Anda di halaman 1dari 20

PROTOKOL PENELITIAN

Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perubahan Pola Tidur


pada Mahasiswa Keperawatan yang sedang Mengerjakan Skripsi
di Pontianak

A. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan seseorang yang menuntut ilmu di tingkat

perguruan tinggi yang sedang mempersiapkan diri untuk keahlian tertentu atau

keahlian tingkat sarjana [ CITATION Bud06 \l 1057 ]. Proses pembelajaran di

perguruan tinggi merupakan pengalaman yang sangat menegangkan karena

mahasiswa menghadapi banyak masalah akademik, masalah pribadi dan stres

sosial selama kegiatan akademik berlangsung (Manpreet & Maheswari, 2015).

Pengalaman menegangkan tersebut dapat menimbulkan tekanan yang dapat

berumber dari tuntutan internal dan eksternal yang dialami mahasiswa

(Suwartika, Nurdin, & Ruhmadi, 2014).

Selama menjalani masa perkuliahan, tuntutan akademik seperti

mengerjakan tugas-tugas kuliah, melaksanakan ujian, serta mempelajari

pelajaran yang semakin rumit merupakan salah satu tuntutan terbesar

mahasiswa terlebih saat berada pada tahap semester akhir mahasiswa wajib

mengerjakan skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana [ CITATION

Abd17 \l 1057 ].

Saat proses pembuatan skripsi terdapat banyak masalah yang dihadapi

mahasiswa sebab pembuatan skripsi tidak seperti tugas-tugas kuliah yang lain.

Banyak masalah internal maupun masalah eksternal yang muncul. Masalah


yang sering dialami saat proses pembuatan skripsi yaitu sulitnya menentukan

judul, sulit mencari referensi, data pendukung yang kurang, waktu penelitian

yang terbatas maupun masalah lain [ CITATION Abd17 \l 1057 ]

Masalah – masalah yang muncul dapat menyebabkan gangguan psikologis,

mahasiswa tersebut menjadi stress, kehilangan motivasi, dan depresi sehingga

penyelesaian skripsi menjadi tertunda (Hidayat, 2013). Tertundanya

penyelesaian skripsi dapat menimbulkan tekanan yang lebih berat sebab

mahasiswa tersebut membutuhkan waktu yang lebih lama untuk

menyelesaikan pendidikannya sehingga kondisi tersebut dapat menimbulkan

kecemasan (Hidayat, 2013).

Kecemasan merupakan perasaan ketakutan secara menyeluruh yang

bersifat samar-samar dan menyebabkan ketidaktenangan yang disertai dengan

respon yang tidak diketahui oleh individu tersebut (Sutejo, 2015). Kecemasan

adalah perasaan kekhawatiran yang dirasakan seseorang namun tidak jelas

dari mana penyebabnya berasal (Gunarsa, 2008).

Gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan mental yang umum

dengan prevalensi seumur hidup yaitu berkisar 16%-29% (Katz, 2013).

Dilaporkan bahwa perkiraan gangguan kecemasan pada dewasa muda di

Amerika adalah sekitar 18,1% atau sekitar 42 juta orang hidup dengan

gangguan kecemasan (Duckworth, 2013). Sedangkan gangguan kecemasan

terkait jenis kelamin dilaporkan bahwa prevalensi gangguan kecemasan

seumur hidup pada wanita sebesar 60% lebih tinggi dibandingkan pria

(Donner & Lowry, 2013).


Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa angka

kejadian gangguan mental emosional di Indonesia yang ditandai dengan gejala

depresi serta kecemasan pada usia diatas 15 tahun sebesar 6% dari seluruh

jumlah penduduk di Indonesia atau sekitar 14 juta orang. Kejadian kecemasan

pada mahasiswa yaitu 25% mahasiswa mengalami tingkat kecemasan ringan,

60% mengalami tingkat kecemasan sedang serta 15% mengalami tingkat

kecemasan yang berat, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

kecemasan dapat dialami oleh setiap orang berdasarkan berbagai penyebab

(Suyamto, 2009).

Penyebab kecemasan dapat berasal dari internal yaitu dari dalam diri

indvidu dan eksternal yang berasal dari lingkungan (Kaplan, 2010). Faktor

internal berkaitan dengan jenis kelamin, usia, dan tingkat pengetahuan serta

pemahaman materi perkuliahan, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar

individu seperti tugas akhir (skripsi), hubungan mahasiswa dengan dosen

pembimbing, hubungan mahasiswa dengan lingkungan keluarga, pertemanan

serta lingkungan sekitar (Hastuti dan Arumsari, 2015).

Tidak semua kecemasan yang dialami merupakan hal buruk, misalkan

kecemasan normal yang merupakan respon yang wajar terhadap peristiwa

yang dialami yang menjadi motivasi ke arah perubahan yang lebih baik

sehingga tidak perlu untuk dihilangkan. Sedangkan kecemasan yang terjadi di

luar alam sadar yang cederung menjadikan seseorang tidak memiliki

keseimbangan disebut kecemasan neurotik (Kaplan, 2010).


Kecemasan dapat mempengaruhi pola tidur. Dampak-dampak yang

disebabkan dari pola tidur yang tidak teratur antara lain, tidur kurang dari lima

jam dalam satu malam, dapat beresiko terjagkit depresi, stres, penyakit

jantung, struk dan diabetes. Pada wanita, yang tidur sebanyak 6 jam atau

kurang dari jumlah tersebut setiap malam memiliki peluang 62% lebih besar

terkena kanker payudara, dibanding mereka yang tidur sebanyak 7 jam.

Kurangnya jam tidur telah terbukti dapat mengakibatkan siklus hormon dan

metabolisme menjadi tidak seimbang.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 15 mahasiswa keperawatan

tingkat akhir yang berasal dari 3 institusi pendidikan keperawatan di pontianak

di dapatkan bahwa dari 15 orang 2 tidak mengalami kecemasan, 4 orang

mengalami kecemasan ringan, 4 orang mengalami kecemasan sedang, 3 orang

mengalami kecemasan berat, dan 4 orang mengalami kecemasan sangat berat.

Sebagian mahasiswa yang di wawancara mengatakan sulit memahami literatur

dan sulit mencari literatur terbaru sehingga mereka khawatir tidak dapat

menyelesaikan skripsi tepat waktu.

Hasil wawancara kualitas tidur menunjukan bahwa 3 orang memiliki

kualitas tidur baik dan 12 orang memiliki kualitas tidur yang buruk. Dari

penuturan salah satu perawat Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong Pontianak

menjelaskan bahwa awal masalah pasien yang di rawat di Rumh Sakit Jiwa

bermula karena mengalami kecemasan sehingga menyebabkan gangguan tidur

yang berkepanjangan.
Berdasarkan masalah di atas serta hasil literatur review yang dilakukan

peneliti dari beberapa artikel ilmiah didapatkan bahwa penelitian sebelumnya

hanya membahas mengenai hubungan kecemasan dan kualitas tidur dengan

jumlah penelitian sejenis sangat terbatas serta belum pernah dilakukan di

Pontianak. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Perubahan Pola Tidur Pada

Mahasiswa Keperawatan Yang Sedang Mengerjakan Skripsi Di Pontianak”.

1. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dan perubahan pola

tidur pada mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di

pontianak ?

2. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat

kecemasan dan perubahan pola tidur pada mahasiswa keperawatan yang

sedang mengerjakan skripsi di Pontianak.

Tujuan Khusus
a) Mengidentifikasi karakteristik responden (usia dan jenis kelamin)

pada mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi di Pontianak

b) Mengidentifikasi tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan di

pontianak yang sedang mengerjakan skripsi di Pontianak

c) Mengidentifikasi perubahan pola tidur mahasiswa keperawatan di

pontianak yang sedang mengerjakan skripsi di Pontianak


d) Mengidentifikasi hubungan antara tingkat kecemasan dan perubahan

pola tidur pada mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan

skripsi di Pontianak.

3. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
1. Menambah sumber referensi bagi penelitian selanjutnya
mengenai data tingkat kecemasan serta kejadian insomnia yang di
alami mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Pontianak
serta faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan dan insomnia
serta intervensi yang dapat diberikan untuk mengurangi tingkat
kecemasan serta kejadian insomnia pada mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi.
2. Menambah wawasan serta pengalaman peneliti mengenai tingkat
kecemasan serta kejadian insomnia
b. Manfaat Parktik
1. Institusi Pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan evaluasi bagi institusi
pendidikan untuk memberikan pembekalan mental mahasiswa
sebelum mengerjakan skripsi agar dapat memanagemen
kecemasan serta insomnia serta pemberian materi tambahan
mengenai bagaimana managemen waktu yang baik dalam proses
mengerjakan skripsi agar mahasiswa mendapatkan istirahat yang
cukup serta pola tidur yang baik.
2. Mahasiswa
Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai tingkat
kecemasan serta insomnia, sehingga mahasiswa dapat
mempersiapkan diri dalam menghadapi kecemasan dan insomnia
selama proses pengerjaan skripsi.
3. Keperawatan
Menambah referensi bidang Keperawatan Medikal Bedah dan
Keperawatan Jiwa sebagai dasar dilakukannya intervensi yang
tepat mengenai kecemasan yang disertai dengan gejala insomnia.
B. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori

Mahasiswa Permasalahan dalam


mengerjakan tugas
akhir

1. Gangguan fisik 1. Kecemasan


2. Gangguan psikologis 2. Stres
3. Gangguan sosial 3. Depresi

Insomnia Kecemasan

1. Tidak ada keluhan 1. Ringan


2. Ringan 2. Sedang
3. Berat 3. Berat
4. Sangat berat

Dampak kecemasan

Dampak insomnia a. Simptom suasana hati


1. Kelelahan b. Simptom kognitif
2. sulit berkonsentrasi
3. rasa kantuk saat beraktivitas c. Simptom motorik
disiang hari
4. penurunan motivasi
5. gangguan kesehatan
6. penurunan kualitas hidup

Kerangka teori ini dikembangkan dari : (Perry and Potter, 2010) (Fawcett,

2017), (Kaplan & Sadock, 2010).

2. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangka yang menghubungkan antara
variabel yang akan diteliti (independen dan dependen) berdasarkan literatur
dan teori yang sudah ada. Tujuan dari kerangka konsep ini yaitu untuk
mengarahkan penelitian dan sebagai panduan analisis di dalam penelitian
(Shi, dalam Swarjana, 2012). Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri
dari dua variabel, yaitu tingkat kecemasan sebagai variabel independen dan
perubahan pola tidur sebagai variabel dependen.
Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat kecemasan Perubahan pola tidur


C. Mede Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain

observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode penelitian

ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel yang diteliti

[ CITATION Dha15 \l 1057 ].

2. Populasi, Sampel dan Setting Penelitian


a. Populasi
Populasi target merupakan populasi yang memenuhi krikteria dan
menjadi sasaran penelitian. Populasi target pada penelitian ini adalah
seluruh mahasiswa S1 keperawatan di Pontianak. Populasi terjangkau
ialah populasi yang memenuhi krikteria serta dapat dijangkau oleh
peneliti dari kelompoknya. Populasi terjangkau dalam penelitian ini
yaitu mahasiswa S1 keperawatan yang sedang dalam proses
mengerjakan skripsi yang berjumlah 154 orang yang berasal dari 3
institusi pendidikan keperawatan di Pontianak yaitu Keperawatan
UNTAN, STIK Muhammadiyah Pontianak, serta STIKES Yarsi
Pontianak.
b. Sampel

Sampel merupakan unit yang lebih kecil dan bagian dari populasi

terjangkau dimana pada unit ini peneliti langsung melakukan

mengamatan serta pengukuran atau pengamatan serta pengumpulan data

(Dharma, 2015). Sampel dalam penelitian adalah non probability

sampling dengan teknik purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan

krikteria inklusi dan eksluasi yang telah ditetapkan peneliti. Sampel


penelitian ini adalah mahasiswa S1 keperawatan yang sedang

mengerjakan skripsi di Pontianak.

