Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN ANALISIS SWOT

MANAJEMEN PENGELOLAAN PELAYANAN KEBIDANAN


BERBASIS FASILITAS PELAYANAN DI
KLINIK MUTIARA DADAP

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Stase 6 praktik


manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan berbasis fasilitas
pelayanan

OLEH:
1. MUTIAH NINGSIH
2. SARJIYATI
3. MASTIKA
4. DEASI SAGITA
5. DETTY HERAWATI
6. SITI KHODIJAH
7. NOVIE NURSANTY

PROGAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


PROGRAM PROFESI DEPARTEMEN KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Klinik Mutira Dadap Kebidanan dengan judul:

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN


PELAYANAN KEBIDANAN DI KLINIK MUTIARA DADAP

Oleh:

1. MUTIAH NINGSIH
2. SARJIYATI
3. MASTIKA
4. DEASI SAGITA
5. DETTY HERAWATI
6. SITI KHODIJAH
7. NOVIE NURSANTY

Telah dilakukan pembimbingan dan dinyatakan layak untuk dipresentasikan di


hadapan tim penguji.

Jakarta, 24 Desember 2021

Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

(Ernita Prima, S.ST., M.Kes) (Aprilya Nency, S.ST., M.Kes)


Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Stase,

( Rizkiana Putri, S.Tr.Keb, M.Keb)


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Klnik Mutiara Dadap Kebidanan dengan judul:

ANALISIS SWOT MANAJEMEN PENGELOLAAN


PELAYANAN KEBIDANAN DI KLINIK MUTIARA DADAP

Oleh:
1. MUTIAH NINGSIH
2. SARJIYATI
3. MASTIKA
4. DEASI SAGITA
5. DETTY HERAWATI
6. SITI KHODIJAH
7. NOVIE NURSANTY

Telah dipresentasikan pada tanggal 24 bulan Desember tahun 2021 di hadapan


tim penguji Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi
Departemen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.

Jakarta, 24 Desember 2021

Menyetujui,
Penguji I, Penguji II,

(Ernita Prima, S.ST., M.Kes) (Aprilya Nency, S.ST., M.Kes)

Mengetahui,
Koordinator
Program Studi Pendidikan Profesi Dosen Penanggung Jawab Stase
Bidan Program Profesi

(Hidayani, Amd.Keb, SKM, MKM) ( Rizkiana Putri, S.Tr.Keb, M.Keb)


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan Laporan Kelompok Praktik Manajemen
Pelayanan Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan ini dapat diselesaikan.
Laporan kegiatan ini merupakan hasil analisis SWOT mengenai pelayanan
kebidanan di Klinik Mutiara Dadap. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat
dirumuskan solusi alternatif yang dapat diimplementasikan untuk demi perbaikan
upaya kesehatan diKlinik tersebut. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Hidayani, AM.Keb, SKM, MKM selaku Koordinator Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju.
2. Ibu Ernita Prima, S.ST., M.Kes selaku dosen pembimbing kelompok 6
stase 6.
3. Shinta Mona Lisca, S.ST, M.Kes selaku dosen responsi dan Clinical
Instructur kelompok 6 stase 6.
4. Rizkiana Putri, S.Tr.Keb, M.Keb selaku Dosen Penanggung Jawab Stase 6.
5. Para dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan
masukan yang sangat bermanfaat dalam penyusunan penulisan ini.
6. Rekan-rekan seperjuangan yang saling mendukung dan menyemangati satu
samalain.

Atas bantuan yang telah diberikan, mudah-mudahan Allah SWT


membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda. Aamiin.Kami menyadari
bahwa dalam penulisan laporan ini tentu banyak terdapat kekurangan. Maka dari
itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan demi kebaikan di
masa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah segala sesuatu
dikembalikan. Mudah-mudahan penulisan laporan ini menjadi sumbangsih yang
bermanfaat khususnya bagi kami selaku tim penyusun.
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i


LEMBAR PENGESESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR  .................................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv

BAB I      PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang ..........................................................................
B.  Tujuan ........................................................................................
C. Manfaat .......................................................................................
D. Ruang Lingkup ...........................................................................

BAB II    GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK


A Identitas Tempat Praktik...............................................................
B. Letak Geografis............................................................................
C. Struktur Organisasi .....................................................................
D. Denah Tempat Praktik ................................................................
E. Jadwal Pelayanan Kebidanan ......................................................

BAB III ANALISIS SWOT PELAYANAN KEBIDANAN DI KLINIK


MUTIARA DADAP
A. Analisis SWOT Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kebidanan Di
Klinik Mutiara Dadap.......................................................................
B. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kehamilan Di Klinik
Mutiara Dadap..................................................................................
C. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Persalinan Di Klinik
Mutiara Dadap..................................................................................
D. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Nifas Di Klinik Mutiara
Dadap................................................................................................
E. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Bayi Di Klinik Mutiara
Dadap ...............................................................................................
F. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan KB Di Klinik Mutiara
Dadap ...............................................................................................

BAB IV PENUTUP
A.  Kesimpulan ................................................................................
B.  Saran ..........................................................................................

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk


melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. Menurut World Health
Organization (WHO) tahun 2017 Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia
mencapai 295.000 jiwa, di Asia Tenggara mencapai 58.000 jiwa. Indonesia
menepati peringkat ke-2 se Asia Tenggara dengan jumlah Angka Kematian
Ibu (AKI) terbayak (WHO, 2019).
Agenda pembangunan berkelanjutan yaitu Sustainable Development
Goals (SDGs) yang telah disahkan pada September 2015 berisi 17 tujuan dan
169 target. Tedapat 17 tujuan SDGs, tujuan ketiga yaitu menjamin kehidupan
yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia
dengan salah satu target mengurangi AKI secara global sebesar 70 per
100.000 KH tahun 2030 (WHO, 2017).
Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia masih merupakan
masalah besar bagi bangsa. Setiap hari 830 ibu di dunia meninggal akibat
penyakit/komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Jumlah kematian ibu
di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan selama beberapa tahun
terakhir. Penurunan jumlah absolut kematian ibu dari 4.999 Ibu (tahun 2015)
menjadi menjadi 4912 kasus ditahun 2016 dan ditahun 2017 sebanyak 1721
kasus (Kemenkes RI, 2017).
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan jumlah kematian ibu selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan karena kurangnya
pengetahuan ibu dalam menjaga kesehatannya. Angka kematian Ibu di
Indonesia yaitu tahun 2018 sebanyak 2.012 kasus dan pada tahun 2019
sebanyak 1.689 kasus. Angka kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah
kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran
hidup. Dari hasil survey Demografi dan kesehatan Indonesia jumlah kasus
kematian Bayi pada tahun 2018 sebanyak 401.000 da pada tahun 2019
sebanyak 287.000 (profil kesehatan Indonesia 2019)
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia adalah diantaranya
akibat perdarahan (25%), infeksi (14%), kelainan hipertensi dalam kehamilan
(13%), komplikasi aborsi yang tidak aman (13%) atau persalinan yang
lama(7%), apabila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN dan
negara-negara maju maka angka kematian ibu/ maternal di Indonesia sekitar
3-6 kali lebih besar dari negara ASEAN dan lebih dari 50 kali angka
kematian ibu di negara maju (Kemenkes RI, 2017).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2017 angka kematian ibu (AKI) mencapai 305 per 100.000 kelahiran
hidup dengan jumlah kasus sebesar 14.623 kasus. Penyebab terbanyak
kematian ibu disebabkan oleh Pre-Eklamsia dan perdarahan. Angka kematian
Bayi (AKB) tercatat 24 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kasus
terbesar 151.200 kasus. Penyebab terbanyak kematian bayi disebabkan oleh
bayi berat lahir rendah (BBLR) dan Asfiksia (SDKI,2017).
Dalam peraturan materi kesehatan tentang izin dan
penyelenggraaanpraktek bidan no.28. tahun 2017 bab 1 pasal 1 praktek
kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh bidan
dalam bentuk asuhan kebidanan. Praktek mandiri bidan adalah tempat
pelaksanaan rangkaian kegiatan pelayanan kebidanan yang dilakukan oleh
bidan secara perorangan. Sementara fasilitas pelayanan kesehatan adalah
suatu alat dan/ tempat yang di gunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitative
yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyaratkat
(Kemenkes 2017).
Pelayanan kebidanan adalah integral dari system pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (terigistrasi) yang
dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Pelayanan
kebidanan merupkan bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, yang
diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan
dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera. KMD Mutiara
Dadap adalah instansi yang bergerak pada bidang pelayanan kesehatan yang
berperan sebagai tempat fasislitas kesehatan untuk menekan angka kematian
Ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB) dan menolong masyarakat di
segala kalangan. Serta membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga medis baik
perawat, bidan, dokter umum, dimana memberikan pelayanan kepada ibu
hamil, bersalin, nifas, KB dan bayi balita. Saat ini Klinik Mutiara Dadap
tercatat tidak ada kejadian AKI dan AKB.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Mampu melakukan pengkajian analisis situasi pelayanan kebidanan
dengan Analisis SWOT di Klinik Mutiara Dadap Tahun 2021
2. Tujuan khusus
a. Mampu membuat Analisis SWOT dan Isu Strategi Internal Factor
Summary (IFAS) dan Eksternal Factor Summary (EFAS)
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kebidanan pada Kehamilan di
Klinik Mutiara Dadap tahun 2021.
b. Mampu membuat Analisis SWOT dan Isu Strategi Internal Factor
Summary (IFAS) dan Eksternal Facktor Summary (EFAS)
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kebidanan pada Persalinan di
Klinik Mutiara Dadap tahun 2021.
c. Mampu membuat Analisis SWOT dan Isu Strategi Internal Factor
Summary (IFAS) dan Eksternal Facktor Summary (EFAS)
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kebidanan pada Bayi di Klinik
Mutiara Dadap tahun 2021.
d. Mampu membuat Analisis SWOT dan Isu Strategi Internal Factor
Summary (IFAS) dan Eksternal Facktor Summary (EFAS)
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kebidanan pada Nifas di Klinik
Mutiara Dadap tahun 2021.
e. Mampu membuat Analisis SWOT dan Isu Strategi Internal Factor
Summary (IFAS) dan Eksternal Facktor Summary (EFAS)
Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kebidanan pada KB di Klinik
Mutiara Dadap tahun 2021.

C. MANFAAT
Dari hasil kegiatan kebidanan praktik manajemen pengelolaan pelayanan
kebidanan berbasis fasilitas pelayanan dengan membuat analisis SWOT
dan isu strategi, mampu mengevaluasi pelayanan yang diberikan serta
meningkatkan mutu/kualitas pelayanan di Klinik.

D. RUANG LINGKUP
Laporan Praktik Klinik kebidanan praktik manajemen pengelolaan
pelayanan kebidanan berbasis fasilitas pelayanan di Klinik Mutiara Dadap
ini menyajikan gambaran umum pelaksanaan dan pengelolaan manajemen
pelayanan kebidanan Praktik Manajemen Pengelolaan Pelayanan
Kebidanan Berbasis Fasilitas Pelayanan di Jl.Dadap Kab. Tangerang.
Praktik stase 6 ini dilakukan pada tanggal 20 November s/d 02 Desember
2021 untuk menerapkan keterampilan kita sebagai seorang bidan dalam
melakukan manajemen pengelolaan pelayanan kebidanan berbasis fasilitas
pelayanan dengan membuat analisis swot dan isu strategi, kemudian
dihitung bobot dan nilai strategis serta ditentukan posisi kurva.
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK

A. INDENTITAS TEMPAT PRAKTIK


Klinik Mutiara Dadap merupakan Klinik Pratama yang di miliki oleh
Bidan Mutiah Ningsih dan berdiri sejak tahun 2015 sampai dengan sekarang.
Pendidikan Bidan Mutiah Ningsih yaitu D4 kebidanan yang lulus pada tahun
2020. Klinik Mutiara Dadap ini legal secara hukum dibawah CV Mutiara
dengan semua pegawai medis memiliki SIP sesuai profesinya.
B. Letak Geografis
Klinik Mutiara Dadap terletak di sebelah Timur Kecamatan
Kosambi dengan alamat Jln. Raya Perancis no 7 Kelurahan Dadap
Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang. Berdasarkan letak geografis,
Klinik ini berada di Kelurahan Dadap yang berdekatan dengan 3 Rumah
Sakit yaitu RSIA BUN, RS Mitra Husada, RSUD Cengkareng. Jarak
Klinik ke RSIA BUN +3 Km, Klinik ke RS Mitra Husada +5 Km, Klinik
ke RSUD Cengkareng + 15 Km dan ke Puskesmas +1 Km. Disekitar
Klinik terdapat beberapa Klinik lain. Transportasi dapat diakses dengan
kendaraan baik umum atau pribadi. Klinik ini diposisi yang strategis
karena dikelilingi oleh lingkungan pemukiman warga yang padat penduduk
dan wilayah pergudangan.

C. Struktur Organisasi
Klinik Mutiara Dadap ini dijalankan oleh1 orang dokter umum, 1 orang
dokter gigi,1 orang perawat, 2 orang administrasi, 4 orang bidan, 1 orang
apoteker, 1 orang asistesten apoteker, 1 orang satpam dan 2 orang OB.
Dengan Struktur organisasi sebagai berikut :
D. Denah Tempat Praktik

DENAH KMD MUTIARA DADAP

E. Jadwal Pelayanan Kebidanan


Untuk Jadwal Pelayanan di Klinik Mutiara Dadap yaitu setiap hari buka 24
jam, dari hari senin s/d hari minggu dan hari libur tanggal merah tetap
beroperasional.

F. Gambaran Ruangan Klinik Mutiara Dadap


BAB III
ANALISIS SWOT PELAYANAN KEBIDANAN
DI KLINIK MUTIARA DADAP

A. Analisis SWOT Manajemen Pengelolaan Pelayanan Kehamilan,


Persalinan, Bayi, Nifas dan KB di Tempat Praktik
Analisis SWOT perlu dilakukan karena analisis SWOT mencocokkan
“fit” antar sumber daya internal dan situasi eksternal. Pencocokkan yang baik
akan memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimumkan kelemahan
dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang kuat
untuk merancang strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan Manajemen
Pelayanan Kehamilan, Persalinan, nifas, bayi, dan KB di Klinik Mutiara
Dadap.
Setelah melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal, maka
tahap selanjutnya adalah membuat analisis faktor internal/IFE (internal
factorevaluation) dengan menggunakan matrix untuk menyimpulkan dan
mengevaluasi peluang dan ancaman dengan cara:
a. Identifikasi faktor eksternal peluang dan ancaman serta identifikasi
faktor internal kekuatan dan kelemahan.
b. Buat pembobotan untuk setiap faktor antara 0,0 bila tak penting dan 1,0
bila paling penting.
c. Membuat rating antara 1-4 dengan arti sebagai berikut;
1) Satu(1) amat sedikit berperan sebagai peluang/ancaman dan
kekuatan/kelemahan
2) Dua (2) kurang berperan sebagai peluang/ancaman dan
kekuatan/kelemahan.
3) Tiga (3) merupakan peluang/ancaman dan kekuatan/kelemahan.
4) Empat (4) sangat berperan sebagai peluang/ancaman dan kekuatan/
kelemahan.
1. Manajemen Kehamilan di Klinik Mutira Dadap

Tabel 3.1 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi


Pengelolaan Manajemen Pelayanan Kehamilan di Klinik Mutiara Dadap Tahun
2021
No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)
1. Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana :
1. Memiliki alat yang lengkap 1. Lokasi Strategis
untuk pemeriksaan kehamilan 2. Tidak ada
2. Fasilitas ruangan lengkap fasilitas/pelayanan senam
3. APD lengkap sesuai dengan hamil
kebutuhan dimasa pandemi 3. SDM kurang mendapat
(APD level 2) pelatihan
4. Bekerja sama dengan BPJS
5. Mempunyai mobil pribadi
yang di gunakan untuk
merujuk pasien
2. Sumber daya manusia Sumber Daya Manusia :
6. SDM dari tenaga kesehatan 4. Bidan belum semua
:bidan, perawat, dokter bidan memiliki
7. Bidan memiliki SIPB yang sertifikat terbaru
aktif pelatihan
8. Bidan dan asisten bidan 5. Bidan jaga berpdidikan
memiliki STR yang aktif diploma
9. SDM kompeten ( pemilik
klinik D4 profesi )
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan Manajemen Pelayanan
10. Bekerja sama dengan Kebidanan :
semua RS untuk 6. Tidak melakukan Head
melakukan rujukan to toe pada pasien
11. Sudah ada USg oleh selama pandemi.
dokterobgyn 7. Tidak ada kegiatan
12. Sudah mempunyai SOP senam hamil
13. Mempunyai visi dan misi
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
14. Melakukan pencatatan dan 8. Pencatatan dan
pelaporan harian, bulanan, pelaporan masih
tahunan dan dilaporkan ke menggunakan manual
puskesmas

