Anda di halaman 1dari 14

ASKEP CA GINJAL

DEFINISI

Kanker Ginjal atau kanker ginjal tersusun dari kata kanker atau kanker yang berarti istilah awam yang dig
unakan untuk seni pelbagai bentuk penyakit keganasan dan ginjal atau ginjal yang berarti pecandu organ
retroperitoneal yang terletak pada dinding perut belakang dalam wilayahlumbalis, fungsi ginjal berhubu
ngan dengan homeostasis, dan organ inimemproduksi air
seni dan untuk mengekskresikan limbah seperti ureum,mengendalikan keseimbangan elektrolit dan nilai 
pH. Ginjal juga memproduksirenin serta eritropoitin yang terlibat dalam metabolisme vitamin D.(Cristina 
Brooker, edisi 31 tahun 2012)

Sebuah tumor ginjal adalah pertumbuhan abnormal dalam ginjal. Istilah"Massa", "Lesi" dan "tumor" seri
ng digunakan secara bergantian. Tumormungkin jinak (bukankanker) atau ganas (kanker). Tumor ginjal y
ang padat bisa jinak, tetapi bisa menjadi kanker lebih dari 80% dengan seiring berjalannya waktu.
(Amerika Urologi Asosiasi, April 2014)

Karsinoma adalah tumor malignan yang tumbuh di jaringan eptel. Karsinoidsindroma adalah sindroma s
ecaraklinis yang timbul setelah terjadi pertumbuhan dan penyebaran tumor karsinoid.dll yang mensekre
sikan 5hidroksitripamin 5HT(yang juga disebut serotonin). Ginjal berhubungan dengan ginjal, Ginjal kort
eksadalah bagian ginjal pagar luar yang berwarna pucat dan berada dibawahkapsula.dll renis.
(kamus keperawatan, tahun 2012)

ETIOLOGI

Penyebab kanker ginjal sampai sekarang masih belum diketahui namun ada beberapa faktor yang dapat
menjadi penetus, antara lain :

1. Rokok
Salah satu zat yang terkandung dalam rokok adalah kadmium, dimanakadmium sendiri bersifat
karsinogenik.dll yang singgah masuk dalam alirandarah akan berikatan dengan natrium atau
garam sehingga konsentrasidarah menjadi meningkat yang berdampak pada peningkatan kerja
ginjalsinggah itu terus terjadi dalam waktu yang lama maka akan menyebabkangagal ginjal
kronik dan kadmium sendiri dapat merangsang pertumbuhansel kanker.

2. Von Hippel-lindau sindromaVon


hippel-lindau sindroma adalah kumpulan beberapa gejala yangdisebabkan oleh kerusakan atau
disfungsi VHL (gen pengekang kanker)dalam tubuh sehingga item perubahan sifat sel normal
menjadi selkanker akibat proses yang ada dari dalam tubuh orang tersebut.

3. Obesitas.
4. Dialisis > Ke-5 pada gagal ginjal kronikDialisis ini dalam proses metastasis sel kanker.

5. Analgesik fenacethin Phenacetin yang masuk dalam pembuluh darah darah bersifat kurang
dapatdilarutkan sehingga meningkatkan kinerja ginjal, terhambatnya prosesfiltrasi
menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerus singgah hal ini terjadidalam waktu yang lama
menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumenberbentuk tabung dalam ginjal item pelepasan
zat-zat vasoaktiv.dll intrarenal berbentuk tabungdalam ginjal item pelepasan zat-zat
vasoaktiv.dll intrarenal yangmerangsang pertumbuhan sel endotel yang abnormal dan bersifat
merusak.2.6.

6. Hipertensi

Hipertensi meningkatan produksi renin oleh aparat jugstakglomerulus.dllyang item respon


angiotensinaldosteron yang meningkatkan reabsorbsinatrium serta udara dalam tubulus ginjal
yang mengakibatkan penurunan lajufiltrasi glomerulus singgah hal ini terjadi dalam waktu yang
lama akanmengakibatkan gagal ginjal sebelum akhirnya semakin parah hingga terjadi perubahan
sifat sel normal menjadi sel kanker

7. Penyakit keturunan
Riwayat penyakit keturunan terkait DNA-RNA yakni gen yang berfungsimembawa informasi gen
etik yang dimiliki ke doa orang tua yang ini akan diwariskan pada anak atau keturunann

MANIFESTASI KLINIS

Adapun Tanda dan gejala kanker ginjal dapat sulit dipahami. Oleh karena itu, pada saat diagnosis sekitar
30% dari pasien memiliki penyakit lanjutan. Namunada beberapa tanda dan gejala pada pasien dengan
kanker ginjal, seperti: (American Urological Association, april 2014)

1. Klasik tiga serangkai (3 tanda klasik)gejala klasik bahwa pasien mengalami kanker ginjal yakni:
 hematuria (40%)3.1.2.
 nyeri pinggang (40%)3.1.3.
 dan massa panggul (25%).3.2.
2. Apabila kanker telah mengalami metastasis maka akan menimbulkanmanifestasi klinis yang
berbeda-beda tergantung tempat penyebarannya,seperti:
 Sesak nafas dan batuk darah bila bermetastasis pada paru.
 Nyeri tulang atau fraktur bila bermetastasis pada tulang.
 Kerusakan neurologis apabila bermetastase di otak.
3. Beberapa pasien positive kanker ginjal dapat timbul tanda dan gejala samaseperti pada pasien
dengan sindrom paraneoplastic antara lain:
 Berat badan menurun
 Anoreksia
 Hipertermi
 Anemia
 Peningkatan laju sedimentasi sel darah merah
 Hipertensi dan disfungsi hati.

PATOFISIOLOGI

Penyebab pasti pelaksanaan kanker ginjal hingga saat ini idiopatik,namun ada beberapa faktor yang dap
at item pelaksanaan kanker ginjal sepertirokok, faktor keturunan, obesitas, hipertensi, von helper-lindau 
sindroma,dialisis >ke5 pada pasien gagal ginjal kronik, analgesik penasetin.Untuk rokok (kandungan kad
mium dalam rokok) masuk ke dalamtubuh melalui udara liur hingga masuk ke dalam pembuluh
darah darah menyebabkanvasokontriksi arteriol aferen dimana kadmium sendiri saling berikatan denga
n protein yang mengak ibatkankonsentrasi dalam darah mening katmenyebabkan penurunan LFG (Laju 
filtrasi glomerulus) singgah hal ini terjadi dalam waktuyang lama menimbulkan obstruksi atau kerusakan 
lumen berbentuktabung dalam ginjalitem pelepasan zat vasoaktiv.dll intrarenal yang merangsang pertu
mbuhansel endotel yang abnormal dan bersifat merusak.Jika faktor keturunan dan von helper-lindau sin
droma terkait masalahgenetik yang menyebabkan tidak berfungsinya gen pengekang tumor (VHL)sehing
ga menyebabkan peningkatan HIF yang merangsang peningkatanangiogenesis dan menghasilkan produk
si vaskular-endotel pertumbuhan homon & turunan
platelet pertumbuhan hormon Peningkatan JUMLAH trombosit dan hormoneritropoetin Meningkatkan 
Resep sel darah baru dalam tubuhMengakibatkan produksi sitokin bertambah Menghasilkan GMCSF(gra
nulosit monositsitokinin merangsang hormon) Merangsang pertumbuhan sel endotel yang abnormal or
maldan bersifat merusak.Hipertensi disebabkan karena adanya peningkatan produksi renin olehaparat j
ugstakglomerulus.dll yang item respon angiotensinaldosteron yangmeningkatkan reabsorbsi natrium ser
ta udara dalam tubulus ginjal tekanan padasaat jantung memompa sehingga resistensi pembuluh
darah darah arteri menyebabkanvasokontriksi pembuluh darah arteri sehinga darah yang masuk ke ginja
l berkurang dan menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus singgah hal initerjadi dalam waktu yan
g lama menimbulkan obstruksi atau kerusakan lumen berbentuk tabung dalam ginjal item pelepasan
zat-zat vasoaktiv , dll interenal yang merangsang pertumbuhan sel endotel yang abnormal dan bersifat
merusak.

KLASIFIKASI

Ada beberapa klasifikasi kanker ginjal antara lain:

1. Ginjal adenokarsinoma
Tipe kanker ini adalah kanker yang pagar umum dari kanker ginjal yangterjadi pada orang 
dewasa
2. Transisi sel karsinoma
Tipe ini mempengaruhi ginjal panggul, ginjal panggul serupa kanker kanktong kemih
3.  Nefroblastoma (tumor wilms)Tipe ini adalah yang pagar umum dari kanker ginjal masa anak-
anak. Kanker ini berbeda dengan kanker ginjal orang dewasa dan membutuhkan perawatan
yang berbeda pula.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Urografi intravena
 USG
 CT Scan
 MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor
 RPG
 Arteriografi

PENATALAKSANAAN MEDIS

Jika kanker belum menyebar, maka pengangkatan ginjal yang terkena dan kelenjar getah bening akan
memberikan peluang untuk sembuh. Jika tumor telah menyusup ke dalam vena renalis dan bahkan telah
mencapai vena kava, tetapi belum menyebar sisi tubuh yang jauh,maka pembedahan masih bisa
memberikan harapan kesembuhan. Tetapi kanker ginjal cenderung menyebar dengan cepat, terutama
ke paru-paru. Saat ini pengobatan standar untuk kanker yang masih terbatas di ginjal adalah
pembedahan untuk mengangkat seluruh ginjal ( nefrektomi simplek atau nefrotomi radikal).

ASUHAN KEPERAWATAN CA GINJAL

A.PENGKAJIAN

Kasus

Ny. S berusia 60 Tahun asal Surabaya yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga dibawa oleh suaminya
Tn. K ke Rumah Sakit Dr. Soetomo pada tanggal 3 Maret 2016. Pada saat pengkajian klien mengeluh
nyeri hebat seperti dipukul benda tumpul pada bagian pinggang kanan, nyeri dirasakan sejak seminggu
yang lalu dan nyeri semakin hebat sejak 3 hari yang lalu. Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
keadaan umun terlihat lemah. Pada pemeriksaan laboratorium Hb: 10g/dl. Pada riwayat keluarga,
Nenek Ny. S meninggal karena kanker ginjal.

Pada pemeriksaan urin ditemukan urin berwarna agak kemerahan dan nyeri pada saat berkemih serta
volume urin yang dikeluarkan sedikit namun frekuensi berkemih meningkat. Klien mengalami
penurunan berat badan sebanyak 3kg dari seminggu yang lalu, napsu makan menurun, mual (+), dan
porsi makan hanya habis 1/2 porsi makan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan data PQRST dan teraba
massa pada pinggang bagian kanan. Sehingga dokter menyarankan pada klien dan keluarga dilakukan
nefrektomi untuk mengangkat sel kanker. Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan: S: 37 0C; N:
78x/menit, TD: 160/85 mmHg, RR: 22 kali/menit.
1. Anamnesa

Nama : Ny. S

Umur : 60 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : -

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Status : Kawin

Penanggung Jawab : Tn. K(suami klien)

2.  Keluahan Utama : Nyeri pada pinggang bagian kanan

P : Sakit akibat adanya massa pada pinggang kanan

Q : Klien merasa nyeri seperti dipukul benda tumpul dan nyeri saat berkemih

R : Pinggang kanan

S : Klien mengatakan skala nyeri 7

T : Nyeri dirasakan setiap waktu dan bertambah parah sejak 3 hari yang lalu

3. Riwayat Kesehatan

a) Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tanggal 3 Maret 2016Ny. S dibawa ke Rumah Sakit Dr. Soetomo oleh suaminya, klien mengeluh nye
ri hebat seperti dipukul benda tumpul pada bagian pinggang kanan sejak seminggu yang lalu dan makin 
buruk sejak 3 hari yang lalu. Teraba massa pada pinggang bagian kanan. Klien juga merasakan nyeri saat 
berkemih, hematuria, volume urin sedikit namun frekuensi berkemih meningkat. Klien mengatakan naps
u makan menurun, mual, berat badan turun 3 kg.

b) Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi

c) Riwayat Penyakit Keluarga

Nenek klien mengidap kanker ginjal

4. Pemeriksaan Fisik

TTV: S: 37 0C; N: 78x/menit, TD: 160/85 mmHg, RR: 22 kali/menit.

a)  B1 (Breath)

Pernapasan klien 22 x/menit
b)  B2 (Blood)

Klien mengalami hipertensi

c)  B3 (Brain)

Kesadaran klien kompos mentis dan konjungtiva tampak anemis

d)  B4 (Bladder)

Nyeri pada saat berkemih, hematuria

e)  B5 (Bowel)

Teraba massa di bagian pinggang kanan

f)  B6 (Bone)

Keadaan umun klien tampak lemah

5.Pemeriksaan Diagnostik.
Adapun pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien ca ginjal adalah :
a. Urinalisa
– Warna kuning, coklat atau gelap.
b. Foto KUB
– Menunjukkan ukuran ginjal ureter dan ureter
c. Endoskopi ginjal
– Menentukan pelvis ginjal,
d. EKG
– Menunjukan ketidak seimbangan cairan, asam basa dan elektrolit.
e. Foto Rontgen
– Menunjukan adanya di dalam kandung kemih yang abnormal.
f. IVP ( intra venous pylografi ) :
– Menunjukan perlambatan pengosongan kandung kemih,membedakan derajat obstruksi kandung
kemih divertikuli kandung kemih dan penebalan abnormal otot kandung kemih.
g. Pielogram retrograd
– Menunjukan abnormalitas pelvis saluran ureter dan kandung kemih.

B. MASALAH KEPERAWATAN

DATA ETIOLOGI MASALAH KEPE


RAWATAN

DS: Nyeri akut
Pertumbuhan sel-sel 
Klien mengeluh nyeri hebat seperti dipukul ben baru pada ginjal
da tumpul pada pinggang bagian kanan

DO:
P : Sakit akibat adanya massa pada pinggang ka
Terjadi pertumbuhan 
nan
sel yang abnormal
Q : Klien merasa nyeri seperti dipukul benda tu
mpul dan nyeri saat berkemih

R : Pinggang kanan Sel abnormal mengga
ntikan jaringan sehat s
S : Klien mengatakan skala nyeri 7
el ginjal
T : Nyeri dirasakan setiap waktu dan bertamba
h parah sejak seminggu yang lalu
Pertumbuhan sel kank
er pada

 ginjal

Menekan saraf ginjal p
ada pinggang

Nyeri

DS: Retensi urin
Fungsi ginjal tergangg
Klien mengatakan saat berkemih volume urin y u
ang dikeluarkan sedikit namun frekuensi berke
mih meningkat
Regulasi cairan dan ele
DO:
ktrolit terganggu
Klien mengalami disuria, oliguri
 

Retensi air dan garam

Cairan tertahan

Retensi urin
DS: Intoleransi aktiv
Fungsi ginjal tergangg
itas
Klien mengeluh lemas u

DO:

Hasil lab klien menunjukkan Hb: 10 g/dl
Penurunan produksi 
eritropoetin

Eritrosit menurun

Hb menurun

Anemia

Intoleransi aktivitas

DS:  Fungsi ginjal terganggu Nutrisi kurang d


ari kebutuhan t
Klien mengatakan napsu makan menurun, mua
  ubuh
l, dan hanya makan 1/2 porsi makan
Ekskresi muatan H+ yan
DO:
g berlebihan
Berat badan klien menurun sebanyak 3kg
 

Asidosis metabolik

Mual dan muntah

Napsu makan menuru
n

Nutrisi kurang dari keb
utuhan tubuh
DS:  Fungsi ginjal terganggu Risiko perdarah
an 
Warna urin klien kemerahan
 
DO:
Penurunan produksi er
Klien mengalami hematuria itropoetin

Eritrosit menurun

Hb menurun

Risiko perdarahan

DS: Risiko infeksi
Pertumbuhan sel kan
Klien mengeluh nyeri dan teraba massa pada pi ker pada ginjal
nggang bagian kanan

DO:
Nefrektomi
Dilakukan nefrektomi
 

Luka bekas operasi

Risiko infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1) Nyeri akut berhubungan dengan pertumbuhan sel kanker

2) Retensi urin berhubungan dengan kerusakan sel jaringan di ginjal

3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

4) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah

5) Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
6) Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive

C. RENCANA KEPERAWATAN

1) Nyeri akut berhubungan dengan pertumbuhan sel kanker

NOC NIC

Tujuan: 1. Kaji nyeri secara komprehensif meliputi lokal, karakt
eristik, onset, frekuensi, kualitas, intensitas atau berat
Setelah dilakukan perawatan 2x
nya nyeri dan faktor presipitasi
24 jam klien melaporkan nyeri 
berkurang atau hilang 2. Observasi ekspresi klien secara non verbal agar men
getahui tingkat nyeri
Kriteria hasil: 
3. Kolaborasi pemberian analgesik sesuai advis dokter 
(Pain  Control)
dan monitoring respon klien
(Pain  Level)
4. Kaji pengetahuan dan perasaan klien mengenai nye
1. Nyeri terkontrol yang dilihat  ri
dari indikator:
5. Kaji dampak nyeri terhadap kualitas hidup klien (AD
a) Klien menuliskan skala nyeri  L)
berkurang (1-5)
6. Ajarkan teknik non farmakologi (terapi musik, distra
b) Klien dapat menjelaskan fakt ksi, terapi aktivitas, distraksi)
or penyebab nyeri
7. Observasi respon klien setelah dilakukan tindakan p
c) Klien dapat mengetahui inter engontrol nyeri
vensi yang dilakukan untuk me
ngurangi nyeri (farmaka dan no
n farmaka)

d) Klien mengetahui onset nyeri

2. TTV dalam batas normal (TD: 
120/80 mmHg, nadi 16-20 x/m
enit)

2) Retensi urin berhubungan dengan kerusakan sel jaringan di ginjal

NOC NIC

Tujuan: Urinary Retention Care

Setelah dilakukan tindakan keperaw 1. Monitor intake dan output
atan selama 3x24 jam retensi urin kli
2. Monitor penggunaan obat antikolinergik
en dapat teratasi 3. Monitor derajat distensi bladder

Kriteria Hasil: 4. Instruksikan kepada klien dan keluarga untuk 
mencatat output urin
(Urinary  Elimination)
5. Sediakan privasi untuk eliminasi
1. Kandung kemih kosong secara pe
nuh 6. Stimulasi reflek bladder dengan kompres dingi
n pada abdomen
2. Tidak ada residu >100-200 cc
7. Katerisasi jika perlu
3. Tidak ada spasme bladder
8. Monitor tanda dan gejala ISK
4. Balance cairan seimbang
9. Monitor kadar albumin, proyein total
5. Eliminasi urin tidak terganggu (ba
u, jumlah, warna urin normal. Kejern 10. Kolaborasi obat diuretik
ihan urin)
Manajemen Eliminasi Urin 
(Perceived  Health)  (Pain  Level)
1. Monitor eliminasi urin meliputi frekuensi, kons
1. Laporan nyeri istensi, bau, volume, dan warna jika diperlukan

2. Durasi nyeri 2. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan urina
lisis jika diperlukan dengan mengumpulkan spesi
3. Ekspresi wajah klien
men urin porsi tengah
4. Tidak terjadi diaporesis
3. Ajrakan teknik berkemih yang benar dan kenali 
urgensi berkemih

3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

NOC NIC
Tujuan: Energy Management

Setelah dilakuakn perawatan 2x 1. Kaji status psikologi klien tentang ketidakmampuan 
24 jam, klien dapat bertoleransi  akibat kelemahan dalam pemenuhan perkembangann
terhadap aktivitas ya

Kriteria Hasil: 2. Monitor intake nutrisi untuk keadekuatan energi

(Activity  Tolerance) 3. Konsultasi dengan ahli gizi untuk peningkatan nutris


i
1. Saturasi oksigen dengan aktiv
itas 4. Monitor kardiorespiratory dalam saat melakukan ak
tivitas
2. RR saat beraktifitas dalam re
ntang normal Activity Therapy

3. Kemampuan bicara dengan a 1. Tentukan kemampuan klien untuk berpartisipasi dal
ktivitas fisik
4. Tidak terjadi anemia am kegiatan tertentu

(Psychomotor  Energy) 2. Membantu klien untuk memilih kegiatan dan tujuan 


kegiatan sesuai denga kemampuan fisik, psikologis, da
1. Menunjukkan nafsu makan y
n sosial
ang baik
3. Membantu klien untuk mengidentifikasi kegiatan be
2. Menunjukkan kemampuan u
rmakna
ntuk mencapai tugas sehari-
hari 4. Membantu dengan kegiatan fisik secara teratur (mis
alnya: ambulasi, berpindah, berbalik, dan perawatan p
ribadi) seperti yang diperlukan

4) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah

NOC NIC
Tujuan: 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk me
nentukan jumlah kalori dan nutrisi yan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 
g dibutuhkan klien
3x24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien d
apat terpenuhi secara seimbang dengan, 6. Monitor adanya penurunan BB dan g
ula darah
Kriteria Hasil:
7. Meningkatkan lingkungan yang nya
5. Intake nutrisi adekuat
man saat klien makan
6. Intake makanan dan cairan adekuat
8. Monitor mual, muntah
7. BB klien dalam batas normal
9. Monitor kekeringan, rambut kusam, 
8. Klien tidak mengalami mual dan muntah total protein, dan Hb

10. Monitor intake nutrisi

11. Informasikan pada klien dan keluar
ga tentang manfaat nutrisi

12. Kolaborasi tentang kebutuhan supl
emen NGT/TPN sehingga intake cairan 
yang adekuat dapat dipertahankan

5) Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal

NOC NIC
Tujuan: 1. Monitoring klien secara ketat  penyeba
b yang dapat mengakibatkan perdarahan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x
24 jam klien terbebas dari risiko perdarahan 2. Catat dan monitor tingkat hemoglobin/
Kriteria Hasil: hematokrit

1. Tingkat keparahan perdarahan berkurang 3. Pantau tanda-tanda dan gejala perdara
han yang persisten (misalnya memeriksa s
2. Mempertahankan denyut jantung, irama, 
ekresi)
tekanan darah, stabilitas Hgb, dan perfusi ja
ringan 4. Pantau koagulasi termasuk waktu proth
rombin, waktu tromboplastin parsial, fibri
3. Menunjukkan keseimbangan cairan adek
nogen, degradasi/split fibrin produk, dan j
uat, output urin dalam rentang normal, me
umlah trombosit
mbran mukosa lembab, turgor kulit baik, da
n pengisian kapiler 5. Pantau tanda-tanda vital

6. Melindung klien dari trauma yang dapa
t menyebabkan perdarahan

7. Instruksikan untuk menghindari aspirin 
atau antikoagulan lainnya

8. Instruksikan klien untuk meningkatkan 
asupan makanan yang kaya vitamin K

9. Instruksikan klien dan keluarga pada ta
nda-tanda perdarahan dan tindakan yang 
tepat (seperti memberitahukan perawat)

6) Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif

NOC NIC
Tujuan: 1. Pertahankan teknik aseptif

Setelah dilakukan tindakan keperawatan sel 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah tind
ama 2x24 jam klien tidak mengalami infeksi akan keperawatan

Kriteria Hasil: 3. Gunakan baju, sarung tangan sebagai a
lat pelindung
1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
4. Tingkatkan intake nutrisi
2. Menunjukkan kemampuan untuk menceg
ah timbulnya infeksi 5. Dorong klien untuk memenuhi intake c
airan
3. Jumlah leukosit dalam batas normal (4.00
0-10.000/mm3) 6. Monitoring tanda dan gejala infeksi sist
emik dan lokal

7. Inspeksi kulit dan membran mukosa te
rhadap kemerahan, panas, dan drainase

8. Monitoring adanya luka
9. Batasi pengunjung bila perlu

10. Ajarkan klien dan keluarga tanda dan 
gejala infeksi

11. Kaji suhu badan pada klien neutropen
ia tiap 4 jam 

D. IMPLEMENTASI

1.      Mengkaji kebiasaan pola hidup sehat

2.      Mengkaji frekuensi pengobatan terapi

3.       Menyiapkan lingkungan terapeutik

4.      memberikan lingkungan yang tenang dan nyaman kepada pasien

5.  Mengkonsulkan dan memberi obat yang tepat

E. EVALUASI

Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan Ca ginjal dapat tertangani dengan tepat agar peluang
pasien untuk sembuh bisa lebih cepat

F. DOKUMENTASI

aradero, M., Dayrit, M.W., dan Siswandi, Y. (2008). Klien  Gangguan  Ginjal  :  Seri  Asuhan  Keperawatan. J


akarta: EGC

Baughman, D.C. dan Hackley, J.C. (2000). Keperawatan  Medikal-Bedah  :  Buku  Saku  dari  Brunner  &  Sud


darth. Jakarta : EGC

Blackwell, Wiley. 2014. Nursing  Diagnoses:  Definitions  7  Classification  2015-2017  Tenth  Edition. UK: NA


NDA International, Inc 

https://klikfebyanadwi.blogspot.com/2016/05/askep-ca-ginjal.html

Anda mungkin juga menyukai