Anda di halaman 1dari 7

Jurnal KESMAS, Vol. 7 No.

5, 2018

HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PELAJAR


Injilia Chintami Supit*, F. L. F. G. Langi*, Windy M. V. Wariki*

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Penelitian kualitas tidur pada pelajar di Indonesia masih kurang. Kebiasaan buruk merokok masih
sering ditemui pada remaja dan dapat berpengaruh pda kualitas tidur. Studi penelitian tentang
masalah ini juga belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara
merokok dengan kualitas tidur pada pelajar. Desain penelitian cross sectional. Sampel yang diambil
dari siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Remboken sebanyak 194 orang. Hubungan antara
merokok dengan kualiats tidur dianalisis menggunakan uji chi-square. Kuat hubungan dinyatakan
sebagai odds ratio (OR). Hasil penelitian ini sebanyak 100 pelajar (52%) pernah merokok dan 30
diantaranya masih merokok hingga sekarang, 155 pelajar memiliki kualitas tidur yang buruk.
Terdapat hubungan antara merokok dengan kualitas tidur yang buruk (OR 2,934 p= 0,005). Merokok
menunjukan odds kualiats tidur yang buruk. Pengendalian kebiasaan merokok penting untuk
memperbaiki kualiats tidur pada pelajar dan remaja.

Kata Kunci: Merokok, Kualitas Tidur, Pelajar

ABSTRACT
Research on the quality of sleep for students in Indonesia is still lacking. Bad smoking habits are still
often found in adolescents and can affect sleep quality. There have not been many research studies on
this issue. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking and the quality
of sleep in students. The study design was cross sectional. Samples taken from the State High School 1
Remboken students were 194 people. The relationship between smoking and sleep quality was
analyzed using the chi-square test. Relationship strength is expressed as odds ratio (OR). The results
of this study were 100 students (52%) had smoked and 30 of them were still smoking until now, 155
students had poor sleep quality. There was a relationship between smoking and poor sleep quality (OR
2.934 p = 0.005). Smoking shows the odds of poor sleep. Control of smoking habits is important to
improve sleep quality in students and adolescents.

Keywords: Smoking, Sleep Quality, Students

PENDAHULUAN kurang fit dan memperbesar risiko


Masyarakat Indonesia hanya memiliki beberapa penyakit seperti insomnia,
waktu tidur rata-rata selama 6 jam 45 jantung, dan stroke yang dapat diperparah
menit. Di bawah durasi tidur yang dengan intensitas bergadang yang
disarankan, yakni 7-9 jam. Hal ini berlebihan. (CNN Indonesia, 2015)
kemudian dapat memberikan dampak pada Durasi tidur yang spesifik bagi usia
rutinitas yang dilakukan setelah bangun remaja yang direkomendasikan National
tidur. Kebiasaan tidur masyarakat Sleep Foundation (NSF) yaitu, anak-anak
Indonesia, terbilang buruk mengingat usia 6-13 tahun: durasi tidurnya 10-11
sebagian besar orang tidur pada pukul 12 jam/hari, yang sebelumnya hanya 9-11
malam. Hal ini, akan membuat tubuh jam/hari. Remaja usia 14-17 tahun: durasi