15. Memilikikelengkapan
administrasi seperti lembar
informedconsent, RM,
registrasi, buku KIA, buku
kohort dan rujukan
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.2
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Kehamilan diKlinik Mutiara Dadap Tahun 2021.
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
1. Sarana dan Prasarana : Sarana dan Prasarana :
1. Letak Klinik strategis 1. Tempat Klinik berdekatan
dilingkungan yang padat dengan posyandu dan
penduduk dan terjangkau tempat pelayanan
kendaraan mobil serta motor kesehatan lainnya seperti,
2. Letak berdekatan dengan RS dan puskesmas
pabrik-pabrik 2. Pelayanan kesehatan lain
yang bekerja sama dengan
BPJS dan pelayanan senam
hamil
2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
3. SDM sudah sesuai dengan
UUD kebidanan 3. Petugas belum semua
4. SDM Berkompeten dan mengikuti pelatihan
berlisensi STR khususnya pelatihan
kebidanan terbaru .
3. Manajemen Pelayanan Manajemen pelayanan
Kebidanan : Kebidanan :
5. Tidak ada angka kematian 1. Tidak ada angka
ibu yang tercatat di Klinik kematian ibu yang
tercatat di KLINIK
Mutiara Dadap
2. adanya visi dan misi
6. Bidan melakukan
komunikasi terapeutik dan
memberikan konseling
yang jelas dan mudah
dipahami
7. Semua pelayanan terjadwal
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :
8. Pendaftaran masih secara 4. Tempat pelayanan
langsung tidak melalui kesehatan lain yang
telfon/online sudah menggunakan
9. Pencatatan dan pelaporan pencatatan dan
harian, mingguan, bulanan pelaporan dengan
dan tahunan akan teknologi
mempermudah kerja bidan 5. Resiko kehilangan,
untuk melakukan evaluasi robek, basah pada buku
10. Jadwal kunjungan ulang pendokumentasian
tertulis di buku KIA dan
Buku kunjungan ANC di
Klinik Mutiara Dadap
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal
Tabel 3.3
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan
FAKTOR INTERNAL (STRENGTH & WEAKNESS)

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom 1) (Kolom 2) (Kolom 3) (Kolom 4)
1.     Memiliki alat yang lengkap untuk
0,05 5,00 0,26
pemeriksaan kehamilan
2.     Fasilitas ruangan lengkap 0,05 5,00 0,26
3.     APD lengkap sesuai dengan
0,05 4,00 0,21
kebutuhan dimasa pandemi (APD level 2)
4.     Bekerja sama dengan BPJS 0,03 4,00 0,14
5. Mempunyai mobil pribadi yang di
0,03 3,00 0,10
gunakan untuk merujuk pasien
6. SDM dari tenaga kesehatan : bidan,
0,03 5,00 0,17
perawat, dokter
7.     Bidan memiliki SIPB yang aktif 0,05 5,00 0,26
8.     Bidan dan asisten bidan memiliki
STR yang aktif, SDM Berkompeten dan 0,05 5,00 0,26
Strength

berlisensi STR
9. SDM kompeten ( pemilik klinik D4
0,03 5,00 0,17
profesi )
10. Bekerjasama dengan semua RS
0,03 4,00 0,14
untuk melakukan rujukan
11. Sudah ada USg oleh dokter obgyn 0,05 3,00 0,16
12. Sudah mempunyai SOP 0,05 5,00 0,26
13. Mempunyai visi dan misi 0,05 5,00 0,26
14. Melakukan pencatatan dan pelaporan
harian, bulanan, tahunan dan dilaporkan 0,05 5,00 0,26
ke puskesmas
15. Memiliki kelengkapan administrasi
seperti lembar informed consent, RM,
0,05 5,00 0,26
registrasi, buku KIA, buku kohort dan
rujukan
1.     Lokasi berdekatan dengan
puskesmas dan posyandu dan klinik 0,05 1,00 0,05
Weakness

kesehatan lain
2.     Tidak ada fasilitas/pelayanan senam
0,03 2,00 0,07
hamil
3.     SDM kurang mendapat pelatihan 0,03 2,00 0,07
4.     Bidan belum semua bidan memiliki
0,03 1,00 0,03
sertifikat terbaru pelatihan
5.     Bidan jaga berpdidikan diploma 0,05 1,00 0,05
6. Tidak melakukan Head to toe pada
0,03 1,00 0,03
pasien selama pandemi.
7.  Tidak ada kegiatan senam hamil 0,03 2,00 0,07
8. Pencatatan dan pelaporan masih
menggunakan manual, Resiko
0,03 1,00 0,03
kehilangan, robek, basah pada buku
pendokumentasian
TOTAL 1,00   3,57
Selesih Kekuatan dan Kelemahan

Tabel 3.4
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Kehamilan

FAKTOR EKSTERNAL (OPPORTUNITY & TREATS)

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom (Kolom (Kolom
(Kolom 1) 2) 3) 4)
1.     Letak KMD strategis dilingkungan
Opportunity

yang padat penduduk dan terjangkau 0,17 5 0,83


kendaraan mobil serta motor

2. Letak berdekatan dengan pabrik-pabrik 0,17 5 0,83


3. SDM sudah sesuai dengan UUD
0,11 4 0,44
kebidanan
1.     Tempat KMD berdekatan dengan
posyandu dan tempat pelayanan kesehatan 0,17 3 0,50
lainnya seperti, RS dan puskesmas
Treaths

2. Pelayanan kesehatan lain yang


bekerjasama dengan BPJS dan pelayanan 0,17 3 0,50
senam hamil UUD

3. Pemeriksaan ANC belum sesuai dengan


panduan BUKU KIA Revisi 2020 untuk
0,11 4 0,44
minimal kunjungan 6x dan skrining awal
dan akhir oleh dokter
4. Tempat pelayanan kesehatan lain yang
sudah menggunakan pencatatan dan 0,11 4 0,44
pelaporan dengan teknologi.
TOTAL 1,00   4,00
Selisih Pelang dan Ancaman

2. Manajemen Persalinan di Klinik Mutiara Dadap


Tabel 3.5 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Persalinan di Klinik Mutiara Dadap Tahun 2021.

No Strength (Kekuatan) Weanesses (Kelemahan)


1. Sarana dan Prasarana : 1. Bed bersalin hanya 1
1. Alat yang tersedia untuk 2. Tidak ada
pemeriksaan kehamilan dan penghitungan stok
persalinan lengkap opname perlengkapan,
2. Tersedia USG untuk dokter administrasi dan obat-
Obsgyn praktek obatan
3. APD lengkap sesuai dengan 3. Tidak mempunyai
kebutuhan dimasa pandemi (APD mobil ambulance
level 2)
4. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
5. Mempunyai ruang tunggu dokter
serta ruang tunggu bidan, ruangan
persalinan dan mobil pribadi untuk
merujuk pasien
6. Terdapat wastafel untuk cuci
tangan di depan praktek
7. Lahan parkir luas
2. Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :
8. Bidan memiliki SIPB yang aktif 4. Beberapa bidan masih
9. Bidan dan dokter, dan perawat berpendidikan DIII/ bidan
memiliki STR yang aktif vokasi sehingga masih
10. Dokter spesialis kandungan terbatas dalam melakukan
praktek 1 minggu 1 kali pelayanan pelayanan karena beberapa
11. 4 orang bidan sudah mengikuti tindakan masih harus di
pelatihan APN bawah supervise bidan
12. Bidan dan asisten bidan sudah profesi.
lulus DIII
13. Usia produktif dengan rentang usia
20-35 tahun
14. Masa kerja SDM sudah 6 tahun
dalam membuka KMD
15. 2 bidan sudah bekerja lebih dari 3
tahun
16. Bidan dan asisten bidan sudah
pernah mengikuti webinar
pelayanan persalinan di era
pandemi

