Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP INSOMNIA (GANGGUAN TIDUR)

PADA LANSIA

NAMA : UBAI DILLAH


PRODI : PSIK 2 B
MK : EBP
NIM : 1019031146

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Faletehan
Oktober 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah swt, atas rahmat dan hidayahnya yang diberikan
sehingga penulisan Literatur Review ini dapat diselesaikan. Literatur Review dengan
judul “Pengaruh Aromaterapi Terhadap Insomnia Pada Lansia Dan Anak-anak”.
Disiapkan untuk tugas EBP. Dalam penyelesaian Literatur Review ini, berkat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak, Literatur Review mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Ns. Dewi Rahmawati, S.Kep., M.Kep selaku dosen EBP dan Penulisan Ilmiah, Ibu Ns.
Nilla, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing, Orang Tua dan Teman-teman.

Saya sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, saya sangat mengharap adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penulisan Literatur Review yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Saya berharap
Literatur Review yang sederhana ini dapat memberi manfaat.

Penulis
DAFTAR PUSTAKA

1. I Gusti Ayu Diah Sasmitha Dewi1, I Nyoman Asdiwinata2, I Made Arisusana3


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali1: PENGARUH AROMA
TERAPI LAVENDER (LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TERHADAP
INSOMNIA PADA LANSIA BANJAR TANGTU PUSKESMAS II DENPASAR
TIMUR

2. Ni Made Sumartyawati1 , Febriati Astuti2 , Dwi Rizki Susmitha3 1,2)Staf


Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram 3) Mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Mataram Email : langitku240615@gmail.com AROMATERAPI
MAWAR TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI BALAI SOSIAL
LANJUT USIA MANDALIKA NTB

3. Keyhanmehr 1 , M. Movahhed 1 , S.Sahranavard 2 , L. Gachkar 3 , M. Hamdieh 4


, Sh. Afsharpaiman 5 * , H. Nikfarjad 6. PENGARUH AROMATERAPI
DENGAN ROSA DAMASCENA MINYAK ATSIRI TERHADAP KUALITAS
TIDUR PADA ANAK

4. Ezgi Karadag, Sevgin Samancioglu, Dilek Ozden dan Ercan Bakir.


PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP KUALITAS TIDUR DAN
KECEMASAN PASIEN.

5. Dian Sari¹, Devid Leonard² 1Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Dharma Landbouw
Padang dian_sari83@yahoo.co.id. 2Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan STIKes Dharma Landbouw Padangdevidleonard.12@gmail.com.
http://doi.org/10.22216/jen.v3i1.2433.
PENGARUH AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI WISMA
CINTA KASIH.

6. Sagung P Maharani1), Wiyono Hadi2), Prettysun A Mellow3).


TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA LANJUTAN DI GRIYA SANTO
YOSEF DAN PANTI SURYA SEBELUM DAN SETELAH PENGOBATAN
AROMATERAPI LAVENDER.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Latar Belakang Masalah Penuaan adalah proses yang dinamis dan
kompleks yang dihasilkan oleh perubahan – perubahan sel, fisiologis, dan
psikologis. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa usia lanjut
meliputi usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59 tahun, lanjut
usia (elderly) yaitu kelompok usia 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu
kelompok usia 75-90 tahun, usia sanMgat tua (very old) yaitu kelompok usia
diatas 90 tahun (Suyoko, 2014). Usia lanjut sangat berkaitan dengan berbagai
perubahan akibat proses menua seperti perubahan anatomi/fisiologis, berbagai
penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan, serta pengaruh
psikososial pada fungsi organ (Wulandari, 2012).
Bertambahnya populasi lansia berdampak pada kondisi lansia yang mudah
stress dan susah tidur (Insomnia). Insomnia adalah gangguan tidur paling sering
terjadi pada lanjut usia, yang ditandai dengan ketidak mampuan untuk mengawali
tidur, mempertahankan tidur, bangun terlalu dini atau tidur yang tidak
menyegarkan. Apabila kebutuhan tidur seseorang tidak terpenuhi, maka akan
mempengaruhi fungsi sistem saraf pusat. Keadaan siaga yang berkepanjangan
dikaitkan dengan pikiran yang progresif bahkan dapat menyebabkan prilaku
abnormal dari sistem saraf (Ariani, 2012).
Pada studi epidemiologi prevalensi insomnia pada usia lanjut sekitar 6%-
8% pada 2 populasi umum, dan lebih dari 50% lanjut usia mengeluh kesulitan
waktu tidur malam hari (Astuti, 2009).
Seorang lansia akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai tidur serta
memiliki waktu sedikit untuk tidur nyenyak dan pemenuhan kebutuhan tidur
secara kualitas menurun.
Menurut Astuti (2011) Kualitas tidur adalah ukuran dimana seseorang
mendapatkan kemudahan untuk memulai tidur, mampu mempertahankan tidur,
dan merasa rileks setelah bangun dari tidur. Untuk mendapatkan kualitas tidur
yang maksimal biasanya lansia menggunakan obat sedatif secara berlebihan
sehingga timbul beberapa efek samping. Cara yang dapat digunakan untuk
menanggulangi masalah tidur untuk meminimalisir adanya efek samping adalah
dengan pengobatan non farmakologi. Salah satunya aromaterapi sebagai terapi
relaksasi (Kurnia, 2001).
Aromaterapi merupakan proses penyembuhan kuno yang berasal dari
unsur-unsur nabati dikenal sejak beberapa ribu tahun yang lampau (Primadiati,
2002).
Aromaterapi dapat meningkatkan metabolisme serta memberikan efek rileksasi.
Para psikolog berpendapat bahwa bau dapat memberikan efek menenangkan dan
memberikan pembelajaran emosional, persepsi sadar, serta keyakinan. Beberapa
peneliti telah banyak meneliti manfaat dari aromaterapi untuk kualitas tidur. Pada
tahun 2009, Kurnia melakukan penelitian aromaterapi bunga lavender
memperbaiki kualitas tidur pada lansia, didapatkan peningkatan kualitas tidur
sebesar 44 %. Penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan aromaterapi
mawar karena pada mawar mengandung geraniol, limonene, zat sitrat, sitronelol,
linalool, nerol, 3 eugenol, feniletialkohol, farnesol. Geraniol dan linalool
berkhasiat sebagai anti depresan sehingga dapat membuat jiwa menjadi tenang
dan meningkatkan mood (Koensoemardiyah, 2009).
Penelitian ini dilakukan untuk dijadikan sebagai pembanding dalam sebuah
pemberian aromaterapi untuk pengobatan non farmakologis.
Insomnia pada lansia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu dari factor status
Kesehatan, penggunaan obat – obatan, kondisi lingkungan, stress psikologi,diet
atau nutrisi, gaya hidup menyumbangkan pada insomnia usia lanjut. Insomnia
pada lansia juga dihubungkan dengan penurunan memori, konstrasi tergganggu
dan perubahan kinerja fungsional perubahan yg sangat menonjol yaitu terjadi
penurunan globang alva dan meningkatnya frekuseni terbangun dimalam hari.
Dampak insomnia pada lansia misalnya : mengantuk berlebihan di siang hariSiang
hari, gangguan atensi dan memory, mut, depresi, sering terjatuh, pengguanaan
hipnotik yang tidak semestinya dan penurunan kualitas hidup.
Upaya yg dapat dilakukan untuk mengurangi akibat dari insomnia pada
lansia diperlukan upaya penanganan yang tepat untuk mengatasinya.
Cara yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia antara lain : terapi
farmakologi dan terapi non farmakologi.
Terapi farmakologi dapat dilakukan dengan pemberian obat tidur. Terapi
non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengatasi insomnia pada lansia
antara lain terapi rekreasi, terapi music, pijat aromaterapi, yoga, relaksasi
progresif, meditasi dan aromaterapi.
Aromaterapi merupakan Teknik relaksasi menggunakan konsentrasi
minyak esensial dari tumbuhan, sekalipun metode yg digunakan, tergolong
sederhana, namun terapi ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan
metode penyembuhan yang lain seperti biaya yang dikeluarkan relatif murah, bisa
dilakukan diberbagai tempat dan keadaan, cara pemakaian tergolong praktis dan
efesien, efek yang ditimbulkan tergolong cukup aman bagi tubuh dan khasiatnya
pun terbuti cukup manjur dan tidak kalah dengan metode terapi lain. Berbagai
macam cara digunakan dalam melakukan teknik dengan aromaterapi salah satunya
adalah dengan cara inhalasi yaitu menghirup minyak aromaterapi dan ini
merupakan cara penyembuhan yang paling cepat.
Aromaterapi terdiri dari beberapa jenis diantaranya jasmin, kenanga,
lemon, mawar, peppermint, camomile, clary sage, cypress, eucalyptus, grappefuit,
lavender, tea tree dll.

B. Tujuan penulisan
Tujuan dilakukan yaitu untuk mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap insomnia pada
lansia

BAB II
A. Pertanyaan Klinis
Buat pertanyaan klinis dari fenomena masalah yang ditemukan?
Apakah pemberian aroma terapi paa lansia daoat mengurangi tingkat insomnia?

B. Tabel PICO
Isi format PICO ini berdasarkan pertanyaan klinis yang dibuat
Analisis
P (Problem/Populasi) Lansia yang mengalami gangguan tidur
I (Intevention/Intervensi kep) Pengaruh pemberian aromaterapi pada
lansia
C (Compare/Pembanding) Tidak ada pembanding
O (Outcome/Hasil yang diharapkan Menurunkan tingkat insomnia pada
lansia

C. Tabel penelusuran jurnal


Isikan kata kunci, web data based dan berapa jurnal yang relevan pada link yang
diperoleh
Kata kunci DOAJ Garuda Scholar
Insomnia 2 Journals 0 62,100 Artikel
2,997 Artikel
Aromaterapi 28 Artikel 0 2,940 Artikel

D. Critical appraisal Baca artikel ilmiah yang diperoleh dengan teknik skimming,
scanning dan highlight, lakukan Analisa pada artikel yang didapat dan masukkan pada
format dibawah ini :

Argumen Riset 1

NO Critical Appraisal (Valaidity, Important, Applicability)


.
1. Nama peneliti :I Gusti Ayu Diah Sasmitha Dewi1, I Nyoman Asdiwinata2, I
Made Arisusana3 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali1

Tahun : 2017

Alamat web : -

Tahun terbit jurnal : Desember 2017

Judul penelitian : PENGARUH AROMA TERAPI LAVENDER (LAVANDULA


ANGUSTIFOLIA) TERHADAP INSOMNIA PADA LANSIA BANJAR TANGTU
PUSKESMAS II DENPASAR TIMUR

Tujuan penelitian :Untuk mengetahui pengaruh aroma terapi lavender (lavandula


angustifolia) terhadap insomnia pada lansia.

Metode penelitian :1. Rancangan peneltian Quasi Experiment


2. Jumlah sampel sebanyak 22 orang sampel, dengan 11 orang
sampel sebagai kelompok perlakuan dan 11 orang sebagai kelompok control.
3. Prosedur analisis dalam penelitian ini proses pengolahan
data mengikuti langkah - langkah sebagai berikut editing, coding, entery data dan
klininf atau tabulasi.

HASIL PENELITIAN :
 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan rata-rata skor tingkat insomnia lansia
pada kelompok perlakuan sebelum diberikan aroma terapi lavender adalah
13,73 termasuk kategori tinggi dengan nilai minimum 11 dan maximum 18.
Hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata
skor tingkat insomnia pre test adalah diantara 12.13 sampai dengan 15.32.
Rata-rata skor tingkat insomnia lansia pada kelompok kontrol pre test adalah
13.45 termasuk kategori tinggi dengan nilai minimum 8 dan maximum 20. Hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata skor
tingkat dimensia pre test adalah diantara 10.97 sampai dengan 15.94.
 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan rata-rata skor tingkat insomnia lansia
pada kelompok perlakuan setelah diberikan aroma terapi lavender adalah 6,36
termasuk kategori rendah dengan nilai minimum 4 dan maximum 9. Hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa rata-rata skor
tingkat insomnia pre test adalah diantara 5,35 sampai dengan 7,37. Rata-rata
skor tingkat insomnia lansia pada kelompok kontrol post test adalah 6,91
termasuk kategori rendah dengan nilai minimum 4 dan maksimum 10.

HASIL ANALISA DATA :


Hasil analisis pengaruh pemberian aroma terapi Lavender (Lavandula angustifolia)
dengan spray terhadap tingkat insomnia pada kelompok perlakuan dan pengaruh
pemberian aroma terapi Lavender (Lavandula angustifolia) dengan lilin terhadap
tingkat insomnia pada kelompok control Control
Pembahasan & Keimpulan :

Dalam penelitian didapatkan hasil bahwa terapi aromaterapi lavender menggunakan


spray ataupun lilin, dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia
Banyaknya manfaat yang ditimbulkan oleh pemberian aromaterapi lavender dapat
diaplikasikan dalam praktek keperawatan

Argumentasi 2
NO Critical Appraisal (Validity, Important, Aplicability)
.
1.
Nama Peneliti :Ni Made Sumartyawati , Febriati Astuti , Dwi Rizki Susmitha

Tahun :2017

Alamat Web :-

Tahun Terbit Jurnal :Desember 2017

Judul Penelitian :PENGARUH AROMATERAPI MAWAR TERHADAP KUALITAS


TIDUR LANSIA DI BALAI SOSIAL LANJUT USIA MANDALIKA NTB

Tujuan Penelitian :mengetahui apakah ada pengaruh aromaterapi mawar


terhadap kualitas tidur lansia

Metode Penelitian :
 Pra eksperimen dengan pendekatan one group pre test post design
 Sampel sebanyak 22 orang lansia yang mengalami gangguan tidur
 Tekhnik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling
dalam satu kelompok terdapat 5 - 6 orang dan aromaterapi diberikan
selama 3 hari berturut - turut dan lama pemberian selama 5 menit.
Hasil Penelitian :
 Kualitas tidur responden sebelum diberikan perlakuan aromaterapi
mawar. Mengalami kualitas tidur yang buruk, berjumlah 22 orang
responden.
semua responden diberikan aromaterapi dalam 1 kelompok terdapat 5 – 6
orangdan aroma terapi diberikan selama 3 hari berturut – turut dan lama
pemberian selama 5 menit.
 Kualitas tidur dan responden setelah diberikan perlakuan aromaterapi
mawar. Responden yang mengalami kualitas tidur kurang berjumlah 2
responden (9,09%)
Dan yang mengalami kualitas tidur cukup berjumlah 6 responden
(27,27%)
Dan yang mengalami kualitas tidur baik 14 responden (59,09%)
Pembahasan & Kesimpulan :

Penggunaan aromaterapi mawar untuk mengatasi kualitas tidur lansia sangat


berpengaruh, setelah diberikan aromaterapi mawar (minyak arteri) terjadi
peningkatan kualitas tidur,
Minyak arteri mawar dapat digunakan sebagai minyak pijat, inhalasi, produk
untuk mandi dan parfum, sehingga dapat di aplikasikan dengan mudah untuk
praktek keperawatan.

Argumentasi 3
NO. Critical Appraisal (Valaidity, Important, Applicability)

1. Nama Peneliti :AS Keyhanmehr, M. Movahhed, S. Sahranavard, L.


Gachkar, M. Hamdieh, Sh. Afsharpaiman , H. Nikfarjad

Tahun :2017

Alamat Web : (https://creativecommons.org/licenses/by-


nc/4.0.)

Tahun Terbit Jurnal : 27 Des 2017

Judul Penelitian : Pengaruh Aromaterapi dengan Rosa damascena


Minyak Atsiriterhadap Kualitas Tidur Pada Anak

Tujuan Penelitian :Tujuan Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui


Pengaruh Aromaterapi Dengan Rosa Damascena Minyak Atsiri Terhadap Kualitas
Tidur Pada Anak.

Metode Penelitian :
1. Esensial minyak dibeli dan dievaluasi mengggunakan GC/ ms,
untuk menemukan dosis yang tepat, studi serupa dipertimbangkan
dan persiapan dibuat dalam baris minyak {28.30} dan akhirnya
produk RD 10% dikemas dalam penetas kaca buram.
2. Anak – anak diskrining di 3 sekolah dan 3 taman kanak – kanak.
Kriteria iklusi adalah usia 5 sampai 12 tahun diagnosis gangguan
tidur oleh dokter.
3. Evaluasi dilakukan pada 30 anak gangguan tidur anak-anak
menghirup RD setelah tidur selama 2 minggu dan diikuti pada akhir
minggu pertama dan kedua.

Hasil Penelitian :
 Penelitian ini meneliti tentang pengaruh inhalasi RD pada anak –
anak dengan gangguan tidur dan menjukkan bawha RD efektif
terhadap ketahanan tidur, kesulitan bangun dipagi hari, mimpi
buruk dan bangun malam pada anak – anak.
 Hasil aromaterapi pada tidur siang tidak signifikan tetapi terlihat
nyata.
 Tidak ada perubahan yang signifikan pada kelelahan anak setelah
aromaterapi.

Pembahasan & Kesimpulan :

Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian kami. berbagai kebiasaan


tidur pada anak, perbedaan kondisi antara anak pra sekolah dan anak
sekolah jadi sarankan agar penelitian selanjutnya difokus kan pada satu
jenis gangguan tidur pada anak anak. Dengan kondisi serupa dan
menindaklanjuti hasil aromaterapi setidaknya selama dua minggu
intervensi berakhir. Penelitian menunjukkan bahawa hanya menghirup
minyak esensial yang menunjukkan efek signifikan dalam meningkatkan
kualitas tidur pada anak. Sehingga dapat diaplikasikan dipraktek
keperawatan.

Argumentasi 4
NO. Critical Appraisal (Valaidity, Important, Applicability)

1. Nama Peneliti : Ezgi Karadag, Sevgin Samancioglu, Dilek Ozden


dan Ercan Bakir.

Tahun :2015

Alamat Web :-

Tahun Terbit Jurnal :2015


Judul Penelitian :Pengaruh aromaterapi terhadap kualitas tidur dan
kecemasan pasien.

Tujuan Penelitian :mengetahui pengaruh minyak esensial lavender


terhadap kualitas tidur dan tingkat kecemasan pasien di ICU coroner.

Metode Penelitian :
1. Penlitian secara acak
2. Sebanyak 60 pasien, 30 untuk intervensi 30 kelompok control
66,7% laki-laki dan 33,3% perempuan
3. Pasien kemlompok control dberikan hanya kuesioner untuk
karakteristik sosiodemografi dan penyakit skala BAI dan PSQI
tanpa pemberian minyak lavender.skala yang sama diulangi untuk
setiap pasien setelah 15 hari
4. Kelompok intervensi menggunakan minyak esencial lavender
selama 15 hari secara total yang di tentukan berdarkan durasi
perawatan itensif rata-rata pasien yang dirawat diunit tempat
penelitian dilakuakan, rata-rata 5-15 hari

Hasil Penelitian :Ketika skor PSQI dan BAI antara kelompok kontrol
sebelum dan sesudah intervensi dibandingkan, perbedaan dalam perubahan
ditemukan signifikan secara stastistik dalam mendukung kelompok
intervensi , perbedaan yang signifikan ditemukan anatara nilai pretes dan
prostes PSQI setelah intervensi armomaterapi, skor rata – rata PSQI dan
BAI menurun secara signifikan dengan kata lain, tingkat kecemasan
menurun.

Pembahasan dan Kesimpulan :

Efek minyak esensial lavender belum diteliti di turki, aromaterapi perlu


diraba dengan cara yang berbeda, sampel berbeda dan lebih besar dan
bahwa data bukti ditransfer ke praktek keperwatan, oleh karena itu
diperlukan lebih banyak studi yang dilakukan dibidang ini.
Efek jangka pendek minyak esensial lavender telah dievaluasi, oleh karena
itu temuan yang diperoleh valid untuk efek jangka pendek minyak esensial
lavender terhadap kualitas tidur dan kecemasan.
Diunit perawatan koroner, gangguan tidur dan kecemasan merupakan
faktor penting yang memengaruhi kesjahteraan pasien . perawat memliki
tanggung jawab yang benar karena mereka mengakibatkan waktu lama
dengan pasien , sebagai perawatan non-invasif, murah, mudah diterapkan,
hemat biaya. Intervensi perawatan independen dan sesuai untuk pasien
jantung, minyak esensial lavender dapat di aplikasikan di unit perawatan
intensif ljhg4f
Argumentasi 5
NO. Critical Appraisal (Valaidity, Important, Applicability)

1.
Tahun :2017.

Alamat Web :http://doi.org/10.22216/jen.v3i1.2433

Tahun Terbit Jurnal : 03, 10 2017

Judul Penelitian :Penaruh Aromaterapi Lavender terhadap kualitas


tidur lansia di wisma cinta kasih

Tujuan Penelitian :Mengetahui pengaruh aroma terapi terhadap


kualitas tidur lansia

Metode Penelitian :
1. Jenis penelitian ini adalah kuantitaif dengan design Quasi
Eksperimen (eksperimen semu) dengan menggunakan
rancanganone group pretest-posttest. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh
2. Populasinya 40 lansia dana sampel sebanyak 30 lansia dengan
inkusi :
 Lansia yang mengalami insomnia di wirma cinta kasih
 Lansia yang tidak menglami masalah pada indra penciuman
 Analisa data dengan Analisa univariat dan boivariat

Metode Penelitian ;

1. Analisa univariat
 Kualitas tidur sebelum di berikan aroma terapi lavender Berdasarkan
hasil penelitian didapatkan 30 (100%) responden mengalami kualitas
tidur buruk sebelum diberikan aroma terapi lavender. Karakteristik
responden yang berdasarkan hasil tertinggi berjenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 22 orang (73,3 %) dan dalam batasan
lanjutan usia (60-75 tahun) yaitu sebanyak 19 orang (63,3 %).
 Kualitas tidur sesudah di berikan aroma terapi lavender Berdasarkan
hasil penelitian setelah diberikan aromaterapi lavender pada lansia,
didapatkan yang mengalami kualitas tidur baik sebanyak 12 (40%)
responden, sedangkan yang menagalami kualitas tidur buruk
sebanyak 18 (60%) responden.
2. Analisa bivariat
 Hasil penelitian diketahui bahwa didapatkan adanya peningkatan
pada kualitas tidur. Pada hasil uji Paired T-tes dengan nilai p=0,000
maka p≤0,05 yang artinya secara signifikan menunjukan hipotesa
diterima dan terdapat perubahan yang bermakna terhadap
penurunan kualitas tidur buruk pada lansia yang telah diberikan
aroma terapi lavender selama 7 hari berturut-turut. Sehingga, terjadi
perubahan dari kualitas tidur buruk menjadi kualitis tidur baik dari
sebanyak 76,3% menjadi 30,1 %.

Pembahasan dan Kesimpulan :

Dalam penelitian didapatkan hasil bahwa terapi aroma lavender dapat


menurunkan kesecmasan pada lansia, kecemasan tersebut akan
mempengaruhi pola tidur lansia, terapi aromaterapi yang diberikan
menggunakan tungku pemanasan dan dilakukan selama 7 hari sangat
efektif dan dapat diaplikasikan pada paraktek keperawatan.

Argumentasi 6
NO. Critical Appraisal (Valaidity, Important, Applicability)
Alamat Web :-
1.
Tahun Terbit Jurnal :2 April 2020

Judul Penelitian :TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA


LANJUTAN DI GRIYA SANTO YOSEF DAN PANTI SURYA
SEBELUM DAN SETELAH PENGOBATAN AROMATERAPI
LAVENDER

Tujuan Penelitian :Mengetahui tingkat insomnia pada lansia di griya


santo Yosef dan panti surya sebelum dan setelah pengobatan aroma terapi
lavender

Metode Penelitian :
 Desain penelitian quati eksperimen oleh kelompok perlakuan
dan kontrol, kelompok perlakuan diberikan aroma terapi
lavender sedangkan kelompok control tidak diberikan
aromaterapi melainkan plarebo
 Rancangan penelitian ini bagi menjadi 2 keompok yaitu :
Kelompok perlakuan 21 responden dan kelompok control 21
responden dengan demikian total responden adalah 42
responden
Setelah satu minggu pengobatan derajat insomnia diluar kembali dengan
kuesioner yang sama diawal sebelum pengobatan, adanya penurunan drajat
insomnia dari yang awalnya berat menjadi ringan dan ringan menjadi tidak
insomnia, pada kelompok control ditemukan adanya penurunan skor
insomnia, namun meraih dalam derajat yang sama seperti awal sebelum
dirawat selama seminggu

Pembahasan dan Kesimpulan :

Dalam penelitian menunjukkan aromaterapi yang dihirup para penderita


insomnia menimbulkan efek relaksasi dan penenang, sehingga aromaterapi
dapat berperan dalam meningkatkan kualitas tidur, juga dapat menangani
kondisi insomnia dan menurunkan derajat insomnia yang terjadi, cara ini
efektif di aplikasikan dalam praktek keperawatan.
BAB III
ANALISIS DAN KESIMPULAN

A. Analisis Kesimpulan
Intervensi berbasis ebp dapat diterapkan di indoenesia, karena banyak manfaat dan
pengetahuan yang kita dapat dan analisis jurnal ini, mungkin kendala pertemuan ini
seseorang apakah ingin dijadikan sampel sebagai bahan percobaan penelitian ini.

B. Kesimpulan
Dari berbagai jurnal yang di analisis didapatkan rata – rata pemberian aroma terapi, baik
metode semprot, lilin dan inhalasi berpengaruh dalam meningkatkan kualitas tidur baik
pada lansia, anak – anak maupun pasien dirawat inap unit intensif. Pemberian aromaterapi
juga dapat mengurangi gangguan kecemasan
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

1. I Gusti Ayu Diah Sasmitha Dewi1, I Nyoman Asdiwinata2, I Made Arisusana3


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali1: PENGARUH AROMA
TERAPI LAVENDER (LAVANDULA ANGUSTIFOLIA) TERHADAP
INSOMNIA PADA LANSIA BANJAR TANGTU PUSKESMAS II DENPASAR
TIMUR

2. Ni Made Sumartyawati1 , Febriati Astuti2 , Dwi Rizki Susmitha3 1,2)Staf


Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mataram 3) Mahasiswa Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Mataram Email : langitku240615@gmail.com AROMATERAPI
MAWAR TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI BALAI SOSIAL
LANJUT USIA MANDALIKA NTB

3. Keyhanmehr 1 , M. Movahhed 1 , S.Sahranavard 2 , L. Gachkar 3 , M. Hamdieh 4


, Sh. Afsharpaiman 5 * , H. Nikfarjad 6.
(https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0.)
PENGARUH AROMATERAPI DENGAN ROSA DAMASCENA MINYAK
ATSIRI TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA ANAK.

4. Ezgi Karadag, Sevgin Samancioglu, Dilek Ozden dan Ercan Bakir.


PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP KUALITAS TIDUR DAN
KECEMASAN PASIEN.

5. Dian Sari¹, Devid Leonard² 1Program Studi S1 Keperawatan, STIKes Dharma Landbouw
Padang dian_sari83@yahoo.co.id. 2Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan STIKes Dharma Landbouw Padangdevidleonard.12@gmail.com.
http://doi.org/10.22216/jen.v3i1.2433.
PENGARUH AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI WISMA
CINTA KASIH.

6. Sagung P Maharani1), Wiyono Hadi2), Prettysun A Mellow3).


TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA LANJUTAN DI GRIYA SANTO
YOSEF DAN PANTI SURYA SEBELUM DAN SETELAH PENGOBATAN
AROMATERAPI LAVENDER.

Anda mungkin juga menyukai