Anda di halaman 1dari 2

terapi non Farmakologi untuk Lansia dalam

mengurangi Nyeri Osteoartritis


Tatalaksana terapi non Farmakologi Sebagai Bentuk Swamedikasi
Lansia Dalam Manajemen Nyeri Osteoartritis di Dsn. Balongcapang, Ds.
Pangkur, Kec. Pangkur Wilayah Kerja Puskesmas Pangkur Kabupaten
Ngawi
Osteortritis merupakan salah satu jenis penyakit rematik yang paling banyak ditemukan pada golongan
lansia di lndonesia, angka kejadian berkisar 50-60%. osteoartritis dan gangguan pada tulang
menyebabkan munculnya nyeri sendi. Banyaknya masyarakat khususnya lansia yang mengobati nyeri
sendi dengan berbagai cara yang dianggap mampu mengatasi dan meringankan nyeri persendian. Hal ini
menunjukan bahwa nyeri yang dirasakan akibat rematik sangat mengganggu dalam kehidupan lansia
sehingga lansia mengalami masalah dalam melakukan aktivitas. Disamping itu masih banyak pandangan
masyarakat Indonesia yang menganggap remeh penyakit ini karena sifatnya seakan tidak menimbulkan
ancaman jiwa, padahal rasa nyeri yag ditimbulkan akibat penyakit ini justru menjadi penghambat yang
sangat menganggu bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri sendi akibat osteoertritis pada lansia
bisa dengan terapi farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis yaitu dengan tindakan
pemberian obat-obatan, sedangkan tindakan nonfarmakologis antara lain seperti edukasi lansia, terapi
fisik, okupasional, aplikasi dingan atau panas, latihan fisik, istirahat, dan merawat persendian, penurunan
berat badan jika mengalami obesitas, dan akupuntur. Review terhadap beberapa jurnal didapatkan hasil
bahwa terapi nonfarmakologi efektif menurunkan nyeri sendi pada lansia.

Meningktnya kejadian penyakit degeneratif terutama keluhan nyeri sendi pada lansia di dusun
balongcapang desa pangkur, dan melihat banyaknya manfaat dari terapi non farmakologi terhadap
penurunan nyeri osteoartristis, maka perlu diaplikasikan secara nyata sebagai bentuk pemberdayaan
masyarakat. Berdasar hal tersebut dosen akper pemkab ngawi bersama mahasiswa melaksanakan
kegiatan pengabdian masyarakat dengan megambil tema “Tatalaksana Terapi Non Farmakologi Sebagai
Bentuk Swamedikasi Lansia dalam Manajemen Nyeri Osteoartritis”
Gambar 1. Penyuluhan tentang Terapi non

Farmakologi Gambar 2. Senam Rematik bersama

Lansia Gambar 3. Pemeriksaan awal terhadap tensi,


dan Asam urat
Kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret 2019 diikuti sejumlah 45 lansia. Pengabdian diawali dengan cek
kesehatan seperti pemeriksaan tekanan darah dan asam urat, penyuluhan kesehatan tentang nyeri sendi
pada lansia, mengajarkan cara mengurangi nyeri sendi seperti dengan pemberian kompres dengan air
hangat dan kompres dengan tumbukan jahe, dilanjutkan senam rematik bersama-sama dengan lansia,
kader desa, kader puskesmas, dosen dan mahasiswa Akper Pemkab Ngawi

Anda mungkin juga menyukai