Anda di halaman 1dari 9

Junior Medical Journal, Volume 2, No.

2, Oktober 2023

Pengaruh Kepadatan Jadwal Kuliah dan Frekuensi Pemberian Tugas


dengan Burnout Syndrome pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI Angkatan 2019 dan 2020
Serta Tinjauannya Menurut Islam

The Effect of Course Schedule Density and Assignment Frequency on


Burnout Syndrome in Students of The Faculty of Medicine YARSI
University in 2019 And 2020 and Their Review According to Islam

Ajeng Nita Rostiana1, Nunung Ainur Rahmah2, Aan Royhan3, Firman Arifandi4
1Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta Indonesia
2BagianPatologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta Indonesia
3Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta Indonesia
4Bagian Agama Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Jakarta Indonesia

Koresponden: Nunung.ainur@yarsi.ac.id

KATA KUNCI Burnout syndrome, Tugas, Jadwal, MBI, Mahasiswa kedokteran

ABSTRAK Latar Belakang: Burnout syndrome adalah ukuran kelelahan fisik


dan tekanan mental yang didorong terutama oleh tekanan dan
persyaratan pekerjaan. Tuntutan akademik yang dialami
mahasiswa kedokteran, seperti jadwal kuliah yang padat, materi
praktikum, diskusi kelompok, keterampilan klinis, ujian akhir,
hingga aktivitas organisasi merupakan beberapa faktor yang
membuat tugas dan kewajiban sebagai mahasiswa menumpuk
sehingga memicu terjadinya Burnout syndrome. Menurut
pandangan islam sabar dan tawakal menjadi cara untuk
menyikapi kelelahan dalam menuntut ilmu. Metode: Jenis
penelitian yaitu kuantitatif yang dikerjakan secara observasional
analitik dengan rancangan cross sectional. Kuesioner disebarkan
melalui google form pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI angkatan 2019 dan 2020. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 224 responden. Uji statistik memakai uji
Chi-Square. Hasil: Pada penelitian ditemukan terdapat 125 (55%)
mahasiswa yang mengalami burnout syndrome tingkat sedang.
Berdasarkan hasil uji statistik tidak terdapat pengaruh antara
kepadatan jadwal dan frekuensi pemberian tugas dengan burnout
syndrome. Kesimpulan: Tidak terdapat adanya pengaruh dari
kepadatan jadwal dan frekuensi pemberian tugas terhadap
burnout syndrome.

KEYWORDS Burnout syndrome, Assignment, Schedule, MBI, Medical students.

ABSTRACT Background: Burnout syndrome is a measure of physical exhaustion


and mental stress that is driven primarily by pressure and job

152
Junior Medical Journal, Volume 2, No. 2, Oktober 2023

requirements. The academic demands experienced by medical students,


such as busy class schedules, practicum materials, group discussions,
clinical skills, final exams, to organizational activities are some of the
factors that make the duties and obligations as students pile up,
triggering to the Burnout syndrome. According to the Islamic view,
patience and trustworthiness are a way to deal with fatigue in studying.
Method: This type of research is quantitative which is done in an
analytical observational manner with a cross sectional design.
Questionnaires were distributed via Google form to YARSI University
Medical Faculty students in 2019 and 2020. The sample in this study
was 224 respondents. The statistical test uses the Chi-Square test.
Results: In the study it was found that there were 125 (55%) students
who had moderate burnout syndrome. Based on the results of statistical
tests, there is no effect between schedule density and the frequency of
assignments on burnout syndrome. Conclusion: There is no effect of the
density of schedules and the frequency of assignments on burnout
syndrome

PENDAHULUAN pekerjaan. Hal ini ditandai dengan


Sekolah kedokteran peningkatan tingkat kelelahan
bertanggung jawab untuk memastikan emosional, depersonalisasi, dan
bahwa dokter masa depan penurunan persepsi pencapaian
dipersiapkan dengan baik untuk pribadi (Maslach & Leiter, 2016).
memberikan perawatan berkualitas Menurut KBBI, tugas
tinggi yang berpusat pada pasien, merupakan sesuatu yang wajib
menjunjung tinggi cita-cita profesi, dan dikerjakan atau ditentukan untuk
menjadi pemimpin dalam dunia dilakukan, pekerjaan yang menjadi
kesehatan yang berkembang. Beban tanggung jawab seseorang, dan
belajar yang luar biasa menjadikan pekerjaan yang di bebankan. Tugas
sedikit kesempatan bagi mahasiwa adalah bagian, elemen, atau komponen
kedokteran untuk mendapatkan waktu dari suatu pekerjaan. Tugas adalah
luang (Med et al., 2008). kombinasi dari dua atau lebih elemen
Tuntutan akademik yang (item) untuk menjadi aktivitas yang
dialami mahasiswa kedokteran, seperti diselesaikan (Calista & Rakhmalina,
jadwal kuliah yang padat, materi 2020).
praktikum, diskusi kelompok, Dampak paling serius dari
keterampilan klinis, ujian akhir, hingga burnout syndrome adalah adanya ide
aktivitas organisasi merupakan untuk bunuh diri. Kematian akibat
beberapa faktor yang membuat tugas bunuh diri merupakan bahaya
dan kewajiban sebagai mahasiswa pekerjaan utama bagi para pekerja yang
menumpuk sehingga memicu berada dibawah suatu tekanan yang
terjadinya kejenuhan yang disebut besar, terutama para dokter. Tingkat
sebagai burnout syndrome. Burnout bunuh diri dokter pria sekitar 40% lebih
syndrome adalah ukuran kelelahan fisik tinggi daripada pria pada populasi
dan tekanan mental yang didorong umum, dan yang memprihatinkan
terutama oleh tekanan dan persyaratan dokter wanita 130% dibandingkan

153
Junior Medical Journal, Volume 2, No. 2, Oktober 2023

populasi wanita pada umumnya. angkatan 2019 dan 2020 serta


Peningkatan risiko bunuh diri seorang tinjauannya menurut Islam.
dokter dapat dimulai sejak di sekolah
kedokteran (Dyrbye et al., 2008). METODOLOGI
Pada penelitian Anggraeni dkk Jenis penelitian yang digunakan
2021 melaporkan bahwa beban kerja adalah penelitian observasional analitik
berat tidak memiliki hubungan dengan dengan pendekatan kuantitatif.
terjadinya burnout (Anggraeni et al., Populasi pada penelitian ini adalah
2021). Pada penelitian lain melaporkan mahasiswa Fakultas Kedokteran
bahwa terdapat keterkaitan antara Universitas YARSI angkatan 2019 dan
terjadinya burnout syndrome dengan 2020 sebanyak 224 orang. Penetapan
jumlah hari belajar (Yahya et al., 2021). besar sampel penelitian ini
Kewajiban dalam menuntut menggunakan Rumus Slovin.
ilmu telah banyak di sebutkan dalam Selanjutnya, dilakukan pengambilan
Al-Qur’an dan hadis. Hadits dari Abu sampel yang memenuhi kriteria
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata menggunakan purposive sampling.
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa Alat yang digunakan pada
sallam bersabda, penelitian ini adalah kuesioner yang
memuat lembar inform consent, data
‫س فِ ِيه ِعْل ًما‬ ِ ِ َ َ‫و ََ َم ْن َسل‬
ُ ‫ك طَر ًيقا يَْلتَم‬
diri, riwayat komorbid, Maslach
Burnout Inventory - Survey Student (MBI-
‫اْلَن َِّة‬
ْ ‫اَّللُ لَهُ بِِه طَ ِر ًيقا إِ ََل‬
َّ ‫َس َّه َل‬ SS), serta kuesioner Kepadatan jadwal
kuliah, dan frekuensi pemberian tugas
“Siapa yang menempuh jalan untuk diukur dengan skala Likert yang diuji
mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan validitas dan reliabilitasnya.
baginya jalan menuju surga.” (HR. Pengumpulan data dilakukan dengan
Muslim, no. 2699) menggunakan kuisioner yang termuat
Dari hadis tersebut sangat jelas dalam bentuk google form.
bahwa Rasulullah SAW sangat Pengukuran data pada
mengistimewakan orang-orang yang penelitian ini menggunakan kuisioner
sedang menuntut ilmu dan yang yang berisikan pernyataan Maslach
menggunakan ilmu itu untuk suatu Burnout Inventory - Survey Student (MBI-
kebaikan, bahkan Allah SWT SS) untuk mengukur tingkat burnout
menjanjikan akan memudahkan jalan syndrome, terdapat 9 pernyataan. Model
menuju surga bagi orang-orang yang yang digunakan adalah rating skala 0 =
menuntut ilmu. Namun, dalam proses tidak pernah, 1 = jarang sekali, 2 =
menuntut ilmu tersebut tentu saja akan jarang, 3 = kadang-kadang, 4 = sering,
ada faktor-faktor yang dapat dan 5 = selalu (Rahman, 2020). Analisa
memengaruhi seperti kejenuhan atau Data menggunakan program Statistical
burnout syndrome.
Package for Social Sciene (SPSS) versi 25.0
Tujuan penelitian ini adalah for Windows. Data dianalisis secara
untuk mengetahui pengaruh univariat dan bivariat dengan uji Chi-
kepadatan jadwal dan frekuensi square.
pemberian tugas dengan burnout
syndrome terhadap mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI

154
Junior Medical Journal, Volume 2, No. 2, Oktober 2023

HASIL angkatan 2019 sebanyak 118 orang dan


Kuesioner terkumpul data mahasiswa angkatan 2020 sebanyak
sebanyak 234 responden, kemudian 106 orang. Karakteristik yang diperoleh
dilakukan pemilahan sesuai dengan dari sampel penelitian berupa usia,
kriteria penelitian, terpilih menjadi 224 jenis kelamin, dan tahun pendidikan
responden terdiri atas mahasiswa (Tabel 1).

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin, Usia, dan Tahun Pendidikan


(n=224)
Variabel Frekuensi Persentase
Usia
18 tahun 1 0,4%
19 tahun 18 8,0%
20 tahun 95 42,4%
21 tahun 98 43,8%
22 tahun 10 4,5%
23 tahun 2 0,9%

Jenis Kelamin
Laki-Laki 58 25,9%
Perempuan 166 74,1%

Tahun Pendidikan
2019 118 52,7%
2020 106 47,3%

Analisis bivariat data penelitian angka frekuensi dan persentase di


ini meliputi variabel kepadatan jadwal dalamnya. Berikut ini merupakan
dan frekuensi tugas berdasarkan kasus tabulasi silang dari variabel observasi
Burnout Syndrome dengan yang telah di olah dan disajikan pada
menggunakan tabulasi silang dengan tabel 2 dan 3.

Tabel 2. Pengaruh Kepadatan Jadwal dan Frekuensi Tugas


terhadap Burnout Syndrome (n=224)

Burnout Syndrome
Variabel Total
Berat Ringan Sedang
0 30 29
Tidak Padat 59 (26,3%)
(0,0%) (13,4%) (12,9%)
6 54 104 164
Kepadatan Padat (2,7%) (24,1%) (46,4%) (73,2%)
Jadwal
0 0 1 1
Sangat Padat (0,0%) (0,0%) (0,4%) (0,4%)

155
Junior Medical Journal, Volume 2, No. 2, Oktober 2023

1 14 16 31
Rendah (0,4%) (6,3%) (7,1%) (13,8%)

Frekuensi 5 68 117 190


Sedang (2,2%) (30,4%) (52,2%) (84,8%)
Tugas
0 1 3
Tinggi 2 (0,9%)
(0,0%) (0,4%) (1,3%)
6 84 134 224
Total
(2,7%) (37,5% (59,8%) (100,0%)

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis chi-square untuk


melihat pengaruh antar variabel (tabel 3).

Tabel 3. Pengaruh Kepadatan Jadwal dan Frekuensi Tugas dengan Burnout


Syndrome

Variabel Chi-square df p
Kepadatan Jadwal dengan 8,034 4 0,090
Burnout Syndrome

Frekuensi Tugas dengan Burnout 2,230 4 0,694


Syndrome

Uji Chi-square

Berdasarkan hasil pengujian uji frekuensi tugas menyebabkan


chi square, didapat p-value sebesar 0,090 terjadinya burnout syndrome, walaupun
pada Kepadatan Jadwal dan 0,694 pada secara statistik tidak berbeda
frekuensi tugas. Jika dibandingkan bermakna. Hasil penelitian ini
dengan taraf signifikansi 5% yaitu 0,05, menunjukan bahwa kejadian burnout
sehingga dapat disimpulkan bahwa syndrome tingkat sedang terbanyak
tidak terdapat pengaruh antara pada mahasiswa Universitas YARSI
kepadatan jadwal dan frekuensi tugas Angkatan 2019 dan 2020. Hal ini dapat
dengan burnout syndrome pada disebabkan oleh adanya workoverload.
mahasiswa Fakultas Kedokteran Workoverload ini merupakan suatu
Universitas YARSI angkatan 2019 dan keadaan ketika seseorang memiliki
2020. Hal ini menunjukkan bahwa banyak pekerjaan namun dengan
semakin padatnya jadwal kuliah dan waktu yang sempit, hal ini terjadi
semakin banyaknya tugas kuliah yang karena manusia memiliki keterbatasan
didapatkan seseorang tidak kemampuan sedangkan kapasitas
memengaruhi kejadian burnout pekerjaan yang dilakukan melebihi
syndrome. kemampuannya. Workoverload pada
mahasiswa fakultas kedokteran dapat
PEMBAHASAN terjadi karena sistem pembelajaran
Hasil penelitian ini mengacu pada kurikulum berbasis
menunjukkan bahwa terdapat kompetensi yaitu kurikulum dengan
kecenderungan kepadatan jadwal dan sistem blok dan terdapat banyak materi

156
Junior Medical Journal, Volume 2, No. 2, Oktober 2023

yang harus dipahami namun hanya perawat di RS AHM (tahun 2016) yang
sedikit waktu yang dimiliki (Leiter & melaporkan bahwa terdapat hubungan
Maslach, 2009). antara jenis kelamin dengan burnout
Hasil penelitian ini sejalan syndrome, dari hasil tabulasi silang
dengan penelitian oleh Dhestirati menunjukkan komposisi perawat
Endang Anggraeni dkk 2021 yang perempuan lebih banyak mengalami
menyatakan bahwa beban kerja berat burnout syndrome daripada perawat
tidak memiliki hubungan dengan laki-laki (Ramdan & Fadly, 2016). Hal
terjadinya burnout karena tidak ada ini dapat disebabkan karena pada jenis
satupun responden yang mengalami kelamin perempuan lebih rentan
burnout berat pada perawat RSUD kota mengalami frustasi daripada laki-laki
Bandung. Hal ini dapat disebabkan (Sari, 2015). Ada 3 faktor yang
karena koping yang dimiliki oleh menyebabkan gender perempuan
perawat mampu beradaptasi dengan cenderung lebih mudah mengalami
stresor ditempat kerja (Anggraeni et al., frustasi daripada gender laki-laki, yaitu
2021). Hasil penelitian ini tidak sejalan perempuan kurang asertif dan
dengan penelitian oleh Marwa Yahya cenderung sulit dalam hal mengambil
dkk (2021) pada mahasiswa kedokteran keputusan dalam suatu kepemimpinan
di Universitas Kerbala yang dibandingkan dengan laki-laki,
melaporkan bahwa terdapat perempuan juga lebih cenderung
keterkaitan antara terjadinya burnout memikirkan suatu masalah yang
syndrome dengan jumlah hari belajar dialami sedangkan laki-laki
per ≤ 2 minggu. Pada penelitian mengalihkannya pada beberapa
tersebut ditemukan faktor yang aktivitas fisik, serta pada gender
memengaruhi burnout syndrome yaitu perempuan kurang dominan dalam
jenis kelamin perempuan, asupan obat, berinteraksi dengan kelompoknya
dan riwayat gangguan jiwa dalam (Darmayanti, 2006). Hasil ini berbeda
keluarga (Yahya et al., 2021). Penelitian dengan penelitian Fyana dan Rozali
serupa yang dilakukan oleh Dewi dan (tahun 2018) yang melaporkan bahwa
Gathut 2022 pada perawat unit inap RS tidak ada perbedaan burnout antara
Islam Orpeha Tulungagung, yang jenis kelamin laki-laki dan perempuan
melaporkan bahwa tingginya beban pada karyawan Bank ABC. Hal ini
kerja yang didapat oleh perawat saat dapat dikarenakan tidak ada
bekerja akan menyebabkan kelelahan perbedaan perlakuan pada pekerja
secara fisik maupun emosional, perempuan maupun laki-laki, beban
menurunnya konsentrasi serta kerja yang diterima oleh keduanya
kejenuhan yang dirasakan oleh para relatif sama (Fyana & Rozali, 2018).
perawat (Zuniawati & Pringgotomo, Pada penelitian ini
2022). menunjukkan bahwa distribusi burnout
Hasil penelitian ini syndrome menurut usia pada kategori
menunjukkan bahwa perempuan lebih burnout sedang terbanyak dialami oleh
banyak mengalami burnout syndrome mahasiswa, baik pada angkatan 2019
daripada laki-laki pada Angkatan 2020. maupun 2020 yaitu 61,1% dan 56,0%,
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil dengan rentang usia 20−21 tahun dan
penelitian yang dilakukan sebelumnya berbeda bermakna pada angkatan 2020.
oleh Iwan Ramdan dan Fadly pada Hasil penelitian ini sejalan dengan

157
Junior Medical Journal, Volume 2, No. 2, Oktober 2023

penelitian sebelumnya yang dilakukan agama (Dafrita, 2015). Seperti pada


oleh Kirsi Ahola, dkk (tahun 2008) yang hadits sebagai berikut:
melaporkan bahwa umur berhubungan
signifikan dengan burnout, baik pada
pria atau wanita (Ahola et al., 2008).
‫َحدَّثَنَا ِه َش ُام بْ ُن َع َّمار َحدَّثََنا‬
Adanya hubungan yang signifikan ‫ص بْ ُن ُسلَْي َما َن َحدَّثَنَا َكثِيُ بْ ُن‬ ُ ‫َح ْف‬
antara usia dan tingkat burnout
ِ َ‫ين َع ْن أَن‬
‫س بْ ِن‬ ِِ ِ ِ ِ
syndrome dapat diakibatkan karena
semakin dewasa usia seseorang maka
َ ‫شْنظي َع ْن ُُمَ َّمد بْ ِن سي‬
َّ ‫صلَّى‬ َِّ ‫ول‬ُ ‫َمالِك قَ َال قَ َال َر ُس‬
semakin bisa mengelola tingkat ُ‫اَّلل‬ َ ‫اَّلل‬
‫يضة َعلَى ُك ِل ُم ْسلِم‬ ِ َ‫علَي ِه وسلَّم طَل‬
kelelahannya, serta terdapat perbedaan
blok yang sedang dijalani antara 2019 َ ‫ب الْعْل ِم فَ ِر‬ ُ َ ََ َْ
dan 2020 pada saat dilakukan
penelitian dapat memengaruhi tingkat
‫اض ُع الْعِْل ِم ِعْن َد َغ ِْي أ َْهلِ ِه َك ُم َقلِ ِد‬
ِ ‫وو‬
ََ
kelelahan pada mahasiswa (Devi et al., ‫ب‬ َّ ُّ
َ ‫اْلَْوَهَر َوالل ْؤلَُؤ َوالذ َه‬ ْ ‫اْلَنَا ِزي ِر‬
ْ
2013). Penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian Khatami (tahun
2018) yang melaporkan bahwa usia Telah menceritakan kepada
tidak memiliki pengaruh besar untuk kami Hisyam bin Ammar berkata, telah
terjadinya burnout pada mahasiswa menceritakan kepada kami Hafsh bin
preklinik fakultas kedokteran UIN Sulaiman berkata, telah menceritakan
Syarif Hidayatullah Jakarta (Khatami, kepada kami Katsir bin
2018). Tidak adanya perbedaan tingkat Syinzhir dari Muhammad bin
burnout menurut usia maupun Sirin dari Anas bin Malik ia berkata;
angkatan dikarenakan jika mahasiswa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
kedokteran dapat beradaptasi dengan bersabda: "Menuntut ilmu adalah
baik terhadap sistem pembelajaran kewajiban bagi setiap muslim. Dan
maka tingkat kelelahan diantara orang yang meletakkan ilmu bukan
mahasiswa kedokteran akan semakin pada ahlinya, seperti seorang yang
rendah (Dika Christyanti et al., 2010). mengalungkan mutiara, intan dan
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan emas ke leher babi." (HR. Ibnu Majah)
dengan penelitian oleh Sopiati Alimah Burnout Syndrome dalam Islam
(2016) yang melaporkan bahwa tidak diartikan sebagai kelelahan dan stress
terdapat perbedaan kategori usia yang merupakan bentuk cobaan dari
dengan angkatan yang mengalami Allah SWT untuk menguji ketaatan
burnout syndrome, artinya pada rentang seorang hamba terhadap Tuhannya
usia tersebut yaitu remaja akhir, (Yuwono, 2010). Bagi seorang muslim
memungkinkan mahasiswa telah yang taat kepada Allah SWT dalam
beradaptasi dan memiliki tingkat menghadapi cobaan tersebut yaitu
emosional yang sama (Alimah et al., dengan sabar dan tawakal. Semakin
2018). kuat kesabaran maka akan semakin
Dalam Islam menuntut ilmu besar rasa syukur yang didapatkan.
pengetahuan menjadi sangat penting, Shalat dan dzikir menjadi cara terbaik
bahkan Rasulullah SAW menjadikan untuk mengendalikan kesabaran dan
ilmu sebagai syarat seorang muslim dalam mencari jalan keluar atas
untuk menegakkan segala urusan masalah yang dihadapi termasuk saat

158
Junior Medical Journal, Volume 2, No. 2, Oktober 2023

merasakan kejenuhan/kelahan dalam Pegawai Pada Dinas Kependudukan


hidup. Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Musi
Banyuasin. Integritas Jurnal Manajemen
SIMPULAN Profesional (IJMPro), 215.
Frekuensi kejadian burnout
Dafrita, I. E. (2015). Ilmu Dan Hakekat Ilmu
syndrome pada Mahasiswa Fakultas
Pengetahuan Dalam Nilai Agama.
Kedokteran Universitas YARSI
Jurnal Al-Hikmah: Jurnal Dakwah, 9(2),
Angkatan 2019 dan 2020 terbanyak
159–167.
pada tingkat sedang dan lebih banyak
https://doi.org/10.24260/AL-
terjadi pada mahasiswa perempuan. HIKMAH.V9I2.322.G272
Tidak terdapat pengaruh antara
kepadatan jadwal kuliah dan frekuensi Darmayanti, N. (2006). Meta-Analisis:
pemberian tugas dengan kejadian Gender Dan Depresi Pada Remaja.
burnout syndrome. Islam mengajarkan Jurnal Psikologi, 35(2), 164–180.
untuk sabar dan tawakal dalam
Devi, H. M., Nursalam, & Hidayati, L.
menghadapi kesulitan. Beribadah
(2013). Burnout Syndrom Mahasiswa
kepada Allah SWT menjadi hal utama Profesi Ners Berdasarkan Analisis
yang harus dilakukan untuk mengatasi Faktor Stressor, Relational Meaning
kejenuhan. Dan Coping Strategy. Jurnal
Keperawatan, 8(2), 175–182.
DAFTAR PUSTAKA
http://journal.itekes-
Ahola, K., Honkonen, T., Virtanen, M.,
bali.ac.id/journal/detail/223/burnou
Aromaa, A., & Lönnqvist, J. (2008).
t-syndrom-mahasiswa-profesi-ners-
Burnout in relation to age in the adult
berdasarkan-analisis-faktor-stressor-
working population. Journal of
relational-meaning-dan-coping-
Occupational Health, 50(4), 362–365.
strategy
https://doi.org/10.1539/JOH.M8002
Dika Christyanti, Dewi Mustami’ah, &
Alimah, S., Girindra Swasti, K., & Ekowati,
Wiwik Sulistiani. (2010).
W. (2018). Gambaran Burnout pada
Hubunganantara Penyesuaian Diri
Mahasiswa Keperawatan di
terhadap Tuntutan Akademikdengan
Purwokerto. Jurnal Keperawatan
Kecenderungan Strespada
Soedirman, 11(2), 130–141.
MahasiswaFakultas Kedokteran
https://doi.org/10.20884/1.JKS.2016.11.2.
Universitas Hang Tuah Surabaya.
709
Fakultas Kedokteran Universitas Hang
Anggraeni, D. E., Irawan, E., Iklima, N., & Tuah Surabaya, 12(03), 153–159.
Liliandari, A. (2021). Hubungan Beban https://adoc.pub/dika-christyanti-
Kerja Dengan Burnout Pada Perawat dewi-mustamiah-wiwik-sulistiani-
Ruang Isolasi Khusus (Rik) Rsud Kota fakultas-ps.html
Bandung Di Masa Pandemik Covid-19.
Dyrbye, L. N., Thomas, M. R., Massie, ; F
Jurnal Keperawatan BSI, 9(2).
Stanford, David, ;, Power, V., Eacker,
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keper
A., Harper, W., Durning, S., Moutier,
awatan/index
C., Szydlo, D. W., Novotny, P. J., Sloan,
Calista, A., & Rakhmalina, I. (2020). Tugas J. A., & Shanafelt, T. D. (2008). Burnout
Pokok Sebagai Fungsi Organisasi and Suicidal Ideation among U.S. Medical
Terhadap Peningkatan Kinerja Students. www.annals.org

159
Junior Medical Journal, Volume 2, No. 2, Oktober 2023

Fyana, L., & Rozali, Y. A. (2018). Perbedaan Yuwono, S. (2010). Mengelola Stres Dalam
Burnout Ditinjau Dari Jenis Kelamin Perspektif Islam Dan Psikologi.
Pada Karyawan Bank ABC. Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Psikologi, 1–8. No.2, 15–26.
https://core.ac.uk/download/pdf/2
Khatami, R. A. (2018). Hubungan Stres
34097814.pdf
Terhadap Burnout Pada Mahasiswa
Preklinik Fakultas Kedokteran Uin Syarif Zuniawati, D., & Pringgotomo, G. (2022).
Hidayatullah Jakarta. Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Faktor Burnout Syndrome Pada
Maslach, C., & Leiter, M. P. (2016).
Perawat Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Understanding the burnout
Islam Orpeha Tulungagung. Jurnal
experience: Recent research and its
Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan
implications for psychiatry. World
Perawat Nasional Indonesia, 10(3), 571–
Psychiatry, 15(2), 103–111.
578.
https://doi.org/10.1002/wps.20311

Med, A., Loureiro, E., Mcintyre, T., Mota-


Cardoso, R., & Ferreira, M. A. (2008).
Original Article The Relationship
Between Stress And Lifestyles Among
Medical Students at the Faculty of
Medicine of Porto. In Port (Vol. 21).
www.actamedicaportuguesa.com

Ramdan, I. M., & Fadly, O. N. (2016).


Analisis Faktor yang Berhubungan
dengan Burnout pada Perawat
Kesehatan Jiwa. Jurnal Keperawatan
Padjadjaran, 4(2).
https://doi.org/10.24198/JKP.V4I2.2
40

Sari, I. K. (2015). Faktor-Faktor yang


Berhubungan dengan Burnout Perawat di
Rsud Haji Makassar Tahun 2015 [Uin
Alauddin Makassar].
http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/4803/1/ika%20kasmit
a%20sari_opt.pdf

Yahya, M. S., Abutiheen, A. A., & Al-


Haidary, A. F. (2021). Burnout among
medical students of the University of
Kerbala and its correlates. Middle East
Current Psychiatry, 28(1).
https://doi.org/10.1186/s43045-021-
00152-2

160

Anda mungkin juga menyukai