Anda di halaman 1dari 10

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR


PADA MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG
MENGERJAKAN SKRIPSI
DI PONTIANAK

EKA NOOR HIDAYATI


I1031151032

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA
MAHASISWA KEPERAWATAN YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI
DI PONTIANAK
The Correlation of Anxiety and the Sleep Quality of Thesis-Writing
Nursing Students in Pontianak
Eka Noor Hidayati*, Djoko Priyono**, Rara Anggraini***
* Mahasiswi Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak
ekanoorh05@gmail.com ** Dosen Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura, Pontianak djokopri07@gmail.com ***Dosen Keperawatan Fakultas
Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak

ABSTRAK

Latar Belakang: Skripsi sebagai stressor yang tidak dapat dihindarkan oleh mahasiswa
tingkat akhir yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang berkelanjutan akan
mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan
fisiologis dan psikologis. Keadaan ini akan berpengaruh pada penurunan akademik yaitu hasil
penyusunan skripsi menjadi kurang maksimal.
Tujuan: untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada
mahasiswa keperawatan yang megerjakan skripsi di pontianak.
Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain observasional analitik denganndengan
metode purposive sampling. Responden pada penelitian ini sebanyak 98 orang. Pengukuran
dilakukan dengan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan kuesioner
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis statistik menggunakan uji fisher.
Hasil: Jumlah usia terbanyak yaitu 21 tahun sebesar 57,1% dengan jenis kelamin perempuan
sebesar 74,5%. Hasil analisis uji fisher menunjukan nilai p = 0,036 yang berati p < 0,05.
Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa
keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di pontianak.

Kata Kunci: kecemasan, kualitas tidur, mahasiswa


Referensi: 61 (2009-2019)
ABSTRACT

Background: Undergraduate thesis is such in an inevitable matter that induces distress


among students. A sustained anxiety may affect students’ sleep quality which then disturbs
their physiological and psychological stability. It eventually affects their academic
performance, such as lower quality graduation thesis.
Aim: To investigate the correlation of anxiety level and sleep quality of thesis-writing senior
nursing students in Pontianak.
Method: This observational study was conducted to a total number of 98 respondents,
collected through purposive sampling method. The anxiety level and the sleep quality were
measured using Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) and Pittsburgh Sleep Quality Index
(PSQI) questionnaires, respectively. The correlation between two variables was analyzed by
fisher test.
Result: The highest age is 21 years at 57.1% with female gender at 74.5%. The results of the
fisher test show a value of p = 0.036 which means p <0.05.
Conclusion: There was a correlation between anxiety level and sleep quality among thesis-
writing nursing students in Pontianak.

Keywords: anxiety, sleep quality, student


Reference: 61 (2009 – 2019)
tidur yang tidak beraturan sehingga terjadi
perubahan pada pola tidur9. Perubahan
PENDAHULUAN
kualitas tidur tersebut umumnya
Mahasiswa merupakan seseorang
disebabkan oleh tuntutan aktivitas sehari-
yang menuntut ilmu di tingkat perguruan
hari yang berakibat pada berkurangnya
tinggi yang sedang mempersiapkan diri
kebutuhan untuk tidur, sehingga sering
untuk keahlian tertentu atau keahlian
mengantuk yang berlebihan di siang
tingkat sarjana1. Mempelajari pelajaran
harinya8.
yang semakin rumit merupakan salah satu
Kualitas tidur yang buruk dapat
tuntutan terbesar mahasiswa terlebih saat
mengakibatkan gangguan keseimbangan
berada pada tahap semester akhir
fisiologis serta psikologis8.
mahasiswa wajib mengerjakan skripsi
Berdasarkan masalah di atas serta
sebagai syarat untuk memperoleh gelar
hasil literatur review yang dilakukan
sarjana2.
peneliti dari beberapa artikel ilmiah
Saat proses pembuatan skripsi terdapat
didapatkan bahwa penelitian sebelumnya
banyak masalah yang dihadapi mahasiswa
hanya membahas mengenai hubungan
baik masalah internal maupun eksternal
kecemasan dan kualitas tidur dengan
yang muncul. Masalah yang sering dialami
jumlah penelitian sejenis sangat terbatas
aitu sulitnya menentukan judul, sulit
serta belum pernah dilakukan di
mencari referensi, data pendukung yang
Pontianak. Sehingga peneliti tertarik untuk
kurang, waktu penelitian yang terbatas
melakukan penelitian yang berjudul
maupun masalah lain2.. Masalah – masalah
“Hubungan Tingkat Kecemasan dengan
yang muncul dapat menyebabkan
Kualitas Tidur Pada Mahasiswa
gangguan psikologis, mahasiswa tersebut
Keperawatan Yang Sedang Mengerjakan
menjadi stress, kehilangan motivasi, dan
Skripsi Di Pontianak”.
depresi sehingga penyelesaian skripsi
menjadi tertunda sehingga dapat
3
menimbulkan kecemasan . METODE
Kecemasan merupakan perasaan Penelitian ini merupakan penelitian
ketakutan secara menyeluruh yang bersifat kuantitatif dengan desain observasional
samar-samar dan menyebabkan analitik menggunakan pendekatan cross
ketidaktenangan yang disertai dengan sectional. Pengambilan sampel
respon yang tidak diketahui oleh individu menggunakan non probability sampling
tersebut4. dengan teknik purposive sampling dan di
Gangguan kecemasan merupakan dapatkan jumlah responden sebanyak 98
salah satu gangguan mental yang umum orang mahasiswa keperawatan yang
dengan prevalensi seumur hidup yaitu sedang mengerjakan skripsi di Pontianak.
berkisar 16%-29%5. Dilaporkan bahwa Instrumen yang digunakan pada
perkiraan gangguan kecemasan pada penelitian ini adalah kuesioner Hamilton
dewasa muda di Amerika adalah sekitar Anxiety Rating Scale (HARS) untuk
18,1% atau sekitar 42 juta orang hidup mengukur tingkat keceamsan terdapat 14
dengan gangguan kecemasan7. Kejadian syptoms dengan 5 tingkatan skor (skala
gangguan mental emosional di Indonesia likert) antara 0 (Nol Present) sampai
yang ditandai dengan gejala depresi serta dengan 4 (severe). Untuk mengukur
kecemasan pada usia diatas 15 tahun kualitas tidur digunakan kuesioner
sebesar 6% dari seluruh jumlah penduduk Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
di Indonesia atau sekitar 14 juta orang6. terdiri dari 19 butir pertanyaan, meliputi:
Kecemasan yang terus berkelanjutan kualitas tidur secara subyektif, latensi
dapat mempengaruhi kualitas tidur8. tidur, durasi tidur, efisiensi tidur sehari-
Kebanyakan pada usia dewasa muda hari, gangguan tidur, penggunaan obat
secara individu sering mengalami jam-jam
tidur, dan disfungsi aktivitas pada siang sedangkan responden laki-laki berjumlah
hari. 25 orang (25,5%).
Analisa data pada penelitian ini Seorang mahasiswa dikategorikan
menggunakan analisis statistik komputer. pada tahap perkembangan yang usianya 18
Setelah data terkumpul kemudian sampai 25 tahun. Tahap ini dapat
dilakukan pengelolaan data dengan digolongkan pada masa remaja akhir
menggunakan Uji Fisher sebagai uji sampai masa dewasa awal dan dilihat dari
alternatif karena tidak memenuhi syarat uji segi perkembangan, tugas perkembangan
chi square. pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan
pendirian hidup11.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
HASIL dan PEMBAHASAN penelitian Retno Yuli Hastuti, Anis
Sukandar dan Tri Nurhayati yang
Univariat menunjukan bahwa rata-rata usia
Distribusi Karakteristik Responden mahasiswa yang mengerjakan skripsi yaitu
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
21-22 tahun atau dalam tahap usia muda
Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin yang artinya mahasiswa tersebut mulai
memasuki masa dewasa dan pada masa
Karakteristik Mahasiswa tersebut mahasiswa memiliki tanggung
keperawatan jawab terhadap masa perkembangannya.
f % Dalam menyelesaikan tanggung jawabnya
Usia maka mahasiswa lebih rentang mengalami
Usia 20 tahun 7 7,1 kecemasan karena tuntutan-tuntutan tugas
Usia 21 tahun 56 57,1 yang harus segera diselesaikan12.
Usia 22 tahun 29 29,6 Hasil berbeda ditunjukan oleh
Usia 23 tahun 5 5,1 penelitian Demak dan Suherman yang
Usia 25 tahun 1 1,0 mengatakan bahwa tidak ada hubungan
antara usia dengan tingkat kecemasan pada
Total 98 100
mahasiswa sebab responden tersebut
Jenis Kelamin
memiliki perbandingan usia yang tidak
Laki-laki 25 25,5 terlalu jauh yakni 19-21 tahun atau seluruh
Perempuan 73 74,5 responden dapat dikategorikan dalam
Total 98 100 rentang remaja akhir13.
Sumber: Data Primer (2019), telah diolah Remaja akhir merupakan tahap masa
ketegangan emosional dimana individu
Hasil analisis pada tabel 4.1 di atas mengalami kebingungan dan keresahan
dapat disimpulkan bahwa dari total emosional sehingga rentan mengalami
responden berjumlah 98 orang yang masalah psikologis seperti stres dan
berasal dari dua institusi pendidikan cemas sebab usia muda kesiapan mental
keperawatan yaitu program studi ilmu dan jiwa yang belum matang serta
keperawatan fakultas kedokteran kurangnya pengalaman13.
universitas tanjungpura dan stikes yarsi Usia remaja akhir merupakan masa
pontianak. Jumlah responden pada usia 20 transisi menjadi lebih dewasa yang
tahun yaitu 7 orang (7,1%), usia 21 tahun memiliki banyak tugas dan tanggung
berjumlah 56 orang (57,1,%), usia 22 jawab yang harus diemban sehingga dapat
tahun berjumlah 29 orang (29,6%), usia 23 menimbulkan tekanan. Tekanan yang
berjumlah 5 orang (5,1%), dan usia 25 dialami dapat berasal dari diri sendiri
thun berjumlah 1 orang (1,0%). Jumlah ataupun dari lingkungan luar. Tekanan
responden terbanyak yakni perempuan yang terlalu berat dapat menimbulkan
yang berjumlah 73 orang (74,5%) kecemasan karena harapan yang tidak
sesuai dengan kenyataan. Kecemasan Keperawatan yang sedang
tersebut rentan dialami remaja akhir Mengerjakan Skripsi di Pontianak
karena kurangnya pengalaman hidup serta Tabel 4,2
kesiapan mental yang belum matang. Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat
Kecemasan
Kaplan dan Shadock mengatakan Gambaran f %
bahwa wanita mengalami kecemasan lebih tingkat
tinggi dibandingkan laki-laki dikarenakan kecemasan
reaksi saraf otonom yang berlebihan yang
Tingkat 82 83,7
ditandai dengan meningkatnya sistem kecemasan
simpatis, norepineprin, terjadi peningkatan rendah
pelepasan kotekalamin, serta adanya Tingkat 16 16,3
gangguan regulasi serotonergik yang Kecemasan
Tinggi
abnormal14.
Total 98 100
Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Demak dan Sumber: Data Primer (2019), telah diolah
Suherman yang menunjukan bahwa ada
hubungan antara jenis kelamin dan tingkat Berdasarkan tabel 4.2 di atas
kecemasan mahasiswa tahun ajaran 2012- didapatkan jumlah responden yang berada
2013 di Program Studi pendidikan Dokter dalam kategori tingkat kecemasan rendah
Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan sebanyak 82 orang (83,7%), kategori
Universitas Tadulako13. Perempuan lebih tingkat kecemasan tinggi berjumlah 16
mudah merasakan cemas, perasaan orang (16,3%).
bersalah, gangguan pola tidur, dan Kecemasan yang dialami mahasiswa
gangguan makan15. yang sedang megerjakan skripsi
Perempuan akan lebih cemas apabila disebabkan adanya kebiasaan baru yang
dibandingkan dengan laki-laki karena rasa dihadapi sehari-hari dalam menyusun
ketidakmampuannya, sebab perempuan skripsi sehingga terjadi peningkatan
lebih sensitif dalam menghadapi masalah kewaspadaan16. Kecemasan dalam
sehingga akan lebih menggunakan penulisan skripsi ini juga dapat muncul
perasaannya sedangkan laki-laki lebih karena kemampuan berpikir ilmiah
aktif, eksploratif, dalam mengungkapkan mahasiswa dalam bidangnya diuji17.
perasaanya sehingga lebih mengutamakan Menurut Stuart 2012 menyatakan bahwa
pemikiran dalam menyelesaikan masalah16. faktor yang menyebabkan tingginya angka
Jika berdasarkan jenis kelamin kecemasan adalah beratnya beban yang
kecemasan pada perempuan lebih tinggi sedang dihadapi oleh seseorang18.
jika dibandingkan dengan laki-laki, sebab Hasil penelitian ini didukung oleh
pada perempuan kecemasan yang dialami penelitian Retno Yuli Hastuti, Anis
dipengaruhi oleh faktor hormonal pada Sukandar dan Tri Nurhayati yang berjudul
fase menstruasi. Selain itu dalam Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan
penyelesaian masalah perempuan lebih Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Yang
mengutamakan perasaan atau emosi Menyusun Skripsi Di Stikes
ketimbang pemikiran, dan hal ini membuat Muhammadiyah Klaten dengan hasil
perempuan berpikir tentang hubungan bahwa sebagian besar responden
sebab akibat oleh karena itu perempuan mengelami kecemasan ringan dalam
lebih rentan mengalami gangguan penyususnan skripsi yang disebabkan
kecemasan. adanya kendala dan kesulitan yang
dialami12.
Hasil Distribusi Frekuensi Tingkat Mahasiswa tingkat akhir yang tidak
Kecemasan pada Mahasiswa mampu menghadapi berbagai tekanan
tersebut akan rentan mengalami
kecemasan dan stres19. Skripsi mempunyai dengan kualitas tidur yang buruk, hal ini
kesulitan yang berbeda dalam setiap tahap disebabkan karena mahasiswa yang sering
pengerjaanya, mulai dari sulitnya mencari begadang untuk mengerjakan tugasnya.
masalah, tema dan judul yang akan Selain itu kelelahan fisik juga dapat
diangkat, dan sulit mencari materi dengan menyebabkan kualitas tidur terganggu8.
referensi terbaru sehingga proses Mahasiswa kesehatan umumnya yang
pembuatan skripi dapat terhambat. mempunyai jadwal kuliah yang cukup
Terhabambatnya pengerjaan skripsi padat dapat beresiko mengalami kualitas
dapat menimbulkan tekanan yang berat, tidur yang buruk9.
selain bersumber dari dalam diri sendiri,
tekanan dapat juga bersumber dari luar, Penelitian Fitriyansyah tahun 2017
seperti tuntutan dari orang orang tua agar mengatakan bahwa mahasiswa yang
cepat menyelesaikan tugasnya, serta memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 79
tuntutan dari teman sebaya serta fakotr orang (68,70%) dan kualitas tidur baik
ekonomi sehingga dapat menimbulkan sebanyak 36 orang (31,30%). Tingginya
kecemasan. prevalensi kualitas tidur yang buruk
disebabkan kurangnya durasi tidur pada
Hasil Gambaran Kualitas Tidur pada mahasiswa tingkat akhir karena beban
Mahasiswa Keperawatan yang sedang tambahan akademik yang diterima seperti
Mengerjakan Skripsi di Pontianak penulisan tugas akhir atau skripsi dan
Tabel 4,3 berbagai macam kegiatan organisasi di
Distribusi Frekuensi Gambaran Kualitas Tidur kampus. Menurut penelitian Retno Yuli
Gambaran f % Hastuti, Anis Sukandar dan Tri Nurhayati
Kualitas Tidur tahun 2016, kualitas tidur buruk pada
Baik 19 19,4
responden dikarenakan adanya faktor dari
Buruk 79 80,6 individu itu sendiri, dalam hal ini
penyusunan skripsi yang menjadi
Total 98 100 masalahnya, sehingga responden merasa
tertekan. Kualitas tidur yang buruk pada
Sumber: Data Primer (2019), telah diolah
responden akan mengakibatkan masalah
Berdasarkan tabel 4.3 diatas tersendiri bagi fisik dan psikologis, salah
didapatkan bahwa jumlah responden yang satu dampaknya seperti pada penurunan
memiliki kualitas tidur baik yaitu sebanyak akademik yaitu hasil penyusunan skripsi
19 orang (19,4%), sedangkan 79 orang menjadi kurang maksimal.
(80,6%) memiliki kualitas tidur yang Faktor lain yang mempengaruhi
buruk. kualitas tidur yang buruk yakni dapat
Potter dan Perri tahun 2010 disebabkan oleh aktifitas sosial, karena
mengatakan bahwa individu yang pada usia dewasa muda seseorang sedang
memiliki kualitas tidur yang buruk berada di puncak keaktifan dalam aktifitas
disebabkan oleh peningkatan stimulus sosial. Selain faktor aktifitas sosial, faktor
yang diterima oleh RAS sehingga hormon elektronik juga sangat mempengaruhi
katekolamin disekresi membuat individu kualitas tidur seseorang, seperti akses
terjaga atau terbangun. Sebaliknya, apa internet, peralatan elektronik yang ada di
bila terjadi penurunan stimulus RAS maka kamar tidur seperti televisi, gadget, dan
akan terjadi sekresi pada hormon serotonin komputer22.
yang menyebabkan invidu dapat tertidur. Mahasiswa yang memiliki kualitas
tidur buruk pada saat mengerjakan skripsi
Menurut penelitian Muhammad Iqbal jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan
tahun 2018 menunjukan bahwa frekuensi dengan mahasiswa yang memiliki kualitas
stres tertinggi yaitu dengan responden tidur yang baik. Hal tersebut disebabkan
oleh kebiasaan baru yang dialami selama ansietas (kecemasan) tentang masalah
pengerjaan skripsi. Kualitas tidur buruk pribadi8. Stresor yang timbul dalam proses
dapat dikarenakan adanya faktor dari penyusunan skripsi dapat menyebabkan
individu sendiri, dalam hal ini yaitu pelepasan efinefrin dari adrenal malalui
penyusunan skripsi sehingga responden mekanisme seperti ancaman yang
merasa tertekan. Tekanan yang terus dipresepsikan oleh panca indera dan
menerus dialami akan mempengaruhi diteruskan ke korteks serebri dan
kualitas tidur dan apabila kualitas tidur nya kemudian ke sistem limbic dan RAS
selalu buruk maka akan berdampak pada (Reticular Activating System) lalu ke
kesehatan fisik dan psikologis. hipotalamus dan hipofisis. Kemudian
kelenjar adrenal mensekresikan
Hasil Bivariat katekolamin dan menstimulasi saraf
otonom. Hiperaktivitas sistem saraf
Hubungan Tingkat Kecemasan dengan otonom akan mempengaruhi berbagai
Kualitas Tidur pada Mahasiswa sistem organ. Neurotransmiter utama yang
Keperawatan yang sedang berhubungan lansgung dengan kecemasan
Mengerjakan Skripsi di Pontianak yaitu norefinefrin, serotonin dan GABA.
Tabel 4.4 Penelitian ini di dukung juga oleh
Hasil Analisis Hubungan Tingkat Kecemasan penelitian Albar tahun 2014 menunjukan
dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa
Keperawatan yang sedang Mengerjakan Skripsi di bahwa terdapat hubungan antara
Pontianak kecemasan dengan kuaitas tidur
Kualitas Tidur mahasiswa yang sedang mengerjakan
Baik Buruk total p skipsi atau dapat dikatakam bahwa
f % f % semakin tinggi skor kecemasan maka akan
Kecemasan Rendah 19 23,2 63 76,8 82 semakin buruk skor kualitas tidurnya.
Tinggi 0 0 16 100 16 0,036
Total 19 19,4 79 80,6 98
Kejadian kecemasan yang dialami
Sumber: Data Primer (2019), telah diolah mahasiswa dalam menghadapi skripsi
sangat mempengaruhi kualitas tidurnya.
Seseorang akan memiliki kualitas tidur
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas baik apabila tidak mengalami kecemasan,
didapatkan bahwa dari hasil uji statistik sebab kecemasan merupakan salah satu
fisher extract dengan total 98 responden faktor yang dapat mempengaruhi kualitas
menunjukan nilai p = 0,036 yang berati p tidur24.
< 0,05 Dapat disimpulkan bahwa Ho di Tekanan yang dirasakan pada saat
tolak dan Ha diterima yang artinya pembuatan skripsi dapat mempengaruhi
terdapat hubungan antara Tingkat tidur seseorang. Untuk memasuki fase
Kecemasan dengan Kualitas Tidur pada tidur, seseorang membutuhkan
Mahasiswa Keperawatan yang sedang ketenangan, sehingga orang yang cemas
Mengerjakan Skripsi di Pontianak. akan sulit tertidur karena ketidaktenangan
yang dirasakan sehingga kualitas tidurnya
Menurut Kozier 2010 menyatakan menjadi terganggu. Kualitas tidur yang
bahwa seseorang yang mengalami buruk akan menimbulkan masalah pada
kecemasan yang tinggi akan meningkatkan kesehatan fisik dan psikologis seseorang.
kadar hormon norepinefrin dimana akan Selain itu kurangnya kualitas tidur akan
mempengaruhi sistem saraf pusat yang menyebabkan prestasi akademik menurun
mengatur tidur seseorang sehingga akan sehingga pengerjaan skripsi menjadi
menyebabkan waktu tidur seseorang akan kurang maksimal.
terganggu. Selain kecemasan, faktor lain yang
Kualitas tidur seseorang dapat mempengaruhi kualitas tidur yaitu seperti
dipengaruhi oleh faktor stress, depresi dan gaya hidup, gadget, game, serta berbagai
aktifitas yang menyenangkan untuk DAFTAR PUSTAKA
dilakukan di malam hari sehingga jadwal 1. Hartaji, Damar A. (2012). Motivasi
tidur normalnya terganggu. Terganggunya Berprestasi Pada Mahasiswa yang
waktu tidur normal yang berlangsung lama Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan
akan menjadi kebiasaan dan membentuk Orangtua. Fakultas Psikologi
pola tidur yang baru serta sulit untuk Universitas Gunadarma.
diperbaiki kembali.
Terganggunya waktu tidur normal akan 2. Abdullah, S. A., Sarirah, T., &
berdampak pada kesehatan fisik, Lestari, S. (2017). Perfeksionisme
psikologis, serta dapat menurunkan dan Strategi Coping: Studi pada
produktifitas dalam melakukan kegiatan Mahasiswa Tingkat Akhir.
sehari-hari. Kekurangan waktu dalam tidur MEDIAPSI, Vol. 3, No. 1, 9-16.
malam akan menyebabkan seeorang
3. Hidayat, B A. (2013). Hubungan
mengantuk pada siang hari sehingga dapat
Tingkat Stres Dengan Kejadian
menyebabkan kualitas hidupnya
Insomnia Pada Mahasiswa
mengalami penurunan.
Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Diponegoro.
SIMPULAN SARAN
Responden dengan jumlah terbanyak 4. Sutejo. (2015). Keperawatan Jiwa
pada panelitian ini berada pada usia 21 Konsep dan Praktik Asuhan
tahun yaitu sebanyak 56 orang (57,1%) Keperawatan Kesehatan Jiwa:
dengan jenis kelamin terbanyak yaitu Gangguan Jiwa dan Psikososial.
perempuan yang berjumlah 73 orang Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
(74,5%). Kecemasan dengan jumlah
tertinggi berada pada kategori tingkat 5. Katz, C., Stein, M.B., Sareen, J.,
kecemasan rendah yaitu sebanyak 82 2013. Anxiety Disorders in the
orang (83,7%) dan 19 orang (19,4%) DSM-5: New Rules on Diagnosis
memiliki kualitas tidur yang baik and Treatment. Mood and Anxiety
sedangkan yang memiliki kualitas tidur Disorders Rounds. Canadian
buruk sebanyak 79 orang (80,6%). Hasil Network for Mood and Anxiety
analisis uji statistik menggunakan uji Treatments. 2:1-4
fisher didapatkan bahwa nilai p = 0,036
yang berati p < 0,05 yang artinya terdapat 6. Balitbang Kemenkes RI. 2013.
hubungan antara Tingkat Kecemasan Riset Kesehatan Dasar;
dengan Kualitas Tidur pada Mahasiswa RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Keperawatan yang sedang Mengerjakan Kemenkes RI
Skripsi di Pontianak. 7. Duckworth, K., 2013. Mental
Illness Facts and Numbers.
Diharapkan penelitian selanjutnya Available at www.nami.org
dapat meneliti mengenai faktor yang (diakses pada tanggal 23 Januari
mempengaruhi kecemasan dan kualitas 2019)
tidur serta mengenai intervensi yang dapat
dilakukan untuk mengurangi tingkat 8. Potter, Perry. (2010). Fundamental
kecemasan dan memperbaiki kualitas tidur Of Nursing: Consep, Proses and
yang buruk ataupun melakukan penelitian Practice. Edisi 7. Vol. 3. Jakarta :
dengan variable yang berbeda. EGC
9. Safriyanda, J; Karim, D; Dewi, A.
P. (2015). Hubungan antara
Kualitas Tidur dan Kuantitas Tidur
dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2010 yang
Mahasiswa. JOM. 1178-1185 Vol. Mengerjakan Tugas Akhir Program
2 No. 2 Studi Pendidikan Dokter FKIK
UNTAD Tahun 2010. Medika
10. Witriya, C; Utami, N. W; Tadulako. Volume 2 Nomer 1
Andinawati, M. (2016). Hubungan Halaman 40-49
Tingkat Kecemasan dengan Pola
Tidur Lansia di Kelurahan 18. Stuart, GW. (2012). Buku saku
Tlogomas Kota Malang. Nursing keperawatan jiwa, Edsisi 5.
News. 190-203 Jakarta: EGC
11. Yusuf, Syamsu. (2012). Psikologi 19. Rafikasari, M. N.
Perkembangan Anak dan Remaja. (2015). Hubungan antara efikasi
Bandung: Remaja Rosdakarya diri dengan strategi coping pada
mahasiswa yang menyusun skripsi
12. Hastuti, R Y; Sukandar, A; (Doctoral dissertation, Universitas
Nurhayati, T. (2016). Hubungan Muhammadiyah Surakarta).
Tingkat Kecemasan dengan
Kualitas Tidur pada Mahasiswa 20. Iqbal, M D. (2017). Hubungan
yang Menyusun Skripsi di Stikes Aktivitas Fisik Dengan Kualitas
Muhammadiyah Klaten. Motorik. Tidur Mahasiswa Perantau di
10-21 Vol. 11 No. 22 Yogyakarta. Skripsi. 1-11
13. Demak, Indah Puspasari Kiay; 21. Fitriyansyah, A.A. (2017).
Suherman. (2016). Hubungan Hubungan Kualitas Tidur dengan
Hubungan Umur, Jenis Kelamin Tingkat Kecemasan pada
Mahasiswa Dan Pendapatan Orang Mahasiswa Angkatan 2013
Tua Dengan Tingkat Kecemasan Fakultas Kedokteran Universitas
Pada Mahasiswa Pendidikan Jendral Ahmad Yani. Naskah
Sarjana Program Studi Pendidikan Publikasi.
Dokter Fkik Universitas Tadulako.
Medika Tadulako. Volume 3 22. Syamsoedin, W. K. (2015).
Nomer 1 Halaman 23-32 Hubungan durasi penggunaan
media sosial dengan kejadian
14. Kaplan, H.I; Sadock, B.J; insomnia pada remaja di SMA
Grebb,J.A. (2010). Sinopsis Negeri 9 Manado. Scholarly
Psikiatri Ilmu Pengetahuan article, 6-8.
Perilaku Psikiatri Klinis Jilid 2.
Tangerang : Bina Rupa Aksara 23. Kozier,B.,Glenora Erb, Audrey B
dan Shirlee J.S. (2010). Buku Ajar
15. Mijoc, P.(2009). Gender Fundamental Keperawatan ( Alih
Differences in Stres Symptoms bahasa : Esty Wahyu ningsih, Devi
Among Slovene Managers. yulianti, yuyun yuningsih. Dan Ana
International Journal of Business lusyana ). Jakarta :EGC
and Globalization
24. Albar. (2014). Hubungan antara
16. Hawari, D. (2011). Manajemen Kecemasan dengan Kualitas Tidur
Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Mahasiswa Selama Penyusunan
Balai Penerbit FKUI Skripsi di STIKES ‘Aisyiyah
Yogyakarta. Naskah Publikasi
17. Listanto, Virgiawati; Demak Indah STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
P Kiay. (2015). Kecemasan pada

Anda mungkin juga menyukai