Anda di halaman 1dari 7

GASTER Vol. 9 No.

2 Agustus 2012

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI INSTITUSI PENDIDIKAN


DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

Aulia Kurnianing Putri


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta

ABSTRAK

Latar Belakang: Pada keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan
kegiatan paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta
didik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan belajar di
institusi pendidikan dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program studi DIII
Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
deskriptif dengan desain penelitian korelasional, tiap subjek penelitian hanya diobservasi
sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada
saat pemeriksaan. Penelitian ini dilaksanakan di STIKES Aisyiyah Surakarta. Pengambilan
sampel yaitu dengan teknik sampling Propotionate Stratied Random Sampling. Pengumpulan
data lingkungan belajar di institusi pendidikan dan motivasi belajar menggunakan angket
sebagai instrumen penelitian sedangkan prestasi belajar dikumpulkan dari data tentang
nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Hasil: Uji hipotesis menggunakan analisis regresi
ganda dan menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Hasil analisis data regresi
penelitian 52,401>3,06 (Fhitung > Ftabel). Simpulan: Ada hubungan positif dan signikan
antara lingkungan belajar di institusi pendidikan dan motivasi belajar dengan prestasi belajar
mahasiswa Prorgam studi DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta.

Kata Kunci: Lingkungan Belajar, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar.

A. PENDAHULUAN mutu pendidikannya. Pada keseluruhan

Pendidikan nasional bertujuan proses pendidikan di sekolah, kegiatan

mengembangkan potensi peserta didik agar belajar merupakan kegiatan paling pokok. Ini

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak tujuan pendidikan banyak bergantung kepada

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri bagaimana proses belajar yang dialami

dan menjadi warga negara yang demokratis dan oleh siswa sebagai peserta didik (Slameto,

peka terhadap tantangan zaman. Dalam rangka 2003). Banyak faktor yang menyebabkan

mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) tercapainya suatu prestasi belajar yang baik

yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, diantaranya adalah lingkungan belajar di

dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan institusi pendidikan atau sekolah dan motivasi

26 Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi ....


GASTER Vol. 9 No. 2 Agustus 2012

belajar. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh dan motivasi belajar dengan prestasi belajar
peneliti pada 25 mahasiswa DIII Kebidanan mahasiswa yang terdapat dalam populasi yang
STIKES Aisyiyah Surakarta melalui pengisian sama. Tiap subjek penelitian hanya diobservasi
angkat tentang lingkungan belajar di institusi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap
pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini status karakter atau variabel subjek pada saat
adalah sekolah tinggi ilmu kesehatan didapatkan pemeriksaan (Azwar, 1987).
data: 76% mahasiswa berpendapat lingkungan Tempat dilaksanakan penelitan adalah di
belajar di institusi pendidikan tergolong STIKES Aisyiyah Surakarta pada bulan Juni
kurang kondusif, sedangkan 24% mahasiswa 2010 dengan populasi mahasiswa Program Studi
berpendapat bahwa lingkungan belajar di DIII Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta
institusi pendidikan kondusif. Pengamatan tingkat I (semester 2) dan II (semester 4) Tahun
tentang motivasi yang juga didapat melalui 2009/2010 sejumlah 243 mahasiswa. Teknik
angket menyebutkan bahwa 64% mahasiswa sampling Propotionate Stratified Random
memilki motivasi yang kurang dalam proses Sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel
pembelajaran dan 36% mahasiswa memiliki yang digunakan bila anggota populasinya tidak
motivasi yang baik, sedangkan telah dijelaskan homogen yang terdiri dari kelompok berstrata
bahwa proses pembelajaran yang baik akan secara proposional (Hidayat, 2007). Jumlah
menunjang prestasi belajar menjadi baik pula. tersebut tersebar secara proposional dalam
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti 4 ruang kelas yang harus ditentukan sampel
tertarik untuk melakukan penelitian dengan tiap kelas agar pengambilan sampel merata
judul hubungan lingkungan belajar di institusi (Sugiyono, 2010) .
pendidikan dan motivasi belajar dengan
Instrumentasi Penelitian
prestasi belajar mahasiswa program studi DIII
Kebidanan STIKES Aisyiyah Surakarta. Data yang dikumpulkan terdiri atas
data tentang lingkungan belajar di institusi
B. BAHAN DAN METODE pendidikan dan motivasi belajar dengan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian menggunakan angket sedangkan prestasi
deskriptif dengan desain penelitian korelasional, belajar menggunakan dokumentasi nilai
yang bermaksud mencari hubungan antara prestasi mahasiswa. Uji coba instrumen adalah
lingkungan belajar di institusi pendidikan validitas angket dengan menggunakan rumus

Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi .... 27


GASTER Vol. 9 No. 2 Agustus 2012

korelasi product moment dan reliabilitas (1,960) adalah Zhitung < Ztabel yang
menggunakan rumus alpha. Analisis regresi semakin kecil nilai Zhitung berarti data
ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti semakin berdistribusi normal.
bermaksud meramalkan bagaimana keadaan
2. Uji Linieritas
naik turunnya variabel dependen bila dua
atau lebih variabel independen sebagai faktor Tabel 2 Hasil Uji Linieritas Data
Lingkungan Belajar di Institusi Pendidikan
prediktor dimanipulasi atau dinaik turunkan dan Motivasi dengan Prestasi Belajar
nilainya. Jadi analisis regresi ganda akan Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan
STIKES Aisyiyah Surakarta.
dilakukan bila jumlah variabel independennya
minimal dua (Sugiyono, 2008). Analisis Jumlah Nilai
Variabel Sig
sampel F
dibantu dengan spss 16.0 for windows. Lingkungan Belajar
dengan IPK 151 1, 508 0,000
C. HASIL DAN PEMBAHASAN Motivasi Belajar
dengan IPK 151 1, 470 0,000
Uji prasyarat analisis
1. Uji Normalitas Berdasarkan tabel di atas, dilihat dari
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Data
nilai Fhitung dibandingkan harga Ftabel
Lingkungan Belajar di Institusi Pendidikan
dan Motivasi dengan Prestasi Belajar (4,22) adalah Fhitung < Ftabel yang berarti
Mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan
terima Ho berarti data linier. Lingkungan
STIKES Aisyiyah Surakarta.
Variabel Jumlah Nilai Sig Kete- belajar dengan IPK mempunyai nilai
sampel Z (2-tailed) rangan
1,508 < 4,22 dan motivasi belajar dengan
Lingkungan
Belajar 151 1,098 0,180 Normal IPK mempunyai nilai 1,470 < 4,22
Motivasi
Belajar 151 1,112 0,169 Normal kesimpulannya data tersebut linear. Pada
Prestasi
Belajar 151 0,635 0,815 Normal kedua data tersebut juga didapatkan nilai
signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 artinya
Berdasarkan tabel di atas, harga
terdapat hubungan yang linear.
signifikasi hasil dibandingkan dengan
Data yang diperoleh dari hasil
= 0,05 sehingga signifikasi (p > 0,05) dan
penelitian dianalisis dengan uji statistik
berarti data berdistribusi normal. Dilihat
regresi berganda. Hasil perhitungan dapat
juga dari nilai Kolmogorov-Smirnov Z,
dilihat pada tabel berikut:
nilai Zhitung dibandingkan harga Ztabel

28 Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi ....


GASTER Vol. 9 No. 2 Agustus 2012

a. Koefisien Pearson Korelasi (r) b. Analisis Determinasi


Tabel 3 Hasil Uji Pearson Korelasi Tabel 4 Hasil Analisis Determinasi
(r) Lingkungan Belajar di Institusi Lingkungan Belajar di Institusi
Pendidikan dan Motivasi dengan Pendidikan dan Motivasi dengan
Prestasi Belajar Mahasiswa Program Prestasi Belajar Mahasiswa Program
Studi DIII Kebidanan STIKES Studi DIII Kebidanan STIKES
Aisyiyah Surakarta. Aisyiyah Surakarta
IPK Lingkungan Motivasi Adjusted Std. Error of the
Model r r2
Belajar di Belajar r2 estimate
Institusi 1 0,644a 0,415 0,407 0,21665
Pendidikan
Pearson IPK 1,000 0,353 0,569 Sumber : Data Primer Juni 2010
Correlation Lingkungan
Belajar di Berdasarkan tabel diatas diperoleh
Institusi
Pendidikan 0,353 1,000 0,093 angka R square (R2) sebesar 0,415
Motivasi
Belajar 0,569 0,093 1,000 atau 41,5%. Hal ini menunjukkan
Sig. IPK . 0,000 0,000 bahwa pengaruh lingkungan belajar
(1-tailed) Lingkungan
Belajar di di institusi Pendidikan dan motivasi
Institusi
Pendidikan 0,000 . 0,128 belajar berpengaruh sebesar 41,5%
Motivasi
Belajar 0,000 0,128 . terhadap prestasi belajar sedangkan
N IPK 151 151 151
sisanya sebesar 58,5% dipengaruhi
Lingkungan
Belajar di oleh variabel lain yang diluar
Institusi
Pendidikan 151 151 151 penelitian.
Motivasi
Belajar 151 151 151 c. Hasil Anova (Uji F)
Sumber : Data Primer Juni 2010 Tabel 5 Hasil Uji Anova Lingkungan
Belajar di Institusi Pendidikan dan
Berdasarkan tabel di atas, dilihat Motivasi dengan Prestasi Belajar
Mahasiswa Program Studi DIII
dari nilai signifikansi 0,000<0,05 Kebidanan STIKES Aisyiyah
artinya ada hubungan antara lingkungan Surakarta.

belajar dan motivasi belajar dengan Sum of Mean


Model df F Sig.
Squares Square hitung
prestasi belajar mahasiswa program 1 Regression 4,919 2 2,460 52,401 0,000
Residual 6,947 148 0,047
studi DIII Kebidanan STIKES Total 11,866 151
Aisyiyah Surakarta.
Hasil yang didapat dari uji tersebut
adalah Fhitung > Ftabel (52,401 >3,06)
nilai signifikasi dalam tabel tersebut =

Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi .... 29


GASTER Vol. 9 No. 2 Agustus 2012

0,000, dimana sig < 0,05 artinya Ho lingkungan belajar yang kondusif
ditolak maka ada hubungan antara akan berpengaruh positif pada
lingkungan belajar dan motivasi belajar proses belajar peserta didik sehingga
dengan prestasi belajar mahasiswa berpengaruh pada prestasi belajarnya.
program studi DIII Kebidanan STIKES Pada penelitian yang dilakukan di
Aisyiyah Surakarta. Stikes Aisyiyah Surakarta telah
Berdasarkan pada perhitungan didapatkan hasil bahwa lingkungan
analisis data pada tabel diatas belajar mempunyai pengaruh terhadap
merupakan nilai signifikansi koefisien peningkatan prestasi belajar. Pengaruh
korelasi hubungan antara lingkungan pada peningkatan prestasi belajar jika
belajar dengan prestasi belajar lingkungan belajar itu baik, namun
mempunyai nilai 0,000 < 0,05 artinya jika lingkungan belajar di institusi
ada hubungan antara lingkungan pendidikan kurang mendukung
belajar dengan prestasi belajar, dalam proses pembelajaran maka
kemudian nilai signifikansi hubungan akan berdampak terhadap penurunan
antara motivasi belajar dengan prestasi prestasi belajar peserta didiknya.
belajar adalah 0,000 < 0,05 artinya Pada studi yang dilakukan Suciati
ada hubungan antara motivasi belajar menyimpulkan bahwa kontribusi
dengan prestasi belajar. Hubungan motivasi terhadap prestasi belajar
ini ditunjukkan dengan nilai positif adalah 36%, sedangkan McClelland
artinya terdapat korelasi positif dan m enunj ukka n ba hwa m oti vas i
searah yang bermakna signifikan. berprestasi mempunyai kontribusi
Hasil ini juga didukung oleh sampai 64% terhadap prestasi belajar
penelitian yang dilakukan Islamiyati hasil penelitian tersebut diatas
(2007) menyebutkan bahwa ada menunjukkan bahwa korelasi signifikan
pengaruh antara media pembelajaran antara motivasi dan belajar dalam
dan lingkungan belajar dengan prestasi Suprijono (2009). Pendidik khususnya
belajar siswa kelas II bidang keahlian jika telah mengetahui bahwa dampak
bangunan SMK Negeri 2 Surakarta. motivasi belajar terhadap prestasi
Ahmadi (2004) menyimpulkan bahwa belajar memiliki kontribusi yang tidak

30 Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi ....


GASTER Vol. 9 No. 2 Agustus 2012

boleh diabaikan, dalam Suprijono pembahasan ini telah diketahui kedua


(2009) menyebutkan bahwa belajar itu variabel tersebut diatas memberikan
merupakan suatu perubahan tingkah sumbangan terhadap prestasi belajar
laku secara relatif permanen dan peserta didik.
secara potensial terjadi sebagai hasil
D. SIMPULAN DAN SARAN
dari praktik penguatan motivasi yang
dilandasi tujuan tertentu. Jika telah Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

demikian motivasi belajar yang tinggi bahwa ada hubungan positif dan signifikan

berpengaruh terhadap pembelajaran antara lingkungan belajar di institusi pendidikan

dan nantinya berdampak pada prestasi dan motivasi belajar dengan prestasi belajar

belajar yang baik sehingga mampu mahasiswa Prorgam studi DIII Kebidanan

menghasilkan peserta didik yang STIKES Aisyiyah Surakarta. Bagi Peneliti

berkualitas dan mampu meningkatkan selanjutnya diharapkan untuk mengkaji variabel

sumber daya manusia yang akan lain yang mungkin belum diteliti yaitu variabel

berdampak pula pada kemajuan yang dapat mempengaruhi prestasi belajar

bangsa untuk masa sekarang dan mahasiswa seperti minatnya, tingkat kecerdasan,

masa yang akan datang. Maka dari bakat dan kemampuan kognitifnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 2004.Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. p: 83, 91-92, 138,151.


Azwar, S. 1987. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. p: 46-11.
Hidayat A, A. 2009. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data. Cetakan ketiga.
Salemba Medika. Jakarta. p: 68, 69, 87, 106, 140, 141, 144, 145.
Islamiyati. 2007. Pengaruh Media Pembelajaran dan Lingkungan Belajar terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas II Bidang Keahlian Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi FKIP
Universitas Sebelas Maret. p: 68, 69,70.
Purwanto, N. 2004. Psikologi Pendidikan. RemajaRosdakarya. Bandung. p: 14, 17, 72.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pres. Jakarta. p: 20, 73.
Sudjana, N.2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung. p:
56, 57.

Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi .... 31


GASTER Vol. 9 No. 2 Agustus 2012

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. p: 1,


2, 60, 64, 66.
Sunarto.2009. Prestasi Belajar. http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05 pengertian prestasi
belajar. diakses tanggal 17 April 2010.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Alfabeta. p: 130, 131.
Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. p: 275.
Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM (Pembelajaran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. p: 162, 163, 164.
Uno, Hamzah. 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. p: 23.
Winkel, WS. 1991. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Jakarta. p: 39.

32 Hubungan Lingkungan Belajar di Institusi ....

Anda mungkin juga menyukai