Disusun oleh
NIM : P1337420920144
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Topik
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur.
3.2. Sub Topik
Hidroterapi
3.3. Kelompok
Pasien di Ruang Nakula RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang
3.4. Tujuan Umum
3.6. Waktu
Penerapan EBP ini akan dilakukan pada tanggal 5 Oktober 2020 – 6 Oktober 2020.
3.7. Tempat
Penerapan EBP ini akan dilakukan di ruang nakula RSUD KRMT Wongsonegoro
Kota Semarang.
3.7. Setting
a. Alat
Alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan hidroterapi meliputi baskom besar,
termometer, timer, dan handuk kecil.
b. Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan hidroterapi adalah air hangat bersuhu
38 C-40 C.
3.9. Prosedur operasional tindakan yang digunakan
LAPORAN KEGIATAN
PENUTUP
5.1. Simpulan
Hidroterapi mampu menurunkan skor insomnia. Hal ini terjadi berdasarkan fisiologi
bahwa pada daerah kaki terdapat syaraf - syaraf kulit yaitu flexusvenosus dari
rangkaian syaraf ini stimulasi diteruskan ke kornus posterior kemudian dilanjutkan ke
medulla spinalis, ke radiks dorsalis, selanjutnya ke ventro basal thalamus dan masuk
ke batang otak yang tepatnya didaerah raafe bagian bawah pons dan medulla disinilah
terjadi efek sofarifik (ingin tidur).
5.2. Saran dan Rencana Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil penerapan EBNP, peneliti memberikan saran untuk pelayanan
kesehatan, keilmuan keperawatan, dan penelitian selanjutnya. Adapun saran tersebut
adalah sebagai berikut :
Aji, P. T. (2016). Efektivitas Kombinasi Terapi Rendam Kaki Air Hangat dan Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Penumping Surakarta PENUMPING SURAKARTA.
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Annurohim, I. P. (2016). Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Tidur Pada Lanjut Usia
Bedasarkan Jenis Kelamin. Jurnal Keperawatan 1(1), 1-11.
Damayanti. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Hidrotereapi Rendam Air Hangat pada Penderita Hipertensi Di Desa Kebondalem
Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Jurnal STIKES Citra Husada Semarang.
Hardono, et al. (2019). Rendam Kaki dengan Air Hangat Salah Satu Terapi yang
Mampu Mengatasi Insomnia Pada Lansia. Jurnal Kesehatan Holistik, 13(1), 62-68
Harnani, Y., & Axmalia, A. (2017). Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat
Efektif Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia. Jurnal Kesehatan
Komunitas, 3(4), 129–132.
Ilkafah. (2016). Obat Anti Hipertensi Dan Terapi Rendam Air Hangat Di Wilayah Kerja
Puskesmas Antara Tamalanrea Makasar. Pharmacon, 5(2), 228–235.
Kemenkes RI. (2015). Infodatin Lansia.
Lalage, Z. (2015). Hidup Sehat Dengan Terapi Air. Klaten: Abata Press.
Lendengtariang, C., Wungouw, H., & Hamel, R. S. (2018). Pengaruh terapi rendam air
hangat pada kaki terhadap insomnia pada lansia di kelurahan Angges Kecamatan
Tahuna Barat. Jurnal keperawatan, 6(2).
Prananto, A. E. (2016). Pengaruh Masase Kaki Dan Rendam Air Hangat Pada Kaki
Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia. Doctoral Dissertation. Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Prastiyan, et al. (2019). Pengaruh Hidroterapi Kaki Dengan Air Hangat Terhadap
Kualitas Tidur Lansia yang Mengalami Insomnia di Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Mustika Dharma Provinsi Kalimantan Barat.
Proners, 4(1), 1-8
Sayekti, N., & Hendrati, L. (2015). Analisis risiko depresi, tingkat sleep hygiene dan
penyakit kronis dengan kejadian insomnia pada lansia. Jurnal FKM, 3(2).
Solechah, N., Masi, G. N. ., & Rottie, J. V. (2017). Pengaruh Terapi Rendam Kaki
Dengan Air Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan
Hipertensi di Puskesmas Bahu Manado. E-Journal Keperawatan, 5(1), 1–8.
Susanto, T. (2015). Terapi Air Putih Mengobati Berbagai Macam Penyakit. Yogyakarta:
Cahaya Atma.