Anda di halaman 1dari 3

Manifestasi Klinis

ILEUS
OBSTRUKTIF 1) Nyeri abdomen 1) Lokasi obstruksi
2) Muntah 2) Lamanya obstruksi
3) Distensi 3) Penyebabnya
Pengertian:
4) Kegagalan buang air besar 4) Ada atau tidaknya iskemia
gangguan pada aliran normal isi
usus sepanjang traktus intestinal atau gas (konstipasi). usus

Patofisiologi
Akumulasi gas
Pemeriksaan Diagnostik dan cairan
Etiologi
 Foto polos abdomen Komplikasi dalam lumen
a. Intususepsi Perlengketan, intususepsi,
letak obstruksi
 Pemeriksaan radiologi dengan volvulus, hernia dan tumor
b. Tumor dan neoplasma  Peritonitis
barium enema
c. Stenosis  Perforasi
 CT Scan Distensi
 Sepsis
d. Striktur  USG abdomen
 Syok Hipovolemik abdomen,spingter
e. Perlekatan (adhesi)  MRI, Angiografi ani eksterna tidak
f. Hernia  Pemeriksaan Laboratorium relaksasi
leukositosis Ekspalasi
g. Abses isi lambung
ke esofagus
Tekanan intra
Penatalaksanaan Medis lumen meningkat
Mual muntah
 Resusitasi
 Farmakologis
Tidak nafsu Merangsang Kontraksi otot
 Operatif
makan reseptor abdomen ke
nyeri diafragma
Relaksasi otot
diafragma
Tinja tertahan di Hospitalisasi
terganggu
usus dan sulit
keluar
Kehilangan H2O Intake kurang
dan elektrolit Intervensi pembedahan Ekspansi paru menurun

Resiko kekurangan Ketidakseimbangan Nyeri


Konstipasi Ansietas Pola nafas tidak efektif
volume cairan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

1. Kaji nyeri secara


1. Pertahankan intake dan 1. Monitor turgor kulit komprehensif
2. Berikan pijatan lembut 1. Identifikasi tingkat kecemasan keluarga
output yang akurat 2. Dorong nutrisi (Asi) Ibu
dipunggung jika bayi 2. Gunakan pendekatan yang
2. Observasi tingkat kesadaran 3. Pertahankan intake cairan
menangis menenangkan kepada keluarga
dan tanda-tanda syok 4. Auskultasi bising usus,
3. Kontrol lingkungan yang 3. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
3. Observasi vital sign palpasi abdomen
dapat mempengaruhi nyeri dirasakan selama prosedur
4. Beri penjelasan kepada 5. Monitor kulit kering, pucat,
4. Dengarkan respon keluarga dengan
keluarga pasien tentang dan perubahan pigmentasi. seperti suhu ruangan dan
pencahayaan. penuh perhatian
tindakan yang dilakukan :
pemasangan NGT dan puasa
5. Kolaborasi dengan medik
1. Kaji dan catat frekuensi, warna dan 1. Observasi tanda-tanda vital
pemberian terapi intravena 2. Observasi adanya tanda-tanda hipoksia
konsistensi feses
2. Auskultasi bising usus 3. Monitor hasil AGD
4. Beri posisi yang nyaman
3. Kaji adanya flatus dan distensi abdomen
5. Laksanakan program medik pemberian
4. Catat perkembangan baik maupun buruk terapi oksigen
5. Observasi tanda-tanda vital 6. Kaji status pernafasan
6. Kolaborasi dalam pemberian terapi pencahar 7. Beri posisi yang nyaman
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Huda Amin & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC. Edisi Revisi Jilid 2. Jogjakarta:
Mediaction

Betz, Cecily, L Dan Linda A. Sowden. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatric. Edisi
Ke-3.Jakarta: EGC

Ngastiyah. 2000. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC

Kartono, Darmawan. 2004. Penyakit Hisprung. Jakarta: Sagung Seto

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ke-3. Jakarta: Media
Aesulapius FKUI.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1991. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi Ke -2 .
Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai