Oleh karena itu, seluruh santri yang
21
tadinya berada di JL.KH. Wahid Hasyim dan juga yang berada dirumah
asrama yang telah jadi, tepatnya pada bulan September tahun 1987. Pada
tahun awal berdirinya asrama putri, yang diterima hanya santri mahasiswi
saja. Namun seiring dengan berjalannya waktu, juga dibuka untuk siswi
asrama tersebut.
mulai tertata, diantara kegiatan yang bisa diikuti oleh para santri yakni ;
Maghrib, dan untuk setelah Isya’, diadakan jam madrasah diniyah, pada
Jadi, antara anak yang sudah mampu atau yang belum mampu tidak ada
kelas pembeda, terkait kepengurusan juga sudah ada, namun masih belum
KH.Imam Yahya Mahrus dan Ibu Nyai Zakiyah, maka tepatnya pada hari
minggu 06 januari 2002 sebagian santri yang terdiri dari siswi 1 Aliyah
disebut juga dengan gedung al-Fatah. Sedang untuk siswi kelas 2, 3 Aliyah
dan mahasiswi masih berada ditempat yang lama tepatnya di sebelah barat
kampus IAIT.
(formal). Oleh sebab itu, seluruh siswi Tsanawiyah yang hanya berada
ini. Seiring bergantiannya tahun dan jumlah santri yang terus meningkat,
lagi yang berada tepat dibelakang ndalem barat keluarga besar KH.Imam
Yahya Mahrus dan Nyai Hj. Zakiyatul Miskiyah yang kemudian diberi
yakni dilaksanakan di desa Ngampel yang juga terdapat ndalem KH. Reza
Pertama (SMP) baik Putra maupun putri, dan Masjid besar al-Mahrusiyah
23
berdiri kokoh di sebelah barat ndalem KH. Reza Ahmad Zahid sampai
sekarang ini.
berikut :
Lirboyo Kediri
Kediri
Mahrusiyah Kediri
al-Mahrusiyah.
diantaranya yakni :
24
6. PAUD al-Mahrusiyah
al-Mahrusiyah Kediri
berakhlakul karimah.
berjiwa kepemimpinan.
2). Disiplin merupakan sikap atau tingkahlaku siswa yang taat dan
3). Berprestasi (prestasi diri) adalah hasil atas usaha yang dilakukan
sungguh.
berikut:
27
dan bertaqwa.
4. Penyajian Data
skala tingkat stres. Gambaran tingkat stres pada santri di asrama al-
statistik. Skala tingkat stres yang digunakan terdiri dari 14 item yang
valid dengan skor tertinggi empat dan terendah satu. Berikut analisis
Descriptive Statistics
Ran Ma
N Min Sum Mean Std.
ge x
39
Profil Pondok Pesantren al-Mahrusiyah Lirboyo Kediri Jawa Timur Tahun Ajaran
2020-2022
28
1
tingkat
1 15 26 41 3553 30.89 3.408
stres
5
sebesar 15, minimum 26, dan nilai maximum 41. Nilai mean dari
yaitu, 1-4, dari subjek 115. Langkah selanjutnya mencari nilai mean
Jumlah item = 11
Skor = 1- 4
Xmin = 11 x 1 = 11
Xmax = 11 x 4 =44
Mi = ½(Xmax+Xmin)
= ½(44 + 11)
= ½(55) = 27,5
Sdi = 1/6(Xmax-Xmin)
= 1/6(44-11)
= 1/6(33) = 5,5
= X≥(27,5+5,5)
= X≥63
= 22≤X<63
= X<(27,5 – 5,5)
=X<22
tingkat stres kategori tinggi pada kisaran ≥63=0%, skor sedang pada
30
Skala yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala Big Five
a) Deskriptif Openess
Descriptive Statistics
Ran M Ma Su Me Std
N
ge in x m an .
1
1 25 21. 2.4
Openess 1 10 28
8 21 92 25
5
1
Valid N
1
(listwise)
5
31
ada 115, nilai range berjumlah 10, nilai minimum sebesar 18,
(Xmax) dan skoring item yaitu, 1-4, dari subjek 115. Langkah
Jumlah item = 7
Skor = 1-4
Xmin = 7 x1= 7
Xmax = 7 x 4 =28
Mi = ½(Xmax+Xmin)
= ½(28 + 7)
= ½(45) =22,5
Sdi = 1/6(Xmax-Xmin)
= 1/6(28-7)
32
= 1/6(21) = 3,5
= X≥(22,5+3,5)
= X≥26
= 19≤X<26
= X<(22,5 – 3,5)
=X<19
89,5%.
b) Deskriptif Conscientiusness
Utsmaniyah:
sebagai berikut:
Jumlah item = 5
Skor = 1- 4
Xmin = 5 x 1= 5
34
Xmax = 5 x 4 =20
Mi = ½(Xmax+Xmin)
= ½(20 + 5)
= ½(25) =12,5
Sdi = 1/6(Xmax-Xmin)
= 1/6(20 - 5)
= 1/6(25) = 4,1
= X≥(12,5 + 4,1)
= X≥16,6 = 17
= 8,4≤X<17
= X<(12,5 – 4,1)
=X<8,4
c) Dimensi Extraversion
Descriptive Statistics
Std.
Ran Mi Ma Su Me
N Deviat
ge n x m an
ion
11 14 12.
Extraversion 7 9 16 1.712
5 61 70
Valid N 11
(listwise) 5
Jumlah item = 4
Skor =1-4
Xmin = 4 x 1= 4
Xmax = 4 x 4 = 16
Mi = ½(Xmax+Xmin)
= ½(16 + 4)
= ½(20) =10
Sdi = 1/6(Xmax-Xmin)
= 1/6(16 - 4)
= 1/6(12) = 2
= X≥(10 + 2)
= X≥12
= (10 – 2) ≤X<(10 + 2)
37
= 8≤X<12
= X<(10 – 2)
=X<8
berjumlah 84%.
d) Dimensi Agreeableness
Descriptive Statistics
Ran M M Su Me St
N
ge in ax m an d
11 116 10. 1.2
Agreebleaness 6 6 12
5 1 10 21
Valid N 11
(listwise) 5
Jumlah item = 3
Skor = 1- 4
Xmin = 3x1=3
Xmax = 3 x 4 = 12
Mi = ½(Xmax+Xmin)
= ½(12 + 3)
= ½(15) =7,5
39
Sdi = 1/6(Xmax-Xmin)
= 1/6(12-3)
= 1/6(15) = 2,5
= X≥(7,5+2,5)
= X≥10
= 10≤X<5
= X<(7,5 – 2,5)
=X<5
berjumlah 74%.
e) Dimensi Neouroticism
Descriptive Statistics
Rang Mi Su Mea Std
N Max
e n m n .
Neuoroti 72 1.0
115 4 4 8 6.29
cism 3 74
Valid N
(listwise 115
)
sebagai berikut:
Jumlah item = 2
Skor = 1- 4
Xmin = 2x1=2
Xmax = 2 x 4 =8
Mi = ½(Xmax+Xmin)
= ½(8 + 2)
= ½(10) = 5
Sdi = 1/6(Xmax-Xmin)
= 1/6(8 - 2)
= 1/6(6) = 1
= X≥(5 + 1)
= X≥6
= (5 – 1) ≤X<(5 + 1)
= 4≤X<6
= X<(5 – 1)
=X<4
berjumlah 56%.
b. Uji Validitas
dari 14 item diperoleh hasil 11 item valid dan 3 item yang tidak
0,1832. Item yang dapat digunakan dari hasil uji validitas bergerak
Item
Aspek Total
Valid Gugur
Emosional 1, 3 - 2
43
Kognitif 2, 4, 5, 6 4
7, 9, 10, 12, 13,
Fisiologis 8, 11 8
14
Total 11 3 14
yang terdiri dari 24 item diperoleh hasil 3 item tidak valid dan 21
Item
Aspek Total
Valid Gugur
Openness 1, 3, 4, 5, 6, 7 2 7
Conscientiousness 8, 9,10, 11, 12 - 4
Extravertion 13, 14, 15, 16 - 4
Agrreableness 17, 18, 19 - 3
Neouroticism 20, 23 21, 22, 24 5
Total 20 4 24
c. Uji Reliabilitas
44
yang masuk pada uji ini adalah item-item yang dianggap valid saja.
