Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN MASYARAKAT (PKM)


“PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA MENJAGA
KESEHATAN MENTAL DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK II TOMOHON KELURAHAN
KOLONGAN SATU KOTA TOMOHON”

Pengusul:
Vina P. Patandung, Ners., M.Kep
Ake R.C. Langingi, S.Kep.,Ns.,M.Kes
Ignatia Y. Rembet,Ns.,M.Kep
Franklin Somba
Gloria Mandagi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GUNUNG MARIA


TOMOHON
2022
1. JUDUL

“PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENTINGNYA MENJAGA


KESEHATAN MENTAL DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK II TOMOHON KELURAHAN
KOLONGAN SATU KOTA TOMOHON”

2. KETUA PELAKSANA
Nama Lengkap : Vina P. Patandung, Ners.,M.Kep
NIDN : 0915108605
Program Studi : Diploma Tiga Keperawatan

3. PELAKSANAAN
Sasaran Peserta : Anak-Anak Binaan Lembaga Pembinaan Khusus
Anak II Tomohon
Lokasi : Lembaga Pembinaan Khusus Anak II Tomohon

4. BENTUK KEGIATAN : Penyuluhan Dan Edukasi tentang Kesehatan


Mental dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tomohon, 28 September 2022


Mengetahui,

Ketua Tim, Ketua STIKes Gunung Maria Tomohon

Vina P. Patandung, Ners., M.Kep Henny Y. Pongantung, NS.,MSN.,DN.Sc


NIDN. 0915108605 NIDN. 0912106501
LAPORAN KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Judul:
“Penyuluhan Kesehatan tentang Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Lembaga Pembinaan Khusus Anak II
Tomohon, Kelurahan Kolongan Satu, Kota Tomohon.”

Lokasi Kegiatan : Lembaga Pembinaan Khusus Anak II Tomohon

Waktu Kegiatan : Tanggal 7, 14, 21, 28 September 2022

Sumber Dana : Yayasan Ratna Miriam

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan profesi yang mengedepankan sikap “care” atau
kepedulian dan kasih sayang terhadap pasien (Perry, 2012). Layanan keperawatan
merupakan bentuk unik yang membedakan dengan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh dokter ataupun profesi lain. Filosofi dari keperawatan adalah
humanisme, holism dan care (Nursalam, 2014). Namun kenyataannya masih banyak
ditemui perawat berperilaku caring yang kurang baik.

Caring sebagai dasar dan sentral dalam praktik keperawatan (Watson, 2009).
Caring memberikan kemampuan kepada perawat untuk memahami dan menolong
klien (Nursalam, 2014). Dalam caring juga harus memperhatikan emosi seseorang
untuk menciptakan hubungan terapeutik. Sehingga dalam memberikan caring kepada
seseorang erat kaitannya dengan kesehatan mental orang tersebut. Kesehatan mental
di era ini tentunya sangat berbeda dengan generasi sebelumnya yang belum mengenal
gadget, pengaruh dari dampak globalisasi ini tentunya sangat terlihat dan dominan di
masa kini. Perilaku dan cerminan karakter yang ada pada masa saat ini terbilang
sangat berbeda jauh dengan generasi yang belum mengenal gadget, gadget yang
mestinya digunakan untuk melakukan searching tugas maupun digunakan untuk
keperluan yang penting justru malah disalahgunakan misalnya bermain game sampai
lupa waktu bahkan menjadi ajang pamer bagi generasi masa kini sehingga tak jarang
banyak permasalahan yang muncul salah satunya perilaku mengomentari yang tak
wajar terhadap sesorang misalnya mengenai body shaming atau dikenal dengan
penghinaan fisik.

Permasalahan kesehatan mental yang diakibatkan oleh dampak modernisasi ini


menjadi salah satu daya tarik dan perhatian bagi para pemerhati generasi muda dan
psikolog, kesehatan mental yang mestinya dijaga dengan baik justru malahan dirusak
habis-habisan oleh pengaruh modernisasi saat ini. Hal yang paling banyak dapat
dilihat saat ini yaitu bagaimana durasi penggunaan gadget pada anak-anak masa kini,
penggunaan yang terbilang tak wajar atau di luar batas seolah-olah menjadi kebiasaan
dan rutinitas bagi generasi saat ini untuk terus menggunakan tanpa kenal waktu. Salah
satu yang menjadi daya tarik untuk anak-anak terus menerus menggunakan gadget
adalah game. Game yang memang tergolong asik atau favorit bagi mereka akan terus
mereka mainkan sampai lupa waktu sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan
mental, psikis dan intelektual mereka.

Bahkan daya tarik mereka untuk belajar akan terus menerus menurun akibat
penggunaan yang kurang semisalnya mungkin bagi mereka dengan memenuhi
kepuasaan diri akan menjadi lebih penting dibandingkan dengan mempelajari
pelajaran atau pengetahuan terbaru, memang menjadi hal yang penting untuk
memenuhi kepuasan diri namun semuanya itu memiliki batasan. Tak lari dari
pengaruh game, informasi baik berupa visual dan tulisan yang disebarkan melalui
media sosial juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan mental generasi muda saat
ini sehingga self control diperlukan untuk menjaga kondisi stabilitas kesehatan
mental.

Oleh sebab itu self control sangat diperlukan pada generasi masa kini untuk
mencegah permasalahan-permasalahan yang bisa terjadi ke depannya. Kesehatan
mental mungkin bagi kebanyakan orang tidak seberapa pengaruhnya untuk dijaga
namun sebenarnya hal ini merupakan aset yang ada dalam diri kita yang perlu untuk
dijaga guna keseimbangan hubungan kesehatan mental dan fisik bahkan dengan
sesama.

Kesehatan mental memiliki arti penting dalam kehidupan seseorang, dengan


mental yang sehat maka seseorang dapat melakukan aktifitas sebagai mahluk hidup.
Kondisi mental yang sehat akan membantu perkembangan seseorang ke arah yang
lebih baik di masa mendatang (Adityawarman, 2010). Kesehatan mental adalah
keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat
mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu
memberi kontribusi terhadap lingkungannya (WHO, 2016). Sedangkan masalah
kesehatan mental diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang menyesuaikan diri
terhadap tuntutan dan kondisi lingkungan yang mengakibatkan ketidakmampuan
tertentu (Kartono, 2000). Masalah kesehatan mental yang dialami remaja cukup
tinggi. Data survei yang dilakukan National Adults Health Information Center
NAHIC (2005) menunjukkan bahwa remaja dan dewasa muda pada usia 10-24 tahun
baik pria maupun wanita pernah melakukan rawat jalan gangguan kesehatan mental,
sebesar 1,9 juta pria melakukan rawat jalan kesehatan mental sedangkan wanita
sebesar 1,6 juta jiwa. Survei Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa 11,6%
penduduk Indonesia dengan usia di atas 15 tahun mengalami gangguan kesehatan
mental dan emosional, sekitar 19 juta anak mengalami kesehatan mental dan sosial
(Riskesdas, 2007). Data survei yang dilakukan oleh World Health Organization
[WHO] (2011) menunjukkan bahwa 20% remaja mengalami masalah kesehatan
mental kususnya kecemasan dan depresi. Masalah kesehatan mental yang banyak
dialami remaja adalah masalah pertemanan. Menurut Rohman & Mugiarso (2016)
masalah pertemanan adalah ketidakmampuan remaja dalam menjalin relasi
pertemanan yang baik dengan teman sebayanya. Penelitian yang dilakukan oleh
Hightower yang dikutip dalam buku Desmita (2013) menemukan bahwa hubungan
yang harmonis dengan teman sebaya selama masa remaja, berhubungan dengan
kesehatan mental yang positif pada masa dewasa.
Kegagalan remaja dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya akan
menyebabkan remaja menjadi pemalu, menyendiri, kurang percaya diri atau justru
berperilaku sombong, keras kepala, serta salah tingkah bila berada dalam situasi
sosial (Poerwanti & Widodo, 2002). Menurut Banitez dan Justici (2006) menyatakan
bahwa kelompok teman sebaya yang bermasalah di sekolah akan memberikan
dampak yang negatif bagi sekolah seperti kekerasan, perilaku membolos, kurangnya
sikap menghormati teman dan guru. Penelitian Praptiani (2013) yang mengacu pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Latipun pada tahun 2006 di Malang
menunjukkan prevalensi remaja yang mengalami konflik dengan teman sebaya.
Survei yang dilakukan terhadap 141 remaja menunjukkan bahwa sebanyak 21%
remaja menyatakan pernah mengalami perselisihan dan 81% remaja menyatakan
pernah mengalami konflik dengan teman sebayanya di sekolah.

Gambaran Umum Situasi


LPKA Kelas 2 Tomohon terletak di Jl. P.L. Kaunang, Kolongan Satu, Kec. Tomohon
Tengah, Kota Tomohon, Sulawesi Utara.

B. PERUMUSAN MASALAH
Kesehatan mental dalam kehidupan bermasyarakat khususnya pada warga binaan
di LPKA Kelas 2 Tomohon sangat penting untuk diperhatikan. Karena banyak dari
warga binaan tersebut mengalami masalah dalam kesehatan mental mereka, salah
satunya yaitu mereka merasa tidak aman dan nyaman dalam LPKA, bahkan ada yang
merasa stress berada dalam LPKA. Oleh karena itu penting untuk
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya menjaga kesehatan
mental di LPKA II Tomohon Kolongan Satu, Kota Tomohon.

2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan tentang kesehatan mental pada
andikpas di LPKA II Tomohon.
b. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan mental pada
andikpas LPKA II Tomohon.

C. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1. Bagi Pemerintah
Sebagai bahan kajian dan pertimbangan bagi pihak pemerintah terutama bagi
Dinas Kesehatan setempat untuk membuat program penyuluhan kesehatan
tentang hipertensi serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi lansia.
2. Bagi Warga Binaan LPKA
Sebagai tambahan wawasan ilmu pengetahuan sekaligus pengalaman
langsung untuk menerima penyuluhan kesehatan mental serta menjadikan
warga binaan LPKA sebagai sasaran agar lebih mampu mengelola stres serta
kesehatan mental.
3. Bagi Institusi
Sebagai tambahan pengetahuan tentang kesehatan mental dan. Dan sebagai
bentuk aksi nyata bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diberikan
pihak Institusi Akademi Keperawatan Gunung Maria langsung kepada
masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi).

D. PERSONAL PELAKSANA
Ketua
Nama Lengkap : Franklin M F .Somba
Program Studi : Diploma Tiga Keperawatan
NIM : 202101050
Tingkat/ Semester : 2/3
Sekretaris
Nama Lengkap : Gloria E Mandagi
Program Studi : Diploma Tiga Keperawatan
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 1
Nama : Claudya S Leiwakabessy
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 2
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 3
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 4
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 5
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 6
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 7
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 8
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 9
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
Anggota 10
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3

Anggota 11
Nama :
NIM : 202101
Tingkat/ Semester : 2/3
SATUAN ACARA PENYULUHAN DAN EDUKASI KESEHATAN MENTAL
KEPADA ANDIKPAS PAKET B LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK
II KELURAHAN KOLONGAN SATU,KOTA TOMOHON

Hari / Tanggal : Tanggal 7,14,21,28 September 2022


Tempat : Lapas Pembinaan Anak II Tomohon
Waktu : 09.00-12.00 Wita
Sasaran : Andikpas Paket B
Pembawah Materi : Mahasiswa
A. TUJUAN
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan dan edukasi kesehatan mengenai
kesehatan mental diharapkan andikpas mampu mengetahui tentang apa
yang dimaksud dengan kesehatan mental.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang kesehatan mental,
diharapkan para andikpas:
1) Mengetahui pengertian kesehatan mental
2) Mengetahui penyebab masalah kesehatan mental
3) Mengetahui tanda dan gejala masalah-masalah kesehatan mental
4) Mengetahui akibat dan dampak dari masalah kesehatan mental
5) Mengetahui penatalaksanaan dan penanganan masalah kesehatan
mental

B. ALAT BANTU
1. Leaflet
2. LCD
3. Alat pengeras suara
4. Video edukasi

C. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Simulasi
D. Uraian Tugas
1. Penanggung Jawab
a. Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Pemateri
a. Mempresentasikan materi
b. Mengevaluasi peserta tentang materi yang diberikan

3. Moderator
Pada acara pembukaan
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan pemberi materi
c. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
d. Menjelaskan kontrak waktu dan bahasa
e. Menjelaskan tata tertib penyuluhan
f. Kegiatan Inti
g. Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
h. Memberikan kesempatan pada pemberi materi menjawab
pertanyaan yang diajukan peserta
Pada acara penutup
i. Menyimpulkan dan menutup diskusi
j. Mengucapkan salam
4. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
5. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
6. Dokumentator
a. Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan yang dilakukan
Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Waktu
Audiens/Sasaran
1 Pembukaan 5 menit
a. Moderator memberi salam 1. Menjawab salam
b. Moderator memperkenalkan anggota 2. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
c. Moderator memperkenalkan pemberi 3. Mendengarkan dan
materi memperhatikan
d. Moderator menjelaskan tentang topik 4. Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
e. Menjelaskan dan membuat kontrak waktu, 5. Mengemukakan
bahasa, tujuan dan tata tertib penyuluhan pendapat

2 Pelaksanaan 30 menit

a. Mengkaji pengetahuan audiensmengenai 1. Mengemukakan


pengertian kesehatan mental pendapat
b. Memberi reinforcement (+)
c. Menjelaskan tentang pengertian 2. Mendengarkan dan
kesehatan mental memperhatikan
d. Mengkaji pengetahuan audiens 3. Mengemukakan
tentang penyebab masalah-masalah pendapat
kesehatan mental
e. Memberi reinforcement (+) 4. Mendengarkan dan
f. Menjelaskan penyebab masalah memperhatikan
kesehatan mental. 5. Mengemukakan
g. Mengkaji pengetahuan audiens pendapat
tentang tanda dan gejala masalah 6. Mendengarkan dan
kesehatan mental memperhatikan
h. Memberi reinforcement (+) 7. Mendengarkan dan
i. Menjelaskan tanda dan gejala masalah memperhatikan
kesehatan mental. 8. Mendengarkan dan
j. Mengkaji pengetahuan audiens memperhatikan
tentang akibat dampak gangguan 9. Mengemukakan
kesehatan mental pendapat.
k. Memberi reinforcement (+) 10. Mendengarkan dan
l. Menjelaskan akibat terganggunya memperhatikan
kesehatan mental.
m. Mengkaji pengetahuan audiens
tentang penatalaksanaan masalah
kesehatan mental
n. Memberi reinforcement (+)
o. Menjelaskan tentang penatalaksanaan 10 menit
penanganan masalah kesehatan mental

3 Penutup
a. Memberi kesempatan audiens untuk 1. Mengajukan
bertanya pertanyaan
b. Menjawab pertanyaan 2. Mendengarkan
dan memperhatikan
c. Meminta audiens mengulang beberapa 3. Mengemukakan
informasi yang telah diberikan pendapat.
d. Memberi reinforcement (+) 4. Mendengarkan
e. Bersama peserta  menyimpulkan materi 5. Menjawab salam
f. Menutup dengan salam

E. EVALUASI
1. Persiapan : Penyuluhan Kesehatan Tentang kesehatan mental
2. Proses : Penyuluhan Kesehatan Tentang kesehatan mental dan
konsultasi cara penanganan kesehatan mental
3. Hasil : a. Sasaran : Andikpas
b. Penyampaian Materi : Ceramah, tanya jawab dan
Video Edukasi
c. Penerimaan Materi : Materi mampu diterima oleh
peserta dengan baik
d.Validasi hasil penjelasan: Peserta dapat menjelaskan
kembali materi yang diberikan.
e. Reinforcement Peserta : memberikan reinforcement
F. SUMBER PUSTAKA
Adityawarman, I. (2010). Sejarah Perkembangan Gerakan Kesehatan Mental. Jurnal
Dakwah dan Komunikasi. 4 (1), 91-110. doi: 1978-1261.
Deswita S., Abror, dan Firman. 2013. Pengaruh kepercayaan dan Switching Cost
Terhadap Loyalitas Pengguna Jasa Kiriman. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis
Volume 2, Nomor 1.
Kartono, K. 2000. Hygiene Mental. Jakarta : CV. Mandar Maju.
National Adolescent Health Information Center (NAHIC). 2005. A Health Profile of
Adolescent. Diunduh dari nahic.ucsf.edu/downloads/MaleBrief.pdf. Diakses
tanggal 11 November 2016.
Nursalam.(2014). Proses dan dokumentasi keperawatan, konsep dan praktek.Jakarta :
Salemba Medika.
Potter, A & Perry, A 2012, Buku ajar fundamental keperawatan; konsep, proses, dan
praktik, vol.2, edisi keempat, EGC, Jakarta.
Watson, R. (2009). Perawatan Pada Lanjut Usia. Jakarta: EGC.
E. RINCIAN ANGGARAN

Biaya Pengeluaran Barang


No Nama Harga
1 Ciptadent RP 40.000
2 Shampoo Clear Rp 70.000
3 Sabun Nuvo Rp 92.000
4 Pepsodent Rp 47.600
5 Balon Rp 35.500
6 Sikat Gigi Formula Rp 16.500
7 Tas Plastik Kecil Rp 4.000
8 Nabati Siip Jagung Bakar Rp 18.000
9 Roma Malkist Coklat Rp 28.500
10 Better Rp 26.000
11 Air Mineral Gelas Rp 21.000

Total Rp 398.500

Biaya Pengeluaran Non Barang


No Nama Harga
1. Parkir Rp 2.000
2. Biaya transportasi Rp 50.000
Total Rp 52.000
Lampiran 1. Dokumentasi PKM
Lampiran 2. Daftar Hadir Kegiatan Pemyuluhan
Lampiran 3, Surat Tugas Penyuluhan
Lampiran 4, Surat Keterangan Telah Melaksanakan Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai