Kurangnya sensasi rasa dikarenakan pengaruh sensori persarafan. Ketidakmampuan mengidentifiksi rasa secara unilateral atau bilateral. Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecapan, hilangnya sensitifitas dari syaraf pengecap dilidah terutama rasa manis dan asin, hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap. Masalah yang sering timbul pada lansia adalah kemapuan mengunyah yang semangkin menurun Manusia mengalami penurunan ketajaman panca indera dimulai pada usia pertengahan 40 tahun, dengan penurunan ketajaman pengecapan dimulai pada usia pertengahan 60 tahun. Fungsi pengecapan dapat menurun hingga 40% saat mencapai usia 70 tahun. Penurunan fungsi pengecapan berpengaruh pertama kali pada fungsi pengecapan rasa manis dan rasa asin (Hoyer dan Rodin, 2003). Siewe (2000) mengatakan bahwa fungsi pengecapan menurun pada lansia, namun jarang hilang sama sekali. Lansia masih mampu merasakan rasa manis, asam, pahit, maupun asin secara baik jika rasa tersebut berasal dari larutan dengan konsentrasi tinggi. Lansia akan menambahkan lebih banyak garam untuk menguatkan rasa dan meningkatkan selera makan (Siewe, 2000). Kebiasaan ini dapat berdampak pada peningkatan tekanan darah (Kemmet dan Brotherson, 2008).