Instrument ini dikatakan reliabel atau tidak dengan batasan nilai alpha
SPSS for Windows versi 22.0 diperoleh hasil skala tingkat stres dan
berikut:
Reliability
Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.608 5
40
Rochmat Aldy Purnomo, “Analisis Statistik Ekonomi Bisnis Dengan SPSS” (Ponorogo :
CV. Wade Group, 2016), h. 79.
45
Item-Total Statistics
Scale Scale Corrected Cronbach'
Mean if Variance if Item-Total s Alpha if
Item Item Correlatio Item
Deleted Deleted n Deleted
Openess 63.4286 15.311 .688 .757
Conscientious 71.1714 15.734 .829 .699
Extraversion 74.8286 19.146 .635 .769
Agreebleness 79.0286 25.970 .237 .854
Neouroticism 71.0857 18.551 .652 .763
d. Uji Normalitas
41
Purnomo, Analisis Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS (Ponorogo : Wade
Group, 2016), h. 89.
46
dari populasi yang sama. Artinya tes ini diterapkan untuk pembuktian
apakah sampel yang diambil berasal dari satu populasi yang sama atau
berbeda.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statist Statist
ic Df Sig. ic Df Sig.
VAR00
.133 115 .000 .928 115 .000
002
VAR00
.098 115 .008 .951 115 .000
001
a. Lilliefors Significance Correction
Grafik.4.2
Normalitas
Tingkat Stres
Berdasarkan
hasil data
tersebut maka
peneliti
48
e. Uji Linieritas
penelitan kali ini menggunkan bantuan SPSS Versi 22.0 for Windows.
>0,05, jika <0,05 maka variabel dinyatakan tidak linier. 42 Hasil uji
Tingkat Stres
ANOVA Table
Sum
of Mean
Squar Squar Sig
es Df e F .
Y Betwee (Combined) 285.5 12.97 1.1 .29
22
n 31 9 69 5
* Groups Linearity .06 .79
.728 1 .728
X 6 8
Deviation
284.8 13.56 1.2 .25
from 21
02 2 21 3
Linearity
Within Groups 1021. 11.10
92
652 5
Total 1307. 11
183 4
42
Purnomo, h. 94-95.
49
tingkat stres.
f. Uji Hipotesis
regresi linier sederhana dilakukan dengan bantuan SPSS Versi 22.0 for
stres
Descriptive Statistics
50
Std.
Deviatio
N Range Min Max Sum Mean n
Big Five 771
115 29 55 84 67.12 5.898
Personality 9
Tingkat Stres 355
115 15 26 41 30.89 3.408
3
Valid N (listwise) 115
sebesar 30,89 dengan standar deviasi 3,40 dari sampel sebanyak 115
subjek.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1(Constant) 32.969 3.658 9.013 .000
Big Five
-.031 .054 -.053 -.569 .570
Personality
a. Dependent Variable: Tingkat Stres
Tabel. 4.20 Pengaruh Persial Big Five Personality dengan Tingkat
Stres
51
Stres
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 3.786 1 3.786 .324 .570b
Residual 1320.962 113 11.690
Total 1324.748 114
a. Dependent Variable: Tingkat Stres
b. Predictors: (Constant), Big Five Personality
1)
2)
52
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .053a .003 -.006 3.41905
a. Predictors: (Constant), Big Five Personality
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa koefesien
Hanya 0,03%.
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Deviation
Statisti Statisti Std.
c c Error Statistic
Openess 21.921
115 .22612 2.42483
7
Tingkat Stres 38.243
115 .31577 3.38622
5
Valid N (listwise) 115
53
tingkat stres diperoleh 38,24 dan nilai standar deviasi 3,38 dari
Coefficientsa
Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts Si
Model B Std. Error Beta t g.
(Constant) 41. 14. .0
2.885
083 241 00
Openess -.13 -.99 .3
.131 -.093
0 0 24
a. Dependent Variable: Tingkat Stres
Dari tabel diatas diketahui bahwa thitung<ttabel (-
Residual 1
1295.940 1 11.468
3
Total 1
1307.183 1
4
a. Dependent Variable: Tingkat Stres
b. Predictors: (Constant), Openess
Model Summary
0,09%.
Stres
Descriptive Statistics
Std.
N Mean Deviation
Statisti Statisti Std.
c c Error Statistic
Conscientionounes 16.113
115 .19907 2.13478
s 0
Tingkat Stres 38.243
115 .31577 3.38622
5
Valid N (listwise) 115
(mean) tingkat stres diperoleh 38,24 dan nilai standar deviasi 3,38
Stres
ANOVAa
Sum
of
Squar Mean
Model es Df Square F Sig.
1 Regression .635 1 .635 .055 .815b
Residual 1306. 113 11.562
547
57
Total 1307.
114
183
a. Dependent Variable: Tingkat Stres
b. Predictors: (Constant), Conscientionouness
Dari tabel diatas diketahui bahwa sig>0,005 (0,815>0,05)
Std.
N Mean Deviation
Statisti Statisti Std.
c c Error Statistic
Extraversion 12.704
115 .15960 1.71154
3
Tingkat Stres 38.243
115 .31577 3.38622
5
Valid N
115
(listwise)
(mean) tingkat stres diperoleh 38,24 dan nilai standar deviasi 3,38
Coefficientsa
59
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Std.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 16.07
38.347 2.386 .000
4
Extraversi
-.008 .186 -.004 -.044 .965
on
a. Dependent Variable: Tingkat Stres
Dari tabel diatas diketahui bahwa thitung<ttabel (-
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regressi
.022 1 .022 .002 .965b
on
(mean) tingkat stres diperoleh 38,24 dan nilai standar deviasi 3,38 dari
1 Regressi
2.279 1 2.279 .197 .658b
on
Residual 1304.904 113 11.548
Total 1307.183 114
a. Dependent Variable: Tingkat Stres
b. Predictors: (Constant), Agreebleaness
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai sig>0,05 (0,658>0,05),
Model Summary
Mod R Adjusted R Std. Error of
el R Square Square the Estimate
1 .042a .002 -.007 3.39821
a. Predictors: (Constant), Agreebleaness
tingkat stres diperoleh 38,24 dan nilai standar deviasi 3,38 dari sampel
1 (Constan 20.53
38.819 1.890 .000
t) 4
Neouroti
-.091 .296 -.029 -.309 .758
cism
a. Dependent Variable: Tingkat Stres
Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai t hitung<ttabel (-
dimensi neuoroticism.
Model Summary
Mod R Adjusted R Std. Error of
el R Square Square the Estimate
1 .029a .001 -.008 3.39974
a. Predictors: (Constant), Neouroticism
0,01%.
B. Pembahasan Penelitian
seperti merasa letih sewaktu bangun tidur pagi, merasa lelah disiang hari
dan disore harinya, perut tidak nyaman, detak jantung berdebar-debar, dan
tidak bias santai. Pada tahapan ini individu akan merasakan keluhan yang
maag atau susah buang air besar, insomnia, perasaan yang tidak nyaman,
66
dan koordinasi tubuh terganggu.43 Hal ini sesuai dengan fakta ditempat
Saya pertama kali sakti imsonia itu dipondok mbak, kata dokter
saya kurang tidur, memang benar saya kurang tidur soalnya saya
Pada tahapan ini individu sudah harus berkonsul dengan dokter untuk
seperti kondisi asrama yang sempit dan peraturan ketat serta tunututan
yang banyak.
43
Juli andriyani, “strategi coping stress dalam mengatasi problema psikologis”, jurnal at-
taujih, vol. ii, 2 (desember, 2019).
44
Lala, wawancara, di kamar Z.3, 30 juli 2021.
67
menganbil resiko, mudah toleransi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Hal ini
yang luas, memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap segala hal,
individu yang berani mengambil resiko atau individu yang berani untuk
dari tempat tinggal, sebagian besar responden adalah perantau yang tinggal
adanya hal ini. Mereka saling bergantung satu sama lain saling membantu
bantuan program SPSS Versi 22.0 for Windows diperoleh hasil penilitian
bahwa tidak adanya pengaruh big five personality (X) terhadap tingkat
45
Zainul Anwar, “Resolusi Konlfik Dalam Perspektif Kepribadian”, (Skripsi, Fakultas
Psikologi Universitas Muhamnadiyah Malang, Malang, 2016), h. 613.
68
sebagian besar variabel Y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
oleh oleh Yeni Nur Sholihah dalam Skripsinya yang berjudul hubungan
pengaruh 67,9%.46
bahwa dari hasil analisis korelasi person diperoleh nilai p sebesar 0,025,
antara big five personality dengan stres. Adapun dimensi yang paling
46
Yeni nur sholihah, “hubungan antara big five personality terhadap stres pada mahasiswa
kedokteran”, (skripsi, psikologi fakultas psikologi dan kesehatan universitas islam negeri
sunan ampel Surabaya, Surabaya, 2019), h. 80
69
tegang, mudah cemas serta mudah panik maka individu tersebut akan sulit
dan objek yang berbeda, maka beda pula hasil penelitian yang diperoleh.
Banyak faktor tingkat stres selain big five personality, seperti lingkungan,
sosial, dan fakror ekternal lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti.
al-Utsmaniyah, mengatakan48 :
islam yang kuat. Problem focused coping merupakan suatu usaha untuk
47
Maryam, “Pengaruh Kepribadian Terhadap Stres Mahasiswa Pendidikan Dokter
Universitas Sebelas Maret Surakarta”, Jurnal Pendidikan Kedokteran Dan Kesehatan,
Vol.V, 1(Juni,2016), h. 6.
48
Zahra Indah, wawancara, kantor Ustmaniyah, 30 juli 2021.
70
49
Habib Rosyidi Yogatama, “Coping Stress Karyawan Saygon Waterpark Pasuruan”,
(Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
Malang :2016), h. 25.
71
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
semisal keluhan maag atau susah buang air besar, insomnia, perasaan
program SPSS Versi 22.0 for Windows diperoleh hasil tidak adanya
pengaruh big five personality (X) terhadap tingkat stres santri asrama al-
sebesar 0,03%.
B. SARAN
1. Bagi Santri
Tugas dan kegiatan yang padat serta waktu yang singkat seolah-
deadline yang ditentukan. Kegiatan dan tugas hal ini memiliki bobot
1. Bagi Kepengurusan
ataupun alat hitung lainya, angket yang disebar harus dapat dicerna
penelitian ini. Maka jangan sampai dua rancangan ini tidak diikut
DAFTAR PUSTAKA
Angraini Garid Vina, “Pengaruh Big Five Personality terhadap Brount pada
2011).
Asina Christina Rosito, "Eksplorasi Tipe Kepribadian Big Five Personality dan
Asina Christina Rosito, “Eksplorasi Tipe Kepribadian Big Five Personality Traits
“Defenisi,Sumber,JenisDanModelStres”,http://silahkanngintip.blogspot.com/
mei 2011.
Dinamika Sari Dewi, “Pengaruh The Big Five Personality Dan Kepemimpinan
2016)
2014)
2014).
Neila Ramdhani. “Adaptasi Bahasa dan Budaya Inventori Big Five”, Jurnal
Media, 2017)
Media, 2017).
Purnomo, Analisis Statistik Ekonomi Dan Bisnis Dengan SPSS (Ponorogo : Wade
Group, 2016).
Rafy Sapuri, “Psikologi Islam Tuntutan Jiwa Manusia Modern”: Rajawali Pers
(2015).
Pulishing, 2015)
Publishing, 2015)
Terlengkap”,Http://Www.Pelajaran.Co.Id/21-Pengertian-Kepribadian-
Juni 2015)
2015).
Pulishing, 2015).
Publishing, 2015).
CV. 2016).
78
CV. 2016).
Alfabeta.2015
Alfabeta.2015.
Winda astute, “pengaruh politik organisasi, stresor kerja, the big five personality,
Yeni nur sholihah, “hubungan antara big five personality terhadap stres pada
2019).