Anda di halaman 1dari 10

Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN DENGAN BURNOUT PADA MAHASISWA


TAHUN PERTAMA PSSIKPN FK UNUD

Ni Made Mega Indah Sari1, Gusti Ayu Ary Antari2, Ida Arimurti Sanjiwani2
1
Mahasiswa Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana; 2Dosen Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. Alamat korespondensi : megaindahsari734@gmail.com

Abstrak
Mahasiswa keperawatan merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami stres. Stres yang tidak
terkontrol dan berkepanjangan dapat menimbulkan dampak negatif seperti burnout. Salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi burnout adalah tipe kepribadian. Tipe Kepribadian dapat menentukan reaksi yang
ditimbulkan oleh stres yang berdampak pada burnout. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara
tipe kepribadian dengan burnout pada mahasiswa tahun pertama Keperawatan Universitas Udayana. Penelitian
ini merupakan penelitian analisis korelasional dengan sampel berjumlah 70 mahasiswa yang diperoleh dengan
teknik simple random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Big Five Inventory (BFI) dan
kuesioner Maslach Burnout Student Survey (MBI-SS). Analisis data yang digunakan adalah uji statistik
Pearson Product Moment dan Spearmen Rank. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan tipe
kepribadian sebagian besar responden berada pada dimensi neuroticism (67,1%). Sebanyak 7,1% responden
memiliki burnout kategori tinggi, 90,0% responden memiliki burnout kategori sedang dan 2,9% responden
memiliki burnout kategori rendah. Uji analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif lemah
antara neuroticism dengan burnout pada mahasiswa keperawatan tahun pertama (nilai p = 0,041; r = 0,245).
Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara openness to experience, conscientiousness,
extraversion dan agreeableness dengan burnout pada mahasiswa keperawatan tahun pertama. Berdasarkan
temuan ini disimpulkan bahwa, tipe kepribadian dapat berkaitan dengan burnout pada mahasiswa keperawatan.
Institusi keperawatan disarankan untuk mengembangkan sebuah program orientasi yang berkaitan dengan tipe
kepribadian dan menerapkan suatu stategi untuk mencegah kejadian burnout pada mahasiswa.

Kata Kunci : Burnout, Mahasiswa Tahun Pertama, Tipe Kepribadian

Abstract
Nursing students are one of the groups that are susceptible to get stress. Uncontrolled and long-term stress
cause negative impacts, like burnout. One of the factors that can affect burnout is personality type. Personality
types can determine the reaction caused by stress which is impacting burnout. This study aimed to find out the
relationship between personality type and burnout in first-year nursing students. This study was correlational
analysis research with 70 students as the samples were obtained by simple random sampling technique. Big
Five Inventory (BFI) and Maslach Burnout Student Survey (MBI-SS) questionnaires were used as the
measuring instrument. Pearson Product Moment and Spearmen Rank statistical tests were used as data analysis.
The analysis result showed that based on personality type most of the respondents were in the dimension of
neuroticism (67.1%). A total of 7.1% of respondents have a high category of burnout, 90.0% of respondents
have a moderate category of burnout, and 2.9% of respondents have a low category of burnout. The test analysis
indicated that there was found a low positive relationship between neuroticism and burnout in first-year nursing
students (p = 0,041; r = 0,245). No significant relationship was found between openness to experience,
conscientiousness, extraversion, and agreeableness to burnout in first-year nursing students. The conclusion is
personality type can be related to burnout in first-year nursing students. It is recommended that nursing
institutions develop an orientation program associated with personality type and implement a strategy to
prevent burnout in students.

Keywords: Burnout, First-Year Students, Personality Type

590
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

PENDAHULUAN
Stres adalah sebuah kondisi (Kumar & Nancy, 2011). Stres yang tidak
seseorang berada dalam situasi yang tertangani dan berkelanjutan ini dapat
dihadapkan dengan tantangan dan tekanan menimbulkan dampak negatif dan bisa
(Fadilah, 2013). Stres dapat terjadi pada mengarah pada terjadinya burnout
setiap individu, termasuk pada mahasiswa (Aliftitah, 2015).
(Rahmawati et al., 2017). American Burnout merupakan sindrom
College Health Association (2013), psikologis sebagai respon terhadap stres
menyatakan bahwa dalam bidang dan berkepanjangan yang dapat
pendidikan, masalah yang sering dihadapi menyebabkan kelelahan fisik dan emosi
oleh mahasiswa adalah stres.Bentuk stres (Santi, 2019). Istilah burnout awalnya
yang sering ditemukan dalam bidang digunakan pada konteks pekerjaan, namun
pendidikan yaitu stres akademik. mahasiswa juga dapat mengalami burnout.
Stres akademik merupakan emosi Menurut Salmela-Aro et al., (2008) sekolah
negatif yang dialami oleh mahasiswa yang merupakan salah satu konteks pelajar
mucul akibat tuntutan akademik (Barseli & sebagai pekerja. Meskipun pelajar tidak
Nikmarijal, 2017). Stres akademik bisa memegang sebuah pekerjaan (Maslach et
dialami oleh semua mahasiswa, termasuk al., 1996; Schaefeli et al., 1997), namun
mahasiswa keperawatan. Studi yang dari perspektif psikologisnya aktivitas yang
dilakukan oleh Amanya et al., (2018) di dilakukan mahasiswa dapat disebut sebagai
antara 258 mahasiswa kesehatan yang pekerjaan, seperti mengerjakan tugas dan
terdiri dari mahasiswa kedokteran, mengahadiri perkuliahan (Salmela-Aro et
kedokteran gigi, dan keperawatan al., 2009). Konsep tersebut juga telah
ditemukan bahwa sebanyak 57,4% kejadian diperluas ke tingkat Universitas (Schaufeli
stres berasal dari stres akademik. Apabila et al., 2002).
ditinjau dari program studinya ditemukan Penelitian Boni et al., (2018) pada
bahwa prevalensi stres mahasiswa 265 mahasiswa, menemukan yaitu
kedokteran sebanyak 57%, mahasiswa sebanyak 70,6% mengalami kelelahan
kedokteran gigi sebanyak 50%, dan emosional tinggi, sebanyak 52,8%
mahasiswa keperawatan sebanyak 63,3%. mengalami sinisme tinggi, dan sebanyak
Stressor yang sering dijumpai oleh 48,7% mengalami efektivitas akademik
mahasiswa terkait dengan kondisi yang rendah. Tahun akademik dengan
akademiknya meliputi, tugas, ujian dan frekuensi tertinggi mahasiswa yang
tuntutan akademik (Labrague, 2013). terpengaruh untuk ketiga dimensi burnout
Mahasiswa khususnya tahun pertama tersebut adalah tahun pertama (Silva et al.,
tentunya memiliki tingkat stres yang tinggi, 2014). Penelitian Wani dan Qazi (2019)
karena mengalami perubahan gaya belajar menemukan bahwa sebanyak 54%
dari Sekolah Menengah Atas (SMA) ke mahasiswa tahun pertama mengalami
Perguruan Tinggi (PT), harus burnout tinggi.
menyesuaikan dirinya terhadap tugas Literatur yang ada menyebutkan
perkulihan dan lingkungan barunya bahwa burnout dapat memberikan berbagai
(Rahmayani et al., 2019). Mahasiswa tahun dampak negatif bagi mahasiswa, antara lain
pertama khususnya mahasiswa munculnya perilaku menyontek, tidak hadir
keperawatan merupakan subyek yang kuliah, hilangnya motivasi untuk
rentan mengalami stres karena mahasiswa mengerjakan tugas, tinggal semester, dan
akan dihadapkan dengan perkulihan yang dikeluarkan dari kampus (Chen et al., 2014;
padat, mengerjakan tugas, ujian blok, Balkis, 2013). Dalam kondisi yang serius,
kompetensi klinik, serta mahasiswa harus burnout dapat memicu perilaku bunuh diri
beradaptasi dengan sistem pembelajaran Hasil penelitian Ijaz dan Ahmed (2019)
dari sekolah menengah ke universitas menyatakan burnout secara signifikan
591
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

dapat membuat mahasiswa melakukan perkuliahan, kehilangan minat, motivasi,


tindakan bunuh diri. Persentase mahasiswa dan antusiasme terhadap perkuliahannya
yang mengalami burnout yaitu 53,50% dan serta mudah cemas dan tegang ketika
terdapat sekitar 4,05% yang memiliki dihadapi dengan masalah. Disisi lain,
keinginan untuk bunuh diri. mahasiswa juga merasa tertarik untuk
Menurut Maslach et al., (2001), mempelajari hal-hal baru, penuh
faktor yang dapat mempengaruhi kejadian pertimbangan dalam mengambil suatu
burnout adalah faktor individual, dimana keputusan, mudah bergaul, dan mampu
didalamnya terdapat faktor kepribadian. bekerjasama dengan orang lain. Dari hasil
Alarcon, Eschleman, dan Bowling dalam tersebut dapat disimpulkan bahwa beberapa
penelitian Hardiyanti (2013), menyatakan mahasiswa mungkin mengalami gejala-
bahwa kepribadian adalah faktor yang gejala yang mengarah ke burnout sehingga
berperan dalam mengembangkan kejadian perlu di teliti lebih mendalam. Berdasarkan
burnout. Faktor kepribadian dianggap penjabaran tersebut peneliti menganggap
berkaitan dengan penilaian pengalaman penting untuk dilakukan penelitian terkait
stres seseorang, dikarenakan kepribadian “Hubungan Tipe Kepribadian dengan
dapat menentukan reaksi stres sesorang Burnout pada Mahasiswa Tahun Pertama
yang akan berdampak pada kejadian Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan
burnout (Asih & Trisni, 2015). Meskipun dan Profesi Ners (PSSIKPN) FK Unud”.
faktor kepribadian diyakini mempunyai Tujuan penelitian ini yaitu untuk
hubungan dalam mengembangkan burnout, mengetahui hubungan antara tipe
namun beberapa studi belum secara jelas kepribadian dengan burnout pada
menggambarkan bentuk hubungannya mahasiswa tahun pertama PSSIKPN FK
(Hidayat, 2011; Shaifa & Supriyadi, 2013). Unud.
Salah satu konsep kepribadian
menggunakan teori big five factors METODE PENELITIAN
personality. Big five inventory memiliki Penelitian ini berjenis korelasional
lima buah dimensi diantaranya openness, menggunakan pendekatan cross sectional
conscientiousness, extraversion, yang dilakukan di PSSIKPN FK Unud pada
agreeableness, dan neuroticism bulan Maret sampai April 2021. Populasi
(Widhiastuti, 2014). Penelitian Celik dan penelitian yaitu mahasiswa tahun pertama
Oral (2013), menyatakan bahwa terdapat angkatan 2020 PSSIKPN FK Unud. Sampel
hubungan tipe kepribadian dengan kejadian penelitian berjumlah 70 mahasiswa yang
burnout. Holman et al., (2018), dipilih dengan menggunakan metode
menemukan bahwa neuroticism memiliki probability samping dengan teknik simple
korelasi signifikan terhadap kejadian random sampling. Pengambilan data dalam
burnout. Individu yang memiliki penelitian ini dilakukan selama satu minggu
kepribadian neuroticism yang tinggi dengan menyebarkan google form ke
berpeluang tinggi untuk mengalami mahasiswa melalui whatsapp group. Pada
burnout. Individu dengan kepribadian ini google form berisi persetujuan untuk
cenderung lebih mengalami depresi, menjadi responden, data demografi,
kecemasan, sedih, gelisah, dan emosi kuesioner tipe kepribadian dan kuesioner
sehingga lebih mudah terkena burnout. burnout. Estimasi waktu pengisian
Studi pendahuluan yang dilakukan kuesioner sekitar 10-15 menit.
pada mahasiswa tahun pertama PSSIKPN Pengumpulan data dilakukan
FK Unud menujukkan bahwa mahasiswa menggunakan kuesioner tipe kepribadian
mengalami kelelahan, stres dengan Big Five Inventory (BFI) yang telah
kegiatan perkuliahan, kesulitan dalam dinyatakan valid dan reliabel dengan nilai
menyesuaikan diri dengan lingkungan Cronbach’s alpha adalah 0,727 openness to
perkuliahannya, merasa tertekan karena experience, 0,597 conscientiousness, 0,719
592
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

extraversion, 0,631 agreeableness, dan (MBI-SS) terdiri dari 14 item pertanyaan.


0,828 neuroticsm (Solikhah, 2019). Untuk analisis data dalam penelitian ini
Kuesioner burnout yang digunakan yaitu adalah uji korelasi Pearson Product
Maslach Burnout Inventory-Student Survey Moment dan Spearman Rank menggunakan
(MBI-SS) yang telah dinyatakan valid dan program SPSS.
reliabel dengan nilai Cronbach’s alpha
untuk MBI-SS adalah 0,781 (Prabhasuari, HASIL PENELITIAN
2019). Kuesioner Big Five Inventory (BFI) Hasil penelitian akan dijelaskan pada tabel
terdiri dari 41 item pertanyaan dan kuesiner sebagai berikut :
Maslach Burnout Inventory-Student Survey

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Mahasiswa Keperawatan Tahun Pertama
Variabel Responden Frekuensi (n) Persentase (%)
Usia 17 tahun 2 2,9
18 tahun 36 51,4
19 tahun 25 35,7
20 tahun 6 8,6
22 tahun 1 1,4
Jenis Kelamin Laki-laki 11 15,7
Perempuan 59 84,3
Jumlah 70 100

Karakteristik responden mayoritas berusia (51,4%) dan berjenis kelamin perempuan,


18 tahun, yaitu sebanyak 36 mahasiswa yaitu sebanyak 59 mahasiswa (84,3%).

Tabel 2.
Tipe Kepribadian Mahasiswa Keperawatan Tahun Pertama
Variabel Dimensi Mean + SD Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Rendah 2 2,9
Openness to 28,54 + Sedang 22 31,4
Experience 5,388
Tinggi 46 65,7
Rendah 1 1,4
Conscientiousness 28,93 + Sedang 23 32,9
4,230
Tinggi 46 65,7
Rendah 1 1,4
Extraversion 28,57 + Sedang 23 32,9
Tipe 4,545
Kepribadian Tinggi 46 65,7
28,79 + Rendah 2 2,9
4,334
Agreeableness
Sedang 53 75,7
Tinggi 15 21,4
Rendah 1 1,4
Neuroticism 28,57 + Sedang 22 31,4
3,654
Tinggi 47 67,1
Jumlah 70 100

593
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata tipe serupa juga terjadi pada tipe kepribadian
kepribadian openness to experience adalah conscientiousness, extraversion, dan
28,54 (SD = 5,388), kepribadian neuroticism, sebagian besar responden
conscientiousnees adalah 28,93 (SD = berada pada kategori tinggi dengan
4,230), kepribadian extraversion adalah frekuensi berturut-turut 46 responden
28,57 (SD = 4,545), kepribadian (65,7%), 46 responden (65,7%) dan 47
agreeableness adalah 28,79 (SD = 4,334), responden (67,1%). Sementara itu, pada
dan kepriabdian neuroticism adalah 28,57 tipe kepribadian aggreableness mayoritas
(SD = 3,654). Mayoritas mahasiswa berada mahasiswa berada pada kategori sedang
pada tipe kepribadian openness to yaitu sebanyak 53 mahasiswa (75,7%).
experience dengan kategori tinggi yaitu
sebanyak 46 mahasiswa (65,7%). Kondisi
Tabel 3.
Burnout Responden Penelitian
Variabel Mean + SD Kategori Frekuensi Persentase (%)
Rendah 2 2,9
Burnout 42,49 + 10,261 Sedang 63 90,0
Tinggi 5 7,1
Jumlah 70 100

Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata pada level sedang yaitu sebanyak 63


burnout adalah 42,49 (SD = 10,261). mahasiswa (90,0%).
Mayoritas responden mengalami burnout
Tabel 4.
Analisis Hubungan Tipe Kepribadian dengan Burnout pada Mahasiswa (n = 70)
Variabel Nilai p Nilai r
Openness to Experience 0,292 -0,128***
Conscientiousness 0,314 -0,122***
Extraversion Burnout 0,081 -0,210***
Aggreableness 0,109 0,193**
Neuroticism 0,041* 0,245***
Keterangan *) signifikan pada α = 0,05; **) Uji Pearson Product Moment; ***) Uji Spearman Rank
Tabel 4 menjelaskan bahwa tidak terdapat burnout pada mahasiswa tahun pertama
hubungan antara kepribadian openness to PSSIKPN FK Universitas Udayana. Selain
experience (nilai p = 0,292), itu, diketahui bahwa terdapat hubungan
conscientiousness (nilai p = 0,314), positif lemah antara kepribadian
extraversion (nilai p = 0,081) dan neuroticism dengan burnout pada
agreeableness (nilai p = 0,109) dengan mahasiswa (nilai p = 0,04; r = 0,245).

PEMBAHASAN
Burnout merupakan sindrom sebesar 42,49 dan mayoritas mahasiswa
psikologis sebagai respon terhadap stres mengalami burnout tingkat sedang
dan berkepanjangan yang mengakibatkan (90,0%). Alimah dan Swasti (2018),
kelelahan emosional, depersonalisasi atau Aghajari et al., (2018) dan Suprisma (2015)
sinisme, dan penurunan pencapaian pribadi yang menunjukkan bahwa sebagian besar
(Boni et al., 2018; Opeyemi, 2018). mahasiswa keperawatan mengalami
Analisis dalam penelitian ini menunjukkan burnout sedang.
bahwa rata-rata skor burnout mahasiswa
594
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Kejadian burnout dapat dipengaruhi mengalami kelelahan emosional.


oleh faktor situasional. Lingkungan Perbedaan burnout antara perempuan dan
perkuliahan menjadi salah satu sumber laki-laki dikaitkan dengan adanya
stressor mahasiswa tahun pertama yang perbedaan dalam menggunakan sumber
dapat mengembangkan burnout. Stressor daya untuk mengatasi masalah yang
ini meliputi perkuliahan yang padat, muncul dalam kehidupan akademiknya.
mengerjakan tugas, ujian blok, kompetensi Perbedaan burnout ini dapat disebabkan
klinik, sehingga memungkinkan mahasiswa karena faktor budaya, sosial dan agama
dapat mengalami kelelahan (Labrague, (Aguayo et al., 2019).
2013). Mahasiswa keperawatan tahun Menurut Allport (1961), kepribadian
pertama harus beradaptasi dengan sistem merupakan suatu organisasi dalam diri
pembelajaran dari sekolah menengah ke seseorang yang menentukan caranya yang
universitas, seperti mengerjakan tugas unik dalam menyesuaikan diri terhadap
dalam jangka waktu tertentu dan menjalani lingkungannya. Tipe kepribadian
perkuliahan yang bahkan hampir setiap hari mahasiswa dilihat dari dimensi kepribadian
(Alimah & Swasti, 2018). Dapat sebagian besar mahasiswa berada pada
disimpulkan bahwa kelelahan emosional dimensi kepribadian neuroticisim (67,1%).
pada mahasiswa mengacu pada kelelahan Fitria et al., (2019) menyebutkan bahwa
yang disebabkan oleh faktor beban studi neuroticism menjadi kepribadian dominan
atau kerja yang berlebihan pada mahasiswa. dimiliki oleh mahasiswa. Individu dengan
Berdasarkan karakteristik usia, kepribadian neuroticism cenderung akan
mayoritas mahasiswa berusia 18 tahun. menilai situasi secara negatif sehingga
Steve et al., (2021) menjelaskan bahwa memiliki emosi negatif terhadap dirinya
mayoritas mahasiswa semester dua berusia dan mudah mengembangkan perasaan
18 tahun. Usia lebih muda akan mempunyai seperti mudah murung, sedih, tidak aman
tingkat burnout yang lebih tinggi (Maslach dan tidak tenang (Solikhah, 2019).
et al., 2001). Dalam menjalankan studinya, Penelitian ini menemukan tidak
mahasiswa diharapkan untuk mampu adanya hubungan antara openness to
memenuhi tuntutan dalam perkuliahan experience dengan burnout. Penelitian
seperti tugas perkulihan, materi Holman et al., (2018) juga menjelaskan
perkuliahan yang semakin sulit, opennes to experience tidak mempunyai
penyesuaian diri di kampus dan pemenuhan hubungan yang signifikan pada burnout.
harapan untuk meraih pencapaian Sikap-sikap yang terdapat pada kepribadian
akademik (Chai et al., 2012). Mahasiswa openness to experience seperti mempunyai
yang tidak mampu menangani masalah sifat imajinatif, kreatif, berpikiran luas, dan
perkuliahan akan membuat mahasiswa memiliki sifat ingin tahu (Supian et al.,
rentan mengalami burnout (Arlinkasari & 2020). Mahasiswa yang memiliki sikap-
Akmal, 2017). sikap kepribadian openness to experience
Berdasarkan karakteristik jenis cenderung tidak mengembangkan burnout.
kelamin, mayoritas mahasiswa berjenis Seorang dengan kepribadian openness to
kelamin perempuan. Alimah dan Swasti experience menggunakan imajinasi,
(2018) menjelaskan bahwa mayoritas keluasan kemampuan berfikir mereka
mahasiswa keperawatan berjenis kelamin dalam menghadapi burnout. Individu
perempuan. Maslach et al., (2001) dengan jenis kepribadian openness to
menyebutkan bahwa seorang perempuan experience akan terbuka dan menggunakan
mengalami burnout lebih tinggi daripada ide kreatif dan dalam mengatasi tekanan
laki-laki. Perempuan memperlihatkan dan tantangan yang dijalaninya.
persentase lebih tinggi mengalami kejadian Penelitian ini menemukan tidak
burnout daripada laki-laki. Hal ini adanya hubungan antara conscientiousness
dikarenakan seorang perempuan sering dengan burnout. Penelitian Fillhumaam et
595
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

