A. Pengertian
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
metabolik (NANDA. 2009-2011). Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah suatu keadaan ketika
individu yang tidak puasa mengalami atau berisiko mengalami penurunan berat badan yang berhubungan dengan asupan yang
tidak adekuat atau metabolisme nutrien yang tidak adekuat untuk kebutuhan metabolik (Lynda Juall Carpenito, 2007).
B. Pathway
C.
Gastrointestinal
D.
Malnutrisi
E.
F.
Disfagia Gastritis Ggn. Usus halus
G. Makanan yang
H. tidak adekuat
Esofagus Respon Malabsorpsi Intake berlebihan &
masuknya
I. mucosa Terganggunya output kurang
basa kuat/ Intake dan output yang
J. lambung absorpsisatu menyebabakan
asam kuat
Nekrosis terhadap /banyak zat gizi Non balance intake tidak seimbang
K. iritasi pd dlm mukosa usus menyebabkan non
kolkuatifa dan output
L. lambung balance intake dan
output
Ketidakma- Risiko kelebihan
Ketidakmamp
mpuan nutrisi
Ketidakmampuan uan untuk Kekurangan nutrisi
menelan
untuk mencerna mengabsorpsi dalam tubuh
makanan
makanan nutrient
Akumulasi lemak
pd seluruh jaringan Kesiapan meningkatkan
Ggn. Menelan dan adiposa nutrisi
Ketidakseimba- obesitas
ngan nutrisi:
kurang dari
kebutuhan
C. pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah :
Kadar total limfosit
Albumin serum
Zat Besi
Transferin serum
Kreatinin
Hemoglobin
Hematokirit
Keseimbangan nitrogen
Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan risiko status nutrisi buruk meliputi
penurunan hemoglobin dan hematokrit, peneurunan nilai limfosit, penurunan albumin
serum < 3,5 gr/dl, dan peningkatan/penurunan kadar kolesterol (Mubarak, 2008).
D. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian nutrisi penting khususnya bagi klien yang berisiko masalah nutrisi yang
berhubungan dengan stress, penyakit, hospitalisasi, kebiasaan gaya hidup, dan faktor –
faktor lain. Pusat pengkajian nutrisi sekitar empat area pokok :
1. Pengukuran Fisik Dan Antropometri
Pengukuran fisik meliputi, tinggi badan dan berat berat badan. Pengukuran antropometri
sistem pengukuran ukran dan ssunan tubuh dan bagian khusus tubuh. Pengukuran
antropometri yang membantu dalam mengidentifikasi masalah nutrisi termasuk
perbandingan ketinggian untuk lingkar pergelangan tangan, lingkar lengan bagian tengah
atas.
2. Tes Laboratorium Dan Biokimia
Tes – tes dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan, fungsi hati, fungsi
ginjal, dan adanya penyakit. Tes biasanya diguakan untuk mempelajari status nutrisi
termasuk ukuran protein plasma seperti albumin, transferin, retinol yang mengikat
protein, total kapasitas ikatan zat besi, dan hemoglobin. Tes – tes lain digunakan untuk
menentukan status nutrisi termasuk ukuran imunitas, seperti penundaan sensitivitas
kutaneus, dan ukuran metabolism protein.
3. Riwayat Diet Dan Kesehatan
Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan cairan klien, sebaik informasi
tentang pilihan, alergi, masalah dan area yang berhubungan lainnya, seperti kemampuan
klien untuk memperoleh makanan. Selama mengkaji riwayat keperawatan perawat juga
menggabungkan informasi tentang tingkat aktivitas klien untuk menentukan kebutuhan
energy dan membandingkannya dengan asupan makanan.
Faktor yang mempengaruhi pola diet :
a. Status Kesehatan
b. Kultur Dan Agama
c. Status Sosioekonomi
d. Pilihan Pribadi
e. Faktor Psikologis
f. Alcohol Dan Obat
g. Kesalahan Informasi Dan Keyakinan Terhadap Makanan
4. Observasi Klinis
Seperti pada bentuk pengkajian keperawatan lain, perawat mengobservasi klien tanda –
tanda perubahan nutrisi. Karena nutrisi yang tidak tepat mempengaruhi semua system
tubuh, petunjuk malnutrisi dapat diobservasi selama pengkajian fisik.
e. diagnosis keperawatan
analisa data
Gastrointestinal
2. 1. berat badan 20% 1. Berat badan ideal Ketidakseimba-ngan Ketidakseimba-ngan
atau lebih di bawah 2. Tidak cepat kenyang nutrisi: kurang dari nutrisi: kurang dari
rentang berat badan setelah makan kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
ideal 3. Mampu memakan
2. cepat kenyang makanan dengan
setelah makan baik Ketidakmampuan
3. ketidakmampuan 4. Tidak diare menelan makanan,
memakan makanan Ketidakmampuanuntu
4. diare k mencerna makanan,
Ketidakmampuan
untuk mengabsorpsi
nutrient
Esofagus, masuknya
basa kuat/ asam kuat
Nekrosis kolkuatifa
Gastrointestinal
malnutrsi
4. 1. asupan kalsium diet 1. kalsium diet pada Risiko kelebihan nutrisi Risiko kelebihan nutrisi
pada anak rendah anak normal
2. anak dengan BMI 2.anak dengan BMI Intake berlebihan &
rendah normal output kurang
3. bayi diberi susu 3. pemberian asi menyebabakan Non
formula dicampur asi eksklusif pada bayi balance intake dan
output
malnutrsi
Kekurangan nutrisi
dalam tubuh
malnutrisi
Analisa masalah:
1. P: GANGGUAN MENELAN
E: Disfagia, Gastritis, Ggn. Usus halus
S: Ketidakmampuan menelan makanan
3. P: Obesitas
E: Intake berlebihan & output kurang menyebabakan Non balance intake dan output
S: Akumulasi lemak pd seluruh jaringan dan adipose
e. rencana keperawatan
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
G. IMPLEMENTASI
H. EVALUASI
1. Evaluasi Formatif (Merefleksikan observasi perawat dan analisis terhadap klien terhadap
respon langsung pada intervensi keperawatan)
2. Evaluasi Sumatif (Merefleksikan rekapitulasi dan sinopsis observasi dan analisis
mengenai status kesehatan klien terhadap waktu)
(Poer, 2012)
I. REFERENSI
Alimul H , A. Aziz. 2012. Buku Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Edisi 2. Jakarta :
Salemba Medika
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika
Barbara, Kozier. 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & Praktik Edisi
7 Volume 2. Jakarta : EGC
Carpenito-Moyet,Lynda Juall.2012.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 13. Jakarta:EGC
NANDA International. 2012.Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014.Jakarta: EGC
Nurjanah, Eka. 2011. Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar Manusia Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi. (Online). Available :
https://id.scribd.com/doc/71772037/LP-nutrisi (Diakses pada tanggal 24 Agustus 2015
pukul)
Nurarif, A.H, Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis
Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta: Media Action Publishing
Mubarak, Wahit Iqbal.2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : teori dan alikasi dalam
praktik. Jakarta: EGC
Potter, Patricia A., Perry, Anne G.2010.Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 3.Jakarta:
Salemba Medika
Potter, Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses, dan Praktik, Edisi
4.Jakarta: EGC
Tarwoto, Wartonah.2006.Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 9. Jakarta : EGC