Anda di halaman 1dari 14

U PAYA P R O M O T I F D A N P R

EVENTIF DENGAN PEMBER


I A N A S U D A N N E O N AT U S , B
AY I , B A I TA D A N A N A K P R A
SEKOLAH
Anggota Kelompok :

 Medzelia Efenti L ( B1801448 )


 Ngainun Ngulumiah ( B1801450 )
 Vivi Virgianty S ( B1801468 )
 Khofifah Intan S ( B1701408 )
• Pelayanan kesehatan menurut Prof. DR. Soekidjo
Notoadmojo adalah sub system pelayan kesehatan
yang tujuan utamanya adalah preventif (prncegahan)
dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran
masyarakat.
• Pelayanan preventif dan promotif adalah pelayanan
bagi kelompok masyarakat yang sehat, agar kelompok
ini tetap sehat dan bahkan meningkat status
kesehatannya. Pada dasarnya pelayann ini dilakukan
oleh kelompok profesi kesehatan masyarakat.
Preventif (pencegahan)
Preventif (pencegahan) adalah mencegah
jangan sampai terkena penyakit atau menjaga
orang yang sehat agar tetap sehat, Misalnya
yang paling sederhana melakukan cuci tangan
sebelum makan dan sesudah buang air besar
akan mencegah terjadinya penyakit diare.
Upaya preventif
Adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
penyakit. Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal
care, postnatal care, perinatal dan neonatal. Sasaran promosi kesehatan
pada aspek ini adalah kelompok masyarakat yang berisiko tinggi (high
risk), misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui,BBL, para perokok,
obesitas (orang-orang kegemukan), para pekerja seks (wanita atau
pria), dan sebagainya. Tujuan upaya promosi kesehatan pada
kelompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena
penyakit (primary prevention).
Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai
upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan,
kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat
(Notosoedirjo dan Latipun, 2005 : 145 ).
C o n t o h u p a y a p re v e n t i f y a n g d i l a k u k a n d a l a m
pemberian asuhan kebidanan neonatus bayi bal
ita dan anak pra sekolah
1. Imunisasi terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
2. Pemeriksaan kesehatan secara berkala ( balita, bumil, remaja, Lan
sia,dll ) melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
3. Posyandu untuk penimbangan dan pemantauan kesehatan balita
4. Pemberian Vitamin A, Yodium melalui posyandu, puskesmas, mau
pun dirumah
promotif (peningkatan)

promotif (peningkatan) adalah meningkatkan agar status status kesehatan menjadi semakin meningkat,
misalnya pemberian inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI eksklusif yang dapat membantu
meningkatkan kekebalan terhadap penyakit karena kolostrum dan zat-zat gizi yang terkandung dalam
ASI. Anak tidak mudah terkena penyakit.
Upaya promotif
• adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan status/ derajad kesehatan yang o
ptimal. Sasarannya adalah kelompok orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mam
pu meningkatkan kesehatannya. Dalam suatu survey di negara-negara berkembang, dalam suatu popul
asi hanya terdapat antara 80%-85% orang yang benar-benar sehat.

• Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu untuk anak tentang

• pemberian imunisasi, yaitu menjelaskan mengenai keuntungan-keuntungan yang didapat setelah pemb
erian imunisasi, serta bahaya apabila imunisasi tersebut tidak diberikan.

• Pemberian gizi seimbang yang baik untuk diberikan kepada anak guna mencapai pertumbuhan dan per
kembangan yang maksimal serta menghindari terjadinya gizi buruk pada anak. Pentingnya usaha pela
yanan kebidanan promotif bagi bayi dan anak dengan berbagai upaya dengan penyuluhan, ataupun ke
giatan promotif lainnya agar angka gizi buruk dapat terus berkurang agar pertumbuhan dan perkemba
ngan anak dapat berlangsung dengan baik.

• Posyandu bayi dan balita

.
Contoh upaya promotif yang dilakukan dalam pemberian asuhan
kebidanan n eonatus bayi balita dan anak pra sekolah :
1. Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi pada ibu tentang pemenuhan dan peningkata
n gizi bayi dan balita pada usianya.

2. Memberikan informasi tentang imunisasi pada ibu-ibu yang memiliki bayi, informasi tersebut me
liputi manfaat, efek samping, jenis-jenis imunisasi dan akiba jika tidak dilakukan imunisasi pad
a bayi

3. Melakukan penyuluhan untuk memberikan informasi tentang pemantauan tumbuh kembang balita
pada ibu-ibu yang memiliki balita.

4. Memberikan informasi tentang kebutuhan nifas seperti kebutuhan gizi, kebutuhan hygiene, pera
watan bayi, dan lain-lain

5. Memberikan promosi kesehatan mengenai pemberian ASI eklusif pada ibu yang baru melahirkan.
Kewenangan bidan dala
m upaya promotif dan p
reventif

Peraturan menteri kesehat


an republik indonesia no
mor 28 tahun 2017 tentan
g izin dan penyelenggaraa
n praktik bidan
Pasal 20
(1) Pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b diberikan p
ada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak prasekolah.

(2) Dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Bidan berwenang melakukan:

a. pelayanan neonatal esensial;

b. penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan;

c. pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah; dan

d. konseling dan penyuluhan.

(3) Pelayanan noenatal esensial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi ini
siasi menyusui dini, pemotongan dan perawatan tali pusat, pemberian suntikan Vit K1, p
emberian imunisasi B0, pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemantauan tanda bahaya,pem
berian tanda identitas diri, dan merujuk kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi s
tabil dan tepat waktu ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang lebih mampu.
(4) Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan sebagaima
na dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:
a. penanganan awal asfiksia bayi baru lahir melalui pembersihan jalan naf
as, ventilasi tekanan positif, dan/atau kompresi jantung;
b. penanganan awal hipotermia pada bayi baru lahir dengan BBLR melalui
penggunaan selimut atau fasilitasi dengan cara menghangatkan tubuh bayi
dengan metode kangguru;
c. penanganan awal infeksi tali pusat dengan mengoleskan alkohol atau po
vidon iodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan kering; dan
d. membersihkan dan pemberian salep mata pada bayi baru lahir dengan in
feksi gonore (GO).
(5) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak prasekolah sebagaim
ana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi kegiatan penimbangan berat badan,
pengukuran lingkar kepala, pengukuran tinggi badan, stimulasi deteksi dini, dan
intervensi dini peyimpangan tumbuh kembang balita dengan menggunakan Kuesi
oner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
(6) Konseling dan penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d meli
puti pemberian komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kepada ibu dan keluarga te
ntang perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, tanda bahaya pada bayi baru lahir
, pelayanan kesehatan, imunisasi, gizi seimbang, PHBS, dan tumbuh kembang.
.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai