Maweikere.V1,Wetik.S2,Laka.A3
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
Email : 1verantimaweikere@gmail.com
2
sywetik@gmail.com
3
alaka.udls@gmail.com
Abstrak
Pemberian terapi relaksasi otot progresif merupakan teknik relaksasi yang dilakukan terhadap
otot dalam yang tidak memerlukan fantasi atau khayalan, kegigihan, bahkan isyarat
melainkan dilakukan dengan menumpukan atensi atau fokus pada otot. Di masa pandemi
covid-19 pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu keputusan yang harus diambil demi
membantu memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 dan hal tersebut membuat para
pelajar khususnya mahasiswa semester atas merasa stres serta mempengaruhi kualitas tidur
mereka. Pemberian terapi relaksasi otot progresif akan memberikan segudang manfaat salah
satunya yaitu dapat membantu individu untuk merilekskan pikiran serta tubuh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan mengenai pemberian terapi
relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres dan kualitas tidur terkait pembelajaran jarak
jauh. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6,
Universitas Katolik De La Salle Manado yang berjumlah 30 orang menggunakan teknik one
group pre-post design dan pengambilan data menggunakan non-probability sampling dengan
menggunakan teknik purposive sampling (n)= 30 responden.
Kata kunci : Terapi Relaksasi Otot Progresif, Tingkat Stres, Kualitas Tidur, Pembelajaran
Jarak Jauh
Abstract
The provision of progressive muscle relaxation therapy is a relaxation technique
performed on deep muscles that does not require fantasy or delusion, persistence,
even cues but is done by concentrating attention or focusing on the muscles. During
the covid-19 pandemic, distance learning is one of the decisions that must be taken to
help break the chain of the spread of the covid-19 virus and this makes students,
especially upper semester students, feel stressed and affect the quality of their sleep.
Giving progressive muscle relaxation therapy will provide a myriad of benefits, one
of which is that it can help individuals to relax their mind and body. This study aims
to determine the significant effect of progressive muscle relaxation therapy on stress
levels and sleep quality related to distance learning. The respondents of this study
were students of the 6th semester of the Faculty of Nursing, De La Salle Catholic
University, Manado, totaling 30 people using the one group pre-post design
technique and data collection using non-probability sampling using purposive
sampling technique (n) = 30 respondents.
LATAR BELAKANG
Merebaknya pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) saat ini
menjadi kasus yang membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia. Hal ini
berdampak pula bagi sistem pembelajaran yang mengharuskan mahasiswa untuk
mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang ada. Transformasi tersebut,
memberikan dampak berupa sistem pembelajaran jarak jauh dan yang masih
membingungkan sehingga mahasiswa menjadi tidak kreatif, pasif, dan tidak
bersemangat untuk belajar yang berakibatkan mahasiswa menjadi stres (Argaheni,
2020). Terdapat 7 (tujuh) alasan penyebab stres mahasiswa terkait proses
pembelajaran yang diubah secara cepat akibat pandemi covid-19 yaitu : tugas
pembelajaran yang banyak, bosan di rumah saja, tidak dapat bertemu dengan orang-
orang terdekat, proses pembelajaran daring yang mulai menjenuhkan mahasiswa,
tidak dapat mengaplikasikan pembelajaran secara langsung khusunya mata kuliah
praktikum, minimnya paket data yang dimiliki, serta tidak dapat melakukan kegiatan
yang digemari (Ph et al., 2020). Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sistem
pembelajaran akibat pandemi covid-19 mempengaruhi tingkat stres mahasiswa.
Efek dari pandemi covid-19 dirasakan oleh mahasiswa di seluruh dunia.
Penelitian terhadap seratus sembilan puluh lima (195) mahasiswa di universitas
negeri besar di Amerika Serikat di dapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan stres dan
kecemasan sebesar 71% akibat dari pandemi covid-19 ini (Son et al., 2020). Adapun
hal yang dirasakan berupa kekhawatiran terhadap diri sendiri dan orang lain,
kesulitan konsentrasi, gangguan pola tidur, penurunan interaksi sosial, membatasi
interaksi sosial, penurunan kemandirian, dan terjadi peningkatan tingkat depresi yang
memunculkan ide bunuh diri (Ph et al., 2020). Dalam penelitian terhadap 30.383
mahasiswa di 62 negara di dapatkan hasil bahwa 42,6% mahasiswa mengkhawatirkan
karir profesional mereka di masa depan dan sebanyak 40,2% mengkhawatrikan
masalah studi seperti : kuliah,seminar, dan kerja praktek (Aristovnik et al., 2020).
Dengan demikian, pandemi covid-19 memberikan pengaruh yang besar terhadap
mahasiswa di seluruh dunia.
Efek dari pandemi covid-19 juga dirasakan oleh mahasiswa di Asia. Penelitian
terhadap seribu sembilan belas (1019) responden yang merupakan mahasiswa
Fakultas Ilmu Kedokteran jurusan kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, keperawatan,
dan ilmu kedokteran terapan di Jordan University of Science and Technology
didapatkan sebanyak 32% melaporkan lebih banyak stres dengan ujian elektronik
jarak jauh karena durasi ujian, platform ujian dan konektivitas internet yang
merupakan faktor utama pemicu terjadinya stres (Elsalem et al., 2020). Penelitian
terhadap empat ratus tujuh puluh tiga (473) responden yang merupakan mahasiswa
Fakultas Ilmu Kedokteran di Jepang terdapat sekitar seratus empat puluh satu (141)
mahasiswa atau sebesar 29,8% mengatakan bahwa mereka memiliki kekhawatiran
terhadap peralihan pembelajaran yang biasa dilaksanakan secara langsung menjadi
sistem pembelajaran jarak jauh atau tidak langsung akibat pandemi covid-19 yang
dilakukan secara mendadak dan berakibatkan mahasiswa mengalami kewalahan
(Nishimura et al., 2021). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan
tingkat stres dialami oleh mahasiswa di asia akibat perubahan proses pembelajaran
yang terjadi.
Stres pembelajaran dengan sistem jarak jauh sebagai dampak dari pandemi
covid-19 dirasakan di Indonesia. Berdasarkan penelitian Pawicara & Conilie, (2020)
terhadap mahasiswa terkait pembelajaran jarak jauh, didapatkan data bahwa
mahasiswa mengalami kejenuhan belajar dikarenakan proses pembelajaran jarak jauh
yang monoton sehingga menimbulkan mahasiswa kurang konsentrasi, munculnya
rasa enggan untuk belajar, kehilangan antusias belajar, stres, susah tidur, dan
memiliki rasa jenuh terhadap materi perkuliahan. Hal ini serupa dengan penelitian
dari Nurmala & Tirtayasa, (2020) terhadap mahasiswa didapatkan data 96,4%
mahasiswa mengalami stres dalam golongan sedang dan 3,6% berada dalam golongan
rendah. Dengan demikian, proses pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi
covid-19 ini dapat menimbulkan kejenuhan yang bisa mempengaruhi kesehatan fisik
dan mental mahasiswa.
Adapun berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu
menangani proses pembelajaran yang diubah akibat pandemi covid-19. United
Nations of Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan
salah satu organisasi yang membantu dalam menangani proses pembelajaran yang
terjadi akibat pandemi covid-19 dan melalui Komisi Nasional Indonesia untuk
Unesco (KNIU) melakukan hubungan kerjasama dengan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) untuk memastikan bahwa pengajar harus
dimantapkan dan direkrut dengan cara yang layak, berpengalaman, profesional,
memiliki motivasi dan sumber daya yang baik, berdaya guna, dan praktis. Di
Indonesia, pemerintah juga memberikan bantuan berupa subsidi paket data internet
sebanyak 35 GB/bulan untuk siswa, 42 GB/bulan untuk para pendidik, beserta para
mahasiswa dan dosen sebanyak 50 GB/bulan yang berlangsung selama empat bulan
yakni dari bulan September-Desember (Kemendikbud, 2020). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa, berbagai usaha telah dilaksanakan pemerintah demi
meningkatkan mutu dari pembelajaran jarak jauh namun, usaha tersebut belum
sepenuhnya mengatasi masalah tingkat stres yang terjadi selama proses pembelajaran
di masa pandemi covid-19.
Universitas Katolik De La Salle Manado merupakan salah satu universitas
swasta di Provinsi Sulawesi Utara yang di dalamnya terdapat Fakultas Keperawatan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terkait dengan stres pembelajaran yang
terjadi di masa pandemi covid-19 didapatkan data bahwa mahasiswa mengalami
kejenuhan, cepat bosan, stres, suasana hati (mood) terganggu, mudah lelah, tidak
bersemangat, konsentrasi dan motivasi belajar menurun hingga menyebabkan kualitas
tidur terganggu.
Hal tersebut dikarenakan di masa pembelajaran jarak jauh ini tugas menjadi
lebih banyak, durasi belajar dan batas waktu mengerjakan tugas menjadi lebih
panjang, interaksi dengan dosen dan teman sekelas menjadi terbatas, tidak dapat
mendiskusikan materi pembelajaran secara langsung seperti di dalam kelas, bosan
menatap layar gadget serta beban belajar pada mahasiswa semester enam (6) mulai
terasa terkait tugas akhir yang akan mereka hadapi. Hal lain yang dirasakan yaitu
stres terkait jaringan dan kuota internet pada saat mengakses perkuliahan. Banyaknya
permasalah terkait stres yang terjadi dalam proses pembelajaran jarak jauh tersebut
belum terlaksanakan sepenuhnya.
Berdasarkan pemaparan data diatas maka peneliti terdorong untuk menganalisa
pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres dan kualitas tidur pada
mahasiswa terkait pembelajaran jarak jauh akibat pandemi covid-19. Sehingga hasil
yang didapatkan dalam penelitian ini diharapkan menjadi referensi atau rujukan bagi
Fakultas Keperawatan dalam mengatasi stres yang terjadi pada mahasiswa selama
mengikuti proses pembelajaran jarak jauh.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi-eksperimen, dengan
desain one group pre-post design serta menggunakan uji paired sample t-test untuk
mengetahui pengaruh tingkat stres dan kualitas tidur pada mahasiswa sebelum dan
sesudah diberikannya teknik relaksasi otot progresif.
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang
dibuat oleh peneliti. Kuesioner pertama ini adalah kuesioner tingkat stres terkait
pembelajaran jarak jauh yang terdiri dari 15 pernyataan positif menggunakan metode
pengisian berupa pemberian tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang paling
benar. Pilihan jawaban terdiri dari Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, Setuju (S)
dengan skor 4, Kadang-Kadang (KK) dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor
2, sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1 dan Nilai tertinggi dari skor ini adalah 75
dan terendah 15. Hasil ukur dibagi dengan kategori rentang skor 20-35 stres ringan,
36-55 stres sedang, dan 56-75 stres berat. Kuesioner kedua ini adalah kuesioner
kualitas tidur terkait pembelajaran jarak jauh yang terdiri dari 15 pernyataan positif
menggunakan metode pengisian berupa pemberian tanda centang (√) pada pilihan
jawaban yang paling benar. Pilihan jawaban terdiri dari hampir selalu (HS) dengan
skor 4, Selalu (S) dengan skor 3, kadang-kadang (KK) dengan skor 2, pernah (P)
dengan skor 1, hampir tidak pernah (HTP) dengan skor 0 dan Nilai tertinggi dari skor
ini adalah 60 dan terendah 15. Hasil ukur dibagi dengan kategori rentang skor
kualitas tidur baik 15-30, cukup 31-45, kurang 46-60. Pada penelitian ini
menggunakan video yang berisikan gerakan tentang teknik relaksasi otot progresif
yang ditampilkan kepada mahasiswa melalui google meeting. Video ini berdurasi < 5
menit dan gerakan yang ditampilkan di dalam video ini dipraktekan oleh orang lain
dan diarahkan secara langsung oleh peneliti.
HASIL
Perempuan 23 76.7
TOTAL 30 100.0
20 Tahun 15 50.0
21 Tahun 13 43.3
22 Tahun 1 3.3
TOTAL 30 100.0
Tabel 2. Tingkat Stres Kelompok Intervensi pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6,
Universitas Katolik De La Salle Manado Tahun 2021 (n=30)
f % f %
Ringan 0 0 30 100.0
Sedang 15 50.0 0 0
Berat 15 50.0 0 0
Tabel 3. Kualitas Tidur Kelompok Intervensi pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester
6, Universitas Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)
f % f %
Cukup 9 29.9 0 0
Kurang 1 3.3 0 0
Tabel 4. Hasil Analisis Data Uji Normalitas Tingkat Stres pada Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Semester 6, Universitas Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Tabel 5. Hasil Analisis Data Uji Normalitas Kualitas Tidur pada Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Semester 6, Universitas Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Tabel 6. Pengaruh Tingkat Stres Kelompok Intervensi Sebelum dan Sesudah diberikan Teknik
Relaksasi Otot Progresif pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas
Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)
Sig.(2-
Kondisi N Mean SD df t
tailed)
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai sig. (2 tailed) pada kelompok
intervensi sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif sebesar
0,000 < 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada tingkat stres
mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan Ho1 ditolak.
Sig.(2-
Kondisi N Mean SD df t
tailed)
Post-Test
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai sig. (2 tailed) pada kelompok
intervensi sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif sebesar
0,000 < 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada kualitas
tidur mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima dan Ho2 ditolak.
PEMBAHASAN
Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang ditemukan dalam melakukan penelitian yaitu penelitian ini
dilakukan dalam masa pandemi Covid-19, sehingga tidak memungkinkan untuk
melakukan penelitian tatap langsung. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan
secara online sehingga membuthkan waktu penelitian yang lebih panjang.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA