Ni Made Mega Indah Sari1, Gusti Ayu Ary Antari2, Ida Arimurti Sanjiwani2
1
Mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana; 2Dosen Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. Alamat korespondensi : megaindahsari734@gmail.com
Abstrak
Mahasiswa keperawatan merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami stres. Stres yang tidak
terkontrol dan berkepanjangan dapat menimbulkan dampak negatif seperti burnout. Salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi burnout adalah tipe kepribadian. Tipe Kepribadian dapat menentukan reaksi yang
ditimbulkan oleh stres yang berdampak pada burnout. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara
tipe kepribadian dengan burnout pada mahasiswa tahun pertama Keperawatan Universitas Udayana. Penelitian
ini merupakan penelitian analisis korelasional dengan sampel berjumlah 70 mahasiswa yang diperoleh dengan
teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Big Five Inventory (BFI) dan
kuesioner Maslach Burnout Student Survey (MBI-SS). Analisis data yang digunakan adalah uji statistik
Pearson Product Moment dan Spearmen Rank. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan tipe
kepribadian sebagian besar responden berada pada dimensi neuroticism (67,1%). Sebanyak 7,1% responden
memiliki burnout kategori tinggi, 90,0% responden memiliki burnout kategori sedang dan 2,9% responden
memiliki burnout kategori rendah. Uji analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif lemah
antara neuroticism dengan burnout pada mahasiswa keperawatan tahun pertama (nilai p = 0,041; r = 0,245).
Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara openness to experience, conscientiousness,
extraversion dan agreeableness dengan burnout pada mahasiswa keperawatan tahun pertama. Berdasarkan
temuan ini disimpulkan bahwa, tipe kepribadian dapat berkaitan dengan burnout pada mahasiswa keperawatan.
Institusi keperawatan disarankan untuk mengembangkan sebuah program orientasi yang berkaitan dengan tipe
kepribadian dan menerapkan suatu stategi untuk mencegah kejadian burnout pada mahasiswa.
Abstract
Nursing students are one of the groups that are susceptible to get stress. Uncontrolled and long-term stress
cause negative impacts, like burnout. One of the factors that can affect burnout is personality type. Personality
types can determine the reaction caused by stress which is impacting burnout. This study aimed to find out the
relationship between personality type and burnout in first-year nursing students. This study was correlational
analysis research with 70 students as the samples were obtained by simple random sampling technique. Big
Five Inventory (BFI) and Maslach Burnout Student Survey (MBI-SS) questionnaires were used as the
measuring instrument. Pearson Product Moment and Spearmen Rank statistical tests were used as data analysis.
The analysis result showed that based on personality type most of the respondents were in the dimension of
neuroticism (67.1%). A total of 7.1% of respondents have a high category of burnout, 90.0% of respondents
have a moderate category of burnout, and 2.9% of respondents have a low category of burnout. The test analysis
indicated that there was found a low positive relationship between neuroticism and burnout in first-year nursing
students (p = 0,041; r = 0,245). No significant relationship was found between openness to experience,
conscientiousness, extraversion, and agreeableness to burnout in first-year nursing students. The conclusion is
personality type can be related to burnout in first-year nursing students. It is recommended that nursing
institutions develop an orientation program associated with personality type and implement a strategy to
prevent burnout in students.
590
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
PENDAHULUAN
Stres adalah sebuah kondisi (Kumar & Nancy, 2011). Stres yang tidak
seseorang berada dalam situasi yang tertangani dan berkelanjutan ini dapat
dihadapkan dengan tantangan dan tekanan menimbulkan dampak negatif dan bisa
(Fadilah, 2013). Stres dapat terjadi pada mengarah pada terjadinya burnout
setiap individu, termasuk pada mahasiswa (Aliftitah, 2015).
(Rahmawati et al., 2017). American Burnout merupakan sindrom
College Health Association (2013), psikologis sebagai respon terhadap stres
menyatakan bahwa dalam bidang dan berkepanjangan yang dapat
pendidikan, masalah yang sering dihadapi menyebabkan kelelahan fisik dan emosi
oleh mahasiswa adalah stres.Bentuk stres (Santi, 2019). Istilah burnout awalnya
yang sering ditemukan dalam bidang digunakan pada konteks pekerjaan, namun
pendidikan yaitu stres akademik. mahasiswa juga dapat mengalami burnout.
Stres akademik merupakan emosi Menurut Salmela-Aro et al., (2008) sekolah
negatif yang dialami oleh mahasiswa yang merupakan salah satu konteks pelajar
mucul akibat tuntutan akademik (Barseli & sebagai pekerja. Meskipun pelajar tidak
Nikmarijal, 2017). Stres akademik bisa memegang sebuah pekerjaan (Maslach et
dialami oleh semua mahasiswa, termasuk al., 1996; Schaefeli et al., 1997), namun
mahasiswa keperawatan. Studi yang dari perspektif psikologisnya aktivitas yang
dilakukan oleh Amanya et al., (2018) di dilakukan mahasiswa dapat disebut sebagai
antara 258 mahasiswa kesehatan yang pekerjaan, seperti mengerjakan tugas dan
terdiri dari mahasiswa kedokteran, mengahadiri perkuliahan (Salmela-Aro et
kedokteran gigi, dan keperawatan al., 2009). Konsep tersebut juga telah
ditemukan bahwa sebanyak 57,4% kejadian diperluas ke tingkat Universitas (Schaufeli
stres berasal dari stres akademik. Apabila et al., 2002).
ditinjau dari program studinya ditemukan Penelitian Boni et al., (2018) pada
bahwa prevalensi stres mahasiswa 265 mahasiswa, menemukan yaitu
kedokteran sebanyak 57%, mahasiswa sebanyak 70,6% mengalami kelelahan
kedokteran gigi sebanyak 50%, dan emosional tinggi, sebanyak 52,8%
mahasiswa keperawatan sebanyak 63,3%. mengalami sinisme tinggi, dan sebanyak
Stressor yang sering dijumpai oleh 48,7% mengalami efektivitas akademik
mahasiswa terkait dengan kondisi yang rendah. Tahun akademik dengan
akademiknya meliputi, tugas, ujian dan frekuensi tertinggi mahasiswa yang
tuntutan akademik (Labrague, 2013). terpengaruh untuk ketiga dimensi burnout
Mahasiswa khususnya tahun pertama tersebut adalah tahun pertama (Silva et al.,
tentunya memiliki tingkat stres yang tinggi, 2014). Penelitian Wani dan Qazi (2019)
karena mengalami perubahan gaya belajar menemukan bahwa sebanyak 54%
dari Sekolah Menengah Atas (SMA) ke mahasiswa tahun pertama mengalami
Perguruan Tinggi (PT), harus burnout tinggi.
menyesuaikan dirinya terhadap tugas Literatur yang ada menyebutkan
perkulihan dan lingkungan barunya bahwa burnout dapat memberikan berbagai
(Rahmayani et al., 2019). Mahasiswa tahun dampak negatif bagi mahasiswa, antara lain
pertama khususnya mahasiswa munculnya perilaku menyontek, tidak hadir
keperawatan merupakan subyek yang kuliah, hilangnya motivasi untuk
rentan mengalami stres karena mahasiswa mengerjakan tugas, tinggal semester, dan
akan dihadapkan dengan perkulihan yang dikeluarkan dari kampus (Chen et al., 2014;
padat, mengerjakan tugas, ujian blok, Balkis, 2013). Dalam kondisi yang serius,
kompetensi klinik, serta mahasiswa harus burnout dapat memicu perilaku bunuh diri
beradaptasi dengan sistem pembelajaran Hasil penelitian Ijaz dan Ahmed (2019)
dari sekolah menengah ke universitas menyatakan burnout secara signifikan
591
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Mahasiswa Keperawatan Tahun Pertama
Variabel Responden Frekuensi (n) Persentase (%)
Usia 17 tahun 2 2,9
18 tahun 36 51,4
19 tahun 25 35,7
20 tahun 6 8,6
22 tahun 1 1,4
Jenis Kelamin Laki-laki 11 15,7
Perempuan 59 84,3
Jumlah 70 100
Tabel 2.
Tipe Kepribadian Mahasiswa Keperawatan Tahun Pertama
Variabel Dimensi Mean + SD Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Rendah 2 2,9
Openness to 28,54 + Sedang 22 31,4
Experience 5,388
Tinggi 46 65,7
Rendah 1 1,4
Conscientiousness 28,93 + Sedang 23 32,9
4,230
Tinggi 46 65,7
Rendah 1 1,4
Extraversion 28,57 + Sedang 23 32,9
Tipe 4,545
Kepribadian Tinggi 46 65,7
28,79 + Rendah 2 2,9
4,334
Agreeableness
Sedang 53 75,7
Tinggi 15 21,4
Rendah 1 1,4
Neuroticism 28,57 + Sedang 22 31,4
3,654
Tinggi 47 67,1
Jumlah 70 100
593
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata tipe serupa juga terjadi pada tipe kepribadian
kepribadian openness to experience adalah conscientiousness, extraversion, dan
28,54 (SD = 5,388), kepribadian neuroticism, sebagian besar responden
conscientiousnees adalah 28,93 (SD = berada pada kategori tinggi dengan
4,230), kepribadian extraversion adalah frekuensi berturut-turut 46 responden
28,57 (SD = 4,545), kepribadian (65,7%), 46 responden (65,7%) dan 47
agreeableness adalah 28,79 (SD = 4,334), responden (67,1%). Sementara itu, pada
dan kepriabdian neuroticism adalah 28,57 tipe kepribadian aggreableness mayoritas
(SD = 3,654). Mayoritas mahasiswa berada mahasiswa berada pada kategori sedang
pada tipe kepribadian openness to yaitu sebanyak 53 mahasiswa (75,7%).
experience dengan kategori tinggi yaitu
sebanyak 46 mahasiswa (65,7%). Kondisi
Tabel 3.
Burnout Responden Penelitian
Variabel Mean + SD Kategori Frekuensi Persentase (%)
Rendah 2 2,9
Burnout 42,49 + 10,261 Sedang 63 90,0
Tinggi 5 7,1
Jumlah 70 100
PEMBAHASAN
Burnout merupakan sindrom sebesar 42,49 dan mayoritas mahasiswa
psikologis sebagai respon terhadap stres mengalami burnout tingkat sedang
dan berkepanjangan yang mengakibatkan (90,0%). Alimah dan Swasti (2018),
kelelahan emosional, depersonalisasi atau Aghajari et al., (2018) dan Suprisma (2015)
sinisme, dan penurunan pencapaian pribadi yang menunjukkan bahwa sebagian besar
(Boni et al., 2018; Opeyemi, 2018). mahasiswa keperawatan mengalami
Analisis dalam penelitian ini menunjukkan burnout sedang.
bahwa rata-rata skor burnout mahasiswa
594
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
al., (2019) juga menjelaskan ini sejalan dengan penelitian Holman et al.,
conscientiousness tidak mempunyai (2018) yang menjelaskan terdapat
hubungan signifikan pada burnout. Sikap- hubungan yang signifikan antara
sikap yang terdapat pada kepribadian neuroticism dengan burnout. Costa dan
conscientiousness seperti teratur, McCrae (1994) menjelaskan keterkaitan
bertanggung jawab, disiplin, terorganisir, antara kepribadian neuroticism dengan
hati-hati, dan tepat waktu (Supian et al., situasi stres. Individu dengan kepribadian
2020). Costa dan McCrae (2003) neuroticism berkaitan dengan perasaan
menganggap kepribadian mudah marah, cemas, sedih, tegang dan
conscientiousness memiliki kognitif cenderung bereaksi terhadap stres akan
konstrak orientasi. Mahasiswa akan mudah terserang burnout. Seseorang yang
mengatur tujuannya sendiri, sehingga memiliki kepribadian neuroticism, akan
mahasiswa dengan kepribadian ini tidak lebih memperlihatkan reaksi negatif ketika
mudah untuk mengalami stres. mereka dihadapkan dengan situasi yang
Penelitian ini menemukan tidak penuh dengan tekanan (Sombasadi, 2019).
adanya hubungan antara extraversion Mahasiswa yang memiliki emosi negatif,
dengan burnout. Penelitian Holman et al., mahasiswa cenderung akan
(2018) juga menjelaskan extraversion tidak memperlihatkan reaksi negatifnya ketika
mempunyai hubungan signifikan terhadap dihadapkan dengan situasi yang penuh
burnout. Sikap-sikap yang terdapat pada tantangan dan tekanan, sehingga seseorang
kepribadian extraversion seperti asertif, dengan tipe kepribadian neuroticism sangat
mudah bergaul, aktif, terbuka, optimis, rentan mengalami kejadian burnout.
mudah bergaul dan bersosialisasi (Yanto et
al., 2019). Mahasiswa yang memiliki sikap- SIMPULAN DAN SARAN
sikap kepribadian extraversion tersebut Penelitian ini mendapatkan tipe
cenderung tidak mengembangkan burnout. kepribadian mahasiswa tahun pertama
Seorang dengan kepribadian extraversion dilihat dari dimensi kepribadian sebagian
menggunakan sikap terbuka, optimis, aktif, besar berada pada dimensi neuroticism dan
dan senang bersosialisi dalam menghadapi burnout pada mahasiswa tahun pertama
burnout. sebagian besar termasuk pada kategori
Penelitian ini menemukan tidak sedang. Adanya korelasi antara neuroticism
adanya hubungan antara agreeableness dengan burnout. Namun, tidak
dengan burnout. Penelitian Holman et al., ditemukannya korelasi antara openness to
(2018) juga menjelaskan agreeableness experience, conscientiousness,
tidak mempunyai hubungan signifikan pada extraversion dan agreeableness dengan
burnout. Individu yang memiliki tipe burnout pada mahasiswa keperawatan
kepribadian agreeableness akan merespon tahun pertama Universitas Udayana.
individu dengan positif, sehingga individu Penelitian yang tertarik dengan
yang memiliki faktor kepribadian permasalah yang sama, diharapkan dapat
agreeableness akan terhindar dari kejadian mengembangkan penelitian dengan
burnout pada lingkungannya (Alarcon et menambah faktor lain yang dapat
al., 2010). Seseorang dengan tipe mempengaruhi kejadian burnout pada
kepribadian agreeableness mampu mahasiswa. Selain itu, dapat dilakukannya
menangani keadaan yang penuh stres penelitian yang lebih dalam dan tidak hanya
(Utomo, 2017). menyebar kuesioner kepada responden
Penelitian ini menemukan adanya melainkan melakukan wawancara langsung
hubungan antara neuroticism dengan agar mendapatkan data yang lebih dalam
burnout pada mahasiswa (p = 0,041) mengenai kejadian burnout pada
dengan tingkat keeratan hubungan lemah mahasiswa.
dan arah korelasi positif (r = 0,245). Hasil
596
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
Kantor Pos Pusat Malang. Jurnal Ilmiah role of school context in adolescents’ school-
Psikologi Terapan, 01(02), 343–360. related burnout. European Psychologist,
Hidayat, D. R. (2011). Teori dan Aplikasi Psikologi 13(1), 12–23. https://doi.org/10.1027/1016-
Kepribadian dalam Konseling. Jakarta : 9040.13.1.12
Ghalia Indonesia. Salmela-Aro, K., Savolainen, H., & Holopainen, L.
Holman, A., Gavrilescu, I.-M., Muraru, I.-D., & (2009). Depressive symptoms and school
Petrariu, F. D. (2018). Alexithymia and the burnout during adolescence: Evidence from
Big Five Personality Traits As Predictors of two cross-lagged longitudinal studies. Journal
Burnout Among Medical Students. Medical- of Youth and Adolescence, 38(10), 1316–
Surgical Journal-Revista Medico- 1327. https://doi.org/10.1007/s10964-008-
Chirurgicala, 122(3), 592–602. 9334-3
Ijaz, T., & Ahmed, S. (2019). Suicidal Ideation and Santi, K. (2019). Pengaruh Big Five Personality
Burnout Among University Students. October, Dengan Kejadian Burnout Pada Mahasiswa
87927. Pendidikan Kedokteran. Jurnal Ilmiah
https://doi.org/10.20472/iac.2018.044.022 Mahasiswa Kedokteran, Vol. 8(1), hal. 64–70.
Labrague, L. (2013). Stress, Stressors, and Stress Schaefeli, W. B., Maslach, C., & Marek, T. (1997).
