Anda di halaman 1dari 14

Naskah Publikasi

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP INDEKS PRESTASI


KUMULATIF PADA MAHASISWA ANGKATAN 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1

Diajukan Oleh :

MADE YOGA PRADANA


N 101 14 025

Kepada

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
MEI 2018
2

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... 1

ABSTRACT ............................................................................................................... 2

PENDAHULUAN ................................................................................................... 3

METODE PENELITIAN ......................................................................................... 5

HASIL PENELITIAN .............................................................................................. 5

KESIMPULAN ........................................................................................................ 9

SARAN .................................................................................................................... 9

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 10


3

HUBUNGAN KUALITAS TIDUR TERHADAP INDEKS PRESTASI


KUMULATIF PADA MAHASISWA ANGKATAN 2017 FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

ABSTRAK
Latar Belakang: Tidur merupakan proses fisiologis sangat penting untuk hidup.
Kualitas tidur berhubungan erat dengan psikologi dan kesehatan fisik dalam kehidupan
seseorang. Indikator keberhasilan akademik mahasiswa adalah indeks prestasi yang
diukur melalui evaluasi di setiap semester. Lingkungan adalah suatu masalah yang
dialami mahasiswa baru. Penyesuaian laporan, kegiatan organisasi dan jam belajar
bertambah membutuhkan kesiapan mental dan fisik yang kuat. Tahap perubahan
lingkungan dari siswa ke mahasiswa membuat seseorang stress dan menjadi beban
pikiran. Stress yang dialami akan mengganggu tidur seseorang. Kurang tidur dapat
mempengaruhi aspek memori dan konsentrasi.
Tujuan: Mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap indeks prestasi kumulatif pada
mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitic dengan
menggunakan desain penelitian cross-sectional.
Hasil: kualitas tidur buruk dengan indeks prestasi memuaskan sebanyak 49 responden,
memuaskan sebanyak 9 responden dan sangat memuaskan sebanyak 12 responden.
kualitas tidur baik dengan indeks prestasi kurang memuaskan sebanyak 13 responden,
memuaskan 1 responden dan sangat memuaskan 2 responden. hasil uji analisis korelasi
menunjukkan tidak ada hubungan antara kualitas tidur terhadap indeks prestasi
kumulatif dengan nilai p = 0,641 (p>0,05).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur terhadap indeks prestasi
kumulatif pada mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.

Kata Kunci: Kualitas Tidur, Indeks Prestasi Kumulatif, Stress.


4

THE CORELATION OF SLEEP QUALITY TO GRADE POINT AVERAGE IN


STUDENT CLASS OF 2017 FACULTY OF MEDICINE TADULAKO
UNIVERSITY

Made Yoga Pradana*, Vera Diana Towidjojo**, Rahma Badaruddin***

* Students of Medicine, Faculty of Medicine, Tadulako University


** Department of Parasitology, Faculty of Medicine, Tadulako University
*** Department of Physiology, Faculty of Medicine, Tadulako University

Abstract

Backgrounds: sleep was the most important of physiological process for life. Sleep
quality is closely related to psychology and physical health in one’s live. The indicator
of student’s academic success is the grade point average measured by evalutation in
each chapter. Environment was an issue that new students experience. Report
adjustments, organizational activities and increased learning hours require to strong
mental and physical readiness. The environmental did change stage of the students
make a person stress and become a burden of the mind. Stress experienced will disrupt
one’s sleep. Sleep deprivation can affect memory and concentration aspects.

Objective: aims to the correlation sleep quality to grade point average in student class
of 2017 Faculty of Medicine Tadulako University.

Method: The type of research used is observational analitic by using cross sectional
of research design.

Result: The bad sleep quality with index satisfactory of 48 respondents, satisfying as
many as 9 respondents and very satisfying as many as 12 respondents. Good sleep
quality with satisfactory achievement index of 13 respondents, satisfactory 1 response
with very satisfactory 2 respondent. The result of correlation test showed no
correlation between sleep quality to cumulative achievement index with p = 0,641
(p>0,05).

Conclusion: There has not correlation between sleep quality to grade point average
in student of class 2017 Faculty of Medicine Tadulako University.

Keywords : Sleep Quality, Grade Point Average, Stress


5

PENDAHULUAN

Tidur merupakan proses fisiologis sangat penting untuk hidup karena pada saat
tidur sel-sel tubuh mengalami proses pembentukan yang baru, memperbaiki sel-sel
tubuh yang rusak (natural healing mechanism), memberi waktu organ tubuh untuk
istirahat dan menjaga keseimbangan metabolisme dan biokimiawi tubuh. Kualitas
tidur berhubungan erat dengan psikologi dan kesehatan fisik dalam kehidupan
seseorang. Jika kekurangan tidur, seseorang akan mengalami rasa mengantuk pada
siang hari, rasa lelah dan kurang istirahat serta berpengaruh juga kepada suasana hati.
Maka dari itu jika kualitas tidur menurun akan mempengaruhi prestasi belajar
seseorang1. menunjukkan tingginya prevalensi kualitas tidur yang buruk diantaranya
pada mahasiswa yang nilainya bervariasi dari 19,17% sampai 57,5% terutama pada
mahasiswa kedokteran. Kualitas tidur ini dapat menimbulkan pengaruh negatif
terhadap kesehatan fisik dan mental, prestasi belajar dan kualitas hidup para siswa2.
Kepuasan seseorang terhadap tidur menunjukkan kualitas tidur sehingga
seseorang tidak tampak merasa lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis,
kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjuntiva merah, mata perih,
perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk3. Menurut
The National Institute of Health (NIH) populasi yang berisiko tinggi mengalami
masalah tidur dan ngantuk disiang hari adalah usia remaja dan dewasa muda.
Dilaporkan prevalensi yang tinggi terhadap gangguan tidur atau kualitas tidur yang
buruk pada dewasa muda dan mahasiswa4.

Tolak ukur dari keberhasilan akademik mahasiswa di perguruan tinggi adalah


indeks prestasi yang diukur melalui evaluasi di setiap semester. Indeks prestasi adalah
nilai kredit rata-rata dari satuan nilai akhir tiap semester yang menggambarkan nilai
proses belajar. Faktor yang mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa adalah faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi psikologi (sikap, minat dan
motivasi) dan konsep diri sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial,
lingkungan non-sosial dan kinerja dosen. Selain faktor internal dan faktor eksternal,
faktor lain yang mempengaruhi indeks prestasi mahasiswa yaitu kualitas tidur.
6

mahasiswa yang mengalami gangguan tidur akan berisiko tinggi terhadap kesehatan.
di Indonesia, lebih dari setengah mahasiswa mengalami kualitas tidur buruk (84%)5.

Kurang tidur pada seseorang akan menimbulkan berbagai dampak, yang paling
dipengaruhi yaitu aspek memori dan konsentrasi. Hal ini banyak ditemukan pada anak
sekolah, mahasiswa dan pekerja yang mempunyai jam terbang yang tinggi. Kelompok
yang paling tinggi risikonya terkena gangguan tidur adalah mahasiswa khususnya pada
mahasiswa kedokteran. Pada penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan di
berbagai Negara bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran rentan untuk mempunyai
kualitas dan kuantitas tidur yang buruk karena memiliki tingkat distress psikologis,
ansietas dan depresi yang tinggi6. Mahasiswa yang mengalami gangguan tidur yang
paling sering yaitu insomnia, narkolepsi, hypersomnia dan obstruktif henti nafas saat
tidur. Dari 1.845 mahasiswa, sebanyak 27% mengalami gangguan tidur. Penyebab
utama insomnia adalah tekanan psikologis yang menyebabkan stress7.

Kemampuan penyesuaian diri terhadap perubahan lingkungan dari siswa


menjadi mahasiswa harus mempunyai kesiapan mental dalam menjalani proses
pendidikan. Ketidakmampuan menyelesaikan masalah maupun konflik secara mental,
fisik, emosional dan spiritual menyebabkan stress bagi mahasiswa baru. Hal ini wajar
dialami oleh manusia dan diperlukan untuk seseorang agar dapat berfikir untuk
menyelesaikan suatu masalah. Gejala yang ditimbulkan dari stres adalah sakit kepala,
sembelit, diare, sakit pinggang, urat tegang pada tengkuk, kenaikan tekanan darah,
kelelahan, sakit perut, maag, perubahan selera makan, gangguan tidur dan tidak
bersemangat7.

Mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako adalah


mahasiswa baru tahun pertama. Perubahan lingkungan adalah suatu masalah yang
dialami mahasiswa baru. Laporan, organisasi dan jam belajar bertambah
membutuhkan kesiapan mental dan fisik yang kuat. Pada tahap perubahan lingkungan
dari siswa ke mahasiswa membuat seseorang stress dan menjadi beban pikiran. Stress
yang dialami akan mengganggu tidur seseorang. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
7

melakukan penelitian mengenai ”hubungan kualitas tidur terhadap indeks prestasi


kumulatif mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitic dengan


menggunakan pendekatan cross-sectional. Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
mahasiswa yang berada di Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako dengan
menggunakan sampel mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako.

Alat untuk mengetahui kualitas tidur seseorang yaitu Pittsburgh Sleep Quality
Index (PSQI), yaitu kuesioner untuk mengetahui kualitas tidur seseorang secara
subjektif. Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) adalah kuesioner yang baku. Indeks
prestasi kumulatif angkatan 2017 diambil dari bagian Assesment Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako. Cara pengambilan data kualitas tidur menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari hasil kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Sintise (2018)8. Pengumpulan data indeks prestasi kumulatif menggunakan data
sekunder yaitu data yang diperoleh dari bagian Assesment khususnya mahasiswa
angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Setelah proses
pengumpulan dan pengolahan data, dilakukan analisis data menggunakan Stastitical
Product Service Solution (SPSS) dengan uji korelasi koefisien kontingensi.

HASIL PENELITIAN

Uji Korelasi Nilai p

Hubungan kualitas tidur terhadap indeks prestasi kumulatif pada


mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas 0,641
Tadulako.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kualitas tidur
terhadap indeks prestasi kumulatif pada mahasiswa angkatan 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Tadulako. Data diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan
8

oleh Sintise et al., (2018). Responden yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh 86
responden. Data indeks prestasi kumulatif mahasiswa angkatan 2017 diperoleh dari
bagian Assesment Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Data yang diperoleh
kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara kualitas tidur terhadap indeks prestasi kumulatif pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
Berdasarkan hasil uji analisis data hubungan kedua variabel diperoleh hasil p=
0,641. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur
dengan indeks prestasi kumulatif pada mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako. Hal ini didukung oleh Saragih et al., (2016) yang menyatakan
bahwa tidak ada hubungan kualitas tidur dengan indeks prestasi mahasiswa karena
prestasi akademik mahasiswa tidak dipengaruhi oleh kualitas tidur tetapi dapat
dipengaruhi oleh kinerja dosen dalam penyampaian materi perkuliahan, motivasi
mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas yang diberikan, sikap,
minat terhadap jurusan maupun perkuliahan, serta lingkungan baik di kampus maupun
di luar kampus5. Pencapaian prestasi belajar mahasiswa dapat dipengaruhi salah
satunya adalah minat. Adanya minat dalam diri mahasiswa untuk belajar membuat
mahasiswa berusaha untuk belajar dengan giat, berpartisipasi dalam proses
pembelajaran dan mengerjakan semua tugas tepat pada waktunya sehingga pencapaian
prestasi belajarnya akan optimal9.
Hal ini diperkuat oleh Awal (2017) dalam penelitiannya bahwa tidak terdapat
hubungan antara kualitas tidur dengan prestasi belajar pada mahasiswa keperawatan
angkatan 2014 UIN Alauddin Makassar dikarenakan banyak faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan eksternal bukan hanya kualitas
tidur seseorang. Faktor internal yaitu kondisi fisik, kecerdasan emosi, daya ingat dan
daya konsentrasi. Faktor internal meliputi lingkungan masyarakat, keluarga dan
tempat belajar10. Menurut prasadja (2009) kualitas tidur yang buruk akan
mempengaruhi kemampuan mental, tetapi kemampuan menghafal pada usia dewasa
mudah mungkin masih optimal11.
Hal ini berbeda dengan Putri (2017) yang mengatakan bahwa terdapat hubungan
kualitas tidur dengan nilai akademik mahasiswa akademi kebidanan alifah padang
9

tahun 2017. Menurut Lai (2001) dalam Wavy (2008) dalam penelitiannya mengatakan
bahwa kemampuan konsentrasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh kualitas tidur
yang buruk dan berdampak kurang fokusnya dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Penurunan konsentrasi dan kemampuan menyelesaikan masalah dipengaruhi oleh
kualitas tidur yang buruk12. Menurut teori Rafknowledge (2004) bahwa peningkatan
beberapa perubahan yang terjadi diantara sel-sel saraf diotak disebabkan oleh
gangguan tidur. Perubahan tersebut terjadi dibawah kendali otak yang mengatur
perilaku, belajar dan mengingat. Pengaruh buruk bagi otak jika seseorang kurang tidur
pada saat diperlukan untuk melakukan tugas tingkat tinggi. Kurang tidur menyebabkan
sebagian dari otak bekerja berlebihan, biasanya hanya satu yang masih aktif dari
seluruh area otak11.
Jumlah responden paling banyak jenis kelamin wanita berjumlah 56 responden
dibandingkan dengan pria sebanyak 30 responden. Kualitas tidur yang buruk banyak
dialami oleh wanita dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan karena perubahan
siklus hormon di seluruh siklus menstruasi dan mengakibatkan kualitas tidur
memburuk pada wanita terutama wanita dengan gejala Pre Menstruasi Sindrom (PMS)
dan dismenore5.
Rata-rata usia responden berumur 18 tahun. Menurut National Sleep Foundation
59% orang dewasa berusia 18-29 tahun lebih memilih untuk mengurangi waktu
tidurnya pada malam hari untuk mengerjakan tugas dan lebih memilih untuk istirahat
pada hari libur seperti hari sabtu dan minggu. Faktor emosi seperti kecemasan, stress
dan pikiran adalah penyebab seseorang sulit tidur13. Menurut Potter dan Perry (2005)
salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tidur adalah stress. Masalah pribadi dan
situasi akan menyebabkan stress dan dapat mengganggu tidur. keadaan stress
menyebabkan kesehatan tubuh memburuk dan berdampak pada gangguan fungsi tubuh
salah satunya adalah kesulitan tidur. stress secara terus-menerus menyebabkan
kebiasaan tidur yang buruk14. Menurut Syamsoedin (2015) pada usia dewasa muda
seseorang berada dalam puncak keaktifan dalam aktifitas sosial. Hal ini menyebabkan
kualitas tidur memburuk. Selain itu, kualitas tidur seseorang dipengaruhi oleh faktor
elektronik seperti internet, televisi, handphone, dan komputer11. Emerging adulthood
adalah suatu transisi dari masa remaja menuju masa dewasa yang melibatkan
10

eksperimentasi dan eksplorasi15. Kualitas tidur pada masa remaja dan dewasa muda
dipengaruhi oleh perubahan pola perilaku dan gaya hidup masyarakat. Kualitas tidur
dipengaruhi oleh kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, konsumsi
alkohol, merokok, keluar hingga larut malam, menonton televisi berlebihan, kebiasaan
bermain game di komputer atau gadget maupun playstation16. Remaja yang memiliki
gangguan pola tidur dapat menyebabkan berbagai penyakit yaitu perasaan lelah,
gelisah, lesu, menguap/mengantuk, aktivitas di sekolah terganggu, konsentrasi
berkurang pada saat menerima pelajaran17.
Setiap individu berbeda-beda prestasi akademiknya karena beberapa faktor yaitu
dari dalam maupun dari luar individu. Faktor yang mempengaruhi prestasi akademik
yaitu dari faktor internal, eksternal, pengaruh keluarga dan kebudayaan, peranan
konsep diri, pengaruh dari jenis kelamin, pengakuan dan prestasi18. Menurut McKay
et al., (2010) tingkat stress dapat mempengaruhi prestasi mahasiswa. Semakin tinggi
tingkat stress mahasiswa, prestasi mahasiswa semakin menurun begitupun sebaliknya.
Menurut penelitian Taras (2005) mengatakan bahwa prestasi akademik meningkat
dipengaruhi oleh aktivitas fisik. Aktivitas fisik akan meningkatkan kesehatan dan
dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi dan kesehatan mental19.
Kualitas tidur mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako tidak ada hubungan dengan indeks prestasi karena kualitas tidur bukan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi indeks prestasi kumulatif
mahasiswa. Faktor yang mempengaruh indeks prestasi kumulatif antara lain yaitu
kondisi fisik, kecerdasan emosi, daya ingat dan konsentrasi. Faktor lingkungan
masyarakat juga dapat mempengaruhi indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Faktor
keluarga berperan penting karena keluarga dapat menjadikan motivasi untuk belajar.
Tempat belajar juga dapat mempengaruhi indeks prestasi kumulatif karena jika tempat
belajar tenang dan kondisi ruangan yang nyaman membuat seseorang menjadi lebih
giat dan berkonsentrasi dalam belajar. Indeks prestasi kumulatif mahasiswa juga
dipengaruhi oleh kinerja dosen dalam penyampaian materi, motivasi mahasiswa, minat
terhadap jurusan. Mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako rata-rata mempunyai kualitas tidur yang buruk karena perkuliahan dimulai
jam 8 pagi hingga jam 5 sore ditambah dengan kegiatan organisasi dan mengerjakan
11

tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Hal ini menjadi beban pikiran mahasiswa dan
menyebabkan kualitas tidur memburuk. Banyak faktor yang mempengaruhi indeks
prestasi kumulatif mahasiswa. Dalam hal ini kualitas tidur bukanlah merupakan faktor
yang mempengaruhi indeks prestasi kumulatif.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kualitas tidur mahasiswa angkatan 2017 di Fakultas Kedokteran Universitas


Tadulako sebanyak 70 mahasiswa mempunyai kualitas tidur yang buruk (81,4%)
dan sebanyak 16 responden (18,6%) dengan kualitas tidur yang baik.
2. Indeks prestasi kumulatif pada mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako memiliki predikat kurang memuaskan sebanyak 62 orang
(72,1%), memuaskan sebanyak 10 orang (11,6%), sangat memuaskan sebanyak
14 orang (16,3%).
3. Tidak terdapat hubungan antara kualitas tidur terhadap indeks prestasi kumulatif
pada mahasiswa angkatan 2017 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.

SARAN

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kualitas tidur terhadap jenis
kelamin.
2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi indeks prestasi kumulatif mahasiswa dan kualitas tidur.
3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya menganalisis hubungan lingkungan
kampus terhadap pencapaian belajar mahasiswa.
4. Perlu diteliti lebih lanjut tentang pengaruh aktivitas fisik terhadap indeks prestasi
kumulatif mahasiswa.
5. Untuk penelitian berikutnya disarankan untuk dilakukan penelitian tentang
hubungan kinerja dosen terhadap indeks prestasi kumulatif.
12

DAFTAR PUSTAKA

1. Setyowati, E. A., Yuliadi, I., Karyanta, N. A. Hubungan antara Kualitas Tidur dan
Kestabilan Emosi dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Aktif Paduan Suara voca
Erudita UNS. Universitas Sebelas Maret. 2015. 68-80
2. Rohmaningsih, Novitasari, Fitrikasari, Alifiati. Hubungan antara Kualitas Tidur
dengan Tingkat Kecemasan Studi pada Mahasiswa Angkatan 2011 Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. Universitas
Dipenogoro, Jawa Tengah. 2013.
3. Hidayat, Aziz, A. A. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta. Salemba
Medika. 2008.
4. Ginting, H.W. & Gayatri, D. Kualitas Tidur pada Mahasiswa. Universitas
Indonesia. 2013. 1-9
5. Saragih, E.B. Hubungan Kualitas Tidur dengan Indeks Prestasi Mahasiswa
Keperawatan Angkatan 2013 Universitas Tanjungpura. Naskah Publikasi
Universitas Tanjungpura. 2016.
6. Fenny & Supriatmo. Hubungan Kualitas dan Kuantitas Tidur dengan Prestasi
Belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Jurnal Pendidikan Kedokteran
Indonesia. 5(3):140-147
7. Gunanthi, N. M. & Diniari, N. K. Prevalensi dan Gambaran Gangguan Tidur
Berdasarkan Karakteristik Mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2015. E-Journal Medika.
5(4):1-9
8. Sintise, I. M., Sumarni, Harun, H. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
Kualitas Tidur Mahasiswa Angkatan 2017 di Fakultas Kedokteran Universitas
Tadulako. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Palu. 2018.
9. Rahmawati, F. & Kuntarti. Kualitas Tidur dan Minat Belajar Mahasiswa Program
Studi Sarjana Kelas Ekstensi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Universitas Indonesia, Jakarta. 2014.
13

10. Awal, H. Q. Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Prestasi Belajar pada
Mahasiswa Keperawatan Ankatan 2014 UIN Alauddin Makassar. Skripsi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Alauddin Makassar. 2017.
11. Sarfriyanda, J., Karim, D., Dewi, A. P. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan
Kuantitas Tidur dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. JOM. 2015. 2(2):1178-1185
12. Putri, A. D. Hubungan Kualitas Tidur dengan Nilai Akademik Mahasiswa
Akademi Kebidanan Alifah Padang. 2017. 1(1):22-26.
13. Sutrisno, R., Faisal, Huda, F. Perbandingan Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Padjadjaran yang Menggunakan dan Tidak Menggunakan
Cahaya Lampu Saat Tidur. Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Jawa
Barat. 3(2):73-79
14. Marlina, NS. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidur pada Lanjut Usia di Desa
Meunasah Balek Kecamatan Kota Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan. 1(4):1-21
15. Wicaksono, D. W. Analisis Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Kualitas
Tidur pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. Universitas
Airlangga, Jawa Timur. 2012.
16. Sastrawan, I. M. & Griadhi, I. P. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Daya
Konsentrasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana. E-jurnal Medika. 2017. 6(8):1-8
17. Lumantow, I., Rompas, S., Onibala, F. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan
Darah pada Remaja di Desa Tombasian Atas Kecamatan Kawangkoan Barat. E-
journal keperawatan. 2016. 4(1):1-6
18. Nurmadiah, Asni, E., Risma, D. Pengaruh Konsep Diri Terhadap Prestasi
Akademik Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Tahun Pertama.
Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 2012.
19. Nisaa, U., Darjono, A., Amurwaningsih, M. Analisis Hubungan Tingkat
Kecemasan dan Gaya Hidup Sehat Terhadap Indeks Prestasi pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Gigi Unissula. Fakultas Kedokteran Gigi Unissula. 2010.
48(123):19-24

Anda mungkin juga menyukai