NIM:B1801448
MAKUL:NEONATUS
PRODI:D3 KEBIDANAN
4. Hipotermia
Suhu noramal 36,5 -37,5 C jika suhu < 35,5C disebut hipotermi
berat yang mengidentikasikan infeksi berat sehingga harus segera
dirujuk, suhu 35,5-36,0 C disebut hipotermi sedang dan suhu ≥
37,5 disebut demam
Mengukur suhu menggunakan termometer pada aksiler selama 5
menit tidak dianjurkan secara rektal karena dapat mengakibatkan
perlukaan rektal.
Lihat dan raba:
Ukur suhu aksiler dengan termometer atau raba badan bayi
∞ Apakah tangan, kaki atau badan bayi teraba dingin?
∞ Apakah bayi mengantuk/letargis?
∞ Adakah bagian badan berwarna merah dan mengeras (sklerema)?
∞ Apakah gerakan bayi kurang dari normal?
Klasifikasi Hipotermia
Tanda/Gejala Klasifikasi Tindakan/Pengobatan
∞ Suhu badan < 36C
∞ Seluruh badan teraba dingin disertai salah satu tanda berikut:
− Mengantuk/letargis
− Ada bagian badan bayi berwarna merah dan mengeras (sklerema)
Hipotermia Berat
∞ Hangatkan bayi segera jika setelah dilakukan tindakan
penghangatan dalam 1 jam suhu tetap tidak naik, rujuk segera.
∞ Cegah agar gula darah tidak turun
∞ Nasihati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selam perjalanan
∞ Rujuk segera
36C- 36,4C∞ Suhu tubuh
∞ Kaki/tangan teraba dinginyang disertai gerakan bayi kurang dari
normal
Hipotermia Sedang
∞ Hangatkan bayi segera jika setelah dilakukan tindakan
penghangatan dalam 2 jam suhu tetap tidak naik, rujuk segera.
∞ Cegah agar gula darah tidak turun
∞ Lakukan asuhan dasar bayi muda
∞ Nasihati ibu hari ini tidak memandikan anak
∞ Kunjunan ulang setelah 2 hari
5. Infeksi Bakteri Lokal
Infeksi bakteri lokal yang sering terjadi adalah infeksi pada kulit,
mata dan pusar. Pada kulit apakah ada tanda gejala bercak merah,
benjolan berisi nanah dikulit. Pada mata terlihat bernanah, berat
ringannya dilihat dari produksi nanah dan mata bengkak. Pusar
kemerahan atau bernanah (kemerahan meluas ke kulit daerah perut
berbau , bernanah) berarti bayi mengalami infeksi berat.
CARA MENGKLASIFIKASI KEMUNGKINAN PANYAKIT
SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI
KLASIFIKASI DIARE
7. Ikterus
Ikterus merupakan perubahan warna kulit atau selaput mata
menjadi kekuningan sebagian besar(80%) akibat penumpukan
bilirubin (hasil pemecahan sel darah merah) sebagian lagi karena
ketidak cocokan gol.darah ibu dan bayi. Peningkatan kadar bilirubin
dapat diakibatkan oleh pembentukan yang berlebihan atau ada
gangguan pengeluaran.
Ikterus dapat berupa fisiologik dan patologik (hiperbilirubin
mengakibatkan gangguan saraf pusat)
Sangat penting mengetahui kapan ikterus timbul, kapan menghilang
dan bagian tubuh mana yang kuning. Timbul setelah 24 jam dan
menghilang sebelum 14 hari tidak memerlukan tindakan khusus hanya
pemberian ASI. Ikterus muncul setelah 14 hari berhubungan dengan
infeksi hati atau sumbatan aliran bilirubin pada empedu. Lihat tinja
pucat seperti dempul menandakan adanya sumbatan aliran bilirubin
pada sistem empedu.
Untuk menilai derajat kekuningan digunakan metode KRAMER
Kramer I : kuning pada daerah kepala dan leher
Kramer 2: kuning sampai dengan badan bagian atas (dari pusar
ke atas)
Kramer 3 : kuning sampai badan bagian bawah hingga lutut
atau siku
Kramer 4 : kuning sampai pergelangan tangan dan kaki
Kramer 5 : kuning sampai daerah tangan dan kaki
KLASIFIKASI IKTERUS
Penilaian Cara pemberian ASI (jika ada kesulitan pemberian ASI/diberi ASI
kurang dari 8 jam dalam 24 jam, diberi selain ASI, BB rendah menurut umur)
1. Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir jika tidak sarankan ibu
untuk menyusui, jika iya menunggu bayi mau menyusu lagi, amati
pemberian ASI.
2. Lihat bayi menyusu dengan baik (posisi bayi benar, melekat dengan
baik, mengisap dengan efektif)
KLASIFIKASI KEMUNGKINAN BERAT BADAN
RENDAH DAN /MASALAH PEMBERIAN ASI
Ada kesulitan
pemberian ASI
Berat badan menurut BERAT BADAN
umur rendah RENDAH MENURUT
ASI kurang dari 8 kali UMUR DAN
perhari MASALAH
Mendapat PEMBERIAN ASI
makanan/minuman lain
selain ASI
Posisi bayi salah
Tidak melekat dengan
baik
Tidak mengisap dengan
efektif
Terdapat luka bercak
putih
Terdapat celah bibir
/langit-langit
Tidak terdapat tanda/gejala BERAT BADAN
diatas TINDAK RENDAH
MENURUT UMUR
DAN TIDAK ADA
MASALAH
PEMBERIAN ASI
PRA RUJUKAN.
Klasifikasi berat (warna MERAH MUDA) memerlukan rujukan
segera, tetap lakukan pemeriksaan dan lakukan penanganan segera
sehingga rujukan tidak terlambat
Penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat
Ikterus berat
Diare dehidrasi berat
TINDAKAN/PENGOBATAN PRA RUJUKAN
a. Kejang
Bebaskan jalan nafas dan memberi oksigen
Menangani kejang dengan obat anti kejang (pilihan 1
fenobarbital 30 mg = 0,6 ml IM, pilihan 2 diazepam 0.25
ml dengan berat <2500 gr dan 0,5 ml dengan berat ≥ 2500
gr per rektal)
Jangan memberi minum pada saat kejang akan terjadi
aspirasi
Menghangatkan tubuh bayi (metode kangguru selama
perjalanan ke tempat rujukan
Jika curiga Tetanus Neonatorum beri obat Diazepam bukan
Fenobarbital
Beri dosis pertama antibiotika PP
b. Gangguan Nafas pada penyakit sangat berat atau infeksi bakteri
berat
Posisikan kepala bayi setengah mengadah jika perlu bahu
diganjal dengan gulungan kain
Bersihkan jalan nafas dan beri oksigen 2 l per menit
Jika apnoe lakukan resusitasi
c. Hipotermi
Menghangatkan tubuh bayi
Cegah penurunan gula darah (berikan ASI bila bayi masih
bisa menyusu dan beri ASI perah atau air gula
menggunakan pipet bila bayi tidak bisa menyusu) dapat
menyebabkan kerusakan otak
Nasehati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama
perjalanan rujukan
Rujuk segerta
d. Ikterus
Cegah turunnya gula darah
Nasehati ibu cara menjaga bayi tetap hangat
Rujuk segera
e. Gangguan saluran cerna
Jangan berikan makanan /minuman apapun peroral
Cegah turunnya gula darah dengan infus
Jaga kehangatan bayi
Rujuk segerta
f. Diare
Rehidrasi (RL atau NaCl 100 ml/kg BB
30 ml/kg BB selama 1 jam
70 ml/ kg BB selama 5 jam
Jika memungkinkan beri oralit 5 ml/kg BB/jam
Rehidrasi melalui pipa nasogastrik 20 ml/kg BB/jam
selama 6 jam (120 ml/kg BB)
Sesudah 6 jam periksa kembali derajat dehidrasi
g. Berat tubuh rendah dan atau gangguan pemberian ASI
Cegah penurunan gula darah dengan pemberian infus
Jaga kehangatan bayi
Rujuk segera