Responses of Student Nurses in a Government Professional Burnout : Recent Developments
Nursing School. Health Science Journal, 7(4), in Theory and Research. Philadelphia : Taylor
424–435. & Francis.
Balkis, M. (2013). The Relationship between Schaufeli, W. B., Martínez, I. M., Pinto, A. M.,
Academic Procrastination and Students’ Salanova, M., & Barker, A. B. (2002).
Burnout. Hacettepe Üniversitesi Eğitim Burnout and engagement in university
Fakültesi Dergisi, 28(28–1), 68–78. students a cross-national study. Journal of
Kumar, R., & Nancy, N. (2011). Stress And Coping Cross-Cultural Psychology, 33(5), 464–481.
Strategies Among Nursing Students. Nursing https://doi.org/10.1177/00220221020330050
and Midwifery Research Journal, 7(4), 140– 03
151. https://doi.org/10.33698/nrf0134 Shaifa, D., & Supriyadi, S. (2013). Hubungan
Maslach, C., Jackson, S. E., & Leiter, M. P. (1996). Dimensi Kepribadian The Big Five
The Maslach Burnout Inventory. Palo Alto, Personality dengan Penyesuaian Diri
CA : Consulting Psychologist Press. Mahasiswa Asing di Universitas Udayana.
Maslach, C., Schaufeli, W. B., & Leiter, M. P. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 72–83.
(2001). Job Burnout. Annu. Rev. Psychol. 52 https://doi.org/10.24843/jpu.2013.v01.i01.p0
:397–422. 8
Opeyemi, S.-M. I. (2018). Emotional Intelligence , Solikhah, Y. N. (2019). Hubungan antara Big Five
Academic Motivation and Self-Efficacy as Personality dengan Stress Akademik pada
Predictors of Academic Burnout Among Mahasiswa Kedokteran. Naskah Publikasi,
Undergraduates in. Research Advances in Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Brain Disorders and Therapy, 1, 1–6. Sombasadi, I. F. (2019). Hubungan antara Big Five
https://doi.org/10.29011/RABDT-102. Factor Personality dengan Job Burnout pada
Prabhasuari, I. A. M. (2019). Survei Burnout Pada Karyawan PT. “X” di Sulawesi Selatan.
Mahasiswa Keperawatan Yang Menjalani Naskah Publikasi, Universitas Kristen Satya
Sistem Pembelajaran Blok Di Fakultas Wacana.
Kedokteran Naskah Publikasi, Universitas Steve, D., Amisi, M. D., & Punuh, M. I. (2021).
Udayana. Gambaran Aktivitas Fisik Mahasiswa
Rahmawati, S., Indriayu, M., & Sabandi, M. (2017). Semester II Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pengaruh Tekanan Akademik Terhadap Universitas Sam Ratulangi Saat Pembatasan
Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Sosial Masa Pandemi Covid -19. Jurnal
Ekonomi Fakultas Keguruan Dan Ilmu KESMAS, 10(1), 95–104.
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Jurnal Supian, Rahmi, S., & Sovayunanto, R. (2020). Big
Pendidikan Ekonomi, 3(2), 1–16. Five Personality dan Motivasi Belajar
Rahmayani, R. D., Liza, R. G., & Syah, N. A. Mahasiswa Akademi Keperawatan Kaltara.
(2019). Gambaran Tingkat Stres Berdasarkan Jurnal Bimbingan Dan Konseling Borneo,
Stressor pada Mahasiswa Kedokteran Tahun 2(1), 10–18.
Pertama Program Studi Profesi Dokter Suprisma, A. (2015). Hubungan Antara Burnout
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Syndrome dengan Motivasi Berprestasi pada
Angkatan 2017. Jurnal Kesehatan Andalas, Mahasiswa Profesi Ners di Stikes Patria
8(1), 103. Husada Blitar. Naskah Publikasi, Stikes
https://doi.org/10.25077/jka.v8i1.977 Patria.
Salmela-Aro, K., Kiuru, N., Pietikäinen, M., & Utomo, A. B. (2017). Pengaruh dukungan Sosial dan
Jokela, J. (2008). Does school matter? The Kepribadian terhadap Burnout pada
598
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
599
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021