FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adakah perbedaan tingkat kecemasan dan insomnia menjelang ujian blok antara
mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir ?
Chouery N, 2016 Insomnia and relationship with Cross-sectional Prevalensi insomnia 10,6% lebih sering
et al anxiety in university students: A pada mahasiswa tahun pertama. Kecemas
cross-sectional design study an lebih sering pada mahasiswa yang men
galami insomnia dan susah tidur.
Bassols AM 2014 First- and Last- year medical stu Cross-sectional Kecemasan ditemukan 30,8% mahasiswa
, et al dents: Is there a difference in the tahun pertama dan 9,4% mahasiswa tahun
prevalence and intensity of anxie keenam. Mahasiswa perempuan lebih mu
ty and depressive symptoms ? dah terkena kecemasan. Tidak ada perbed
aan yang signifikan antar kelompok dalam
depresi.
Peneliti Tahun Judul Metode Penelitian Hasil
Prakasa, 2014 Perbedaan tingkat kecemasan Cross-sectional Mahasiswa organisasi 85% cemas
Prindjati dan depresi antara mahasiswa ringan; 15% cemas sedang.
non organisasi dan organisasi Mahasiswa nonorganisasi 95,1% cem
di FK UNIMUS as ringan; 4,9% cemas sedang. Mahas
iswa organisasi 82,5% tidak mengala
mi depresi; 17,5% depresi ringan. Ma
hasiswa nonorganisasi 95,1% tidak
mengalami depresi; 4,9% depresi ring
an.
Probosiwi, 2017 Perbedaan tingkat insomnia Cross-sectional 5 orang (11,6%) dari 43 mahasiswa ta
Pramudita mahasiswa tahap sarjana dan hap sarjana mengalami tingkat insom
tahap profesi Fakultas Kedokt nia sedang-berat, sedangkan sebanyak
eran Universitas Muhammadi 20 orang (46,5%) mahasiswa tahap pr
yah Semarang ofesi mengalami insomnia ringan.
1. 5 Manfaat Penelitian
2.3 Hipotesis
• Tempat : FK UNIMUS
• Waktu : Oktober-November 2017
• Disiplin Ilmu : Ilmu Kedokteran Jiwa
3.3.2 Sampel
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Tingkat Tingkat insomnia berisi tentang Kuesioner berdasar 1. Tidak insomnia 0-7 Ordinal
insomnia kesulitan untuk memulai tidur, kan Insomnia Sever 2. Insomnia ringan 8-14
kembali tidur setelah terbangun ity Index 3. Insomnia sedang-berat 15-
ditengah malam, maupun terban 28
gun lebih awal dan tidak bisa tid
ur lagi
• Kuesioner Beck Anxiety
Inventory
3.5 Instrumen Penelitian • Kuesioner Insomnia Severity
Index
• Data Primer
3.6 Teknik Pengumpulan • Data Sekunder
Data
3.7 Alur Penelitian
Meminta izin penelitian kepada Fakultas Kedokteran Unimus
Inform Consent
Penentuan sampel
Kriteria Inklusi
Sampel
Pengambilan Data
• Editing
• Coding
3.8.1 Pengelolaan Data • Processing
• Cleaning
• Analisis Univariat
• Analisis Bivariat
3.8.2 Analisis Data
3.9 Jadwal Penelitian
No Tahun 2017
Kegiatan Bulan
September
November
Desember
Oktober
Agustus
Juni
Juli
1. Penyusunan proposal √ √ √
2. Ujian proposal √
3. Pengambilan sampel √ √
6. Ujian hasil √
Daftar Pustaka
Kaplan HI, Sadock BJ. Psikiatri jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.2010
Willy F.Maramis, Albert A.Maramis. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2.
Surabaya: Airlangga University Press. 2009
Maslim, R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan
DSM-5.Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.2013
Elvira, Sylvia D dan Gitayanti Hadisukanto. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Ba
dan Penerbit FK UI. 2010
Beck, A. T., Epstein, N., Brown, G., Steer, R. A. An inventory for measuring
clinical anxiety: Psychometric properties. Journal of Consulting and Clinical
Psychology.1988; 56, 893-897
Morin CM, Genevieve B, Lynda B, et al. The insomnia severity index: psych
ometric indicators to detect insomnia case and evaluated treatment response.
Sleep.2011;34(5)
TERIMA KASIH
Wassalamu’alaikum wr.wb