ABSTRAK
Berdasarkan data yang diambil dari Journal of Clinical Sleep Medicine (2007), sekitar 30%
masyarakat di dunia mengalami gangguan tidur berupa insomnia. Berbagai terapi farmakologi dan
non-farmakologi telah dikembangkan untuk membantu memperbaiki kualitas tidur manusia, salah
satunya adalah penggunaan aroma terapi Lavender (Lavandula angustifolia). Tujuan penelitian ini
adalah untuk membuktikan efek aroma terapi Lavender terhadap peningkatan kualitas tidur.
Metode yang digunakan adalah quasy experimental dengan desain cross-over kepada kelompok
sampel dengan menggunakan parameter kuisioner PSQI ( Pittsburgh Sleep Quality Index) untuk
menilai kualitas tidur pada mahasiswa Kedokteran di Universitas Tarumanagara. Sebanyak 42
orang responden penelitian terbagi menjadi 2 kelompok dan keduanya mendapatkan aromaterapi
lavender dan placebo secara bergantian dengan periode wash out diantaranya. Analisa data
dilakukan dengan menggunakan uji non-parametrik Wilcoxon Signed Rank. Pada penelitian ini
baik aroma terapi Lavender maupun plasebo secara statistik dapat meningkatkan kualitas tidur (p
< 0.05). Dengan demikian, aroma terapi Lavender tidak lebih bermanfaat dalam memperbaiki
kualitas tidur dibandingkan dengan plasebo.
Kata kunci: tidur, lavender (Lavandula angustifolia), PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index).
PENDAHULUAN
152
Tarumanagara Med. J. 2, 1, 152-159, Oktober 2019
153
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 2, No. 1, 152-159, Oktober 2019
154
Tarumanagara Med. J. 2, 1, 152-159, Oktober 2019
Tabel 1. Perbandingan rerata dan simpang baku skor kualitas tidur pada kelompok A dengan aroma
terapi lavender kemudian plasebo
Tabel 2. Perbandingan rerata dan simpang baku skor kualitas tidur pada kelompok B dengan plasebo
kemudian aroma terapi lavender
155
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 2, No. 1, 152-159, Oktober 2019
secara statistik (p < 0.001) terhadap secara statistik, maka dari kedua
kualitas tidur khususnya dengan perlakuan belum dapat ditentukan satu
menurunkan gangguan saat tidur pada pilihan yang lebih baik untuk
kelompok yang mendapatkan aroma pengobatan.19 Pauli MC et al.
terapi lavender dibandingkan dengan mengemukakan bahwa pada penelitian
kelompok kontrol.14 yang mendapatkan hasil signifikan secara
Mengacu kepada teori yang ada, lavender statistik pada kelompok setelah perlakuan
memiliki efek hipnotis meskipun uji dan kontrol dibandingkan sebelum
mekanisme yang terjadi masih belum perlakuan uji dan kontrol, maka belum
dapat dijelaskan secara pasti.10 dapat ditentukan manfaat dari uji yang
Kandungan alkohol (linalool) dan ester dilakukan.20
(lynalyl asetat) yang terkandung di dalam Tidak terbuktinya manfaat dari aroma
minyak lavender dipercaya dapat terapi lavender dibandingkan dengan
memperbaiki insomnia dengan plasebo secara statistik dikemukakan oleh
memberikan efek relaksasi.15,16 Seperti penelitian yang dilakukan oleh Borromeo
yang telah diketahui bahwa stress dapat (1998), yaitu dengan memberikan aroma
memicu keadaan insomnia.17 Meskipun terapi lavender dan plasebo berupa air
mekanisme yang terjadi belum terhadap kelompok pasien Coronary
sepenuhnya dapat dijelaskan, namun Care Unit (CCU).21 Akan tetapi, tidak
dengan adanya efek relaksasi yang menyingkirkan kemungkinan masalah
diberikan oleh lavender, diharapkan ruangan tempat dilakukannya penelitian
tingkat stress subjek dapat ditekan dan efek obat farmakologi pada pasien
sehingga dapat memperbaiki kualitas CCU dalam penelitian dilakukan
tidur.18 sehingga dapat mempengaruhi hasil
Terdapatnya perbedaan kualitas tidur penelitian.21 Sementara itu, penelitian
yang bermakna secara statistik pada yang telah dilakukan oleh Lewith, et al.
penggunaan aroma terapi lavender menyatakan tidak ada bukti secara
maupun dengan placebo, menandakan statistik mengenai perubahan nilai PSQI
bahwa aroma terapi lavender tidak lebih pada kelompok lavender maupun
bermanfaat dibandingkan plasebo dalam plasebo, meskipun di dalam penelitiannya
meningkatkan kualitas tidur.19 Penn State ditemukan peningkatan kualitas tidur
Elberly College of Science (2016) pada kelompok yang mendapatkan aroma
menyatakan bahwa apabila pada kedua terapi lavender dibandingkan dengan
perlakuan didapatkan hasil yang serupa kelompok yang mendapatkan plasebo.10
156
Tarumanagara Med. J. 2, 1, 152-159, Oktober 2019
Hal yang sama ditemukan pada penelitian disintesis di dalam glandula pituitary
oleh Hirokawa K et al. kepada murid- dalam respon terhadap stressor fisiologik
murid di Jepang, yang juga mendapatkan seperti rasa nyeri.23 Sedangkan telah
hasil secara statistik tidak bermakna diketahui bahwa stress adalah salah satu
tetapi nilai PSQI lebih baik pada penyebab gangguan tidur yang dialami
kelompok yang menggunakan aroma manusia. 1,4,6,17
terapi lavender daripada kelompok Selain dari faktor kepercayaan, faktor
plasebo.8 penting lain yang dapat mempengaruhi
Ditemukannya perbaikan kualitas tidur hasil penelitian ini adalah lingkungan
pada kelompok yang mendapatkan atau tempat dilakukannya penelitian.24
plasebo (air) kemungkinan dapat Apabila penelitian kualitas tidur
disebabkan oleh adanya faktor dilakukan di laboratorium, suasana
kepercayaan dari subjek bahwa botol lingkungan saat dilakukan penelitian
aromaterapi yang diberikan oleh peneliti dapat dipantau dan seluruh subjek
memiliki efek perbaikan kualitas tidur, mendapatkan perlakuan yang sama,
terlepas dari apapun isi botol dan sedangkan apabila penelitian dilakukan di
ada/tidaknya aroma dari isi botol rumah masing-masing maka diperlukan
tersebut.8 Selain itu, ekspektasi dari pemantauan kondisi lingkungan subjek.24
subjek kemungkinan akan mempengaruhi Akan tetapi, penelitian yang dilakukan
hasil dari intervensi yang dilakukan.22 oleh Kingshoot RN dan Douglas NJ
Penelitian yang dilakukan di Harvard didapatkan bahwa kualitas tidur di rumah
University menyatakan bahwa dengan lebih baik dibanding kualitas tidur di
kepercayaan yang dimiliki oleh subjek laboratorium.24 Hal ini disebabkan karena
mengenai pengaruh baik suatu intervensi kondisi rumah lebih nyaman bagi subjek
terhadap dirinya, akan memberikan hasil sehingga menurunkan tingkat kecemasan
yang baik pula.22 Hal ini diperkirakan saat tidur, dibuktikan dengan durasi
berkaitan dengan perubahan kimia dalam waktu di tempat tidur yang lebih singkat
otak mengenai persepsi objektif dan sebelum subjek terlelap.24
pelepasan endorphins.22 Endorphins, Keterbatasan penelitian ini adalah tidak
terutama β-endorphins adalah opiate tersedianya Sleep Laboratory untuk
endogen yang berperan penting dalam melakukan penelitian ini, sehingga
sistem analgetik secara natural di dalam faktor-faktor lain yang kemungkinan
tubuh dan berperan dalam regulasi mempengaruhi penelitian tidak dapat
stress.2,4 Neuropeptida β-endorphins dikendalikan oleh peneliti (misalnya:
157
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 2, No. 1, 152-159, Oktober 2019
konsumsi kafein atau pun faktor 6. Umlauf MG, Bolland JM, Lian BE. Sleep
disturbance and risk behaviors among inner-
lingkungan seperti suhu dan kelembaban city African-American adolescents. Journal
ruangan). of Urban Health : Bulletin of the New York
Academy of Medicine. 2011;88(6):1130-42.
7. Ohida T, Osaki Y, Doi Y, Tanihata T,
Minowa M, Suzuki K, Wada K, Suzuki K,
KESIMPULAN Kaneita Y. An epidemiologic study of self-
Dari penelitian ini diketahui baik aroma reported sleep problems among Japanese
adolescents. 2004. (Cited 2015 Sept 30)
terapi lavender maupun plasebo sama- Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.
sama meningkatkan kualitas tidur gov/pubmed/15453558
8. Hirokawa K, Nishimoto T, Taniguchi T,
mahasiswa Fakultas Kedokteran Effects of lavender aroma on sleep quality in
Universitas Tarumanagara (p < 0.05). healthy Japanese students. Perceptual Motor
Skills. 2012:112-22.
Dengan demikian, aroma terapi Lavender
9. Posadzki P, Watson L, Alotaibi A, Ernst E.
tidak lebih bermanfaat dalam Prevalence of complementary and
alternative medicine (CAM)-use in UK
memperbaiki kualitas tidur dibandingkan pediatric patiens: a systematic review of
dengan plasebo. surveys. SciVerse ScienceDirect. 2013:224-
31.
10. Lewith GT, Godfrey AD, Prescott P. A
DAFTAR PUSTAKA single-blinded, randomized pilot study
evaluating the aroma of lavendula
1. Institute of Medicine (US) Committee on angustifolia as a treatment for mild
Sleep Medicine and Research: Colten HR, insomnia. The journal of Alternative and
Altevogt BM, editors. Sleep disorders and Complementary Medicine. 2005;11(4):631-
sleep deprivation: an unmet public health 7.
problem. Washington (DC): National
Academies Press (US); 2006. 11. Wellek S, Blettner M. On the Proper Use of
the crossover design in clinical trials: part 18
2. Sherwood L. Introduction to human of a series on evaluation of scientific
physiology. 8th ed.United States: publications. Deutsches Ärzteblatt
Brooks/Cole Cengage Learning; 2013. International. 2012;109(15):276-281.
3. Purves D, Augustine GJ, Fitzpatrick D, Hall 12. Keshavarz Afshar M, Behboodi Moghadam
WC, LaMantia AS, White LE. Z, Taghizadeh Z, Bekhradi R, Montazeri A,
th
Neuroscience. 5 ed. Mooney DR, Plait ML, Mokhtari P. Lavender fragrance essential oil
editors. Sunderland (USA): Sinauer and the quality of sleep in postpartum
Associates; 2012. women. Iranian Red Crescent Medical
4. Ropper AH, Samuel MA. Adams and Journal. 2015;17(4):e25880.
Victor’s : Principles of neurology. 9th ed. 13. Chien L-W, Cheng SL, Liu CF. The effect of
United States: McGraw Hill Companies; lavender aromatherapy on autonomic
2009. nervous system in midlife women with
5. Roth T. Insomnia: definition, prevalence, insomnia. Evidence-based Complementary
etiology, and consequences. Journal of and Alternative Medicine : eCAM.
Clinical Sleep Medicine : JCSM : official 2012;2012:740813.
publication of the American Academy of
Sleep Medicine. 2007;3(5):S7-S10.
158
Tarumanagara Med. J. 2, 1, 152-159, Oktober 2019
14. Moeini M, Khadibi M, Bekhradi R, 20. Pauli MC, Mikus G, ALscher DM, Kirschner
Mahmoudian SA, Nazari F. Effect of T, Nagel W, Gugeler N et al. Naltrexone
aromatherapy on the quality of sleep in does not relieve uremic pruritus: results of a
ischemic heart disease patients hospitalized randomized, double-blind, placebo-
in intensive care units of heart hospitals of controlled crossover study.J Am Soc
the Isfahan University of Medical Sciences. Nephrol. 2000;11:514-9.
Iranian Journal of Nursing and Midwifery 21. Borromeo AR. The effects of aroma therapy
Research. 2010;15(4):234-239. on the patient outcomes of anxiety and sleep
15. Koulivand PH, Ghadiri MK, Gorji A. quality in coronary care unit patients. Texas
Lavender and the nervous system. Evidence Woman’s University. 2013.
based complementary and alternative 22. Harvard Health Publications. Putting the
medicine. 2013;1-10. placebo effect to work. (updated 2012 Apr 1;
16. Price S, Price L. Aromaterapi bagi profesi cited 2016 May 5) Available from :
kesehatan. Hartono A, Asih Y editor. http://www.health.harvard.edu/mind-and-
Jakarta: EGC; 1997. mood/putting-the-placebo-effect-to-work.
17. Garret B, Hough G, Agnew J. Brain and 23. Sprouse-Blum AS, Smith G, Sugai D, Parsa
behavior. 4th ed. Canada : SAGE; 2015. FD. Understanding endorphins and their
importance in pain management. Hawaii
18. Chioca LR, Antunes VDC, Ferro MM, Losso
Medical Journal. 2010;69(3):70-71
EM, Andreatini R. Anosmia does not impair
the anxiolytic-like effect of lavender 24. Kingshott RN, Douglas NJ. The effect
essential oil inhalation in mice. Life of in-laboratory plysomnography on
sciences. 2013;92:971-5. sleep and objective daytime
sleepiness. Sleep. Respiratory
19. PennState Eberly College of Science. Lesson
Medicine Unit, The University of
15: Cross over. The Pennsylvania
Edinburgh, UK: 2000;23(8):1-5.
University;2016.
159