Anda di halaman 1dari 19

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN DAN INSOMNIA

MENJELANG UJIAN BLOK ANTARA MAHASISWA TAHUN PERTAMA


DAN TAHUN TERAKHIR DI FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI


Disusun Oleh :
Ullima Pramulasari (H2A014024)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mahasiswa Fk di Pakistan, tahun perta


Mahasiswa ma 45,86% dan tahun terakhir 45,10%.
Kedokteran Kecemasan
Mahasiswa FK UNUD, tahun pertama
25% dan tahun terakhir 11,7%

United States Census Bureau,


Klinik insomnia Baylor College of
International Database (2010)
Insomnia Medecine (USA), seseorang yang in
28 juta jiwa (11,7%). Mahasis
somnia cenderung dilatarbelakangi
wa FK (2015) 45,7% dari 56,
kecemasan
2%.
1.2 Rumusan Masalah

Adakah perbedaan tingkat kecemasan dan insomnia menjelang ujian blok antara
mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan Umum Tujuan Khusus

Mengetahui Menganalisis tingkat kecemasan yang timbul


perbedaan tingkat menjelang ujian blok pada mahasiswa tahun
kecemasan dan pertama dan tahun terakhir
insomnia menjelang
ujian blok antara
mahasiswa tahun Menganalisis tingkat insomnia yang timbul
pertama dan tahun menjelang ujian blok pada mahasiswa tahun
terakhir pertama dan tahun terakhir
1.4 Keaslian Penelitian
Peneliti Tahun Judul Metode Penelitian Hasil

Chouery N, 2016 Insomnia and relationship with Cross-sectional Prevalensi insomnia 10,6% lebih sering
et al anxiety in university students: A pada mahasiswa tahun pertama. Kecemas
cross-sectional design study an lebih sering pada mahasiswa yang men
galami insomnia dan susah tidur.

Bassols AM 2014 First- and Last- year medical stu Cross-sectional Kecemasan ditemukan 30,8% mahasiswa
, et al dents: Is there a difference in the tahun pertama dan 9,4% mahasiswa tahun
prevalence and intensity of anxie keenam. Mahasiswa perempuan lebih mu
ty and depressive symptoms ? dah terkena kecemasan. Tidak ada perbed
aan yang signifikan antar kelompok dalam
depresi.
Peneliti Tahun Judul Metode Penelitian Hasil

Prakasa, 2014 Perbedaan tingkat kecemasan Cross-sectional Mahasiswa organisasi 85% cemas
Prindjati dan depresi antara mahasiswa ringan; 15% cemas sedang.
non organisasi dan organisasi Mahasiswa nonorganisasi 95,1% cem
di FK UNIMUS as ringan; 4,9% cemas sedang. Mahas
iswa organisasi 82,5% tidak mengala
mi depresi; 17,5% depresi ringan. Ma
hasiswa nonorganisasi 95,1% tidak
mengalami depresi; 4,9% depresi ring
an.

Probosiwi, 2017 Perbedaan tingkat insomnia Cross-sectional 5 orang (11,6%) dari 43 mahasiswa ta
Pramudita mahasiswa tahap sarjana dan hap sarjana mengalami tingkat insom
tahap profesi Fakultas Kedokt nia sedang-berat, sedangkan sebanyak
eran Universitas Muhammadi 20 orang (46,5%) mahasiswa tahap pr
yah Semarang ofesi mengalami insomnia ringan.
1. 5 Manfaat Penelitian

Teoretis Praktis Metodologis


• Pengembangan • Bahan • Pembanding dan
wacana ilmu pengetahuan pustaka
penelitian penelitian
• Memberikan
selanjutnya selanjutnya
informasi
• Menambah studi
kepustakaan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.2 Kerangka Konsep

2.3 Hipotesis

Terdapat perbedaan tingkat kecemasan


dan insomnia menjelang ujian blok anta
ra mahasiswa tahun pertama dan tahun
terakhir.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

• Tempat : FK UNIMUS
• Waktu : Oktober-November 2017
• Disiplin Ilmu : Ilmu Kedokteran Jiwa

3.2 Jenis Penelitian

• Jenis penelitian ini adalah komparasi analitik dengan


pendekatan cross-sectional
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
a. Populasi target : Mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir
b. Populasi terjangkau : Mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

3.3.2 Sampel
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

• Sampel berstatus mahasiswa • Mengonsumsi alkohol


FK tahun pertama angkatan • Sedang mengonsumsi obat-
2017 obatan seperti: antianxietas,
• Sampel berstatus mahasiswa amfetamin, antidepresan.
FK tahun terakhir angkatan • Mengonsumsi kafein setiap
2014 hari
• Bersedia menjadi responden
• Tidak merokok

3.3.3 Teknik Sampling


Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Penelitian

Variabel bebas: Mahasiswa FK UNIMUS

Variabel Terikat : Tingkat kecemasan dan insomnia


3.4.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Kategori Skala


Mahasiswa Seseorang yang sedang menyele Data Mahasiswa 1. Mahasiswa tahun pertama Ordinal
Fakultas saikan program studi pendidikan 2. Mahasiswa tahun terakhir
Kedokteran dokter di FK Unimus
Tingkat Tingkat kecemasan yang Kuesioner berdasar 1. Kecemasan ringan 0-21 Ordinal
kecemasan berisi deskripsi tentang gejala kan Beck Anxiety 2. Kecemasan sedang 22-35
kecemasan yaitu gejala subjektif Inventory 3. Kecemasan berat >36
, neurofisiologi, autonom, dan
yang berhubungan dengan panik

Tingkat Tingkat insomnia berisi tentang Kuesioner berdasar 1. Tidak insomnia 0-7 Ordinal
insomnia kesulitan untuk memulai tidur, kan Insomnia Sever 2. Insomnia ringan 8-14
kembali tidur setelah terbangun ity Index 3. Insomnia sedang-berat 15-
ditengah malam, maupun terban 28
gun lebih awal dan tidak bisa tid
ur lagi
• Kuesioner Beck Anxiety
Inventory
3.5 Instrumen Penelitian • Kuesioner Insomnia Severity
Index

• Data Primer
3.6 Teknik Pengumpulan • Data Sekunder
Data
3.7 Alur Penelitian
Meminta izin penelitian kepada Fakultas Kedokteran Unimus

Mahasiswa tahun pertama dan tahun terakhir

Inform Consent

Penentuan sampel

Kriteria Inklusi

Sampel

Pengambilan Data

Pengolahan dan Analisis Data


3.8 Pengelolaan dan Analisis Data

• Editing
• Coding
3.8.1 Pengelolaan Data • Processing
• Cleaning

• Analisis Univariat
• Analisis Bivariat
3.8.2 Analisis Data
3.9 Jadwal Penelitian
No Tahun 2017

Kegiatan Bulan

September

November

Desember
Oktober
Agustus
Juni

Juli
1. Penyusunan proposal √ √ √

2. Ujian proposal √

3. Pengambilan sampel √ √

4. Pengolahan dan analisis data √ √

5. Penyusunan karya tulis ilmiah √ √

6. Ujian hasil √
Daftar Pustaka
 Kaplan HI, Sadock BJ. Psikiatri jilid 2. Jakarta: Binarupa Aksara.2010
 Willy F.Maramis, Albert A.Maramis. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2.
Surabaya: Airlangga University Press. 2009
 Maslim, R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan
DSM-5.Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya.2013
 Elvira, Sylvia D dan Gitayanti Hadisukanto. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Ba
dan Penerbit FK UI. 2010
 Beck, A. T., Epstein, N., Brown, G., Steer, R. A. An inventory for measuring
clinical anxiety: Psychometric properties. Journal of Consulting and Clinical
Psychology.1988; 56, 893-897
 Morin CM, Genevieve B, Lynda B, et al. The insomnia severity index: psych
ometric indicators to detect insomnia case and evaluated treatment response.
Sleep.2011;34(5)
TERIMA KASIH

Wassalamu’alaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai