PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep diri adalah cara individu dalam melihat pribadinya secara utuh
menyangkut fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual. Termasuk didalamnya adalah
persepsi individu tentang sifat dan potensi yang dimilikinya, interaksi individu dengan
orang lain maupun lingkungannya, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan
objek, serta tujuan, harapan, dan keinginannya (Sunaryo, 2008). Gangguan konsep diri
yang terjadi pada lansia cenderung akibat penurunan kondisi fisik yang dialaminya dan
keterbatasan dukungan sosial khususnya dari pihak keluarga (Miller, 2010). Hal ini
sangat mempengaruhi aspek psikologis pada lansia. Pada kehidupan lansia, aspek
psikologis ini lebih menonjol dari aspek materiil (Suardiman, 2007). Tingkat Stres
itu pada level fisiologis, emosional, kognitif, dan tingkah laku. Memang stres
perubahan baik yang bersifat fisik, mental, maupun sosial. Jadi, memasuki usia
hingga masa usia lanjut merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari.
1
dialami pada masa usia lanjut justru akan menempatkan individu usia ini pada
posisi serba kalah yang akhirnya hanya menjadi sumber akumulasi stress dan
Diseluruh dunia ± 500 juta lanjut usia (lansia) dengan umur rata-rata 60
tahun dan diperkirakan pada tahun 2013 akan mencapai 1,2 milyar. Sedangkan
menurut Badan kesehatan dunia WHO bahwa penduduk lansia di Indonesia pada
tahun 2013 sudah mencapai angka 11,34% atau tercatat 28,8 juta orang,
2013). Berdasarkan data dari Dinkes Sulawesi Utara Kota Manado jumlah angka
lansia mencapai 2.154.235 (Dinkes, 2010). Sedangkan lansia yang berada di bplu
salah satu bentuk perhatian pemerintah pada kelompok usia ini. Lansia yang
tinggal dipanti memiliki latar belakang kehidupan dan alasan yang berbeda-beda.
Latar belakang, alasan, dan kondisi yang saat ini di panti masing-masing
memberikan sumbangan sebagai stresor atau sumber stres dialami para lansia.
bergantung pada faktor individu itu pula. Besar kecilnya sumbangan stres dari
terhadap tingkat stres yang dialami. Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik
untuk meneliti “Hubungan konsep diri dengan tingkat stress pada lansia di bplu
senja cerah paniki manado agar dapat mengidentifikasi strategi yang efektif untuk
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah ”hubungan konsep diri dengan tingkat stress pada lansia di BPLU Senja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Terindentifikasi hubungan konsep diri dengan tingkat stress pada lansia di BPLU
2. Tujuan khusus
b. Teridentifikasi tingkat stress pada lansia di bplu senja ceraj paniki manado
c. Menganalisa hubungan konsep diri dengan tingkat stress pada lansia di BPLU
D. Manfaat Penelitian
dengan tingkat stress pada lansia di BPLU Senja Cerah Paniki Manado.
b. Profesi keperawatan
c. Penelti
Penelitian ini agar menjadi referensi untuk peneitian selanjunya dan sebagai