Pengusul:
Vina P. Patandung, Ners., M.Kep
Ake R.C. Langingi, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Ignatia Y. Rembet,Ns.,M.Kep
Franklin Somba
Gloria Mandagi
2. KETUA PELAKSANA
Nama Lengkap : Vina P. Patandung, Ners.,M.Kep
NIDN : 0915108605
Program Studi : Diploma Tiga Keperawatan
3. PELAKSANAAN
Sasaran Peserta : Anak-Anak Binaan Lembaga Pembinaan Khusus
Anak II Tomohon
Lokasi : Lembaga Pembinaan Khusus Anak II Tomohon
Judul:
“Penyuluhan Kesehatan tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak II
Tomohon, Kelurahan Kolongan Satu, Kota Tomohon.”
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan profesi yang mengedepankan sikap “care” atau
kepedulian dan kasih sayang terhadap pasien (Perry, 2012). Layanan keperawatan
merupakan bentuk unik yang membedakan dengan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh dokter ataupun profesi lain. Filosofi dari keperawatan adalah
humanisme, holism dan care (Nursalam, 2014). Namun kenyataannya masih banyak
ditemui perawat berperilaku caring yang kurang baik.
Caring sebagai dasar dan sentral dalam praktik keperawatan (Watson, 2009).
Caring memberikan kemampuan kepada perawat untuk memahami dan menolong
klien (Nursalam, 2014). Dalam caring juga harus memperhatikan emosi seseorang
untuk menciptakan hubungan terapeutik. Sehingga dalam memberikan caring kepada
seseorang erat kaitannya dengan kesehatan mental orang tersebut. Kesehatan mental
di era ini tentunya sangat berbeda dengan generasi sebelumnya yang belum mengenal
gadget, pengaruh dari dampak globalisasi ini tentunya sangat terlihat dan dominan di
masa kini. Perilaku dan cerminan karakter yang ada pada masa saat ini terbilang
sangat berbeda jauh dengan generasi yang belum mengenal gadget, gadget yang
mestinya digunakan untuk melakukan searching tugas maupun digunakan untuk
keperluan yang penting justru malah disalahgunakan misalnya bermain game sampai
lupa waktu bahkan menjadi ajang pamer bagi generasi masa kini sehingga tak jarang
banyak permasalahan yang muncul salah satunya perilaku mengomentari yang tak
wajar terhadap sesorang misalnya mengenai body shaming atau dikenal dengan
penghinaan fisik.
Bahkan daya tarik mereka untuk belajar akan terus menerus menurun akibat
penggunaan yang kurang semisalnya mungkin bagi mereka dengan memenuhi
kepuasaan diri akan menjadi lebih penting dibandingkan dengan mempelajari
pelajaran atau pengetahuan terbaru, memang menjadi hal yang penting untuk
memenuhi kepuasan diri namun semuanya itu memiliki batasan. Tak lari dari
pengaruh game, informasi baik berupa visual dan tulisan yang disebarkan melalui
media sosial juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental generasi muda saat
ini sehingga self control diperlukan untuk menjaga kondisi stabilitas kesehatan
mental.
Oleh sebab itu self control sangat diperlukan pada generasi masa kini untuk
mencegah permasalahan-permasalahan yang bisa terjadi ke depannya. Kesehatan
mental mungkin bagi kebanyakan orang tidak seberapa pengaruhnya untuk dijaga
namun sebenarnya hal ini merupakan aset yang ada dalam diri kita yang perlu untuk
dijaga guna keseimbangan hubungan kesehatan mental dan fisik bahkan dengan
sesama.
B. PERUMUSAN MASALAH
Kesehatan mental dalam kehidupan bermasyarakat khususnya pada warga binaan
di LPKA Kelas 2 Tomohon sangat penting untuk diperhatikan. Karena banyak dari
warga binaan tersebut mengalami masalah dalam kesehatan mental mereka, salah
satunya yaitu mereka merasa tidak aman dan nyaman dalam LPKA, bahkan ada yang
merasa stress berada dalam LPKA. Oleh karena itu penting untuk
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya menjaga kesehatan
mental di LPKA II Tomohon Kolongan Satu, Kota Tomohon.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang kesehatan mental pada
andikpas di LPKA II Tomohon.
b. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan mental pada
andikpas LPKA II Tomohon.
C. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan kajian dan pertimbangan bagi pihak pemerintah terutama bagi
Dinas Kesehatan setempat untuk membuat program penyuluhan kesehatan
tentang hipertensi serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi lansia.
2. Bagi Warga Binaan LPKA
Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan sekaligus pengalaman
langsung untuk menerima penyuluhan kesehatan mental serta menjadikan
warga binaan LPKA sebagai sasaran agar lebih mampu mengelola stres serta
kesehatan mental.
3. Bagi Institusi
Sebagai tambahan pengetahuan tentang kesehatan mental dan. Dan sebagai
bentuk aksi nyata bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diberikan
pihak Institusi Akademi Keperawatan Gunung Maria langsung kepada
masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi).
D. PERSONAL PELAKSANA
Ketua
Nama Lengkap : Franklin M F .Somba
Program Studi : Diploma Tiga Keperawatan
NIM : 202101050
Tingkat/ Semester : 2/3
Sekretaris
Nama Lengkap : Gloria E Mandagi
Program Studi : Diploma Tiga Keperawatan
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 1
Nama : Claudya S Leiwakabessy
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 2
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 3
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 4
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 5
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 6
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 7
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 8
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 9
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 10
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 11
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
SATUAN ACARA PENYULUHAN DAN EDUKASI KESEHATAN MENTAL
KEPADA ANDIKPAS PAKET B LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK
II KELURAHAN KOLONGAN SATU,KOTA TOMOHON
B. ALAT BANTU
1. Leaflet
2. LCD
3. Alat pengeras suara
4. Video edukasi
C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Simulasi
D. Uraian Tugas
1. Penanggung Jawab
a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Pemateri
a. Mempresentasikan materi
b. Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan
3. Moderator
Pada acara pembukaan
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan pemberi materi
c. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
d. Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
e. Menjelaskan tata tertib penyuluhan
f. Kegiatan Inti
g. Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
h. Memberikan kesempatan pada pemberi materi menjawab
pertanyaan yang diajukan peserta
Pada acara penutup
i. Menyimpulkan dan menutup diskusi
j. Mengucapkan salam
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6. Dokumentator
a. Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan yang dilakukan
Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Waktu
Audiens/Sasaran
1 Pembukaan 5 menit
a. Moderator memberi salam 1. Menjawab salam
b. Moderator memperkenalkan anggota 2. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
c. Moderator memperkenalkan pemberi 3. Mendengarkan dan
materi memperhatikan
d. Moderator menjelaskan tentang topik 4. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
e. Menjelaskan dan membuat kontrak waktu, 5. Mengemukakan
bahasa, tujuan dan tata tertib penyuluhan pendapat
2 Pelaksanaan 30 menit
3 Penutup
a. Memberi kesempatan audiens untuk 1. Mengajukan
bertanya pertanyaan
b. Menjawab pertanyaan 2. Mendengarkan
dan memperhatikan
c. Meminta audiens mengulang beberapa 3. Mengemukakan
informasi yang telah diberikan pendapat.
d. Memberi reinforcement (+) 4. Mendengarkan
e. Bersama peserta menyimpulkan materi 5. Menjawab salam
f. Menutup dengan salam
E. EVALUASI
1. Persiapan : Penyuluhan Kesehatan Tentang kesehatan mental
2. Proses : Penyuluhan Kesehatan Tentang kesehatan mental dan
konsultasi cara penanganan kesehatan mental
3. Hasil : a. Sasaran : Andikpas
b. Penyampaian Materi : Ceramah, tanya jawab dan
Video Edukasi
c. Penerimaan Materi : Materi mampu diterima oleh
peserta dengan baik
d.Validasi hasil penjelasan: Peserta dapat menjelaskan
kembali materi yang diberikan.
e. Reinforcement Peserta : memberikan reinforcement
F. SUMBER PUSTAKA
Adityawarman, I. (2010). Sejarah Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental. Jurnal
Dakwah dan Komunikasi. 4 (1), 91-110. doi: 1978-1261.
Deswita S., Abror, dan Firman. 2013. Pengaruh kepercayaan dan Switching Cost
Terhadap Loyalitas Pengguna Jasa Kiriman. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis
Volume 2, Nomor 1.
Kartono, K. 2000. Hygiene Mental. Jakarta : CV. Mandar Maju.
National Adolescent Health Information Center (NAHIC). 2005. A Health Profile of
Adolescent. Diunduh dari nahic.ucsf.edu/downloads/MaleBrief.pdf. Diakses
tanggal 11 November 2016.
Nursalam.(2014). Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktek.Jakarta :
Salemba Medika.
Potter, A & Perry, A 2012, Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses, dan
praktik, vol.2, edisi keempat, EGC, Jakarta.
Watson, R. (2009). Perawatan Pada Lanjut Usia. Jakarta: EGC.
E. RINCIAN ANGGARAN
Total Rp 398.500