Berikut perhitungan sampel dengan rumus slovin (Nursalam, 2017) :

N
n=
1+ N ¿ ¿
154
n=
1+154 ¿¿
154
n=
1+154 (0,0025)
154
n=
1,385
n=111,19
Jumlah sampel dibulatkan menjadi 112 orang.

1) Kriteria Inklusi
Mahasiswa tingkat akhir yang hanya mengerjakan skripsi
2) Kriteria eksklusi
Mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan skripsi namun masih
memiliki beban mata perkuliahan

c. Setting Penelitian
Penelitian di lakukan di tiga institusi pendidikan keperawatan yaitu
fakultas kedokteran program studi keperawatan UNTAN Pontianak,
STIKES YARSI Pontianak, STIK Muhammadiyah Pontianak dan waktu
pengumpulan data dimulai pada Maret sampai April 2019.

1. Variabel Penelitian
a. Variabel Independen (Bebas)
Variable bebas dapat disebut dengan variable sebab yakni karakteritik
subyek yang menyebabkan perubahan pada variabel lainya [ CITATION
Dha15 \l 1057 ]. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu tingkat
kecemasan.
b. Variabel Terikat (dependent)
Veriabel terikat merupakan variabel akibat yang akan berubah akibat
pengaruh dari variabel independent [ CITATION Dha15 \l 1057 ]. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah perubahan pola tidur

3. Definisi Operasional

4. Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
Variabel Independen
Kecemasan Kecemasan Responden Kuesioner Rentang Ordinal
merupakan mengisi skoring penilaian 6 <
perasaan kuesioner menggunaka (Tidak ada
ketakutan Hamilton n skala yang kecemasan)
secara Anxiety ditetapkan 6-14
menyeluruh Rating Scale dalam alat (Kecemasan
yang bersifat terdapat 14 ukur HARS ringan) 15-
samar-samar syptoms yaitu : 27
dan dengan 0 jika tidak (Kecemasan
menyebabkan 5 tingkatan ada gejala, 1 sedang) 28-
ketidaktenang skor( skala jika gejala 36
an yang likert) antara 0 ringan, 2 jika (Kecemasan
disertai (Nol Present) gejala sedang, berat)
dengan respon sampai dengan 3 jika gejala
yang tidak 4 berat, 4 jika
diketahui oleh (severe). gejala berat
individu sekali.
Variabel Dependen
Insomnia Ketidakmamp Responden Kuesioner, Skor Ordinal
uan memenuhi <5:
mengisi scoring
kebutuhan kualitas
tidur, baik kuesioner menggunakan tidur baik
secara kualitas >5 kualitas
Pittsburgh skala yang
maupun tidur buruk
kuantitas Sleep Quality ditetapkan
Index (PSQI). dalam alat
ukur
Pittsburgh
Sleep Quality
Index (PSQI),
yaitu (0) tidak
pernah, (1)
kurang dari
sekali
seminggu, (2)
sekali atau dua
kali seminggu,
(3) tiga kali
atau leih
dalam
seminggu

5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk

mengobservasi, mengukur, atau menilai fenomena, kemudian data yang

telah diperoleh dianalisa dan dijadikan bukti penelitian [ CITATION Not12 \l

1057 ].

a. Kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)

Kuesioner HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang

diperkenalkan oleh Max Hamilton dan sekarang telah menjadi standar

dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic. Skala

HARS telah terbukti memiliki validitas dan reliabilitas cukup tinggi

untuk melakukan pengukuran kecemasan pada penelitian trial clinic yaitu

0,93 dan 0,97. Kondisi ini menunjukkan bahwa pengukuran kecemasan

dengan menggunakan skala HARS akan diperoleh hasil yang valid dan

reliable.

Penilaian kecemasan terdiri dan 14 item. Cara Penilaian kecemasan

adalah dengan memberikan nilai dengan kategori: 0 = tidak ada gejala


sama sekali, 1 = Satu dari gejala yang ada, 2 = Sedang/ separuh dari gejala

yang ada, 3 = berat/lebih dari . gejala yang ada, 4 = sangat berat semua

gejala ada. Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai

skor dan item 1-14 dengan hasil: Skor kurang dari 6 = tidak ada

kecemasan, Skor 7 – 14 = kecemasan ringan, Skur 15 – 27 = kecemasan

sedang, Skor lebih dari 27 = kecemasan berat (kautsar dkk, 2015)

b. Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) merupakan kuesioner untuk

mengetahui kualitas tidur seseorang dalam jangka waktu 1 bulan secara

subyektif. PSQI ini terdiri dari 19 butir pertanyaan yang membentuk 9

komponen penilaian, meliputi: kualitas tidur secara subyektif, latensi tidur,

durasi tidur, efisiensi tidur sehari-hari, gangguan tidur, penggunaan obat

tidur, dan disfungsi aktivitas pada siang hari. Jumlah skor dari ketujuh

komponen ini menghasilkan satu skor global. Skor global PSQI > 5

memberikan sensitivitas diagnostik 89,6% dan spesifitas 86,5% dalam

membedakan tidur yang baik dan yang buruk.

6. Prosedur Pengumpulan Data


Cara yang akan dilakukan dalam pengumpulan data harus sesuai dengan
maksud dan tujuan dalam penelitian, serta harus memenuhi persyaratan yaitu
cepat, mudah, dan tepat. Dalam pengumpulan data penelitian terdapat tahapan
pelaksanaannya antara lain:
a. Tahap Persiapan
1) Perizinan pelaksanaan penelitian dari Dekan Fakultas Kedokteran

2) Perizinan pelaksanaan penelitian dari kaprodi STIK Muhammadiyah

Pontianak
3) Perizinan pelaksanaan penelitian dari kepala prodi keperawatan

STIKES YARSI Pontianak

b. Tahap Pelaksanaan
1. Identifikasi karakteristik dan jumlah responden di setiap Institusi

2. Peneliti melakukan penelitian di fakultas kedokteran UNTAN

Pontianak, STIK Muhammadiyah Pontianak, STIKES YARSI

Pontianak,

3. Peneliti meminta izin melakukan penelitian pada mahasiswa S1

Keperaatan yang sedang mengerjakan skripsi pada semua intitusi di

Pontianak.

4. Pada responden

1) Peneliti menjelaskan tujuan manfaat serta prosedur penelitian

serta meminta persetujuan responden

2) Responden yang bersedia diminta untuk menandatangani

informed concent yang telah disediakan

3) Peneliti melakukan pengukuran tingkat kecemasan menggunakan

kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS).

4) Peneliti melakukan pengukuran tingkat insomnia menggunakan

kuesioner KSPBJ-IRS

5) Peneliti memberikan reinfocement positif pada semua responden

atas partisipasinya dalam penelitian.

6) Peneliti membuat dokumentasi hasil penelitian.


7. Prosedur Pengelolaan Data
Seluruh data yang telah terkumpul akan diolah dan disajikan dalam

bentuk tabel untuk memudahkan proses analisa dan kesimpulan. Menurut

Notoadmodjo (2015) cara-cara dalam pengolahan data sebagai berikut :

a. Editing

Pada penelitian ini, seluruh data terkait penelitian termasuk lembar

observasi dikumpulkan. Data yang sudah terkumpul akan dilakukan

pengecekan atau editing. Data yang sudah dicek kemudian diolah

menggunakan program komputer dan dilanjutkan dengan memberi

kode atau coding.

b. Coding

Pada tahap ini peneliti mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan Coding dilakukan pada

karateristik responden yang meliputi jenis kelamin 1 untuk laki-laki

dan 2 untuk perempuan, tingkat kecemasan untuk tidak cemas diberi

kode 1, kecemasan ringan diberi kode 2, kecemasan sedang diberi kode

3, kecemasan berat diberi kode 4. Pada pola tidur 0 untuk yang tidak

pernah, 1 kurang dari sekali seminggu, 2 sekali atau dua kali

seminggu, 3 tiga kali atau leih dalam seminggu.

c. Scoring

Scoring dilakukan pada data yang telah didapat dengan menggunakan

instrumen yang ditentukan. Dalam penelitian ini data mengenai tingkat

kecemasan didapatkan melalui observasi menggunakan Kuesioner


Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan tingkat insomnia

menggunakan kuesioner PSQI.

d. Procesing

Data di proses dan diolah menggunakan program komputer.

Diperlukan ketelitian dalam melakukan entry data agak tidak terjadi

bias.

e. Cleaning

Data yang telah dimasukan dalam program komputer dilakuka

pengecekan kembali untuk melihat adanya ketidaklengkapan,

kesalahan, dan lainya. Apabila ada kesalahan maka dapat dilakuka

pengoreksian.

8. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan karekteristik dari

setiap variabel dalam penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

setiap variabel yang akan diteliti (Nursalam, 2017). Pada rencana

penelitian ini, analisis univariat berdasarkan klasifikasi umur dan jenis

kelamin.

b. Analisa Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen (Notoatmodjo, 2010). Analisis

bivariat pada rencana penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan

tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia. Uji yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu uji chi square apabila distribusi data normal namun
apabila distribusi data tidak normal maka menggunakan uji penggabungan

sel.

9. Etika Penelitian
Proses penelitian yang dilakukan langsung berhubungan dengan responden
sebagai sampel penelitian, sehingga pada peneliti ini harus menerapkan
prinsip-prinsip etika dalam penelitian. Beberapa prinsip-prinsip etik penelitian
menurut Dharma (2015), antara lain :
a. Beneficence
Beneficence menekankan peneliti melakukan penelitian yang dapat
memberikan manfaat bagi responden. Prinsip ini harus memberikan
keuntungan bagi responden dengan mencegah dan menghindari bahaya,
tidak mengeksploitasi responden serta menyeimbangkan antara
keuntungan dan risiko.pada penelitian ini manfaat yang didapat yaitu
mengetahui skor stres dan insomnia yang dialami pada mahasiswa serta
dampak nya pada prestasi akademiknya.
b. Non Maleficence
Non Maleficence menekankan peneliti untuk tidak melakukan tindakan
yang dapat menimbulkan bahaya bagi responden. Responden harus bebas
dari rasa ketidaknyamanan. Penelitian ini menggunakan kuesioner
sehingga tidak menimbulkan bahaya apapun.
c. Autonomy

Autonomy merupakan memberikan kebebasan bagi responden untuk

menentukan keputusannya sendiri. Tidak ada paksaan dari peneliti apabila

responden menolak untuk diteliti, peneliti tetap menghormati dan

menghargai keputusan, responden. Dalam penelitian ini, responden tidak

mengalami paksaan peneliti untuk menjadi subjek penelitian. Subjek yang

setuju menjadi responden secara sukarela akan menandatangani informed

consent.
d. Anonimity

Pada prinsip ini peneliti memberikan jaminan kepada responden untuk

tidak akan mencantumkan nama pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data karakteristik dan hasil

penelitian yang disajikan. Peneliti juga akan menjamin kerahasian semua

informasi mengenai proses serta hasil penelitian yang telah dikumpulkan

dari responden.

e. Veracity

Veracity atau kejujuran mengharuskan peneliti untuk menyampaikan

seluruh informasi yang benar. Informasi yang diberikan mengenai tujuan,

manfaat dan prosedur penelitian.

f. Justice

Justice atau keadilan menuntut peneliti untuk tidak melakukan

diskriminasi pada saat memilih responden. Semua populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian.

D. Personil Penelitian
1. Peneliti Utama :
Nama : Eka Noor Hidayati
NIM : I1031151032
Program Studi/ Fakultas : Keperawatan/ Fakultas Kedokteran
Universitas : Tanjungpura
2. Pembimbing 1 :
Nama : Ns. Djoko Priyono,M.Kep
NIP : 8858950017
Bidang Ilmu : Keperawatan Jiwa
Program Studi/ Fakultas : Keperawatan/ Fakultas Kedokteran
Universitas : Tanjungpura
3. Pembimbing 2 :
Nama : Ns. Rara Anggraini, M.Kep,.Sp.Kep.J
NIP : 19880924 201001 2 004
Bidang Ilmu : Keperawatan Jiwa
Program Studi/ Fakultas : Keperawatan/Fakultas Kedokteran
Universitas : Tanjungpura

Anda mungkin juga menyukai