Anda di halaman 1dari 38

Tina Irmadany (P1337420716014)

Andi Saputro (P1337420716015)


 Pengertian Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keadaan pecahnya
selaput ketuban sebelum persalinan. Bila ketuban pecah dini
terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu maka disebut ketuban
pecah dini pada kehamilan prematur. (Sarwono, 2008)
 Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum
terjadi proses persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan
cukup waktu atau kurang waktu. (Cunningham, Mc. Donald, Gant,
2006)
 Sedangkan menurut Manuaba (2008), ketuban pecah dini atau
premature rupture of the membranes (PROM) adalah pecahnya
selaput ketuban sebelum tanda-tanda persalinan. Sebagian besar
ketuban pecah dini terjadi di atas 37 minggu kehamilan,
sedangkan dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak.
 Serviks inkompeten (leher rahim)
Pada wanita dalam presentasi kecil dengan kehamilan yang jauh dari aterm,
serviks yang inkompeten dapat menipis dan berdilatasi bukan sebagai
akibat dari peningkatan aktifitas uterus melainkan akibat dari kelemahan
intrinsik uterus sehingga menyebabkan ketuban pecah. (Fadlun dkk, 2011)
 Ketegangan rahim berlebihan

Ketegangan rahim berlebihan maksudnya terjadi pada kehamilan kembar


dan hidramnion. Etiologi hidramnion belum jelas, tetapi diketahui bahwa
hidramnion terjadi bila produksi air ketuban bertambah, bila pengaliran air
ketuban terganggu atau kedua-duanya. Dicurigai air ketuban dibentuk dari
sel-sel amnion. Di samping itu ditambah oleh air seni janin dan cairan otak
pada anensefalus. Air ketuban yang dibentuk, secara rutin dikeluarkan dan
diganti dengan yang baru. Salah satu cara pengeluaran ialah ditelan oleh
janin, diabsorpsi oleh usus kemudian dialirkan ke plasenta untuk akhirnya
masuk peredaran darah ibu. (Sujiyatini dkk, 2009)
 Kelainan letak janin dalam rahim
Kelainan letak janin dalam rahim maksudnya pada letak sungsang
dan letak lintang. Letak janin dalam uterus bergantung pada proses
adaptasi janin terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan <32
minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak sehingga
memungkinkan janin bergerak dengan bebas, dan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam letak sungsang atau letak lintang.
(Fadlun dkk, 2011)
 Kelainan jalan lahir
Kelainan jalan lahir maksudnya kemungkinan terjadi kesempitan
panggul yang terjadi pada perut gantung, bagian terendah belum
masuk PAP, disporposi sefalopelvik. Kelainan letak dan kesempitan
panggul lebih sering disertai dengan ketuban pecah dini namun
mekanismenya belum diketahui dengan pasti. (Manuaba, 2010)
 Kelainan bawaan dari selaput ketuban
Pecahnya ketuban dapat terjadi akibat peregangan uterus yang
berlebihan atau terjadi peningkatan tekanan yang mendadak di dalam
kavum amnion, di samping juga ada kelainan selaput ketuban itu
sendiri. Hal ini terjadi seperti pada sindroma Ehlers-Danlos, dimana
terjadi gangguan pada jaringan ikat oleh karena defek pada sintesa dan
struktur kolagen dengan gejala berupa hiperelastisitas pada kulit dan
sendi, termasuk pada selaput ketuban yang komponen utamanya adalah
kolagen. 72% penderita dengan sindroma Ehlers-Danlos ini akan
mengalami persalinan preterm setelah sebelumnya mengalami ketuban
pecah dini preterm. (Fadlun dkk, 2011)
 Infeksi
Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput
ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban
pecah. Adanya infeksi pada selaput ketuban (korioamnionitis lokal)
sudah cukup untuk melemahkan selaput ketuban di tempat tersebut.
Bila terdapat bakteri patogen di dalam vagina maka frekuensi
amnionitis, endometritis, infeksi neonatal akan meningkat 10 kali.
(Fadlun dkk, 2011)
Menurut Taylor (2009), ketuban pecah dini ada hubungannya dengan hal-
hal berikut:
 Adanya hipermotilitas rahim yang sudah lama terjadi sebelum ketuban
pecah. Penyakit-penyakit seperti pieronetritis, sistitis,servisitis terdapat
bersama-sama dengan hipermotilitas Rahim
 Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)
 Infeksi (amniotitis atau korioamnionitis)
 Faktor-faktor lain yang menyerupai predisposisi ialah: multipara-
malposisi disproprosi servik incompeten
 Ketuban pecah dini artitisial (amniotomi) dimana ketuban pecah terlalu
dini.
 Kadang-kadang agak sulit atau meragukan kita apabila ketuban benar
sudah pecah/belum, apalagi bila pembukaan kenalis servikalis belum
ada atau kecil.
 Persepsi terhadap kesehatan- Managemen Kesehatan
Persepsi kesehatan oleh pasien dan keluarga.
 Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri diukur dengan skala :
0 = Mandiri
1 = Dibantu oleh alat
2 = Dibantu orang lain
3 = Perlu bantuan orang lain dan alat
4 = Tergantung atau tidak mampu
 Pola Istirahat dan Tidur
Waktu tidur, jumlahy/ berapa jam, kualitas tidur,(sering terbangun atau tidak)
 Pola Nutrisi-Metabolik
Antropometri = Diperoleh dari hasil pengukuran
Brochemical = Hasil pemeriksaan laboratorium yang terkait dengan nutrisi
protein plasma
Clinical Sign = Tanda-tanda klinis nutrisi
Diet = Diet yang diberikan
 Pola Eliminasi
Kebiasaaan BAB (normal, konstipasi, diare, lainnya)
Kebiasaan BAK
 Pola Kognitif Perseptual

Status mental
Bicara
Penglihatan
Pendengaran
 Pola Konsep dan Persepsi Diri

Harga diri
Ideal diri
Identitas diri
Gambaran diri
Peran diri
 Pola Peran dan Hubungan
Status perkawinan
 Pekerjaan
Sistem dukungan keluarga
 Pola Seksualitas
Jenis kelamin
 Pola Koping dan Toleransi Stress
Menggambarkan kemampuah untuk menangani stress dan
penggunaan sistem pendukung.
 Pola Nilai dan Kepercayaan
Menggambarkan sistem spiritual, nilai dan kepercayaan.
 Nyeri akut (NANDA : 00132, hal 467)
Definisi : Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan actual atau ptensial atau yang digambarkan sebagai kerusakan
(International Association for The Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi.
Berhubungan dengan :
Agens cedera biologis (mis, infeksi, iskemia, neoplasma)
Batasan karakteristik :
1. Diaphoresis
2. Ekspresi wajah nyeri (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan mata
berpencar atau tetap pada satu focus, meringis)
3. Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah merengek, menangis, waspada)
4. Perubahan parameter fisiologis (mis, tekanan darah, frekuensi jantung, frekuensi
pernapasan, saturasi oksigen, end-tidal karbondioksida)
5. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
6. Sikap melindungi area nyeri
 Risiko infeksi (NANDA : 00004, hal 405)
Definisi : Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme
patogenik yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko :
1. Pertahanan Tubuh Primer Tidak Adekuat
2. Pecah ketuban dini
 Ansietas (NANDA : 00146, hal 343)
Definisi : Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar
disertai respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu) perasaan takut yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan
yang memperingatkan individu, akan adanya bahaya dan
memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Berhubungan dengan :
1. Ancaman kematian
2. Perubahan zat (mis, status ekonomi, lingkungan, sttaus kesehatan, fungsi
peran, status peran)
3. Riwayat keluaga tentang ansietas
4. Stressor

Batasan karakteristik :
a. Perilaku
Mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa hidup
Penurunan produktivitas

b. Afektif
Gelisah
Ketakutan

c. Fisiologis
Gemetar
Peningkatan keringat
Wajah tegang
d. Simpatis
Anoreksia
Diare
Dilatasi pupil
Lemah
Mulut kering
Peningkatan denyut nadi
Peringkatan frekuensi pernapasan
Peningkatan TD
Wajah memerah
e. Parasimpatis
Anyang-ayangan
Diare
Gangguan pola tidur
Letih
Mual
Nyeri abdomen
f. Kognitif
Gangguan konsentrasi
Melamun
 Gangguan rasa nyaman (NANDA : 00214, hal 466)
Definisi : Merasa kurang nyaman, lega dan sempurna dalam dimensi
fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya, dan/atau sosial.

