Anda di halaman 1dari 45

BAKTERIOLOGI

Deby Kurnia Utami, M.Keb


Pengertian Bakteriologi
• Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi
bakteri, struktur anatomi sel bakteri, cara kerja sel bakteri, interaksi
antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada
lingkungan hidupnya.

• Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi bakteri.

• Bakteri memiliki nilai ekonomi penting dalam kehidupan manusia dan


demikian pula bakteriologi. Pengetahuan dalam cabang ilmu ini
bermanfaat dalam pengobatan, higiene, ilmu pangan dan gizi, pertanian,
dan industri (terutama industri fermentasi).
BAKTERI
BAKTERI

- Berasal dari kata : BACTERION  batang kecil,


ukuran : L :1-2 mikron, P: 2-5 micron

- Organisme bersel tunggal

- Tubuhnya bersifat PROKARIOTIK  tubuhya terdiri


atas sel yang tidak mempunyai selaput pembungkus inti
sel
Bentuk-bentuk
bakteri

Kokus Basil Spirila


KOKUS
a. Kokus (bulat) dibedakan menjadi
1. Monokokus (tunggal).
Contoh: M. gonorhoe (penyebab kencing
nanah).
2. Diplokokus ( berkelompok dua-dua)
Contoh: D. pneumoniae (penyakit radang
paru paru).
3. Streptokokus (bentuk rantai).
Contoh: S. thermophilus (bakteri pembuat
yoghurt).
4. Stafilokokus (gerombol seperti anggur).
Contoh: Staphylococcus aureus.
5. Sarkina (berbentuk kubus).
Contoh Sarcina sp
BASIL

Monobasil

Streptobasil

Diplobasil
• B. Basil (batang) dibedakan menjadi
1. Monobasil (batang tunggal).
Contoh: Escherechia coli, Salmonella typhi

2. Diplobasil (berkelompok dua-dua).


Contoh: Salmonella typhosa,

3. Streptobasil (rantai batang).


Contoh: Azotobacter sp. dan Bacillus anthracis
SPIRILUM

1. Vibrio
2. Spiral
3. Spirochaeta
• c. Spirilum (Spiral atau seperti huruf S)

Bakteri berbentuk spiral terbagi atas:


1. Koma ( Vibrio )
Contoh: Vibrio cholerae (penyebab penyakit kolera).
2. Spiroseta (spiral yang halus dan lentur)
Contoh: Traponema pallidum (penyakit raja singa/sifilis).
3. Spiral ( lengkung lebih dari setengah lingkaran)
STRUKTUR BAKTERI
1. DINDING SEL
- disusun terutama oleh mukopeptida
- suatu struktur yang memelihara bentuk
bakteri
2. MEMBRAN SEL
- tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable
- berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat ke dalam
sel.
3. SITOPLASMA
- Merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
- Terbentuk dari cairan sel yang terdiri dari asam Nukleat
4. KAPSUL (ada pada beberapa bakteri)
- resisten terhadap fagositosis oleh
sel-sel fagositik
5. Permukaan Bakteri :
a. Fimbriae
b. Fili
c. Flagella
5a. Fimbriae
- Terdapat pada
seluruh permukaan sel
- Hanya terdapat pada
bakteri yang menempati
lingkungan tertentu
Mis. Neisseria ghonorrhoe
5b. Fili
- Ukurannya lebih
besar, lebih panjang
dan jumlahnya lebih
sedikit dari fimbriae
- berfungsi untuk per-
tukaran zat pada
waktu konjugasi
- terdiri atas protein
- hanya terdapat pada
bakteri gram negatif
5c. Flagella
- berfungsi untuk pergerakan sel
- hanya ada pada beberapa bakteri
FLAGEL

A. Monotrik
B. Lofotrik
C. Amfitrik
D. Peritrik
PERGERAKAN BAKTERI
6. S P O R A
- bentuk tidak aktif bakteri sebagai reaksi
terhadap keadaan yang tidak meng-
untungkan.
- tahan terhadap pengeringan, pemanas-
an dan desinfektan
- strukturnya membulat atau oval dengan
mantel tebal
- spora bakteri  ENDOSPORA
- tahan sampai 50 tahun
ENDOSPORA
- Kedudukan spora :
a. terminal
b. subterminal
c. equatorial
d. sferikal
PERTUMBUHAN BAKTERI

1. TEMPERATURE
Suhu optimum : 28 – 38 drajat C

2. KELEMBABAN
Sangat sesuai dengan tempat-tempat yang lembab

3. PH
PH yang optimal : pH netral atau sedikit
alkali (7,2 – 7,6)
4. ZAT-ZAT ORGANIK
Bakteri sangat membutuhkan zat-zat organik
sebagai sumber energi yang dihasilkan untuk
aktivitas metaboliknya

5. GARAM ANORGAaNIK
Sedikit Fosfat, Sulfat, Magnesium, Kalsium, Besi,
Seng, Tembaga, Cobalt dan Molybdenum 
penting untuk sistem enzim dan mengontrol osmosis

6. GAS
a. Organisme Anaerob
Hanya dapat tumbuh apabila tidak ada oksigen
b. Organisme Aerob
Hanya dapat tumbuh apabila ada Oksigen
PERANAN BAKTERI
A. BAKTERI YANG MERUGIKAN
1. PATOGEN
Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit
a. Clostridium tetani  Tetanus
b. Diplococcus pneumonia  Pneumonia
c. Mycobacterium tuberculose  TBC
d. Mycobacterium leprae  Lepra
e. Pasteurella pestis  Pes
f. Salmonella thyposa  Typus
g. Vibrio cholerae  Kolera
2. PARASIT PADA HEWAN & TUMBUHAN
a. Xanthomonas citri
penyebab kanker pada pohon jeruk
b. Bacillus antraxis
penyebab penyakit antrax pada ternak

3. SAPROFIT/SAPROBAKTERI
Bakteri yang tinggal pada makanan, bahan
pakaian  karena dapat merusakkan
B. BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN
1. BAKTERI PEMBUSUK
Misalnya : Escherchia coli
Peranannya:
a. Membantu proses pembusukan makanan dalam
colon
b. Membantu proses pembentukan vitamin K

2. BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN DI BIDANG


KESEHATAN
 PEMBUATAN VAKSIN
a. Streptomyces griceus  Streptomisin
b. Streptomyces aureofasien  Aureomisin
c. Streptomyces venezuele  Kloromisin,
klormfenikol
3. BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN DI
BIDANG INDUSTRI
a. Acetobacter  Asam cuka
b. Propionibacterium acues  Asam Propionat
c. Clostridium butiricum  Asam butirat

4. BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN DI


BIDANG PERTANIAN
Bakteri pengikat Nitrogen
a. Azetobacter chroococum
b. Clostridium pasteurianum
c. Rhodospirillum rubrum
d. Rhizobium leguminosarum
ZAT-ZAT YANG DIHASILKAN BAKTERI
1. TOKSIN
a. Eksotoksin
* Toksin yang dikeluarkan dari sel
* merupakan substansi protein dan merupa-
kan suatu antigen yang dapat merangsang
terbentuknya antibodi
* mudah terurai dengan perebusan atau
penyinaran yang kuat
* misalnya : Corynobacterium diphteriae  difteri
Clostridium tetani  tetanus
Shigella dysentriae  dysentri
b. Endotoksin
* Toksin yang tetap tersimpan di dalam sel dan tidak
berbahaya selama masih disimpan dalam sel bakteri
* toksin baru akan dilepas ketika mikroorganisme mati
* tersusun atas kompleks polisakarida-protein-lemak
* stimulator yang lemah untuk terbentuknya antibodi
* misalnya : Vibrio cholerae,  kolera
Escherchia coli  peritonitis, infeksi
saluran kemih
2. GAS
a. Karbondioksida
* dihasilkan sebagai hasil respirasi dari
bakteri-bakteri yang bersifat aerob
b. Hidrogen
* biasanya timbul bersama-sama dengan
CO2 sebagai hasil penguraian karbohidrat
atau asam amino
* misalnya yang dihasilkan oleh Eschercia
coli yang dapat menguraikan
asam semut(HCOOH)  CO2 + H2
c. Metana (CH4)
* hasil pengurai senyawa organik di tempat
yang berair
* contoh : Methanobacterium omelianskii
dalam keadaan anaerob menghasilkan
metana, dengan substrat asam cuka
CH3COOH  CH4 + CO2
d. Nitrogen (N2)
* hasil penguraian nitrat atau nitrit 
denitrifikasi
* contoh : Thiobacillus denitrificans
e. Hidrogen Sulfida (H2S)
* merupakan hasil penguraian protein dan
senyawa lain yang mengandung
belerang.
* bakteri yang banyak menghasilkan H2S
adalah : Desulfovibrio desulfuricans
f. Amoniak (NH3)
* hasil penguraian protein dan senyawa
lain yang mengandung Nitrogen
* misalnya proses deaminasi oleh
Clostridium sporogenes :
protein  asam amino  amoniak +zat lain
3. ASAM
a. Asam belerang (H2SO4)
b. Asam Nitrat (HNO3)
c. Asam Susu (CH3 CHOH COOH)
d. Asam cuka (CH3 COOH)
e. Asam Lemak
4. TERMOGENESIS
* kenaikan temperatur yang sangat
cepat karena proses penggunaan
energi yang belum sempurna
5. FOTOGENESIS
* cahaya yang dihasilkan oleh bakteri.
Misalnya : Photobacterium sp
YANG MEMPENGARUHI PATOGENITAS
1. Invasiveness
kemampuan untuk menyerang jaringan
- mekanisme untuk kolonisasi
- produksi zat ekstraselular yang
memfasilitasi invasi (invasins)
- kemampuan untuk memotong atau
mengatasi mekanisme pertahanan
inang.
2. Toxigenesis
kemampuan untuk menghasilkan racun
- Eksotoxin
- Endotoxin
EFEK BIOLOGIS DARI ENDOTOKSIN
• Demam karena pelepasan makrofag oleh interleukin-1 yang
beraksi karena pusat pengaturan temperatur hipotalamus.[2]
Selain itu, demam juga dapat disebabkan oleh karena endotoksin
dapat memicu pelepasan protein pirogen endogen (protein di
dalam sel) yang memengaruhi pusat pengatur suhu tubuh di
dalam otak.[3]
• Hipotensi karena meningkatnya permeabilitas pembuluh darah. [2]
• Aktivasi jalur alternatif dari jalur komplemen sehingga terjadi
peradangan dan kerusakan jaringan. [2]
• Aktivasi makrofag, peningkatan kemampuan fagosit, dan aktivasi
dari banyak klon limfosit B sehingga meningkatkan produksi
antibodi.[2]
• Efek langsung maupun tak langsung lain dari endotoksin termasuk
stimulasi pembentukan sel granulosit, penggumpalan dan
degenerasi dari sel trombosit.[4]
WHERE DO YOU GET A PATHOGEN?
• Contact with people who are sick

• Direct or indirect

• Food, Water, or other Surfaces that are


contaminated

Foods that could be


Indirect contact Direct contact contaminated
Indirect Contact Direct
Contact

Foods and water may be contaminated


EXAMPLES OF PATHOGENS
Salmonella E. coli

What shape are


these bacteria?
Staphylococcus Cocci, bacilli, or
spiral? Campylobacter
aureus
jejuni
HOW CAN I AVOID PATHOGENS?
• Wash your hands often so you won’t transfer bacteria
to your mouth or food
• Warm water with soap for 20 seconds, rub hard
between fingers and nails
HOW CAN I AVOID PATHOGENS?

• Cook food thoroughly to kill any


pathogens that may be in your food
• Store food properly to limit pathogen
growth. Cold temperatures (40F)
TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP BAKTERI

1.TERHADAP BAKTERI PATOGEN


a.Vaksinasi
* BCG : Bacillus Calmet Guirine
TBC
* DPT : Diphteria, Pertusis, Tetanus
Difteri, Tetanus, Pertusis
* TCD : Thypus, Cholera, Dysentri
Typus, kolera, Dysentri
* Kotipa : Kolera, Thypus, Paratypus
b. Membersihkan alat-alat yang akan digunakan dalam bidang
kedokteran/kesehatan dengan menggunakan desinfektan
c. Membersihkan tubuh kita dengan zat antiseptic

2. TERHADAP BAKTERI PERUSAK MAKANAN


a. pemanasan
b. pengeringan
c. pengasapan
d. penggaraman
e. pengasaman
f. pemanisan
g. pengalengan
h. pendinginan
g. radiasi

Anda mungkin juga menyukai