3. Manajemen Pelayanan Kebidanan Manajemen Pelayanan Kebidanan


17. Pertolongan persalinan 5. Tidak melakukan Head to
dilakukan secara tim toe pada pasien
18. Bekerja sama dengan dokter 6. Dokter Obgyn hanya
Obgyn praktek 2 jam dan
19. Bekerjasama dengan RS rujukan, prateknya hanya seminggu
dan puskesmas 1x praktek
20. Mempunyai SOP pelayanan
kebidanan persalinan
21. Melakukan rapat bulanan untuk
mengevaluasi kinerja dan
mengevaluasi pencapaian target
bulanan
22. Pengaturan manajemen shift bidan
jaga dan dokter jaga
4 Pencatatan dan Pelaporan : 7. Pencatatan dan pelaporan
23. Sudah melakukan pencatatan dan masih menggunakan
pelaporan harian, mingguan, manual
bulanan dan tahunan untuk
mempermudah kerja bidan dalam
melakukan evaluasi
24. Memiliki kelengkapan administrasi
seperti lembar informed consent
100 lembar, RM 100 lembar,
registrasi 100 lembar, partograf
100 lembar dan rujukan 100
lembar
25. Bidan mempunyai kantong
persalinan, kohort ibu, bayi dan
balita

Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal secara interview

Tabel 3.6
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan Rekomendasi Pengelolaan Manajemen
Pelayanan Persalinan di Klinik Mutiara Dadap Tahun 2021.
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
1. Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana
1. Letak KMD strategis yaitu
dilingkungan padat penduduk dan 1. Tempat KMD berdekatan
dekat dengan pabrik-pabrik dengan posyandu dan tempat
pelayanan kesehatan lainnya.
2. Dekat dengan fasyankes lain
yang bekerjasama dengan
BPJS

2. Sumber daya manusia Sumber daya manusia


2. SDM sudah melakukan 3. Bidan dan asisten bidan belum
kewenangan sesuai dengan UU dan mengikuti pelatihan standar
KMK 320 pelayanan persalinan di era
pandemi yang bersertifikat
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan Manajemen Pelayanan Kebidanan
3. Manajemen pelayanan selalu di 4. Pelayanan bidan vokasi tidak
evaluasi oleh organisasi, FKTP, dapat melakukan seluruh
dan dinas kesehatan. pelayanan secara mandiri,
beberapa pelayanan harus
dibawah supervise bidan
profesi.
4. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan
4. Pencatatan dan pelaporan harian, 5. Tempat pelayanan kesehatan
mingguan, bulanan dan tahunan lain yang sudah menggunakan
akan mempermudah kerja bidan pencatatan dan pelaporan
untuk melakukan evaluasi dengan teknologi
5. Memiliki kelengkapan 6. Resiko kehilangan, robek,
administrasi seperti lembar basah pada buku
informed consent, RM, registrasi, pendokumentasian
partograf dan rujukan
Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal dari interview

Tabel 3.7
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Persalinan
\
FAKTOR INTERNAL (STRENGTH & WEAKNESS)

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom 1) (Kolom 2) (Kolom 3) (Kolom 4)

1. Alat yang tersedia untuk pemeriksaan 0,03 5,00 0,17


kehamilan dan persalinan lengkap
2. Tersedia USG untuk dokter Obsgyn 0,03 5,00 0,17
praktek
3. APD lengkap sesuai dengan kebutuhan 0,03 4,00 0,14
dimasa pandemi (APD level 2)
4. Tersedia tempat sampah yang dibedakan
berdasarkan jenis sampahnya, yakni 0,02 4,00 0,09
sampah infeksius dan non infeksius
5. Mempunyai ruang tunggu dokter serta
ruang tunggu bidan,ruangan persalinan dan 0,02 3,00 0,07
mobil pribadi untuk merujuk pasien
Strength

6. Terdapat wastafel untuk cuci tangan di 0,02 5,00 0,12


depan praktek
7. Lahan parkir luas 0,03 5,00 0,17
8. Bidan memiliki SIPB yang aktif 0,03 5,00 0,17
9. Bidan dan dokter, dan perawat memiliki 0,02 5,00 0,12
STR yang aktif
10. Dokter spesialis kandungan praktek 1 0,02 4,00 0,09
minggu 1 kali pelayanan
11. 4 orang bidan sudah mengikuti 0,03 3,00 0,10
pelatihan APN
12. Bidan dan asisten bidan sudah lulus 0,03 5,00 0,17
DIII
13. Usia produktif dengan rentang usia 20- 0,03 5,00 0,17
35 tahun
14. Masa kerja KMD sudah 6 tahun dalam 0,03 5,00 0,17
membuka KMD
15. 2 bidan sudah bekerja lebih dari 3 tahun 0,03 5,00 0,17
16. Bidan dan asisten bidan sudah pernah
mengikuti webinar pelayanan persalinan di 0,02 5,00 0,12
era pandemic
17. Pertolongan persalinan dilakukan secara 0,03 1,00 0,03
tim
18. Bekerjasama dengan dokter Obgyn 0,02 2,00 0,05
19. Bekerjasama dengan RS rujukan, dan 0,02 2,00 0,05
puskesmas
20. Mempunyai SOP pelayanan kebidanan 0,02 1,00 0,02
persalinan
21. Melakukan rapat bulanan untuk
mengevaluasi kinerja dan mengevaluasi 0,03 1,00 0,03
pencapaian target bulanan
22. Pengaturan manajemen shift bidan jaga 0,02 1,00 0,02
dan dokter jaga
19. Bekerjasama dengan RS rujukan, dan 0,02 2,00 0,05
puskesmas
20. Mempunyai SOP pelayanan kebidanan
0,02 1,00 0,02
persalinan
21. Melakukan rapat bulanan untuk
mengevaluasi kinerja dan mengevaluasi 0,02 2,00 0,05
pencapaian target bulanan
22. Pengaturan manajemen shift bidan jaga 0,02 1,00 0,02
dan dokter jaga
23. Sudah melakukan pencatatan dan
pelaporan harian, mingguan, bulanan dan
0,03 1,00 0,03
tahunan untuk mempermudah kerja bidan
dalam melakukan evaluasi
24. Memiliki kelengkapan administrasi
seperti lembar informed consent 100
lembar, RM 100 lembar, registrasi 100 0,02 1,00 0,02
lembar, partograf 100 lembar dan rujukan
100 lembar
25. Bidan mempunyai kantong persalinan, 0,02 2,00 0,05
kohort ibu, bayi dan balita
1. Bed bersalin hanya 1 0,02 1,00 0,02
Weakness

2. Tidak ada penghitungan stok opname 0,02 2,00 0,05


perlengkapan, administrasi dan obat-obatan
3. Tidak mempunyai mobil ambulance 0,02 1,00 0,02
4. Beberapa bidan masih berpendidikan
DIII/ bidan vokasi sehingga masih terbatas
dalam melakukan pelayanan karena 0,02 1,00 0,02
beberapa tindakan masih harus di bawah
supervise bidan profesi.
5. Tidak melakukan Head to toe pada 0,03 2,00 0,07
pasien
6. Dokter obgyn hanya praktek 2 jam dan 0,02 1,00 0,02
prateknya hanya seminggu 1x praktek
7. Pencatatan dan pelaporan masih
0,02 1,00 0,02
menggunakan manual
TOTAL 1,00   2,93
Selisih Kekatan dan Kelemahan

Tabel 3.8
Matriks EFAS (ExternalFactorAnalysisSummary)
Manajemen Pelayanan Persalinan

FAKTOR EKSTERNAL (OPPORTUNITY & TREATS)

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom 1) (Kolom 2)(Kolom 3)(Kolom 4)
1. Letak Klinik Mutiara Dadap strategis
yaitu dilingkungan padat penduduk dan 0,19 5 0,94
dekat dengan pabrik-pabrik
2. SDM sudah melakukankewenangan 0,19 5 0,94
sesuai dengan UU dan KMK 320
Opportunity

3. Manajemen pelayanan selalu di evaluasi 0,13 4 0,50


oleh organisasi, FKTP, dan dinas kesehatan.
4.      Pencatatan dan pelaporan harian,
mingguan, bulanan dan tahunan akan
0,19 3 0,56
mempermudah kerja bidan untuk melakukan
evaluasi
5.    Memiliki kelengkapan administrasi
seperti lembar informedconsent, RM, 0,19 3 0,56
registrasi, partograf dan rujukan
1.      Tempat Klinik Mutiara Dadap 0,19 3 0,56
Treaths

berdekatan dengan posyandu dan tempat


pelayanan kesehatan lainnya .
2. Dekat dengan Fasyankes lain yang 0,13 4 0,50
bekerja sama dengan BPJS

3. Bidan dan asisten bidan belum mengikuti


pelatihan standar pelayanan persalinan di era 0,13 4 0,50
pandemi yang bersertifikat
4. Pelayanan bidan vokasi tidak dapat
melakukan seluruh pelayanan secara
0,13 4 0,50
mandiri, beberapa pelayanan harus dibawah
supervisi bidan profesi
5.      Tempat pelayanan kesehatan lain yang
sudah menggunakan pencatatan dan 0,13 4 0,50
pelaporan dengan teknologi
6. Resiko kehilangan, robek, basah pada
0,13 4 0,50
buku pendokumentasian
TOTAL 1,00   3,63
Selisih Pelang dan Ancaman

3. Manajemen Nifas di Klinik Mutiara Dadap

Tabel 3.10
Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Nifas Di Klinik Mutiara Dadap Tahun 2021.

No Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


1. Sarana dan Prasarana: Sarana dan Prasarana:
1. Alat yang ada lengkap 1. Klinik tidak mempunyai
2. Ruang nifas bersebelahan dengan ambulan klinik, sehingga
ruang bersalin masih menggunakan
3. Memiliki toilet pribadi untuk mobil pribadi yang tidak
pasien mempunyai fasilitas
4. Pelayanan lengkap atau ambulan
nifasdilakukansesuaidenganstandar puskesmas sehingga
5. Memiliki ruang tunggu dan 3 mengurangi kecepatan
tempat tidur untuk nifas dalam melakukan
6. MemilikiTabung oksigen rujukan.
7. APD legkap sesuai dengan
kebutuhan masa pandemi
8. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah
infeksius dan non infeksius
9. Menyediakann pembalut untuk ibu
nifas
10. Memiliki lemari untuk khusus
pasien
11. Menyediakan pelayanan untuk
pasien BPJS
12. Adanya Stok untuk obat-obatan di
data terus penghitungan stok
opname perlengkapan,
administrasi
2. Sumber daya manusia Sumber daya manusia
13. Bidan memililiki SIPB dan STR 2. Bidan jaga masih
yang aktif berpendidikan d3
14. Tenaga Kesehatannya masih Usia
produktif
15. Masa kerja bidan sudah lebih dari
5 tahun

3. Manajemen Pelayanan Kebidanan: Manajemen Pelayanan


16. Rawat gabung Kebidanan:
17. Dapat menerapkan asi sejak dini
3. Tidak melakukan
18. Ada SOP alur pelayanan nifas
pemeriksaan headto toe
19. Jam nifas 6 jam aman boleh pulang
pada pasien kunjungan
kecuali sudah jam malam
nifas
20. Adanya kelas senam nifas
21. Melakukan kolaborasi dengan
dokter obgyn
22. Melakukan pencegahan infeksi
setiap tindakan
23. Bekerjasama dengan RS Rujukan,
puskesmas
4. Pencatatan dan Pelaporan : Pencatatan dan Pelaporan :

24. Terdapat laporan harian, bulanan, 4. Pendokumentasian masih


dan tahunan menggunakan pena dan
25. Memiliki kelengkapan buku
administrasi, informed consent, 5. Resiko kehilangan,
RM, rujukan, registrasi robek, basahdan terbakar
pada buku
pendokumentasian
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.11
Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan
Manajemen Pelayanan Nifas Di Klinik Mutiara Dadap Tahun 2021
No Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
1. Sarana dan Prasarana 1. Tempat Klinik Mutiara
1. Letak Klinik Mutiara Dadap Dadap berdekatan dengan
strategis yaitu dilingkungan padat posyandu dan tempat
penduduk dan dekat dengan pelayanan kesehatan lainnya
pabrik-pabrik 2. Dekat dengan fasyankes lain
yang bekerjasama dengan
BPJS
2. Sumber daya manusia 3.Bidan dan asisten bidan belum
2. SDM sudah melakukan mengikuti pelatihan dimasa
kewenangan sesuai dengan UU dan pandemi yang bersertifikat
KMK 320
3. Manajemen Pelayanan Kebidanan 4. Pelayanan bidan vokasi
3. Manajemen pelayanan selalu di tidak dapat melakukan
evaluasi oleh organisasi, FKTP, seluruh pelayanan secara
dan dinas kesehatan. mandiri, beberapa pelayanan
harus dibawah supervise
bidan profesi.
4. Pencatatan dan Pelaporan 5. Tempat pelayanan kesehatan
4. Pencatatan dan pelaporan harian, lain yang sudah
mingguan, bulanan dan tahunan menggunakan pencatatan
akan mempermudah kerja bidan dan pelaporan dengan
untuk melakukan evaluasi teknologi
5. Memiliki kelengkap anadministrasi 6. Resiko kehilangan, robek,
seperti lembar informed consent, basah pada buku
RM, registrasi, partograf dan pendokumentasian
rujukan

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.13
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas

FAKTOR INTERNAL (STRENGTH & WEAKNESS)

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom 1) (Kolom 2) (Kolom 3) (Kolom 4)
1.      Alat yang ada lengkap 0,04 5,00 0,20
Str
2.      Ruang nifas bersebelahan dengan 0,03 5,00 0,13
ruang bersalin
3.      Memiliki toilet pribadi untuk pasien 0,04 4,00 0,16
4.      Pelayanan nifas dilakukan sesuai 0,03 4,00 0,11
ketentuan
5.      Memiliki ruang tunggu dan 3
0,03 3,00 0,08
tempat tidur untuk nifas
6.      Tabung oksigen 0,03 5,00 0,13
7.      APD legkap sesuai dengan 0,04 5,00 0,20
kebutuhan masa pandemi
8. Tersedia tempat sampah yang
dibedakan berdasarkan jenis 0,04 5,00 0,20
sampahnya, yakni sampah infeksius dan
non infeksius
9.      Menyediakann pembalut untuk ibu 0,03 5,00 0,13
nifas
10.  Memiliki lemari untuk khusus 0,03 4,00 0,11
pasien
11. Menyediakan pelayanan untuk 0,03 4,00 0,11
ength

pasien BPJS
12. Adanya Stok untuk obat-obatan di
data terus penghitungan stok opname 0,03 3,00 0,08
perlengkapan, administrasi
13.Bidan memililiki SIPB dan STR 0,04 5,00 0,20
yang aktif

14.Tenaga Kesehatannya masih Usia 0,03 4,00 0,11


produktif
15. Masa kerja bidan sudah lebih dari 5 0,03 4,00 0,11
tahun
16. Rawat gabung 0,03 3,00 0,08
17. Dapat menerapkan asi sejak dini 0,04 5,00 0,20
18. Ada SOP alur pelayanan nifas 0,04 5,00 0,20
19. Jam nifas 6 jam aman boleh pulang 0,03 4,00 0,11
kecuali sudah jam malam
20. Adanya kelas senam nifas 0,04 3,00 0,12
21. Melakukan kolaborasi dengan
0,04 5,00 0,20
dokter obgyn
22. Melakukan pencegahan infeksi 0,04 5,00 0,20
setiap tindakan
23. Bekerjasama dengan RS Rujukan,
0,04 5,00 0,20
puskesmas
24.  Terdapat laporan harian, bulanan,
0,04 5,00 0,20
dan tahunan
25.  Memiliki kelengkapan administrasi,
informed consent, RM, rujukan, 0,04 1,00 0,04
registrasi
1. Klinik tidak mempunyai ambulan
klinik, sehingga masih menggunakan
mobil pribadi yang tidak mempunyai
0,04 2,00 0,08
fasilitas lengkap atau ambulan
puskesmas sehingga mengurangi
kecepatan dalam melakukan rujukan.
Weakness

2.      Bidan jaga masih berpendidikan d3 0,03 2,00 0,05


3.Tidak melakukan pemeriksaan head to 0,04 2,00 0,08
toe pada pasien kunjungan nifas
4.      Pendokumentasian masih
0,03 1,00 0,03
menggunakan pena dan buku
5. Resiko kehilangan, robek, basahdan 0,03 1,00 0,03
terbakar pada buku pendokumentasian
TOTAL 1,00   3,87
Selisih Kekatan dan Kelemahan

Tabel 3.12
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan Nifas
FAKTOR EKSTERNAL (OPPORTUNITY & TREATS)

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom 1) (Kolom 2) (Kolom 3) (Kolom 4)
1. Letak KMD strategis yaitu
dilingkungan padat penduduk dan dekat 0,19 5 0,94
dengan pabrik-pabrik
2. SDM sudah melakukan kewenangan
0,19 5 0,94
sesuai dengan UU dan KMK 320
Opportunity

3. Manajemen pelayanan selalu di


evaluasi oleh organisasi, FKTP, dan dinas 0,13 4 0,50
kesehatan.
4.      Pencatatan dan pelaporan harian,
mingguan, bulanan dan tahunan akan
0,19 3 0,56
mempermudah kerja bidan untuk
melakukan evaluasi
5.      Memiliki kelengkapan administrasi
seperti lembar informedconsent, RM, 0,19 3 0,56
registrasi, partograf dan rujukan
1.      Tempat KMD berdekatan dengan
posyandu dan tempat pelayanan 0,19 3 0,56
kesehatan lainnya .
2. Dekat dengan Fasyankes lain yang
0,13 4 0,50
bekerja sama dengan BPJS
3. Bidan dan asisten bidan belum
mengikuti pelatihan standar pelayanan
0,13 4 0,50
Treaths

persalinan di era pandemi yang


bersertifikat
4. Pelayanan bidan vokasi tidak dapat
melakukan seluruh pelayanan secara 0,13 4 0,50
mandiri, beberapa pelayanan harus
dibawah supervisi bidan profesi
5.      Tempat pelayanan kesehatan lain
yang sudah menggunakan pencatatan dan 0,13 4 0,50
pelaporan dengan teknologi
6. Resiko kehilangan, robek, basah pada
0,13 4 0,50
buku pendokumentasian
TOTAL 1,00   3,63
Selisih Pelang dan Ancaman
Manajemen Pelayanan Bayi (MTBM)
Tabel 3.17 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi
Pengelolaan Manajemen Bayi di Klinik Mutiara Dadap

STRENGTH WEAKNESS
Sarana dan Prasarana 1. Tidak ada ruangan khusus
1. APD lengkap sesuai dengan untuk memandikan bayi
kebutuhan dimasa pandemi 2. Belum Memiliki ruangan
Covid-19 (level 2) baby SPA
2. Memiliki meja 3. Bidan belum mengikuti
penghangat dan alat pelatihan resusitasi
resusitasi bayi yang 4. Tidak SOP pelayanan bayi
lengkap dan balita
3. Memiliki alat 5. Tidak melayani
pemeriksaan BBL yang pemeriksaan tumbuh
lengkap kembang pada bayi dan
4. Memiliki set imunisasi balita
5. Memiliki tempat rawat 6. Tidak memiliki form
gabung bayi baru lahir deteksi dini tumbuh
dengan kapasitas kembang dan tidak
1tempat tidur bayi memiliki form Pra
6. Memiliki tanah yang Skrinning perkembangan
luas (KPSP)
7. Mempunyai mobil 7. Tidak memiliki bagan
pribadi untuk merujuk dinding MTBS dan bagan
pasien MTBS
8. Bidan memiliki SIPB 8. Masih menggunakan
yang aktif pencatatan dan pelaporan
9. Bidan memiliki STR secara manua
aktif
10. Tenaga pelaksana
pelayanan bayi dan
balita sudah lulus D3, D4
kebidanan bidan sedang
menempuh pendidikan
Profesi bidan
11. Bidan dengan usia
produktif. Hal
ini sangat berkaitan
dengan kekuatan dan
kemampuan petugas
dalam memberikan
pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada
pasien
12. Masa kerja bidan sudah
5 tahun
13. MelakukanVitK
segerasetelahlahir
14. Bekerjasama dengan
puskesmas, klinik dan
RS terkait rujukan
15. Melakukan pencatatan
dan pelaporan setiap
harian, bulanan, dan
tahunan khusus
pelayanan bayi dan
balita dan dilaporkan ke
puskesmas
16. Memiliki kelengkapan
administrasi seperti
rekam medis, informet
consent, registrasi bayi, buku
KIA,
kohort bayi,
form rujukan.

Matriks IFAS (Internal FactorAnalysisSummary)


Manajemen Pelayanan Bayi

FAKTOR INTRNAL (STRENGTH DAN WEAKNESS)

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom (Kolom (Kolom
(Kolom 1) 2) 3) 4)
1.APD lengkap sesuai dengan kebutuhan
0,05 4 0,20
dimasa pandemi Covid-19 (level 2)
2. memiliki meja penghangat dan alat
bayi resustitasi bayi yang lengkap 0,05 5 0,25
3. Memiliki set imunisasi 0,05 5 0,25
STRENGTH

4. Memiliki alat pemeriksaan BBL yang


0,05 4 0,20
lengkap
5.   Memiliki tempat rawat gabung bayi
baru lahir dengan kapasitas dengan 0,05 4 0,20
kapasitas 2 tempat tidur bayi
6. Memiliki tanah yang luas 0,05 4 0,20
7. Mempunyai mobil pribadi untuk 0,03 3 0,10
merujuk pasien
8. Bidan memiliki SIPB 0,05 4 0,20
9. Bidan memiliki STR aktif 0,03 4 0,13
10. tenaga pelaksanan pelayanan bayi
sudah lulus D3 dan pemilik klinik sudah
D4 dan saat ini sedang menemph profesi 0,04 4 0,17
kebidanan
11. bidan usia produktif Hal ini sangat
berkaitan dengan kekuatan dan
kemampuan petugas dalam memberikan 0,03 3 0,10
pelayanan kesehatan yang berkualitas
kepada pasien
12. Masa kerja bidan sudah 5 tahun dalam
membuka klinik 0,03 4 0,13
13. Memiliki kelengkapan administrasi
seperti rekam medis, informet consent,
0,05 4 0,20
 

registrasi bayi dan balita, buku KIA,


kohort bayi dan balita, form rujukan.
14. Melakukan pencatatan dan pelaporan
setiap harian, bulanan, dan tahunan
khusus pelayanan bayi dan balita dan 0,05 3 0,15
 

dilaporkan ke puskesmas
15. . Melakukan Imunisasi HB0 dan Vit
0,05 5 0,25
 

K segera
16. Bekerjasama dengan puskesmas,
klinik dan RS terkait rujukan 0,05 4 0,20
 

1. Tidak ada ruangan khusus untuk


0,03 2 0,07
memandikan bayi
2. belum Memiliki ruangan baby SPA 0,03 2 0,07
3. Tidak SOP pelayanan bayi dan balita 0,05 3 0,15
4. Bidan belum mengikuti pelatihan
0,05 3 0,15
resusitasi
Treaths

5. Tidak melayanipemeriksaan tumbuh


0,03 2 0,07
kembang pada bayi dan balita
6.Tidak memiliki form deteksi dini
tumbuh kembang dan tidak memiliki
form Pra Skrinning perkembangan 0,03 2 0,07
(KPSP)
7. Tidak memiliki bagan dinding MTBS
dan bagan MTBS 0,03 2 0,07
8. Masih menggunakan pencatatan dan
pelaporan secara manual 0,03 2 0,07
 
TOTAL 1,00   3,66
Selisih Kekatan dan Kelemahan

Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)


Manajemen Pelayanan Bayi
Opportunity (Peluang) Thereats (Ancaman)
Sarana dan Prasarana 1. Tempat Klinik berdekatan dengan
1. Letak Klinik strategis yaitu posyandu dan tempat pelayanan
dilingkungan padat penduduk dan kesehatan lainnya. Dekat dengan
dekat dengan pabrik- pabrik fasyankes lain yang bekerjasama
dengan BPJS
Sumber daya manusia 2. Bidan dan asisten bidan belum
2. PMB bisa merekrut bidan mengikuti pelatihan standar
sesuai dengan UU no. 4 tahun pelayanan persalinan di era pandemi
2019 yang berlaku tentang yang bersertifikat
kebidanan, sesuai dengan
kebutuhan SDM yang akan
datang.
Manajemen Pelayanan Kebidanan 3. Belum Melakukan pelayanan home
3. Memberikan jadwal kunjungan visit pada bayi
KN2 ke Klinik Mutiara Dadap
untuk mendapatkan pelayanan
imunisasi HB0 pada bayi
Pencatatan dan Pelaporan 4. Pelaksaan pelaporan e cohort belum
4. Memanfaatkan teknologi (online) maksimal
dalam melakukan pencatatan dan
pelaporan (e cohort)

Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)


Manajemen Pelayanan Bayi
FAKTOR EKSTERNAL (OPPORTUNITY & TREATS)

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom 1) (Kolom 2) (Kolom 3) (Kolom 4)
1. Letak KMD strategis yaitu
dilingkungan padat penduduk dan dekat 0,17 5 0,83
dengan pabrik-pabrik
2. PMB bisa merekrut bidan
sesuai dengan UU no. 4 tahun
Opportunity

2019 yang berlaku tentang


0,17 4 0,67
kebidanan, sesuai dengan
kebutuhan SDM yang akan
datang.
3. Membuka pelayanan imunisasi pada
0,17 4 0,67
bayi
4. Memanfaatkan teknologi (online)
dalam melakukan 0,11 3 0,33
pencatatan dan pelaporan (e cohort)
1. Tempat Klinik berdekatan dengan
posyandu dan tempat pelayanan
kesehatan lainnya. Dekat dengan 0,17 3 0,50
fasyankes lain yang bekerja sama
dengan BPJS
Treaths

2.Bidan dan asisten bidan belum


mengikuti pelatihan standar pelayanan
0,11 2 0,22
persalinan di era pandemi yang
bersertifikat
3. belum Melakukan pelayanan home
0,11 3 0,33
care pada bayi
4. Pelaksaan pelaporan e cohort belum
0,00 2 0,01
maksimal
TOTAL 1,00   3,56
Selisih Pelang dan Ancaman
4) Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana

Tabel 3.6 Identifikasi Faktor Internal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolan

Manajemen Pelayanan Kb (Keluarga Berencana)

Strength (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan)


Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana
1. Alat yang tersedia untuk tindakan KB 1. Belum mempunyai ambulance

2. APD lengkap sesuai dengan kebutuhan 2. Berdekatan dengan puskesmas dan


di masa pandemi KMD yang bekerja dengan pihak
BPJS
3. Sudah bekerja sama dengan BPJS

4. Tersedia tempat sampah yang


dibedakan berdasarkan jenis
sampahnya, yakni sampah infeksius
dan noninfeksius

5. Fasilitas diruangan lengkap ada meja


kursi, bed pemeriksaan dan troli dll

6. Melayani pemasangan implant dan IUD

Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :


7. Bidan memiliki SIPB yang aktif 3. Assisten bidan belum mengikuti
8. Bidan memiliki STR aktif pelatihan CTU
9. Tenaga pelaksana pelayanan KB sudah
lulus D4 kebidanan
10. Tenaga Kesehatan dengan Usia
produktif Masa kerja bidan sudah 5
tahun
11. Bidan sudah mengikuti CTU
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Kebidanan
4. Tidak melakukan Headto toe pada
12. Bekerja sama dengan Rs rujukan
pasien
dan Puskesmas
5. Berdekatan dengan KMD dan
13. Ada SOP pelayanan untuk semua
puskessmas yang melayani
jenis KB
pelaynana KB, serta berdekatan
dengan BPM

Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan


14. Melakukan Pencatatan lengkap 6. Masih menggunakan pencatatan
harian, bulanan dan tahunan KB dan secara manual (buku dan pena)
dilaporkan ke puskesmas
7. Resiko kehilangan, robek, basah
15. Memiliki kelengkapan administrasi pada buku pendokumentasian
seperti Rekam Medis, Imformed
Consent, Rujukan dan Registrasi,
Kohort KB, kartu KB.
Sumber : Hasil Analisa Faktor Internal

Tabel 3.17 Identifikasi Faktor Eksternal Evaluasi dan rekomendasi Pengelolaan

Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana

Opportunity (Peluang) Threats (Ancaman)


Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana
1. Lokasi yang strategis sehingga 1. Lokasi dekat dengan pelayanan
memudahkan masyarakat untuk kesehatan lain
mengakses KMD ini 2. Pelayanan Kesehatan yang
bekerjasama dengan BPJS
2. Memiliki tanah yang luas sehingga
dapat membangun Khusus KB

Sumber Daya Manusia : Sumber Daya Manusia :


3. Adanya UUD No.4 tahun 2019 tentang 3. Bidan yang sudah membuka
kebidanan sesuai dengan kebutuhan pelayanan KB secara lengkap
SDM yang akan datang

Pelayanan Kebidanan Pelayanan Kebidanan


4.Bisa membuka pelayanan KB jangka 4. Tidak ada visi dan misi KMD
panjang 5. Bersaing dengan klibik dan
puskesmas sekitar karenamelayani
KB jangka panjang dan safari KB

Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan dan Pelaporan 6. Pelayanan kesehatan lain yang
5.Memanfaatkan teknologi dalam telah menggunakan pencatatan dan
melakukan pencatatan dan pelaporan pelaporan secara online atau
tekhnologi.

Sumber : Hasil Analisa Faktor Eksternal

Tabel 3.18
Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom 1) (Kolom 2) (Kolom 3) (Kolom 4)
Stre

1.     Alat yang tersedia untuk tindakan KB 0,06 5 0,29


2. APD lengkap sesuai dengan kebutuhan di 0,06 5 0,29
masa pandemic
3. Sudah bekerjasama dengan BPJS 0,06 4 0,23
ngth

4. Tersedia tempat sampah yang dibedakan


berdasarkan jenis sampahnya, yakni sampah 0,04 3 0,12
infeksius dan noninfeksius
5. Fasilitas diruangan lengkap ada meja
0,06 4 0,23
 

kursi, bed pemeriksaan dan troli dll


6. bidan memiliki SIPB aktif 0,04 4 0,15
 

7. Melayani pemasangan implant dan IUD 0,06 4 0,23


 

8.  Tenaga pelaksana pelayanan KB sudah


0,06 4 0,23
 

lulus D4 kebidanan
9. Tenaga Kesehatan dengan Usia produktif 0,04 3 0,12
 

10. Masa kerja bidan sudah 5 tahun 0,04 3 0,12


 

11.Bidan sudah mengikuti CTU ( pemilik


0,06 4 0,23
 

Klinik)
12.Bekerja sama dengan Rs rujukan,
0,06 4 0,23
 

Puskesmas dan KMD


13.Ada SOP pelayanan untuk semua jenis
0,06 4 0,23
 

KB
14.Melakukan Pencatatan lengkap harian,
bulanan dan tahunan KB dan dilaporkan 0,06 4 0,23
 

kepuskesmas

15.Memiliki kelengkapan administrasi


seperti Rekam Medis, Imformed Consent,
0,06 4 0,23
 

Rujukan dan Registrasi, Kohort KB, kartu


KB.
1.       Belum mempunyai ambulance 0,04 2 0,08
Weakness

2. Berdekatan dengan puskesmas dan KMD 0,06 3 0,17


yang bekerjasama dengan pihak BPJS
3.  Assisten bidan belum mengikuti pelatihan
0,04 3 0,12
CTU
4. Tidak melakukan Head to toe pada pasien 0,04 2 0,08
 

5. laporan masih menggunakan manual 0,04 2 0,08


 

TOTAL 1,00   3,52


Tabel 3.19
Matriks EFAS (External Factor Analysis Summary)
Manajemen Pelayanan KB

FAKTOR STRATEGIS Bobot Rating Skor


(Kolom 1) (Kolom 2) (Kolom 3) (Kolom 4)
1.     Lokasi yang strategis sehingga
memudahkan masyarakat untuk mengakses 0,14 5 0,71
KMD ini
2. Memiliki tanah yang luas sehingga dapat 0,14 4 0,57
membangun Khusus KB
Opportunity

3. Adanya UUD No.4 tahun 2019 tentang


kebidanan sesuai dengan kebutuhan SDM 0,10 4 0,38
yang akan datang
4. Bisa membuka pelayanan KB jangka
0,14 4 0,57
panjang
5. Memanfaatkan teknologi dalam
0,10 3 0,29
melakukan pencatatan dan pelaporan
1.     Tempat KMD berdekatan dengan
posyandu dan tempat pelayanan kesehatan 0,14 2 0,29
lainnya seperti, RS dan puskesmas
Treaths

2. Bersaing dengan klinik dan puskesmas


sekitar karena melayani KB jangka panjang 0,14 2,5 0,36
dan safari KB
3. Pelayanan Kesehatan yang bekerjasama
0,10 2 0,19
dengan BPJS
TOTAL 1,00   3,36
Selisih Ancaman dan Pelang

B. Analisis Isu Strategi Pengelolaan Pelayanan Kehamilan, Persalinan,


Nifas, Bai dan Kb di Tempat Praktik
1. Analisis Isu Strategis Pelayanan Kebidanan Kehamilan di Klinik
Mutiara Dadap

Berdasarkan hasil perhitungan pada matriks IFAS dan EFAS, di


peroleh titik koordinat diagram SWOT ( 0,21 ; 0,43) sehingga posisi
pelayanan Kebidanan Kehamilan Di klinik mutiara dadap Tahun 2021 berada
pada kuadran I sebagaimana terlihat pada gambar 1. Hal tersebut berarti
strategi yang perlu dilakukan adalah strategi bertumbuh.

Peluang (Opportunity)

(0,21 ; 0,43)
Pertumbuhan

Kelemahan Kekuatan
Posisi Pelayanan Kebidanan Kehamilan di KLINIK Iva
Berdasarkan Analisa SWOT
Ancaman

Posisi pelayanan Kebidanan Kehamilan di Klinik Pratama Babelan


Medical Centerberdasarkan Analisis SWOT Penerapan strategi bertumbuh
adalah dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki secara
optimal. Beberapa alternatif yang dapat ditempuh di antaranya sebagai
berikut.
a. Sarana dan Prasarana
Alat yang tersedia untuk pemeriksaan kehamilan yang digunakan di
klinik mutiara dadap sudah lengkap sesuai dengan standar. Fasilitas yang
tersedia ada ruang tunggu dan di ruang pemeriksaan cukup lengkap yaitu bed
pasien, meja instrument, meja tulis, kursi dan kipas angin, juga mempunyai
ruangan khusus untuk pemeriksaan USG yang dilakukan dokter obgyn. APD
level 2 lengkap sesuai dengan kebutuhan dimasa pandemi dan tersedianya
tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenis sampahnya, yakni sampah
infeksius dan noninfeksius, sampah tajam dan tempat linen kotor dan mobil
pibadi yang di gunakan untuk merujuk pasien.
Upaya pengendalian dan pencegahan infeksi di ruang pemeriksaan
kehamilan ini difasilitasi dengan tersedianya ruang khusus untuk pencegahan
infeksi dan 1 wastafel. Namun klinik mutiara dadap tidak memfasilitasi
pelayanan senam hamil dikarenakan belum adanya instruktur senam hamil.
namun klinik muiatar dadap sudah bekerkja sama dengan pihak BPJS
Strategi pertumbuhan yang dapat diimplementasikan beraitan dengan
sarana dan prasarana di klinik mutiara dadap dikarenakan tidak adanya
instruktur untuk pelayanan senam hamil di sediakannya video senam hamil
secara online untuk menambah fasilitas pelayanan kebidanan khususnya
kehamilan agar lebih beragam dan membuat daya tarik pasien untuk
melakukan senam hamil di klinik mutiara dadap tersebut.
klinik mutiara dadap sudah mempuyaai dokter gigi yangterjadwal
waktu pelayanannya. dan dokter jaga 24 jam pelayanan di BP umum
Banyaknya tempat pelayanan kesehatan lain seperti posyandu, Klinik,
RS dan puskesmas yang berdekatan dengan klinik mutiara dadap juga fasilitas
pelayanan kesehatan lain yang bekerja sama dengan BPJS sehingga pilihan
masyarakat lebih beragam, sehingga ini menjadi kelemahan dan ancaman
klinik mutaiara dadap. Untuk menyiasati agar pasien BPJS dapat tetap
dilayani perlu adanya inovasi seperti dilakukan pelayanan senam hamil.
b. Sumber Daya Manusia
Petugas kesehatan di klinik muitara dadap menempuh pendididkan
minimal sesuai dengan standar yaitu tenaga pelaksana pelayanan kebidanan
sudah lulus D3. Bidan memiliki surat izin praktik bidan (SIPB) yang aktif,
menurut peraturan Menkes RI nomor 1464/MENKES/PER?X/2010 tentang
izin penyelenggaraan praktik bidan pasal ayat 1 setiap bidan yang bekerja di
fasilitas pelayanan kesehatan wajib memiliki SIKB. Bidan dan asisten bidan
memiliki STR yang aktif, dan usia bidan masih termasuk kategori usia
produktif yaitu 26 dan 35 tahun. Hal ini sangat berkaitan dengan kekuatan dan
kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada
pasien.
c. Pelayanan Kebidanan
Pada umumnya, pelayanan kebidanan kehamilan yang diberikan
diruang pemeriksaan kehamilan di klinik mutiara dadaap sudah baik karena
dilakukan oleh tenaga yang terampil. Belum tersedianya pelayanan USG yang
dilakukan oleh dokter obgyn. klinik juga bekerjasama dengan RS rujukan,
puskesmas dan klinik mutiara dadap tidak ada angka kematian ibu yang
tercatatat.
Pelayanan kebidanan kehamilan di klinik mutiara dadap sudah
terjadwal shingga pelayanan paisen terlaksnan sesuai dengan kebutuhan sperti
pasien hamil, bersalin, KB, dan pengobatan umum. namun Petugas kesehatan
di ruang pemeriksaan kehamilan tidak melakukan pemeriksaan fisik secara
head to toe pada pasien untuk mengkaji kondisi pasien secara lengkap dan
sistematis, sehingga asuhan kebidanan yang dilakukan hanya yang intinya saja
yaitu pemeriksaan BB, TD, dan leopold serta DJJ. Akan tetapi bidan
melakukan komunikasi terapeutik dan meluangkan waktu lebih lama untuk
memberikan konseling yang lebih jelas dan mudah dipahami pada pasien.
klinik muiatardadap suda mempunyai misi dan visi al ini menjadi
kekuaatan dalam membangun sebuah klinik .
klinik mutiara dadap tidak ada fasilitas/pelayanan senam hamil, ini
menjadi ancaman jika pelayanan kesehatan lain yang berdekatan dengan
klinik mempunyai pelayanan senam hamil. dan juga pelayanan Pemeriksaan
ANC belum sesuai dengan panduan BUKU KIA Revisi 2020 untuk minimal
kunjungan 6x dan skrining awal dan akhir oleh dokter sebuah ancaman bagi
klinik muitara dadap..
d. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin telah dilakukan dengan
baik. Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam setiap harian, bulanan dan
tahunan agar mempermudah bidan untuk melakukan evaluasi kegiatan demi
perbaikan asuhan kebidanan yang diberikan, akan tetapi bidan masih
menggunakan pencatatan dan pelaporan secara manual, yang beresiko
terjadinya kehilangan, robek, dan basah pada buku pendokumentasian.
Penjadwalan untuk kunjungan ulang dilakukan setiap kunjungan ibu hamil
dan tertulis di buku KIA, agar kunjungan ibu hamil lebih terjadwal.
Sekalipun telah terlaksana dengan baik, terdapat beberepa poin dalam
hal pencatatan dan pelaporan di ruang bersalin yang perlu diperhatikan, yakni
pada pelaksanaan pendokumentasien bidan diharapkan teliti agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan pencatatan yang tidak sesuai dengan diagnosa pasien.
Memanfaatkan teknologi dalam melakukan pencatatan dan pelaporan
dikarenakan pada masa pandemi ini seminimal mungkin untuk kontak
langsung dengan orang/pasien dan juga tempat pelayanan kesehatan lain
banyak yang sudah menggunakan pencatatan dan pelaporan dengan teknologi.
Bidan juga bisa memanfaaatkan google form atau website untuk melakukan
pendaftaran pasien secara online. walaupun saat ini sudah dilakukan laporan
dengan emnggunakan e kohort tapi belum maksimal.

Anda mungkin juga menyukai