ABSTRAK -
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat insomnia pada lansia sebelum dan sesudah
pemberian masase aromaterapi lavender di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram. Jenis penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan pra eksperimental (one group pre test - post
test). Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian adalah pedoman wawancara
(interview) terstruktur dengan menggunakan instrumen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik total sampling yang berjumlah 17 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji
deskriptif dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masase aromaterapi lavender dapat
menurunkan tingkat insomnia pada lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram (p = 0,000). Dari
hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai signifikan lebih kecil (p = 0,000 < 0,05) sehingga hipotesis dapat
diterima yaitu masase aromaterapi lavender dapat menurunkan tingkat insomnia pada lansia di Balai Sosial
Lanjut Usia Mandalika Mataram.
2007). Berdasarkan efek buruk dari bagi lansia yang mengalami gangguan pada
menggunakan obat tidur, terlebih pada kebutuhan istirahat tidur seperti insomnia.
lansia yang di mana proses metabolisme Terapi non farmakologis yang bisa
berbeda dengan orang dewasa muda. Tidak digunakan dalam menangani masalah
saja penyerapan tapi juga pengolahan dan insomnia yaitu pernafasan dalam, relaksasi
ekskresi obat mengalami perlambatan. otot, yoga, membaca, aromaterapi, dan lain-
Penatalaksanaan insomnia pada lansia lain (Prasadja, 2009).
belum menjadi perhatian yang serius, Terapi non farmakologis seperti
bahkan lansia yang mengalami insomnia aromaterapi merupakan terapi menggunakan
tidak diberikan perawatan seperti pemberian minyak esensial (essensial oil) atau sari
terapi non farmakologis. Terapi non minyak murni untuk membantu memperbaiki
farmakologis merupakan pilihan yang tepat atau menjaga kesehatan, membangkitkan
semangat, gairah, menyegarkan serta berdampak buruk bagi kesehatan lansia.
menenangkan jiwa, dan merangsang proses Berdasarkan substansi permasalahan yang
penyembuhan (Sharma, 2009). Salah satu diuraikan di atas, maka dipandang perlu untuk
metode pemberian aromaterapi adalah melakukan penelitian tentang pemberian
metode masase atau yang dikenal dengan masase aromaterapi lavender dalam upaya
masase aromaterapi. Masase aromaterapi menurunkan tingkat insomnia pada lansia.
merupakan penggabungan yang kuat antara
masase dengan aromaterapi. Melalui masase, METODE
II.
unsur penting pada minyak aromaterapi akan Desain penelitian yang digunakan dalam
terserap oleh tubuh sehingga selain diperoleh penelitian ini adalah desain pre
manfaat dari masase itu sendiri, juga
diperoleh manfaat psikologis dan fisiologis
(Primadiati, 2002). Perasaan rileks yang
tercipta dari masase aromaterapi akan
merangsang sistem saraf parasimpatis
sehingga menyebabkan penurunan
metabolisme tubuh, denyut nadi, tekanan
darah, frekueansi pernafasan, dan
peningkatan sekresi serotonin sehingga
proses terjadinya tidur akan mudah (Hall, G,
1997). Jenis minyak esensial yang dipakai
untuk masase adalah Lavender (Lavandula
Angustifoliai). Beberapa khasiat dari
lavender adalah menyeimbangkan,
menyegarkan,
merilekskan, menenangkan, menyembuhkan
insomnia, sakit kepala, gelisah, stres, dan
meringankan otot pegal.
Hasil studi pendahuluan yang telah
dilakukan oleh peneliti di Balai Sosial Lanjut
Usia (BSLU) Mandalika Mataram,
didapatkan hasil bahwa jumlah lansia yang
tinggal di Balai Sosial Lanjut Usia
Mandalika Mataram ada 71 lansia. Hasil
wawancara peneliti di Balai Sosial Lanjut
Usia Mandalika Mataram dari 71 lansia
didapatkan 17 lansia yang mengalami
gangguan tidur atau insomnia. Kondisi
demikian bila terus dibiarkan, maka akan
2
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan (JRKTL)
||Volume|| 2 ||Issue|| 2 ||Pages|| 84 - 88 ||2019||
p-ISSN: 2621 – 3222 || e-ISSN: 2621 – 301X
TABEL I
DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN BERDASARKAN USIA DAN JENIS KELAMIN PADA LANSIA (N = 17)
Jenis Kelamin
Laki-laki 2 (11.8 %)
Perempuan 15 (88.2 %)
TABEL II
DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN BERDASARKAN KATEGORI TINGKAT INSOMNIA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN INTERVENSI
(MASASE AROMATERAPI LAVENDER) PADA LANSIA
Kategori
Tingkat Insomnia Pra Intervensi Post Intervensi
Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Tidak ada insomnia 0 0 0 0
Insomnia ringan 1 5,6 8 47
Insomnia sedang 11 64,9 9 53
Insomnia berat 5 29,5 0 0
Sumber: Data primer diolah, 2018
3
Jurnal Riset Kajian Teknologi dan Lingkungan (JRKTL)
||Volume|| 2 ||Issue|| 2 ||Pages|| 84 - 88 ||2019||
p-ISSN: 2621 – 3222 || e-ISSN: 2621 – 301X
TABEL III
PENGARUH MASASE AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA
Pra Intervensi Post Intervensi
Variabel Penelitian p*
Min-max Mean ± SD Min-max Mean ± SD
Tingkat Insomnia 20-36 28.47±4.732 15-27 21.41±3.938 0.000
Sumber: Data primer diolah
Terdapat saran yang peneliti ajukan komplementer atau terapi non farmakologi
kepada Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika dalam mengatasi keluhan insomnia pada
Mataram yaitu lansia yang mengalami lansia.
insomnia agar menggunakan terapi masase
aromaterapi lavender sebagai salah satu DAFTAR PUSTAKA
terapi
Insomnia Pada Lansia Di Panti Wredha
Daerah Surakarta (Doctoral
dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Astuti, N. M. H. (2013). Penatalaksanaan
Insomnia Pada Usia
Lanjut. Bagian/SMF Psikiatri Fakutas
Kedokteran Universitas
Udayana/Rumah Sakit Pusat Sanglah
Depasar.
Edy Prananto, A. (2016). Pengaruh Masase
Kaki Dan Rendam Air Hangat Pada
Kaki Terhadap Penurunan Insomnia
Pada Lansia (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Hall, G., & Guyton, A. C. (1997). Buku ajar
fisiologi kedokteran. Setiawan, I.,
penerjemah. Terjemahan dari:
Textbook of medical physiology.
Jakarta: EGC.
Hurlock, Elizabeth. (1999). Psikologi
perkembangan. Jakarta: EGC
Meylana, N. (2015). Efektivitas Akupresure
dan Aromaterapi Lavender Terhadap
Insomnia Pada Wanita Perimenopause
di Desa Pancuranmas
Magelang. Journal of Holistic Nursing
Science, 2(2), 28-37.
Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis.
Jakarta: Salemba Medika
Prasadja, A. (2009). Ayo bangun dengan
bugar karena tidur yang benar. Jakarta:
Penerbit Hikmah.
Primadiati, R. (2002). Aromaterapi
Perawatan Alami Untuk Sehat dan
Cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Purwanto, S. (2007). Terapi Insomnia.
Available online at http//
klinis.wordpress.com. (diakses 10
Maret 2019)
5
Sharma, S. (2009). Aromaterapi. Tangerang:
Karisma
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Afabeta
Widiyanto, M.A. (2013). Statistika Terapan,
Konsep dan Aplikasi SPSS/Lisrel
dalam Penelitian Pendidikan, Psikologi
dan Ilmu Sosial Lainya. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.