Oleh :
Siti Mutmaina
202002006
BANYUWANGI
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
ilmu dan menempuh Pendidikan terakhir di suatu perguruan tinggi dengan jurusan tertentu.
Mahasiswa semester akhir juga diwajibkan menulis karya ilmiah atau skripsi untuk
memperoleh gelar sarjana (Ulansari dan Sena, 2020). Mahasiswa semester akhir yang sedang
mengerjakan tugas akhir berpotensi mengalami tekanan dan stress. Stres yang dialami
menjadi tidak bersemangat dan sulit berkonsentrasi ketika bimbingan sehingga tidak dapat
menyelesaikan tugas akhir tepat waktu. Ada dua faktor penyebab stres pada mahasiswa yang
sedang menyusun skripsi yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal berupa
kemampuan maupun kecerdasan mahasiswa itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal berupa
tuntunan kampus, keluarga, maupun finansial (Zurrahmi et al., 2021). Stres merupakan hal
yang paling sering dialami oleh mahasiswa. Banyaknya tanggung jawab dan tuntutan
yang ada di kampus membuat mahasiswa merasa tertekan dan rentan mengalami stres.
segala jenis perubahan yang menyebabkan ketegangan fisik, emosional atau psikologis.
Menurut data dari American College Health Association (ACHA, 2022). College Student
Mental Health Report (2022) melaporkan bahwa mahasiswa di perguruan tinggi sering
mengalami masalah seperti kecemasan, kurang tidur, pemikiran ragu akan diri sendiri,
kesulitan dalam manajemen waktu, burnout karena materi atau tugas perkuliahan yang
membuat mereka sangat rentan terhadap stres dan depresi. Prevalensi mahasiswa yang
mengalami stres di seluruh dunia pada tahun 2019 berkisar antara 38-71% dari tiga
penelitian yang dilakukan di Asia, yaitu di Pakistan dengan 161 partisipan (30,84%), di
Thailand dengan 686 partisipan (61,4%), dan di Malaysia dengan 396 partisipan (41,9%).
mengalami stres dari tingkat ringan hingga berat, dan 92,25% partisipan mengalami
kualitas tidur yang buruk (Purna, 2020). Stres yang terjadi di lingkungan pendidikan atau
sekolah sering disebut sebagai stress akademik. Stres akademik merupakan respons siswa
atau mahasiswa terhadap tekanan dan tuntutan sekolah yang menyebabkan ketidak
nyamanan. Selain itu, stres juga dapat dialami oleh mahasiswa yang menghadapi tekanan
berat seperti tugas yang banyak.ujian praktek dan penyusunan skripsi. Hal ini dianggap
sebagai faktor pemicu stres dan dapat menyebabkan insomnia pada mahasiswa. Menurut
mengalami mengalami ketidaknyamanan untuk tidur atau tidak merasa ingin tidur
(kesulitan untuk tidur nyenyak meskipun memiliki waktu untuk tidur yang cukup) yang
terjadi beberapa kali dalam seminggu yang mengakibatkan peningkatan stress dan
berkonsentrasi dan mood yang tidak stabil (Ichsandra et al., 2019). Insomnia merupakan
pola tidur yang terganggu yang di alami seseorang. Orang yang terkena insomnia akan
merasakan tidur kurang maksimal dan merasa aktivitas yang di lakukan setiap harinya
Gejala Insomnia ini merupakan gangguan tidur yang sangat sering di temukan,
Menurut data National Sleep Foundation (2023), kejadian insomnia di seluruh dunia
mencapai 75%. Di Indonesia prevalensi insomnia pada remaja adalah 10% dari jumlah
penduduk atau sekitar 28 juta orang (Tarlemba et al., 2018). Insomnia biasanya di tandai
dengan sulit untuk tertidur, sering terbangun untuk jangka yang lama, terbangun lebih
awal atau dini hari, jadwal tidur dan bangun yang tidak teratur, kesulitan untuk kembali
tidur, serta kegelisahan dan kegelisahan saat tertidur. Insomnia ini muncul ketika
sesesorang dalam suasana hati yang baik atau ketika mengantuk (Wahyuni and Irianti,
2022). Pada kesehatan tidur malam yang baik adalah kisaran waktu 6 hingga 9 jam
sehari. Orang membutuhkan jumlah tidur yang cukup untuk mendorong aktivitas dan
melakukan semua aktivitas secara optimal di siang hari. Saat menuju dewasa jumlah tidur
menjadi lebih meningkat. Keluhan utama insomnia adalah suli tidur, merasa kurang tidur,
mimpi menakutkan, dan kondisi fisik yang buruk. Penderita insomnia memiliki
ketidakmampuan untuk tidur meskipun ada kesempatan tidur dalam jangka panjang
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
ini adalah “Apakah ada Hubungan Stres Psikologis dengan Insomnia Pada Mahasiswa Tingkat
1.3 Tujuan
1.4.1 Teoritits
Stres psikologis dan insomnia yang dialami oleh mahasiswa tingkat akhir.
1.4.2 Praktis
1. Bagi Mahasiswa
Stikes Banyuwangi.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelittian ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru serta
3. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi sebagai sumber referensi bagi