Nim : 2101028
Tugas metodologi
Judul : Pengaruh Aromaterapi Mawar Dan Terapi Akupresure Terhadap Intensitas Nyeri
Disminore
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa, dimana
pada masa itu terjadi pertumbuhan termasuk fungsi reproduksi sehingga mampu
mempengaruhi tejadinya perubahan perkembangan fisik, mental maupun sosial
(Andhiyanto, 2012). Menurut World Health Organization (WHO) (2014) remaja adalah
seseorang yang memiliki rentang usia 10- 19 tahun, pada massa ini sering disebut “masa
pubertas”. Masa pubertas merupakan masa dimana remaja mengalami kematangan seksual
dan organ reproduksi yang sudah mulai berfungsi. Masa pematangan fisik pada remaja
ditandai dengan mulainya haid atau menstruasi (Sarwono, 2011). Cepat atau lambatnya
menstruasi biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti nutrisi, kesehatan, kondisi
pesikologis dan emosional (Wulandari, 2011).
Menurut data WHO rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda
antara 16,8 –81%. Tingkat kejadian dismenore di Eropa yaitu 45-97% wanita. Di Amerika
Serikat, dismenore diakui sebagai penyebab paling sering ketidakhadiran di sekolah yang
dialami remaja putri. Dengan prevalensi 29-44% (Sulistyo, 2017). Dalam jurnal
Occupational Environtmental di Indonesia sendiri prevalensi angka kejadian dismenore
cukup tinggi yaitu 64,25 % yang terdiri dari 54,89% dimenore primer dan 9,36% dismenore
sekunder. Pada usai 12 tahun sampai 14 tahun banyak remaja di Indonesia yang
mengeluhkan dismenore. Di Jawa Tengah angka kejadian dismenore secara umum
sebanyak 56% (Dewi, 2018).
Dismenore dibagi menjadi dua yaitu desminor primer dan sekunder, dismenore
primer disebabkan karena tingginya kadar prostaglandin yang menyebabkan kontraksi
pada myometrium dan menyempitkan pembuluh darah serta mengakibatkan disintegrasi
endometrium, iskemia, perdarahan dan nyeri. Sedangkan dismenore sekunder adalah nyeri
haid yang berhubungan dengan berbagai keadaan patologis di organ genitalia, misalnya
endometriosis, adenomiosis, mioma uteri, stenosis serviks, penyakit radang panggul,
perlekatan panggul (Sarwono, 2011).
Aromaterapi adalah istilah lain dari minyak esensial yang mempunyai aroma serta
berguna sebagai terapi. Jenis minyak aroma ini diekstraksi dari bunga mawar. Karakteristik
dari essensial oil mawar memiliki aroma yang manis, lembut, dan bernuansa cantik. Karena
produknya memiliki aroma yang lembut, menyebarkan wanginya ke seluruh ruangan. Hal
ini dapat mengurangi tingkat stres, menumbuhkan perasaan tenang pada jasmani, pikiran,
dan rohani dan meningkatkan mood. Wanita dalam keadaan haid sering kali mengalami
penurunan mood atau minat sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebagai
tambahan, aromaterapi mawar juga dapat digunakan dengan cara pemijatan atau masase
dengan minyak esensial mawar ini memiliki efek analgesik lokal dan antispasmodik untuk
mengurangi rasa tidak nyaman atau nyeri. Pijatan yang ringan dan melingkar dengan
menggunakan jari pada perut bagian bawah akan membantu mengurangi nyeri menstruasi.
Akupresur merupakan terapi yang diberikan dalam bentuk tekanan atau pijatan
dengan menggunakan ujung-ujung jari pada titik-titik tubuh tertentu yang dilakukan
menggunakan prinsip ilmu akupuntur (Fangge, 2012). Terapi akupresure yang diberikan
dalam bentuk tekanan atau pemijatan berefek menenangkan ketegangan saraf, membantu
mengelola stress serta meningkatkan relaksasi tubuh penekanan titik akupresure dapat
meningkatkan kadar endorfin yang berguna sebagai pereda nyeri yang diproduksi tubuh
dalam darah dan opioid peptida endogeneus di dalam susunan syaraf pusat. Jaringan syaraf
akan memberi stimulus pada sistem endokrin untuk melepaskan endorfin sesuai kebutuhan
tubuh dan diharapkan dapat menurunkan rasa nyeri saat menstruasi (Widyaningrum, 2013).
Nyeri dismenore jika tidak segera diatasi akan mempengaruhi fungsi mental dan
fisik individu sehingga harus segera diatasi dengan tindakan atau terapi secara
farmakologis atau non farmakologis. Pengobatan farmakologi pada nyeri haid dapat diatasi
dengan memberikan obat analgetik, terapi hormonal dan obat nonsteroid prostaglandin
(Marlinda, 2013). Terapi farmaka ini biasanya memiliki efek samping antara lain mual,
muntah, konstipasi, gelisah, dan rasa ngantuk (Dahlan, 2017). Sedangkan untuk
pengobatan secara non-farmakologi dapat menggunakan kompres hangat, teknik relaksasi,
istirahat, minum air putih, akupresure, yoga dan massage efflurage (Cristina, 2016).
Pengobatanan akupresure bertujuan untuk meningkatkan kadar endorfin yang berguna
untuk meredakan nyeri saat menstruasi (Khasanah, 2019).
Berdasarkan uraian diatas oleh karena tinggi nya kasus nyeri disminore pada wanita
muda di dunia dan Indonesia serta resiko yang ditimbulkan jika tidak diatasi, penulis
tertarik untuk mengangkat kasus ” Pengaruh Aromaterapi Mawar Dan Terapi Akupresure
Tinjauan Pustaka
Kerangka Konsep
A. Variable
Variable independen : aromaterapi mawar
Variable independen : terapi akupresure
Variable dependen : nyeri disminore B.
Hipotesis H0:
1. Tidak ada pengaruh aromaterapi mawar terhadap intensitas nyeri disminore 2. Tidak
ada pengaruh terapi akupresure terhadap intensitas nyeri disminore
Ha :
Metode Penelitian
Daftar Pustaka
Jurnal : Ratna, S, dkk. (2020). Pengaruh aromaterapi bunga mawar terhadap tingkat nyeri
disminore pada siswa SMA (internet). Vol. 14. No. 2
https://www.researchgate.net/publication/343383606_Pengaruh_pemberian_aroma_terapi_bunga
_mawar_terhadap_tingkat_nyeri_dismenorea_pada_siswi_SMA/fulltext/5f26afb5299bf134049a
b680/Pengaruh-pemberian-aroma-terapi-bunga-mawar-terhadap-tingkat-nyeri-
dismenoreapadasiswi-SMA.pdf, diakses pada tanggal 17 juni 2022.
Jurnal : Uliarta, M, dkk. (2022). Efektifitas terapy akupresure terhadap pengurangan disminore
pada mahasiswa DIII kebidanan (internet). Vol. 11. No. 1.
https://akpersandikarsa.ejournal.id/JIKSH/article/download/703/465, diakses pada tanggal 17 juni
2022.
Nafisah S. (2021). Evektivitas akupresure dan massage elfruage terhadap disminore pada remaja
didesa tampir wetan kecamatan candimulyo (internet)
http://eprintslib.ummgl.ac.id/2649/1/16.0603.0009_BAB%20I_BAB%20II_BAB%20III_BAB%
20V_DAFTAR%20PUSTAKA%20-%20Sayyidah%20Nafisah.pdf, diakses 23 juli 2022