Anda di halaman 1dari 12

Vol. 4, No.

3 (2022) : Oktober

PENGARUH PEMBERIAN AROMA THERAPY LAVENDER TERHADAP


TINGKAT INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA BONGOPINI
KECAMATAN TILONGKABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

THE INFLUENCE OF GIVING LAVENDER AROMA THERAPY


AGAINST THE LEVEL OF INSOMNIAON ELDERLY AT BONGOPINI
VILLAGE TILONGKABILA DISTRICT BONEBOLANGO REGENCY

Rosmin Ilham1, Hamna Vony Lasanuddin2


1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Indonesia
email: iburosminilham@gmail.com

Abstrak
Masalah insomnia pada lansia menyebabkan gangguan kemampuan intelektual, motivasi yang
rendah dan ketidakstabilan emosional.Terapi lavender dianggap bermanfaat dan di kenal membantu
meringankan nyeri, sakit kepala, insomnia, melawan kelelahan, stress dan meningkatkan daya tahan
tubuh. Kebarauan penelitian ini karena melihat pengaruh pemberian aromatherapy lavender terhadap tingkat
insomnia pada lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian aroma therapy
lavender terhadap tingkat insomnia pada lansia. Metode penelitian menggunakan desain quasi eksperiment
dengan two group pre dan post test with control design. Jumlah populasi sebanyak 130 orang dengan teknik
sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 26 respoden. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pada kelompok perlakuan di peroleh yang mengalami insomnia berat dengan keluhan
sulit tidur secara terus menerus sebanyak 9 responden (69,2%), pada kelompok kontrol yang mengalami
insomnia berat sebanyak 6 responden (42,6%). Setelah diberikan perlakuan yang tidak mengalami
insomnia sebanyak 10 responden (76,9%) dan pada kelompok kontrol yang mengalami insomnia berat
sebanyak 7 responden (53,8%), hasil analisis data menunjukan nilai pValue=0,035<0,05. Kesimpulan pada
penelitian ini terdapat pengaruh pemberian aroma therapy lavender terhadap tingkat insomnia pada
lansia.
Kata Kunci : Lansia; Insomnia dan Aroma Therapy Lavender.

Abstract
The problem of insomnia in the elderly causes impaired intellectual ability, low motivation, and
emotional instability. Lavender therapy is considered beneficial and is known to help relieve pain, headaches,
insomnia, fight fatigue and stress and increase endurance. The novelty of this research is because it looks at
the effect of giving lavender aromatherapy on the level of insomnia in the elderly. The purpose of this study
was to determine the effect of giving lavender aroma therapy on the level of insomnia in the elderly. The
research method used a quasi-experimental design with two groups of pre and post-test with a control design.
The total population is 130 people with a sampling technique using purposive sampling with a total sample of
26 respondents. The results showed that in the treatment group, 9 respondents (69.2%) experienced severe
insomnia with complaints of difficulty sleeping. In the control group, 6 respondents (42.6%). After being given
treatment, there were 10 respondents (76.9%) who did not experience insomnia and 7 respondents (53.8%).
This study concludes that there is an effect of giving lavender aroma therapy on the level of insomnia in the
elderly.
Keywords: Elderly; Insomnia and Lavender Aromatherapy.

Received: August 6th, 2022; 1st Revised September 1st, 2022;


2ⁿᵈ Revised October 2nd, 2022; Accepted for
Publication : October 7th, 2022

© 2022 Rosmin Ilham, Hamna Vony Lasanuddin


Under the license CC BY-SA 4.0

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 940
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

1. PENDAHULUAN golongan benzodiazepin, kloralhidrat dan


Masalah gangguan tidur (insomnia) promethazine (penergen). Non farmakologi
pada lansia dapat menyebabkan gangguan yaitu dengan cara hindari dan minimalkan
pada kemampuan intelektual, motivasi penggunaan minum kopi, teh, soda,
yang rendah, dan ketidakstabilan alcohol. Selain itu tindakan non famakologi
emosional, di mana suatu keadaan lainnya yaitu dengan cara terapi akupuntur,
seseorang yang mengalami kesulitan terapi kognitif, terapi pembatasan tidur
berulang dalam tidur atau mempertahankan (retriksi) dan terapi lavender (3).
tidur meskipun ada kesempatan untuk tidur Terapi lavender di anggap paling
sulit untuk tidur, tidur sering terbangun di bermanfaat dan di kenal untuk membantu
malam hari atau bangun terlalu pagi yang di meringankan nyeri, sakit kepala, insomnia,
sebabkan oleh rasa gelisah, mengonsumsi melawan kelelahan, stress dan
kafein (kopi), obat-obatan dan stress meningkatkan daya tahan tubuh. Alasan
sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya peneliti memilih aromaterapi lavender
kualitas tidur pada lansia. (1) untuk mengatasi insomnia karena
Di indonesia gangguan tidur atau aromaterapi lavender adalah aromaterapi
insomnia menyerang sekitar 50% orang esensial yang di ketahui memiliki efek
yang berusia 65 tahun. Insomnia sedatife dan anti efek neurodepresi yang
merupakan gangguan tidur yang paling merupakan salah satu bentuk terapi
sering di temukan, setiap tahun relaksasi untuk menurunkan respon
diperkirakan sekitar 20%-50% lansia terhadap rangsangan emosi sehingga
mengalami insomnia dan sekitar 17% menenangkan dan membantu tidur lebih
mengalami gangguan tidur serius yang lelap. Mekanisme aromaterapi lavender
menyebabkan seringnya terjadi insomnia. adalah di mulai dari aroma yang di hirup
Prevalensi insomnia pada lansia cukup memasuki hidung dan berhubungan dengan
tinggi yaitu sekitar 67%. Insomnia paling silia, penerima di dalam silia di hubungkan
banyak di alami oleh wanita yaitu 78,1%, dengan alat penghirup yang berada di ujung
berusia 60-75 tahun. (2) saluran bau. Bau-bauan di ubah oleh sillia
Dari berbagai permasalahan insomnia menjadi implus listrik yang di pancarkan ke
pada lansia tersebut, maka di perlukan otak melalui system penghirup. Semua
penanganan atau sikap yang tepat untuk implus menjadi system limbik di
mengatasinya dengan tindakan farmakologi hipotalamus selanjutnya akan
maupun non farmakologi, farmakologi meningkatkan gelombang alfa di dalam
yaitu dengan pemberian obat tidur dari otak akan membantu kita untuk merasa

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 941
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

rileks, dan juga membantu keseimbangan tahun ke atas yaitu sebanyak 130 orang
kesehatan tubuh yang sangat bermanfaat lansia (Desa Bongopini). Sampel dalam
dalam meredakan insomnia (4). penelitian ini menggunakan Rumus yang di
Berdasarakan survey awal yang di gunakan yaitu:
lakukan di desa bongopini di dapatkan 3 𝑛 = 20% 𝑥𝑁 = 20% 𝑥130
lansia mengatakan selalu mengeluh sulit = 0.2 𝑥130= 26= 26 Sampel
untuk tidur, mengeluh adanya suara berisik, Kelompok Kontrol = 13 Sampel
dan mengeluh sering terbangun tengah Kelompok Intervensi = 13 Sampel
malam. Wawancara dengan 5 lansia Keterangan :
mengatakan belum pernah menggunakan n : Besar sampel
aromaterapi lavender jika mengalami sulit N : Besar populasi
tidur. 20% : Angka tetap
2. METODE PENELITIAN Teknik pengambilan sampel
Desain penelitian yang di gunakan menggunakan teknik purposive sampling
pada penelitian ini adalah Quasi yakni:
Eksperiment dengan two group pre dan Kriteria Inklusi:
posttest with control design. Penelitian ini 1. Lansia yang berusia 60-74 Tahun
menggunakan dua kelompok responden di 2. Lansia yang mengeluh insomnia
mana terdapat kelompok intervensi/yang di 3. Tidak pusing ketika di beri aromaterapi
berikan aromaterapi lavender dan 4. Bersedia menjadi responden
kelompok kontrol/yang tidak di berikan Kriteria Ekslusi:
aromaterapi lavender. Variabel independen 1. Lansia yang mengkonsumsi obat-obatan
dalam penelitian ini yaitu (Pemberian untuk meningkatkan kualitas tidur
Aromaterapi Lavender) dan variabel 2. Tidak bersedia menjadi responden
dependen yaitu (Insomnia Pada Lansia). 3. HASIL PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh Karakteristik Responden
lansia di desa bongopini yang umur 60

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 942
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

Tabel 1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan dan
pekerjaan
Karakteristik Frekuensi Presentasi
Usia
60-65 tahun 16 61.6
66-70 tahun 3 11.5
71-74 tahun 7 26.9
Jenis Kelamin
Laki-laki 7 26.9
Perempuan 19 73.1
Pendidikan
SD 13 50.0
SMP 8 30.8
SMA 4 15.4
Sarjana 1 3.8
Pekerjaan
Tidak bekerja 14 53.8
Pedagang 6 23.2
Petani 5 19.2
Swasta 1 3.8
Total 26 100.0
Sumber : Olahan data primer (2021)
Berdasarkan tabel diatas menunjukan SD sebanyak 13 orang (50,0%) dan yang
bahwa usia lansia yang berada di Desa paling sedikit yaitu Sarjana sebanyak 1
Bongopini Kecamatan Tilongkabila yang orang (3,8%). Pekerjaan lansia yang
terbanyak yaitu usia 60-65 tahun sebanyak terbanyak yaitu tidak bekerja sebanyak 14
16 orang (61,6%) dan yang paling sedikit orang (53,8%) dan yang paling sedikit yaitu
yaitu usia 66-70 tahun sebanyak 3 orang Swasta sebanyak 1 orang (3,8%).
(11,5%). Jenis kelamin lansia terbanyak Analisis Univariat
yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak 19 1. Frekuensi responden berdasarkan
orang (73,1%) dan yang paling sedikit yaitu tingkat insomnia sebelum diberikan
jenis kelamin laki-laki sebanyak 14 orang aroma therapy lavender pada
(26,9%). Pendidikan lansia terbanyak yaitu kelompok perlakuan
Tabel 2. Distribusi frekuensi tingkat insomnia responden sebelum diberikan aroma
therapy lavender pada kelompok perlakuan
Tingkat insomnia Frekuensi Presentase
Ringan 0 0
Berat 9 69.2
Sangat berat 4 30.8
Total 13 100.0
Sumber : Olahan data primer (2021)

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 943
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

Berdasarkan tabel diatas menunjukan yang terbanyak yaitu insomnia berat


bahwa tingkat insomnia lansia yang berada sebnyak 9 orang (69,2%).
di Desa Bongopini Kecamatan 2. Frekuensi responden berdasarkan
Tilongkabila sebelum diberikan aroma tingkat insomnia sebelum diberikan
therapy lavender pada kelompok perlakuan aroma therapy lavender pada
kelompok kontrol
Tabel 3. Distribusi frekuensi tingkat insomnia responden sebelum diberikan aroma
therapy lavender pada kelompok kontrol
Tingkat insomnia Frekuensi Presentase
Ringan 5 38.5
Berat 6 46.2
Sangat berat 2 15.4
Total 13 100.0
Sumber : Olahan data primer (2021)
Berdasarkan tabel diatas menunjukan terbanyak yaitu insomnia berat sebanyak 6
bahwa tingkat insomnia lansia yang berada orang (42,6%).
di Desa Bongopini Kecamatan 3. Frekuensi responden berdasarkan
Tilongkabila sebelum diberikan aroma tingkat insomnia setelah diberikan
therapy lavender kelompok kontrol yang aroma therapy lavender pada
kelompok perlakuan
Tabel 4.Distribusi frekuensi tingkat insomnia responden setelah diberikan aroma
therapy lavender pada kelompok perlakuan
Tingkat insomnia Frekuensi Presentase
Tidak ada keluhan 10 76,9
Ringan 3 23,1
Berat 0 0
Total 13 100.0
Sumber : Olahan data primer (2021)
Berdasarkan tabel diatas menunjukan sebnyak 10 orang (76,9%).
bahwa tingkat insomnia lansia yang berada 4. Frekuensi responden berdasarkan
di Desa Bongopini Kecamatan tingkat insomnia setelah diberikan
Tilongkabila setelah diberikan aroma aroma therapy lavender pada
therapy lavender pada kelompok perlakuan kelompok kontrol
yang terbanyak yaitu tidak ada keluhan

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 944
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

Tabel 5.Distribusi frekuensi tingkat insomnia responden setelah diberikan aroma


therapy lavender pada kelompok kontrol
Tingkat insomnia Frekuensi Presentase
Tidak ada keluhan 0 0
Ringan 6 46.2
Berat 7 53,8
Total 13 100.0
Sumber : Olahan data primer (2021)
Berdasarkan tabel diatas menunjukan sebanyak 7 orang (53,8%).
bahwa tingkat insomnia lansia yang berada Analisis Bivariat
di Desa Bongopini Kecamatan Pengaruh pemberian aromatherapy
Tilongkabila setelah diberikan aroma lavender terhadap insomnia pada lansia
therapy lavender pada kelompok kontrol di Desa Bongopini Kecamatan
yang terbanyak yaitu insomnia berat Tilongkabila Kabupaten Bonebolango

