Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN STUDI KASUS

MASALAH PERILAKU KEKERASAN

PADA PENERIMA MANFAAT “M”

DI BRSAMPK “ANTASENA” SALAMAN

MAGELANG

DI SUSUN OLEH:

TINA IRMADANY

P1337420716014

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIV KEPERAWATAN MAGELANG

TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan Studi Kasus Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi DIV
Keperawatan Magelang pada PM “M” (15th) dengan Masalah Perilaku menyimpang di
BRSAMPK “Antasena” salaman magelang ini telah disahkan oleh pembimbing lahan.

Magelang, 15 Mei 2019

Mengetahui

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan Praktek,


BAB II TINJAUAN KASUS

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : Tanggal 13 Mei 2019
A. Identitas Pasien
1. Nama : Sdr.M
2. Umur : 15 tahun
3. Suku : Jawa
4. Agama : Islam
5. Jenis Kelamin : Laki – laki
6. Pendidikan : SMP
7. Alamat : Kota Jogja, DIY

B. Identitas Pengasuh
1. Nama : Ny. K
2. Umur :
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Hubungan dengan klien : Pengasuh asrama 6 ( Sdr M)

C. Alasan Masuk
Sdr M datang pertama kali pada bulan januari 2019 karena melakukan kekerasan dan
tawuran pada orang lain di Jogja dengan alasan membela temannya yang terkena sabetan
clurit di jarinya.

D. Riwayat Sekarang
Saat ini PM secara perilaku dan sikap sudah mulai membaik meskipun sering labil dan
pandai berbohong. PM sudah tinggal di BRSAMPK Antasena selama 5 bulan dan sudah
menerima beberapa bimbingan sehingga PM kini sudah terlihat lebih kondusif.
E. Riwayat Dahulu
Sebelum masuk ke PSMP Antasena, klien bersekolah di SMP. PM mengatakan sejak
PM masih sekolah SD PM tinggal bersama dengan kakek dan nenek, karena orang
tuanya berpisah. Kemudian PM mengatakan sudah memiliki geng sejak masih
bersekolah SMP.
F. Faktor Predisposisi
1. Sdr,M mempunyai teman-teman yang biasa berhubungan dengan rokok dan obat-
obatan terlarang
2. Sdr,M mempunyai pergaulan anak muda yang negatif dan suka tawuran dengan
senjata tajam.
3. Sdr M suka bermain bersama teman-temannya di bar/ diskotik
4. Sdr M sebelumnya pernah masuk di Panti Sosial di daerah sleman selama 7 bulan
dengan kasus yang sama.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
TD : 120 / 70 mmHg
0
S : 36,5 C
N : 80 x / menit
RR : 22 x / menit
2. Ukur
TB : 168 cm
BB : 50 kg

3. Keadaan Umum

a. Keadaan Umum : cukup baik, berpakaian rapi

b. Kepala : bentuk kepala normal,tidak ada lesi

c. Rambut :berwarna hitam dan lurus,tidak ada ketombe

d. Mata : konjungtiva tidak anemis,sclera tidak ikterik , pupil isokor,


terdapat luka jahitan di alis maa sebelah kiri

e. Hidung : bersih, fungsi penciuman normal.

f. Mulut : lembab,warna agak kehitaman gigi cukup bersih


g. Telinga : pendengaran baik, simetris dengan wajah. Tidak terdapat
serumen dan daun telinga cukup bersih

h. Pipi : ada luka di pipi sebelah kiri dan sudah mengering

i. Leher : tidak ada pembesaran tonsil, kelenjar tyroid

j. Dada : bentuk dada kanan dan kiri simetris, tidak ada suara
tambahan.

k. Abdomen : warna kulit merata, tidak ada luka, turgor kulit elastis

l. Ekstermitas : kekuatan otot baik, tidak ada gangguan pada ekstremitas dan
tidak ada lesi

m. Kulit : turgor kulit baik,warna sawo matang tidak ada lesi, ada tato di
tangan kiri dan kaki kanan

H. Psikososial
1. Genogram

PM tidak memberitahu
silsilah tentang keluarga
ayah nya

Sdr. M

Keterangan
: laki-laki

: perempuan
: PM (Penerima Manfaat)
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh
Sdr M menyukai seluruh bagian dari tubuhnya, penampilannya rapi dan wangi.
b. Identitas Diri
Sdr M seorang anak berusia 15 tahun dan perkembangannya sesuai usianya.
c. Peran Diri
Sdr M adalah seorang anak
d. Ideal Diri
Sdr M mengatakan ingin berubah menjadi yang lebih baik, tetapi tidak bisa
meninggalkan sepenunya. Ia mengatakan akan mengurangi kebiasaan yang tidak
baik. Sdr M juga mengatakan akan menghapus tato yang ada pada tangan dan
kakinya karena merasa tidak nyaman dilihat banyak orang.
e. Harga Diri
Sdr M memiliki harga diri yang baik. Saat di lakukan wawancara Sdr M mau
menceritakan tentang kehidupan dan pengalaman hidup dia tanpa malu.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti
Sdr M mengatakan cukup dekat dengan nenek yang mengasuhnya sejak kecil
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Sebelumnya Sdr M kurang aktif dalam kegiatan masyarakat. Sepulang sekolah ia
lebih memilih pergi bersama dengan teman-temannya.
c. Hambatan dalam hubungan
Sdr M mengatakan tidak memiliki hambatan saat berhubungan dengan teman-
temannya,pembimbing di PSMP Antasena maupun orang lain yang baru kenal.
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Sdr M mengatakan bahwa ia percaya kepada Allah dan ketentuannya
b. Kegiatan Ibadah
Sdr M rutin melaksanakan sholat berjamaah di masjid At Taubah BRSAMPK
Antasena. PM mau mengikuti tadarus dan mau memperhatikan pengajian.

I. Status Mental
1. Penampilan :
Penampilan PM rapi. PM mandi 2 sampai 3 kali sehari dan selalu ganti pakaian
2. Pembicaraan :
Saat menjawab pertanyaan Sdr M menjawab dengan pelan ketika ditanyai mengenai
masalah pribadi. Kontak mata mudah beralih, perbincangan nyambung tetapi sering
mengatakan “kok tanya sampai disitu sih mbak ?”
3. Aktifitas Motorik :
Sdr M bergabung kepada teman temanya untuk melakukan aktifitas, Sdr M ikut serta
dalam setiap aktifitas atau jadwal di BRSAMPK Antasena. ADL dapat dilakukan
secara mandiri.
4. Alam Perasaan
Sdr M mengatakan di BRSAMPK Antasena lebih ketat. Ia tak bisa leluasa keluar
masuk, berbeda dengan panti sosial yang sebelumnya ia tinggali.
5. Afek
Afek stabil, terlihat saat Sdr M sudah nyaman untuk diajak berbicara, Sdr M
menjawab pertanyaan tentang dirinya .
6. Interaksi selama wawancara
Kontak mata mudah beralih. Sdr M terlihat sering menatap ke arah lain saat diberi
pertanyaan.
7. Persepsi
Sdr M mempunyai persepsi bahwa dirinya tidak merasa bersalah membalas
perbuatan orang asing yang telah melukai temannya.
8. Proses Pikir
Proses pikir Sdr M baik terbukti Saat ditanya dia langsung menjawabnya.
9. Isi pikir
Saat dikaji tidak mengalami halusinasi
10. Tingkat Kesadaran
Composmentis
11. Memori
a. Jangka pendek
PM masih ingat kapan dirinya masuk ke BRSAMPK, serta menceritakan hal –
hal yang pernah dialaminya selama di BRSAMPK Antasena.
b. Jangka panjang
PM dapat mengingat awal klien mengikuti geng (klitih), dan PM juga dapat
menceritakan tentang kehidupan dia sebelum masuk di BRSAMPK Antasena.
12. Kemampuan Penilaian
PM dapat mengambil keputusan sendiri.
13. Daya tilik diri
Cukup baik, PM dapat menilai keadaan dirinya dengan benar.

J. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan
Baik/terpenuhi. Dalam sehari makan 3 kali sehari dan habis 1 porsi.
2. BAB/BAK
BAK Baik mandiri, dan teratur 2-3 kali sehari, BAB umumnya 1 kali sehari.
3. Mandi
selalu mandi 2 kali sehari, bahkan terkadang jika klien merasa panas atau setelah
melakuan kegiatan yang menyebabkan dirinya kotor PM akan mandi lagi
4. Berpakaian / berhias
Penampilan rapi.
5. Istirahat Tidur
Istirahat tidur Sdr M secara umum tidak ada gangguan.
6. Pemeliharaan Kesehatan
Sdr M mengatakan tidak merasakan keluhan seperti diare, mual/muntah, maupun
pusing dan demam. PM sering tidak memakai kacamata khusus yang digunakan
untuk pelajaran LAS, sehingga pernah meminta obat mata untuk mengatasi rasa
perih di mata.
7. Aktivitas dalam rumah
di dalam asrama aktifitas Sdr M yaitu bermain gitar, menonton tv dan berkumpul
dengan teman-teman.
8. Aktifitas luar rumah
Sdr M dapat berinteraksi dengan lingkungan diluar asrama, ikut serta dalam
setiap kegiatan BRSAMPK Antasena. Bisa berinteraksi dengan teman lainya.

K. Mekanisme Koping
Sdr M belum mampu mengendalikan emosinya, karena masih labil dan sering
keluar kata-kata kotor ketika bersama dengan teman-temanya
L. Masalah Psikososial dan Lingkungan
1. Masalah dengan dukungan kelompok
tidak punya masalah dengan kelompok, Sdr M termasuk orang yang berpengaruh
dalam kelompok
2. Masalah dengan lingkungan
Saat ini Sdr M tidak mempunyai masalah dengan lingkungan sekitar BRSAMPK
Antasena Salaman, Magelang.
3. Masalah Pendidikan
Sdr M baru menginjak kelas 1 SMA, dan sudah sering ikut adu fisik seperti
tawuran dan klitih, serta suka menggunakan obat-obatan tertentu. Dalam sehari
uang saku PM sekitar Rp 65.000,00 – Rp 75.000,00 sehari dan sering
dipergunakan untuk membeli obat-obatan tersebut.
4. Masalah Pekerjaan
Sdr M mengatakan pernah bekerja sebagai tukang parkir di pecel lele dan
mendapat bayaran Rp 60.000,00 dalam semalam
5. Masalah dengan Pelayanan Kesehatan
Selama di BRSAMPK Antasena Sdr M pergi ke poliklinik untuk meminta obat
saat mata.
II. ANALISA DATA

No. Data Etiologi Problem


1 Data Subjektif : Pola kekerasan Risiko perilaku
1. Sdr M mengatakan merasa tidak diarahkan pada kekerasan
bersalah membalas perbuatan orang lain, pola terhadap orang
orang asing yang menciderai perilaku
temannya. antisosial
2. Sdr M memiliki geng (klitih)
3. Sdr M suka pergi ke bar/
diskotik bersama teman-
temannya
4. Sdr M mempunyai teman yang
berhubungan dengan rokok dan
obat-obatan

Data Objektif
1. Tanda-tanda Vital
TD:120 / 70 mmHg
0
S : 36,5 C
N : 80 x / menit
RR: 22 x / menit
2. Bibir agak kehitaman
3. Kontak mata mudah beralih,
PM sering menatap ke arah lain
saat diberi pertanyaan

III. DIAGNOSA KEPERWATAN

Diagnosa Keperawatan
Risiko perilaku kekerasan terhadap orang lain faktor risiko pola kekerasan diarahkan pada orang
lain, pola perilaku antisosial (NANDA 00138, hal 416)
IV. INTERVENSI KERAWATAN ( RENCANA KEPERAWATAN )

Tgl/ jam Diagnosa Tujuan umum NOC NIC

15 Mei Risiko Setelah dilakukan Menahan diri dari kemarahan 1410 Bantuan aktivitas marah 4640
2019 perilaku tindakan
Indicator Aktivitas:
kekerasan keperawatan
terhadap orang selama 1 x 24 jam - Mengidentifikasi tanda-tanda awal 1. Bangun rasa percaya dan hubungan yang
lain diharapkan skala marah dekat dan harmonis dengan pasien
targer outcome - Mengidentifikasi situasi yang dapat 2. Gunakan pendekatan yang tenang dan
dipertahankan memicu marah meyakinkan
pada 3 - Menggunakan aktivitas fisik untuk 3. Identifikasi konsekuensi dari ekspresi
ditingkatkan ke 4. mengurangi rasa marah yang kemarahan yang tidak tepat.
tertahan 4. Identifikasi bersama pasien keuntungan dari
- Menahan diri dari kebimbangan ekspresi kemarahan dengan perilaku adaptif
antara menunjukkan kemarahan dan tanpa kekerasan.
secara lepas kendali dengan pasif 5. Bantu dalam mengembangkan metode yang
- Menggunakan strategi untuk tepat untuk mengekspresikan kemarahan pada
mengendalikan amarah orang lain (misalnya asertif, dan
- Mendapatkan konseling sesuai menggunakan pernyataan mengungkapkan
kebutuhan perasaan)
6. Dukung pasien untuk mengimplementasikan
strategi mengontrol kemarahan dan dengan
menggunakan ekspresi kemarahan yang tepat

V. IMPLEMENTASI

Tanggal/Jam No Implementasi Respon PM Paraf


DX
14 Mei 2019 1 1. Bangun rasa percaya dan hubungan yang 1. S: PM mengatakan senang di ajak mengobrol
dekat dan harmonis dengan pasien O: PM baik,ramah dan mudah bergaul
2. S: -
2. Gunakan pendekatan yang tenang dan
O: PM kooperatif
meyakinkan
3. S: PM mengatakan sudah mengetahui
konsekuensinya
3. Identifikasi konsekuensi dari ekspresi
O: PM memiliki pengetahuan yang cukup
kemarahan yang tidak tepat.

4. Identifikasi bersama pasien keuntungan dari 4. S: PM mengatakan keuntungan dari bisa menahan

ekspresi kemarahan dengan perilaku adaptif marah adalah lebih tenang

dan tanpa kekerasan.


O: PM kooperatif, kontak mata mudah beralih
5. Bantu dalam mengembangkan metode yang
tepat untuk mengekspresikan kemarahan 5. S : -
pada orang lain (misalnya asertif, dan O : PM mendengarkan
menggunakan pernyataan mengungkapkan
perasaan)

6. Dukung pasien untuk mengimplementasikan


6. S : PM mau belajar mengontrol kemarahan
strategi mengontrol kemarahan dan dengan
O : PM aktif menjawab
menggunakan ekspresi kemarahan yang
tepat

15 Mei 2019 1 1. Mengajarkan strategi mengontrol kemarahan 1. S : PM mengatakan akan belajar


dengan menggunakan ekspresi kemarahan mengungkapkan perasaan dengan
yang tepat mengucapkan “maaf” dan “terimakasih”
O : PM kooperatif, mau belajar.

VI. EVALUASI
Dx. Keperawatan Hari dan tanggal Catatan Perkembangan Paraf
SOAP
Risiko perilaku 14 Mei 2019 S : PM mengatakan akan belajar mengontrol kemarahan
kekerasan terhadap O : PM kooperatif, mau memperhatikan, mau menjawab. Kontak mata mudah
orang lain beralih
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Risiko perilaku 15 Mei 2019 S : PM akan mengubah perilaku dan tidak sungkan mengucapkan “maaf” apabila
kekerasan terhadap salah, dan “terimakasih” saat mendapatkan bantuan/pertolongan
orang lain O : PM tampak antusias, dan mau mendengarkan.
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, Gloria., Butcher, Howard., Dochterman, Joanne & Wagner, Cheryl.

(2013). Nursing Interventions Classification (NIC). Oxford: Elsevier Golbal Rights..

Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA.

Yogyakarta: Nuha Medika.

Herdman, Heather & Kamitsuru, Shigemi. (2015). Nanda International Inc.

Nursing Diagnoses: Definitions & Classifications 2015-2017. Jakarta: EGC.

Moorhead, Sue., Johnson. Marion., Maas, Meridean & Swanson, Elizabeth.

(2013). Nursing Outcomes Classification (NOC). Oxford: Elsevier Global Right.

Elizabeth, B. Hurlock. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga

Mukhripah Damaiyanti. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Samarinda: Refka

Aditama.

Nuraenah. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga dan Beban Keluarga

dalam Merawat Anggota dengan Riwayat Perilaku Kekerasan di RS. Jiwa Islam

Klender Jakarta Timur, 29-37.

Sari, K. (2015). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta:

Trans Info MEdia.

Yosep, I. (2011). Keperawatan Jiwa. Bandung : PT Refika Editama

Anda mungkin juga menyukai