al., (2019) juga menjelaskan ini sejalan dengan penelitian Holman et al.,
conscientiousness tidak mempunyai (2018) yang menjelaskan terdapat
hubungan signifikan pada burnout. Sikap- hubungan yang signifikan antara
sikap yang terdapat pada kepribadian neuroticism dengan burnout. Costa dan
conscientiousness seperti teratur, McCrae (1994) menjelaskan keterkaitan
bertanggung jawab, disiplin, terorganisir, antara kepribadian neuroticism dengan
hati-hati, dan tepat waktu (Supian et al., situasi stres. Individu dengan kepribadian
2020). Costa dan McCrae (2003) neuroticism berkaitan dengan perasaan
menganggap kepribadian mudah marah, cemas, sedih, tegang dan
conscientiousness memiliki kognitif cenderung bereaksi terhadap stres akan
konstrak orientasi. Mahasiswa akan mudah terserang burnout. Seseorang yang
mengatur tujuannya sendiri, sehingga memiliki kepribadian neuroticism, akan
mahasiswa dengan kepribadian ini tidak lebih memperlihatkan reaksi negatif ketika
mudah untuk mengalami stres. mereka dihadapkan dengan situasi yang
Penelitian ini menemukan tidak penuh dengan tekanan (Sombasadi, 2019).
adanya hubungan antara extraversion Mahasiswa yang memiliki emosi negatif,
dengan burnout. Penelitian Holman et al., mahasiswa cenderung akan
(2018) juga menjelaskan extraversion tidak memperlihatkan reaksi negatifnya ketika
mempunyai hubungan signifikan terhadap dihadapkan dengan situasi yang penuh
burnout. Sikap-sikap yang terdapat pada tantangan dan tekanan, sehingga seseorang
kepribadian extraversion seperti asertif, dengan tipe kepribadian neuroticism sangat
mudah bergaul, aktif, terbuka, optimis, rentan mengalami kejadian burnout.
mudah bergaul dan bersosialisasi (Yanto et
al., 2019). Mahasiswa yang memiliki sikap- SIMPULAN DAN SARAN
sikap kepribadian extraversion tersebut Penelitian ini mendapatkan tipe
cenderung tidak mengembangkan burnout. kepribadian mahasiswa tahun pertama
Seorang dengan kepribadian extraversion dilihat dari dimensi kepribadian sebagian
menggunakan sikap terbuka, optimis, aktif, besar berada pada dimensi neuroticism dan
dan senang bersosialisi dalam menghadapi burnout pada mahasiswa tahun pertama
burnout. sebagian besar termasuk pada kategori
Penelitian ini menemukan tidak sedang. Adanya korelasi antara neuroticism
adanya hubungan antara agreeableness dengan burnout. Namun, tidak
dengan burnout. Penelitian Holman et al., ditemukannya korelasi antara openness to
(2018) juga menjelaskan agreeableness experience, conscientiousness,
tidak mempunyai hubungan signifikan pada extraversion dan agreeableness dengan
burnout. Individu yang memiliki tipe burnout pada mahasiswa keperawatan
kepribadian agreeableness akan merespon tahun pertama Universitas Udayana.
individu dengan positif, sehingga individu Penelitian yang tertarik dengan
yang memiliki faktor kepribadian permasalah yang sama, diharapkan dapat
agreeableness akan terhindar dari kejadian mengembangkan penelitian dengan
burnout pada lingkungannya (Alarcon et menambah faktor lain yang dapat
al., 2010). Seseorang dengan tipe mempengaruhi kejadian burnout pada
kepribadian agreeableness mampu mahasiswa. Selain itu, dapat dilakukannya
menangani keadaan yang penuh stres penelitian yang lebih dalam dan tidak hanya
(Utomo, 2017). menyebar kuesioner kepada responden
Penelitian ini menemukan adanya melainkan melakukan wawancara langsung
hubungan antara neuroticism dengan agar mendapatkan data yang lebih dalam
burnout pada mahasiswa (p = 0,041) mengenai kejadian burnout pada
dengan tingkat keeratan hubungan lemah mahasiswa.
dan arah korelasi positif (r = 0,245). Hasil
596
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

DAFTAR PUSTAKA Pendidikan, 5(3), 143–148.