Tabel 6. Distribusi pengaruh pemberian aromatherapy lavender terhadap insomnia pada lansia
Tingkat Insomnia Mean SD SE 95%CI T P=Value
0,041
Kelompok perlakuan 3.31 .480 .133 2.232
1,036
0.035
0,037
Kelompok kontrol 2.77 .725 .201 2.232
1,040
Sumber : Olahan data primer (2021)
Berdasarkan hasil uji statistik nilai mean PEMBAHASAN
pada kelompok perlakuan 3,31 dan pada Analisis Univariat
kelompok kontrol 2,77 yang artinya 1. Tingkat insomnia sebelum diberikan
terdapat perbedaan tingkat insomnia pada aroma therapy lavender pada
lansia antara kelompok perlakuan yang kelompok perlakuan
diberikan aroma therapy lavender dan Tingkat insomnia lansia yang berada di
kelompok kontrol yang tidak diberikan Desa Bongopini Kecamatan Tilongkabila
aroma therapy levender. Sedangkan nilai t sebelum diberikan aroma therapy lavender
hitung > t tabel (2,232>0,3883) atau yang mengalami insomnia berat sebanyak
p=0,035<0,05, maka Ha diterima, jadi 9 responden (69,2%), sedangkan yang
dapat disimpulkan bahwa terdapat mengalami insomnia sangat berat sebanyak
pengaruh pemberian aromatherapy 4 responden (30,8%).
lavender terhadap insomnia pada lansia di Hasil ini sejalan dengan penelitian
Desa Bongopini Kecamatan Tilongkabila Siagian (2018) penelitian ini menunjukkan
Kabupaten Bonebolango. paling banyak lansia mengalami insomnia

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 945
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

kategori tinggi atau berat yaitu sebanyak 14 dan Hadiati (2019), dengan penelitian
orang (46,7%) dengan skor tertinggi adalah pengaruh pemberian aromaterapi terhadap
23 termasuk tingkat insomnia tinggi, tingkat insomnia pada lansia mengatakan
sedangkan skor terendah adalah 4 termasuk bahwa sebelum melakukan pemberian
kategori insomnia rendah.(5) aromaterapi terlebih dahulu dilakukan
Berdasarkan uraian diatas peneliti pengukuran tingkat insomnia pada
menyimpulkan bahwa gangguan tidur responden dengan hasil insomnia ringan 19
paling banyak dialami oleh lansia terutama orang, insomnia berat 8 orang dan insomnia
pada usia 60 tahun keatas, rata-rata lansia sangat berat 3 orang.(6)
mengalami insomnia berat seperti sulit Berdasarkan uraian diatas peneliti
untuk tidur, sering terbangun dimalam hari, menyimpulkan bahwa lansia sangat rentan
tidur lelap kurang dari 3 jam hal ini terjadi mengalami insomnia hal ini dikarenakan
akibat bertambahnya usia seperti perubahan usia lansia, dimana semakin bertambah tua
arsitektur tidur, tidur malam lebih mudah usia seseorang maka akan terjadi perubahan
terganggu, kondisi mutu dan durasinya juga pada tubuh maupun psikis seseorang
terganggu, lansia cenderung mempunyai sehingga menyebabkan beberapa fungsi
keinginan untuk tidur siang yang lebih tubuh terhambat fungsinya akibatnya lansia
besar dibandingkan orang muda, selain itu mengalami insomnia, insomnia pada lansia
lansia sering terbangun dimalam hari dan dapat mempengaruhi konsentrasi dan
membutuhkan banyak waktu untuk tertidur. kesiagaan dan juga meningkatkan resiko-
2. Tingkat insomnia sebelum diberikan resiko kesehatan, serta dapat merusak
aroma therapy lavender pada fungsi sistem imun, kemudian memberikan
kelompok kontrol pengaruh terhadap fisik, kemampuan
Tingkat insomnia lansia yang berada di kognitif dan juga kualitas hidup.
Desa Bongopini Kecamatan Tilongkabila 3. Tingkat insomnia setelah diberikan
sebelum diberikan informasi tentang aroma therapy lavender pada
penanganan insomnia terdapat 5 responden kelompok perlakuan
(38,5%) mengalami insomnia ringan. 6 Tingkat insomnia lansia yang berada di
responden (46,2%) mengalami insomnia Desa Bongopini Kecamatan Tilongkabila
berat, sedangkan yang mengalami insomnia setelah diberikan aroma therapy lavender
sangat berat sebanyak 2 responden yang tidak mengalami insomnia atau yang
(15,4%). tidak ada keluhan sebanyak 10 responden
Penelitian ini juga sejalan dengan (76,9%). Sedangkan yang mengalami
penelitian yang dilakukan oleh Damayanti

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 946
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

insomnia ringan sebanyak 3 responden 4. Tingkat insomnia setelah diberikan


(23,1%). aroma therapy lavender pada
Hasil ini sejalan dengan penelitian kelompok kontrol
Yuliana (2019), hasil penelitian diketahui Tingkat insomnia lansia yang berada di
bahwa tingkat insomnia sebelum maupun Desa Bongopini Kecamatan Tilongkabila
sesudah diberikan intervensi frekuensi setelah diberikan aroma therapy lavender
terbanyak adalah insomnia sedang yaitu pada kelompok kontrol terdapat 7
sebelum diberikan intervensi 11 responden responden (53,8%) mengalami insomnia
(64.9%) sedangkan sesudah diberikan berat. Sedangkan 6 responden (46.2%)
intervensi 9 responden (53%). Sebelum mengalami insomnia ringan.
diberikan intervensi terdapat responden Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang mengalami insomnia berat yaitu 5 yang dilakuka oleh Erwani (2017) hasil
responden (29.5%) sedangkan sesudah penelitian menunjukan 44 lansia (65,7%)
diberikan intervensi sudah tidak ada lansia mengalami insomnia pada kelompok
responden yang mengalami insomnia berat kontrol. Hasil penelitian ini hampir sama
(0%), hal ini karena insomnia berat dengan penelitian Iin Varlina didapatkan
mengalami penurunan tingkat insomnia ke (64,7%) lansia mengalami insomnia di
insomnia sedang dan ringan. (7) Kelurahan Andalas wilayah kerja
Berdasarkan uraian diatas peneliti Puskesmas Andalas Padang tahun 2015
menyimpulkan bahwa aromaterapi pada kelompok kontrol.(8)
lavender memiliki efek menenangkan atau Berdasarkan uraian diatas peneliti
rileks untuk beberapa gangguan misalnya menyimpulkan bahwa aromaterapi
mengurangi kecemasan, ketegangan dan lavender memiliki efek menenangkan atau
insomnia. Aromaterapi lavender rileks untuk beberapa gangguan misalnya
merupakan terapi relaksasi yang dapat mengurangi kecemasan, ketegangan dan
digunakan untuk mengatasi insomnia, hal insomnia. Aromaterapi lavender
tersebut dikarenakan aroma wangi dari merupakan terapi relaksasi yang dapat
aromaterapi memberikan efek rileks. digunakan untuk mengatasi insomnia, hal
Sistem saraf manusia terdapat sistem saraf tersebut dikarenakan aroma wangi dari
pusat dan sistem saraf otonom. Sistem saraf aromaterapi memberikan efek rileks.
pusat berfungsi mengendalikan gerakan- Analisis Bivariat
gerakan yang dikehendaki, misalnya Pengaruh pemberian aroma therapy
gerakan tangan, kaki, leher dan jari-jari. lavender terhadap tingkat insomnia
pada lansia

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 947
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

Hasil penelitian menunjukan bahwa berkeinginan untuk tidur. Insomnia


terdapat pengaruh pemberian aromatherapy diakibatkan karna rasa stres,
lavender terhadap insomnia pada lansia di ketidakseimbangan pikiran, gelisah,
Desa Bongopini Kecamatan Tilongkabila depresi, rasa sakit, kafein, efek samping
Kabupaten Bonebolango. Data sebelum obat-obatan, kecemasan. Keluhan yang
dilakukan intervensi mayoritas insomnia sering dirasakan seperti kesulitan untuk
berat sebanyak 15 responden dengan tidur, ketidakmampuan melanjutkan tidur,
gangguan tidur yang dialami yaitu tidur serta terbangun lebih awal. Sementara
kurang nyenyak, sering terbangun dimalam selama priode stres, insomia dapat menjadi
hari dan sulit untuk memulai tidur, kronis, konstan mengakibatkan kelelahan,
sedangkan insomnia sangat berat diderita kegelisahan ekstrime sebagai pendekatan
oleh 6 responden lansia seperti tidur tidak sensasi dan gangguan kejiwaan. Gangguan
nyenyak akibat sering terbangun dimalam tidur dapat menyebakan individu
hari dan sulit untuk memulai tidur kembali, mengalami apnea obstruktif dan kecelakaan
sering terbangun diawal pagi sehingga akibat rasa ngantuk berlebihan serta
mudah mengantuk dipagi atau siang hari. masalah atensi, penggunaan obat penenang
Pada insomnia ringan sebanyak 5 dan depresi perubahan itu merupakan hal
responden dikatakan insomnia ringan yang alami sebagai akibat dari proses
karena lansia hanya mengalami sering menua.(11)
terbangun diawal pagi sehingga lansia Aromaterapi Lavender adalah terapi
merasa kurang segar saat pagi hari dan non-farmakologi yang dapat digunakan
mudah mengantuk. untuk mengatasi insomnia yang terapeutik
Penelitian ini juga sejalan dengan karena mengandung essential oil yang
penelitian yang dilakukan Lestari (2019) memiliki kegunaan untuk menambah
dengan hasil penelitian terjadi penurunan kemampuan otot, kesehatan psikologis,
tingkat insomnia pada lansia setelah menenangkan pikiran, menghilangkan stres
diberikan aromaterapi lavender didapatkan dan terapi relaksasi. Adapun cara kerja
mayoritas responden mengalami insomnia aromaterapi dengan mempengaruhi kerja
ringan.(9) Didukung oleh penelitian Junita system limbik dan merangsang sel-sel saraf
(2020) mengenai aromaterapi lavender penciuman sehingga meningkatkan
rata-rata responden mengalami penurunan perasaan positif rileks serta stres atau
insomnia dengan stadar deviasi 7,737.(10) depresi individu akan menurun. (12)
Pada umumnya individu yang menderita Aromaterapi lavender mempunyai sifat
Insomnia akan kesulitan tidur meskipun menenangkan. Aromaterapi lavender

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 948
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

mengandung antispasmodik, antivirus dan sedangkan non-farmakologi dapat


dapat meningkatkan sistem kekebalan menggunakan aroma therapy lavender yang
tubuh, cara kerja aromaterapi melalui dapat mengatasi insomnia yang dialami
penciuman terdapat reseptor ke sistem oleh lansia, terapi dengan tehnik ini juga
limbik yang berkaitan dengan suasana hati tidak dapat menimbulkan efek samping
dan merangsang raphe nucleus di otak yang dapat merugikan lansia (13).
yang berfungsi mengeluarkan sekresi 4. KESIMPULAN
serotonin yang menghantarkan seseorang Kesimpulan penelitian ini yakni
untuk tertidur. Aromaterapi lavender terdapat pengaruh pemberian aromatherapy
mempunyai bau yang lembut yang lavender terhadap insomnia pada lansia di
membuat seseorang yang menghirup Desa Bongopini Kecamatan Tilongkabila
menjadi rileks. Minyak lavender didapat Kabupaten Bonebolango. Dengan tingkat
dengan cara distilasi bunga. Komponen insomnia sebelum diberikan aroma therapy
kimia utama yang dikandung yaitu linail lavender pada kelompok perlakuan yang
asetat, linalool. Aromaterapi lavender dapat terbanyak yaitu insomnia berat sebanyak 9
meningkatkan gelombang-gelombang alfa responden (69,2%), sedangkan pada
didalam otak dan dapat membuat seseorang kelompok kontrol yang terbanyak yaitu
menjadi tenang dan rileks. (Suranto, 2011) insomnia berat sebanyak 6 responden
Berdasarkan uraian diatas peneliti (46,2%). Tingkat insomnia setelah
menyimpulkan bahwa insomnia merupakan diberikan aroma therapy lavender pada
suatu kejadian yang sulit tidur walaupun kelompok perlakuan yang terbanyak yaitu
sudah berusaha untuk tidur, insomnia yang tidak ada keluhan sebanyak 10 responden
terjadi secara terus menerus dapat (76,9%), sedangkan pada kelompok kontrol
menyebabkan gangguan kesehatan pada yang terbanyak yaitu insomnia berat
lansia, seperti diketahui lansia merupakan sebanyak 7 responden (53,8%).
seorang yang rentan terkena penyakit jika UCAPAN TERIMAKASIH
pola tidur lansia tidak terartur dapat Ucapan terima kasih kepada semua
menimbulkan penyakit lain pada lansia, pihak yang telah membantu dalam
insomnia dapat diobati dengan dengan penyelesaian penelitian ini.
farmakologi menggunakan obat maupun DAFTAR PUSTAKA
non-farmakalogi akan tetapi jika 1. Junita E, Virgo G, Putri AD.
pengobatan dengan obat dapat Pengaruh Pemberian Aroma Terapi
menimbulkan efek samping apabila Lavender Terhadap Insomnia Pada
dikomsumsi dalam jangka waktu yang lama Lansia Di Desa Koto Tuo Wilayah

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 949
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

Kerja Puskesmas 2 Xiii Koto http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/go


Kampar. Jurnal Ners. jhes/article/view/5269
2020;4(2):116–21. 7. Ilham R, Ibrahim SA, Igirisa MDP.
2. Sumirta IN, Laraswati AI. Faktor Pengaruh Terapi Reminiscence
Yang Menyebabkan Gangguan Terhadap Tingkat Stres Pada Lansia
Tidur (Insomnia) Pada Lansia. Di Panti Sosial Tresna Werdha.
Politeknik Kesehatan Denpasar. Jambura Journal of Health Sciences
2017;1–10. and Research [Internet]. 2020 Jan
3. Ghaddafi M. Tatalaksana Insomnia 7;2(1):12–23. Available from:
Dengan Farmakologi Atau Non- http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jj
Farmakologi. E-Jurnal Universitas hsr/article/view/4349
Udayana. 2013;1–17. 8. Erwani, Nofriandi. Faktor-Faktor
4. Riswanto AR, Wulandari IS, Adi Yang Berhubungan Dengan
GS. Bantal Terapi Lavender Insomnia Pada Lansia Di Puskesmas
Berpengaruh Terhadap Kualitas Belimbing Padang. Jurnal Ilmu
Tidur Lansia. Jurnal Keperawatan. Kesehatan [Internet]. 2017 [cited
2021;13:29–38. 2022 Oct 5];1(1):123–32. Available
5. Siagian HS. Pengaruh Aromaterapi from:
Lavender Terhadap Penurunan https://journal.stikespemkabjomban
Insomnia Pada Lanjut Usia Di Panti g.ac.id/index.php/jikep/article/view/
Werdha Guna Budi Bhakti Medan. 13
Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda 9. Lestari YT, Rodiyah. Pengaruh
[Internet]. 2018;4(1). Available Pemberian Lavender Aromatherapy
from: Terhadap Penurunan Insomnia Pada
http://jurnal.uimedan.ac.id/index.ph Lanjut Usia Di Upt Panti Werdha
p/Jurnalkeperawatan Mojopahit Mojokerto. Jurnal Ilmiah
6. Ninta Tarigan SF. Pemanfaatan Keperawatan. 2016;2(1).
Pelayanan Kesehatan Pada Lansia Di 10. Junita E, Virgo G, Putri AD, Studi P,
Wilayah Kerja Puskesmas Keperawatan S, Pahlawan U, et al.
Tilongkabila. Journal Health & Jurnal Ners Volume 4 Nomor 2
Science : Gorontalo Journal Health Tahun. 2020;116–21. Available
and Science Community [Internet]. from:
2020 Mar 17;2(2):257–62. Available http://journal.universitaspahlawan.a
from: c.id/index.php/ners

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 950
Vol. 4, No.3 (2022) : Oktober

11. Rohmawati R, Sari RY, Faizah DI, Insomnia Di Sasana Tresna Werdha
Nahdlatul U, Surabaya U. Senam (Stw) Karya Bakti Cibubur Tahun
Bugar Mengatasi Insomnia Pada 2017. Jurnal Afiat Kesehatan dan
Lansia Di Rw 05 Kelurahan Tambak Anak. 17AD;3(2).
Sawah Sidoarjo. Prosiding 13. Dewi a. P. Aromaterapi Lavender
SEMADIF. 2020;1. Sebagai Media Relaksasi. E-Jurnal
12. Sukmalara D. Penerapan “Evidence Medika Udayana. 2013;2(1):21–53.
Practice” Aromaterapi Bunga
Lavender Pada Lansia Dengan

http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index 951

Anda mungkin juga menyukai