ISSN : 2477-0604
Volume 6 No. 1 2020 | 43-48
Email: putrasuryadi88@gmail.com
ABSTRAK
Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara
terus-menerus dan berkesinambungan yang selanjutnya akan menyebabkan perubahan
anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan
kemampuan tubuh secara keseluruhan. Seiring perubahan usia, tanpa disadari juga pada
orang lanjut usia akan mengalami perubahan-perubahan fisik, psikososial dan spiritual
dimana salah satu perubahan tersebut adalah gangguan muskuloskeletal yaitu nyeri
sendi. Nyeri sendi adalah suatu peradangan sendi yang ditandai dengan pembengkakan
sendi, warna kemerahan, panas, nyeri dan terjadinya gangguan gerak. Pada keadaan ini
lansia sangat terganggu, apabila lebih dari satu sendi yang terserang. Salah satu upaya
untuk mengurangi nyeri sendi adalah senam lansia. Senam lansia adalah olahraga ringan
yang mudah dilakukan dan tidak memberatkan, yang dapat diterapkan pada lansia.
Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh lansia agar tetap bugar dan tetap segar
karena senam lansia mampu melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja
secara optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang berada di dalam
tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perubahan nyeri sendi pada
lansia di Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika Mataram
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimen dengan
pendekatan one group pretest-posttest. Besar sampel sebanyak 31 responden dengan
teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan
obervasi dan wawancara. Analisa data yang digunakan yaitu uji paired t-test dengan
tingkat kepercayaan sebesar 5% atau 0,05. Hasil uji statistik diperoleh hasil p-value =
0,000 lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang
artinya ada pengaruh perubahan nyeri sendi sebelum senam lansia dengan sesudah
senam lansia.
Berdasarkan hasil penelitian ada pengaruh perubahan nyeri sendi sebelum senam
lansia dengan sesudah senam lansia pada lansia di Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU)
Mandalika Mataram.
PENDAHULUAN
Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses alami yang tidak dapat
adalah suatu proses menghilangnya secara dihindari, berjalan secara terus-menerus
perlahan-lahan kemampuan jaringan dan berkesinambungan. Selanjutnya akan
untuk memperbaiki diri atau mengganti menyebabkan perubahan anatomis,
dan mempertahankan fungsi normalnya fisiologis, dan biokimia pada tubuh,
sehingga tidak dapat bertahan terhadap sehingga akan mempengaruhi fungsi dan
infeksi serta memperbaiki kerusakan yang kemampuan tubuh secara keseluruhan
diderita (Maryam,dkk,2008). Penuaan (Maryam,2008).
FEBRIATI ASTUTI
EVA MARVIA 44
SRI NURJANAH WULANDARI
putrasuryadi88@gmail.c
FEBRIATI ASTUTI
EVA MARVIA 45
SRI NURJANAH WULANDARI
lebih cermat, lengkap dan sistematis dan nyeri sedang sebanyak 10 orang
sehingga lebih mudah diolah (32,26%).
(Arikunto, 2013). Instrumen yang 3. Analisa Pengaruh Senam Lansia
digunakan dalam penelitian ini Terhadap Perubahan Nyeri Sendi
adalah dengan menggunakan pada Lansia
Mankoski pain scale dan wong- t- t- Mean Mean Bed interpretasi
baker faces hitun tabel preste postte a
g st st mea
2. Tehnik Pengumpulan Data n
Pengumpulan data pada 7,33 2,04 4,094 3,216 0,88 t-hitung >
penelitian ini dilakukan dengan cara 0 t-tabel
(7,33>2,04
observasi dan wawancara secara 0), maka
langsung kepada responden Ho ditolak
dan Ha
diterima
D. Analisa Data
Sumber: Data Primer
Berdasarkan tujuan penelitian
maka tekhnik analisa data dalam Paired differences T Df Sig.
Mean Std.dev Std.error 95%
penelitian ini menggunakan uji paired mean confidence
t-test interval the
difference
Lowe Up
r per
HASIL DAN PEMBAHASAN 0.875 0.70711 0.12500 0.620 1.1 7.0 31 0.000
00 06 299 00
4 0
A. HASIL PENELITIAN Sumber: Data primer
1. Identifikasi Perubahan Nyeri Sendi
Sebelum diberikan Senam Lansia Tabel di atas menunjukkan
No. Nyeri Sendi Frekuensi Presentase bahwa nilai beda mean pretest dan
(%)
1. Ringan 11 35,49 posttest sebesar 0,88. Dimana t -
2. Sedang 20 64,51 hitung = 7,33 > t-tabel = 2,040 yang
Total 31 100 artinya
Sumber: Data primer 4. Hasil pengujian Hipotesis
Tabel di atas menunjukkan Dengan menggunakan uji
bahwa sebelum diberikan senam statistik paired t-test didapatkan p
lansia responden sebagian besar value dengan nilai 0,000 sehingga
mempunyai nyeri sedang sebanyak H0 ditolak, maka dapat disimpulkan
20 orang (64,51%) dan nyeri ringan ada pengaruh senam lansia terhadap
sebanyak 11 orang (35,49%). perubahan nyeri sendi pada lansia.
2. Identifikasi Perubahan Nyeri Sendi
Setelah diberikan Senam Lansia B. PEMBAHASAN
No. Nyeri Frekuensi Persentase
Sendi (%)
1. Tidak 1 3,22 Merujuk pada tujuan umum
Nyeri
2. Ringan 20 64,51
penelitian yakni untuk mengetahui
3. Sedang 10 32,26 pengaruh senam lansia terhadap
Total 31 100 perubahan nyeri sendi pada lansia
Sumber : Data primer dengan jumlah sampel sebanyak 31
Tabel di atas menunjukkan responden
bahwa setelah diberikan senam 1. Perubahan nyeri sendi sebelum
lansia didapatkan tidak nyeri diberikan senam lansia
sebanyak 1 orang (3,22%), nyeri Berdasarkan hasil penelitian
ringan sebanyak 20 orang (64,51%) dari 31 responden sebelum
diberikan senam lansia didapatkan
putrasuryadi88@gmail.c
FEBRIATI ASTUTI
EVA MARVIA 46
SRI NURJANAH WULANDARI
putrasuryadi88@gmail.c
FEBRIATI ASTUTI
EVA MARVIA 47
SRI NURJANAH WULANDARI
putrasuryadi88@gmail.c
FEBRIATI ASTUTI
EVA MARVIA 48
SRI NURJANAH WULANDARI
DAFTAR PUSTAKA
putrasuryadi88@gmail.c