Aghajari, Z., Loghmani, L., Ilkhani, M., Talebi, A., Celik, G. T., & Oral, E. L. (2013). Burnout Levels
Ashktorab, T., Ahmadi, M., & Borhani, F. and Personality Traits - The Case of Turkish
(2018). The relationship between quality of Architectural Students. Creative Education,
learning experiences and academic burnout 04(02), 124–131.
among nursing students of Shahid Beheshti https://doi.org/10.4236/ce.2013.42018
University of medical sciences in 2015. Chai, P. P. M., Krägeloh, C. U., Shepherd, D., &
Electronic Journal of General Medicine, Billington, R. (2012). Stress and quality of life
15(6) in international and domestic university
Aguayo, R., Cañadas, G. R., Assbaa-Kaddouri, L., students: Cultural differences in the use of
Cañadas-De la Fuente, G. A., Ramírez-Baena, religious coping. Mental Health, Religion and
L., & Ortega-Campos, E. (2019). A risk Culture, 15(3), 265–277.
profile of sociodemographic factors in the https://doi.org/10.1080/13674676.2011.5716
onset of academic burnout syndrome in a 65
sample of university students. International Chen, W.-S., Haniff, J., Siau, C.-S., Seet, W., Loh,
Journal of Environmental Research and S.-F., Jamil, M. H. A., Sa ’at, N., & Baharum,
Public Health, 16(5), 1–10 N. (2014). Burnout in academics: An
Alarcon, G., Eschleman, K. J., & Bowling, N. A. empirical study in private universities in
(2010). Relationships between personality Malaysia. The International Journal of Social
variables and burnout : A meta-analysis. Work Sciences and Humanities Invention, 1(2), 62–
& Stress, 23(3), 37–41. 72.
https://doi.org/10.1080/02678370903282600 Costa, P., & McCrae, R. R. (1994). Personality
Aliftitah, S. (2015). Pengaruh Solution Focused Disorders and The Five-Factor Model of
Brief Counselling dalam mencegah Burnout Personality. Washington DC, USA :
Syndrome pada Mahasiswa Keperawatan. American Psychological Association.
Jurnal Kesehatan “Wirajaya Medika,” 6(2), Costa, P. T., & McCrae, R. R. (2003). Personality in
68–77. Adulthood Secon Edition A Five Factor
Alimah, S., & Swasti, K. G. (2018). Gambaran Theory Perspective. New York : The Guilford
Burnout pada Mahasiswa Keperawatan di Press.
Purwokerto. Jurnal Keperawatan Soedirman, Silva, R. M., Goulart, C. T., Lopes, L. F. D., Serrano,
11(2), 130–141 P. M., Costa, A. L. S., & de Azevedo Guido,
Allport, G. W. (1961). Personality : A Psychological L. (2014). Hardy personality and burnout
Interpretation. New York : Henry Holth and syndrome among nursing students in three
Company. Brazilian universities-an analytic study. BMC
Amanya, S. B., Nakitende, J., & Ngabirano, T. D. Nursing, 13(1), 1–6.
(2018). A cross-sectional study of stress and https://doi.org/10.1186/1472-6955-13-9
its sources among health professional students Boni, R. A., Paiva, C. E., De Oliveira, M. A.,
at Makerere University, Uganda. Nursing Lucchetti, G., Fregnani, J. H. T. G., & Paiva,
Open, 5(1), 70–76. B. S. R. (2018). Burnout among medical
https://doi.org/10.1002/nop2.113 students during the first years of
American College Health Association. (2013). undergraduate school: Prevalence and
American College Health Association- associated factors. PLoS ONE, 13(3), 1–15.
National College Health Assessment II : https://doi.org/10.1371/journal.pone.0191746
Reference Group Executive Summary Fall Fadilah, A. E. R. (2013). Stres dan Motivasi Belajar
2013. American College Health Association. Pada Mahasiswa Psikologi Universitas
Arlinkasari, F., & Akmal, S. Z. (2017). Hubungan Mulawarman yang Sedang Menyusun Skripsi.
antara School Engagement, Academic Self- EJournal Psikologi, 1(3), 254–267.
Efficacy dan Academic Burnout pada Fillhumaam, F., Nurcholis, G., & Nurahaju, R.
Mahasiswa. Humanitas (Jurnal Psikologi), (2019). Hubungan Stres Kerja Dan
1(2), 81–102. Kepribadian Dengan Burnout Pada Anak
https://doi.org/10.28932/humanitas.v1i2.418 Buah Kapal (ABK) Kri “X” Tni Angkatan
Asih, F., & Trisni, L. (2015). Hubungan Antara Laut Surabaya. Jurnal Sains Psikologi, 8(2),
Kepribadian Hardiness Dengan Burnout Pada 199–206.
Perawat Gawat Darurat Di Rumah Sakit https://doi.org/10.17977/um023v8i22019p19
Pantiwilasa Citarum. Psikodimensia, 14(1), 9
11–23. Fitria, A. N., Putri, C. D., & Rahmah, T. (2019).
https://doi.org/10.24167/psiko.v14i1.370 Gambaran Kepribadian Mahasiswa Baru
Barseli, M., & Nikmarijal, N. (2017). Jurnal 2019. Psikologi.
Konseling dan Pendidikan Konsep Stres Hardiyanti, R. (2013). Burnout Ditinjau dari Big
Akademik Siswa. Jurnal Konseling Dan Five Factors Personality pada Karyawan
597
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Kantor Pos Pusat Malang. Jurnal Ilmiah role of school context in adolescents’ school-
Psikologi Terapan, 01(02), 343–360. related burnout. European Psychologist,
Hidayat, D. R. (2011). Teori dan Aplikasi Psikologi 13(1), 12–23. https://doi.org/10.1027/1016-
Kepribadian dalam Konseling. Jakarta : 9040.13.1.12
Ghalia Indonesia. Salmela-Aro, K., Savolainen, H., & Holopainen, L.
Holman, A., Gavrilescu, I.-M., Muraru, I.-D., & (2009). Depressive symptoms and school
Petrariu, F. D. (2018). Alexithymia and the burnout during adolescence: Evidence from
Big Five Personality Traits As Predictors of two cross-lagged longitudinal studies. Journal
Burnout Among Medical Students. Medical- of Youth and Adolescence, 38(10), 1316–
Surgical Journal-Revista Medico- 1327. https://doi.org/10.1007/s10964-008-
Chirurgicala, 122(3), 592–602. 9334-3
Ijaz, T., & Ahmed, S. (2019). Suicidal Ideation and Santi, K. (2019). Pengaruh Big Five Personality
Burnout Among University Students. October, Dengan Kejadian Burnout Pada Mahasiswa
87927. Pendidikan Kedokteran. Jurnal Ilmiah
https://doi.org/10.20472/iac.2018.044.022 Mahasiswa Kedokteran, Vol. 8(1), hal. 64–70.
Labrague, L. (2013). Stress, Stressors, and Stress Schaefeli, W. B., Maslach, C., & Marek, T. (1997).
Responses of Student Nurses in a Government Professional Burnout : Recent Developments
Nursing School. Health Science Journal, 7(4), in Theory and Research. Philadelphia : Taylor
424–435. & Francis.
Balkis, M. (2013). The Relationship between Schaufeli, W. B., Martínez, I. M., Pinto, A. M.,
Academic Procrastination and Students’ Salanova, M., & Barker, A. B. (2002).
Burnout. Hacettepe Üniversitesi Eğitim Burnout and engagement in university
Fakültesi Dergisi, 28(28–1), 68–78. students a cross-national study. Journal of
Kumar, R., & Nancy, N. (2011). Stress And Coping Cross-Cultural Psychology, 33(5), 464–481.
Strategies Among Nursing Students. Nursing https://doi.org/10.1177/00220221020330050
and Midwifery Research Journal, 7(4), 140– 03
151. https://doi.org/10.33698/nrf0134 Shaifa, D., & Supriyadi, S. (2013). Hubungan
Maslach, C., Jackson, S. E., & Leiter, M. P. (1996). Dimensi Kepribadian The Big Five
The Maslach Burnout Inventory. Palo Alto, Personality dengan Penyesuaian Diri
CA : Consulting Psychologist Press. Mahasiswa Asing di Universitas Udayana.
Maslach, C., Schaufeli, W. B., & Leiter, M. P. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 72–83.
(2001). Job Burnout. Annu. Rev. Psychol. 52 https://doi.org/10.24843/jpu.2013.v01.i01.p0
:397–422. 8
Opeyemi, S.-M. I. (2018). Emotional Intelligence , Solikhah, Y. N. (2019). Hubungan antara Big Five
Academic Motivation and Self-Efficacy as Personality dengan Stress Akademik pada
Predictors of Academic Burnout Among Mahasiswa Kedokteran. Naskah Publikasi,
Undergraduates in. Research Advances in Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Brain Disorders and Therapy, 1, 1–6. Sombasadi, I. F. (2019). Hubungan antara Big Five
https://doi.org/10.29011/RABDT-102. Factor Personality dengan Job Burnout pada
Prabhasuari, I. A. M. (2019). Survei Burnout Pada Karyawan PT. “X” di Sulawesi Selatan.
Mahasiswa Keperawatan Yang Menjalani Naskah Publikasi, Universitas Kristen Satya
Sistem Pembelajaran Blok Di Fakultas Wacana.
Kedokteran Naskah Publikasi, Universitas Steve, D., Amisi, M. D., & Punuh, M. I. (2021).
Udayana. Gambaran Aktivitas Fisik Mahasiswa
Rahmawati, S., Indriayu, M., & Sabandi, M. (2017). Semester II Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pengaruh Tekanan Akademik Terhadap Universitas Sam Ratulangi Saat Pembatasan
Prestasi Akademik Mahasiswa Pendidikan Sosial Masa Pandemi Covid -19. Jurnal
Ekonomi Fakultas Keguruan Dan Ilmu KESMAS, 10(1), 95–104.
Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Jurnal Supian, Rahmi, S., & Sovayunanto, R. (2020). Big
Pendidikan Ekonomi, 3(2), 1–16. Five Personality dan Motivasi Belajar
Rahmayani, R. D., Liza, R. G., & Syah, N. A. Mahasiswa Akademi Keperawatan Kaltara.
(2019). Gambaran Tingkat Stres Berdasarkan Jurnal Bimbingan Dan Konseling Borneo,
Stressor pada Mahasiswa Kedokteran Tahun 2(1), 10–18.
Pertama Program Studi Profesi Dokter Suprisma, A. (2015). Hubungan Antara Burnout
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Syndrome dengan Motivasi Berprestasi pada
Angkatan 2017. Jurnal Kesehatan Andalas, Mahasiswa Profesi Ners di Stikes Patria
8(1), 103. Husada Blitar. Naskah Publikasi, Stikes
https://doi.org/10.25077/jka.v8i1.977 Patria.
Salmela-Aro, K., Kiuru, N., Pietikäinen, M., & Utomo, A. B. (2017). Pengaruh dukungan Sosial dan
Jokela, J. (2008). Does school matter? The Kepribadian terhadap Burnout pada
598
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Karyawan. Naskah Publikasi, Universitas Kinerja Anggota Dewan. Jurnal Psikologi,


Islam Negeri Syarif. 41(1), 115–133.
Wani, R. T., & Qazi, T. B. (2019). Epidemiology of Yanto, Benedictus, R. A., Hidajat, L. L., Dua, M.,
Burnout and Stress Among Medical Students Novi, M. D., Handayani, Kenji, D., Heidy,
of Undergraduate School and Its Associated Kuswidayati, C., Andre, Irawan, R., &
Factors. Journal of Evidence Based Medicine Vannie. (2019). Engineering Psychology :
and Healthcare, 6(28), 1907–1912. Prinsip Dasar Rekayasa Kerja Berbasis
https://doi.org/10.18410/jebmh/2019/389 Integrasi Fisi, Psikis dan Teknik. Universitas
Widhiastuti, H. (2014). Big Five Personality sebagai Katolik Indonesia Atma Jaya.
Prediktor Kreativitas dalam Meningkatkan

599
Volume 9, Nomor 5, Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai