A G1P0A0 DENGAN
INTRAPARTUM SPONTAN
DI RUANG BERSALIN BASUKARNA
RSJ PROF. DR SOEROJO MAGELANG
Disusun oleh:
DIAN FITRI UTAMI
P1337420920082
PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
WOC INTRANATAL
Berdasarkan usia kehamilan Berdasarkan proses persalinan
1. Persalinan aterm : yaitu persalinan antara umur 1. Persalinan spontan : bila persalinan ini
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup hamil 37-42 minggu, berat janin di atas 2.500
berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir, dengan bantuan atau tanpa gr.
2. Persalinan prematurus : persalinan sebelum melalui jalan lahir.
bantuan (kekuatan sendiri) (Rahmawati, AF., 2018)
umur hamil 28-36 minggu, berat janin kurang 2. Persalinan buatan : bila persalinan dibantu dengan
Intranatal/persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsiyang dapat hidup
dari 2.499 gr. tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan
kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir / dengan jalan lain (Mochtar, 2011)
3. Persalinan serotinus : persalinan yang forceps/vakum, atau dilakukan operasi section
melampaui umur hamil 42 minggu, pada janin caecarea.
terdapat tanda postmaturitas 3. Persalinan anjuran : pada umumnya persalinan
4. Peralinan presipitatus : persalinan yang terjadi bila bayi sudah cukup besar untuk hidup di
berlangsung cepat kurang dari 3 jam. (Tyastuti, luar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga
2016) menimbulkan kesulitan dalam persalinan.
Nyeri akut
Kontrol dam
perlindungan infeksi
Sumber :
PPNI, 2018, Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia; Jakarta: Persatuan Perawatan Nasional Indonesia.
Rahmawati, AF., 2018, Pengalaman pertama Ibu melahirkan Secara Normal didampingi Suami, Skripsi, Program Studi Keperawatan FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Persalinan
Tyastuti, sejati
S. (2016). Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: PPSDM
Pengertian
Kesehatan RI.
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku : Jawa
Alamat : Salam, Magelang
Tanggal Masuk : 17 Maret 2021
Diagnosa Medis : G1P0A0 UK 39 mg dengan Skizophrenia
b. Penanggung jawab
Nama : Ny. R
Umur : 55 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Salam, Magelang
Hubungan dengan pasien : Ibu
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan pasien
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Alasan masuk RS
Pasien mengeluhkan kencang-keancng sejak semalam dan pecah
ketuban pukul 04.30. Pasien kemudian dibawa ke BKIA
Muntilan. Pasien kemudian dirujuk ke RSJ Prof. dr. Soerojo
dengan keterangan G1P0A0 UK 39 mg dengan skizophrenia untuk
dilakukan penanganan lebih lanjut.
b) Keluhan utama
Pasien mengeluhkan mules dan kencang-kencang seperti mau
melahirkan tetapi belum teratur. Kontraksi sudah dirasakan sejak
semalam dan sekitar jam 04.30 WIB keluar ketuban.
c) Riwayat kehamilan
Ini adalah kehamilan pasien yang pertama. Keluarga pasien
mengatakan pasien rutin memeriksakan kandungannya. Keluarga
pasien mengatakan pasien belum bersuami, dihamili oleh tetangga
dan tidak bertanggung jawab. Usia kehamilan sekarang 39
minggu.
2) Riwayat Kesehatan dulu
a) Riwayat Penyakit
Pasien memiliki riwayat gangguan jiwa skizophrenia f20.3 sejak
2013 dan pernah dirawat di RSJ. Pasien dirumah minum obat
(haloperidol 5, thp 2mg dan chlorpomazine 100) secara teratur.
b) Riwayat Reproduksi
(1) Riwayat menstruasi
Tidak ada keluhan selama haid.
HPHT : tidak terkaji
HPL : tidak terkaji
(2) Riwayat pernikahan
Pasien belum menikah, keluarga mengatakan pasien dihamili
oleh tetangganya.
(3) Riwayat Persalinan sebelumnya
Pasien belum pernah melahirkan sebelumnya.
(4) Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB
(5) Riwayat gangguan reproduksi
Pasien dan keluarga menyatakan tidak memiliki riwayat
gangguan reproduksi.
b. Kesehatan keluarga
1) Genogram
Pasien
Keterangan:
= perempuan
= laki-laki
= garis pernikahan
= garis keturunan
Defisit Rabu, 17 Maret 2021 S: Pasien lebih merasa lega karena didampingi, pasien mengatakan akan
pengetahuan 09.05 WIB mematuhi perintah agar lancar dan selamat.
tentang persalinan 1. Membina hubungan saling terbuka dan saling O: Pasien terlihat lebih tenang, ibu pasien menemani disampingnya.
berhubungan percaya dengan pasien A : Masalah defisit pengetahuan teratasi
dengan kurang 2. Mendampingi pasien P : Lanjutkan intervensi : Dampingi pasien
terpapar informasi 3. Menunjukkan sikap menerima rasa takut dan
kecemasan pasien
4. Memberi tahu pasien tentang proses persalinan
dan nyeri yang normal
5. Mengajarkan pasien kapan harus mengejan
e. Pengkajian kala II
Hari, tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
Jam : 10.38 WIB
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh kenceng-kenceng makin sering dan pasien
menyatakan ingin mengejan. Pasien mengatakan merasa sangat
kesakitan dan tidak tahan lagi untuk mengejan. Pasien berulang kali
melakukan nafas dalam untuk mengurangi rasa sakitnya.
2) Nyeri
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus dan distensi perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah abdomen, pinggang dan perineum
S : Skala nyeri tak terhingga
T : nyeri terus menerus
PENGKAJIAN HASIL
Letak kepala janin Presentasi kepala
Kondisi ibu Ibu sudah ingin mengejan, adanya tekanan pada
rektum sehingga ibu merasa seperti ingin BAB, ibu
mengungkapkan rasa tidak nyaman dengan menangis,
muncul keringat di sekitar wajah pasien. Pasien belum
bisa mengejan dengan benar.
Presentasi jalan lahir Kepala janin sudah masuk PAP, pembukaan lengkap,
vulva dan anus membuka, perinium tampak kaku.
Show Adanya lendir bercampur darah
DJJ 142 x/menit
Dukungan psikologis Ibu pasien berdoa saat anaknya melahirkan.
3) Injeksi oksitosin 10 IU 5cc IV
4) Pertolongan pertama pada bayi baru lahir
Jam 10.38 WIB bayi Ny. A menangis spontan segera setelah lahir,
bayi dibersihkan, dibersihkan saluran nafas, memotong dan merawat
tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi dengan cara diberi
selimut. Bayi di timbang BB 2800gr.
APGAR score
NO KARAKTERISTIK 1 MENIT 5 MENIT
PENILAIAN
1. Denyut jantung 2 2
2. Pernapasan 2 2
3. Refleks 1 2
4. Tonus otot 1 1
5. Warna kulit 1 2
Total 7 9
Risiko 1. Memonitor kehilangan cairan (darah, keringat) S : Pasien mengatakan tidak mual dan tidak muntah,
ketidakseimbangan 2. Memonitor tanda-tanda vital, inspeksi turgor O : TD: 110/70 mmHg, N: 88 x/menit, RR : 23 x/menit, S: 37 oC, pasien
cairan berhubungan kulit dan membrane mukosa terhadap penuh keringat, turgor kulit elastis
dengan perdarahan kekeringan A : Masalah risiko defisit volume cairan teratasi
3. Menganjurkan banyak minum selama proses P : -
persalinan jika tidak ada mual dan muntah
l. Pengkajian Kala IV
Hari, Tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
Jam : 12.00 WIB
1) Keluhan utama
Pasien mengatakan masih merasa sakit di bagian jalan lahir. Wajah
terlihat keluar keringat di wajah pasien. Pasien mengatakan merasa
masih kesakitan di daerah luka jahitan.
2) Nyeri :
P : nyeri terjadi karena adanya luka akibat proses kelahiran bayi dan
luka episiotomi
Q : nyeri terasa perih didaerah jalan lahir
R : nyeri terjadi di daerah jalan lahir
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul
PENGKAJIAN HASIL
Tanda-tanda vital TD : 100/70 mmHg
Suhu : 36,5o C
N : 70 x/menit
Kontraksi uterus Kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat
Sumber perdarahan Berasal dari jalan lahir
Distensi kandung kemih Pasien sudah BAK
Kondisi jalan lahir Terdapat luka episiotomi bagian dalam sehingga
dilakukan tindakan jahitan. Terdapat lokea rubra.
Kondisi psikologis ibu Pasien mengatakan senang dan lega anaknya lahir
dengan selamat. Pasien ingin selalu ditemani oleh
ibunya
1. Analisa Data Kala IV
Hari, tanggal : Rabu, 17 Maret 2021
Jam : 12.00 WIB
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Nyeri akut Agen
1. Pasien mengatakan merasa masih kesakitan di (D.0077) pencedera
daerah luka jahitan fisik (luka
2. Nyeri : jahitan
P : nyeri karena adanya luka jahitan jalan lahir episiotomi)
bagian dalam
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri terjadi di daerah jalan lahir
S : Skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul
DO :
1. Keluar keringat di sekitar wajah pasien
2. TTV :
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 36,5o C
N : 70 x/menit
DS : Risiko infeksi Efek
Pasien mengeluh perih pada jalan lahir (D.0142) prosedur
DO : invasif (luka
1. Adanya luka jahitan jalan lahir jahitan
2. P1A0 hari ke-0 episiotomi)
3. Terdapat lokea rubra
2. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala IV
NO. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
1 Rabu, 17 Maret 2021 Setelah dilakukan tindakan Observasi
jam 12.00 WIB keperawatan selama kala IV, nyeri 1. Observasi tanda-tanda vital
Nyeri akut berhubungan dengan agen berkurang, dengan kriteria hasil: 2. Observasi nyeri secara komprehensif
pencedera fisik (luka jahitan 1. Pasien mampu menerapkan termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
episiotomi) teknik penurunan nyeri non frekuensi, kualitas dan faktor
farmakologis (nafas dalam) presipitasi.
2. Pasien melaporkan nyeri sudah Terapeutik
terkontrol 3. Implementasikan tindakan untuk
3. nyeri berkurang menjadi skala kenyamanan fisik seperti menciptakan
3-4 suasana yang nyaman.
4. TTV normal Edukasi
4. Ajarkan pereda nyeri non
farmakologis nafas dalam, relaksasi.
5. Ajarkan cara perubahan posisi dan
posisi yang nyaman untuk mengurangi
nyeri.
Kolaborasi
6. Pemberian obat analgetik (bila perlu)