Hubungan Antara Merokok Dengan Kualitas Tidur Pada Pelajar


Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

tidurnya menjadi 8-10 jam/hari yang penderita mengalami kesulitan bernapas


sebelumnya hanya 8,5-9,5 jam/hari. Orang saat tidur. Nikotin merupakan stimulan
menuju dewasa 18-25 tahun: durasi yang secara alami akan merampas kualitas
tidurnya yakni 7-9 jam/hari (CNN tidur terutama jika merokok sebelum tidur
Indonesia, 2015) (Kusumaningrum, 2016)
Perokok di masyarakat Indonesia
ternyata tidak hanya di kalangan dewasa METODE PENELITIAN
saja, tetapi juga pada remaja. Perilaku Jenis penelitian ini adalah penelitian cross
merokok laki-laki dan perempuan sectional study atau studi potong lintang.
umumnya pertama kali dilakukan ketika Penelitian ini dilaksanakan di sekolah
memasuki masa remaja. Prevalensi Menengah Atas Negeri 1 Remboken
penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas kabupaten Minahasa. Waktu penelitian
yang merokok tiap hari sebesar 28,2%. yaitu pada bulan september-november
Secara nasional, menurut data Riset 2018.
Kesehatan Dasar (Riskedas) tahun 2010, Populasi sasaran penelitian ini
Usia remaja merupakan usia umum adalah para siswa SMA Negeri 1
individu mulai merokok. Perokok di Remboken Kabupaten Minahasa. Tercatat
Indonesia pada umumnya mulai merokok 390 siswa aktif, berusia 15-20 tahun di
pertama kali pada umur 15-19 tahun. Data sekolah tersbut saat pengambilan data.
WHO tahun 2008 menyebutkan statistik Kisaran umur ini berada pada interval
perokok dari kalangan remaja Indonesia yang digolongkan remaja oleh World
yaitu 24,1% remaja pria adalah perokok Healt Organisation (WHO) yakin usia 10-
dan 4,0% remaja wanita adalah perokok. 19 tahun.
(Martini, 2014). Seluruh siswa aktif dianggap
Merokok bisa mempengaruhi jam memenuhi kriteria inklusi untuk dijadikan
alami tubuh secara langsung. Kandungan sampel. Tetapi, waktu pengambilan data
nikotin dan bahan beracun di dalamnya bertebrakan dengan kegiatan penting
bisa membuat kualitas tidur terpengaruh sekolah dalam rangka HUT sekolah
dan membuat seseorang mengalami tersebut. Akibatnya, hanya 194 dari 390
kecemasan dan depresi. siswa yang hadir dan berkesempatan
Perokok berisiko tinggi untuk terkena mengisi kuesioner pada saat penelitian
gangguan tidur yang dikenal dengan nama dilaksanakan.
sleep apnea. Gangguan ini membuat

Hubungan Antara Merokok Dengan Kualitas Tidur Pada Pelajar


Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

Instrumen penelitian dalam responden (51,5%) dan yang tidak


pelaksanaan penelitian ini adalah merokok sebanyak 94 responden (48,5).
kuesioner. Cara pengumpulan data pada
penelitian ini meliputi data primer yaitu Tabel 2. Distribusi Pelajar yang sampai
data berupa kuesioner jawaban dari sekarang masih merokok
pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku
Masih Merokok n %
merokok dan kualitas tidur pelajar yang
Ya 30 30
diberikan langsung oleh responden. Data
Tidak 70 70
sekunder yaitu profil sekolah tempat Total 100 100,0
penelitian akan dilaksanakan.
Analisis data menggunakan analisis Berdasarkan data pada tabel 2,
univariat yaitu untuk memperoleh menunjukkan hasil distribusi responden
gambaran/deskripsi pada masing-masing yan hingga sekarang masih merokok yaitu
variabel tidak terikat maupun varibel sebanyak 30 responden (30%) dan yang
terikat dan analisis bivariat yaitu untuk sudah berhenti merokok sebanyak 70
mengetahui adanya hubungan antara responden (70%).
variabel-variabel independen dengan
variabel dependen. Hubungan tersebut Tabel 3. Kategori perokok menurut Indeks
dibuktikkan dengan melakukan uji statistic Brinkman
Chi-Square dengan derajat kepercayaan Indeks Brinkman N %
95% (α =0,05). Perokok Ringan 8 26,7
Perokok Sedang 7 23,3
Perokok Berat 15 50
HASIL DAN PEMBAHASAN Total 30 100
Analisis Univariat
Tabel 1.Pelajar yang pernah merokok Berdasarkan data pada tabel 3,
menunjukkan hasil 15 orang responden
Merokok n %
(50%) adalah perokok berat.
Ya 100 51,5
Tidak 94 48,5
Total 194 100,0 Tabel 4. Distribusi Kualitas Tidur
Kualitas Tidur n %
Berdasarkan data pada tabel 1, Baik 39 20
menunjukkan hasil distribusi responden Buruk 155 80
Total 194 100,0
yang pernah merokok yaitu sebanyak 100

Hubungan Antara Merokok Dengan Kualitas Tidur Pada Pelajar


Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

Hasil penelitian berdasarkan data pada frekuensi kualitar tidur siswa adalah buruk
tabel 4, menunjukkan hasil distribusi yaitu sebanyak 155 responden (80%).

Tabel 5. Hubungan antara Merokok dengan Kualitas Tidur pada Pelajar berdasarkan Indeks
Brinkman

Kualitas Tidur p value


Indeks Brinkman Baik Buruk Total
n % n % n %
Perokok Ringan 1 12,5 7 87,5 8 100
Perokok Sedang 4 57,1 3 42,9 7 100 0,018
Perokok
0 0 15 100 15 100
Berat
Total 5 16,7 25 83,3 30 100

Berdasarkan hasil analisis uji chi-square karena ada hubungan antara merokok
diperoleh nilai p= 0,018 atau (p<0,05) dengan kualitas tidur berdasarkan indeks
artinya, H1 diterima dan H0 ditolak brinkman.

Analisa Bivariat
Hubungan antara merokok dengan
kualiatas tidur pada pelajar
Tabel 6. Hubungan antara Merokok dengan Kualitas Tidur pada Pelajar

Kualitas Tidur
or p value
Baik Buruk Total
Merokok
n % n % N %
Ya 28 28 72 72 100 100
Tidak 11 11,8 83 88,2 94 100 2.934 0,005
Total 39 20,1 155 79,9 194 100

Berdasarkan hasil analisis uji chi-square 2.934 yang menunjukkan bahwa perokok
diperoleh nilai p= 0,005 atau (p<0,05) memiliki 2.934 lebih beresiko mengalami
artinya, H1 diterima dan H0 ditolak kualitas tidur yang buruk dibandingkan
karena ada hubungan antara merokok yang bukan perokok
dengan tidur. Nilai odds ratio sebesar

Hubungan Antara Merokok Dengan Kualitas Tidur Pada Pelajar


Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

Merokok gangguan tidur pada remaja dari berbagai


Merokok dapat berakibat fatal bagi masa penelitian menunjukan hasil yang
depan generasi muda. Merokok bagi bervariasi. Pada remaja terdapat
pelajar dapat mengakibatkan pelajar perubahan dramatis dalam pola tidur-
mengalami gangguan pada kesehatan malam, termasuk berkurangnya durasi
tubuh seperti dibagian syaraf, jantung dan tidur, tertundanya waktu tidur, dan
paru-paru. Penelitian ini menunjukkan bertambahnya perbedaan pola tidur pada
bahwa pelajar yang sudah pernah hari kerja dan akhir pekan. Kualitas tidur
mencoba rokok ada 100 orang, dan 30 pada remaja juga cenderung berkurang
orang diantaranya masih merokok hingga (Luthfi, 2014).
saat ini. Kualitas tidur seseorang berbeda-beda,
Merokok dapat terjadi karena misalnya waktu lama tidur seseorang
beberapa faktor, diantaranya ikut-ikut disesuaikan dengan umurnya. Waktu tidur
teman, coba-coba, sekedar ingin kalangan remaja/pelajar usia 14-17 tahun
merasakan/penasaran, kesepian karena durasi tidurnya 8-10 jam/hari. Kualitas
tidak memiliki teman, agar terlihat gaya, tidur dibagi menjadi 2 kategori, yaitu
lambang kedewasaan, sebagai penghilang kualitas tidur baik dan kualitas tidur
stres, dan yang terakhir adalah meniru buruk. Berdasarkan hasil yang didapatkan
orang tua. Faktor ini lah yang sangat sebagian besar responden memiliki
mudah memicu anak/pelajar untuk kualitas tidur yang buruk yaitu sebanyak
mencoba-coba merokok karena 155 orang (80%).
kebiasaannya yang melihat orang tuanya
merokok (Prayogi, 2016) Hubungan antara Merokok dengan
Perilaku merokok pada remaja Kualitas Tidur pada Pelajar
umumnya semakin lama akan semakin Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
meningkat sesuai dengan tahap merokok sangat erat kaitannya dengan
perkembangannya dan sering berkurangnya kualitas tidur responden
mengakibatkan ketergantungan nikotin. ditandai dengan adanya gangguan tidur
(Maseda, 2013). yang dialami responden seperti terbangun
di tengah malam/dini hari, merasa
Kualitas tidur kedinginan dan kepanasan, mimpi buruk
Remaja adalah kelompok beresiko tinggi dan gangguan tidur lainnya. Hasil
mengalami gangguan tidur. Prevalensi penelitian ini sama dengan hasil penelitian

Hubungan Antara Merokok Dengan Kualitas Tidur Pada Pelajar


Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

yang dilakukan Julianto, dkk pada tahun 2. Pelajar yang pernah merokok yaitu
2015 tentang hubungan kebiasaan sebanyak 100 orang (51,5%), dan
merokok dengan kualitas tidur pada siswa yang sampai sekarang masih merokok
SMA N 2 Ungaran menunjukan hasil sebanyak 30 orang (30%).
responden dengan kualiats tidur buruk Berdasarkan kategori Indeks
adalah responden yang memiliki Brinkman, perokok ringan sebanyak 8
kebiasaan merokok dalam kategori berat. orang (26,7%), perokok sedang
Hasil penelitian ini juga sama dengan sebanyak 7 orang (23,3%) dan
hasil penelitian yang dilakukan Vaora, dkk perokok berat sebanyak 15 orang
pada tahun 2014 tentang hubungan (50%)
kebiasaan merokok dengan gangguan pola 3. Pelajar dengan kualitas tidur baik
tidur remaja bahwa seorang perokok yaitu sebanyak 39 orang (20%) dan
sedang berat memiliki resiko 9,375 kali pelajar dengan kualitas buruk
lebih besar untuk mengalami insomnia sebanyak 155 orang (80%).
dibadingkan dengan perokok ringan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, SARAN
didapatkan juga ada responden yang tidak Penelitian ini merekomendasikan pada
merokok tapi memiliki kualitas tidur yang pihak sekolah untuk melakukan promosi
buruk oleh karena beberapa faktor yang kesehatan tentang pengaruh merokok bagi
mempengaruhi yaitu antara lain kualiats tidur pelajar, dimana konsumsi
mengalami gangguan tidur dikarenakan rokok dapat mempengaruhi kualitas tidur
mengerjakan tugas sampai larut malam, menjadi tidak baik. Pihak sekolah
stress, sakit, dan ketidaknyamnan sebaiknya melakukan bimbingan
dikarenakan keributan di sekitar konseling bagi para siswa yang memiliki
lingkungan tempat tinggal dan nilai kualitas tidur buruk karena stress atau
kualitas tidur secara keseluruhan sebagian gangguan tidur lainnya yang dapat
besar menjawab ada masalah dengan menghambat proses belajar siswa tersebut.
kualitas tidur.

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


1. Terdapat hubungan antara merokok CNN Indonesia. 2015. Mengintip
Kebiasaan dan Kualitas Tidur
dengan kualitas tidur pada pelajar di
Remaja. Diakses pada agustus 2018
SMA Negeri 1 Remboken (https://www.cnnindonesia.com/gaya-

Hubungan Antara Merokok Dengan Kualitas Tidur Pada Pelajar


Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

hidup/20150904191921-255- Diakses pada oktober 2018


76741/mengintip-kebiasaan-dan- (https://media.neliti.com/media/public
kualitas-tidur-remaja-seluruh-dunia) ations/108638-ID-none.pdf)
Julianto, Priyanto, dan Lestari. 2015. Prayogi. 2016. Merokok menjadi Suatu
Hubungan Kebiasaan Merokok Kebiasaan di Kalangan Pelajar.
dengan Kualitas Tidur pada Siswa Diakses pada desember
SMA N 2 Ungaran. Diakes pada 2018(https://www.kompasiana.com/ln
oktober 2018 tngpryg/585fdbbc2c7a61e704cf364a/
(https://anzdoc.com/hubungan- merokok-menjadi-suatu-kebiasaan-di-
kebiasaan-merokok-dengan-kualitas- kalangan-pelajar)
tidur-pada-siswa-.html)
Rine Araro. 2015. Bagaimana Rokok
Kusumaningrum. 2016. Alasan yang Merusak Kualitas Tidur. Diakses pada
membuat sebatang rokok mampu desember 2018
kacaukan tidurmu. Diakses pada (http://manado.tribunnews.com/2015/
oktober 2018 03/09/ini-5-cara-bagaimana-rokok-
(https://www.merdeka.com/sehat/5- merusak-kualitas-tidur)
alasan-yang-membuat-sebatang-
rokok-mampu-kacaukan- Rochayati. 2015. Faktor-Faktor Yang
tidurmu.html) Mempengaruhi Perilaku Merokok
Remaja di Sekolah Menengah
Luthfi, Azmi, &Erkadiu. 2014. Hubungan Kejuruan Kabupaten Kuningan. Jurnal
Kualitas Tidur Dengan Tekanan Darah keperawatan Soedirman, volume 10,
Pada Pelajar Kelas 2 SMA Negeri 10 No.1 Maret 2015, Cirebon.
Padang. Diakses pada oktober 2018
(http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/ Vaora, Sabrian, dan Dewi. 2014.
jka/article/download/698/554) Hubungan Kebiasaan Merokok
Remaja dengan Gangguan Pola
Maseda, Suba, & Wongkar. 2013. Tidur. Diakses pada oktober 2018
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap (https://media.neliti.com/media/public
Tentang Bahaya Merokok Dengan ations/188949-ID-hubungan-
Perilaku Merokok Pada Remaja Putra kebiasaan-merokok-remaja-
Di Sma Negeri I Tompasobaru. dengan.pdf)

Hubungan Antara Merokok Dengan Kualitas Tidur Pada Pelajar

Anda mungkin juga menyukai