Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlU
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan, mencerna
makanan, ketidakmampuan mengabsorpsi nutrient
2. PROMOSI BERAT BADAN Terapeutik
Observasi 1. Berikan perawatan mulut sebelum
1. Identifikasi kemungkinan penyebab BB pemberian makan, jika perlu
kurang
2. Sediakan makan yang tepat sesuai kondisi
2. Monitor adanya mual dan muntah
3. Monitor jumlah kalorimyang dikomsumsi pasien( mis. Makanan dengan tekstur
sehari-hari halus, makanan yang diblander, makanan
4. Monitor berat badan cair yang diberikan melalui NGT atau
5. Monitor albumin, limfosit, dan elektrolit Gastrostomi, total perenteral nutritition
serum sesui indikasi)
Edukasi: 3. Hidangkan makan secara menarik
1. Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi, 4. Berikan suplemen, jika perlu
namuntetap terjangkau 5. Berikan pujian pada pasien atau keluarga
2. Jelaskan peningkatan asupan kalori yang
untuk peningkatan yang dicapai
dibutuhkan
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
2.Kolaborasi pemberian obat antispasmodic/ spasmolitik
3.Kolaborasi pemberian
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Konstipasi b.d penurunan motilitas gastrointestinal, kelemahan
otot abdomen, ketidakcukupan asupan serat
Outcome: Terapeutik
Intervensi Keperawatan: 1. Anjurkan diet tinggi serat
1. Manajemenkonstipasi 2. Lakukan massase abdomen, jika perlu
Observasi 3. Berikan enema atau irigasi, jika perlu
1. Periksa tanda dan gejala konstipasi
Edukasi
2. Periksa pergerakan usus, karakteristik feses 1. Jelaskan etiologi masalah dan
(konsistensi, bentuk, volume danwarna) alsantindakan
3. Identifikasi faktor resiko konstipasi(obat- 2. Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika
obatan, tirah baring dan dietrendah serat) tidak ada kontraindikasi
4. Monitor tanda dan gejala ruptur ususdan 3. Latih buang air besar secara teratur
atau peritonitis 4. Ajarkan cara mengatasi konstipasi /impaksi
Kolaborasi
• Konsultasi dengan tim medis
tentangpenurunan peningkatan frekuensi
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Konstipasi b.d penurunan motilitas gastrointestinal, kelemahan
otot abdomen, ketidakcukupan asupan serat
2. Manajemen eliminasifekal (1.04151) Edukasi
Observasi • Jelaskan jenis makanan yang membantu
• Identifikasi masalah usus dan penggunaan meningkatkan keteraturan peristalticusus
obat pencahar • Anjurkan meningkatkan aktivitas
• Identifikasi pengobatan yang berefek pada fisiksesuai toleransi
kondisi gastrointestinal • Anjurkan pengurangan asupan makanan
• monitor BAB (warna, frekuensi, konsistensi, yang meningkatkan pembentukan gas
volume) • Anjurkan makanan yang tinggi serat
• monitor tanda gejala konstipasi atau impaksi • Anjurkan meningkatkan asupan
cairan jika tidak ada kontraindikasi
Terapeutik:
• berikan air hangat setelah makan Kolaborasi
• jadwalkan waktu defekasi kolaborasi pemberian obat suposutorialanal
• sediakan makanan tinggi serat jika perlu
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nyeri akut/ kronis b.d Agen pencedera fisiologis
Outcome: Tingkat Nyeri Menurun (L.08066) Terapeutik
Intervensi Keperawatan 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
1. Manajemen Nyeri
Observasi mengurangi rasa nyeri (mis. terapi musik,
1. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
intensitas nyeri 2. Control lingkungan yang memperberat
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan pencahayaan, kebisingan)
memperingan nyeri 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer
yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan analgetik
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nyeri akut/ kronis b.d Agen pencedera fisiologis
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nyeri akut/ kronis b.d Agen pencedera fisiologis
Terapeutik
2. PEMBERIAN ANALGETIK (I.08243)
1. Diskusikan jenis analgesik yang disukai
Observasi
1. Identifikasi karakteristik nyeri (mis. untuk mencapai analgesia optimal, jika
Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, perlu
intensitas, frekuensi, durasi) 2. Dokumentasikan respon terhadap efek
2. Identifikasi riwayat alergi obat analgesic dan efek yang tidak diinginkan
3. Identifikasi kesesuaian jenis analgesik
(mis. Narkotika, non-narkotika, atau
NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri Edukasi
4. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan Jelaskan efek terapi dan efek samping obat
sesudah pemberian analgesik
5. Monitor efektifitas analgesik Kolaborasi:
•
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesik, sesuai indikasi