PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh
ANDRY NAZARRA
1912210178
BAB I
LATAR BELAKANG
lansia disebabkan oleh penurunan fungsi sistem tubuh, salah satunya sistem
aktivitas fisik yang disebabkan oleh 3 hal, yaitu: perubahan pada struktur dan
jaringan penghubung (kolagen dan elastis) pada sendi, tipe dan kemampuan
sebanyak 165 juta jiwa di Dunia menderita penyakit sendi dengan prevalensi
sendi di Dunia telah mencapai angka 355 juta dari 2.130 juta populasi.
Menurut Arhtritis Foundation (2020), sebanyak 22% atau lebih dari 50 juta
arhtiritis. Dari data tersebut, sekitar 3% atau 1,5 juta orang dewasa
7,3-11,9% dari jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 2017 lalu, jumlah
pasien ini mencapai 2 juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga
kali lebih banyak dari pria. Diperkirakan angka ini terus meningkat hingga
tahun 2025 dengan indikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan
tahun, dimana mulai terjadi proses degenerasi pada rawan sendi. Persentase
umumnya sekitar 50% dari seluruh kasus yang ditemukan (Profil Dinas
oleh penyakit sendi tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada
tubuh lansia sehingga sangat memberi resiko pada lansia. Selain itu efek yang
saluran cerna, tukak peptik, perforasi dan gangguan ginjal (Mawarni, 2018).
kulit, kompres panas, merendam kaki dengan air garam hangat. Menurut
(Mawarmi, 2018) terapi rendam kaki air hangat dapat menyebabkan relaksasi
pada otot dan pelebaran pembuluh darah yang membawa oksigen akan cepat
mencapai pada jaringan sehingga dapat menurunkan tingkat nyeri pada sendi
lansia, sebelum diberikan terapi rendam air garam hangat menujukan skala
nyeri 6 setelah diberikan terapi skala nyeri menunjukan skala nyeri 3. Garam
laut memiliki kandungan zat kimia seperti sodium dan natrium yang dapat
4
sirkulasi darah menjadi lancar, menstabilkan aliran darah dan kerja jantung
serta faktor pembebanan didalam air yang akan menguatkan otot-otot dan
ligament yang mempengaruhi sendi tubuh. Maka dari itu dengan adanya
rendam air hangat dapat mengurangi tingkat nyeri, dan terapi rendam air
hangat ini hemat biaya mudah digunakan dan sedikit efek sampingnya
(Nurul, 2017).
pembuangan dari zat-zat yang dibuang akan diperbaiki. Aktivitas sel yang
cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
pengaruh rendam kaki dengan air garam hangat terhadap nyeri sendi pada
lansia yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh rendam kaki dengan air
garam hangat terhadap nyeri sendi pada lansia di Dusun Gading Desa
memperhatikan kesehatannya serta rutin olah raga seminggu sekali dan rutin
mengikuti posyandu lansia, dapat pula menerapkan rendam kaki dengan air
kompres air garam epsom hangat menurunkan nyeri sendi pada klien artritis
gout didapatkan adanya pengaruh yang signifikan kompres air garam Epsom
hangat terhadap penurunan nyeri sendi pada klien artritis gout. Hasil kajian
gout.
Besar sebanyak 191 orang, dimana jumlah lansia yang menderita gangguan
sendi sebanyak 128 orang lansia (67%). Hasil survey awal yang penulis
memberikan terapi rendam air garam hangat kepada lansia yang mengalami
6
membantu mengatasi nyeri otot kaki, nyeri pada sendi dan peradangan pada
sendi dan mudah untuk dilakukan secara mandiri sehingga peneliti ingin
melalui terapi komplementer pada lansia berbasis video rendam air garam
pada Lansia Berbasis Video Rendam Air Garam Hangat di Gampong Kayee
terapi komplementer pada lansia berbasis video rendam air garam hangat
1.4. Hipotesis
Besar.
Aceh Besar.
garam hangat.
melalui terapi komplementer pada lansia berbasis video rendam air garam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
tahun atau lebih, Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
dikategorikan Lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging
hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupan, yaitu anak, dewasa dan tua
(Djibrael, 2018).
9
10
melalui tiga tahap kehidupannya yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini
berbeda baik secara biologis, maupun psikologis. Memasuki usia tua bearti
lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial, dan ekonominya. Tipe ini antara
lain:
a. Tipe Optimis: lanjut usia santai dan periang, penyesuaian cukup baik,
pasifnya.
fleksibel, dan tahu diri. Biasanya, sifat ini terlihat sejak muda. Mereka
masyarakat, tetapi selalu pasif, tidak berambisi, masih tahu diri, tidak
pensiun, tidak suka bekerja, dan senang berlibur, banyak makan, dan
banyak minum.
e. Tipe Militan dan serius: lanjut usia yang tidak mudah menyerah,
menjadi tua itu bukan hal yang baik, takut mati, iri hati pada orang
g. Tipe Putus asa, membenci dan menyalahkan diri sendiri: lanjut usia
cepat mati.
asuhan keperawatan. Tentu saja tipe tersebut hanya suatu pedoman umum
Lansia menjadi empat, yaitu usia pertengahan (middle age) adalah 45-59
tahun, lanjut usia (elderly) adalah 60-74 tahun. lanjut usia tua (old) adalah
75-90, usia sangat tua (very old) adalah diatas 90 tahun. Sedangkan
Lanjut Usia, seseorang disebut Lansia bila telah memasuki atau mencapai
sebagai berikut:
maka akan mempercepat proses kemunduran fisik, akan tetapi ada juga
13
diperkuat oleh pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang lebih
menjadi negatif, tetapi ada juga lansia yang mempunyai tenggang rasa
karena usianya.
Akibat dari perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian diri lansia
diri dari lingkungan, cepat tersinggung dan bahkan memiliki harga diri
yang rendah.
2.2.1 Pengertian
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam
maupun akibat penyakit lain. Nyeri sendi adalah peradangan sendi yang
apabila lebih dari satu sendi yang terasa nyeri (Santoso, 2019).
15
a. Osteoartritis
bengkak.
b. Artritis reumatoid
rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada sendi. Penyakit ini disebabkan oleh
c. Gout
dalam dua golongan yaitu penyebab yang berhubungan dengan fisik dan
psikis, penyebab nyeri dapat terjadi oleh karena adanya trauma psikologis.
zat asam atau basa yang kuat. Trauma elektrik dapat menimbulkan nyeri
karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor rasa nyeri.
Serabut saraf ini terletak dan tersebar pada lapisan kulit dan pada jaringan
jaringan tertenu yang terletak lebih dalam. Nyeri yang disebabkan faktor
dan reseptor. Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk
ujung-unjung saraf bebas pada kulit yang berespon terhadap stimulus yang
stimulus tersebut dapat berupa biologis, zat kimia, panas, listrik, serta
sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda (Tamsuri, 2014). Ada
“10” berarti nyeri yang paling hebat (Potter & Perry, 2014).
merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima kata yang
tersusun dengan jarak yang sama disepanjang garis. Skala ini diurutkan
dari tidak terasa nyeri sampai dengan nyeri yang tidak tertahankan.
nyeri dan memiliki alat keterangan verbal pada setiap ujungnya. Skala
rangkain dari pada dipaksa memilih satu kata atau satu angka.
garis lurus yang dimulai dengan “tanpa nyeri” sampai pada akhir nyeri
(nyeri yang buruk). Wajah 0 adalah wajah yang sangat bahagia karena
Nyeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah sebelum dan sesudah
2.3.1 Pengertian
Hidroterapi atau rendam kaki air hangat adalah secara ilmiah air hangat
21
kaki merupakan jantung kedua pada manusia dikarenakan ada banyak titik
akupuntur ditelapak kaki terdiri enam meridian yaitu hati, kantung empedu
berada pada terdapat telapak kaki kiri sehingga bisa memperbaiki sirkulasi
salah satunya nyeri sendi, air garam dapat mengalirkan listrik lebih kuat
dibandingkan dengan air biasa tanpa garam dan unsur air dan garam
tubuh dari kaki melalui jaringan meridian yang melintasi jaringan kulit
kaki. Ion negative meresap dan menyebabkan pemulihan sel-sel tubuh. Ion
positif berupa racun dan radikal bebas (Dimiyanti, 2018). Garam yang
digunakan merupakan jenis garam laut dengan struktur yang lebih kasar
dengan garam dapur, jenis garam laut memiliki beragam sumber mineral
2.3.2 Manfaat
Manfaat peredaman kaki air hangat Terapi rendam kaki air hangat
Prosedur rendam kaki air hangat ini yaitu dengan menggunakan air
dari racun. Oleh karena itu orang-orang yang menderita penyakit seperti
handuk, termos atau wadah yang berisi air panas, garam laut.
b. Mengisi ember dengan air dingin dan air panas sampai setengah penuh
d. Celupkan dan rendam kaki 10-15 cm diatas mata kaki lalu dibiarkan
sampai 15 menit.
tambahkan air panas dengan posisi kaki diangkat dari ember kembali
g. Setelah selesai (15 menit), angkat kaki dan keringkan dengan handuk.
h. Rapikan alat.
i. Ulangi prosedur tiga hari sekali dalam satu minggu (Potter, 2012).
2.3.4 Prinsip dan Efek Samping Rendam Kaki dengan Air Garam Hangat
kepada pasien yang jelas tentang yang dirasakan pasien selama tindakan
tubuh terpapar suhu terlalu panas, kaji secara berkala suhu pada air garam
hangat dan kaji kulit pasien selama terapi berlangsung (MeChan, 2009).
24
2.4.1. Pengertian
lain) dan output (melakukan apa yang diharapkan). Hasil yang diharapkan
media Audio Visual Aids (AVA) atau media yang dapat dilihat atau
didengar. Media audio motion visual (media audio visual gerak) yakni
media yang mempunyai suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat
dilihat, media ini paling lengkap. Informasi yang disajikan melalui media
ini berbentuk dokumen yang hidup, dapat dilihat dilayar monitor atau
2018).
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau
keinginan.
d. Representasi
digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech sistem
komputer.
Lansia dengan
Nyeri Sendi
Manifestasi Klinis
1. Hiperemi
2. Edema
3. Nyeri
4. Bengkak
5. Kekakuan
6. Kontraksi tendon
7. Keterbatasan fungsi sendi
8. Deformitas
9. Panas
10. Membengkak
Penalaksanaan
(Smeltzer dan Bare, 2002) Nyeri
adalah :
Skema 2.2
Kerangka Konsep
32
BAB III
METODE PENELITIAN
ini tidak ada kelompok pembandingan (kontrol) tetapi paling tidak sudah
(Sugiono, 2016).
Tabel 3.1
one group pretest-postest
Keterangan :
3.3.1. Populasi 32
3.3.2. Sampel
(t-1) (r-1) ≤ 15
Keterangan :
r : Jumlah replikasi
eksperimen.
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat diteliti atau layak
penelitian
arthritis
b. Kriteria Eksklusi
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
langsung dari subjek sebagai sumber informasi yang diteliti misalnya data
hasil wawancara.
b. Data Sekunder
c. Data Tersier
Data tersier yaitu bahan pustaka melalui textbook, jurnal dan internet.
a. Data primer diperoleh dari hasil yang diambil langsung dari responden
sebelumnya.
b. Data sekunder diperoleh dari Gampong Kayee Lee Kecamatan Ingin Jaya
Aceh Besar.
sendi.
36
mengenai diri peribadi responden, antara lain nama, usia, suku, agama
dan alamat.
a. Editing
b. Coding
c. Entring
d. Data Processing
Semua data yang telah diinput kedalam aplikasi komputer akan diolah
kuantitatif yaitu:
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
video rendam air garam hangat di Gampong Kayee Lee Kecamatan Ingin
Jaya Aceh Besar, dengan tingkat kepercayaan 95% atau dapat pula dengan
Sebaliknya bila P value lebih besar dari alpha (p>0,05) maka hipotesis
Wilk.
berpasangan.
a. Informed Consent
responden.
c. Confidentiality
DAFTAR PUSTAKA
Amirta. (2017). Hubungan Berat Badan Pada Pasien Rheumatoid Arthritis dengan
Manajemen terapi rendam kaki Pada Lansia. Jurnal Keperawatan Keluarga.
(1) (3).
Hambing (2016). Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Nyeri, Kekakuan
Sendi Dan Aktivitas Fisik Pada Pasien Osteoartitis lutut di Poliklinik Bedah
Ortopedi RSU dr. Soedarso Pontianak. Program Studi S1 Keperawatan
STIKes Dehasen Bengkulu.
Hidayat, (2011). Metode penelitian dan teknik analisa data. Jakarta : Selemba
Medika.
Ibrahim. (2016). Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Tanda Dan
Gejala Rematik Pada Lansia di Desa Sidembunut Wilayah Kerja UPT.
Puskesmas Bangli Utara Kabupaten Bangli.
Mawarni. (2018). Studi Kasus Pada Keluarga Tn. D yang Mengalami Masalah
Keperawatan Perubahan Pemeliharaan Kesehatan dengan Diagnosa Medis
Rheumathoid Artritis di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoreme Kota Kediri
dengan pemberian kompres rendam hangat. KTI. Program Studi D III
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Nataria, Yanti, dan Silaban (2016). Tanda dan Gejala Rheumathoid Arthritis dan
penatalaksanaannya. Jakarta : Nuha Medika
Perry & Potter. (2014). Nursing Care Of Older Adults : Theory And Practice.
Philadepia : Lippincon.
Putri, (2020). Hubungan Aktivitas, Jenis Kelamin Dan Pola Diet Dengan
Frekuensi Kekambuhan Arthritis Rheumatoid Di Puskesmas Nusa Indah
Bengkulu. Program Studi S1 Keperawatan STIKes Dehasen Bengkulu.
Riskesdas, 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Sudoyo, dkk. (2015).Terapan terapi relaksasi kompres hangat pada pasien lansia,
Edisi 2, Jakarta : Salemba Medika.
Tamsuri. (2014). Geriatri : Ilmu Kesehatan Lanjut Usia (Edisi Ke-3). Jakarta :
Balai Penerbit FKUI.
44
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Mental pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Darul Ikhsan Kecamatan Darul
Saya telah dijelaskan bahwa jawaban kuesioner ini hanya digunakan untuk
keperluan penelitian dan saya secara suka rela bersedia menjadi responden
penelitian ini
Responden
LEMBAR OBSERVASI
45
I. Identitas Responden
No Responden :
Inisial : ………
Usia : ………
Pendidikan : ………
Pekerjaan : ………
Kesimpulan
Kesimpulan
No Langkah-Langkah
Alat dan Bahan
1. Baskom untuk merendam kaki
2. Handuk
3. Teko untuk menyimpan air hangat
4. Termometer untuk mengukur suhu air
5. Arloji
6. Kursi
7. Garam
Prosedur Tindakan
1. Jelaskan kepada responden mengenai tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan
2. Bawa peralatan mendekati responden
3. Tuang beskom dengan air hangat setengah penuh yang telah diisi
garam ukur menggunakan thermometer air dengan suhu 40°C
4. Letakkan baskom yang berisi air hagat tersebut di kaki responden
5. Dudukkan responden di kursi yang sudah disediakan, pastikan kursi
dalam kondisi yang baik dan aman. Jika kaki tampak kotor
bersihkan dahulu.
6. Celupkan kaki dan rendam kaki sampai batas mata kaki ke dalam
baskom yang berisi air hangat selama 15 menit
7. Tutup baskom dengan handuk untuk menjaga suhu
8. Lakukan pengukuran suhu tiap 5 menit, jika suhu turun tambahkan
air hangat sesuai suhu 40°C (ukur dengan thermometer suhu)
9. Setelah 15 menit keluarkan kaki klien dari baskom dan letakkan
diatas handuk, segerakanlah keringkan disela-sela jari
10. Rapikan dan singkirkan alat dan bahan yang telah digunakan
11. Memberi kesempatan klien untuk beristirahat dari lingkungan stress
eksternal dan internal
12. Catat dan respon klien
Hal-hal yang haus dipastikan
1. Pastikan daerah kaki klien tidak terdapat luka terbuka
2. Sebelum melakukan rendam kaki pastikan suhu air dibatas yang
sudah di tetapkan 40°C, selalu pantau kondisi air.
(Kusyati, 2018)
48
Video
Sebelum Sesudah
No Insial
Skala Kategori Skala Kategori
10
11
12
13
14
15
49