Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/323389882

KORELASI KUALITAS TIDUR TERHADAP TINGKAT DEPRESI, CEMAS, DAN


STRES MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA BALI

Article  in  Callosum Neurology · February 2018


DOI: 10.29342/cnj.v1i1.4

CITATIONS READS

6 267

5 authors, including:

I Putu Hendri Aryadi I Gusti Agung Ayu Andra Yusari


Udayana University Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
9 PUBLICATIONS   10 CITATIONS    9 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by I Putu Hendri Aryadi on 14 June 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Callosum Neurology, Volume 1, Nomor 1:10-15, 2018
ARTIKEL ASLI
ISSN 2614-0276 | E-ISSN 2614-0284

KORELASI KUALITAS TIDUR


TERHADAP TINGKAT DEPRESI,
CEMAS, DAN STRES MAHASISWA
KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
I Putu Hendri Aryadi1, I Gusti Agung Ayu Andra Yusari1, Ida Ayu Dewi Dhyani1, I Putu Eka
Kusmadana1, Putu Gede Sudira2
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar
2
Neurolog/Staf Departemen Medical of Education Fakultaas Kedokteran Universitas Udayana

Diterima 11 Agustus 2017 DOI: 10.29342/cnj.v1i1.4


Disetujui 1 September 2017
Publikasi 21 Januari 2018 Korespondensi: putuaryadi@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Mahasiswa dihadapkan dengan Hasil: Sebanyak 132 responden terlibat dalam studi ini
berbagai kegiatan akademik dan non akademik hingga dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 37,1% dan
terkadang menyita waktu tidur, sementara waktu tidur berjenis kelamin perempuan sebanyak 62,9%, dengan
yang cukup dibutuhkan untuk menjaga kestabilan rentang usia 18-22 tahun. Indeks kualitas tidur secara
emosi. umum memiliki korelasi positif dengan tingkat depresi
Tujuan: mengetahui hubungan antara kualitas tidur (r=0,32; p<0,001), tingkat cemas (r=0,26; p=0,002),
dengan masalah emosional (tingkat depresi, cemas, dan dan tingkat stres (r=0,36; p<0,001) mahasiswa.
stres) mahasiswa pre-klinik Program Studi Pendidikan Simpulan: Kualitas tidur secara umum berhubungan
Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. signifikan dengan tingkat depresi, cemas, dan stres
Metode Penelitian: Studi cross-sectional dilakukan mahasiswa kedokteran pre-klinik di Universitas
pada mahasiswa kedokteran pre-klinik di Fakultas Udayana, Bali. Penting bagi pihak institusi maupun
Kedokteran Universitas Udayana. Responden badan kemahasiswaan guna menekankan program
melengkapi kuesioner data demografik, Pittsburgh yang mendukung kualitas tidur dan kesehatan psikis
Sleep Quality Index (PSQI), dan kuesioner Depression, mahasiswa.
Anxiety, and Stress Disorder Scale (DASS).

Kata Kunci: kualitas tidur, depresi, kecemasan, stress, mahasiswa kedokteran


ABSTRACT

Background: Students are faced with various academic Result: There were 132 respondents included in this
and non-academic activities, those sometimes take study were male 37.1% and female 62.9%, age ranged
their sleeping time, meanwhile sleeping takes part in from 18 to 22 years old. General sleep quality index
keeping emotional stability of a person. correlated with depression level (r=0.32; p<0.001),
Aims: To find out the correlation between sleep quality anxiety level (r=0.26; p=0.002), and stress level
and emotional problems (depression, anxiety, and (r=0.36; p<0.001).
stress) among pre-clinical medical students in Faculty Conclusion: Sleep quality showed significant
of Medicine, Udayana University. correlation with depression, anxiety, and stress level
Method: A cross-sectional study was done to among pre-clinical medical students. It is important for
respondents. Demographic data, Pittsburgh Sleep both institution and student board to emphasize
Quality Index (PSQI), and Depression, Anxiety, and programs support the sleep quality and psychological
Stress Disorder Scale (DASS) questionnaires were health of the students.
given.

Key words: sleep quality, depression, anxiety, stress, medical student

Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali | 10


ARTIKEL ASLI Aryadi et al 2018

Latar Belakang Penelitian gangguan tidur pada mahasiswa pre-


Tidur merupakan proses fisiologis penting dalam klinik kini semakin digemari peneliti, karena
kehidupan manusia karena gangguan pada siklus terbukti adanya hubungan signifikan antara
tidur mampu berdampak serius pada kesehatan.1 kualitas tidur, kesehatan mental, dan
Berkurangnya kuantitas maupun kualitas tidur kecenderungan masalah psikologis.9 Sebuah studi
umum dijumpai pada masyarakat di seluruh menunjukkan sebanyak 17,3% dan 19,7% dari
dunia. Kualitas tidur merupakan akumulasi total sampel mahasiswa yang diteliti, secara
penilaian dari komponen kuantitatif, seperti berturut-turut mengalami gejala depresi dan
durasi tidur, serta komponen kualitatif, seperti cemas.7 Depresi bahkan menempati peringkat
latensi tidur, gangguan tidur, dan disfungsi saaat kedua (22,9%) dari kondisi-kondisi kesehatan
siang hari.2 Berkurangnya durasi dan kualitas kronik yang disebabkan oleh kurangnya durasi
tidur di masyarakat, erat kaitannya dengan tidur (<7 jam per hari).3
perubahan gaya hidup, peningkatan penggunaan Mahasiswa kedokteran menempuh pendidikan
teknologi, peningkatan beban pekerjaan, dan intensif dengan masa studi panjang untuk
kebutuhan sosial.1 Hasil penelitian Centers for menjadi seorang dokter. Sangatlah penting untuk
Disease Control and Prevention (CDC) pada mengetahui kualitas tidur serta pengaruh kualitas
tahun 2014 menunjukkan 35,2% orang dewasa tidur tersebut terhadap masalah psikis yang dapat
(usia ≥18 tahun) di Amerika Serikat memiliki ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk
durasi tidur yang singkat (<7 jam).3 Stranges et al. mengetahui hubungan kualitas tidur terhadap
meneliti komunitas dari delapan negara di Afrika masalah emosional, yang meliputi tingkat
dan Asia mencatat 16,6% partisipan menyatakan depresi, cemas, dan stres pada mahasiswa pre-
mengalami masalah tidur dengan tingkatan klinik di Program Studi Pendidikan Dokter,
sedang hingga sangat berat. Data tersebut Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana.
bervariasi dari 3,9% (sampel di Purworejo,
Indonesia dan Nairobi, Kenya) hingga lebih dari Metode Penelitian
40% (sampel di Matlab, Bangladesh).4 Populasi penelitian adalah mahasiswa program
Kelompok mahasiswa kedokteran relatif rawan studi pendidikan dokter (PSPD) yang masih
memiliki kualitas tidur yang buruk. Hal ini dapat terdaftar di Fakultas Kedokteran Universitas
disebabkan oleh tingginya durasi dan intensitas Udayana (FK Unud) pada bulan Juli 2017.
belajar, pengerjaan tugas yang memerlukan Penelitian ini menerapkan kriteria inklusi berupa
tenaga dan konsentrasi ekstra, serta akibat gaya kelompok mahasiswa PSPD semester 4 yang
hidup mereka.5 Hasil sebuah studi di Hong Kong bersedia mengisi informed consent. Kriteria
menyatakan bahwa terdapat prevalensi yang eksklusi adalah mahasiswa yang tidak mengisi
tinggi (≥40%) dari mahasiswa yang memiliki kuesioner dengan lengkap. Sebanyak 132
durasi tidur pendek (<7 jam per hari) dengan mahasiswa dari total 246 orang mahasiswa
kualitas tidur yang buruk, yang diukur dengan semester 4 PSPD FK Unud memenuhi kriteria
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).6 Studi sebagai responden penelitian.
Samaranayake et al., di Auckland, Selandia Baru, Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
menunjukkan 39,4% mahasiswa mengalami analitik dengan studi potong lintang.
gejala-gejala gangguan tidur yang signifikan dan Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2017
berlangsung lebih dari 1 bulan.7 di PSPD FK Unud.
Kualitas tidur yang bagus berpengaruh pada Kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index
kinerja optimal neurokognitif dan psikomotor, merupakan sebuah kuesioner terstandar yang
begitu pula kesehatan fisik dan mental.5 Akan dapat diisi secara mandiri, dikembangkan untuk
tetapi, masalah psikologis seperti gejala stres, membantu penilaian kualitas tidur, serta
cemas dan depresi merupakan beberapa memberikan tanda bagi dokter untuk melakukan
fenomena umum yang kini dapat diamati pada pemeriksaan lanjutan pada individu yang
mahasiswa, termasuk mahasiswa kedokteran. menunjukkan gejala gangguan tidur. Sebanyak
Sumber gangguan psikiatrik tersebut dinyatakan 24 buah pertanyaan dalam kuesioner ini dapat
akibat dari berlebihnya tugas akademik, masalah dikelompokkan menjadi tujuh komponen
psikososial, serta buruknya kualitas tidur.8 penilaian, yang terdiri dari kualitas tidur, latensi
tidur, durasi tidur, kecenderungan efisiensi tidur,

11 | Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali


Aryadi et al 2018 ARTIKEL ASLI

gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan Kolmogorov-Smirnov, dengan nilai signifikansi
disfungsi saat siang hari.2 Hasil penjumlahan p ditentukan sebesar 0,05. Analisis bivariat untuk
ketujuh komponen penilaian tersebut melihat hubungan antara kualitas tidur subjektif
menghasilkan sebuah skor global (global score) (skor PSQI global) dengan nilai tingkat depresi,
kualitas tidur subjektif. Skor global PSQI cemas, dan stres (skor DASS21) dilakukan
memiliki rentang nilai 0-21. Semakin tinggi skor menggunakan analisis Spearman test, karena
mengindikasikan kualitas tidur yang semakin sebaran data yang tidak normal.
buruk.
Kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale- Hasil Penelitian
21 (DASS21) memiliki 3 komponen penilaian Sebanyak 150 kuesioner disebarkan kepada
yang meliputi tingkat depresi (depression), mahasiswa semester 4 PSPD FK Unud secara
kecemasan (anxiety), dan stres (stress). Masing- acak. Kuesioner yang kembali adalah 132 buah
masing komponen memiliki tujuh buah yang lengkap diisi dan siap dianalisis. Responden
pernyataan yang ditanggapi dengan skor 0-3 oleh laki-laki sebanyak 49 (37,12%) orang dan
responden. Skor tersebut mencerminkan kondisi perempuan 83 (62,88%) orang. Data usia tersebar
yang dialami responden, dengan 0 berarti “tidak secara tidak normal, dengan rentang usia 18-22
mencerminkan saya sama sekali/ saya tidak tahun dan nilai median 20 tahun.
pernah mengalami”, hingga 3 yang berarti Tabel 1 menunjukkan data karakteristik tidur
“sangat mencerminkan saya/ saya sangat sering responden yang diukur berdasarkan tujuh
mengalaminya”. Agar skor akhir yang didapat komponen PSQI. Setiap komponen
mampu sebanding dengan skor pada kuesioner dikelompokkan berdasarkan kategori yang
DASS42 yang lengkap, maka skor akhir pada berbeda-beda. Ketujuh komponen PSQI dapat
DASS21 dikalikan dua, sehingga menjadi diwakilkan oleh Global PSQI Score yang tersebar
memiliki rentang dari 0 hingga 42.10 secara tidak normal dengan rentangan nilai 1-10
Setiap responden yang terlibat sebagai subjek dan nilai median 5. Global PSQI Score
penelitian diberikan penjelasan mengenai tujuan menggambarkan kualitas tidur secara umum yang
dan tata cara penelitian yang akan dilakukan dikategorikan sebagai baik dan buruk. Sebanyak
secara rinci serta menandatangani informed 53,8% mahasiswa semester 4 PSPD FK Unud
consent. Setiap responden mengisi data pada memiliki kualitas tidur yang baik, dan sisanya
kuesioner secara mandiri (self-administered). Hal (46,2%) memiliki kualitas tidur yang buruk.
pertama yang harus dilengkapi responden pada Tabel 2 menunjukkan tingkat depresi, cemas, dan
kuesioner tersebut yaitu terkait karakteristik stress pada mahasiswa semester 4 PSPD FK
sosio-demografis, yang mencakup nama, umur, Unud yang dikategorikan menjadi normal,
dan jenis kelamin. Kemudian responden dapat ringan, menengah, berat, dan sangat berat
mulai mengisi kuesioner PSQI dan DASS21 yang berdasarkan kuesioner DASS. Mayoritas
telah disediakan. Responden juga dapat responden (71,2%) tidak mengalami depresi atau
menghubungi peneliti utama yang kontaknya berada pada kategori normal. Hal yang sama
tertera pada kuesioner apabila menemui kesulitan berlaku pada status stres pada mahasiswa, dimana
dalam pengisian kuesioner. Penelitian ini tidak 71,2% dalam kategori normal. Pada status cemas,
memiliki conflict of interest dengan pihak 31,1% responden mengalami cemas kategori
manapun. menengah.
Analisis data dilakukan dengan aplikasi The Analisis bivariat menggunakan Spearman
Statistical Package for the Social Sciences versi correlation test dilakukan untuk mengetahui
20 (SPSS v20). Data demografis yang meliputi korelasi antara kualitas tidur yang digambarkan
umur dan kategori jenis kelamin, dihitung dalam oleh Global PSQI Score dengan tingkat depresi,
bentuk frekuensi (%), nilai rata-rata (mean), dan cemas, dan stress yang digambarkan oleh skor
standar deviasi (SD). Skor PSQI global, yang DASS pada mahasiswa semester 4 PSPD FK
mencakup tujuh komponennya, serta nilai DASS Unud. Ditemukan bahwa Global PSQI Score
yang didapatkan juga diolah dengan berkorelasi secara positif dan signifikan terhadap
menjadikannya data kategorik dan numerik. skor depresi, cemas, dan stress dengan p > 0,05.
Normalitas data diuji dengan tes normalitas

Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali | 12


ARTIKEL ASLI Aryadi et al 2018

Tabel 1. Karakteristik tidur responden berdasarkan komponen-komponen PSQI


Komponen PSQI Kategori Frekuensi %
Sangat baik 125 94,7
Komponen 1:
Cukup baik 6 4,5
Kualitas Tidur Subjektif
Sangat buruk 1 0,8
Sangat baik 33 25
Komponen 2: Cukup baik 46 34,8
Latensi Tidur Cukup buruk 37 28
Sangat buruk 16 12,1
>7 jam 16 12,1
Komponen 3: 6-7 jam 57 43,2
Durasi Tidur 5-6 jam 51 38,6
<5 jam 8 6,1
>85% 115 87,1
Komponen 4: 75-84% 13 9,8
Kecenderungan
65-74% 3 2,3
Efisiensi Tidur
<65% 1 0,8
Tidak pernah dalam beberapa bulan
2 1,5
Komponen 5: sebelumnya
Gangguan Tidur Kurang dari sekali per minggu 106 80,3
Sekali hingga dua kali per minggu 24 18,2
Tidak dalam beberapa bulan
40 30,3
sebelumnya
Komponen 6: Kurang dari sekali per minggu 48 36,4
Penggunaan Obat Tidur
Sekali hingga dua kali per minggu 29 22
Tiga atau lebih per minggu 15 11,4
Tidak pernah 8 6,1
Komponen 7: Sekali hingga dua kali 68 51,5
Disfungsi saat Siang
Hari Sekali hingga dua kali per minggu 48 36,4
Tiga kali atau lebih per minggu 8 6,1
Kualitas Tidur Baik 71 53,8
berdasarkan
Global PSQI Score Buruk 61 46,2

Pembahasan yang buruk.12 Studi di Ethiopia juga menunjukkan


Global PSQI Score mahasiswa semester 4 PSPD persentase kualitas tidur buruk yang tinggi yaitu
FK Unud belum tergolong baik karena persentase sebesar 55,8%. Penelitian tersebut dilaksanakan
mahasiswa yang memiliki kualitas tidur yang pada mahasiswa tahun kedua, ketiga, dan
buruk masih cukup banyak yaitu sebanyak 61 keempat. Semakin tinggi tingkatan mahasiswa,
dari 132 orang mahasiswa atau sebesar 46,2%. maka kualitas tidurnya semakin memburuk.1
Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan Skor depresi mahasiswa semester 4 PSPD FK
penelitian serupa dengan subjek yang lebih Unud cenderung normal, 94 (71,2%) orang
banyak yang dilakukan di Thailand, yaitu sebesar mahasiswa tidak memiliki tingkat depresi sama
42,4%.11 Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh sekali. Namun, terdapat satu orang mahasiswa
penelitian yang dilakukan di India yang juga (0,8%) yang dikategorikan memiliki depresi
meneliti kelompok mahasiswa kedokteran. sangat berat.
Tercatat 72,9% responden memiliki kualitas tidur

13 | Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali


Aryadi et al 2018 ARTIKEL ASLI
Mayoritas responden memiliki tingkat cemas mayoritas mahasiswa memiliki tingkat cemas
yang menengah. Serupa dengan skor depresi, yang sangat berat.13 Dapat disimpulkan bahwa
skor stres responden cenderung normal. mayoritas kelompok mahasiswa tidak mengalami
Penelitian dengan populasi serupa juga kondisi stres maupun depresi, namun kejadian
menunjukkan hasil yang normal.1,13 Penelitian cemas di kalangan mahasiswa bervariasi yang
Lemma et al., menunjukkan kelompok dapat disebabkan oleh lingkungan yang berbeda-
mahasiswa memiliki tingkat cemas yang normal.1 beda dari tiap sampel penelitian.
Sebaliknya penelitian Fawzy et al. menunjukkan

Tabel 2. Tingkat depresi, kecemasan, dan stres


Status Kategori Frekuensi %
Normal 94 71,2
Ringan 20 15,2
Depresi Menengah 10 7,6
Berat 7 5,3
Sangat berat 1 0,8
Normal 32 24,2
Ringan 17 12,9
Cemas Menengah 41 31,1
Berat 21 15,9
Sangat berat 21 15,9
Normal 94 71,2
Ringan 26 19,7
Stres Menengah 10 7,6
Berat 1 0,8
Sangat berat 1 0,8

Kualitas tidur yang buruk cenderung berpengaruh penelitian yang dilakukan oleh Postans et al. yang
secara langsung maupun tidak langsung terhadap mengindikasikan bahwa mahasiswa dengan
adanya perkembangan gangguan kesehatan kualitas tidur yang buruk dilaporkan memiliki
mental.5 Global PSQI Score terbukti secara tingkat depresi, cemas, dan stres yang lebih tinggi
signifikan memiliki korelasi positif dengan dibandingkan dengan mahasiswa dengan kualitas
tingkat depresi, cemas, dan juga stres (Tabel 3). tidur baik.14 Penelitian oleh Lemma et al. juga
Hal tersebut berarti, semakin tinggi Global PSQI menunjukkan hal serupa, tingkat depresi dan stres
Score, maka semakin tinggi skor DASS. Semakin erat berkaitan dengan kualitas tidur.1 Fawzy et al.
buruk kualitas tidur, maka semakin berat tingkat yang telah melakukan penelitian pada mahasiswa
depresi, cemas, atau stres yang diderita. Hasil kedokteran di Mesir juga sepakat bahwa terdapat
yang didapat konsisten dengan hasil dari korelasi positif yang signifikan antara tingkat
penelitian-penelitian serupa yang pernah depresi, cemas, dan stres.13
dilakukan sebelumnya.1,5,13,14 Salah satunya yaitu

Tabel 3. Korelasi Global PSQI Score dengan Skor Depresi, Cemas, dan Stres
Depresi Cemas Stres
r 0,29 0,25 0,33
Global PSQI
p 0,00* 0,01* 0,00*
* bermakna secara statistik

Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali | 14


ARTIKEL ASLI Aryadi et al 2018

Penelitian lanjutan dengan menghubungkan sehingga menjadi refleksi untuk mengubah


variabel-variabel yang mungkin dapat kebiasaan tersebut. Institusi pendidikan dan
berkorelasi dengan Global PSQI Score dan badan kemahasiswaan sebaiknya dilibatkan
DASS disarankan untuk dilakukan di masa yang dalam meningkatkan pengetahuan akan
akan datang. Selain itu, hasil-hasil yang telah pentingnya menjaga kualitas tidur, serta
didapat dalam penelitian ini dapat dijadikan mengembangkan program yang dapat
acuan untuk mengembangkan penelitian mendukung tidur berkualitas guna menjaga
bersangkutan di masa yang akan datang. kesehatan mental mahasiswa.

Simpulan Laporan penelitian ini diajukan dalam sesi ilmiah


Cukup banyak mahasiswa PSPD FK Unud presentasi poster di The Bali Neurology Update 5th
semester 4 yang memiliki kualitas tidur buruk. yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Dokter
Semakin buruk kualitas tidur mahasiswa, maka Spesialis Saraf Indonesia cabang Denpasar bekerja
sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas
semakin tinggi tingkat depresi, cemas, atau stres
Udayana dan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
yang dialami. Penting bagi setiap mahasiswa Denpasar tanggal 22-24 Sepetember 2017 di
untuk mengetahui risiko buruknya kualitas tidur Denpasar, Bali.

Daftar Rujukan 7. Samaranayake CB, Arroll B, Fernando AT.


1. Lemma S, Gelaye B, Berhane Y, Worku A, Sleep disorders, depression, anxiety and
Williams MA. Sleep quality and its satisfaction with life among young adults: a
psychological correlates among university survey of university students in Auckland, New
students in Ethiopia: a cross-sectional study. Zealand. J New Zeal Med Assoc.
BMC Psychiatry. 2012;12(1):237. 2014;127(1399):13.
2. Aloba OO, Adewuya AO, Ola BA, Mapayi BM. 8. Hsieh Y-H, Hsu C-Y, Liu C-Y, Huang T-L. The
Validity of the Pittsburgh Sleep Quality Index levels of stress and depression among interns and
(PSQI) among Nigerian university students. clerks in three medical centers in Taiwan--a
Sleep Med. 2007;8(3):266–70. cross-sectional study. Chang Gung Med J.
3. Centers for Disease Control and Prevention. 2011;34(3):278–85.
CDC - Data and Statistics - Sleep and Sleep 9. Kim E-J, Dimsdale JE. The Effect of
Disorders [Internet]. 2015 [cited 2017 Sep 14]. Psychosocial Stress on Sleep: A Review of
Available Polysomnographic Evidence. Behav Sleep Med.
from:https://www.cdc.gov/sleep/data_statistics. 2007;5(4):256–78.
html 10. Tran TD, Tran T, Fisher J. Validation of the
4. Stranges S, Tigbe W, Gómez-Olivé FX, depression anxiety stress scales (DASS) 21 as a
Thorogood M, Kandala N-B. Sleep Problems: screening instrument for depression and anxiety
An Emerging Global Epidemic? Findings From in a rural community-based cohort of northern
the INDEPTH WHO-SAGE Study Among More Vietnamese women. BMC Psychiatry. BMC
Than 40,000 Older Adults From 8 Countries Psychiatry; 2013;13(1):24.
Across Africa and Asia. Sleep. 11. Pensuksan WC, Lertmaharit S, Lohsoonthorn V,
2012;35(8):1173–81. Rattananupong T, Sonkprasert T, Gelaye B, et al.
5. Azad MC, Fraser K, Rumana N, Abdullah AF, Relationship between Poor Sleep Quality and
Shahana N, Hanly PJ, et al. Sleep disturbances Psychological Problems among Undergraduate
among medical students: a global perspective. J Students in the Southern Thailand. Walailak J
Clin Sleep Med. 2015;11(1):69–74. Sci Technol. 2016;13(4):235–42.
6. Suen LKP, Tam WWS, Hon KL. Association of 12. Arora RS, Thawani R, Goel A. Burnout and
sleep hygiene-related factors and sleep quality Sleep Quality: A Cross-Sectional Questionnaire-
among university students in Hong Kong. Hong Based Study of Medical and Non-Medical
Kong Med J. 2010;16(3):180–5. Students in India. Cureus. 2015;7(10)e.361

15 | Callosum Neurology – Jurnal Berkala Neurologi Bali

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai