1 September 2021
Abstrak
Wabah covid 19 ini berimbas di segala bidang dan menjadi ketakutan dan kekhawatiran tersendiri di
masyarakat terutama mahasiswa. Kendala atau masalah tersebut merupakan stersor yang dapat membebani
mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis ilmiah, dimana setiap individual memiliki cara yang berbeda
dalam menghadapi stress, cara individu dalam mengatasi stress disebut koping . Koping merupakan reaksi
seseorang ketika menghadapi stress ataupun tekanan. Tujuan penelitian adalah Untuk mengetahui gambaran
strategi koping yang digunakan oleh mahasiswa tingkat akhir prodi D III fakultas farmasi dan ilmu kesehatan
Universitas Abdurrab dalam penyusunan KTI di Masa New Normal Pandemi Covid 19 . Jenis penilitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif, Populasi dalam penelitian ini berjumlah 301
mahasiswa. Sampel sebanyak 171 mahasiswa tingkat akhir fakultas ilmu kesehatan Universitas Abdurrab.
Instrumen penelitian menggunakan kusioner dengan 25 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hampir seluruh responden menggunakan strategi koping yang berpusat pada masalah atau Problem Focused
Coping (PEC) dengan persentase 94,7% dan sebagian kecil responden menggunakan strategi koping yang
berfokus pada emosi atau Emotional Focused Coping (EFC) dengan persentase 5,3 %. Dari hasil penelitian
ini diharapkan kepada mahasiswa dapat sebisa mungkin untuk mengelola stres dengan baik dan memilih
strategi koping yang akan digunakan.
Abstract
The covid 19 outbreak has an impact in all fields and becomes a fear and concern in the community,
especially students.. Constraints or problems are stersor that can burden students who are composing
scientific papers, where each individual has a different way of dealing with stress,cara individualin
overcoming stress called koping . Koping is a person's reaction when facing stress orstress. The purpose of
the research is to knowthe description of the coping strategy used by students of the final level of study
program D III faculty of pharmacy health sciences Abdurrab University in the preparation of KTI in the New
Normal Period of the Covid 19 Pandemic. This type of research is quantitative research with descriptive
design, the population in this study amounted to 301 students. A sample of 171 final-level students from
abdurrab University's faculty of health sciences. The research instrument uses a questionnaire with 25
questions. The results showed that almost all respondents used coping strategies centered on problems or
18
Jurnal Ners Nurul Hasanah, Vol. 9 No.1 September 2021
Problem Focused Coping (PEC) with a percentage of 94.7% and a small percentage of respondents used
coping strategies that focused on emotions or Emotional Focused Coping (EFC)with a percentage of5.3 %.
From the results of this study, it is expected that students can manage stress as much as possible and choose
the coping strategy that will be used.
Indonesia dan dunia saat ini sedang lulus tepat waktu, mahasiswa dituntut pula
menghadap wabah Covid 19 yang mulai untuk lebih dewasa danlam pemikiran,
ditemukan di Wuhan China akhir tahun 2019 tindakan, serta perilakunya, karena semakin
dan mulai ditemukan kasus di Indonesia awal tinggi pendidikan semakin tinggi pula tekanan-
Maret 2020, penyebaran dan penularan yang tekanan yang dihadapi dalam segala aspek
mengambil kebijakan untuk SFH (School From Salah satu permasalahan yang dihadapi
Home) dan WHF (Work From Home) yang mahasiswa dalam menyelesaikan studi adalah
artinya belajar dan bekerja dari rumah sehingga pengelolaan waktu atau disiplin waktu.
otomatis proses bimbingan karya tulis ilmiah Mengelola waktu berarti mengarah pada
mahasiswa pun online tanpa tatap muka secara pengelolaan diri dengan berbagai cara yang
akan buku- buku sumber yang dibutuhkan dimiliki, artinya seseorang menyelsaikan
untuk menambah referensi di karya tulis pekerjaan dibawah waktu yang tersedia
ilmiahnya jadi terhambat karena sulitnya akses sehingga mencapai hasil yang memuaskan
kekhawatiran tersendiri di masyarakat terutama adalah faktor eksternal dan internal. Faktor
mahasiswa yang sedang menghadapi tugas eksternal adalah lingkungan yang berada di
19
Jurnal Ners Nurul Hasanah, Vol. 9 No.1 September 2021
luar individu. Lingkungan di luar individu menghadapi stres dalam hidupnya tergantung
tersebut meliputi kondisi lingkungan yang dari nilai, kepercayaan, dan pencapaian yang
mendasarkan hasil akhir dan lingkungan yang ingin diraih. Cara individu dalam mengatasi
laten. Sedangkan faktor internal meliputi stress disebut koping. Koping merupakan
kondisi fisik pekerja dapat digambarkan reaksi seseorang ketika menghadapi stress
sebagai riwayat kesehatan yang dimiliki atau ataupun tekanan. Yang mengalami perubahan
penyakit yang pernah dialami. Sedangkan yang kognitif dan perilaku secara konstan dalam
dimaksud kondisi pikologis individu mencakup upaya untuk mengatasi tuntuttan internal dan
wilayah aspek kepribadian yang dimiliki atau eksternal khusus yang meleleahkan atau
seseorang misalnya, motivasi, self esteem, melebihi sumber individu (Muhith, 2011).
tingkat kecemasan, self control dan efikasi diri Lazarus dan Folkman menyatakan
Menurut Ningrum, kendala yang kognitif dan perilaku yang secara terus menerus
dialami mahasiswa pada saat menyusun tugas berubah untuk untuk mengelola tuntutan dari
akhir hampir sama yaitu, kesulitan dalam dalam dan atau dari luar individu yang
mengopersikan komputer, kesehatan dan dapat dibagi menjadi Problem focused coping
pembagian waktu (bagi mahasiswa yang kuliah dan Emotion focused coping. Menurut Smet
sambil bekerja). Kendala atau masalah tersebut terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
merupakan stersor yang dapat membebani koping stres yaitu strategi koping stres, variabel
mahasiswa yang sedang menyusun karya tulis dalm kondisi individu, karakteristik
ilmiah. Kondisi yang membebani tersebut yang kepribadian, variabel social kognitif, hubungan
individual memiliki cara yang berbeda dalam peneliti ingin meneliti lebih lanjut mengenai
21
Jurnal Ners Nurul Hasanah, Vol. 9 No.1 September 2021
Strategi Koping Pada Mahasiswa Tingkat Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa distribusi
Masa New Normal Pandemi Covid 19. menunjukkan bahwa sebagian besar berusia 21
dalam penelitian ini sebanyak 301 orang dan 1 Problem 162 94,7
Focused Coping
sampel penelitian sebanyak 171 responden. (PFC)
2 Emotional 9 5,3
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa distribusi Coping (PFC) sebanyak 162 responden
kelamin menunjukkan bahwa sebahagian besar Emotional Focused Coping (EFC) sebanyak 9
laki-laki 37 responden dengan persentase pada tahap ini (Wilis 2011). Mahasiswa di usia
usia paling banyak 61,4% berusia 21 tahun penalaran yang memberinya suatu tingkat
berjumlah 105 responden, usia 20 tahun pertimbangan moral dan kesadaran sosial yang
23,4%, usia 22 tahun sebanyak 21 responden strategis atau kemampuan dalam membuat
dengan persentase 12,3% dan usia 23 tahun keputusan. Mahasiswa yang memiliki
sebanyak 5 responden dengan persentase 2,9%. integritas yang baik akan menilai secara utuh
Menurut pendapat Usman, usia ketika menjadi sehingga dapat menerima konsekuensi apapun
mahasiswa secara umum yaitu pada usia 19-26 meskipun konsekuensi tersebut buruk bagi
kognitif yang terjadi pada mahasiswa yaitu strategi koping menyatakan bahwa hampir
mulai mampu untuk berpikir secara abstrak seluruh responden cenderung menggunakan
dan mulai melepaskan diri secara emosional strategi koping yang berfokus pada masalah
dari orang tua dalam rangka menjalankan atau yang biasa disebut Problem Focused
peran sosialnya yang baru sebagai orang Coping (PFC) dengan persentase 94,7 % atau
Pada tahap dewasa muda, individu menggunakan strategi koping yang berfokus
mulai membentuk kemandirian dalam hal pada Emosional atau yang biasa disebut
pendidikan ke tingkat perguruan tinggi atau sebanyak 9 responden dengan persentase 5,3%.
akademi, mengembangkan karir, serta Hal tersebut dapat dilihat dari responden yang
membentuk hubungan sosial secara kelompok menjawab pertanyaan dari kusioner yang telah
maupun yang mengarah pada perkawinan dibagikan dimana responden yang menjawab
adalah tugas perkembangan yang menonjol pertanyaan dengan jawaban tidak pernah
23
Jurnal Ners Nurul Hasanah, Vol. 9 No.1 September 2021
berjumlah 9 responden dengan persentase memperoleh apa yang telah direncanakan dan
5,3 %, yang menjawab sering berjumlah 116 diinginkan sebelumnya. Problem Focused
responden dengan persentase 67,8%, Coping digunakan untuk mengontrol hal yang
tersebut dapat dikatakan bahwa apabila keputusan dan tindakan langsung. Problem
responden menjawab pertanyaan dengan Focused Coping juga dapat berupa perbuatan
sering dan selalu maka dapat dikatakan bahwa rencana tindakan, melaksanakan dan
strategi koping yang berfokus pada masalah yang diinginkan dalm mengatasi permasalahan
Strategi koping yang berfokus pada Focused Coping akan berfikir logis dan
adalah bentuk koping yang cenderung positif. Penelitian yang dilakukan oleh
diarahkan dalam upaya untuk mengurangi Rotondo, Carlson dan Kincaid (2003)
tuntutan dari situasi yang penuh tekanan, menunjukkan hasil bahwa Problem Focused
dalam arti koping yang muncul terfokus pada Coping sebagai cara yang efektif untuk
masalah individu yang akan mengatasi stres mengelola masalah. Penelitian yang sama yang
yang baru, individu cenderung menggunakan menyatakan bahwa hampir seluruh responden
strategi ini ketika individu percaya bahwa menggunakan strategi koping yang berpusat
tuntutan dari situasi dapat diubah. Problem pada masalah dengan persentase 87,88% dari
membuat rencana dan tindakan lebih lanjut Ada beberapa hal yang menunjukkan
serta berusaha menghadapi segala bahwa bentuk koping yang muncul akibat dari
24
Jurnal Ners Nurul Hasanah, Vol. 9 No.1 September 2021
strategi coping yang berfokus pada Focused daya individu sendiri yang meliputi Kesehatan
Problem Coping (FEC) yaitu Planful Problem fisik; kesehatan merupakan hal yang penting
Solving yang menggambarkan usaha karena selama dalam usaha mengatasi stress
pemecahan masalah dengan tenang dan individu dituntut untuk mengesahkan tenaga
berhati-hati disertai dengan pendekatan yang cukup besar, Kyakinan atau pandangan
reaksi agresif untuk mengubah keadaan, yang keyakinan akan nasib (eksternal locus of
menggambarkan pula derajat kebencian dan control) yang mengerahkan individu pada
Suport yang menggambarkan usaha untuk yang akan menurunkan kemampuan strategi
mencari dukungan dari pihak luar, baik coping tipe problem-focused coping,
sebab kecenderungan seseorang akan coping mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk
stres yang dipilihnya telah dilakukan oleh menghasilkan alternatif tindakan, kemudian
bahwa optimisme yang muncul dari efikasi diri sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai,
dalam hidup seseorang memiliki hubungan dan pada akhirnya melaksanakan rencana
dengan banyak konskuensi positif, termasuk dengan melakukan suatu tindakan yang tepat,
dalam kemampuan menghadapi kondisi yang Ketrampilan sosial; ketrampilan ini meliputi
emosional dalam kopingnya. Oleh sebab cara bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai
individu dalam menangani situasi yang dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di
mengandung tekanan ditentukan oleh sumber masyarakat, Dukungan sosial; dukungan ini
25
Jurnal Ners Nurul Hasanah, Vol. 9 No.1 September 2021
115-130
Ismiati. (2015). Problematika Dan Coping Stres
Pada Mahasiswa Dalam Menyusun
Skripsi. Jurnal al-bayan vol. 21 (32)
Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. 2013. Konsep Penerapan Metode
Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Sahu, Pradeep K. (2020). Closure of
Universities Due to Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) : Impact on Education
and Mental Health of Students and
Academic Staff. Cureus 12 (4)
Sitorus & Dewi. (2018). Hubungan Koping
Stres Dengan Kepatuhan Minum Obat
Pada Penderita Tuberculosis Paru. Jurnal
Keperawatan Dan Fisioterapi Vol. 1 (1)
Sujarweni, Wiratna. (2014). Metodologi
Penelitian Lengkap, Praktis dan Mudah
dipahami. Yogyakarta : PT Pustaka Baru
Supradewi, Ratna. (2019). Stres Mahasiswa
Ditinjau Dari Koping Religius. Psycho
Idea Th 17 No. 1
Torkelson, E. (2011). Exploring Coping
Effectiveness and Optimism among
Municipal Employees. Jurnal Psychologi.
(3) : 217-226
27