Berhubungan dengan :
Gejala terkait penyakit
Program pengobatan

Batasan karakteristik :
1. Ansietas
2. Merasa tidak nyaman
3. Takut
 Defisit pengetahuan (NANDA : 00126, hal 274)
Definisi : Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang
berkaitan dengan topic tertentu

Berhubungan dengan :
Kurang informasi
Kurang sumber pengetahuan

Batasan karakteristik :
Kurang pengetahuan
 Nyeri Akut
NOC : (hal 247)
1. Mampu mengenali kapan nyeri terjadi
2. Mampu menggunakan tindakan pencegahan
3. Mampu menggunakan tindakan pengurangan [nyeri] tanpa analgesic
4. Mampu menggunakan analgesic yang direkomendasikan
NIC : (hal 198)
1. Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
2. Pilihlah dan implementasikan tindakan yang beragam (misalnya
farmakologi, nonfarmakologi, interpersonal) untuk memfasilitasi
penurunan nyeri, sesuai kebutuhan
3. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
4. Berikan informasi mengenai nyeri, seperti penyebab nyeri, berapa
lama nyeri akan dirasakan, dan antisipasi dari ketidaknyamanan
akibat prosedur
5. Pemberian obat analgesic (hal 560)
 Gangguan rasa nyaman
NOC : (hal 528)
1. Mampu mengontrol terhadap gejala
2. Hubungan sosial terpenuhi
3. Kehidupan spiritual tercapai
4. Perawatan sesuai dengan kebutuhan
NIC : (hal 192)
1. Tentukan tujuan pasien dan keluarga dalam mengelola
lingkungan dan kenyaman optimal
2. Posisikan pasien untuk memfasiltasi (mis, gunakan prinsip-
prinsip keselarasan tubuh, sokong dengan bantal, sokong sendi
selama pergerakan, belat sayatan, dan imobilisai bagian tubuh
yang nyeri).
3. Sediakan lingkungan yang aman dan bersih
4. Berikan sumber-sumber edukasi yang relevan dan berguna
mengenai manajemen penyakit dan cedera pada pasien dan
keluarga jika sesuai
 Ansietas
NOC : (hal 572)
1. Klien dapat beristirahat
2. Perasaan gelisah berkurang
3. Mampu menyampaikan rasa cemas secara lisan
NIC : (hal 319)
1. Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan
mengurangi ketakutan
2. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
3. Bantu klien mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
4. Berikan informasi factual terkait diagnosis, perawatan dan
prognosis
5. Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi yang akan dirasakan
yang mungkin akan dialami klien selama prosedur [dilakukan]
6. Intruksikan klien untuk menggunkan teknik relaksasi
7. Dukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai
 Defisit pengetahuan
NOC : (hal 361-362)
1. Mengetahui pentingnya pendidikan [kesehatan] sebelum
melahirkan
2. Mengetahui tanda-tanda komplikasi kehamilan
3. Mengetahui strategi mencegah infeksi

NIC : (hal 281-282)


1. Tentukan pengetahuan dan gaya hidup perilaku saat ini pada
individu, keluarga, atau kelompok sasaran
2. Rumuskan tujuan dalam program pendidikan kesehatan (tersebut)
3. Libatkan individu, keluarga, dan kelompok dalam perencanaan
dan rencana implementasi gaya hidup dan modifikasi perilaku
kesehatan
4. Bantu individu, keluarga, dan masyarakat untuk memperjelas
keyakinan dan nilai-nilai kesehatan
 Risiko infeksi
NOC : (hal 145-146)
1. Kestabilan suhu terjaga
2. Nyeri terkontrol
3. Jumlah sel darah putih dalam batas normal

NIC : (hal 398-399)


1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sitemik dan lokal
2. Monitor hitung mutlak granulosit, WBC, dan hasil-hasil
diferensial
3. Anjurkan istirahat
4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai perbedaan-perbedaan
antara infeksi-infeksi virus dan bakteri
5. Ajarkan pasien dan anggta keluarga bagaimana cara
menghindari infeksi
6. Intruksikan pasien untuk minum yang diresepkan
A. Pengkajian
 Adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien (Nursalam, 2008).
1. Biodata klien
Biodata klien berisi tentang : Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan,
Suku, Agama, Alamat, No. Medical Record, Nama Suami, Umur,
Pendidikan, Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat, Tanggal Pengkajian.
2. Keluhan utama
keluar cairan warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau / kecoklatan
sedikit / banyak, pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air
ketuban sudah kering, inspeksikula tampak air ketuban mengalir /
selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering.
3. Riwayat menstruasi
Umur menarchi pertama kali, lama haid, jumlah darah yang keluar,
konsistensi, siklus haid, hari pertama haid dan terakhir, perkiraan tanggal
partus
4. Riwayat Perkawinan
Kehamilan ini merupakan hasil pernikahan ke berapa? Apakah perkawinan
sah atau tidak, atau tidak direstui dengan orang tua ?
5. Riwayat Obstetris
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, hasil laboraturium : USG , darah,
urine, keluhan selama kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi,
upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan yang diperoleh
6. Riwayat penyakit dahulu
Penyakit yang pernah di diderita pada masa lalu, bagaimana cara
pengobatan yang dijalani nya, dimana mendapat pertolongan, apakah
penyakit tersebut diderita sampai saat ini atau kambuh berulang – ulang
7. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit yang diturunkan
secara genetic seperti panggul sempit, apakah keluarga ada yg menderita
penyakit menular, kelainan congenital atau gangguan kejiwaan yang
pernah di derita oleh keluarga.
1. Pola persepsi terhadap kesehatan- Managemen Kesehatan
Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilanya, lebih-
lebih menjelang persalinan dampak psikologis klien terjadi perubahan
konsep diri antara lain dan body image dan ideal diri

2. Pola Aktivitas dan Latihan


Pada pasien pos partum klien dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya, terbatas pada aktifitas ringan, tidak membutuhkan tenaga
banyak, cepat lelah, pada klien nifas didapatkan keterbatasan aktivitas
karena mengalami kelemahan dan nyeri.
3. Pola Istirahat dan Tidur
Pada klien nifas terjadi perubahan pada pola istirahat dan tidur
karena adanya kehadiran sang bayi dan nyeri epis setelah
persalinan

4. Pola Nutrisi-Metabolik
Pada klien nifas biasanaya terjadi peningkatan nafsu makan karena
dari keinginan untuk menyusui bayinya.
Antropometri = Diperoleh dari hasil pengukuran
Brochemical = Hasil pemeriksaan laboratorium yang terkait
dengan nutrisi protein plasma
Clinical Sign = Tanda-tanda klinis nutrisi
Diet = Diet yang diberikan
5. Pola Eliminasi
Pada pasien pos partum sering terjadi adanya perasaan sering /susah
kencing selama masa nifas yang ditimbulkan karena terjadinya odema
dari trigono, yang menimbulkan inveksi dari uretra sehingga sering
terjadi konstipasi karena penderita takut untuk melakukan BAB

6. Pola Kognitif Perseptual


Pola kognitif klien merasakan nyeri pada prineum akibat luka janhitan
dan nyeri perut akibat involusi uteri, pada pola kognitif klien nifas
primipara terjadi kurangnya pengetahuan merawat bayinya

7. Pola Konsep dan Persepsi Diri


Biasanya terjadi kecemasan terhadap keadaan kehamilanya, lebih-lebih
menjelang persalinan dampak psikologis klien terjadi perubahan
konsep diri antara lain dan body image dan ideal diri

