3 Tahun 2017
ABSTRAK
Karakteristik remaja yang serba ingin tahu, keinginan kuat untuk mandiri, pengaruh orang tua, pengaruh teman,
pengaruh iklan, dan impian kebebasan yang bertujuan untuk pemantapan identitas diri meningkatkan resiko
remaja untuk merokok. Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, perilaku
merokok masih merupakan perilaku yang dapat ditoleransi oleh masyarakat, dilingkungan rumah, kantor,
angkutan umum, maupun di jalan-jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor
lingkungan dengan perilaku merokok pada remaja di sebuah Desa di Aceh Besar. Penelitian ini merupakan
penelitian korelasi bersifat Cross Sectional Study dengan jumlah sampel 75 orang yang dilakukan pada bulan
Desember 2016. Alat pengumpulan data berupa kuesioner berjumlah 30 item pernyataan yang telah diuji
validitas dan reabilitas. Hasil analisis bivariatnya terdapat hubungan lingkungan dengan perilaku merokok pada
remaja (p = 0,005). Secara khusus hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan lingkungan fisik
dengan perilaku merokok remaja ( p = 0,023), ada hubungan lingkungan sosial dengan perilaku merokok remaja
(p = 0,001), dan ada hubungan lingkungan kultural dengan perilaku merokok remaja (p = 0,006). Untuk itu
orang terdekat remaja agar dapat mengetahui dan memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja
baik perubahan fisik maupun psikologisnya agar terhindar dari pengaruh buruk lingkungan luar.
ABSTRACT
Adolescent posscents possess strong ceriosily desire for independence, the influence of parents, the influence of
friends, the influence of advertising, and the dream of freedom that aims to strengthening self-identity increases
the risk of adolescents to smoke. Although everyone knows about the harm caused by smoking, smoking
behavior is still a behavior that can be tolerated by society, home environment, office, public transportation,
and in the streets. This study aims to determine the relationship between environmental factors with smoking
behavior in adolescents in a village in Aceh Besar. This study is a cross sectional study of correlation with the
number of samples of 75 people conducted in December 2016. Data collection tool in the form of questionnaires
amounted to 30 items of statements that have been tested for validity and reliability. The result of bivariate
analysis showed that there were environmental relationship with smoking behavior in adolescent (p = 0,005).
Specifically, the results of this study indicate that there is a correlation between the physical environment and
the adolescent smoking behavior (p = 0.023), there is a sosial environment relationship with teenage smoking
behavior (p = 0,001), and there is a cultural environment relationship with teen smoking behavior (p = 0,006).
For that people closest adolescents to be able to know and understand the changes that occur in adolescents
both physical and psychological changes to avoid the bad influence of the outside environment.
(p = 0,006). Hasil ini sesuai dengan penelitian Kepercayaan Diri dengan Perilaku
yang dilakukan oleh Suhariyono (2003) Merokok Pada Siswa STM
tentang intensitas merokok dan kecenderungan Muhammaddiyah Pakem Sleman
memilih tipe strategi menghadapi masalah Yogyakarta. Skripsi. Tidak
pada siswa SMTA di Yogyakarta. Suhariyono dipublikasikan. Yogyakarta: Fakultas
(2003) menemukan bahwa 89 responden Psikologis Universitas Gajah Mada.
(71,2%) mengikuti kebiasaan merokok yang
telah menjadi budaya siswa yaitu agar terlihat Depkes. (2013). Konsumsi Tembakau dan
keren, sedangkan 36 resonden (28,8%) Prevalensinya di Indonesia, Badan
responden tidak merokok. Lebih lanjut Penelitian dan Pengembangan
Suhariyono (2003) melaporkan bahwa ada Kesehatan Departemen Kesehatan RI,
hubungan yang signifikan antara faktor Jakarta.
lingkungan kultural dengan perilaku merokok Komalasari dan Helmi. (2000). Faktor-faktor
pada remaja (0,001). Penyebab Merokok Pada Remaja.
Jurnal Psikologi Unversitas Gajah Mada
Yogyakarta
KESIMPULAN
Mc Gee, dkk. (2005). Is Cigarette Smoking
Dari hasil penelitian dapat
Associated With Suicidal Ideation
disimpulkan bahwa ada hubungan lingkungan
Among Young People? : The American
fisik dengan perilaku merokok pada remaja di
Journal of Psychology. Washington.
Desa Guegajah Kecamatan Darul Imarah Aceh
http://www.proquest.com/ [on-line].
Besar (p = 0,005). Untuk itu disarankan agar
peneliti agar dapat menjadikan sebagai bahan Nasution,I.K. (2007). Perilaku Merokok Pada
referensi untuk diadakan penelitian Remaja. Medan: Fakultas Kedokteran
selanjutnya mengenai hubungan lingkungan Universitas Sumatra Utara.
dengan perilaku remaja. Novianti (2014) tentang Hubungan
Untuk masyarakat agar dapat Lingkungan Pergaulan, Pengetahuan
meningkatkan pengetahuan masyarakat dan Kontrol Diri terhadap perilaku
tentang hubungan lingkungan dengan perilaku remaja laki-laki di SMK Ganesha Tama
merokok pada remaja, terutama bagi orang tua Boyolali
yang memiliki remaja agar lebih aktif dalam
memantau pergaulan remaja dengan melihat Prasetya, A. (2004). Analisa Produktifitas
dan memahami gerak gerik remaja, pergaulan Pekerja dengan Metode Work
dan lingkungan permainan remaja yang dapat Sampling: Studi Kasus pada Proyek X
mehubungani perilakunya sehingga mampu dan Y. Civil Engineering Dimension,
membentengi remaja dari hubungan buruk 6(2), pp.73-74.
lingkungan sosialnya. Untuk Institusi
Pendidikan agar dapat menjadi tambahan Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang
informasi dan studi literatur tentang hubungan Remaja dan Permasalahanya. Jakarta:
lingkungan dengan perilaku merokok remaja Sagung Seto
sehingga dapat menjadi rujukan dalam
Suhariyono (2003) tentang intensitas merokok
penelitian selanjutnya.
dan kecenderungan memilih tipe
strategi menghadapi masalah pada
siswa SMTA di Yogyakarta
REFERENSI
Susilo, S. (2009). Psikologi Sosial. Surabaya:
Cahyani, B. (2002). Hubungan Antara Jenggala Pustaka Utama.
Persepsi terhadap Merokok dan