Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Teknik Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingka Stres dan

Kualitas Tidur Terkait Pembelajaran Jarak Jauh Pada Mahasiswa Fakultas


Keperawatan Semester 6 Universitas Katolik De La Salle Manado

Maweikere.V1,Wetik.S2,Laka.A3
Fakultas Keperawatan Universitas Katolik De La Salle Manado
Email : 1verantimaweikere@gmail.com
2
sywetik@gmail.com
3
alaka.udls@gmail.com

Abstrak
Pemberian terapi relaksasi otot progresif merupakan teknik relaksasi yang dilakukan terhadap
otot dalam yang tidak memerlukan fantasi atau khayalan, kegigihan, bahkan isyarat
melainkan dilakukan dengan menumpukan atensi atau fokus pada otot. Di masa pandemi
covid-19 pembelajaran jarak jauh menjadi salah satu keputusan yang harus diambil demi
membantu memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 dan hal tersebut membuat para
pelajar khususnya mahasiswa semester atas merasa stres serta mempengaruhi kualitas tidur
mereka. Pemberian terapi relaksasi otot progresif akan memberikan segudang manfaat salah
satunya yaitu dapat membantu individu untuk merilekskan pikiran serta tubuh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan mengenai pemberian terapi
relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres dan kualitas tidur terkait pembelajaran jarak
jauh. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6,
Universitas Katolik De La Salle Manado yang berjumlah 30 orang menggunakan teknik one
group pre-post design dan pengambilan data menggunakan non-probability sampling dengan
menggunakan teknik purposive sampling (n)= 30 responden.

Kata kunci : Terapi Relaksasi Otot Progresif, Tingkat Stres, Kualitas Tidur, Pembelajaran
Jarak Jauh

The Effect of Progressive Muscle Relaxation Techniques on Stress


Levels and Sleep Quality Related to Distance Learning on
Student of the Faculty of Nursing Semester 6
De La Salle Catholic University Manado

Abstract
The provision of progressive muscle relaxation therapy is a relaxation technique
performed on deep muscles that does not require fantasy or delusion, persistence,
even cues but is done by concentrating attention or focusing on the muscles. During
the covid-19 pandemic, distance learning is one of the decisions that must be taken to
help break the chain of the spread of the covid-19 virus and this makes students,
especially upper semester students, feel stressed and affect the quality of their sleep.
Giving progressive muscle relaxation therapy will provide a myriad of benefits, one
of which is that it can help individuals to relax their mind and body. This study aims
to determine the significant effect of progressive muscle relaxation therapy on stress
levels and sleep quality related to distance learning. The respondents of this study
were students of the 6th semester of the Faculty of Nursing, De La Salle Catholic
University, Manado, totaling 30 people using the one group pre-post design
technique and data collection using non-probability sampling using purposive
sampling technique (n) = 30 respondents.

Keywords : progressive muscle relaxation therapy, stress levels, sleep quality,


distance learning.

LATAR BELAKANG
Merebaknya pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) saat ini
menjadi kasus yang membawa perubahan besar bagi kehidupan manusia. Hal ini
berdampak pula bagi sistem pembelajaran yang mengharuskan mahasiswa untuk
mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang ada. Transformasi tersebut,
memberikan dampak berupa sistem pembelajaran jarak jauh dan yang masih
membingungkan sehingga mahasiswa menjadi tidak kreatif, pasif, dan tidak
bersemangat untuk belajar yang berakibatkan mahasiswa menjadi stres (Argaheni,
2020). Terdapat 7 (tujuh) alasan penyebab stres mahasiswa terkait proses
pembelajaran yang diubah secara cepat akibat pandemi covid-19 yaitu : tugas
pembelajaran yang banyak, bosan di rumah saja, tidak dapat bertemu dengan orang-
orang terdekat, proses pembelajaran daring yang mulai menjenuhkan mahasiswa,
tidak dapat mengaplikasikan pembelajaran secara langsung khusunya mata kuliah
praktikum, minimnya paket data yang dimiliki, serta tidak dapat melakukan kegiatan
yang digemari (Ph et al., 2020). Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sistem
pembelajaran akibat pandemi covid-19 mempengaruhi tingkat stres mahasiswa.
Efek dari pandemi covid-19 dirasakan oleh mahasiswa di seluruh dunia.
Penelitian terhadap seratus sembilan puluh lima (195) mahasiswa di universitas
negeri besar di Amerika Serikat di dapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan stres dan
kecemasan sebesar 71% akibat dari pandemi covid-19 ini (Son et al., 2020). Adapun
hal yang dirasakan berupa kekhawatiran terhadap diri sendiri dan orang lain,
kesulitan konsentrasi, gangguan pola tidur, penurunan interaksi sosial, membatasi
interaksi sosial, penurunan kemandirian, dan terjadi peningkatan tingkat depresi yang
memunculkan ide bunuh diri (Ph et al., 2020). Dalam penelitian terhadap 30.383
mahasiswa di 62 negara di dapatkan hasil bahwa 42,6% mahasiswa mengkhawatirkan
karir profesional mereka di masa depan dan sebanyak 40,2% mengkhawatrikan
masalah studi seperti : kuliah,seminar, dan kerja praktek (Aristovnik et al., 2020).
Dengan demikian, pandemi covid-19 memberikan pengaruh yang besar terhadap
mahasiswa di seluruh dunia.
Efek dari pandemi covid-19 juga dirasakan oleh mahasiswa di Asia. Penelitian
terhadap seribu sembilan belas (1019) responden yang merupakan mahasiswa
Fakultas Ilmu Kedokteran jurusan kedokteran, kedokteran gigi, farmasi, keperawatan,
dan ilmu kedokteran terapan di Jordan University of Science and Technology
didapatkan sebanyak 32% melaporkan lebih banyak stres dengan ujian elektronik
jarak jauh karena durasi ujian, platform ujian dan konektivitas internet yang
merupakan faktor utama pemicu terjadinya stres (Elsalem et al., 2020). Penelitian
terhadap empat ratus tujuh puluh tiga (473) responden yang merupakan mahasiswa
Fakultas Ilmu Kedokteran di Jepang terdapat sekitar seratus empat puluh satu (141)
mahasiswa atau sebesar 29,8% mengatakan bahwa mereka memiliki kekhawatiran
terhadap peralihan pembelajaran yang biasa dilaksanakan secara langsung menjadi
sistem pembelajaran jarak jauh atau tidak langsung akibat pandemi covid-19 yang
dilakukan secara mendadak dan berakibatkan mahasiswa mengalami kewalahan
(Nishimura et al., 2021). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peningkatan
tingkat stres dialami oleh mahasiswa di asia akibat perubahan proses pembelajaran
yang terjadi.
Stres pembelajaran dengan sistem jarak jauh sebagai dampak dari pandemi
covid-19 dirasakan di Indonesia. Berdasarkan penelitian Pawicara & Conilie, (2020)
terhadap mahasiswa terkait pembelajaran jarak jauh, didapatkan data bahwa
mahasiswa mengalami kejenuhan belajar dikarenakan proses pembelajaran jarak jauh
yang monoton sehingga menimbulkan mahasiswa kurang konsentrasi, munculnya
rasa enggan untuk belajar, kehilangan antusias belajar, stres, susah tidur, dan
memiliki rasa jenuh terhadap materi perkuliahan. Hal ini serupa dengan penelitian
dari Nurmala & Tirtayasa, (2020) terhadap mahasiswa didapatkan data 96,4%
mahasiswa mengalami stres dalam golongan sedang dan 3,6% berada dalam golongan
rendah. Dengan demikian, proses pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi
covid-19 ini dapat menimbulkan kejenuhan yang bisa mempengaruhi kesehatan fisik
dan mental mahasiswa.
Adapun berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu
menangani proses pembelajaran yang diubah akibat pandemi covid-19. United
Nations of Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) merupakan
salah satu organisasi yang membantu dalam menangani proses pembelajaran yang
terjadi akibat pandemi covid-19 dan melalui Komisi Nasional Indonesia untuk
Unesco (KNIU) melakukan hubungan kerjasama dengan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) untuk memastikan bahwa pengajar harus
dimantapkan dan direkrut dengan cara yang layak, berpengalaman, profesional,
memiliki motivasi dan sumber daya yang baik, berdaya guna, dan praktis. Di
Indonesia, pemerintah juga memberikan bantuan berupa subsidi paket data internet
sebanyak 35 GB/bulan untuk siswa, 42 GB/bulan untuk para pendidik, beserta para
mahasiswa dan dosen sebanyak 50 GB/bulan yang berlangsung selama empat bulan
yakni dari bulan September-Desember (Kemendikbud, 2020). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa, berbagai usaha telah dilaksanakan pemerintah demi
meningkatkan mutu dari pembelajaran jarak jauh namun, usaha tersebut belum
sepenuhnya mengatasi masalah tingkat stres yang terjadi selama proses pembelajaran
di masa pandemi covid-19.
Universitas Katolik De La Salle Manado merupakan salah satu universitas
swasta di Provinsi Sulawesi Utara yang di dalamnya terdapat Fakultas Keperawatan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terkait dengan stres pembelajaran yang
terjadi di masa pandemi covid-19 didapatkan data bahwa mahasiswa mengalami
kejenuhan, cepat bosan, stres, suasana hati (mood) terganggu, mudah lelah, tidak
bersemangat, konsentrasi dan motivasi belajar menurun hingga menyebabkan kualitas
tidur terganggu.
Hal tersebut dikarenakan di masa pembelajaran jarak jauh ini tugas menjadi
lebih banyak, durasi belajar dan batas waktu mengerjakan tugas menjadi lebih
panjang, interaksi dengan dosen dan teman sekelas menjadi terbatas, tidak dapat
mendiskusikan materi pembelajaran secara langsung seperti di dalam kelas, bosan
menatap layar gadget serta beban belajar pada mahasiswa semester enam (6) mulai
terasa terkait tugas akhir yang akan mereka hadapi. Hal lain yang dirasakan yaitu
stres terkait jaringan dan kuota internet pada saat mengakses perkuliahan. Banyaknya
permasalah terkait stres yang terjadi dalam proses pembelajaran jarak jauh tersebut
belum terlaksanakan sepenuhnya.
Berdasarkan pemaparan data diatas maka peneliti terdorong untuk menganalisa
pengaruh teknik relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres dan kualitas tidur pada
mahasiswa terkait pembelajaran jarak jauh akibat pandemi covid-19. Sehingga hasil
yang didapatkan dalam penelitian ini diharapkan menjadi referensi atau rujukan bagi
Fakultas Keperawatan dalam mengatasi stres yang terjadi pada mahasiswa selama
mengikuti proses pembelajaran jarak jauh.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian ini dilaksanakan secara virtual menggunakan media Google
Meet bersama mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6, di Universitas Katolik
De La Salle Manado. Waktu penelitian dimulai pada tanggal 31 Juli 2021 sampai
dengan tanggal 6 Agustus 2021.

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa fakultas keperawatan semester 6
berjumlah 118 orang yang mengalami stres dan kualitas tidur yang terganggu karena
pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi covid-19. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan nonprobability sampling dengan menggunakan teknik purposive
sampling dan mendapat sampel berjumlah 30 mahasiswa.

Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi-eksperimen, dengan
desain one group pre-post design serta menggunakan uji paired sample t-test untuk
mengetahui pengaruh tingkat stres dan kualitas tidur pada mahasiswa sebelum dan
sesudah diberikannya teknik relaksasi otot progresif.

Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang
dibuat oleh peneliti. Kuesioner pertama ini adalah kuesioner tingkat stres terkait
pembelajaran jarak jauh yang terdiri dari 15 pernyataan positif menggunakan metode
pengisian berupa pemberian tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang paling
benar. Pilihan jawaban terdiri dari Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, Setuju (S)
dengan skor 4, Kadang-Kadang (KK) dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor
2, sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1 dan Nilai tertinggi dari skor ini adalah 75
dan terendah 15. Hasil ukur dibagi dengan kategori rentang skor 20-35 stres ringan,
36-55 stres sedang, dan 56-75 stres berat. Kuesioner kedua ini adalah kuesioner
kualitas tidur terkait pembelajaran jarak jauh yang terdiri dari 15 pernyataan positif
menggunakan metode pengisian berupa pemberian tanda centang (√) pada pilihan
jawaban yang paling benar. Pilihan jawaban terdiri dari hampir selalu (HS) dengan
skor 4, Selalu (S) dengan skor 3, kadang-kadang (KK) dengan skor 2, pernah (P)
dengan skor 1, hampir tidak pernah (HTP) dengan skor 0 dan Nilai tertinggi dari skor
ini adalah 60 dan terendah 15. Hasil ukur dibagi dengan kategori rentang skor
kualitas tidur baik 15-30, cukup 31-45, kurang 46-60. Pada penelitian ini
menggunakan video yang berisikan gerakan tentang teknik relaksasi otot progresif
yang ditampilkan kepada mahasiswa melalui google meeting. Video ini berdurasi < 5
menit dan gerakan yang ditampilkan di dalam video ini dipraktekan oleh orang lain
dan diarahkan secara langsung oleh peneliti.

HASIL

Tabel 1. Karakteristik Demografi Jenis Kelamin dan Umur Responden di Fakultas


Keperawatan Semester 6 Unika De La Salle Manado Tahun 2021 (n=30)

Karakteristik Kategori f (%)

Jenis Kelamin Laki – Laki 7 23.3

Perempuan 23 76.7

TOTAL 30 100.0

Sumber : Data Primer,2021

Karakteristik Kategori f (%)

Umur 19 Tahun 1 3.3

20 Tahun 15 50.0

21 Tahun 13 43.3

22 Tahun 1 3.3

TOTAL 30 100.0

Sumber: Data Primer,2021

Berdasarkan dari data demografi menunjukkan bahwa untuk kategori jenis


kelamin kelompok intervensi sebelum dan sesudah pelaksanaan intervensi terdapat
sebanyak 7 orang laki-laki (23.3%) dan perempuan sebanyak 23 orang (76,7%). Dan
untuk kategori umur menunjukkan bahwa kelompok intervensi sebelum dan sesudah
pelaksanaan intervensi terdapat sebanyak 1 orang (3.3%) berumur 19 Tahun, 15
orang (50%) berumur 20 Tahun, 13 orang (43.3%) berumur 21 Tahun, dan 1 orang
(3,3%) berumur 22 Tahun.

Tabel 2. Tingkat Stres Kelompok Intervensi pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6,
Universitas Katolik De La Salle Manado Tahun 2021 (n=30)

Tingkat Stres Pre-Test Post-Test

f % f %

Ringan 0 0 30 100.0

Sedang 15 50.0 0 0

Berat 15 50.0 0 0

Total 30 100.0 30 100.0

Sumber : Data Primer,2021

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat stres mahasiswa sebelum pemberian


teknik relaksasi otot progresif terdapat 50% mahasiswa mengalami stres sedang dan
50% mahasiswa mengalami stres berat. Sedangkan sesudah pemberian teknik
relaksasi otot progresif selama tiga hari, pada hari ketujuh terdapat 100% mahasiswa
mengalami stres ringan.

Tabel 3. Kualitas Tidur Kelompok Intervensi pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester
6, Universitas Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)

Kualitas Tidur Pre-Test Post-Test

f % f %

Baik 20 66.6 30 100.0

Cukup 9 29.9 0 0

Kurang 1 3.3 0 0

Total 30 100.0 30 100.0

Sumber: Data Primer,2021

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa sebelum pemberian teknik


relaksasi otot progresif sebanyak 66,6% mahasiswa mengalami kualitas tidur yang
baik, 29,9% mahasiswa mengalami kualitas tidur yang cukup, dan 3.3% mahasiswa
mengalami kualitas tidur yang kurang. Sedangkan sesudah pemberian teknik relaksasi
otot progresif sebanyak 100% mahasiswa mengalami kualitas tidur yang baik.

Tabel 4. Hasil Analisis Data Uji Normalitas Tingkat Stres pada Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Semester 6, Universitas Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)
Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Pre-Test .937 30 .075

Post-Test .947 30 .144

Sumber: Data Primer,2021

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa data pre-test


diperoleh nilai sig. sebesar 0,75 > 0,05 dan data post-test diperoleh nilai sig. sebesar
0,144 > 0,05 dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk sebagai syarat untuk
melakukan uji Paired Sample T-Test. Hasil tersebut menunjukkan data pre-test dan
post-test terdistribusi normal karena dasar pengambilan keputusan uji normalitas
adalah jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi normal dan jika nilai sig.< 0,05
maka data tidak terdistribusi normal.

Tabel 5. Hasil Analisis Data Uji Normalitas Kualitas Tidur pada Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Semester 6, Universitas Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Pre-Test .932 30 .054

Post-Test .948 30 .150

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas menunjukkan bahwa data pre-test


diperoleh nilai sig. sebesar 0,54 > 0,05 dan data post-test diperoleh nilai sig. sebesar
0,150 > 0,05 dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk sebagai syarat untuk
melakukan uji Paired Sample T-Test. Hasil tersebut menunjukkan data pre-test dan
post-tes terdistribusi normal karena dasar pengambilan keputusan uji normalitas
adalah jika nilai sig. > 0,05 maka data terdistribusi normal dan jika nilai sig.< 0,05
maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 6. Pengaruh Tingkat Stres Kelompok Intervensi Sebelum dan Sesudah diberikan Teknik
Relaksasi Otot Progresif pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas
Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)

Sig.(2-
Kondisi N Mean SD df t
tailed)

Pre-Test 30 27.00000 11.26484 29 13.128 .000


Post-Test

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai sig. (2 tailed) pada kelompok
intervensi sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif sebesar
0,000 < 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada tingkat stres
mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan Ho1 ditolak.

Tabel 7. Pengaruh Kualitas Tidur Kelompok Intervensi Sebelum dan Sesudah


diberikan Teknik Relaksasi Otot Progresif pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan
Semester 6, Universitas Katolik De La Salle Manado, Tahun 2021 (n=30)

Sig.(2-
Kondisi N Mean SD df t
tailed)

Pre-Test 30 11.93333 11.17551 29 5.849 .000

Post-Test

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa nilai sig. (2 tailed) pada kelompok
intervensi sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif sebesar
0,000 < 0,05 yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada kualitas
tidur mahasiswa sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima dan Ho2 ditolak.

PEMBAHASAN

Hasil Analisis Univariat


Karakteristik responden pada mahasiswa di Fakultas Keperawatan, Semester
6, Universitas Katolik De La Salle Manado.
Dari hasil penelitian yang didapatkan, terlihat bahwa ada pengaruh karakteristik
responden. Berdasarkan hasil yang didapatkan oleh peneliti bahwa karakteristik
responden yang ada pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah diberikannya
teknik relaksasi otot progresif berdasarkan jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan
perempuan. Deskripsi karakteristik responden adalah menguraikan atau memberikan
gambaran mengenai identitas responden di dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil
penelitian ditemukan bahwa umur yang ada terdiri dari umur 19-22 tahun. Hal ini
sejalan dengan penelitian dari Ph et al, (2020) dan Mauliyana dkk,(2020) bahwa
kategori umur dua puluh satu – dua puluh delapan tahun adalah golongan umur yang
paling dominan mengalami stres dan kualitas tidur yang terganggu akibat
pembelajaran jarak jauh selama pandemi covid-19 dan penggunaan gadget yang
berlebihan. Dengan demikian, karakteristik responden amatlah berperan penting
dalam rangka usaha peneliti memperoleh data dan hasil penelitian yang baik.
Tingkat Stres pada mahasiswa di kelompok intervensi sebelum diberikan teknik
relaksasi otot progresif di Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas
Katolik De La Salle Manado.
Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti terhadap tingkat stres pada kelompok
intervensi sebelum diberikan teknik relaksasi otot progresif yaitu terdapat responden
dengan tingkat stres sedang dan berat. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa
tingkat stres sangat berpengaruh besar jika tidak ditangani dengan cepat, karena dari
hasil yang diperoleh peneliti terdapat responden dengan tingkat stres sedang sampai
tingkat stres berat dengan presentase yang sebanding. Hal ini sejalan dengan
penelitian dari Nurmala et al,(2020) bahwa terjadi peningkatan stres pada mahasiswa
terkait pembelajaran jarak jauh dengan kategori dominan terjadi pada tingkat stres
sedang sebelum diberikan teknik relaksasi otot progresif dibandingkan dengan tingkat
stres yang tergolong rendah. Menurut penelitian dari Ph et al, (2020) menunjukkan
bahwa “tugas pembelajaran” merupakan faktor utama penyebab stres mahasiswa
selama masa pandemi Covid-19. Penelitian dari Rachmayani et al, (2020) juga
menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami tingkat stres sedang dalam menghadapi
pembelajaran jarak jauh di masa pandemi covid-19.
Teori keperawatan Myra Estrin Levine dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti menjelaskan bahwa model teori konservasi integritas pribadi merupakan
suatu pengakuan rasa hormat, kesadaran terhadap diri sendiri, dan menentukan arah
nasibnya sendiri sehingga tujuan dari konservasi integritas pribadi ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan keyakinan diri sendiri untuk mengurangi stres yang
dialami oleh tiap individu. Pada tahap ini, peneliti mengobservasi gambaran tingkat
stres mahasiswa sebelum diberikan stimulus berupa teknik relaksasi otot progresif.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, peneliti berasumsi bahwa sebelum
diberikan teknik relaksasi otot progresif tingkat stres mahasiswa akan mengalami
peningkatan yang lebih tinggi jika tidak ditangani dengan cepat dan model teori
keperawatan dari Myra Estrin Levine mengajak tiap individu untuk mau
memperbaharui diri dengan cara meningkatkan kemampuan dan keyakinan terhadap
diri sendiri untuk mengurangi stres yang dialami dan salah satu cara yang bisa
membantu individu untuk memperbaharui tingkat stres menjadi lebih baik yaitu
dengan melakukan teknik relaksasi otot progresif dimana teknik ini bisa membantu
individu untuk mendapatkan perasaan yang rileks sehingga tiap individu bisa
merasakan bahwa pembelajaran jarak jauh tidak selamanya menjadi suatu masalah
melainkan diri kita sendirilah yang harus mampu beradaptasi dengan keadaan yang
ada.

Tingkat stres pada mahasiswa di kelompok intervensi sesudah diberikan teknik


relaksasi otot progresif di Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas
Katolik De La Salle Manado.
Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti terhadap tingkat stres pada kelompok
intervensi sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif yaitu terdapat hasil tingkat
stres pada mahasiswa menurun sampai pada tingkat stres ringan dengan hasil yang
begitu baik dan ini memiliki arti bahwa stimulus yang diberikan memiliki pengaruh
terhadap penurunan tingkat stres setelah diberikan teknik relaksasi otot progresif pada
mahasiswa. Dari hasil pengamatan peneliti tingkat stres pada mahasiswa menurun
diakibatkan karena mahasiswa sudah mengetahui apa itu teknik relaksasi otot
progresif serta cara penerapannya karena mereka sudah pernah mendapatkan materi
ini di kelas keperawatan jiwa sebelumnya. Hal ini sejalan dengan penelitian dari
Safitri, (2018) bahwa terdapat pengaruh sesudah diberikan teknik relaksasi otot
progresif yaitu dapat menurunkan tingkat stres belajar pada peserta didik. Jadi dapat
disimpulkan, sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif terdapat pengaruh
terhadap penurunan stres belajar pada peserta didik Penelitian dari Oktavia dkk.,
(2019) juga mengungkapkan stres bisa diatasi dengan melakukan teknik relaksasi
agar supaya bisa membuat pikiran lebih rileks dan tenang. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa teknik relaksasi otot progresif memberikan bagitu banyak manfaat terhadap
kebutuhan psikis dan fisik manusia slaah satunya dalam mengelola stres menjadi
lebih baik. Teori keperawatan Myra Estrin Levine dikaitkan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti menjelaskan bahwa model teori konservasi integritas pribadi
merupakan suatu pengakuan rasa hormat, kesadaran terhadap diri sendiri, dan
menentukan arah nasibnya sendiri sehingga tujuan dari konservasi integritas pribadi
ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keyakinan diri sendiri untuk
mengurangi stres yang dialami oleh tiap individu. Pada tahap ini, peneliti
memberikan stimulus berupa teknik relaksasi otot progresif untuk membantu
responden mengurangi stres dalam menghadapi masalah atau tekanan. Berdasarkan
hasil penelitian yang didapatkan, peneliti berasumsi bahwa teknik relaksasi otot
progresif memiliki pengaruh terhadap tingkat stres mahasiswa sesudah diberikan
teknik relaksasi otot progresif dan dalam hal ini model teori keperawatan dari Myra
Estrin Levine mampu membuat individu untuk mau memperbaharui diri dalam
mengurangi stres yang dialami dengan melakukan teknik relaksasi otot progresif.

Kualitas tidur pada mahasiswa di kelompok intervensi sebelum diberikan


teknik relaksasi otot progresif di Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas
Katolik De La Salle Manado.
Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti terhadap kualitas tidur pada mahasiswa
sebelum diberikan teknik relaksasi otot progresif yaitu memiliki hasil kualitas tidur
yang cukup dan ini memiliki arti bahwa kualitas tidur sangat berpengaruh besar jika
tidak ditangani dengan cepat. Pada penelitian yang dilakukan oleh Adriani, (2017)
menunjukkan bahwa kualitas tidur sebelum diberikan teknik relaksasi otot progresif
yaitu berada pada tingkatan kualitas tidur buruk. Artinya,sebelum diberikan teknik
relaksasi otot progresif responden lebih dominan memiliki kualitas tidur yang buruk
dibandingkan dengan kualitas tidur yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian dari
Bayhakki & Putri, (2016) bahwa adanya pengaruh terhadap skor insomnia sebelum
dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif dimana sebelum diberikan
teknik relaksasi otot progresif mahasiswa mengalami kualitas tidur yang buruk. Teori
keperawatan Myra Estrin Levine dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti menjelaskan bahwa model teori konservasi energi merupakan suatu tahap
konservasi yang membutuhkan keseimbangan energi untuk dapat mempertahankan
aktivitas kehidupan individu dan untuk melakukan pembatasan energi yang
berlebihan sehingga individu tidak merasakan kelelahan dan mengalami gangguan
tidur. Pada tahap ini, peneliti mengobservasi gambaran kualitas tidur mahasiswa
sebelum diberikan stimulus berupa teknik relaksasi otot progresif. Berdasarkan hasil
penelitian yang didapatkan, peneliti berasumsi bahwa sebelum diberikan teknik
relaksasi otot progresif kualitas tidur mahasiswa akan berpengaruh besar jika tidak
ditangani dengan cepat dan model teori keperawatan dari Myra Estrin Levine
menyatakan bahwa tiap individu membutuhkan keseimbangan energi yang bertujuan
untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik bagi tiap individu sehingga dalam proses
pembelajaran jarak jauh bisa mendapatkan hasil yang maksimal dalam menyerap
berbagai ilmu yang diberikan.

Kualitas tidur pada mahasiswa di kelompok intervensi sesudah diberikan teknik


relaksasi otot progresif di Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas
Katolik De La Salle Manado.
Hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti terhadap kualitas tidur pada kelompok
intervensi sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif yaitu terdapat hasil
kualitas tidur pada mahasiswa memiliki kualitas tidur yang baik. Artinya, stimulus
yang diberikan membawa pengaruh yang signifikan setelah diberikan teknik relaksasi
otot progresif pada mahasiswa. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Adriani, (2017)
bahwa nilai kualitas tidur sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif terdapat
kualitas tidur yang baik dibandingkan sebelum diberikan teknik relaksasi otot
progresif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi otot progresif memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur mahasiswa. Hal ini sejalan dengan
penelitian dari Bayhakki & Putri(2016) bahwa adanya pengaruh skor insomnia
sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot progresif dimana setelah
diberikan teknik relaksasi otot progresif mahasiswa memiliki kualitas tidur yang baik.
Teori keperawatan Myra Estrin Levine dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti menjelaskan bahwa model teori konservasi energi merupakan suatu
tahap konservasi yang membutuhkan keseimbangan energi untuk dapat
mempertahankan aktivitas kehidupan individu untuk melakukan pembatasan energi
yang berlebihan sehingga individu tidak merasakan kelelahan dan mengalami
gangguan tidur. Pada tahap ini, peneliti memberikan stimulus berupa teknik relaksasi
otot progresif untuk membantu responden mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, peneliti berasumsi bahwa sesudah
diberikan teknik relaksasi otot progresif kualitas tidur mahasiswa mendapatkan
kualitas tidur yang baik dikarenakan manfaat yang diberikan dari teknik yaitu mampu
menurunkkan ketegangan otot sehingga ketika mendapatkan perasaan yang rileks,
individu juga mampu memiliki kualitas tidur yang baik dan keseimbangan energi
yang dikemukakan oleh Myra Estrin Levine juga mampu membantu individu untuk
menyeimbangi setiap energi yang dikeluarkan untuk menjalankan berbagai aktivitas.

Hasil Analisis Bivariat


Pengaruh Tingkat Stres dan Kualitas Tidur Kelompok Intervensi Sebelum dan
Sesudah diberikan Teknik Relaksasi Otot Progresif pada Mahasiswa Fakultas
Keperawatan Semester 6, Universitas Katolik De La Salle Manado.
Hasil penelitian yang diperoleh pada kelompok intervensi sebelum dan sesudah
diberikan teknik relaksasi otot progresif yaitu terdapat pengaruh yang signifikan pada
tingkat stres dan kualitas tidur mahasiswa terkait pembelajaran jarak jauh. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri, (2018) dan Astutik, (2017)
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tingkat stres dan kualitas tidur
sebelum dan sesudah diberikannya teknik relaksasi otot progresif. Artinya, penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa adanya pengaruh
pemberian teknik relaksasi otot progresif terhadap tingkat stres dan kualitas tidur
terkait pembelajaran jarak jauh pada mahasiswa. Penelitian dari Bayhakki & Putri,
(2016) juga menunjukkan bahwa teknik relaksasi otot progresif memberikan manfaat
oleh para penderita yang sedang mengalami stres dan insomnia sebagai salah satu
cara alternatif untuk mengurangi keluhan yang ada. Teori keperawatan Myra Estrin
Levine dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menyatakan bahwa
model konservasi memiliki fokus utama untuk memberikan promosi secara
menyeluruh baik yang digunakan secara adaptasi ataupun menggunakan prinsip
konservasi dan konservasi ini memberikan gambaran secara sistematis baik yang
dibutuhkan secara kompleks dan melanjutkan fungsi seseorang jika terjadi rintangan
yang berat dan selama proses ini seseorang akan bisa melawan rintangan untuk
melakukan proses adaptasi yang sesuai serta dapat memberikan keunikan tersendiri
bagi tiap individu. Tingkat kemampuan adaptasi seseorang ditentukan oleh stimulus
yang diberikan karena jika tidak ada stimulus yang diberikan berupa teknik relaksasi
otot progresif, maka tidak akan ada perubahan yang dihasilkan. Dan hal itulah yang
terjadi, dimana pada kelompok intervensi pre-test tidak ada perubahan tingkat stres
dan kualitas tidur yang signifikan karena belum diberikan teknik relaksasi otot
progresif, sedangkan pada kelompok intervensi post-test terdapat perubahan tingkat
stres dan kualitas tidur. Berdasarkan hasil penelitian sudah diinterpretasi bahwa ada
pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah diberikannya teknik relaksasi otot
progresif.

Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang ditemukan dalam melakukan penelitian yaitu penelitian ini
dilakukan dalam masa pandemi Covid-19, sehingga tidak memungkinkan untuk
melakukan penelitian tatap langsung. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan
secara online sehingga membuthkan waktu penelitian yang lebih panjang.
SIMPULAN

1. Sebagian besar karakteristik responden mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester


6, Universitas Katolik De La Salle Manado berusia 20-21 tahun dan sebagian besar
responden berjenis kelamin perempuan.
2. Tingkat stres mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas Katolik De
La Salle Manado sebelum pemberian teknik relaksasi otot progresif terdapat 50%
mahasiswa mengalami stres sedang dan 50% mahasiswa mengalami stres berat.
Sedangkan sesudah pemberian teknik relaksasi otot progresif selama tiga hari, pada
hari ketujuh terdapat 100% mahasiswa mengalami stres ringan.
3. Kualitas tidur mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas Katolik
De La Salle Manado sebelum pemberian teknik relaksasi otot progresif sebanyak
66,6% mahasiswa mengalami kualitas tidur yang baik, 29,9% mahasiswa mengalami
kualitas tidur yang cukup, dan 3,3% mahasiswa mengalami kualitas tidur yang
kurang. Sedangkan sesudah pemberian teknik relaksasi otot progresif sebanyak 100%
mahasiswa mengalami kualitas tidur yang baik.
4. Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap tingkat stres dan kualitas tidur terkait
pembelajaran jarak jauh sebelum dan sesudah diberikan teknik relaksasi otot
progresif pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Semester 6, Universitas Katolik De
La Salle Manado.
SARAN
1. Bagi para pendidik dan petugas kesehatan
Tingkat stres merupakan hasil dari evaluasi terhadap berat dan ringannya stres yang
dialami oleh tiap orang. Maka dari itu, diharapkan bagi para pendidik di bidang ilmu
keperawatan khususnya ilmu keperawatan jiwa untuk dapat menjadikan teknik
relaksasi otot progresif sebagai salah satu intervensi yang akan diterapkan kepada
mahasiswa yang mengalami stres bahkan gangguan kualitas tidur juga bisa
menambah wawasan mahasiswa dan para tenaga kesehatan tentang teknik relaksasi
otot progresif terkait pembelajaran jarak jauh dengan pandemi yang sedang dialami
saat ini. Dengan menggunakan teknik relaksasi otot progresif ini kiranya tingkat stres
dan kualitas tidur para mahasiswa bisa menjadi lebih baik dan masyarakat bisa
mendapatkan edukasi tentang besarnya manfaat dari teknik relaksasi otot progresif
terhadap kesehatan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini menggunakan teknik relaksasi otot progresif dengan durasi 7 hari atau 1
minggu dalam situasi pandemi covid-19. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya
untuk dapat menggunakan teknik relaksasi otot progresif dengan mempertimbangkan
waktu penelitian dan pemberian intervensi untuk bisa memperoleh hasil intervensi
yang terbaik.

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M. (2017). PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF


TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI PANTI JOMPO
YAYASAN GUNA BUDI BAKTI MEDAN TAHUN 2017.
Argaheni, N. B. (2020). Sistematik Review: Dampak Perkuliahan Daring Saat
Pandemi COVID-19 Terhadap Mahasiswa Indonesia. PLACENTUM: Jurnal
Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, 8(2), 99.
https://doi.org/10.20961/placentum.v8i2.43008
Aristovnik, A., Keržič, D., Ravšelj, D., Tomaževič, N., & Umek, L. (2020). Impacts
of the COVID-19 Pandemic on Life of Higher Education Students: A Global
Perspective. Sustainability, 12(20), 8438. https://doi.org/10.3390/su12208438
Astutik, T. (2017). PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP
KUALITAS TIDUR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER. Repository Universitas Jember.
Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling dan
Pendidikan, 5(3), 143. https://doi.org/10.29210/119800
Burns & Grove (Ed.). (2019). Memahami Penelitian Keperawatan: Membangun
Praktik Berbasis Bukti (7 ed.). Elsevier (Singapore) Pte.Ltd.
Elsalem, L., Al-Azzam, N., Jum’ah, A. A., Obeidat, N., Sindiani, A. M., &
Kheirallah, K. A. (2020). Stress and behavioral changes with remote E-exams
during the Covid-19 pandemic: A cross-sectional study among undergraduates of
medical sciences. Annals of Medicine and Surgery, 60, 271–279.
https://doi.org/10.1016/j.amsu.2020.10.058
Hasanah. (2017). HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN STRATEGI KOPING
MAHASISWA TAHUN PERTAMA AKADEMI KEPERAWATAN. 8.
Kemendikbud. (2020). Kemendikbud Resmikan Kebijakan Bantuan Kuota Data
Internet 2020. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/09/kemendikbud-
resmikan-kebijakan-bantuan-kuota-data-internet-2020
Kemenkes. (2016). Kelola Stres. http://p2ptm.kemkes.go.id/cerdik/kelola-stres
Mauliyana, A., Nangi, M. G., & Anamelania, Y. (2020). FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS TIDUR MAHASISWA STIKES
MANDALA WALUYA KENDARI. 9.
Mulya, H. A., & Indrawati, E. S. (2016). HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA
TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG. 5, 7.
Nishimura, Y., Ochi, K., Tokumasu, K., Obika, M., Hagiya, H., Kataoka, H., &
Otsuka, F. (2021). Impact of the COVID-19 Pandemic on the Psychological
Distress of Medical Students in Japan: Cross-sectional Survey Study. Journal of
Medical Internet Research, 23(2), e25232. https://doi.org/10.2196/25232
Nurmala, M. D., & Tirtayasa, U. S. A. (t.t.). TINGKAT STRES MAHASISWA
DALAM PEMBELAJARAN ONLINE PADA MASA PANDEMI COVID-19.
5, 11.
Oktavia, W. K., Fitroh, R., Wulandari, H., & Feliana, F. (2019). Faktor-faktor yang
mempengaruhi stres akademik. 8.
Pawicara, R., & Conilie, M. (t.t.). ANALISIS PEMBELAJARAN DARING
TERHADAP KEJENUHAN BELAJAR MAHASISWA TADRIS BIOLOGI
IAIN JEMBER DI TENGAH PANDEMI COVID-19. 10.
Ph, L., Mubin, M. F., & Basthomi, Y. (2020). “TUGAS PEMBELAJARAN”
PENYEBAB STRES MAHASISWA SELAMA PANDEMI COVID-19. 3(2), 6.
Putri & Amalia. (2019). Teknik Komplementer. PT. PUSTAKA BARU.
Putri, D. (2016). PENGARUH TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF
TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA
KEPERAWATAN. 14.
Putri, S. A., & Sawitri, D. R. (2017). HUBUNGAN ANTARA HARDINESS
DENGAN STRES AKADEMIK PADA TARUNA TINGKAT II POLITEKNIK
ILMU PELAYARAN SEMARANG. 6, 4.
Safitri. (2018). EFEKTIFITAS PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DALAM
MENGATASI STRES BELAJAR PADA PESERTA DIDIK DI MA
ALHIKMAH BANDAR LAMPUNG. Repository UIN Raden Intan Lampung.
Sagita, D. D., Daharnis, D., & Syahniar, S. (2017). HUBUNGAN SELF EFFICACY,
MOTIVASI BERPRESTASI, PROKRASTINASI AKADEMIK DAN STRES
AKADEMIK MAHASISWA. Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan
Praktik), 1(2), 43. https://doi.org/10.26740/bikotetik.v1n2.p43-52
Saleh dkk. (2020). MANAJEMEN STRESS KERJA (SEBUAH KAJIAN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DARI ASPEK PSIKOLOGIS
PADA ATC) (1 ed.). DEEPUBLISH.
Sarfriyanda, J., Karim, D., & Dewi, A. P. (2015). HUBUNGAN ANTARA
KUALITAS TIDUR DAN KUANTITAS TIDUR DENGAN PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA. 2(2), 8.
Siokal dkk. (2017). Falsafah dan Teori Dalam Keperawatan (1 ed.). CV. Trans Info
Media.
Siregar, H. K. (2020). PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. 192.
Son, C., Hegde, S., Smith, A., Wang, X., & Sasangohar, F. (2020). Effects of
COVID-19 on College Students’ Mental Health in the United States: Interview
Survey Study. Journal of Medical Internet Research, 22(9), e21279.
https://doi.org/10.2196/21279
Syamsoedin, W. K. P., Bidjuni, H., & Wowiling, F. (2015). HUBUNGAN DURASI
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA
REMAJA DI SMA NEGERI 9 MANADO. 3, 10.
Wetik. (2015). Pengaruh progressive muscle relaxation dan cognitive behavior
therapy terhadap ansietas klien hipertensi di Kelurahan Gogagoman, Kota
Kotamobagu Sulawesi Utara. Universitas Indonesia.
Wulandari, F. E., Hadiati, T., & As, W. S. (2017). HUBUNGAN ANTARA
TINGKAT STRES DENGAN TINGKAT INSOMNIA MAHASISWA/I
ANGKATAN 2012/2013 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO. 6(2), 9.
Yunaningsi, S. P. (2020). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS
TIDUR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU
OLEO. 11.

Anda mungkin juga menyukai