8. Pola Peran dan Hubungan


Peran klien dalam keluarga meliputi hubungan klien dengan keluarga
dan orang lain.
9. Pola Seksualitas
Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan
seksual atau fungsi dari seksual yang tidak adekuat karena
adanya proses persalinan dan nifas ( Sharon J. Reeder,
1997:285)

10. Pola Koping dan Toleransi Stress


Biasanya klien sering melamun dan merasa cemas

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


Biasanya pada saat menjelang persalinan dan sesudah
persalinan klien akan terganggu dalam hal ibadahnya karena
harus bedres total setelah partus sehingga aktifitas klien
dibantu oleh keluarganya.
 Kepala
bagaimana bentuk kepala, kebersihan kepala, kadang-kadang terdapat
adanya cloasma gravidarum, dan apakah ada benjolan
 Leher
Kadang-kadang ditemukan adanya penbesaran kelenjar tioroid, karena
adanya proses menerang yang salah
 Mata
Terkadang adanya pembengkakan paka kelopak mata, konjungtiva, dan
kadang-kadang keadaan selaput mata pucat (anemia) karena proses
persalinan yang mengalami perdarahan, sklera kunuing
 Telinga
Biasanya bentuk telingga simetris atau tidak, bagaimana kebersihanya,
adakah cairan yang keluar dari telinga.
 Hidung
Adanya polip atau tidak dan apabila pada pos partum kadang-kadang
ditemukan pernapasan cuping hidung
 Dada
Terdapat adanya pembesaran payu dara, adanya hiper pigmentasi
areola mamae dan papila mamae
 Abdomen
Pada klien nifas abdomen kendor kadang-kadang striae masih terasa
nyeri. Fundus uteri 3 jari dibawa pusat.
 Genitalia
Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban, bila
terdapat pengeluaran mekomium yaitu feses yang dibentuk anak
dalam kandungan menandakan adanya kelainan letak anak.( cristina
ibrahim, 1993: 50)
 Anus
Kadang-kadang pada klien nifas ada luka pada anus karena ruptur
 Ekstermitas
Pemeriksaan odema untuk mrlihat kelainan-kelainan karena
membesarnya uterus, karenan preeklamsia atau karena penyakit
jantung atau ginjal.
 Muskulos skeletal
Pada klien post partum biasanya terjadi keterbatasan gerak
karena adanya luka episiotomi
 Tanda-tanda vital
Apabila terjadi perdarahan pada pos partum tekanan darah
turun, nadi cepat, pernafasan meningkat, suhu tubuh turun.
1. Hitung darah lengkap untuk menentukan adanya
anemia,infeksi
2. Golongan darah dan faktor Rh
3. Rasio lestin terhadap spingomielin (rasio US):menentukan
maturitas janin
4. Tes ferning dan kertas nitrazine:memastikan pecah
ketuban
5. Ultrasonografi ;menentukan usia gestasi ,ukuran janin
,gerakan jantung janinmdan lokasi plasenta.
 Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis (mis,
infeksi, iskemia, neoplasma) ditandai dengan diaphoresis, ekspresi
wajah nyeri. (NANDA : 00132, hal 467)
 Risiko infeksi faktor risiko pecah ketuban dini (NANDA : 00004, hal
405)
 Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian ditandai dengan
gelisah, ketakutan (NANDA : 00146, hal 343)
 Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait
penyakit, program pengobatan ditandai dengan merasa tidak
nyaman (NANDA : 00214, hal 466)
 Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi,
kurang sumber pengetahuan ditandai dengan kurang pengetahuan
(NANDA : 00126, hal 274)
No Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
D.X keperawatan

1. Nyeri akut NOC : (hal 247) NIC : (hal 198)


berhubungan - Mampu mengenali kapan - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
dengan agens nyeri terjadi - Pilihlah dan implementasikan tindakan
cedera - Mampu menggunakan yang beragam (misalnya farmakologi,
biologis (mis, tindakan pencegahan nonfarmakologi, interpersonal) untuk
infeksi, - Mampu menggunakan memfasilitasi penurunan nyeri, sesuai
iskemia, tindakan pengurangan kebutuhan
neoplasma) [nyeri] tanpa analgesic - Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
ditandai - Mampu menggunakan - Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
dengan analgesic yang penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
diaphoresis, direkomendasikan dirasakan, dan antisipasi dari
ekspresi ketidaknyamanan akibat prosedur
wajah nyeri. - Pemberian obat analgesic (hal 560)
(NANDA :
00132, hal
467)
2. Risiko infeksi NOC : (hal 528) NIC : (hal 192)
faktor risiko - Mampu mengontrol terhadap - Tentukan tujuan pasien dan keluarga
pecah gejala dalam mengelola lingkungan dan
ketuban dini - Hubungan sosial terpenuhi kenyaman optimal
(NANDA : - Kehidupan spiritual tercapai - Posisikan pasien untuk memfasiltasi
00004, hal - Perawatan sesuai dengan (mis, gunakan prinsip-prinsip
405) kebutuhan keselarasan tubuh, sokong dengan
bantal, sokong sendi selama
pergerakan, belat sayatan, dan
imobilisai bagian tubuh yang nyeri).
- Sediakan lingkungan yang aman dan
bersih
Berikan sumber-sumber edukasi yang
relevan dan berguna mengenai
manajemen penyakit dan cedera pada
pasien dan keluarga jika sesuai
3. Ansietas NOC : (hal 572) NIC : (hal 319)
berhubungan - Klien dapat beristirahat - Berada disisi klien untuk meningkatkan
dengan - Perasaan gelisah berkurang rasa aman dan mengurangi ketakutan
ancaman - Mampu menyampaikan rasa - Gunakan pendekatan yang tenang dan
kematian cemas secara lisan meyakinkan
ditandai dengan - Bantu klien mengidentifikasi situasi yang
gelisah, memicu kecemasan
ketakutan - Berikan informasi factual terkait
(NANDA : diagnosis, perawatan dan prognosis
00146, hal 343) - Jelaskan semua prosedur termasuk
sensasi yang akan dirasakan yang
mungkin akan dialami klien selama
prosedur [dilakukan]
- Intruksikan klien untuk menggunkan
teknik relaksasi
- Dukung penggunaan mekanisme koping
yang sesuai
4. Gangguan NOC : (hal 361-362) NIC : (hal 281-282)
rasa nyaman - Mengetahui pentingnya - Tentukan pengetahuan dan gaya
berhubungan pendidikan [kesehatan] hidup perilaku saat ini pada
dengan sebelum melahirkan individu, keluarga, atau kelompok
gejala terkait - Mengetahui tanda-tanda sasaran
penyakit, komplikasi kehamilan - Rumuskan tujuan dalam program
program - Mengetahui strategi pendidikan kesehatan (tersebut)
pengobatan mencegah infeksi - Libatkan individu, keluarga, dan
ditandai kelompok dalam perencanaan dan
dengan rencana implementasi gaya hidup
merasa tidak dan modifikasi perilaku kesehatan
nyaman - Bantu individu, keluarga, dan
(NANDA : masyarakat untuk memperjelas
00214, hal keyakinan dan nilai-nilai
466) kesehatan
5. Defisiensi NOC : (hal 145-146) NIC : (hal 398-399)
pengetahuan - Kestabilan suhu terjaga - Monitor adanya tanda dan gejala
berhubungan - Nyeri terkontrol infeksi sitemik dan lokal
dengan - Jumlah sel darah putih - Monitor hitung mutlak granulosit,
kurang dalam batas normal WBC, dan hasil-hasil diferensial
informasi, - Anjurkan istirahat
kurang - Ajarkan pasien dan keluarga
sumber mengenai perbedaan-perbedaan
pengetahuan antara infeksi-infeksi virus dan
ditandai bakteri
dengan - Ajarkan pasien dan anggta
kurang keluarga bagaimana cara
pengetahuan menghindari infeksi
(NANDA : - Intruksikan pasien untuk minum
00126, hal yang diresepkan
274)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai