Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT


UNTUK MENGURANGI INTENSITAS NYERI
PADA PASIEN LANSIA REMATIK
 Lanjut usia adalah tahap akhir dari proses penuaan. Pada
tahap ini biasanya individu tersebut sudah mengalami
kemunduran fungsi fisiologis bagian tubuhnya (Vina &
Fitrah, 2010). Penyakit sendi/rematik adalah suatu
penyakit inflamasi sistemik kronik pada sendi-sendi
tubuh. Gejala klinik penyakit sendi/rematik berupa
gangguan nyeri pada persendian yang di sertai kekakuan,
merah, dan pembengkakan yang bukan disebabkan
karena benturan atau kecelakaan dan berlangsung kronis.
 Menurut data Susenas (2014), provensi dengan tingkat
keluhan kesehatan lansia tertinggi di proleh oleh provinsi
Nusa Tenggara Barat (66,63%), diikuti Aceh (65,98%),
Goroantalo (63,95%) dan Kalimantan Selatan (60,71%).
Sebaliknya, provinsi dengan tingkat keluhan kesehatan
terendah adalah Provinsi Maluku Utara (39,69%),
Papua(41,40%) dan Maluku (41,67%) (BPS, 2014).
 Keterbatasan pergerakan serta penurunan kemampuan
musculoskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik dan
latihan sehingga akan mempengaruhi lansia dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari(Activity
Daily Living/ADL) yang akan berpengaruh terhadap
quality of Life lansia yang sifatnya kronik- progresif
(Stanley dan Beare, 2007). Nyeri sendi yang akan
mengakibatkan ketidak nyamanan bahkan hingga
mengakibatkan lansia karena sangat mengganggu
aktivitas sehari-hari ( effendi, 2009).
 Kompres panas dapat membantu untuk meredakan rasa
nyeri, kaku dan spasme otot. Panas superfisial dapat di
berikan dalam bentuk mandi rendam mandi siram
dengan air hangat dan kompres basah yang hangat.
Manfaat yang maksimal akan dicapai dalam waktu 20
menit sesuai aplikasi panas (Smeltzer dan Brenda, 2002).
 Intervensi keperawatan khusus dapat membantu
mengurangi beberapa tanda dan gejala arthritis dan
membantu pasien menghadapi penyakitnya. Interfensi ini
meliputi terapi fisik ;latihan rentang pergerakan sendi ;
pemberian kompres panas dan dingin pada sendi; latihan
angkat beban; member jeda waktu antar aktivitas di
spanjang hari untuk menyimpan sebanyak mungkin
energi dan pergerakan ; dan alat bantu untuk aktivitas
normal sehari-hari. (karch, 2011).

Ru Ru Ru
mus mus mus
an an an
Ma Ma Ma
sala sala sala
h h h
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
REMATIK

Pelaksana
Diagnosa Rencana
Pengkajia an
keperawa keperawa Evaluasi
n keperawa
tan tan
tan
Rancangan studi
kasus

Etika Studi Kasus Subyek studi kasus

Pengumpulan
Fokus studi kasus
Data

Definisi
Tempat dan waktu
Operasional
DAFTAR PUSTAKA
 Aspiani, R.Y. 2014. buku ajar asuhan keperawatan gerontok
apilikasi
 NANDA, NIC, dan NOC, jilid1, trans info media : jakarta

 Azizah, 2011. keperawatan lanjut usia, graha ilmu: yogyakarta

 Bappeda provinsi NTB . 2015. nusa tenggara barat dalam


data. Bappeda provinsi NTB
 Buletin lansia. 2013. penrbit : kementrian kesehatan RI

 Charlist, A. 2010. jawaban – jawaban alternatif untuk arthritis


& reumatik penerbit : PT. citra Aji Parama
 Depdiknas, 2009. UUD RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional beserta penjelasannya balai pustaka :
jakarta
 Effendi FM. 2009. keperawatan kesehtaan komunitas: teori
dan praktek dalam keperawatan . Jakarta : salemba medika
 Hardoko, R 2012 . Statistik kesehatan, nuha medika:
yogyakarta
 Hastings, D . 2006. pedoman kesehtan dirumah. Jakarta:
EGC
 Kusyanti, E. 2006. keterampilan dan prosedur labolatorium
keperawatan dasar .jakarta : EGC
 Lukman dan nurma ningasih, 2013. asuhan keperawatan
pada klien dengan gangguan sistem muskuloskletal .
Penerbit: salemba medika
 Maryam, R.S dkk 2008. mengenai usia lanjut dan
perawatannya. Jakarta: salemba medika
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai