Muthia Vaora (1), Febriana Sabrian (2), Yulia Irvani Dewi (3)
Email : fsabrian@unri.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok remaja usia dengan gangguan
pola tidur (insomnia). Metode penelitian adalah deskripsi korelasi dengan metode cross sectional yaitu untuk
mengetahui dan menganalisa hubungan kebiasaan merokok dengan gangguan pola tidur. Penelitian dilakukan di
SMA Negeri 9 Pekanbaru dengan melibatkan 81 responden. Metode pengambilan sampel adalah simple random
sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang telah dimodifikasi dan diuji validitas serta
reliabilitasnya. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, didapatkan data bahwa sebagian besar siswa mengkonsumsi rokok dengan kategori perokok ringan
yakni sebanyak 34 responden (42%) dan mayoritas responden mengalami insomnia yakni sebanyak 69
responden (85,2%). Hasil penelitian uji analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan
merokok remaja dengan gangguan pola tidur dengan pengaruh bermakna yakni p value=0,005. Hasil penelitian
ini merekomendasikan pada pihak sekolah untuk melakukan promosi kesehatan tentang rokok dan memasukkan
materi tentang bahaya dan dampak merokok bagi remaja dalam mata ajar Bimbingan Konseling (BK)
PENDAHULUAN 2010).
Merokok adalah bentuk utama dari Pengaruh nikotin dalam rokok
penggunaan tembakau dan dapat membuat seseorang menjadi pecandu
34,8% atau ketergantungan pada rokok. Remaja
(59.900.000) dari populasi orang dewasa di yang sudah kecanduan merokok tidak
Indonesia saat ini mengkonsumsi rokok dapat menahan keinginan untuk tidak
tembakau (WHO, 2011). Prevalensi merokok, mereka cenderung sensitif
merokok adalah 67,0% (57.600.000) di terhadap efek dari nikotin (Parrot, 2007).
antara laki-laki dan 2,7% (2,3 juta) di Ketergantungan nikotin menyebabkan
antara wanita. Di antara populasi orang seorang perokok harus menghisap rokok
dewasa: 56,7% laki-laki dewasa terus-menerus dan menimbulkan berbagai
(57.600.000): 1,8% wanita dewasa (1,6 akibat terhadap tubuh, salah satunya adalah
juta) dan 29,2%, secara keseluruhan (50,3 insomnia (Markou, 2011).
juta) adalah perokok setiap hari. Penelitian membuktikan bahwa
Data WHO tahun 2011 di Indonesia bahwa terdapat peningkatan risiko
menunjukkan bahwa remaja Indonesia terjadinya insomnia pada mahasiswa
yang merokok pertama kali pada usia 15 perokok (Amhari, 2010). Cohrs (2010)
tahun sebanyak 67% pada tahun 2010. juga menemukan bahwa bahwa 17%
Untuk Provinsi Riau sendiri remaja yang perokok dilaporkan hanya tidur kurang dari
mulai merokok pada usia (15-19 tahun) enam jam setiap malam dan sekitar 28%
adalah sebanyak 49,5%. Ini membuat Riau perokok mengalami buruknya kualitas
berada pada peringat kedua setelah Maluku tidur. Beberapa penelitian sebelumnya juga
Utara sebanyak 51,9% (RISKESDAS menegaskan, buruknya kualitas tidur telah
Hubungan Kebiasaan Merokok Remaja Dengan Gangguan Pola Tidur 58
Muthia Vaora, Febriana Sabrian, Yulia Irvani Dewi
dikaitkan dengan berbagai gangguan untuk mengidentifikasi hubungan
kesehatan, seperti obesitas, diabetes dan kebiasaan merokok dengan gangguan pola
penyakit jantung, selain itu kurang tidur di tidur.
malam hari juga akan mempengaruhi
mood, konsentrasi kerja dan lesu pada Peneliti menggunakan desain
keesokan harinya. penelitian sebagai petunjuk dalam
Survei pendahuluan dilakukan di perencanaan dan pelaksanaan penelitian
SMA Negeri 9 Pekanbaru dengan untuk mencapai tujuan penelitian
mengobservasi banyaknya siswa yang (Nursalam, 2003). Desain penelitian yang
merokok di kantin sekolah pada waktu digunakan adalah deskriptif korelatif
istirahat dan mengobservasi lingkungan dengan rancangan cross sectional yaitu
sekitar sekolah yang banyak dijadikan penelitian yang menekankan waktu
siswa-siswa untuk duduk sambil merokok. pengukuran atau observasi data variabel
Berdasarkan hasil wawancara dengan 13 independen dan dependen hanya satu kali
siswa laki-laki di SMA Negeri 9 pada suatu saat (Nursalam, 2008).
Pekanbaru di dapatkan data bahwa 6 Penelitian ini bertujuan untuk
diantaranya adalah perokok berat dengan mengidentifikasi hubungan kebiasaan
insomnia, 4 diantaranya perokok berat merokok dengan gangguan pola tidur.
tanpa insomnia dan 3 diantaranya perokok Penelitian ini dilaksanakan di SMA
sedang dengan insomnia. Hal lain Negeri 9 Pekanbaru. Alasan peneliti
ditambahkan oleh salah satu guru memilih SMA Negeri 9 Pekanbaru karena
Bimbingan Konseling di SMA Negeri 9 dari hasil observasi peneliti melihat
Pekanbaru bahwa beberapa dari siswa yang banyaknya warung-warung kecil di sekitar
telah peneliti wawancarai adalah siswa sekolah yang sering dijadikan remaja SMA
yang tampak tidak segar dan tidak Negeri 9 Pekanbaru untuk kumpul dan
bersemangat saat mengikuti kegiatan merokok, ditambah lagi banyaknya siswa
belajar mengajar di kelas. Berdasarkan yang merokok diwaktu istirahat pelajaran.
survei pendahuluan dan paparan latar Kegiatan penelitian dilaksanakan dari
belakang yang ditemukan oleh peneliti, bulan September 2013 sampai dengan
maka peneliti tertarik untuk melakukan bulan Februari 2014.
penelitian tentang “Hubungan kebiasaan Metode pengambilan sampel yang
merokok remaja dengan gangguan pola digunakan Quota Sampling. Jumlah sampel
tidur di SMA Negeri 9 Pekanbaru “. ditentukan dengan menggunakan rumus
berikut ini, dan didapatkan bahwa jumlah
METODOLOGI PENELITIAN sampel yang akan diikutsertakan dalam
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian ini adalah 81 orang. Kriteria
penelitian yang disusun sedemikian rupa sampel yang digunakan adalah: remaja
sehingga dapat menuntun peneliti untuk laki-laki kelas X dan XI yang merokok,
dapat memperoleh jawaban terhadap berusia 15-19 tahun yang bersekolah di
pertanyaan penelitian (Sastroasmoro & SMA Negeri 9 Pekanbaru dan bersedia
Ismael, 2008). Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian atau menjadi
desain penelitian yang digunakan adalah responden
deskriptif korelatif dengan rancangan N
cross sectional yaitu penelitian yang n
menekankan waktu pengukuran atau
observasi data variabel independen dan 2 1N(d )
dependen hanya satu kali pada suatu saat
(Nursalam, 2008). Penelitian ini bertujuan
B. Analisis Bivariat
1. Kebiasaan merokok dengan gangguan pola tidur
Tabel 4
Distribusi frekuensi kebiasaan merokok dengan gangguan pola tidur
Insomnia
Kategori Total Correlation
Tidak Ya p value
Rokok coefecient
F % F % F %
Ringan 10 2 29,4 24 70,6 34 100
9,375
Sedang- 4, 3 45 95,7 47 100 0,005
(1,889-46,294)
Berat
Total 12 14,8 69 85,2 81 100