DISUSUN OLEH :
RAHMAT ARIFIAN PUTERA
211133029
Pontianak, ......................................
Mahasiswa/i
................................................ ................................................
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah jumlah semua interaksi antara suatu organisme dan
makanan yang dikonsumsinya. Dengan kata lain, nutrisi adalah sesuatu yang
dimakan seseorang dan bagaimana tubuh menggunakannya. Zat gizi adalah zat
organik dan anorganik yang dijumpai dalam makanan dan dibutuhkan untuk
fungsi tubuh. Manusia memerlukan zat gizi esensial dalam makanan untuk
pertumbuhan dan untuk memelihara semua jaringan tubuh dan fungsi normal
semua proses tubuh. (Kozier, 2010)
Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah
substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 : 1116).
Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,
membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses
kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008:27).
2. Gangguan Menelan
a. Gangguan Fase esofagus
1) Menolak makan
2) Nyeri uluhati
3) Hiperekstensi kepala
4) Bangun malam karena mimpi buruk
5) Terlihat bukti kesulitan menelan
6) Regurgitasi isi lambung
7) Menelan berulang
8) Pembatasan volume
9) Muntah
Akumulasi lemak
Ggn. Menelan pd seluruh Kesiapan
jaringan dan meningkatkan nutrisi
E. Penatalaksanaan Medis
a. Nutrisi enteral
Nutrisi enteral juga disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan
apabila klien tidak mampu menelan makanan atau mengalami gangguan pada
saluran pencernaan atas dan transport makanan ke usus halus terganggu.
Pemberian makanan lewat enteral diberikan melalui slang nasogastrik dan slang
pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang gastrostomi atau
yeyunostomi.
b. Nutrisi parenteral
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein,
elektrolit, vitamin dan unsur renik, semuanya ini memberikan semua kalori yang
dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya dimasukkan ke
vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah klien.
(Nurjanah, 2011)
II. KONSEP KEPERAWATAN
a) Pengkajian
1. Pengukuran Fisik Dan Antropometri
Pengukuran fisik meliputi, tinggi badan dan berat berat badan. Pengukuran
antropometri sistem pengukuran ukran dan ssunan tubuh dan bagian khusus
tubuh. Pengukuran antropometri yang membantu dalam mengidentifikasi masalah
nutrisi termasuk perbandingan ketinggian untuk lingkar pergelangan tangan,
lingkar lengan bagian tengah atas.
2. Tes Laboratorium Dan Biokimia
Tes – tes dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keseimbangan cairan,
fungsi hati, fungsi ginjal, dan adanya penyakit. Tes biasanya diguakan untuk
mempelajari status nutrisi termasuk ukuran protein plasma seperti albumin,
transferin, retinol yang mengikat protein, total kapasitas ikatan zat besi, dan
hemoglobin. Tes – tes lain digunakan untuk menentukan status nutrisi termasuk
ukuran imunitas, seperti penundaan sensitivitas kutaneus, dan ukuran metabolism
protein.
3. Riwayat Diet Dan Kesehatan
Riwayat diet berfokus pada kebiasaan asupan makanan dan cairan klien,
sebaik informasi tentang pilihan, alergi, masalah dan area yang berhubungan
lainnya, seperti kemampuan klien untuk memperoleh makanan. Selama mengkaji
riwayat keperawatan perawat juga menggabungkan informasi tentang tingkat
aktivitas klien untuk menentukan kebutuhan energy dan membandingkannya
dengan asupan makanan.
b) Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidak Mampuan Menelan
2. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan Gangguan Mobilitas Fisik
3. Resiko Jatuh berhubungan dengan Gangguan Mobilitas Fisik
c) Intervensi Keperawatan