Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS JURNAL RESIKO DAN STATUS DEMENSIA PADA LANSIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keperawatan Gerontik

Disusun oleh:
KELOMPOK 5

Arindita Husna 220112170505


Ayu Lita 220112170511
Inri 220112170530
Mutia Anggraini 220112170530
Syara Noor Liza 220112170537
Tri Prastidini 220112170530
Siti Rohmah 220112170556

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXV


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
ANALISIS JURNAL RESIKO DAN STATUS DEMENSIA PADA LANSIA

A. Latar Belakang

Demensia adalah sebuah sindrom karena penyakit otak, bersifat kronis atau progresif
dimana ada banyak gangguan fungsi kortikal yang lebih tinggi, termasuk memori, berpikir,
orientasi, pemahaman, perhitungan, belajar,kemampuan, bahasa, dan penilaian kesadaran
tidak terganggu. Gangguan fungsikognitif yang biasanya disertai, kadang-kadang didahului,
oleh kemerosotandalam pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi. Sindrom terjadi
pada penyakit Alzheimer, di penyakit serebrovaskular dan dalam kondisi lain terutama atau
sekunder yang mempengaruhi otak (Durand dan Barlow, 2006)

Berdasarkan sejumlah hasil penelitian diperoleh data bahwa dimensia seringkali


terjadi pada usia lanjut yang telah berumur kurang lebih 60 tahun. Dimensia tersebut dapat
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu: 1) Dimensia Senilis (60 tahun); 2) Demensia Pra Senilis (60
tahun). Sekitar 56,8% lansia mengalami demensia dalam bentuk Demensia Alzheimer (4%
dialami lansia yang telah berusia 75 tahun, 16% pada usia 85 tahun, dan 32% pada usia 90
tahun). Sampai saat ini diperkirakan +/- 30 juta penduduk dunia mengalami Demensia
dengan berbagai sebab (Oelly Mardi Santoso, 2002).

Pertambahan jumlah lansia Indonesia, dalam kurun waktu tahun 1990 – 2025,
tergolong tercepat di dunia (Kompas, 25 Maret 2002:10). Jumlah sekarang 16 juta dan akan
menjadi 25,5 juta pada tahun 2020 atau sebesar 11,37 % penduduk dan ini merupakan
peringkat ke empat dunia, dibawah Cina, India dan Amerika Serikat. Sedangkan umur
harapan hidup berdasarkan sensus BPS 1998 adalah 63 tahun untuk pria dan 67 tahun untuk
perempuan. (Meski menurut kajian WHO (1999), usia harapan hidup orang Indonesia rata-
rata adalah 59,7 tahun dan menempati urutan ke 103 dunia, dan nomor satu adalah Jepang
dengan usia harapan hidup rata-rata 74,5 tahun).

Gejala awal gangguan ini adalah lupa akan peristiwa yang baru sajaterjadi, tetapi bisa
juga bermula sebagai depresi, ketakutan, kecemasan, penurunan emosi atau perubahan
kepribadian lainnya. Terjadi perubahan ringandalam pola berbicara, penderita menggunakan
kata-kata yang lebih sederhana,menggunakan kata-kata yang tidak tepat atau tidak mampu
menemukan kata-katayang tepat.Ketidakmampuan mengartikan tanda-tanda bisa
menimbulkankesulitan dalam mengemudikan kendaraan. Pada akhirnya penderita tidak
dapatmenjalankan fungsi sosialnya.

Demensia banyak menyerang mereka yang telah memasuki usia lanjut.Bahkan,


penurunan fungsi kognitif ini bisa dialami pada usia kurang dari 50tahun. Sebagian besar
orang mengira bahwa demensia adalah penyakit yanghanya diderita oleh para Lansia,
kenyataannya demensia dapat diderita oleh siapasaja dari semua tingkat usia dan jenis
kelamin (Harvey, R. J. et al. 2003). Untuk mengurangi risiko, otak perlu dilatih sejak dini
disertai penerapan gaya hidupsehat. (Harvey, R. J., Robinson, M. S. & Rossor, M. N, 2003).

Kondisi ini tentu saja menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan masalah
demensia. Betapa besar beban yang harus ditanggung oleh negara atau keluarga jika masalah
demensia tidak disikapi secara tepat dan serius, sehubungan dengan dampak yang
ditimbulkannya. Mengingat bahwa masalah demensia merupakan masalah masa depan yang
mau tidak mau akan dihadapi orang Indonesia dan memerlukan pendekatan holistik karena
umumnya lanjut usia (lansia) mengalami gangguan berbagai fungsi organ dan mental, maka
masalah demensia memerlukan penanganan lintas profesi yang melibatkan: Internist,
Neurologist, Psikiater, Spesialist Gizi, Spesialis Rehabilitasi Medis dan Psikolog Klinis.

B. Metode Penelitian
Strategi pencarian dalam analisis jurnal ini menggunakan data base elektronik (google
scholar, science direct, dan ebscohost) dengan menggunakan kata kunci rematik, lansia, dan
intervensi/ tindakan. Jurnal yang diambil berbahasa inggris dan Indonesia dengan kriteria
minimal penelitian kuasi eksperimen, 30 sampel, dan jurnal diterbitkan maksimal tahun 2011.
Total jumlah jurnal yang dianalisis adalah sebanyak 12 jurnal.
C. Hasil Analisis Jurnal
Judul Peneliti Tahun Penerbit Tujuan Metode Hasil Simpulan Kata kunci
Senam rematik Tri susilowati, 2017 Gaster vol. Mengetahui Penelitian ini Hasil penelitian Ada pengaruh positif Kemandirian
tingkatkan kanthi suratih XV no. 1 pengaruh senam menggunakan metode menunjukkan bahwa senam rematik terhadap lansia, senam
kemandirian lansia ebruari rematik penelitian quasi terdapat pengaruh kemandirian lansia rematik
dalam melakukan terhadap eksperimental, dengan senam rematik dengan nyeri sendi dalam
activity daily living kemandirian rancangan penelitian the terhadap kemadirian melakukan activity daily
di panti wreda dharma lansia dengan group pretest-posttest lansia dengan nyeri living (adl) di panti
bakti surakarta nyeri sendi with control group sendi dalam melakukan wreda dharma bakti
dalam design. Pengambilan Activity Daily Living pajang surakarta.
melakukan sampel dalam penelitian (ADL). Peningkatan Kegiatan senam rematik
activity daily ini dilakukan dengan kemandirian yang hendaknya dilakukan
living (ADL) di sampling jenuh, ada 36 terjadi sangat secara teratur dalam
Panti Wreda sampel yang memenuhi mencolok adalah waktu yang tepat dan
Dharma Bakti kriteria untuk dijadikan kelompok perlakuan jangka waktu yang lebih
Pajang responden dalam dimana kemandirian lama yaitu minimal 3
Surakarta. penelitian ini, sedangkan dalam kategori mandiri kali seminggu dan
instrumen penelitian menempati jumlah maksimal 5 kali dalam
menggunakan kuesioner tertinggi yaitu seminggu dengan durasi
barthel indeks. Pada sebanyak 12 lansia minimal 30 menit
analisa data (72,2 %).
menggunakan uji analisa
wilcoxon dan mann-
withney.
Pengaruh pemberian Sukardin, 2017 Prima: Untuk Desain yang digunakan Rebusan biji seledri Ada pengaruh yang Lansia, biji
rebusan biji seledri 1febriati astuti, jurnal mengetahui analisa komparasional. (Apium Graveolens L) signifikan antara seledri,
(Apium Graveolens L) 1ainun jaariah ilmiah apakah ada Penelitian ini dilakukan dapat meringankan pemberian rebusan biji rematik.
terhadap intensitas ilmu pengaruh PSTW Meci Angi Kota nyeri penderita seledri (apium
nyeri pada lansia kesehatan, pemberian Bima. Tehnik reumatik dengan graveolens l) terhadap
penderita reumatik rebusan biji pengambilan sampel pemberian 1,3g biji intensitas nyeri reumatik
di pstw meci angi kota seledri (apium adalah purposif sampling seledri yang kemudian pada lansia.
bima graveolens l) dan didapatkan jumlah direbus menggunakan
terhadap responden sebanyak 30 air sebanyak 2 liter
intensitas nyeri lansia yaitu dibagi sehinggan menyisakan
nyeri pada menjadi kelompok air rebusan sebanyak
lansia penderita perlakuan dan kelompok 200ml dan di minum 3
reumatik di kontrol. Data kali dalam sehari. Ada
pstw meci angi dikumpulkan pengaruh pemberian
kota bima. menggunakan lembar rebusan biji seledri
wawancara yang terhadap intensitas
langsung ditanyakan oleh nyeri pada lansia
peneliti kepada lansia. penderita reumatik
yang dibuktikan
dengan uji t
independent dimana
didapatkan p=0,037 <
α=0,05.
Pengaruh mandi air Ida kristanti 2013 Academia. Untuk Ini adalah penelitian Ada pengaruh mandi Mandi air hangat Mandi air
hangat terhadap edu menemukan kuasi-eksperimental air hangat terhadap berguna sebagai non- hangat, nyeri
penurunan nyeri pengaruh air dengan desain kelompok tingkat nyeri rematik farmakologis pengobatan rematik
rematik pada lansia di hangat ke arah kontrol yang tidak setara. pada lansia di desa untuk manajemen nyeri
Kelurahan Pringapus mandi Populasi dalam penelitian pringapus kecamatan dalam mengurangi nyeri
Kecamatan Pringapus menurunkan ini adalah semua pasien pringapus kabupaten rematik secara mandiri.
Kabupaten Semarang nyeri rematik lanjut usia penderita semarang (nilai 0.000).
pada lansia di rematik di desa pringapus Hal ini menunjukkan
Desa Pringapus. kabupaten semarang bahwa p-value 0,000
sebanyak 40 orang yang <α (0,05), yang
dihitung pada periode menggambarkan
2012-2013. Sampel tingkat nyeri pada
adalah 30 responden yang kelompok intervensi
dibagi menjadi kelompok antara sebelum dan
kontrol dan kelompok sesudah pemberian
intervensi. Pengambilan mandi air hangat, rata-
data menggunakan teknik rata tingkat nyeri
total sampling dan menurun dari 6,47
instrumen data menjadi 2,00. Mandi
menggunakan lembar air hangat dilakukan
observasi skala nyeri. selama 20 menit
Analisis data untuk dengan cara
analisis univariat mengguyurkan atau
menggunakan variabel berendam dalam air
numerik dan analisis berisi air hangat selama
bivariat menggunakan t- 3 hari berturut-turut.
test dependen dan t-test
independen.
Effect of reflexology Nadia 2011 Life Untuk Desain penelitian yaitu Hasil penelitian Menyimpulkan bahwa Reflexology;
on pain and quality of Mohamed Taha science mengukur efek quasi eksperimental, menunjukkan terdapat refleksologi tangan dan rheumatoid
life in a patient with And Zeinab journal terapi dilakukan follow up peningkatan kualitas kaki yang diterapkan arthritis;
rheumatoid arthritis Hussain Ali refleksologi selama 2 bulan. hidup pasien dan status pada pasien rheumatoid quality of
terhadap rasa Penelitian dilakukan di kesehatan pasien serta arthritis efektif dalam life; pain;
sakit dan klinik rawat jalan mampu mngurangi rasa mengurangi rasa sakit health
kualitas hidup departemen RA di nyeri pasien mereka, assessment
(QOL) pada Zagazig University Meningkatkan kualitas questionnaire
pasien dengan Hospital. Dilakukan pada hidup dan status
rheumatoid 39 pasien ra tanpa cacat kesehatan total mereka,
arthritis tulang atau kerusakan dan dampak positif ini
sendi. tidak terpengaruh oleh
usia pasien dan
Durasi penyakit. Oleh
karena itu, refleksologi
harus dianggap sebagai
terapi modalitas
komplementer di
rheumatoid
A study to evaluate Yemane 2014 Internation Tujuan untuk Quasi eksperimental Hasil peelitian Dapat disimpulkan Rheumatoid
the effectiveness of Fessehaye al journal penelitian ini dengan rancangan pretest menunjukkan bahwa bahwa terapi pijat kaki arthritis ,
foot massage therapy Berhe,S. of allied adalah untuk postest yang dilakukan presentasi pretest score ini secara signifikan pain, foot
to reduce pain among Visvanath medical mengevaluasi pada 30 responden moderate level pain sangat efektif untuk massage
rheumatoid arthritis sciences efektifitas terapi dengan rentang usia 40- and physical disability mengurangi tingkat nyeri application
patients inselected and pijat kaki untuk 80 tahun. yaitu (36,67% sampel), dan kecacatan fisik pada
hospital at bangalore clinical mengurangi severe level (63,33% pasien dengan
research nyeri pada sampel), serta (0% rheumatoid arthritis.
pasien sampel) untuk mild
rheumatoid level. Sedangkan pada
arthritis post test didapatkan
presentasi score nya
yaitu (73,34% sampel)
dan (26,66% sampel)
untuk mild and
moderate pain and
physical disability
level. Hal ini
menunjukkan secara
jelas bahwa terdapat
penurunan tingkat
nyeri dan kecacatan
fisik yaitu dari berat ke
sedang sampai ringan
Kompres hangat jahe Selawati, 2016 Jurnal Bertujuan untuk Quasi eksperimen dengan Kompres hangat tanpa Tidak ada beda kompres Nyeri sendi,
atau tanpa jahe Lestari Eko ilmiah mengetahui rancangan pretest postest tambahan bahan hangat tanpa tambahan kompres
menurunkan nyeri Darwati , permas: perbedaan yang dilakukan pada 40 menggunakan uji bahan dan kompres hangat, jahe.
sendi lutut lansia Santoso Tri Oktober efektivitas responden lanjut usia statistik wilcoxon hangat rebusan jahe
Nugraha kompres hangat didapatkan hasil nilai p terhadap penurunan
tanpa tambahan value = 0,000 yang tingkat nyeri sendi lutut
bahan dengan berarti ada pengaruh pada lansia di desa
kompres hangat pemberian kompres Bulugede Kecamatan
rebusan jahe hangat tanpa tambahan Patebon Kabupaten
dalam bahan terhadap tingkat Kendal menggunakan uji
menurunkan nyeri sendi lutut pada Mann-Whitney dengan
nyeri sendi lutut lansia di desa bulugede hasil nilai p value 0,710
pada lansia. kecamatan patebon > 0,05. Sehingga tidak
kabupaten kendal ada perbedaan pada
dengan tingkat kedua perlakuan tersebut.
kepercayaan Tetapi, keduanya sama-
95 %.kompres hangat sama bisa menurunkan
rebusan jahe nyeri sendi lutut pada
menggunakan uji lansia.
statistik paired t-test
didapatkan hasil t
hitung 15,916 > t tabel
2,085 dengan nilai p
value = 0,000 yang
berarti ada pengaruh
pemberian kompres
hangat rebusan jahe
terhadap tingkat nyeri
sendi lutut pada lansia
di desa bulugede
kecamatan patebon
kabupaten kendal
dengan tingkat
kepercayaan 95 %.
Peningkatan Dina Widayati, 2017 Jurnal ilmu Menganalisis Menggunakan desain Mayoritas responden Model comfort food for Stress,
kenyamanan lansia Farida Hayati keperawata pengaruh model quasi experiment dengan mengalami penurunan the soul yang diberikan kenyamanan,
dengan nyeri n vol. 5, no comfort food pendekatan pre test nyeri dari tingkat melalui music dan slow lansia, nyeri
rheumatoid arthritis 1 for the soul control group pada tahun sedang menjadi ringan. depth breath mampu
melalui model dalam 2015. Jumlah sampel 32 Sehingga dapat untuk menurunkan
comfort food for the menurunkan responden dengan tehnik dikatakan adanya tingkat stress pada lansia
soul stress dan purposive sampling pengaruh yang dengan produksi beta
meningkatkan dibagi menjadi kelompok signifikan terhadap endorphin pada jalur
kenyamanna eksperimen dan kontrol model comfort for the mekanisme hpa axis.
pada lansia soul terhadap tingakt Model tersebut dapat
dengan ra stress dan kenyamanan. memberikan
Terutama terapi music kenyamanan pada lansia
religious dapat dalam menanggulangi
mengurangi tingkat rasa nyeri efektif.
stress dikarenakan
bersifat lembut dan
mendorong untuk
relaksasi.
Kompres jahe Henny syapitri 2018 Jurnal Mengetahui Menggunakan desain Responden mengalami Terdapatnya pengaruh Nyeri,
berkhasiat dalam mutiara pengaruh quasi experiment dengan penurunan intensitas yang signifikan terhadap rematik
menurunkan intensitas ners kompres jahe rancangan group pretest- nyeri sebelum penggunaan kompres astritis,
nyeri pada penderita terhadap postest dengan jumlah mendapatkan terapi jahe dalam menurunkan komres jahe
rheumathoid arthritis kenyamanan sampel 30 responden. kompres jahe nyeri rasa nyeri pada lansia
dalam nyeri dirasakan 4,73 akibat dari rematik pada
yang dirasakan dansetelah diberikan usia lebih dari 40 tahun
kompres jahe nyeri
menurun menjadi 2,13.
Sehingga terdapat hasil
yang signifikan
terhadap penurunan
nyeri dengan
menggunakan kompres
jahe.
Efektivitas stretching Cut rahmiati, 2014 Jurnal Ilmu Mengetahui Menggunakan desain Setelah diberikan Diperoleh hasil yang Lansia, nyeri
terhadap penurunan endang Keperawat pengaruh quasi experiment dengan stretching terjadi berbeda saat sebelum dan sendi,
nyeri sendi lutut pada mutiawati, arti an ISSN : latihan rancangan pre dan post penurunan nyeri sendi. sesudah diberikannya stretching
lansia lukitasari 2338 - stretching test without control. Hal tersebut mungkin strecting
6371 terhadap tingkat Dengan jumlah sampel dikarenakan strecting
nyeri sendi lutut 33 responden. masuk kedalam tehnik
pada lansia relaksasi.
D. Pembahasan
Keluhan yang sering dirasakan oleh lansia yang memiliki penyakit rematik biasanya
adalah rasa nyeri. Saat ini sudah banyak intervensi atau tindakan yang diteliti untuk
mengurangi rasa nyeri pada lansia dengan penyakit rematik. Dari 12 jurnal yang ditelaah ada
beberapa intervensi yang bisa dilakukan terutama yang sifatnya non-farmakologis,
diantaranya: terapi fisik (senam, stretching), terapi herbal, terapi kompres, terapi refleksi, dan
adapula yang menggunakan metode tertentu contohnya model comfort food for the soul.
Terapi fisik berupa senam rematik maupun stretching yang dilakukan secara rutin
dapat menguragi rasa nyeri yang dirasakan lansia. Gerakan olahraga dalam senam dan
stretching yang meliputi kecepatan gerak sendi, luas lingkup gerak sendi, dan kekuatan yang
dihasilkandari pemanjangan dan pemendekan otot yang dapat meningkatkan kemampuan
gerak, fungsi, kekuatan dan daya tahan otot (endurance), kapasitas aerobik, keseimbangan,
biomekanik sendi dan rasa posisi sendi sehingga akan meningkatkan kemampuan dalam
beraktivitas pada lansia. Hal ini akan berpengaruh pada kemandirian lansia dalam pemenuhan
ADLnya.
Terapi herbal yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri rematik pada lansia
mengonsumsi rebusan biji seledri (Apium Graveolens L) sesuai takaran secara rutin. Tanaman
seledri (Apium graveolens L) memiliki kandungan senyawa terpenoid dan flavonoid.
Flavonoid memiliki aktivitas sebagai anti aterosklerosis, anti inflamatori, antioksidan dan
antihipertensi.
Pada penderita rematik terjadi kekakuan otot yang disebabkan oleh otot dan sendi
yang terkena dampak erosi akibat terjadi reaksi autoimun pada jaringan synovial. Fungsi
kompres panas ini disini dapat melebarkan pembuluh darah, menurunkan kekentalan darah,
menurunkan ketegangan otot, meningkatkan metabolisme jaringan dan meningkatkan
permeabilitas kapiler sehingga otot menjadi tidak kaku dan tidak akan menekan pada sendi
yang terkena dampak erosi sehingga akan menurunkan rasa nyeri pada penderita rematik itu
sendiri. Terapi kompres ini dapat dilukakan dengan cara mandi air hangar atau langsung
mengompres bagian yang nyeri. Kompres hangat ini bisa juga ditambahkan jahe. Dalam
penelitian Selawati (2016), disebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kompres hangat biasa dengan kompres jahe meskipun keduanya sama-sama dapat
mengurangi rasa nyeri rematik pada lansia. Meskipun demikian, hasil penelitian Syapitri
(2018) menyebutkan kompres jahe dapat mengurangi rasa nyeri akibat rematik secara
signifikan pada lansia.
Terapi refleksi (salah satunya pijat kaki) secara signifikan sangat efektif untuk
mengurangi tingkat nyeri dan kecacatan fisik (Yemane, 2014) serta dapat meningkatkan
kualitas hidup dan status kesehatan total mereka (Taha, 2011).
Metode model comfort food for the soul memerlukan tiga tipe intervensi comfort
yaitu: teknis pengukuran kenyamanan, coaching (mengajarkan) dan comfort food (untuk
jiwa, meliputi intervensi kenyamanan psikologis. Pada penelitian Widayati (2017), intervensi
diberikan melalui music dan slow depth breath dengan hasil penurunan tingkat stress dan
nyeri pada lansia
E. Simpulan
Nyeri rematik pada lansia umumnya menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga lansia
merasa takut untuk bergerak dikarenakan khawatir akan terjadinya suatu keparahan.
Tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri ini bisa dilakukan secara
farmakologis maupun non-farmakologis. Sebagai seorang perawat, tindakan non-
farmakologis bisa menjadi pilihan awal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri
rematik yang dirasakan lansia. Berdasarkan hasil dari analisis jurnal terkait intervensi rematik
pada lansia ini, disarankan untuk melakukan terapi fisik (senam, stretching), terapi
komplementer (herbal), terapi kompres, terapi refleksi sesuai kemampuan lansia dan
diharapkan bisa mengurangi rasa nyeri yang pada akhirnya bisa meningkatkan kemandirian
serta kualitas hidup lansia
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho,Wahjudi. Keperawatan Gerontik.Edisi2.Buku Kedokteran EGC.Jakarta;1999

Stanley,Mickey. Buku Ajar Keperawatan Gerontik.Edisi2. EGC. Jakarta;2002

Anda mungkin juga menyukai